You are on page 1of 10

45

Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015

PENGETAHUAN TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DAN SIKAP IBU POST


PARTUM DALAM PROSES MENYUSUI

Triana Sari1), Sri Mudayati2), Lasri,3)


1, 2, 3)
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
e-mail: mrs.lasri1956@gmail.com

ABSTRACT
Successful breastfeeding can be done with a lactation management began during pregnancy, the period after
childbirth and lactation. Procedures to support successful breastfeeding is Breastfed babies properly. This study
aimed to determine the relationship of knowledge about lactation management with attitude post partum mothers in
breastfeeding. This study used a correlational design approach sectional. Data were collected using a questionnaire.
Total population 39 respondents ie post partum mothers are treated in the delivery room. Number of samples 23
respondents normal post partum mothers parturition. Taken with acidental samplin. Data were analyzed using
Spearman correlation test with a confidence level of 0.05% t < t table has a significant value that is contained
relations lactation management knowledge with attitude post parum mothers in breastfeeding. The results showed
that 9 respondents have enough knowledge, 8 respondents have less knowledge and 6 respondents have good
knowledge. 21 respondents being Favorable and Unfavorable 2 respondents behave. The health workers can be
done some counseling on the importance of management of post-partum lactation in mothers that breast milk can be
achieved.

Keywords: Attitude postpartum mothers in breastfeeding, Knowledge of lactation management, Relationships.

ABSTRAK
Keberhasilan menyusui dapat dilakukan dengan menejemen laktasi dimulai pada masa kehamilan,
masa setelah persalinan dan masa menyusui. Tatalaksana untuk menunjang keberhasialan menyusui di tempat
bersalin salah satunya adalah Menyusui bayi dengan benar. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan tentang menejemen laktasi dengan sikap ibu post partum dalam proses menyusui. Penelitian ini
menggunakan desain korelasional dengan pendekatan Cross sectional. Data dikumpulkan menggunakan
kuisioner. Jumlah populasi 39 responden yaitu ibu post partum yang di rawat di ruang bersalin. Jumlah sampel
23 responden ibu post partum normal partus. Diambil dengan Acidental samplin. Data dianalisis mengunakan
uji korelasi spearman dengan tingkat kepercayaan 0,05% t hitung < t tabel mempunyai nilai signifikan yaitu
terdapat Hubungan pengetahuan tentang menejemen laktasi dengan sikap ibu post parum dalam proses menyusui.
Hasil penelitian sebanyak 9 responden memiliki pengetahuan cukup, 8 responden memiliki pengetahuan kurang
dan 6 responden memiliki pengetahuan baik. 21 responden bersikap Favorable dan 2 responden bersikap
Unfavorable. Tenaga kesehatan dapat melakuakan penyuluhan tentang pentingnya menejemen laktasi pada ibu
post partum sehingga ASI eksklusif dapat tercapai.

