You are on page 1of 14

PENERAPAN KURIKULUM JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT) DALAM

PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA SMPIT KHOIRU UMMAH


REJANG LEBONG
Erwanto
Email: erwanto2019@gmail.com

Abstract: This research is based on the Application of the Curriculum of the Integrated Islamic School Network (JSIT) in the
Formation of Religious Characters of SMPIT Khoiru Students, Ummah Rejang Lebong. SMPIT Khoiru Ummah in implementing
its learning applies the Curriculum of the Integrated Islamic School Network (JSIT) curriculum that integrates with the National
Local Content curriculum based on Islamic education, which includes the National curriculum (Ministry of Education and Cul-
ture), Ministry of Education curriculum and JSIT curriculum. Problem formulation of this study: First, How is the implementa-
tion of the Integrated Islamic School Network (JSIT) curriculum in the formation of religious character of SMPIT Chorus Ummah
students, Second, how is the content and program of the JSIT curriculum, Third, what are the advantages and disadvantages
of the curriculum. In order to find the answer the study used a descriptive qualitative approach and the location of his research
at SMPIT Khoiru Ummah with the main data sources obtained through interviews, observation, and documentation. And data
analysis techniques are obtained from data reduction, data presentation and data verification by triangulating data.
Based on the results of the study, it was found that: 1) The application of the JSIT curriculum could shape the religious char-
acter of SMPIT Khoiru Ummah students as evidenced by the internalization of Islamic values on all subjects, local content and
program curriculum, 2) JSIT curriculum content and programs shaped, training, workshop, BPI, PRAMUKA SIT, mabit, rihlah,
mukhoyam qur’an, putsal, dhuha, English corner, club science, archery, spirituality, tahsin and tahfiz, 3) The advantages of the
JSIT curriculum are: students can master general science as well as science Islamic religion, the achievement of special compe-
tencies that must be possessed, students are able to do community service in the form of teaching Koran able to memorize 3 juz
of the Qur’an and students are more easily directed. In addition, the negative influence of children outside the school is reduced
because the child’s time for school is longer. The shortcomings of the JSIT curriculum are seemingly compelling towards stu-
dents, forcing teachers in the preparation of lesson plans to be in accordance with the peculiarities of JSIT, the learning hours
are so crowded.
Keywords: JSIT Curriculum, Formation of Religious Characters, Islamic Schools

Abstrak: Penelitian ini didasarkan pada Penerapan Kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dalam Pembentukan
Karakter Religius Siswa SMPIT Khoiru Ummah Rejang Lebong. SMPIT Khoiru Ummah dalam pelaksanaan pembelajarannya
menerapkan Kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) kurikulum yang mengintegrasikan dengan kurikulum Konten
Lokal Nasional yang berbasis pada pendidikan Islam, yang meliputi kurikulum Nasional (Kemendikbud), kurikulum kemenag
dan kurikulum JSIT. Rumusan masalah dari penelitian ini: Pertama, Bagaimana penerapan kurikulum Jaringan Sekolah Islam
Terpadu (JSIT) dalam pembentukan karakter religius siswa SMPIT Khoiru Ummah, Kedua, bagaimana muatan dan program
kurikulum JSIT, Ketiga, apa kelebihan dan kekurangan kurikulum tersebut. Guna menemukan jawaban tersebut penelitian
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan lokasi penelitiannya di SMPIT Khoiru Ummah dengan sumber data utama
diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dan teknik analisis data diperoleh dari reduksi data, penyajian data
dan verifikasi data dengan melakukan triangulasi data.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) Penerapan kurikulum JSIT dapat membentuk karakter religius siswa SMPIT
Khoiru Ummah hal ini terbukti dengan diinternalisasikannya nilai-nilai keislam pada semua mata pelajaran, konten lokal dan
kurikulum program, 2) muatan dan program kurikulum JSIT berbentuk, training, workshop, BPI, PRAMUKA SIT, mabit, rihlah,
mukhoyam qur’an, putsal, dhuha, English corner, sains club, memanah, kerohanian, tahsin dan tahfiz, 3) Kelebihan kurikulum
JSIT adalah: siswa dapat menguasai ilmu pengetahuan umum juga ilmu pengetahuan agama keislaman, tercapainya kom-
petensi khusus yang harus dimiliki, siswa mampu melakukan pengabdian diri kemasyarakat berupa mengajar ngaji mampu
menghafal 3 juz al-Qur’an dan siswa lebih mudah diarahkan. Selain itu pengaruh negatif anak diluar sekolah terkurangi karena
waktu anak untuk sekolah lebih panjang. Adapun kekurangan dari kurikulum JSIT adalah terkesan memaksa terhadap diri
siswa, memaksa guru dalam pembuatan RPP harus sesuai dengan kekhasan JSIT, jam belajar yang begitu padat.
Kata Kunci: Kurikulum JSIT, Pembentukan Karakter Religius, Sekolah Islam

