You are on page 1of 13
1 PENDAHULUAN. 1.1 Cakupan atau Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Pokok bahasan ini membahas tentang sejarah, definisi dan ruang lingkup keschalan lingkungan menurut pegertian WHO, UU Kesehatan, Peraturan Pemerintah No, 66 tahun 2014 dan UU Lingkungan hidup serta masalah keschatan lingkungan dan penyakit di Indonesia dan dunia, 4.2 Saseran Pembelajaran Mahasiswa mampu membandingkan pengertian dan ruang lingkup keschatan lingkungan menurat WHO, UU Keschatan, Peraturan Pemerintah No. 66 ahun 2014 dan UU Lingkungan Hidup terkait masalah kesehatan lingkungan dan penyakit 13 Prilaku awal mahasiswa Mahasiswa mengakses dan membaca berbagai referensi dan literature terkait dengan ruang lingkup serta berbagai dasar hukum peraturan perundangan tentang kesehatan lingkungan baik di level Global, Nasional dan Regional/Lokal. 1.4 Manfaat pembelajaran. Setelah mengikuti dan memahami materi bahasan ini, maka mahasiswa mampu menjelaskan pengertian.definisi dan ruang lingkup keschatan lingkungan serta dapat membedakan masalah kesehatan lingkungan terhadap kejadian penyakit melalui media lingkungan 1.5 Urutan Pembahasan Pendahuluan secara berurutan akan meliputi: - Definisi kesehatan lingkungan = Sejarah Kesehatan lingkungan ~ Ruang lingkup kesehatan lingkungan = Masalah keschatan lingkungan dan kejadian penyakit 41.6 Petunjuk Belajar, isinya menekankan apa yang harus dilakukan mahasiswa sebagai subjek dalam pembelajaran. Scanned with CamScanner Sebagai pemahaman awal, materi bahasan ini memberi pengertian kapada mahasiswa tentang pengertian, sejarah, definisi dan ruang lingkuip keschatan lingkungan serta pentingnya mempelajari kesehatan lingkungan, Selanjutnya membandingkan masalah Kesehatan lingkungan dan kejadian penyakit melalui penilaian baku mutu media lingkungan. Il PENVAJIAN 2:1 Uraian materi pembelajaran Pendahuluan 1.1. Definisi kesehatan lingkungan Sebelum membicarakan tentang definisi kesehatan lingkungan, maka sebaiknya membahas terlebih dahulu tentang apa itu lingkungan, kesehatan, kesehatan masyarakat agar pengertian tentang kesehatan lingkungan akan semakin jelas. Oleh karena itu, pembahasan ini dimulai dengan: a. Apa itu Lingkungan? Istilah lingkungan kadang digunakan dengan tidak tepat karena sering dicampur adukkan dengan istilah lingkungan alam dan lingkungan hidup. Lingkungan hidup sendiri perlu di dijelas; apakab lingkungan hidup untuk manusia, lingkungan hidup binatang atau lingkungan hidup tumbuh-tumbuhan? Semua lingkungan hidup tersebut berbeda keadaannya, Pengertian lingkungan yang digunakan dalam mata kuliah ini mengecu pada Undang-Undang No. 23 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu: “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungen perikehidupan, ddan kesejahteraar, manusia serta makhluk hidup lainnya”, Dan dalam UU tersebut juga menjamin hak warga, yaitu: "bahwa lingkungan hiddp yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga Negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik indonesia Tahun 1945”. Manusia, seperti semua makhluk hidup lainnya berinteraksi dengan lingkungan hhidupnya. la mempengaruhi lingkungan hidupnya dan sebaliknya ia dipengaruhi Scanned with CamScanner b ‘oleh lingkungan hidupnya, Seperti adanya, manusia yaitu fenotipenya, terbentuk oleh interaksi antara genotipe dan lingkungan hidupnya. Genotipe tidak konstan, tetapi terus menerus mengalami perubahan karena adanya mutasi pada gen dalam khromosomnya, baik mutasi spontan maupun mutasi karena pengaruh lingkungon. Walaupun manusta hanya terdiriatas satu jenis, yaitu Homo sopiens, ramun keanekaan (diversity) genotipenya sangat besar. Seperti halnya secara ‘umum terdapat pada jenis makhluk hidup lainnya. Dengan demikian, nampaknya ‘manusia sangat tergantung pada lingkungan hidupnya. Kelangsungan hidupnya hanya mungkin dalam batas kemampuannya untuk menyesuaikan dirinya terhadap keadaan lingkungan hidupnya. Apabila terjadi perubahan dalam keadaan lingkungan hidupnya melebihi kemampuan adaptasinya, baik perubahan alamiah maupun perubahan yang disebabkan oleh aktivitas_hidupnya, kelangsungan hidup manusia akan terancam. Uingkungan dapat diklasifikasikan menjadi lingkungan udara_(atmosfer), lingkungan air (hidrosfer), lingkungan tanah (litosfer), lingkungan flora dan fauna (biosfer), dan lingkungan sosial (sosiosfer). Kesehatan Sehat adaleh suatu kondisi di mana segala sesuatu berjelan normal dan bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengen kondisi tidak sakit. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi sehat adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Dahulu, sehat identik dengan kondisi badan atau tubuh. Tapi sekarang seiring kemajuan zaman, kata sehat tidak hanya berhubungan dengan badan, tetapi juga segala sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara normal dan semestinya maka akan di sebut dengan sehat. Tetapi jika mengalami gangguan maka di sebut dengan istilah tidak sehat. Contoh kata “sehat” pada benda antara lain adalah: a) Keadaan keuangan yang tidak stabil dan cenderung merugi di sebut tidak sehat b) Kendaraan bermotor yang suka mogok akan dikatakan tidak sehat ©) Hubungan seseorang dengan orang lain yang tidak harmonis, disebut hubungannya tidak sehat, dil Begitu umumnya penggunaan kata sehat di segala bidang semakin memperluas makna_dan_arti dari kata sehat itu sendiri. Untuk mencegah kerancuan dan Scanned with CamScanner Kesimpang siuran, maka di butuhkan suatu pengertian dan definisi yang pasti tentang apakah sehat itu sebenarnya. Berikut ini adalah beberapa pengertian sehat dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah: 1. Pengertian Sehat menurut WHO (World Health Organizations) Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari Penyakit atau kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta Komponen-komponen yang berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen dasar yang membentuk “positif health’, yaitu: ~ Sehat Jasmani = Sehat Mental = Sehat Spiritual = Kesejahteraan sosial 2. Pengertian sehat menurut MUI MUI dalam MUNAS Ulama 1983 mendefinisikan sehat sebagai ketahanan “jasmaniah, ruhaniyah dan sosial” yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri, dijaga, dipelihara, dikembangkan serta diamalkan sesuai dengan tuntunan-Nya. 3. Pengertian sehat menurut UU Kesehatan No.36 tahun 2009 Menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Artinya seseorang di katakan sehat jika tubuh, jiwa dan kehidupan sosiainya berjalan dengan normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu komponen tersebut terganggu, maka kehidupannya akan menjadi jak sehat. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan juga bahwa; Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur Kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Kesehatan masyarakat Menurut Winslow (1920), definisi kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut: Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk : (4) mencegah penyakit, Scanned with CamScanner (2) memperpanjang harapan hidup, dan (3) meningkatkan kesehatan dan efisiensi masyarakat, melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk : (2) sanitasi lingkungan, (b) pengendalian penyakit menular, (c) pendidikan hygiene perseorangan (personal hygiene), (d) mengorganisir pelayanan medis dan perawatan agar dapat dilakukan diagnosis dini dan pengobatan pencegahan, serta {e) membangun mekanisme sosial, sehingga setiap insan dapat _menikmati standar kehidupan yang cukup baik untuk dapat memelihara kesehatan. Dengan pengertian kesehatan masyarakat menurut Winslow dapat disimpulkan bahwa setiap warga negara hendaknya menyadari haknya atas kehidupan yang sehat dan berumur panjang dengan melakukan usaha-usaha terorganisir, terpadu untuk mewujudkan kesehatan yang tidak hanya bersifat individu tetapi juga usaha kolekt Definisi tersebut diatas menggambarkan 3 (tiga) tujuan kesehatan masyarakat dan bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai. Selanjutnya disebutkan pula tujuan akhir dari usaha tersebut. Ada 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1) tujuan itu hanya dapat dicapai lewat usaha masyarakat yang terorganisir, dan 2) ada 5 (lima) usaha masyarakat yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu usaha yang penting adalah sanitasi lingkungan atau yang sekarang disebut kesehatan lingkungan. |. Kesehatan lingkungan ‘Menurut WHO (World Health Organization); Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. ‘Menurut Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan; Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegehan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Sedang penyehatan adalah upaya pencegahan penurunan kualitas media lingkungan (air, udara, tanah, pangan, serta sarana dan bangunan) dan upaya peningkatan kualitas media lingkungan. aii Scanned with CamScanner Menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 162 disebutkan bahwa; Upaya Kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, balk fisik, kimia, bioloy ‘maupun sosial yang memungkinkan setiap orang, ‘mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sedang lingkungan sehat mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum, 1.2. Sejarah kesehatan lingkungan Semenjak umat manusia menghuni planet bumi, mereka sudah menghadap! masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor lingkungan hidup yang ada di sekeliling mereka, Namun, karena keterbatasan ilmu pengetahuan, setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka selalu dihubungkan dengan hal-hal yang bersifat mistik. Sebagai contoh, wabah penyakit sampar (pes) yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan kemarahan dewa. Sejarah perkembangan ilmu kesehatan lingkungan sejalan dengan perkembangan imu Kesehatan masyarakat sudah dimulai_sebelum berkembangnya_ilmu pengetahuan modern. Konsep pemikiran mengenai faktor-faktor lingkungan hidup eksternal manusia yang mempunyai pengaruh terhadap masalah kesehatan terus- menerus dipelajari dan berkembang. Sejarah perkembangan. Oleh sebab itu, akan diuraikan perkembangan Kesehatan lingkungan sebelum berkembangnya ilmu pengetahuan (pre-scientific period) dan sesudah ilmu pengetahuan itu berkembang (scientific period). Periode Sebelum limu Pengetahuan Dalam kebudayaan Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma telah tercatat usaha untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat dan penyakit. Ada dokumen dan peraturan tertulis yang mengatur tentang pembuangan air limbah atau drainase pemukiman, pengaturan air minum, dan sebagainya. Juga telah dibangun tempat pembuangan kotoran (latrine) umum, meskipun alasan dibuataya latrine tersebut bukan karena Kesehatan. Demikian pula dangan pembuatan sumur pada waktu itu dengan alasan bahwa minum air kali yang mengalir sudah kotor itu terasa tidak enak, buken karena minum air kali dapat menyebabkan penyakit (Greene, 1984). Pada Zaman Romawi kuno, ada peraturan yang mengharuskan masyarakat: mencatatkan pembangunan rumah, melaporkan adanya binatang yang berbahaya, binatang piaraan yang menimbulkan bau, dsb. Disamping itu ada keharusan Scanned with CamScanner Pemerintah kerajaan untuk melakukan supervisi/peninjauan pada tempat-tempat ‘minuman (public bar); warung makan, tempat-tempat prostitusi dsb (Hanlon, 1974). Sejak abad ke-7, penyakit kolera telah tercatat menyebar dari Asia khususnya Timur Tengah dan Asia Selatan ke Afrika, bahkan India disebutkan telah menjadi pusat ‘endemi kolera. Disamping itu lepra juga telah menyebar mulal dari Mesi Eropa melalui para emigran. ce Asia, dan Upaya-upaya untuk mengatasi epidemi dan endemi penyakit tersebut telah mulai ‘memperhatikan masalah lingkungan, terutama; hygiene dan sanitasi lingkungan, Pembuangan kotoran manusia (latrine), pengusahaan air minum yang bersih, pembuangan sampah, ventilasi rumah telah tercatat menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pada waktu itu Pada abad ke-14 mulai terjadi wabah pes yang paling dahsyat di China, dan India. Pada tahun 1340 tercatat 13.000.000 orang meninggal karena wabah pes, dan di India, Mesir dan Gaza ditaporkan bahwa 13.000 orang meninggal tiap hari karena pes. Menurut catatan, jumlah manusia meninggal karena wabah pes di seluruh dunia waktu itu mencapai lebih dari 