Kata kunci: Manajemen laktasi, sikap ibu, post partum


46
Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015

PENDAHULUAN menejemen laktasi karena dipengaruhi oleh


Ibu post partum atau masa nifas pengetahuan dan sikap. Hal ini dapat dilihat
adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran di Indonesia presentase pemberian ASI
bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan eksklusif masih jauh dari harapan, maka bisa
untuk memulihkan kembali organ kandungan mengancam upaya pemerintah untuk
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang menekan tingkat kematian bayi sesuai tujuan
lebih 6 minggu (Saleha,2009). pembangunan milenium (MDGs).
Tugas ibu post partum yang utama Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2010, di
adalah menyusui. Menyusui merupakan suatu Indonesia hanya 15,3% anak yang
alamiah, Kurangnya pengetahuan ibu tentang mendapatkan ASI eksklusif. Angka ini masih
pentingnya ASI eksklusif dipengaruhi oleh jauh dibawah angka ASI eksklusif global yang
promosi produk-produk makanan tambahan juga rendah, yaitu sebesar 32,6% (Rofiuddin.
dan formula. Kemajuan teknologi dan 2012).
canggihnya komunikasi serta gencarnya Di jawa Timur masih rendah dan
promosi susu formula sebagai pengganti ASI, mengalami penurunan setiap waktu.
membuat masyarakat kurang mempercayai Berdasarkan data dari kabupaten/Kota
kehebatan ASI, sehingga memilih susu diketahui bahwa cakupan bayi yang
formula. Hal ini menyebabkan beberapa bayi mendapat ASI eksklusif di jawa timur tahun
tidak mendapatkan ASI secara eksklusif, 2010 sebesar 30,72% dan yang tidak
sehingga program pemberian ASI eksklusif mendapat ASI eksklusif sebesar 69,28%
tidak berlangsung secara optimal dapat (Anggraini, 2012). Cakupan pemberian ASI
berdampak pada bayi yang tidak mau eksklusif di Kota Malang pun masih sekitar
menyusu pada ibunya, maka diperlukan 55,19% dari target 80%. Maka diterbitkannya
beberapa promosi kesehatan tentang PP No. 33 tahun 2012 tentang ASI ekslusif.
pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui. Dengan PP tersebut hak bayi untuk
(Sunar, 2009). mendapatkan ASI lebih terlindungi dan hak
Selain promosi kesehatan untuk ibu untuk menyusui juga lebih terjamin. PP
meningkatkan keberhasilan menyusui perlu merupakan salah satu realissasi Undang-
adanya menejemen laktasi dengan Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
mengajarkan ibu bagaimana cara menyusui Kesehatan, bahkan jelas disebutkan dalam
yang benar, langkah-langkah dalam menyusui UU Kesehatan adanya ancaman pidana bagi
serta cara pengamatan teknik menyusui. setiap orang yang dengan sengaja
Tetapi tidak semua ibu tau bagaimana
47
Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015

menghalangi program ASI eksklusif. (Irawati, menyusui bayinya yang merasa kawatir bahwa
2012) ASI-nya tidak cukup untuk bayinya, padahal
Hal ini juga tergambar di Kaber RS tidak ada masalah sama sekali dengan ASI-
Panti Waluya pada tahun 2014 dengan nya (Bahiyatun, 2009).
fenomena yang didapatkan peneliti pada 2 Berdasarkan latar belakang diatas
bulan terakhir mulai bulan juli sampai bulan maka peneliti tertarik untuk meneliti
agustus terdapat 48 ibu post partum normal ”Hubungan pengetahuan tentang
partus baik multi para maupun primi para managemen laktasi dengan sikap ibu post
yang melakukan ASI eksklusif sebanyak 22 partum dalam proses menyusui diruang
orang, yang minta tambahan susu formula bersalin RS Panti Waluya Sawahan Malang.”
sebanyak 26 orang. Berdasarkan fenomena
diatas peneliti melakukan studi pendahuluan METODE PENELITIAN
yang dilakukan dengan observasi dan Desain penelitian yang di gunakan
wawancara pada ibu post partum normal dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi
partus tentang pengetahuan menejemen merupakan penelitian atau penelaahan
laktasi dan sikap ibu post partum dalam hubungan antara dua variabel pada suatu
menyusui pada bulan september 2014 situasi atau sekelompok subyek. Dengan
diruang bersalin RS Panti Waluya Sawahan pendekatan Cross sectional merupakan
Malang selama 2 minggu, didapatkan yang rancangan penelitian dengan melakukan
melakukan ASI eksklusif sebanyak 3 orang, pengukuran atau pengamatan pada saat
yang minta tambahan susu formula sebanyak bersamaan (sekali waktu) antara faktor
6 orang. resiko/paparan dengan penyakit (Alimul,
Sikap ibu dalam keberhasilan 2011). Dalam penelitian ini peneliti ingin
menyusui dipengaruhi oleh pengalaman mengidentifikasikan hubungan pengetahuan
pribadi, pengetahuan dan pengaruh budaya tentang menejemen laktasi dengan sikap ibu
ibu serta pengaruh orang lain yang dianggap post partum dalam proses menyusui.
penting (wawan, 2011). Sikap yang banyak
mempengaruhi terjadi pada ibu primi para Pengetahuan tentang menejemen laktasi
saat menyusui mulai dari ASI tidak keluar Yang menjadi variable independen
dengan lancar, puting payudara luka, hingga atau variabel bebas adalah: pengetahuan
bayi rewel karena belum bisa menyusu tentang menejemen laktasi dan Variabel Yang
dengan benar. Hal ini juga dapat terjadi pada menjadi variabel dependen atau variabel
ibu multi para yang sudah lama tidak
48
Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015