al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019 71


Erwanto

Pendahuluan phone, WA, BBM, dan lain sebagainya. Bahkan per-


Pendidikan karakter merupakan proses penana- masalahan nyata yang tampak dan diakui pula oleh
man nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang orangtua siswa sekarang ini maraknya permainan
meliputi komponen pengetahuan (kognitif), kesa- game online. Oleh karena itu SMPIT Khoiru Ummah
daran atau kehendak, dan tindakan untuk melaksan- sebagai lembaga pendidikan Islam di Rejang Lebong
akan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang harus melihat ini sebagai tantangan sekaligus pelu-
Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun ang.
kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. SMPIT Khoiru Ummah merupakan lembaga pen-
Penerapan pendidikan karakter di sekolah, semua didikan Islam akan semakin tampak tampil beda, ek-
stakeholders (tenaga pendidik dan kependidikan, sis dan menjadi dambaan baik bagi setiap peserta
orangtua, komite sekolah, masyarakat, dan seba- didik maupun orang tuanya melalui pengintegrasian
gainya) harus dilibatkan, termasuk juga komponen- dan internalisasi nilai-nilai Islami pendidikan di da-
komponen pendidikan itu sendiri seperti: kurikulum, lam hidup dan kehidupan para pelajar sesuai
sarana prasarana, manajemen sekolah, pembelajaran dengan dambaan bersama sebagaimana yang ter-
dan evaluasi di desain secara terintegrasi dan saling cantum dalam salah satu misinya yakni Membentuk
mendukung. Genersi Sholeh, unggul dan berintegritas.
Pendidikan adalah kunci yang sangat penting bagi Problematika yang ada di SMPIT Khoiru Ummah
setiap upaya untuk meraih berbagai kemajuan dalam adalah : 1) terbatasnya sarana dan prasarana yang
kehidupan masyarakat atau bangsa, sebagaimana memadai, 2) terbatasnya sumber informasi, 3) masih
yang diutarakan oleh seorang ahli pendidikan yaitu: adanya wali murid yang kurang peduli terhadap kon-
Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan hidup trol pelaksanaan ibadah yaumiyah anak di rumah,
manusia yang mempunyai keinginan untuk mem- 4) adanya kepribadian siswa yang ganda dan seba-
bawa penguatan atau kemajuan bagi setiap bangsa, gainya.
termasuk bangsa Indonesia.1 Hal tersebut ditegaskan Mengatasi perubahan-perubahan yang begitu ce-
juga dalam di dalam UU N0. 20 tahun 2003 ten- pat serta tantangan yang semakin kompleks, tiada
tang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyata- jalan lain bagi lembaga pendidikan untuk mengu-
kan bahwa: “Pendidikan Nasional berfungsi mengem- payakan segala cara untuk meningkatkan daya saing
bangkan kemampuan dan membentuk watak serta lulusan serta produk-produk akademik lainnya.
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk Rumusan masalah
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi 1. Bagaimana Muatan dan Program Kurikulum Jar-
manusia yang: 1) beriman dan bertaqwa kepada Tu- ingan Sekolah Islam Terpadu ?
han Yang Maha Esa, 2) berakhlaq mulia, 3) sehat, 4) 2. Bagaimana Penerapan Kurikulum Jaringan Seko-
berilmu, 5) cakap, 6) kreatif, 7) mandiri dan: 8) men- lah Islam Terpadu dalam Pembentukan Karakter
jadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. Religius Siswa SMPIT Khoiru Ummah ?
Maka dari itu, harus dilakukan suatu proses pendidi- 3. Apa Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Jarin-
kan agar nilai-nilai (karakter) tersebut dapat tertanam gan Sekolah Islam Terpadu ?
dalam diri peserta didik.2
Perkembangan dewasa ini menunjukkan bahwa Landasan Teori
intensitas pengamalan ritual keagamaan menga- 1. Sekolah Islam Terpadu
lami kemerosotan dikarenakan dampak negatif dari Sekolah Islam Terpadu (SIT) pada hakikatnya ada-
perkembangan ilmu teknologi yang semakin maju, lah sekolah yang mengimplementasikan konsep pen-
remaja masa kini hampir menghabiskan sebagian didikan Islam berlandaskan Al Qur’an dan As Sun-
waktunya di depan layar komputer, laptop dan hand- nah. Konsep operasional SIT merupakan akumulasi

1
Rohmat, Pilar Peningkatan Mutu Pendidikan (Yogyakarta : Cipta Media 2
Furqon Hidayatullah, Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban
Aksara, 2012), h. 132 Bangsa (Surakarta : Yuma Pustaka, 2010), h. 2

72 al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019


PENERAPAN KURIKULUM JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT)

