You are on page 1of 4
‘Maj Ked Gi, Desomber 2011; 18(2): 168-468 ISSN: 1978-0208, PERAWATAN MALOKLUSI PSEUDO KELAS III DENGAN ALAT ORTODONTIK CEKAT TEKNIK BEGG Robertus Meldiyanto* dan Wayan Arahat * Program Sts! Ortodonsia, Program Pendidikan Dokter Gigi Spe Fakuitas Kedokteran Gigi, Universitas Gagjan Mada, Yogyakarta ™ Bagian Ortedonsla, Fekultas Kedokteran Gil, Uwveraias Gadjan Maa, Yogyakarta ABSTRAK Latar Belakang: Maloklsi Pseudo kolas Il dlandal dengan hubungan yang tidak harmonis antararelasl anteroposterior rahang dan possi mangibula teehadap maksila, Ketdakharmonisan tersebul dapal disababkan karena mandiula yang normal dengan maksia rerust Malokusi pseudo Kelas Ill mempunyal peritangan yang menunjukkan bentuk antaraklas | dan skoletal Kins Ii Perbedaanya hanya pada. sucut gonial dimana pada skeletal kis ll sudutya loin mpul sedangkan pada samp Pseudo kas Il, sucut gonial lebh miip dengan kas |. Perewatan orlodontik dengan alt ookat teknik Bogg dapat juga untuk untuk merawat maiklusi Ange Kelas Il termasuk maloklusi stelatal yang menyertaiya. Tuluan: memaparkan perubanan dental dan seta setelah perawatan dengan aat cekat teknik Begg, Kasus: peremouan 20 th mengeluhan gigi rahang alas ada yang tumbun dbelakang dan rahang bawah nyaki secingga mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya di. agnosis Maloktusi Angle Kas Il sues sera Fubungan skeletal Kas Il dengan maksia vets dan mandibula protust disertal Cross- Dito: 12, 11,21, 22 terhadap 34, 32, 31, 41, 42, 43. Perawatan: menggunskan ala ceka teknk Begg tanpa pencabutan. Kesim- [Pulan: Hasii menunjukcan ecouddterkorasi, overjet dan overbie terkoreksl, reiasi molar maria kas Maj Ked Gi Desember 2011; 1842) 163-168 Kata kunc: Maloklus! pseudo Kelas Il toknik Bogg, perawatan orion pseuco Kas I ABSTRACT Background: Pseudo class Il malocclusion characterized by disharmony betweon anteroposterior relationship of jaw and _mandloutas position toward maxila This eisharmany cause by normally shaped mandibies and undordeveloped maxiiae, Psetiso {lass I malocclusen san inermediate form between class | and skeletal class Il malocolusion. The ony exooption was the {gonial angle, which was generally more obtuso inthe skeletal cass I sample. Measurement of gonial ange in the pseudo class 1 sample ves found tobe rather sila to clas | sample. Fixed Bagg orthodontic appliance can be used to (reat Anges Olas Ii ‘maloceusion accompany with skeletal problem, Purpose: fo desorive dental and ekeletal changes after bogg fred orthodon. (Case: 20 year old woman complained of crowcled maxila front teeth and mandible protrusion, Diagnosis: malocclusion Argle ssl subalusion, sketeal class I wth maxila vetuded and mandular pronation along with anterior orossbite: 12,11, 21,22 1034, 32,31, 41,42, 42 Treatment: using the egg fixed appliance lechneaswilhout extraction. Conclusion: The result showed that cronded, oveet and overbite corected, and molar relation become class I Maj Keo Gl Desomber 2011; 182}: 163-166 ‘Keywords: pseudo class I malocclusion, Begg technique, pseudo class Il ethadontc treatment PENDAHULUAN ‘Tujuan perawatan ortodontik adalah untuk memperoleh keharmonisan profil muka, relasi dan fungsi pengunyahan yang baik, serta stabiltas ha- sil akhir, Perawatan ortedonti« dapat meningkatkan fungsi dan estetik, hal tersebut dapat dicapai jika susunan golig teratur stabil dan seimbang,’ (Oklusi adalah berkontaknya permukaan oklu- sal gigi eligi rahang atas dengan pormukaan