terikat adalah sikap ibu post partum dalam Dalam penelitian ini analisa data yang
proses menyusui. digunakan adalah uji Correlation Product
Jenis instrument yang digunakan untuk Moment Pearson menggunakan bantuan SPSS
variabel independen (tingkat stres) dalam for window versi 17 dengan taraf signifikan
penelitian ini adalah kuisioner dengan 10 ( = 0,05), dengan dengan interpretasi
pertanyaaan dengan kode dan score sebagai apabila nilai < 0,05 artinya H1 ditolak
berikut:
yaitu ada hubungan antara variabel dependen
Benar nilai = 1
dan variabel independen . Apabila > 0.05
Salah nilai = 0
artinya H1 diterima yaitu tidak ada hubungan
Pengetahuan tentang menejemen laktasi
antara variabel dependen dan variabel
dikategorikan berdasarkan jumlah skor
independen (Hidayat, 2009).
prosentase sebagai berikut:
Pengetahuan Baik : 76 – 100 %
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengetahuan Cukup : 56 – 75 %
A. Data Umum
Pengetahuan Kurang : < 56 %
1. Karakteristik Responden Berdasarkan
(Wawan, 2011)
usia
Sikap ibu post partum dalam proses
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
menyusui Berdasarkan Usia Di Ruang
Instrumen yang digunakan untuk Bersalin RS Panti Waluya Malang
Tahun 2015
menilai sikap ibu post partum dalam proses No Usia Jumlah Persentase
15-19 tahun
menyusui meggunakan kuisioner liker. 1
(remaja)
1 4,3 %

Dengan kategori sikap favourable dan 20-34 tahun


2 18 78,3 %
(dewasa muda)
Unavourable. Sedangkan untuk kuesioner likert 35-65 tahun
3 (dewasa 4 17.4 %
trdapat 12 pertanayaan dengan kode sebagai pertengahan)
65-seterusnya
berikut: Untuk variabel sikap pertanyaan 4 (dewasa akhir atau 0 0
lanjut usia)
positif, sangat setuju (SS) skor 4, setuju (S) Total 23 100%
skor 3, tidak setuju (ST) skor 2 dan sangat Tabel 1 Menunjukkan hasil penelitian
tidak setuju (STS) skor 1. Untuk pertanyaan bahwa sebagian besar 78,3 % (18) responden
negatif berupa sangat setuju (SS) skor 1, berusia antara 20-34 tahun dan 4,3% (1)
setuju (S) skor 2, tidak setuju (ST) skor 3 dan responden berusia 15-19 tahun.
sangat tidak setuju (STS) skor 4. (Arikunto,
2010)
49
Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015

2. Karakteristik Responden Berdasarkan 4. Karakteristik Responden Berdasarkan


Pendidikan Terakhir Informasi yang di dapat
Tabel 2. Distribusi Frekuenesi Responden Tabel 4. Distribusi Frekuenesi Responden
Berdasarkan Pendidikan Terakhir Berdasarkan Cara Mendapatkan
Di Ruang Bersalin RS Panti Informasi Di Ruang Bersalin RS
Waluya Malang Tahun 2015 Panti Waluya Malang Tahun 2015
No Pendidikan Terakir Jumlah Persentase No Cara Mendapatkan Jumlah Persentase
1 SD 0 0 Informasi
1 Media cetak 6 26,1 %
2 SMP 7 30,4 %
2 Media elektronik 11 47,8 %
3 SMA 9 39.1 %
3 Petugas kesehatan 6 26,1 %
4 Perguruan tinggi 7 30.4 %
Total 23 100 %
Total 23 100 %
Tabel 2 Menunjukkan hasil penelitian Tabel 4 Menunjukkan hasil penelitian