dari proses pembudayaan, pewarisan dan pengem- meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya ke-
bangan ajaran agama Islam, budaya dan peradaban pada Allah SWT. Terbina akhlak mulia dan memiliki
Islam dari generasi ke generasi. Istilah terpadu dalam kesehatan, kebugaran dan keterampilan dan parti-
SIT dimaksudkan sebagai penguat (tauhid) dari Is- sipasi aktif lingkungan belajar yaitu: sekolah, rumah
lam itu sendiri. Maksudnya adalah Islam yang utuh, dan masyarakat. SIT berupaya mengoptimalkan dan
menyeluruh, integral bukan parsial, syumuliah bukan singkronisasi peran guru, orang tua dan masyarakat
juz’iyah. Hal ini menjadi semangat utama dalam dalam proses pengelolaan sekolah dan pembelaja-
gerak dakwah di bidang pendidikan ini sebagai “per- ran sehingga terjadi sinergi yang konstruktif dalam
lawanan” terhadap pemahaman sekuler, dikotomi pembangunan kompetensi dan karakter peserta
dan juz’iyah. Dalam aplikasinya SIT diartikan sebagai didik. Orang tua dilibatkan secara aktif untuk mem-
sekolah yang menerapkan pendekatan penyeleng- perkaya dan memberikan perhatian yang memadai
garaan dengan memadukan pendidikan umum dan dalam proses pendidikan putra-putri mereka. Selain
pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. itu kegiatan kunjungan atau interaksi ke luar sekolah
Dengan pendekatan ini semua mata pelajaran dan merupakan upaya untuk mendekatkan peserta didik
semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai aja- terhadap dunia nyata yang ada di masyarakat.4
ran dan pesan nilai Islam. Tidak ada dikotomi, tidak Dengan sejumlah pengertian diatas, dapatlah di-
ada keterpisahan, tidak ada “sekularisasi” dimana tarik suatu pengertian umum yang komprehensif bah-
pelajaran dan semua bahasan lepas dari nilai dan wa SIT adalah sekolah Islam yang diselenggarakan
ajaran Islam, ataupun “sakralisasi” dimana Islam dia- dengan memasukan secara integratif nilai dan ajaran
jarkan terlepas dari konteks kemaslahatan kehidupan Islam dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan
masa kini dan masa depan. Palajaran umum seperti: pembelajaran yang efektif dan perlibatan yang opti-
Matematika, IPA, IPS, bahasa, jasmani/kesehatan, mal dan koperatif antara guru dan orang tua, serta
keterampilan dibingkai dengan pijakan, panduan dan masyarakat untuk membina karakter dan kompetensi
panduan Islam. Sementara dipelajaran agama kuri- peserta didik.
kulum diperkaya dengan pendekatan konteks kekin-
ian dan kemaslahatan.3 2. Penerapan Kurikulum Terpadu
Di dalam SIT juga ditekankan keterpaduan dalam Penerapan kurikulum adalah bagian yang tidak
metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimal- terpisahkan dari pengembangan kurikulum dan meru-
kan ranah kognitif, afektif dan konatif. Implikasi dari pakan proses pelaksanaan kurikulum potensial men-
keterpaduan ini menuntut pengembangan pendeka- jadi kurikulum aktual yang dilakukan oleh guru dalam
tan proses pembelajaran yang kaya, fariatif dan proses pembelajaran. Penerapan kurikulum merupak-
menggunakan media serta sumber belajar yang luas an bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan
dan luwes. Metode pembelajaran menekankan peng- kurikulum.5
gunaan dan pendekatan yang memicu dan memacu Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa
optimalisasi pemberdayaan otak kiri dan otak kanan. dalam pelaksanaan kurikulum akan terjadi pengem-
Dengan pengertian ini, seharusnya pembelajaran di bangan pada kurikulum tersebut. Hal ini terjadi kar-
SIT dilaksanakan dengan pendekatan berbasis (a) ena dalam proses pendidikan akan menjumpai per-
problem solving yang melatih peserta didik berfikir masalan pendidikan yang memerlukan solusi yang
kritis, sistematis, logis dan solitif, (b) berbasis kreatifi- tepat dan cerdas. Penyelesaian masalah tidak ditem-
tas yang melatih peserta didik untuk berfikir orisinal, puh dalam waktu yang singkat, memerlukan terobo-
luwes (fleksibel), lancar dan imajinatif. Keterampilan san baru dalam pelaksanaan kurikulum agar tujuan
melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan pendidikan tercapai dengan baik. Agar Penerapan
penuh maslahat bagi diri dan lingkungannya. kurikulum dapat menghasilkan tujuan pendidikan se-
Sekolah Islam Terpadu juga memadukan pen- bagaimana yang diharapkan, maka sebelumnya perlu
didikan aqliyah, ruhiyah dan jasadiyah. Artinya SIT
berupaya mendidik peserta didik menjadi anak yang
berkembang kemampuan akal dan intelektualnya, JSIT Indonesia, Standar Mutu Kekhasan Sekolah Islam Terpadu,,, h. 5
3

JSIT Indonesia, Standar Mutu Kekhasan Sekolah Islam Terpadu,,, h. 6


4

al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019 73


Erwanto

ada pengembangan serta penyesuaian kurikulum Pada model ini, kurikulum diatur secara tradisional
dengan tujuan pendidikan tersebut, dengan memper- yang memunculkan mata pelajaran yang berbeda dan
timbangkan aspek-aspek yang terlibat di dalamnya, terpisah. Pada umunya meliputi empat bidang akade-
seperti sumber daya yang ada, fasilitas pendukung, mis besar yaitu: Matematika, Sains, Bahasa, Seni dan
lingkungan masyarakat sekitar termasuk permintaan Ilmu Sosial. Pengelompokkan yang lain dari disiplin
dan kebutuhan masyarakat. tersebut menggunakan kategori Imu Sastra, Sains, Seni
Penerapan kurikulum Jaringan Sekolah Islam Ter- Praktis, dan Seni Murni. Dalam kurikulum standar, bi-
padu (JSIT) akan berjalan dengan baik jika di dukung dang studi ini diajarkan secara sendiri-sendiri, tidak
oleh berbagai pihak, baik pihak internal maupun ada usaha untuk menghubungkan atau memadukan-
eksternal dan lembaga ini, kurikulum Jaringan Seko- nya. Setiap bidang studi tampak sebagai suatu kes-
lah Islam Terpadu ini merupakan perpaduan antara atuan dalam bidang studi itu sendiri. Ketika mungkin
kurikulum sekolah dengan kurikulum dari Diknas. terdapat tumpang tindih dalam ilmu fisika dan kimia,
Diantara faktor penghambat terlaksananya kuriku- hubungan antara keduanya adalah implisit, tidak ek-
lum tersebut adalah faktor sumber daya baik Sumber splisit, yang didekati melalui.
Daya Manusia (SDM) maupun sumber daya alam Dengan demikian, dalam model ini, setiap mata
(SDA) nya, faktor sarana dan prasarana. pelajaran disampaikan secara terpisah-pisah dengan
Dari penjelasan tersebut, penulis memahami bah- waktunya sendiri-sendiri. Misalnya, pada saat jam
wa salah satu cara penerapan kurikulum Jaringan mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru menyam-
Sekolah Islam Terpadu (JSIT) adalah memasukkan paikan materi bahasa Indonesia. Pada jam pelaja-
nilai-nilai Islami pada semua mata pelajaran yang ran Matematika, guru hanya menyampaikan materi
akan disampaikan kepada peserta didik. Oleh sebab Matematika.
itu, seorang pendidik harus mempunyai pengetahuan Salah satu keuntungan model ini tentu saja adalah
yang luas dan perlu mamahami strategi mengajar, se- kemurnian dari setiap disiplin sangat tampak. Selain
hingga tercapai tujuan pendidikan. itu, guru dapat membuat persiapan dalam suatu bi-
dang dengan menggali subjek tersebut secara sangat
3. Model dan Desain Kurikulum Terpadu luas dan mendalam. Model tradisional ini memberikan
Ada sepuluh model kurikulum yang bergerak wawasan yang jelas dan diskrit untuk setiap disiplin.
dari kurikulum yang sangat berorientasi pada mata Guru dapat dengan mudah menentukan prioritas dari
pelajaran yang terpotong-potong hingga model bidang-bidang studinya.
pembelajaran terpadu. Dalam buku yang ditulis Sedangkan kekurangan model fragmented ini
oleh Robin Fogarty yang berjudul How to Integrate meliputi dua hal. Pembelajar kehilangan sumber-
the Curricula ada 10 model kurikulum terpadu. Kes- sumbernya sendiri untuk membuat hubungan atau
epuluh model tersebut adalah: (1). Model Fragmen memadukan konsep-konsep yang mirip. Selain itu,
the fragmented model (2) Model Terhubung the konsep-konsep, keterampilan-keterampilan, dan
connected model (3). Model Tersarang the nested sikap-sikap yang tumpang tindih, tidak diperjelas bagi
model (4). Model Terurut the sequenced model (5). pembelajar dan transfer of learning pada situasi yang
Model Terbagi the shared model (6). Model Jaring baru hampir tidak terjadi.
Laba-Laba the webbed model (7). Model Pasang Model fragmented ini bermanfaat untuk kelas yang
Benang the threaded model (8). Model Integrasi besar dengan populasi yang luas di mana variasi
the integrated model (9). Model Terbenam the im- perkualiahan memberikan spektrum subjek yang da-
mersed model (10). Model Jaringan the networked pat memenuhi minat-minat khusus. Model ini paling
model. tepat diterapkan di tingkat universitas yang mana
mahasiswa mengambil jalur studi khusus yang me-
1. Model fragmented merlukan pengetahuan tinggi untuk penginstruksian,
pendampingan, pelatihan, dan kerja sama. Model ini
juga bermanfaat bagi guru, yang dapat membuat per-
Syafrudin Nurdin, Guru Profesional Implementasi Kurikulum (Jakarta:
5
siapan dengan lebih terfokus. Juga merupakan model
Quantum Teaching, 2005), h. 74

