You are on page 1of 5
CN SNI 06-6989.14-2004 Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah — Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida) ICS 13,060.50 Badan Standardisasi Nasional BSN SNI 06-6989.14-2004 Daftar isi Daftar isi i Prakala...... 1 Ruang lingkup . 2 Istilah dan definisi 3. Cara yji 3.1 Prinsip. 3.2 Bahan 3.3 Peralatan 3.4 Persiapan pembuatan pereaksi.. 3.5. Persiapan pengujian 3.6 Prosedur.. 3.7 Pethitungan .. 4 Jaminan mutu dan pengendalian mutu 44 Jaminan mutu 4.2 Pengendalian MUU... Lampiran A Pelaporan Bibliograti.. Ooh RRR OND SNI 06-6989.14-2004 Prakata Dalam rangka menyeragamkan teknik pengujian kualitas air dan air limbah sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintan Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 1988 tentang Baku Mutu Air dan Nomor 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Pengujian Kualitas air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan, maka dibuatiah Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian parameter-parameter kualitas air dan air limbah sebagaimana yang tercantum didalam Keputusan Menteri tersebut. Metode ini merupakan hasil kaji ulang dari SNI yang telah kadaluarsa dan menggunakan referensi dari metode standar internasional Standard Methods. Metode ini telah melalui uji coba di laboratorium pengujian dalam rangka validasi dan verifikasi metode serta di konsensuskan oleh Subpanitia Teknis Kualitas Air, Panitia Teknis 207S, Bidang Manajemen Lingkungan dengan para pihak terkait Standar ini telah disepakati dan disetujui dalam rapat konsensus dengan peserta rapat yang mewakili produsen, konsumen, ilmuwan, instansi teknis, pemerintah terkait dari pusat maupun daerah pada tanggal 30 Januari 2004 di Serpong, Tangerang — Banten. Metode ini berjudul Air dan air limbah — Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (moditikasi azida) yang merupakan revisi dari SNI 06-2424-1991 dengan judul Metode pengujian oksigen terlarut dengan titrimetr. SNI 06-6989.14-2004 V2 adalah normalitas larutan KzCr.O7. 3.6 Prosedur a) Ambil contoh yang sudah disiapkan b) Tambahkan 1 mL MnSQ, dan 1 ml. alkali iodida azida dengan ujung pipet tepat di atas permukaan larutan c) Tutup segera dan homogenkan hingga terbentuk gumpalan sempurna. 4) Biarkan gumpalan mengendap 5 menit sampai dengan 10 menit. e) Tambahkan 1 mL H.SO, pekat, tutup dan homogenkan hingga endapan larut sempuma. *)Pipet 50 mL, masukkan ke dalam erlenmeyer 150 mL g) Titrasi dengan Na2S2O; dengan indikator amilum/kanji sampai warna biru tepat hilang. CATATAN Penambahan volume pereaksi diatas berdasarkan botol winkler 250 mL. sampai dengan 300 ml, bila menggunakan botol winkler dengan volume yang lain agar dihitung secara proporsional. 3.7 Pel ingan VaxN «80004 F Oksigen Terlarut (mg/L) = ig ig | L) 0 dengan pengertian: V_ adalah mL NaoSOs; N adalah normalitas NasS,O.: F adalah faktor (volume boto! dibagi volume botol dikurangi volume pereaksi MnSO, dan alkali iodida azida) pada langkah 3.6 butir b) 4 Jaminan mutu dan pengendalian mutu 4.1 Jaminan mutu a) Gunakan bahan kimia berkualitas pro analisa (p.a). b) Gunakan alat gelas bebas kontaminasi. c) Gunakan alat ukur yang terkalibrasi. d) Dikerjakan oleh analis yang kompeten. 4.2. Pengendalian mutu Lakukan analisis duplo untuk kontrol ketelitian analis Relative Percent Different (RPD) 10%. Adari6 SNI 06-6989.14-2004 Bibliografi Leonore S.F. Cleveri et al. 1988, Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater., No. 4500-O C ,20" Edition, Washington DC ;APHA, AWWA,WEF. 6 dari6

You might also like