oklusel igi geligi rahang bawah pada saat rahang alas dan bawah menutup. Maloklusi adalah oklusi gigi goligi yang menyimpang dari bentuk standar yang diter- ma sebagai bentuk normal dan terjad! karena tidak adanya keseimbangan antara faktor-faktor penentu oklusi. * Berdasarkan hubungan molar pertama, ‘Angle mengkiasifiasikan maloklus| menjadi kelas | (neutroklusi), Kelas Il (distoklusi) dan kelas Ill ( me- sioklusi.' ‘Malokius! dapat terjadi karena penyimpangan dontal, skeletal atau kombinasi keduanya. Displasia ‘skeletal merupakan suatu maloklus! yang disebab- kan oleh hubungan maksila dan mandibula yang tidak narmonis, dan terjadi karena gangguan pada ‘masa portumbuhan dan perkembangan tulang ra- thang Kiasifiasi skeletal menurut hubungan tulang rahang terhadap maksiia yaitu kolas | skoletal (or- tognatik), Kelas II skolotal (retrognatk) dan skeletal elas Ill (prognatk).> Maloklusi klas II muncul bila {igi galigi Dawah beroklusi lebih ke mesial dar rolas| normalnya. Kasus Klas Il dapat cikategorikan seba- gai akbat dari maksila yang retrusi atau prognasi dari mandibula atau kombinasi dari keduanya. Tweed ‘membagi malokiusi Klas Ill menjadi dua yaltu : malo klusi pseudo kias Ill dengan mandibula normal , mak- sila yang kurang berkembang dan maloklusi skeletal kas Ill dengan mandibula yang besar.? Moyers lebih jauh mengklasifikasikan maloklusi kas Ill berdasar- 163 Robertus M. dkk.: Perawatan Maloklusi Pseudo Kelas Ill ean penyebab yatu tulang, muskulus, atau dental Untuk pasien dengan neuromuscular atau maloklsl {ungsional, moyes menekankan pada perlunya pe- neniuan apakah mandibula pada Saat menutup mult pada posis sentrik atau pada posisi yang lebih nya- ‘man pada posisi anterior Posisi artrior umumnya, ‘merupakan hasil dai relasi Kontak gigi yang memak- ‘52 mancibula untuk mau Kedepan, Unk lebih jlas- nya, sentrk relasi ci tentukan dart oto, igament dan anatom’ TMJ dbawah kontrol system saraf° Pasion dengan kasus malokusi pseudo Klas Il biasanyater- dlapat cross bile anterior yang disebabkan premature ontak atau posisi yang salah dari insisivus maksila atau mandibula dan TMU." Karakteristik dari pasien malokusi Klas 1, pseudo Klas Ill dan skeletal Kas Il. Hampi soluruh emtungan menunjukkan bahwa maloklsi pseudo kas Ill adalah bentuk antara Kas | dan skeletal klas IML Perbedaanrya hanya pada sudut gonial dimana pada skeletal Kas Il sudutnya lebih tumpul, sedang- kan pada sampel pseudo Kas Il, sudut gonial lebih mirio dengan sampel kas |, peneitian ini menjadi kunci diagnosis dalam menentukan dferensalc- agnosisi antara maloklusi pseudo Kies Ill dengan ‘maloklus skeletal kas I.* “Teknik Begg adalah metode perawatan malo- si menggunakan braket berbentuk ribbon arch yang dimodifikasi dan menggunakan prinsip tekrik Tight wie sebingga memungkinkan pergerakan se- luruh ‘939i anterior bersamaan dan menghasiban {gerakan tipping? Perawatan Teknik Begg pada klas Il divagi menjagi tiga tahap. Tahap pertama bertu- juan untuk mendapatkan lengkung yang balk, meng koroks!kelainan bukolingual dan rotasi (unraveling), kovoksikelanan vertikal(eveling), mengoreksi over- jet menjadi relasi Klas |. Tahap kedua bertujuan un- tuk mengadakan penutupan ruang sisa pencabutan (space closing) dan tahap ketiga berujuan memper- balk inkinasi aksial, mesiosistal dan labicingual. ‘Secara umum perawatan teknik Begg dimutal dengan enagunaan kawat yang dilengkap: dengan penggu- ‘naan archwire yang dlengkapi dengan vertical loop, ‘cle hook dan anchorage bend. Vericllogp ciguna ‘kan untuk mengatur malposisi gigi. Penggunaan ver- tikal loop dan circle loop yang tepat dapat menghasil- kan efek protraksi.