bahwa sebagian besar 39.1% (9) responden bahwa sebagian besar 47,8% (11) responden

berpendidikan SMA dan 30,4% (7) mendapatkan informasi dari media elektronik

responden berpendidikan SMP dan (Internet, televisi dan radio). dan 26,1% (6)

Perguruan Tinggi. responden mendapatkan informasi dari


media cetak(majalah, koran dan buku) dan

3. Karakteristik Responden Berdasarkan petugas kesehatan.

Pekerjaan
Tabel 3. Distribusi Frekuenesi Responden B. Data Khusus
Berdasarkan Pendidikan Terakhir 1. Pengetahuan Tentang Menejemen
Di Ruang Bersalin RS Panti Waluya
Malang Tahun 2015 laktasi Pada Ibu Post Partum Di
No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase Ruang Bersalin RS Panti Wuya
1 Ibu Rumah Tangga 14 60,9 %
2 PNS 1 4,3 % Malang
3 Swasta 8 34,8 %
Total 23 100 % Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Tabel 3 Menunjukkan hasil penelitian Tentang Menejemen Laktasi Pada
Ibu Post Partum Di Ruang Bersalin
bahwa sebagian besar 60,9% (14) responden RS Panti Waluya Malang Tahun
bekerja sebagai Ibu rumah sebagai, dan 4,3% 2015
Pengetahuan
(1) responden bekerja sebagai PNS No
Tentang
Jumlah Persentase
Menejement
Laktasi
1 Baik 6 26,1 %
2 Cukup 9 39,1 %
3 Kurang 8 34,8 %
Total 23 100 %

Tabel 5 Menunjukkan pengetahuan


tentang menejemen laktasi sebagian besar
39,1% (9) responden berpengetahuan cukup,
50
Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015

dan 26,1% (6) responden berpengetahuan Kurang 6 26.1 2 8.7 8 34. 8


baik. Total 12 52.2 11 47.8 23 100
Tabel 7 sebanyak 23 responden yang
telah diteliti, ibu post partum yang
2. Sikap Ibu Post Partum Dalam Proses
mempunyai pengetahun baik tentang
Menyusui Di Ruang Bersalin RS
menejemen laktasi sebanyak 26.1% (6)
Pantiwaluya Malang
respoden memiliki sikap yang baik (favorabel)
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Tentang Sikap Ibu Post Partum 26.1% (6) responden. Pengetahuan yang
Dalam Proses Menyusui Di Ruang cukup sebanyak 39.1% (9) responden
Bersalin RS Panti Waluya Malang
Tahun 2015 memiliki sikap yang tidak baik (favorabel)
No Sikap Jumlah Persentase
13.0% (3) responden dan sikap tidak baik
1 Favorable 11 47.8 %
2 Unfavorable 12 52.2 % (unfavorable) 26.1% (6) responden. Sedangkan
Total 23 100 %
pengetahuan kurang sebanyak 34.8% (8)
Tabel 6 Menunjukkan sikap ibu post
responden memiliki sikap baik (favorabel)
partum dalam proses menyusui sebagian
sebanyak 8.7% (2)responden dan sikap tidak
besar 47.8% (11) responden bersikap baik
baik (unfavorable) 26.1% (6) responden.
dan 52.2% (12) responden bersikap tidak
baik
4. Karakteristik responden berdasarkan
analisa hubungan pengetahuan
3. Karakteristik responden berdasarkan
tentang menejemen laktasi dengan
hubungan pengetahuan tentang
sikap ibu post partum dalam proses
menejemen laktasi dengan sikap ibu
menyusui diruang bersalin RS Panti
post partum dalam proses menyusui
Waluya Malang
diruang bersalin RS Panti Waluya
Tabel 8. Distribusi frekuensi karakteristik
Malang responden berdasarkan analisa
Tabel 7. Distribusi frekuensi karakteristik hubungan antara pengetahuan
responden berdasarkan hubungan tentang menejemen laktasi dengan
antara pengetahuan tentang sikap ibu post partum dalam proses
menejemen laktasi dengan sikap ibu menyusui diruang bersalin RS Panti
post partum dalam proses menyusui Waluya Malang 2015
diruang bersalin RS Panti Waluya Hubungan
Tingkat
Malang 2015 Variabel n Pengeta-
Sikap Signifikan
Sikap Ibu Post Partum huan
Dalam Proses Menyusui 545*
Pengeta
Un- Tot % Pengetahuan 23 0.000 * 0.07
huan Favor
favor % % Sikap 23 545** 0.000 0.07
-able
able
Berdasarkan Tabel 8 didapatkan hasil
Baik 0 0 6 26.1 6 26.1
Cukup 6 26,1 3 13.0 9 39.1 nilai signifikan pengetahuan dengan sikap
51
Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015

