You are on page 1of 6
STANDARD WORKING INSTRUCTION DarmaHenwa ACP-OPS-SWI-29 LOADING MATERIAL (BATUAN PENUTUP) DENGAN EXCAVATOR annie 1. REFERENS! LL Internal Dokumen. 1.1.1. SOP Top Soll Removal No. DEWA-OPS-SOP-02. 1.1.2. SOP Overburden Removal No. DEWA-OPSSOP-03. 1.1.3. SOP Coal Getting and Haulage No. DEWA-OPS-SOP-05, 1.2, Eksternal Dokumen, 1.2.1 Keputusan Menteri_ Pertambangan dan Energi Indonesia nomor ‘SSSK/26/M.PE/1995 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum. 2, TANGGUNG JAWAB 2.1 Head of Section. 2.1 Memastikan prosedur kerja tersedia dan melakukan ti yang belur sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. ijauan terhadap prosedur 2.1.2 Memastikan pengawas dan pekerja melakukan pekerjaan sesual dengan prosedur kerja yang ada. 2.2. Pengawas Operasional (Team Leader). 2.2.1. Melakukan inspeksi area kerja dan mengidentifikasi potensi bahaya yang ada dan ‘mencatat dalam form inspeksi yang tersedia sebelum kegiatan operasionat dimulai. 2.2.2 Melakukan pengawasen selama kegiatan operasional berlangsung dan memastikan prosedur kerja aman ini dilakukan. 2.2.3 Memastikan kepada semua personil yang berada dalam pengawasannya ‘mengetahui dan memahami dan metakukan prosedur kerja aman. 2.2.4 Memberikan arahan kepada operator mengenai tugas/pekerjaan secara jelas dan dimengerti oleh operator. 2.2.5 Memberikan masukan kepada atasan bila ada kegiatan yang belum tercantum dalam prosedur ini kepada atasannya 22.6 Loading point yang berpotensi behaya tinggi wajib diawasi dan ditunggul oleh ‘minimal satu orang pengawas. 2.2.7 Loading point dengan potensi bahaya rendah, seorang pengawas dapat mengawasi ‘maksimal 3 (tiga) loading point yang saling berdekatan atau dengan radius ‘maksimal 125 meter. Dibuat oleh Ditinjau oleh Disetujui oleh ot 2 Akin 2, Aes ¢ 4. Ganeyoory WDidszono Head of Mine Section Document Control.‘ \ead of OPS Head of Project Department This docament i the property of PT DARA HENWA TBK. It must not be reproduced or transmitted without COMPANY'S authortation. STANDARD WORKING INSTRUCTION DarmaHenwa LOADING MATERIAL (BATUAN PENUTUP) DENGAN EXCAVATOR ACP-OPS-SWI-29 REVISIO7 2.2.8 _Jika pengawas harus mengoperasikan unit, pengawas wajib melapor ke kordinator shift, Agar kordinator shift dapat mengalokasikan pengawas pengganti. 2.2.9 Memastikan jumlah dump truck yang antri maksimal 1 unit. Jike terjadi antrian dump truck lebih dari 1. unit, pengawas wajib menginstruksikan kepada operator ‘dump truck untuk mematikan engine. 2.2.10 Apabita setelah beberapa putaran terjadi antrian dump truck di loading point wana truck pertama sedang di loading, dump truck ke dua dan dump truck ke tiga sedang antri, maka pengawas wajib mengarahkan dump truck ke tiga untuk antri ke tempat yang aman dan mematikan engine. 2.2.11 Jika pekerjaan loading material dilakukan diiuar dari instruksi pekerjaan ini, maka pengawas wajib membuat JSEA. 2.3. Operator. 2.3.1. Melakukan P2H sebelum mengoperasikan unit. 2.3.2. Melakukan pengecekan secara visual Kondisi area kerja pada saat melakukan P2H keliling aat. 2.3.3. Melaporkan kepada Pengawas bila menemukan adanya kondisi bahaya. 23.4. Mengikuti instruksi kerja yang diberikan oleh Pengawas. 3. PERSIAPAN 3.1. Sebelum Operasi (PIC: Pengawas, Operator). 