* Penggunaan anchorage bend bertujuan untuk memberikan kekuatan penjangkaran pada Gigi molar penjangkar dari tarkan elastk intor- ‘maksilor dan memberikan kekvatanintusi pada gig gigi anterior sehingga terjadi bite opening. ** Salah satu keistmewaan teknik Begg adalah kemampuannya_mengurangi overbite dan overet yang berieinan secaraefekt dan cepat melalui pe- ‘makaian intermaksilerkelas Il dan anchorage bend ada. archwire. © Penggunaan elastkintermaksiler kas I pada teknik Begg menghasiken gaya hor sontal untuk moretraksi gigi anterior mandibul, ‘mengurang) overjt, dan membawa gig-ig posterior 164 ISSN: 1978-0206 ‘maksila ke arah hubungan kelas | terhadap mandibu- la. Elastic intermaksilerkelas Ill bekerjasama dengan. anchorage bend dapat menyebabkan intrusi gig-gigi anterior bawah, ekstrusi gigi molar rahang atas dan ‘menyebabkan rotasi mandibula ke belakang.* tek dari elastik Klas Ill sangat diperlukan luntuk mengayunkan rahang bawah kebelakang dan Juga mendorong ranang atas ke anterior. Elastik Klas. IIL akan meletakkan condylus dalam posisi yang lebin cistal dalam fossanya dan secara umum tidak diinginkan. Ini adalah konsekuensi yang tidak da- pat diindarkan dalam mengoreksi masalah dental. Tetapi, jka elastic dilepas cukup awal, maka hubu- fngan TMV tidak mengalami dampak yang merugikan. Kadang kadang, ada pasien dengan pola skeletal las Ill yang sulit sehingga memerlukan pemakaian. elastic selama selurun periode perawatan. Tetapi pasien klas Ill rata-rata hanya memakai elastk se- lama beberapa bulan (cukup lama untuk mengoreksi crossbite anterior). ° LAPORAN KASUS, Pasien perempuan, umut 20 tahun datang ke kink Ortodonsia RSGM Prot. Soedomo pada tang- gal 7 Februari 2010 dengan keluhan gig-gig rahang alas ada yang tumbuh dibelakang dan rahang bawah yall sehingga mengganggu penamplian dan me- nngurangi rasa percaya cin. Pemeriksaan intra oral memperihatkan ukuran lah sedang, Dentuk leng- kung gigi atas setengah elps simetris, bentuk leng- kung 6g! bawan parabola simetrs. Susunan gigi ssegmen anterior crowding dengan pada gig 12. Ter- dapat cross bite pada regio 12, 11,21, 22 tethadap 34, 82, 31,41, 42, 43 (gambar 1), Hubungan molar pertema Kanan Kies | angle dan kit koa Ill Angle. ‘Overjet -22 mm dan overbite 4 mm. Garis tengah fahang bawah terhadap rahang atas tidak segaris, Garis inter insisiv serra techadap gars tengan ra- hang tidak segaris ,ncsivus rahang alas bergeser ke kanan 1,5 mm. Pasien masih dapat memund kan mandibula sehingga posisi relasi sentrik menjadi 2g¢ to edge. Berdasarkan hasil analsissefalomet dsim- pulkan maloklusi skeletal Kas ti! dengan maksla Felvusit dan mandbula protusit serta protusi inci sivue rahang atas, Analisis Jaringan lunak menun- jukkan bibiratas 2 mm dibelakang gars Steiner dan bibir Bawah terotak 1!mm lebih ke depan dar garis Steiner Rencana Perawatan Perawatan yang dilakukan bertujuan mem- perbaiki crowding, cross bite, koreksi overjet serta hubungan skeletal kias Ill dengan menggunakan alat cokat toknik Begg terutama penggunaan elas tik intermaksiler dengan kekuatan yang besar. Ber- ‘Maj Ked Gt, Desember 2011; 18(2): 163-168 dasarkan perhitungan determinasi lengkung dan set ‘up model Kesling kebutuhan ruang untuk kasus ini adalah sebesar 4,8 mm untuk segmen kanan rahang ‘tas, 0 mm untuk segmen kiri rahang atas, 0 mm un tuk rahang