lebih kecil dari 5%, yang berarti cukup bukti Waluya adalah berpendidikan SMA. Semakin
untuk menyatakan bahwa terdapat hubungan tinggi pendidikan seseorang, maka akan
yang signifikan antara pengetahuan dengan semakin luas pula pengetahuannya khususnya
sikap sebesar 0.07. Tanda positif pada nilai tentang menejement laktasi. Hal ini sesuai
korelasi menunjukan hubungan antara dengan Wawan (2011) bahwa pada umumnya
pengetahuan dengan sikap searah. Artinya makin tinggi pendidikan seseorang makin
semakin baik pengetahuannya maka sikap ibu mudah menerima informasi.
semakin baik pula. Disamping faktor pendidikan,
pengetahuan juga dipengaruhi oleh faktor
PEMBAHASAN umur. Hal ini dapat di;ihat pada tabel 4.1
1. Pengetahuan Tentang Menejemen didapatkan bahwa 18 responden (78,3%)
Laktasi Di Ruang Bersalin RS Panti berusia 20-34 tahun dapat dikategorikan
Waluya Malang sebagai dewasa muda. Pada umur ini
Tabel 5 distribusi frekuensi seseorang berada pada tingkat perkembangan
pengetahuan tentang menejemen laktasi mental yang baik dan pengalaman yang
didapatkan hasil bahwa dari 23 responden didapat juga banyak. Sehingga dapat
yang diteliti sebanyak 9 responden (39,1%) mempengaruhi pengetahuan dan wawasan
berpengetahuan cukup, 8 responden (34,8%) yang didapat serta yang dimiliki. Sehingga
berpengetahuan kurang dan 6 responden dapat mempengaruhi wawasan dan
(26,1%) berpengetahuan baik. Hal ini karena pengetahuan dalam menerima informasi yang
kurangnya pengetahuan yang didapat tentang berdampak pada cara penerapan informasi
menejemen laktasi. Tinggi rendahnya yang diperoleh dan pelaksaan dari informasi
pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi yang didapat. Menurut Huclok (1998)
oleh banyak faktor, salah satunya adalah semakin cukup umur, tingkat kematangan
pendidikan. Sebanyak 9 responden (39,1%) dan kekuatan seseorang akan lebih matang
berpengetahuan cukup, Berdasarkan data dalam berfikir dan bekerja. (Wawan, 2011)
umum tentang pendidikan yaitu pada tabel 2 Selain tingkat pendidikan dan umur
distribusi frekuensi karakteristik responden pengetahuan juga dipengaruhi oleh informasi
berdasarkan pendidikan yang didapatkan yang didapat. Pada tabel 4 didapatkan bahwa
sebagian besar 9 responden (39.1%) memiliki 11 responden (47,8%) mendapatkan
pendidikan SMA. Berdasarkan hasil informasi tentang menejemen laktasi dari
penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar media elektronik (Internet, televisi dan
yang berkunjung di Ruang Bersalin RS Panti radio). Dan 6 responden (26,1%)
52
Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015

