Professional Documents
Culture Documents
Studi Efek Penggunaan Biodiesel Terhadap Emisi Pada Sektor Transportasi Di Jakarta
Studi Efek Penggunaan Biodiesel Terhadap Emisi Pada Sektor Transportasi Di Jakarta
1
Peneliti di BRDST – BPPT, Mahasiswa S3 di IPB
2
Professor di Departemen Teknik Pertanian IPB
3
Staf Ahli Menteri Negara Riset dan Teknologi
4
Professor di University of Tokyo, Jepang
5
Dosen di Departemen Teknik Pertanian IPB
Abstract
1. PENDAHULUAN
DKI Jakarta sangat tergantung pada DKI Jakarta1) dan data perbandingan antara
sumber energi minyak bumi yang berupa pangsa Produk Domestik Regional Bruto
BBM. Pada tahun 2005 konsumsi BBM, (PDRB) per kapita DKI Jakarta dengan data
yang terdiri dari bensin, minyak solar, dan PDRB per kapita wilayah lain di UPMS III,
minyak tanah mencapai sekitar 68% dari yaitu Banten dan Jawa Barat. PDRB per
total konsumsi energi. Data penggunaan kapita DKI Jakarta pada tahun 2005
BBM di sektor transportasi di DKI Jakarta mencapai 48,25 juta rupiah per kapita
tidak tersedia secara langsung, sehingga sedangkan Banten dan Jawa Barat sebesar
diperkirakan berdasarkan data penjualan 9,45 juta rupiah per kapita. Berdasarkan
BBM dari PT. Pertamina Unit Pemasaran perbandingan PDRB tersebut, diperkirakan
(UPMS) III (meliputi 3 propinsi yaitu DKI bahwa pangsa penggunaan energi DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Banten), data Jakarta mencapai 83% dari total
jumlah dan pertumbuhan kendaraan penggunaan di UPMS III. Dengan asumsi
bermotor di DKI Jakarta untuk tahun 2000 – bahwa komposisi penggunaan jenis-jenis
2005 yang diambil dari data statistik BPS bahan bakar untuk transportasi di tiga
3.2.2 Proyeksi penggunaan energi untuk Tidak semua kendaraan yang terdaftar
setiap kendaraan bermotor beroperasi setiap hari. Studi yang dilakukan
Sebelum membuat proyeksi ITB 5) menunjukkan bahwa kendaraan roda
penggunaan energi untuk setiap jenis tiga mempunyai operasi efektif dalam 1
kendaraan bermotor, perlu diketahui terlebih tahun paling besar yaitu sebesar 82%.
dahulu data penggunaan bahan bakar, Sedangkan yang beroperasi efektif paling
konsumsi energi spesifik, dan jarak tempuh rendah adalah truk besar yaitu sebesar 23%.
dalam satu tahun untuk masing-masing Data konsumsi energi spesifik (km/lt), jarak
jenis kendaraan tersebut. tempuh (km/th) dan operasi efektif tahunan
RPC3) melakukan survei penggunaan (%) yang akan digunakan dalam studi ini
energi untuk kendaraan bermotor di wilayah ditampilkan dalam Tabel 1.
DKI Jakarta dan Surabaya, masing-masing Berdasarkan data-data tersebut di atas
wilayah meliputi 150 responden untuk dapat dihitung perkiraan proyeksi konsumsi
kendaraan penumpang pribadi, 90 energi untuk masing-masing jenis
responden untuk kendaraan penumpang kendaraan seperti ditunjukkan pada Gambar
umum, dan 60 responden untuk kendaraan 4. Penggunaan bensin terus mendominasi
angkutan barang. BPPT- KFA4) juga telah selama periode analisis, terutama digunakan
melakukan survei penggunaan energi dan untuk mobil penumpang. Sedangkan
menentukan jarak tempuh dan konsumsi minyak solar kebanyakan digunakan untuk
energi spesifik untuk masing-masing mobil penumpang dan mobil beban.
kendaraan bermotor.
Sumber: Diadaptasi dari BPPT-KFA (1992), ITB (2001) dan RPC (2006)
Diolah dari: BPPT-KFA (1992a), Wirawan dkk. (2005) dan Wirawan dkk. (2007)
4. KESIMPULAN DAN SARAN yang lebih rinci untuk sumber emisi dari
berbagai jenis kendaraan bermotor, baik
4.1 Kesimpulan yang menggunakan bahan bakar bensin,
minyak solar maupun biodiesel. Jumlah dan
Secara umum penggunaan biodiesel
variasi teknologi kendaraan bermotor yang
akan menurunkan kadar emisi gas buang.
diukur emisinya juga bisa diperbanyak agar
Emisi gas buang menurun secara konsisten
diperoleh angka yang secara statistik dapat
dengan kadar campuran biodiesel yang
lebih dipertanggungjawabkan.
semakin besar, namun demikian
karakteristiknya bervariasi tergantung dari
DAFTAR PUSTAKA
jenis emisinya. Penurunan kadar emisi
paling signifikan dengan digunakannya
1. Katalog BPS:1403.31. 2007. Jakarta
biodiesel terjadi pada emisi SO2 dan PM.
dalam Angka. Badan Pusat Statistik
Untuk Skenario penggunaan B10 pada
Provinsi DKI Jakarta.
tahun 2010 pada total penggunaan minyak
2. BPPT-KFA. 1988. Energy Strategies,
solar untuk transportasi di DKI Jakarta, akan
Energy R&D Strategies and Technology
dapat mengurangi emisi SO2 sekitar 7,9%
Assessment: Energy Demand, Final
(2.070 ton) dan partikel sekitar 15,62%
Report on Methodology and Data.
(1.680 ton). Sedangkan dengan skenario
September 1988.
penggunaan B50 di tahun 2025 akan
3. RPC. 2006. Survei Pemakaian Bahan
diperoleh pengurangan emisi SO2 sekitar
Bakar Kendaraan Bermotor di Jakarta
35,69% (16.660 ton) dan partikel sekitar
dan Surabaya. Laporan Resource
23,21%% (4.360 ton). Perkiraan besaran
Productivity Center untuk Pusat Data
pengurangan emisi tersebut dapat
dan Informasi. Departemen Energi dan
dikatakan cukup signifikan apabila
Sumberdaya Mineral. Jakarta.
dibandingkan dengan data beban emisi di
4. BPPT-KFA. 1992. Environmental
DKI Jakarta pada tahun 1998 yang
Impact of Energy Strategies for
menunjukkan angka 5.774 ton untuk emisi
Indonesia: Air Quality Model for the
SO2 dan 6.156 ton untuk PM9).
Traffic Sector, Data, Modeling and
4.2 Saran Result. March 1992.
5. ITB. 2001. Study on the Assessment
Data penurunan emisi pada studi ini of Fuel Consumption in Indonesia on
didasarkan pada data koefisien emisi yang 2002. Final Report. Institut Teknologi
disetarakan pada hasil pengukuran koefisien Bandung.
emisi pada mobil penumpang. Perhitungan
lebih presisi masih perlu dilakukan dengan
mengukur, menghitung atau dengan asumsi