bawah, Kekurangan ruang yang dibutunkan diperoleh ‘dengan protraksi anterior rahang atas, sedangkan rahang bawah diiakukan koordinas' lengiang, ‘Tahap Perawatan “Tahap perawatan oisusun berdasarkan tahap- tahap pada metode tekrik Begg. Tyuan tahap per- tama perawatan toknik Begg antara lain : mengatut lelak gigi dengan koreksi buko-ingual (unraveling), memperbaiki Kotidaktoraturan dalam aah vertkal (leveling), koreksi hubungan insisivus dengan over- jet negatt menjadi rlasi klas |. Perawatan dimulat ‘engan menggunakan busur Kawat dati diameter kool (0.0147) hingga ciameter besar. Gig-igi ra- hang atas dan rahang bawah clakukan leveling dan Lunravaling dengan menggunakan australian wire 10,014" yang dibuat vertical loop dt antara gigi 19,12, 11,21, 22, 23, 3, 92, 41, 42 dan 43 yang clengkapi dengan circle hook pada rahang atas dbuat topat i distal braket C atas telapi saat cipasang dlltak- kan oi mesial gigi Kaninus alas, sedangkan pada ra- hang bawah, cele Nook buat i mesial gil caninus (gambar 2). Besar anchor bend adalah sebesar 45° balk pada rehang atas ataupun rahang bawah. Ke- ‘mudian dlanjukan dengan koreksi -menggunekan plain australian wire 0,016" yang dilengkapi circle hook pada mesial Kaninus atas dan bawah, Elastk Intermaksier yang digunakan sejak dimulainya tanap pertama adalah elastk kas Ill 8/16" 3.5 oz, dengan ‘ekuatan elastik yang besar ainarapkan dapat mere- trak mandibula yang protrusifsampai treapai rela ineisivus kas |. Tahap kedua adalah tidak ciiakukan arena tidak terdapat space Karena tidak adanya pencabutan gig Tahap ketiga adalah memperbaikiinkinasi igi menggunakan plan archwire 0,020" dengan an- ‘chore bend 15° di mesial molar pertama, circle hook pada mesial braket Kaninus, uprghting spring unt koreksi mesial dan cistal ting, serta rotating spring Untuk koreksiroasi gig yang teriadiserta elastic in- termaksiler kas i! 5/16" 202. Dilanjutkan dengan pe- makaian retainer, Hasil Perawatan, Pada tahap | digunakan vertical loop di antara gigi 19.12,11,21,22,23 yang dilengkapi dengan circle ‘hook pada rahang atas yang cibuat tepat i distal bra- kot C atas tetapi saat dipasang diletakkan di mesial Gigi kaninus atas untuk mendorong gigh anterior ra- hhang atas kedepan, sedangkan pada rahang bawah, circle hook dibuat di mesial gigi caninus. Besar an- ISSN: 1978-0206 chor bend 45° disertai penggunaan elastk kias Ill 5/16 3.5 02. Leveling dan unraveling tercapal dalam waitu 4 bulan, kemudian dilanjutkan dengan koreksi ‘menggunakan plain australian wire 0,016" sampai 0,020" yang dilengkapi circle hook pada mesial Kani- ‘us atas dan bawah, serta penggunaan elastik kia I 5/18 202, Hasil Perawatan selama 1,5 tahun didapat- kan overiet dan overbite pasien terkoreksi, crowded terkoreksi, midline gigi incisivus atas terkoreksi dan relasi molar menjadi Klas | (gambar 3). Crowded pada_rahang atas serta pergeseran midline terkore si dengan pengaturan vertkal loop serta penempa- tan circie loop yang tepat PEMBAHASAN Maloklusi pseudo Klas Ill merupakan kasus yang mungkin akan sering kita jumpal. Penetapan di- ‘agnose yang tepat berdasarkan pemeriksaan Kins, ‘analisis model studi dan analisis sefalometri dapat ‘menunjukkan bahwa kasus ini merupakan maloklu- si pseudo kelas Ill. Pada pemeriksaan ekstra oral, ppasien dapat memundurkan mandibula sehingga da- pat mencapalrelasi sentrik edge to edge . Mandibula pada saat menutup mulut berada pada posisi yang Jebih nyaman pada posisi anterior. Posist anterior u- ‘mumnya merupakan hasil dari relasi Kontak gigi yang ‘memaksa mancibula untuk maju kedepan.