You are on page 1of 2
(MENTERI HUKUM DAN BAK ASASI MANUSTA 'REPUBLIK INDONESIA Nomor M.HH.PK.01,01.01-03 24 Maret 2020 Sifat Hal Penanganan dan Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Lapas/Rutan Yth. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia die Tempat Berkenaan dengan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung Republik indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tanggal 23 Maret 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Selama Masa Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Lingkungan Mahkamah ‘Agung dan Badan Peradilan yang Berada di bawahnya, yang antara lain menginstruksikan ‘seluruh jajaran peradilan ager: + Persidangan perkara pidana, pidana militer dan jinayat tetap dilaksanakan khusus terhadap perkara-perkara yang terdakwanya sedang ditahan dan penahanannya tidak dapat diperpanjang lagi selama masa pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peraditan di bawahnya;, * Persidangan perkara pidana, pidana milter dan jinayat terhadap Terdakwa yang secara hhukum penahanannya masih beralasan untuk dapat diperpanjang, ditunda sampai dengan berakhimya masa pencegahan penyebaran COVID-19 i lingkungan Mahkamah ‘Agung dan Badan Peradilan di bawahnya. Penundaan persidangan dapat dilakukan dengan Hakim Tunggal, serta kebijakan Kementerian Hukum dan HAM dalam hal pencegahan, penanganan dan pengendalian penyebaran COVID-19, sampai dengan berakhimya masa pencegahan, penanganan dan pengendalian penyebaran COVID-19 dimaksud, termasuk di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara, maka dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 4.Perlu kiranya segera diambil_langkah untuk mengalihkan jenis_ penahanan tersangkalterdakwa dari penahanan Rutan ke penahanan rumah dan penahanan kota (Pasal 22 KUHAP); atau 2. Perlu kiranya dilakukan perpanjangan penahanan tersangka/terdakwa yang berada di Rutan/Lapas; atau 11. HAR. Rasuna Said Kav. 6-7, Kuningan Jakarta Selatan ‘elepon : +62 21 5253004 http: //www.kemenkumham.goid 3.Apabila perpanjangan penahanan sudah tidak dimungkinkan, sidang perkara pidana dapat dilaksanakan di Rutan/Lapas, terbuka untuk publik melalui media intemet (live streaming) atau melaksanakan sidang melalui video conference. Demikian kami sampaikan atas kerja sama yang baik diucapkan terima kasih. Tembusan: 1. Presiden Republik Indonesia (sebagai laporan); 2. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia; 3. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 4, Jaksa Agung Republik Indonesia; 5. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.

You might also like