mendapatkan informasi dari media cetak 2. Sikap Ibu Post Partum Dalam Proses
(majalah, koran dan buku) dan petugas Menyusui Di Ruang Bersalin RS
kesehatan. Informasi yang didapat baik media Panti Waluya Sawahan Malang.
cetak dan petugas kesehatan, media Pada tabel 6 Menunjukkan sikap ibu
elektronik lebih berperan dalam post partum dalam proses menyusui sebagian
memeberikan informasi karena canggihnya besar 21 responden (91,3%) bersikap baik
kemajuan tenologi yang dapat diterima oleh (favorable) dan 2 responden (8,7%) bersikap
lapisan masarakat, sehinnga informasi tidak baik (Unfavorable). Sikap ibu post
tentang menejemen laktasi dapat diterima, partum dalam proses menyusui lebih
hal ini sesuai dengan teori Salmon E bahwa condong bersikap baik karena dipengaruhi
pengetahuan berhubungan dengan jumlah oleh banyak faktor antara lain pengalaman
informasi yang dimiliki seseorang. Untu pribadi, pengaruh orang lain, media masa dan
informasi yang diterima, diperlukan suatu faktor emosional dan masih banyak faktor
persepsi, yaitu proses pemberian makna pada yang dapat mempengaruhi sikap. Menurut
sensasi sehingga menusia memperoleh Wawan (2011) sikap akan lebih mudah
pengetahuan baru (Rahmat, 2002). terbentuk apabila pengalaman pribadi
Disamping faktor pendidikan dan tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan
umur, pekerjaan seseorang juga dapat faktor emosional dan sesorang mau
mempengaruhi pengetahuan yang kurang. menerima stimulus yang diberikan.
Pada tabel 3 sebanyak 60,9% (14) responden
adalah sebagai ibu rumah tangga (tidak 3. Hubungan Pengetahuan Tentang
bekerja). Seseorang yang tidak bekerja akan Menejemen Laktasi Dengan Sikap
lebih sulit atau sedikit untuk mendapatkan Ibu Post Partum Dalam Proses
informasi. Sehingga dapat mengurangi Menyusui Di Ruang Bersalin RS
wawasan atau informasi dan cara berpikir Panti Waluya Sawahan Malang
semakin lambat/lama, serta pengetahuan Berdasarkan analisis menggunakan uji
yang didpat juga akan sedikit. Hal inin sesuai korelasi seperman rank dengan tingkat
dengan teori mubarak (2011) yaitu kepercayaan 0.05% t hitung < t tabel
lingkungan pekerjaan dapat membuat mempunyai nilai signifikan yaitu terdapat
seseorang memperoleh pengalaman dan hubungan pengetahuan tentang menejemen
pengetahuan, baik secara lengsung maupun laktasi dengan sikap ibu post partum dalam
tidak langsung dan sebaliknya. proses menyusui diruang bersalin RS Panti
Waluya Malang. Meskipun demikian
53
Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015