* Adanya crossbite pada regio 12, 11, 21, 22 terhadap 34 32, 31, 41, 42 ,43 serta crowded gigi 12 menyebabkan premature kontak atau posisi yang salah dari insisi- us maksila atau mandibula dan TMJ sehingga man- dibula dipaksa untuk mengayun kedepan.”” Koreks! crowded pada gig rahang atas menggunakan vertical oop di antara gigi 13,12,,11,21, 22,23 yang cllengka- pi dengan circle hook pada rahang atas yang dibuat tepat di distal braket C atas .tetapi saat dipasang i- letakkan di mesial gigi kaninus atas untuk mendorong ig| anterior rahang atas kedepan sehingga mendo- ‘ong gigi anterior kedepan dan membuka ruang un- tuk giglincisivus lateral sekaligus mengoreksi midline rahang atas. Crowded gigi geligi_ serta pergeseran midline dapat terkoroksi dengan pengaturan vertikal loop serta penempatan circle loop yang tepat.* lastik klas Ill digunakan pada awal tahap | Untuk mengayunkan rahang bawah kebelakang dan juga mendorong rahang alas ke anterior sehingga relasi molar yang semula klas Ill menjadi Klas | Elastik kas Ill akan meletakkan condylus dalam po- sisi yang lebih distal dalam fossanya. Setelah relasi anterior terkoreksi, elastik Klas II dilepas dan digant menjadi elastik Klas I: sehingga hubungan TMJ tidak mengalami dampak yang merugikan. pasien klas I! rata-rata hanya memakai elastik selama beberapa bbulan sampal terkoreksi crossbite anterior dan dibu- tuhkan Kooperatit dari pasien untuk penggunaan clastiktersebut."° 165 obertus M. dkk.: Perawatan Maloklusi Pseudo Kolas Il KESIMPULAN Perawatan ortodontik cokat dengan teknik Begg dapat mengoreksi kasus maloklusi pseudo las Ill yang disertai crowded ringan anterior rahang tas dan crossbite anterior. Perlu diperhatikan dalam rmolakukan diagnosis yang tepat untuk mongetahul Jenis maloKusi skeletal kias Il atau pseudo klas Il Perawatan kasus ini memeriukan waku 1,6 tahun Hasil yang memuaskan dari perawatan yang dllaku- kan sangat tergantung dari kooperalif pasien saat menggunakan karet olastk ortodontik, DAFTAR PUSTAKA 1. Prof WR, Fields HW.& Sarver DM: Gantampoary Or thodonts, 4 ed, Mosby Year Book, St Lous, 2007, 3.22, 2. GraborTM & Suain BF: Orthodonte Curent Prnoiptes ‘and Techniques, The GY. Mosby Company, StLous, 1985, 169-75 3. Darendelle & & Kharbanda, 0: Occlusion and Ortho: ents, in Kineberg And Jagger R., (eds), clusion and Cinical Pracise an Evidence Based Aporoach, 4, Elsevier imted, Edinburgh, 2004. 94-5, Gambar 1. ISSN: 1978-0206 4, Moyers & Robert E: Handbook af Orthodontics, 4* Year Book Medical Publisher Inc, Chicago, 1886, 186 95, 5. Kwong WL & Lin Ju: Comparasion Between Pseudo ‘and True Class il Malocclision by Veterans’ General Hospital Cepnatometre anatysis, Cn Dent. 1987;7(2), co7e, 6, Moyes. RE: Handbook of Ortheciontios, 3 ed, Yea Book Metical, Chicago, 1997, 183-95 7. Tweed CH: Ctinical Ormodontics, Vol 2, Mosby, StLou- ise, 1966. 8. Bogg PR & Kesling PC: Begg Orthadantic Theory and Technique, 2 WB Saunders Co, Phiadoipnia, 1977, 141 9. Fletcher GGT: The Begg Aplance and Technique, John Wright & Sons (print) Lid, Bison, 1961, 135: jaa 10. Wick Aloxandor RG: Toknik Alexander Konsep dan Flosof! Koniomporer, Ponaromah B. Susetyo, Ed. L. Yowone, EGO, Jakarta, 1998, 138-40. 11. Bichara SE: Texbook of Orthodonta, Saunder,Phila- solphia, 2001, 37. Gambar 2, Foto intraoral selama perawatan deng- an teknik Begg Stage | 168 Gambar 3. _Hasil perawatan setelah 1,5 tahun

You might also like