3.1.1. Operator dan pengawas operasional melakukan tugas sebagai berikut: + Operator melakukan P2H dan ditanda tangani oleh pengawas, *—Melakukan inspeksi area keria oleh pengawas + Lampu penerangan harus tersedia dan dengan jarak yang memedai (rmaksimal 1x lebar loading point standar) pada waktu bekerja di malam hari 3.1.2. Lebar loading point harus memperhitungkan ukuran excavator dan truck. "Lebar Losding las/ Mode! |< meter DT 20-30 ton 30=a0ton | pcao0/Pcaoo | jOyi2o 15 C1250 / EXI200 DT 60ton Seed eee Re HD465, EH1100, 773E o C2000 /€X2500 DTI00 ton 200-2600" | “s200 / €x2600 HD785, 7770 Ee Tanggal Terbit 8 April 2017 Dokumen Tidak TerkendallJika Dicetak STANDARD WORKING INSTRUCTION | DarmaHenwa LOADING MATERIAL (BATUAN PENUTUP) DENGAN EXCAVATOR ACP-OPS-SWI-29 REVISIO7 3.2. Pelaksanaan Operasi (PIC: pengawas, Operator}. 3.2.1. Tinggi Digging Face: 30-40 ton PC300 / PC400_ 710-120 ton C1250 /€X1200 / R984 7 C2000 /R9200 / &X25007 200-260 ton &x2600 3.2.2. Ground Clearance: * Counterweight Clearance ts XGA ; URES MopeL 110 TON - 120 TON PC1250 / EX1200 / R984 C2000 / R9200 / EX2500 / 200 TON - 260 TON aa 2s '* Min, Ground Clearance 140 TON - 120 TON C1250 / EX1200/ R984 C2000 / R9200 / EX2500/ X2600 200 TON -260 TON ‘¢ Rear end Swing Radius , wes “(Meter) MOTON-120TON | PCA250/ Ex1200 / R584 5 7 C2000 / R9200 / EX25007 200 TON -260 TON boa 65 ‘Tanggal Terbit 8 April 2017 STANDARD WORKING INSTRUCTION ‘Tanggal Terbit 8 April 2017 Dokumen Tidak Terkendall LOADING MATERIAL (BATUAN PENUTUP) DENGAN EXCAVATOR ‘ACP-OPS-SWI-29 | Revisio7 4, LANGKAH KERIA 4.1, Normal Loading (Bench Loading) 4.4.1. Dudukan excavator harus pada area yang keras dan rata. 4.1.2. Loading point harus selalu rata dan bebas dari tumpahan material. 4.1.3. Pada area swing excavator, tidak boleh ada boulder atau tumpukan material yang melebihi tinggi track, untuk menghindari Kontak dengan body unit. 4.4.4. Material lain seperti pohon, kayu, besi dll harus dipisahkan atau dipindahkan terlebih dahulu. 4.1.5. Dump truck melakukan manuver setelah area aman dan mundur setelah operator excavator memposisikan bucket. 4.1.6. Selama proses loading operator dump truck dilarang keluar dari cabin. 4.1.7. Perawatan loading point: ‘* Dilakukan tanpa harus menghentikan proses loading material ‘+ Jarak minimal antara dozer dengan hauler adalah 1x tinggi vessel hauler + like perawatan loading point harus menghentikan proses loading, maka : ‘* Excavator dan truck harus dalam posisi engine off ‘© Bucket excavator diletakkan pada lantai dudukan excavator 4.1.8. Perwatan material boulder harus dilakukan dengan cara: ‘* Bucket ke 1 dengan material bukan boulder /tunak ‘© Bucket ke 2~3 dengan material boulder + Bucket ke 4 dan seterusnya diisi dengan material buken boulder / lunak ilarang menempatkan material boulder pada bucket terakhir 4.1.9. Muatan dump truck harus sesuai dengan kapasitas volume truck factor atau tonase angkutnya, yaitu dengan payload 90% - 110%. 4.1.10. Operator excavator membunyikan 1x klakson dan atau menumpahkan material ke si truck sudah sesuai untuk proses loading, 4.1.11. Operator excavator membunyikan 1x klakson sebagai isyarat proses loading selesal. 4.4.12. Operator excavator dllarang melakukan pemuatan melewati canopi dump truck. 