hubungan ini belum mencapai target atau


belum sesuai dengan harapan karena sikap DAFTAR PUSTAKA
hampir lebih dari 50% dari total responden Alimul, A.Aziz. (2011). Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
bersikap tidak baik, karena dipengaruhi oleh
Jakarta: Salemba Medika.
faktor umur dilihat pada tabel 1 terdapat
Anggraini. (2012). Jurnal Penelitian Kesehatan.
78,3% (18) responden berusia 20-34 tahun
http:// wik-anggraini.
dikategorikan remaja. Menurut Huclok com/2012/09/ Jurnal Penelitian
kesehatan diakses tanggal 2-9-2014
(1998) semakin cukup umur, tingkat
jam 24.15.
kematangan dan kekuatan seseorang akan
Ariyani, vhiena. (2012). Pengertian Kehamilan
lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
dan Tanda-Tanda
Pada tabel 2 terdapat 30.4% (7) responden http://vhienaariyani.blogspot.com/2
012/09/pengertian-kehamilan-dan-
berpendidikan SMP, menurut Wawan (2011)
tanda-tanda.html diakses tgl 19-12-
bahwa pada umumnya makin tinggi 2014 jam 04 00
pendidikan seseorang makin mudah
Attikah, P. (2011). Kapita Selekta ASI dan
meneriama informasi.. Hubungan yang baik Menyusui. Yogyakarta: Muha Medika.
seharusnya didasarkan pada pengetahuan
Bahiyatun. (2009). Asuhan Kebidanan Nifas
yang baik oleh pelaku (responden) sehingga Normal. Jakarta: Buku Kedokteran.
membawa dampak sikap yang baik pada
Harsonosites. (2014). Fisiologis Ibu Post Partum
responden. Berdasarkan data yang diperoleh Sebagai Khas Pada Wanita Yang Telah
Melahirkan.
bahwa hubungan pengetahuan tentang
http://Harsonosites.com/2014/06/0
menejemen laktasi dengan sikap ibu post 6/Fisiologis-Ibu-Post-
Partu/Multiformis sebagai khas pada
partum dalam proses menyusui diruang
wanita yang telah melahirkan diakses
bersalin Rumah Sakit Panti Waluya Malang tanggal 18-10-2014 jam 05.00.
semakin cukup pengetahuannya maka sikap
Irawati. (2012). Net Susu Formula Usus Bayi
ibu post partum juga semakin kurang baik hal http:// Irawati/2012. Menyusui.
Net/Susu-Formula-Usus-Bayi diakses
ini dapat dilihat bagaimana ibu dapat
tanggal 2-9-2014 jam 24.20.
menyusui bayinya baik posisi, frekuensi
Notoadmodjo. (2011). Promosi Kesehatan dan
menyusui, reflek hisap bayi, nutrisi ibu,
Perilaku Kesehatan.
kesehatan dan psikologis ibu dan tidak
___________. (2012). Metode Penelitian
memberikan makanan prelakteral sehingga
Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta.
menejemen laktasi dapat tercapai.
Noviemightymax. (2012). Asi Eksklusif
http:// Noviemightymax.
Wordpress.com/2012/01/20/Asi-
54
Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015

Eksklusif/ diakses tanggal 8-19-2014 Suradi, Rulina. (2011). Menejemen Lakatasi


jam 15.00. cetakan ke-5. Jakarta: Perinasia.

Nur Siti. (2011). Pengaruh Pijat Oksitosin Taufan, N. 2012. ASI dan Tumor Payudara.
Terhadap Pengeluaran Kolostrom Pada Ibu Yogyakarta: Nuha Medika.
Post Partum. Dalam: Jurnal Penelitian
Stikes Jendral Ayani. diakses tanggal Teguh. (2012). Menejemen Laktasi http://
29-10-2014 jam 04.30 Kesehatan by teguh.
Blogspot.com/2012/01/ Menejemen
Rofiuddin. (2012). Asi Eksklusif Rendah –Laktasi.html. diakses tanggal 1-9-
Tingkat Kematian Anak Tinggi 2014 jam 22.40
http://rofiuddin.Tempo.e/read/new
s/2012/08/01/ Asi-Eksklusif- Wawan. (2011). Teori dan Pengukuran
Rendah-Tingkat-Kematian-Anak – Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia.
Tinggi. Diakses tanggal 2-9-2014 jam Yogyakarta: Nuha Medika.
23.55.

Saleha, Siti. (2009). Asuhan Kebidanan Pada


Masa Nifas. : Jakarta: Salemba Medika

Sulistyawati, Ari. (2012). Buku Ajar Asuhan


Kebidanan Pada Ibu. Yogyakarta: Andi.

Sunar, D. (2009). ASI Eksklusif. Yogyakarta.


Diva Press.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif


Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.

You might also like