74 al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019


PENERAPAN KURIKULUM JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT)

yang baik bagi guru yang ingin membuat prioritas Model connected bermanfaat sebagai langkah
kurikulum sebelum menggunakan model lintas disip- awal menuju kurikulum terintegrasi. Guru memi-
lin untuk membuat perencanaan yang interdisipliner. liki kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan
dalam disiplinnya sendiri, dan hal ini memudahkan
2. Model Connected mereka untuk membuat hubungan-hubungan lintas
Model kurikulum ini memfokuskan pada pem- disiplin.
buatan hubungan yang eksplisit dalam setiap bidang
subjek, menghubungkan satu topik dengan topik se- 3. Model Nested
lanjutnya: menghubungkan satu konsep dengan kon- Model terintegrasi ini merupakan model yang
sep yang lain, menghubungkan suatu keterampilan kaya desain yang digunakan oleh guru yang terlatih.
dengan keterampilan terkait, menghubungkan satu Mereka tahu bagaimana mengetahui jarak terjauh
kegiatan dalam sehari dengan kegiatan hari berikut- dari latihan-latihan apapun. Namun, dalam model
nya, atau bahkan ide-ide satu semester ke semester nested ini, perencanaan yang hati-hati diperlukan
berikutnya. Kunci dari model ini ada usaha yang den- untuk membentuk target ganda bagi kombinasi yang
gan sengaja untuk menghubungkan kurikulum dalam alami sehingga tugas-tugas tampak mudah dan me-
suatu disiplin, dan tidak mengasumsikan siswa akan nyenangkan.
memahami hubungan-hubungan tersebut secara oto- Dalam model ini, guru tetap memberikan materi
matis. dalam mata pelajarannya, tetapi sudah mempunyai
Model terkait atau keterhubungan ini masih ber- target multi keterampilan sebagai tujuan pembelaja-
pusat pada masing-masing mata pelajaran, tetapi ran yang harus dimiliki siswa. Misalnya, guru yang
materi suatu pelajaran tersebut dihubungkan dengan merancang memberikan suatu pokok bahasan ten-
topik ke topik, atau suatu konsep dengan konsep lain- tang kegunaan panca indera, juga sudah mentar-
nya. Model terkait ini merupakan model yang cukup getkan bagi siswa agar dapat mencapai beberapa
sederhana, sehingga dapat lebih mudah dilaksana- keterampilan sekaligus dalam bidang keterampilan
kan di tingkat SMPIT. Misalnya, pada mata pelajaran berbahasa seperti keterampilan mendengarkan, da-
PPKN, guru menghubungkan topik keimanan dan lam bidang keterampilan berfikir seperti keterampilan
kesederhanaan. mengurutkan, dan sebagainya.
Dengan menghubungkan ide-ide dalam suatu di- Dengan mengumpulkan (nesting) dan mengelom-
siplin, pembelajar memiliki keuntungan memperoleh pokkan (clustering) sejumlah tujuan dalam pengala-
gambaran sekaligus fokus studi dari satu aspek. Se- man belajar, belajar siswa diperkaya dan ditingkatkan.
lain itu, konsep-konsep kunci dikembangkan sepan- Biasanya, pemusatan pada isi, strategi berfikir, keter-
jang waktu untuk internalisasi oleh pembelajar. Men- ampilan sosial, dan ide-ide yang secara tak sengaja
ghubungkan ide-ide dalam suatu disiplin memberi juga ditemukan. Pada hari-hari yang terlalu padat,
peluang pada pebelajar untuk melakukan kajian, mer- kurikulum yang menumpuk, serta jadwal yang ketat,
ekonseptualisasikan, menyunting, dan mengasimilasi- guru yang berpengalaman dapat mencari latihan-lati-
kan ide-ide secara bertahap dan memfasilitasi transfer han yang tepat yang dapat menjadi kegiatan belajar
belajar. dalam bidang yang beragam. Model nested mem-
Kekurangan model ini adalah, beragam disiplin berikan perhatian yang dibutuhkan untuk beberapa
dalam model ini tetap terpisah dan tidak berhubun- bidang pada waktu yang bersamaan, dan tidak mem-
gan, meskipun hubungan-hubungan dibuat eksplisit butuhkan beban waktu tambahan untuk bekerja dan
dalam disiplin tertentu. Guru tidak terdorong untuk merencanakan dengan guru yang lain. Dengan model
bekerja bersama, sehingga isi tetap terfokus tanpa ini, seorang guru secara mandiri dapat memberikan
menekankan konsep-konsep dan ide-ide lintas di- integrasi kurikulum yang luas.
siplin yang lain. Usaha-usaha dikonsentrasikan untuk Kekurangan model nested ini muncul dari keala-
memadukan dalam sebuah disiplin, dan melupakan miahannya. Dengan mengumpulkan dua, tiga, atau
kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang empat target belajar dalam satu latihan mungkin
lebih global dengan subjek yang lain. membingunkan siswa jika pengumpulan ini tidak