60.000.000 orang, yang disebut “the Black Death’. Keadaan atau wabah penyakit-penyakit menula abad ke-18. berlangsung sampai menjelang Dari catatan tersebut di atas diketahui bahwa masalah Kesehatan masyarakat khususnya penyebaran penyakit menular sudah begitu meluas dan dahsyat, namun upaya pemecahan masalah Kesehatan masyarakat secara menyeluruh belum dilakukan. Periode IImu Pengetahuan Bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 mempunyai dampak yang luas terhadap segala aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan. Pada abad ilmu pengetahuan ini, mulai ditemukan berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit. Louis Pasteur telah berhasil ‘menemukan vaksin untuk mencegah penyakit cacar, Joseph Lister menemukan asam carbol (carbolic acid) untuk sterilisasi ruang operasi, William Marton menemukan ether sebagai anestesi pada waktu operasi. Pada tahun 1832, penyelidikan dan upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah mulai dilakukan di Inggris. Pada waktu itu sebagian besar rakyat Inggris terserang Scanned with CamScanner epidemi (wabah) kolera, Kemudian parlemen Inggris membentuk komisi untuk Penyelidikan dan penanganan wabah tersebut. Komisi ini akhimnya melaporkan hasil Penyelidikannya sebagai berikut: Masyarakat hidup di suatu kondisi sanitasi yang Jelek, sumur penduduk berdekatan dengan aliran air kotor, dan pembuangan kotoran ‘manusia, Air limbah yang mengalir terbuka tidak teratur, dan makanan yang dijual di Pasar banyak dihinggapi lalat dan kecoa, Karena laporan komisi ini, akhirnya Parlemen Inggris mengeluarkan undang-undang yang mengatur upaya peningkatan Kesehatan, termasuk sanitasi lingkungan, sanitasi di tempat kerja, pabrik dsb. John Snow (1854) melakukan penelitian epidemiologi terhadap wabah kolera yang terjadi di Broad Street, London, dan membuktikan bahwa penularan penyakit kolera yang terjadi di inggris pada saat itu disebabkan oleh pencemaran Vibrio cholerae pada sumber air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai dikembangkan pendidikan untuk tenaga kesehatan yang profesional. Pada tahun 1855 pemerintah Amerika membentuk Departemen Kesehatan. Fungsi adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk. termasuk perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan. Departemen kesehatan merupakan peningkatan departemen kesehatan kota yang telah dibentuk di masing-masing kota, seperti; Baltimor tahun 1798, South Carolina tahun 1813, Philadelphia tahun 1818, dsb. Pada tahun 1872 telah diadakan pertemuan orang-orang yang mempunyai perhatian Kesehatan masyarakat baik dari universitas maupun dari pemerintah di kota New York, Pertemuan tersebut menghasilkan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika (American Public Health Association). Pada tahun 1893 John Hopkins, seorang pedagang wisky dari Baltimore Amerika mempelopori berdirinya universitas dan didalamnya terdapat sekolah (Fakultas) Kedokteran. Mulai tahun 1908 sekolah kedokteran mulal menyebar ke Eropa, Canada, dl Perkembahangan di Indonesia + Pada tahun 1807 Gubernur Jendral Daendels melakukan pel persalinan pada para dukun bayi. * Pada tahun 1851 didirikan sekolah dokter Jawa di Batavia yaitu STOVIA. Tahun 1888 di Bandung didirikan Pusat Laboratorium Kedokteran, Lembaga Eykman sekarang, ‘an_praktik Scanned with CamScanner 13. Pada Tahun 1913 didirikan Sekolah Dokter Belanda yaitu NIAS di Surabaya. Tahun 1922 terjadi wabah Pes, dan Tahun 1933-1935 diadakan pemberantasan Pes. Pada tahun 1951 konsep bandung Plan diperkenalkan oleh dr. Y. Leimena dan dr. Patah, yaitu konsep pelayanan yang menggabungkan antara pelayanan kuratif dan preventif. Tahun 1956 didirikaniah proyek Bekasi oleh dr. Y. Sulianti di Lemah Abang, yaitu model pelayanan kesehatan pedesaan dan pusat pelatihan tenaga kesehatan. + Tanggal 12 November 1962 Pr jen Soekarno mencanangkan program pemberantasan malaria dan pada tanggal tersebut menjadi Hari Kesehatan Nasional (HKN). Konsep pemikiran mengenai faktor-faktor lingkungan eksternal manusia yang mempunyai pengaruh, baik langsung maupun tidak langsung terhada| Kesehatan