4.1.13. Prosedur klakson walib di lakukan semua unit di area loading point. 4.1.14. Operator excavator dlilarang mengangkat bucket diatas unit yang sedang ‘melakukan perbaikan loading point. 4.1.15. Pengawas dan atau operator excavator harus merubah metode normal loading ‘menjadi top loading jka: ‘© Dudukan excavator material lunak (wet mud atau dry mud) ‘* Dudukan excavator habis atau mendekati batas galian 4.1.16. Dudukan dinyatakan habis dan excavator wajib turun dari bench jika tersisa : ‘+ 2 xpanjang track untuk dudukan atau bench material keras * 2,5 xpanjang track untuk dudukan atau bench material pasiran 4.1.17. Jika tidak ada kegiatan loading, maka operator excavator walib menempatkan bucket pada dudukan lantai kerja 4.4.18. Setiap loading point wajib ada penerangan jika kegiatan dilakukan malam hari. DarmaiHenwa | STANDARD WORKING INSTRUCTION LOADING MATERIAL (BATUAN PENUTUP) DENGAN EXCAVATOR. ACP-OPS-SWH29 REVISIO7 4.2. Double Bench 424, 4.2.2, 4.2.3, 424. 425. 426. 42.7. 428. 4239. 4.2.10. 42.41. 42.12, 4.2.13, 4.2.14, 4.2.15, 4.2.16. 4.2.17. Tanggal Terbit $ April 2017 Dudukan excavator harus pada area yang keras dan rata, Loading point harus selalu rata dan bebas dari tumpahan material Pada area swing excavator, tidak boleh ada boulder atau tumpukan material yang melebini tinggi track, untuk menghindari kontak dengan body unit. Material lain seperti pohon, kayu, besi dll harus dipisahkan atau dipindahkan terlebih dahulu. Dump truck melakukan manuver setelah area aman dan mundur setelah operator excavator memposisikan bucket. Selama proses loading operator dump truck dilarang keluar deri cabin, Perawatan loading point « Dilakukan tanpa harus menghentikan proses loading material ‘+ Jarak minimal antara dozer dengan hauler adalah 1x tinggi vessel hauler + Jika perawatan loading point harus menghentikan proses loading, maka ‘+ Excavator dan truck harus dalam posisi engine off ‘+ Bucket excavator diletakkan pada lantai dudukan excavator Pemuatan material boulder harus dilakukan dengan cara : * Bucket ke 1 dengan material bukan boulder / lunak * Bucket ke 2—3 dengan material boulder * Bucket ke 4 dan seterusnya diisi dengan material bukan boulder / lunak * Dilarang menempatkan material boulder pada bucket terakhir Muatan dump truck harus sesuai dengan kapasitas volume truck factor atau tonase angkutnya, yaitu dengan payload 90% - 110%. Operator excavator membunyikan 1x klakson dan atau menumpahkan material ke vessel sebagal isyarat bahwa posisi truck sudah sesuai untuk proses loading. Operator excavator membunyikan ix klakson sebagal isyarat proses loading selesal. Operator excavator dilarang melakukan pemuatan melewati canopi dump truck. Prosedur klakson wajib di lakukan semua unit di area loading point. Operator excavator dilarang mengangkat bucket diatas unit yang sedang melakukan perbaikan loading point. ‘Operator excavator melakukan penggalian dengan cara : ‘+ Membuat temporary bench atau bench sementara di arah galian, dengan tinggt ‘1x digging face normal loading. ‘+ Membuat lubang galien dengan kedalaman 1x bucket dibawah elevasi dudukan excavator. Posisi sudut arm pada saat melakukan penggalian maksimal tegak dengan duduken excavator, untuk menghindari potensi kaca cabin terkena materil dari bucket excavator. ‘+ Free face temporary bench berjarak minimal 1x tinggi cabin excavator. Jika tidak ada Kegiatan foading, maka operator excavator wajib menempatkan bucket pada dudukan lantal kerja. Setiap loading point wajib ada penerangan jika kegiatan dilakukan malam hari [ Dokumen Tidak rerkendt ha Destah_ STANDARD WORKING INSTRUCTION DarmaHenwa LOADING MATERIAL (BATUAN PENUTUP) DENGAN EXCAVATOR ACP-OPS-SWI-23 _Tanggal Terbit 8 April 2017 Dokumen Tidak Terkendali Jka Dicetak REVISIO7 4.3. Top Loading 43.1. Dudukan excavator harus pada area yang keras dan rata, 4.3.2. Loading point harus selaly rata dan bebas dari tumpahan material. 4.3.3. Pada area swing excavator, tidak boleh ada boulder atau tumpukan material yang ‘melebihi tinggi track, untuk menghindari kontak dengan body unit. 4.3.4. Material lain seperti pohon, kayu, besi dll harus dipisahkan atau dipindahkan terlebih dahulu 43.5. Dump truck melakukan manuver setelah area aman dan mundur setelah operator excavator memposisikan bucket. 4.3.6. Selama proses loading operator dump truck dilarang keluar dari cabin. 43.7. Perawatan loading point « Dilakukan tanpa harus menghentikan proses loading material ‘¢Jarak minimal antara dozer dengan hauler adalah 1x tinggi vessel hauler + Jika perawatan loading point harus menghentikan proses loading, maka : ‘© Excavator dan truck harus dalam posisi engine off ‘© Bucket excavator diletakkan pada lantai dudukan excavator 4.3.8. Pemuatan material boulder harus dilakukan dengan cara : ‘¢ Bucket ke 1 dengan material bukan boulder / lunak ‘¢ Bucket ke 2~3 dengan material boulder ‘ Bucket ke 4 dan seterusnya diisi dengan material bukan boulder / lunak + Dilarang menempatkan material boulder pada bucket terakhir 4.3.9. Muatan dump truck harus sesuai dengan kapasitas volume truck factor atau tonase angkutnya, yaitu dengan payload 90% - 110%. 4.3.10. Operator excavator membunyikan 1x klakson dan atau menumpahkan material ke vessel sebagai isyarat bahwa posisi truck sudah sesuai untuk proses loading, 4.3.11. Operator excavator membunyikan 1x klakson sebagai isyaret proses loading selesai. 4.3.42. Operator excavator dilarang melakukan pemuatan melewati canopi dump truck. 4.3.13. Prosedur Klakson wajib di lakukan semua unit di area loading point. 43.14. Operator excavator dilarang mengangkat bucket diatas unit yang sedang melakukan perbaikan loading point. 4.3.15. Operator excavator melakukan penggalian dengan cara : ‘© Membuet tanggul pengeman atau stopper truck di depan loading point, dengan jarak ¥ x panjang track excavator atau 1x panjang boom excavator ‘* Posisi truck berada di samping excavator (loading samping) * Hindari metode top loading dengan posisi excavator segaris posisi truck (excavator dimunduri truck) +» Posisi track excavator harus tegak lurus terhadap free face galian tidak ada kegiatan loading, maka operator excavator wajib menempatkan bucket pada dudukan lantai kerja. 4.3.17. Setiap loading point wajib ada penerangan jka kegiatan dilakukan malam hari. 43.16, 5. PENYELESAIAN 5.1. Monitoring (PIC: Pengawas, Operator) 5.1.1. Pengawas wajib selalu monitor kegiatan loading material. 5.1.2. Operator wajib memberikan informasi kepada pengawas apabila menemukan tindakan atau kondisi tidak aman di area loading point.

You might also like