al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019 75


Erwanto

dilakukan secara hati-hati. Prioritas konseptual dari proses integrasi, yang menggunakan dua bidang di-
latihan mungkin menjadi tidak jelas karena siswa di- siplin yang secara mudah dikaitkan dengan yang
arahkan untuk melakukan banyak tugas belajar pada lainnya. Guru, bekerja dengan seorang partner, mu-
waktu yang bersamaan. lai membuat daftar isi kurikulum secara terpisah. Ke-
Model nested ini sangat cocok digunakan guru mudian, tim ini mencoba untuk menyulap potongan-
yang mencoba menanamkan keterampilan berpikir potongan isi yang terpisah sampai keduanya dapat
dan keterampilan kooperatif dalam latihan-latihan “match up”. Mereka mencoba untuk menyamakan isi
mereka. Menjaga tujuan isi tetap pada tempatnya, kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman
sementara menambahkan fokus berpikir dan keter- yang lebih baik bagi siswa yang belajar dari keduan-
ampilan sosial, akan meningkatkan pengalaman be- ya. Pada model ini, kedua disiplin tetap murni. Pene-
lajar secara keseluruhan. kanan khusus tetap pada domain bidang studi, tetapi
siswa mendapat keuntungan dari isi yang terkait.
4. Model sequenced
Dengan artikulasi yang terbatas lintas disiplin, guru 5. Model Shared
dapat mengatur kembali urutan topik sehingga unit- Disiplin tertentu yang luas memunculkan payung
unit yang mirip bersinggungan dengan yang lainnya. kurikulum yang meliputi: Matematikan dan Sains
Dua disiplin terkait dapat diurutkan sehingga isi bi- berpasangan sebagai Sains: Kesusastraan dan Seja-
dang studi dari keduanya dapat diajarkan secara pa- rah di bawah label Ilmu Sastra: Seni, Musik, Tari, dan
rarel. Dengan melakukan pengurutan di mana topik- Drama digabungkan menjadi Seni Murni: Teknologi
topik diajarkan, aktivitas yang satu meningkatkan Komputer, Seni Rumah Tangga dan Industri sebagai
yang lain. Seni Praktis. Dalam disiplin yang komplementer terse-
Beberapa topik diatur ulang serta diurutkan agar but, perencanaan partner dan atau pengajaran mem-
dapat serupa satu sama lain. Artinya, beberapa kon- fokuskan pada konsep, keterampilan, dan sikap, yang
sep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan, berbagi (shared).
sementara salah satu konsep tersebut tetap diajarkan Dua mata pelajaran yang sama-sama diajarkan
dalam mata pelajaran terpisah. Misalnya, seorang guru dengan menggunakan konsep-konsep atau keter-
Bahasa Indonesia membahas tentang novel berlatar ampilan-keterampilan yang tumpang tindih. Misal-
belakang sejarah perjuangan yang menggambarkan nya, guru IPA dan Matematikan bersama-sama secara
suatu masa di jaman lampau, sementara guru Sejarah tim, menggunakan suatu data yang sama bisa berupa
mengajarkan juga masa perjuangan yang sama di ja- grafik, gambar, atau tabel untuk membahas suatu
man lampau yang dibahas guru Bahasa Indonesia. konsep yang tumpang tindih.
Dengan mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru Keuntungan dari model perencanaan kurikulum
dapat membuat prioritas kurikulum, tidak sekedar secara berbagi ini terletak pada kemudahan penggu-
mengikuti urutan yang sudah dibuat oleh buku teks. naannya sebagai langkah awal menuju model yang
Dengan cara ini, guru-guru dapat membuat keputu- lebih terintegrasi yang meliputi empat disiplin. Den-
san kritis mengenai isi. Dari sisi siswa, pengurutan gan memasangkan disiplin-disiplin yang mirip, tump-
yang sengaja dari topik-topik yang terkait dari disip- ang tindih memfasilitasi belajar konsep untuk transfer
lin-disiplin membantu mereka membuat pemahaman. belajar. Dengan kata lain, lebih mudah menjadwalkan
Pengintegrasian ini membantu transfer belajar. periode perencanaan umum untuk tim yang terdiri
Kekurangan model sequenced adalah kompromi dari dua orang guru daripada menyulap penjadwalan
yang dibutuhkan untuk membentuk model. Guru- untuk tim dengan empat orang guru. Selain itu, per-
guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan encanaan seringkali menyebabkan pembagian pen-
kurikulum. Juga, untuk membuat urutan sesuai den- galaman belajar seperti film dan field trip, karena
gan kejadian-kejadian yang terakhir membutuhkan dua orang guru dapat meletakkan tugas keduanya
kolaborasi dan fleksibilitas dari semua orang yang bersama-sama untuk memunculkan blok waktu yang
terlibat. Hal ini tidaklah mudah. lebih luas.
Model sequenced ini berguna pada tahap awal Kendala untuk berbagi kurikulum adalah peren-