terus-menerus dipelajari dan dikembangkan menjadi suatu di yang disebut sebagai ilmu Kesehatan Lingkungan atau Environmental Health. masalah Tahun1975 - 1985an didirikan Sekolah Pembantu Penilik Hygiene (SPPH) dan ‘Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) ‘Tahun 1982 berdiri Fakultas Kesehatan Masyarakat di 5 Universitas di Indonesia, dan salah satu Jurusannya adalah Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu: Penyediaan Air Minum Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran Pembuangan Sampah Padat Pengendalian Vektor 5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia Higiene makanan, termasuk higiene susu Pengendelian pencemaran udara 8, Pengendalian radiasi 9. Kesehatan kerja 10. Pengendatian kebisingan 11, Perumahan dan pemukiman 12. Aspek kesling dan transportasi udara Pee Scanned with CamScanner 13, Perencanaan daerah dan perkotaan 14, Pencegahan kecelakaan 15. Rekreasi umum dan pariwisata 26. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epide: bencana alam dan perpindahan penduduk 17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan. Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 163 ayat (3) UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan bahwa ruang lingkup kesehatan lingkungan ada 13, yaitu: 1, Limba cair; 2. Limbah padat; 3. Limbah gas; Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah; Binatang pembawa penyakit; Zat kimia yang berbahaya; Kebisingan yang melebihi ambang batas; Radiasi sinar pengion dan non pengion; 9. Airyang tercemar; 10. Udara yang tercemar; dan 11. Makanan yang terkontaminasi. exuae Sasaran Kesehatan lingkungan. Delam Pasal 8 Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 2014 tentang Kesehatan ingkungan, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut: 1. Media Lingkungan meliputi: air; udara; tanah; pangan; dan vektor dan binatang pembawa penyakit. 2. Lingkungan Permukiman meliputi: rumah dan perumahan; lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara; kawasan militer; dan panti dan rumah singgah. 3. Lingkungan tempat rekreasi meliputi: tempat bermain anak; bioskop; dan lokasi wisata. Lingkungan tempat dan fasilitas umum meliputi: fasilitas kesehatan; fasilitas Pendidikan; tempat ibadah; hotel; rumah makan dan usaha lain yang sejen sarana olehraga; sarana transportasi darat, laut, udara, dan kereta api; stasiun Scanned with CamScanner dan terminal; pasar dan pusat perbelanjaan; pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara; dan tempat dan fasilitas umum lainnya 1.4. Masalah Kesehatan Lingkungan dan kejadian Penyakit Bahwa kesehatan lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit sudah sejak lama diketahui. Juga ditinjau dari aspek ilmu kesehatan lingkungan, penyakit terjadi karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Sebagai Negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih 250 juta jiwa, masalah Kesehatan lingkungan di Indonesia sangat kompleks terutama di kota-kota besar. Hal ini disebabkan oleh: 1. Urbanisasi penduduk Perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke kota, lahan pertanian yeng semakin berkurang terutama di pulau Jawa, dan terbatasnya lapangan pekerjaan mengakibatkan penduduk desa berbondong-bondong datang ke kota besar mencari pekerjaan sebagai pekerja kasar seperti pembantu rumah tangga, kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan pengamen jalanan yang secara tidak langsung membawa dampak sosial dan dampak kesehatan lingkungan, yakni munculnya permukiman kumuh dimana- mana. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam penyakit infeksi menular. 2. Penyediaan sarana air bersih Berdasarken survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk Indonesia mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur atau sumber air lain. Bila datang musim kemarau, krisis air dapat terjadi dan penyakit saluran pencernaan mulai muncul di mana-mana. 3, Tempat pembuangan sampah Di Indonesia, sistem pembuangan sampah umumnya dilakukan secara open dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem pembuangan semacam ini ‘memerlukan lahan yang cukup luas dan juga mengekibatkan pencemaran pada tanah. air, dan udara. Selain itu, lahannya juge dapat menjadi tempat berkembangbiaknya agen dan vektor penyakit sehingga_memudahkan terjadinya penularan penyakit di masyarakat. 