You are on page 1of 3
Asuhan Keperawatan Perkembangan Psikososial STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1-KELUARGA: MENJELASKAN PERILAKU BAYI YANG NORMAL DAN MENYIMPANG SERTA CARA MENSTIMULASINYA ORIENTASI "selamat pagi/siang/sore, Bapak/Ibu. Saya I, perawat dari puskesmas Meuraksa. Nama Bapak/Ibu siapa? Biasa dipanggil apa? Bagaimana kondisi bayi Bapak/Ibu? Siapa namanya, Pak/Bu? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang per- kembangan bayi Bapak/Ibu? Berapa lama Bapak/Ibu punya waktu? Bagaimana kalau 30 menit? Di mana kita akan bicara? Di ruangan ini saja? Baiklah." KERJA "Apakah menurut Bapak/Ibu merawat bayi itu penting? Mengapa? Betul sekali. Selain itu, dengan merawat bayi secara baik dan benar, bayi akan merasa aman dan nyaman sehingga memupuk rasa percaya bayi terhadap lingkungan, karena jika tidak, bayi akan mengalami rasa tidak percaya dan akan menghambat perkembangan seterusnya.” "Saya punya beberapa leaflet tentang tumbuh kembang bayi. Bapak/Ibu pegang satu dan saya pegang satu. Kita bahas sama-sama ya.” "Perkembangan utama bayi adalah dapat memupuk rasa percaya, artinya bayi harus dapat memercayai orang di sekitarnya, khususnya ibu karena pada usia ini bayi sangat bergantung pada orang lain. Beberapa perilaku yang menandakan bayi mempunyai rasa percaya adalah bayi bereaksi senang ketika ibunya datang, memperhatikan/memandang wajah orang yang mengajak bicara dan mencari suara orang yang memanggil namanya, bayi tidak tangsung menangis saat bertemu orang asing, atau bayi akan menangis saat basah, lapar, haus, sakit, dan gerah. Apakah A berperilaku seperti ini? Kalau begitu, Bapak/Ibu sudah merawatnya dengan baik. Supaya perkembangan A lebih baik lagi, Bapak/Ibu harus selalu memenuhi kebutuhannya, seperti makan, minum, tidur, kebersihan, tidak nyeri, tidak kepanasan, merasa dicintai dan disayangi oleh ibunya. Bapak/Ibu juga harus mengajaknya berbicara dan jangan memperhatikan hal lain saat menyusui atau merawatnya karena dapat menyebabkan A merasa tidak diperhatikan.” “Apakah Bapak/Ibu perhatikan bagaimana perilaku A setelah makan atau disusui? Itu menandakan ia sangat senang dan nyaman. Kalau itu berlangsung terus sampai berusia 1,5 tahun, A pasti akan mempunyai rasa percaya pada lingkungannya. Rasa percaya ini akan membuat A jadi mudah bergaul dengan orang lain setelah besar nanti. Sebaliknya, kalau kebutuhan tadi tidak terpenuhi, bayi akan mudah Tewel, sulit berpisah dengan ibu, dan menjerit-jerit jika berpisah dengan ibu atay Sulit berhenti mengisap jempol/empeng. Jika hal itu terjadi, ibu harus membuat bayi percaya lagi dengan cara memenuhi semua kebutuhan dasar bayi,, menjaga agar bayi merasa nyaman, diperhatikan, dicintai, dan disayangi oleh orang di sekitarnya. Menurut Bapak/Ibu, A termasuk yang mana? Bagus sekali Bapak/Ibu sudah dapat membuat A percaya.” , "Mari kita coba lakukan ke anak Bapak/Ibu. Coba panggil namanya, Bagus, lihat Pak/Bu, mukanya gembira saat Bapak/lbu panggil dan Bapak/Ibu gendong. Coba Saya gendong. Mari dek sama ibu.”” (Sambil mengulurkan tangan.) "Lihat Pak/Bu, dia lihat dulu muka saya dan tidak mau saya gendong. Ini normal Paki Bu wreng dia baru pertama kali bertemu saya dan tidak boleh dipaksa. Nanti kalau sudah kenal dan percaya pada saya, dia akan mau.” , v als Rorlaniut

You might also like