76 al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019


PENERAPAN KURIKULUM JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT)

canaan waktu yang diperlukan untuk mengembang- menyediakan payung motivasional dan jelas bagi
kan model. Selain waktu, fleksibilitas dan kompromi siswa. Hal ini mudah bagi mereka untuk melihat ba-
adalah penting untuk keberhasilan penerapan, hal ini gaimana aktivitas-aktivitas dan ide-ide yang berbeda
memerlukan kepercayaan dan kerja tim. Model in- dihubungkan.
tegrasi lintas dua disiplin ini memerlukan komitmen Sedangkan kekurangan model ini adalah, ke-
dari pasangan (partner) untuk bekerja melalui fase sulitan dalam pemilihan tema. Ada kecenderungan
awal. Untuk mendapatkan tumpang tindih yang sebe- mengambil tema-tema yang dangkal yang kurang
narnya dalam konsep-konsep kurikulum memerlukan berguna dalam perencanaan kurikulum. Seringkali
dialog dan pembicaraan mendalam. tema-tema yang dangkal tersebut memandu peny-
Model shared ini cocok ketika bidang studi-bidang usunan kurikulum. Juga, perhatian harus digunakan
studi dikelompokkan dalam kelompok besar seperti untuk tidak mengorbankan logika dan ruang lingkup
Ilmu Sastra atau Seni Praktis. Model ini juga mem- yang diperlukan dan urutan yang melekat dalam disi-
fasilitasi langkah awal penerapan menuju kurikulum plin tersebut. Dalam model ini, guru dapat mengalami
terpadu. Model ini merupakan model yang aktif un- kemacetan dalam penulisan. Juga, guru dapat men-
tuk menggunakan dua disiplin sebagai tahap inter- jadi terfokus pada aktivitas daripada pengembangan
mediate menuju tim dengan empat disiplin yang jauh konsep-konsep, sehingga perhatian harus diberikan
lebih rumit dan kompleks. untuk menjaga isi tetap relevan dan tepat.
Model webbed untuk mengintegrasikan kurikulum
6. Model Webbed adalah pendekatan tim yang memerlukan waktu un-
Kurikulum model webbed (terjaring/teranyam) tuk mengembangkannya. Model tersebut membutuh-
menyajikan pendekatan tematik untuk memadukan kan perencanaan yang luas dan koordinasi di antara
mata pelajaran. Biasanya, pendekatan tematik pada disiplin yang berbeda dan bidang studi-bidang studi
pengembangan kurikulum ini mulai dengan sebuah khusus.
tema misalnya “transportasi” atau “penemuan”.
Suatu tim lintas disiplin membuat keputusan menge- 7. Model Threaded
nai tema apa yang akan digunakan sebagai dasar un- Keuntungan dari model threaded adalah me-
tuk melaksanakan pembelajaran berbagai mata pela- mutar sekitar konsep metakurikulum. Metakuriku-
jaran. Misalnya, “penemuan” dapat digunakan untuk lum tersebut adalah pemahaman dan pengontrolan
mempelajari mesin-mesin sederhana dalam mata keterampilan dan strategi berfikir dan belajar yang
pelajaran Sains: membaca dan menulis mengenai melebihi isi mata pelajaran. Guru menekankan pe-
penemu dalam mata pelajaran Bahasa: perancangan rilaku metakognisi sehingga siswa belajar mengenai
model dalam Seni Industri, dan sebagainya. Dalam bagaimana mereka belajar. Dengan membuat siswa
pembuatan jaringan kurikulum yang lebih canggih, menyadari proses belajar, transfer selanjutnya difasili-
beberapa unit pelajaran dapat dikembangkan untuk tasi. Nilai tambah dari model integrasi ini tidak hanya
diintegrasikan dalam semua bidang yang relevan. isi tetap murni untuk setiap disiplin, namun siswa
Keuntungan dari pendekatan webbed untuk memperoleh manfaat tambahan dari berbagai jenis
mengitegrasikan kurikulum ini adalah faktor motiva- keterampilan berpikir yang dapat ditransfer menjadi
sional yang menghasilkan pemilihan tema berdasar- kecakapan hidup.
kan minat yang tinggi. Selain itu, model webbed atau Kekurangan dari model ini adalah kebutuhan un-
pendekatan penulisan unit (unit writing approach) tuk menambahkan kurikulum “yang lain”. Isi yang
merupakan pendekatan yang familiar untuk guru berhubungan lintas mata pelajaran tidak ditunjukkan
berpengalaman dan merupakan model perencanaan secara eksplisit. Permukaan metakurikulum, kecuali
kurikulum yang agak jelas bagi guru yang kurang ber- disiplin tetap statis. Hubungan di antara dan antar isi
pengalaman untuk memahami. Dia juga menfasili- mata pelajaran tidak ditekankan.
tasi perencanaan kerja tim sebagai tim lintas disiplin Model threaded digunakan untuk mengintegrasi-
untuk merangkaikan sebuah tema ke dalam semua kan kurikulum ketika metakurikulum menjadi fokus-
bidang isi. Pendekatan tematik atau model webbed nya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu

al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019 77


Erwanto

langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang sangat terampil, keyakinan dalam menentukan
yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model konsep-konsep, ketarampilan, dan sikap-sikap yang
yang aktif untuk yang mendorong guru menjaga isi prioritas dari berbagai disiplin.
pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan
berfikir, bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam 9. Model Immersed
isi mata pelajarannya. Model ini berpusat untuk mengakomodasi kebutu-
Pada model ini, pendekatan metakurikulum digu- han para siswa/mahasiswa, di mana mereka akan me-
nakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan lihat apa yang dipelajarinya dari minat dan pengala-
tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata man mereka sendiri. Keterpaduan secara internal dan
pelajaran. Misalnya, guru mempunyai target untuk intrinsik dicapai oleh pembelajar dengan sedikit atau
membuat prediksi dalam percobaan di laboratorium tanpa intervensi dari luar atau ekstrinsik. Setiap indi-
Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat bersamaan, vidu memadukan semua data, dari tiap bidang dan
guru IPS mempunyai target dalam peramalan keja- disiplin, dengan menyalurkan ide-ide melalui bidang
dian-kejadian saat ini, di mana keseluruhan kegia- yang sangat diminatinya. Pendekatan ini umumnya
tan tersebut membentuk suatu untaian keterampilan dilakukan oleh mahasiswa, baik mahasiswa S1, S2,
(membuat ramalan) yang bersumber dari lintas ber- maupun S3.
bagai mata pelajaran.
10. Model Networked
8. Model Integrated Seseorang yang menggunakan model ini akan
Model kurikulum terintegrasi (terpadu) menyajikan membuat jaringan kerja dengan orang-orang yang
pendekatan lintas disiplin mirip dengan model shared. memiliki keahlian untuk membantu bagian dari
Model terpadu memadukan empat disiplin mayor pekerjaannya yang lebih bersifat implementatif. Mer-
dengan mengatur prioritas kurikulum dalam setiap eka akan bekerja secara terpadu sesuai dengan topik
disiplin, dan menentukan keterampilan-keterampilan, pekerjaan yang mengikat mereka.
konsep-konsep, dan sikap-sikap yang tumpang tindih Dalam model integrasi ini, tidak seperti model-
dalam semua disiplin tersebut. Sebagaimana di dalam model sebelumnya, pembelajar mengarahkan proses
model shared, perpaduan merupakan hasil dari pe- integrasinya melalui self-selection dari jaringan yang
nyaringan ide-ide isi mata pelajaran, tidak berdasar- diinginkan. Hanya pembelajar itu sendiri, yang me-
kan pada suatu ide/tema sebagaimana seperti dalam mahami seluk-beluk dan dimensi bidang mereka, dan
model webbed. Keempat anggota tim menggali priori- dapat memperoleh sumber-sumber yang dibutuhkan.
tas dan konsep-konsep yang tumpang tindih. Model
ini sangat baik diterapkan dalam matematika, sain, Metode Penelitian
seni bahasa, dan ilmu sosial. Jenis penelitian adalah penelitian lapangan dengan
Keuntungan model terpadu ini adalah kemudahan pendekatan metode kualitatif. Adapun jenis penelitian
dimana siswa dipandu menuju saling keterkaitan dan ini adalah penelitian studi kasus (lapangan) penelitian
keterhubungan antar berbagai disiplin. Model terpadu studi kasus lapangan adalah suatu penelitian yang
membangun pemahaman lintas departemen dan dilakukan secara terperinci dan mendalam, terhadap
mengembangkan apresiasi pengetahuan dan keahl- suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.6
ian guru. Model terpadu, bila diterapkankan dengan
baik, mendekati lingkungan belajar yang ideal untuk Pembahasan
waktu-waktu yang terpadu secara internal dan untuk 1. Penerapan Kurikulum Jaringan Sekolah Islam
memfokuskan belajar terpadu siswa secara internal. Terpadu (JSIT) di SMPIT Khoiru Ummah
Model ini juga membawa secara inheren faktor mo- Kurikulum terpadu pada hakekatnya bukan mer-
tivasional karena siswa dan ide-ide memperoleh mo- upakan istilah tersendiri, tetapi ia juga merupakan
mentum dari kelas ke kelas.
Model terpadu merupakan model yang sulit dan
rumit, dan oleh sebab itu memerlukan guru-guru 6
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif, untuk Psikologi dan
Pendidikan (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010), h. 167

78 al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019


PENERAPAN KURIKULUM JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT)