4, Pembuangan limbah rumah tangga dan industri i banyak daerah, umumnya limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga ‘maupun industri dibuang langsung di badan air dan bercampur menjadi satu ke sungai atau laut, Demikian juga masth banyak kebiasaan penduduk melakukan Scanned with CamScanner Kegiatan MCK di bantaran sungal. Akibatnya, kualitas air sungal_menurun. Apabila air tersebut digunakan sebagi sumber air bersih masyarakat, maka keadaan ini dapat menimbulkan baik penyakit infeksi maupun penyakit non- infeksi . Pencemaran udara Tingkat pencemaran udara di kebanyakan kota-kota besar di Indonesia sudah melebihi nilai ambang batas normal akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu, hampir setiap tahun asap tebal meliputi sebagian besar wilayah Indonesia bahkan sampai ke Negara tetangga akibat pembakaran hutan. Kondisi Kesehatan lingkungan seperti ini akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit baik penyakit infeksi akut maupun penyakit non-infeksi yang bersifat kronik pada saluran pernapasan mulai yang ringan sampai yang paling berat. Di Jepang, penduduk di wilayah teluk Minamata pada akhir tahun 1953 dikagetkan dengan banyaknya penduduk yang mengelami kelemahan otot, hilangnya penglihatan, terganggunya fungsi otak dan kelumpuhan yang berakhir dengan koma dan kematian. Baru pada tahun 1959, penyakit tersebut diketahui disebabkan oleh konsumsi ikan yang tercemar oleh metilmerkuri. Sumber ‘metilmerkuri berasal dari beberapa pabrik kimia yang memproduksi plastik (PVC = poly vinyl chloride) yang membuang limbahnya yang mengandung merkuri (Hg) ke teluk Minamata selama beberapa tahun sebelum tahun 1953. Penyakit ini kemudian dikenal dengan nama penyakit Minamata (Minamata Disease). Pembahasan: Setelah pemaparan materi bahasan tersebut di atas mahasiswa diberi kesempatan bertanya atau membentuk kelompok diskusi atau kegiatan brain storming dengan tetap berada dalam kendali atau pengawasan fasilitator untuk tetap berfungsinya expert jugments sebagai nara sumber dari sudut pandang kecakapan dan filosofi keilmuan terkait. ingkup penghiliran/penerapan Fesilitator menguraikan berbagai contoh penelitian yang pernah dilakukan yang jerhubungan dengan materi kuliah, baik yang berskala nasional maupun internasiaonal. [Demikianpula mahasiswa dapat megutarakan hal-hal terkait denag materi kuliah atau ipengalaman hidup yang diperoleh dan diketahuinya tihan Scanned with CamScanner Mahasiswa di dalam kelas melakukan kegiatan berupa menuliskan keadaan kesehatan Tingkungan yang berperan dan terlibat dalam berbagal aspek kehidupan manuste, 2.4 Tugas mandir Dapet diberikan dalam bentuk mahasiswa menambahkan dengan mencari tambahan materi terkait materi bahasan ini tentang pencemaran lin, kehidupan manusia. \gkungan dalam berbagai aspek MM PENUTUP 341 Rangkuman Fasiltator merangkum materi kuliah ini dengan memberikan esensi dari materi bahasan dan keterhubungannya dengan materi bahasan berikutnya 3.2 Tes formatif Fasiitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa pada materi bahasan ini dengan memberikan pertanyaan antara lain sebagai berikut: a, Perbedaan bahan pencemar air dari rumah tangga dan industry. b. Perbedaan penyakit yang disebabkan oleh agent kimia dan biologi Umpan balik / Tindak Lanjut lahasiswa dapat mengajukan hal tentang kondisi yang dialami dan diharapkan untuk emahami materi bahasan terkait. ftar Pustaka 2, Juli Soemirat Slamet: Kesehatan Lingkungan, Edisi Revisi, Cetakan-9, Gadja mada University Press, Yogyakarta, 2011 'b, Mundiatun: Pengelolaan Keschatan Lingkungan, Gava Media, Yogyakarta, 2015 . Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan d. Undang-Undang two. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ©. Undang-Undang No. 23 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Scanned with CamScanner

You might also like