bagian dari model konsep kurikulum. Kurikulum ter- Islam Terpadu) dengan bimbingan narasumber ahli
padu merupakan konsep kurikulum yang tidak hanya pendidikan dan pembelajaran dari Universitas Neg-
merupakan sebagai sebuah rencana, yakni sekedar eri Jakarta (UNJ) dan Universitas Bengkulu (UNIB)
sebuah pengaturan materi / content pelajaran dan serta Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)
bagian dari perencanaan, tetapi telah menjadi satu Provinsi Bengkulu.
model konsep kurikulum yang utuh dan memiliki de- Kurikulum Sekolah Menengah Pertama Islam Ter-
sain yang lengkap. padu Khoiru Ummah dalam penyusunannya mem-
Dari pendapat narasumber dan observasi yang di- perhatikan hal-hal sebagai berikut:
lakukan didapatkan bahwa pengelolaan pendidikan 1) Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
karakter di SMPIT Khoiru Ummah Rejang Lebong ada 2) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutu-
beberapa tahapan persiapan dalam pengelolaan pen- han, dan kepentingan peserta didik dan lingkun-
didikan karakter, diantaranya sebagai berikut : gannya.
3) Beragam dan terpadu.
a. Sosialisasi Pendidikan Karakter 4) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengeta-
Sosialisasi pendidikan karakter dilakukan untuk huan, teknologi dan seni.
menyamakan persepsi dan komitmen bersama yang 5) Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
kuat antara seluruh komponen warga sekolah (tenaga 6) Menyeluruh dan berkesinambungan.
pendidik dan kependidikan serta stakeholder). So- 7) Belajar sepanjang hayat; dan
sialisasi konsep pendidikan karakter agar penerapan 8) Seimbang antara kepentingan nasional dan ke-
pendidikan karakter nantinya sesuai dengan peren- pentingan daerah.
canaan dan sejalan dengan persepsi dan komitmen
yang dibentuk bersama. Hal tersebut senada dengan Merujuk apa yang disampaikan oleh Ustazah Molis
yang diungkapkan oleh kepala sekolah SMPIT Khoiru Sayani, S.Pd.I selaku waka kurikulum SMPIT Khoiru
Ummah Ustad Bayu Fajri, S.ST yang menyatakan Ummah sebagai berikut:
bahwa: “Di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu
“Sejak awal mulai bergabung pun telah kami so- (SMPIT) Khoiru Ummah diadakan beberapa kegiatan
sialisasikan baik kepada guru maupun peserta didik untuk mewujudkan visi misi kami yaitu menciptakan
mengenai pendidikan karakter ini. Setelah mendapat generasi Qur’ani yang berprestasi optimal di antaranya
sosialisasi dari pihak pusat kurikulum dan dari JSIT sholat Dhuhur dan Ashar secara berjama’ah, kegiatan
selanjutnya pihak sekolah yang telah mendapat sosial- peringatan hari besar agama seperti peringatan Mu-
isasi tersebut memberikan wawasan kepada tenaga harram, peringatan hari qurban, peringatan maulid
pen didik dan kependidikan lainnya, bagaimana pen- Nabi Muhammad dan kewajiban mengenakan jilbab
erapan pendidikan karakter ke dalam K-13 serta agar baik untuk peserta siswi maupun ustazahnya mereka
pelaksanaan pendidikan karakter berjalan sesuai den- wajib mengenakannya baik di sekolah maupun di ru-
gan konsep pendidikan karakter yang sebenarnya”. 7 mah dengan ini agar anak-anak memiliki karakter reli-
Sosialisasi pendidikan karakter ini, tujuannya ada- gius, namun memang ada siswi yang kadang-kadang
lah untuk menyamakan persepsi dan komitmen yang tidak mengenakan jilbab di rumah mereka. Dari hal
kuat diantara tenaga pendidik dan kependidikan yang terkecil inilah siswa dibiasakan dengan hal-hal yang
ada di lingkungan SMPIT Khoiru ummah. baik terutama untuk siswi agar sadar bahwasanya
perintah menutup aurat itu adalah perintah Allah
b. Penyusunan Kurikulum SWT sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat An-Nuur:
Kurikulum SMPIT Khoiru Ummah disusun oleh 31”.8
satu tim penyusun yang terdiri atas unsur seko-
lah tim pengembang kurikulum dan komite sekolah
dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan
Kabupaten Rejang Lebong, Departemen Pendidikan
Agama Rejang Lebong, dan JSIT (Jaringan Sekolah 7
Bayu Fajri, Kepala Sekolah SMPIT Khoiru Ummah, wawancara pada
17 Desember 2018 di SMPIT Khoiru Ummah

al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019 79


Erwanto

Sedangkan ruang lingkup kurikulum Jaringan terlebih karakter religius.


Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dalam standar proses c. Penyelenggaraan Pendidikan, bahwa penyeleng-
pembelajaran meliputi: garaan pendidikan, SMPIT Khoiru Ummah meli-
a. Perencanaan Pembelajaran terdiri dari :1) analisis batkan peran orang tua dan masyarakat. Keterli-
kurikulum, 2) Silabus, dan 3) RPP. batan ini diwujudkan dalam rangka menciptakan
b. Proses Pembelajaran terdiri dari : 1) kegiatan konsistensi pola asuh bagi anak didik, untuk
awal, 2) kegiatan inti, 3) kegiatan akhir. membantu mengoptimalkan tujuan pendidikan.
c. Pengelolaan kelas terdiri dari : 1) lingkungan
kelas, 2) budaya kelas dan konsekuensi logis, 3) Penerapan kurikulum JSIT dalam pembentukan
komunikasi guru dan peserta didik. karakter religius siswa SMPIT Khoiru Ummah pada
d. Penilaian pembelajaran. K-13 di SMPIT Khoiru Ummah adalah sebagai beri-
e. Perangkat pembelajaran terdiri dari: 1) media kut :
pembelajaran (dapat berupa desain utilities), 2) a. Pengintegrasian melalui pembelajaran
modul, 3) worksheet, 4) buku teks pembelajaran, Integrasi dalam mata pelajaran yang ada, dengan
dan sebagainya. cara mengembangkan silabus dan RPP pada kom-
f. Pembelajaran berbasis TIK. petensi yang ada sesuai dengan nilai yang akan dit-
g. JSIT menggunakan pendekatan pembelajaran erapkan. SMPIT Khoiru Ummah mengintergrasikan
TERPADU.9 antara pendidikan agama dan pendidikan umum.
Penyelenggaraan pendidikan karakter melalui
2. Penerapan Kurikulum JSIT dalam Pemben- mata pelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, diper-
tukan Karakter Religius Siswa olehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai dan
Penerapan atau pelaksanaan kurikulum JSIT da- penginternalisasian nilai-nilai kedalam tingkah laku
lam pembentukan karakter religius di SMPIT Khoiru peserta didik sehari-hari melalui proses pembelaja-
Ummah dilaksanakan dengan metode pengajaran ran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran selain un-
terpadu (integrated learning) dengan mengintegrasi- tuk menjadikan peserta didik menguasai materi, juga
kan segala aspek yang akan menunjang pencapaian dirancang untuk menjadikan peserta didik menginter-
tujuan dan memberikan berbagai kemampuan dasar nalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.
yang lengkap dan menyeluruh kepada siswa. Keter- Penyelenggaraan pendidikan karakter di SMPIT
paduan meliputi : Khoiru Ummah dilaksanakan melalui mata pelajaran
a. Nilai dan Pesan, dalam arti bahwa setiap sudut dalam proses pembelajaran secara langsung dikelas
pendidikan dilihat dan dikemas berdasarkan aja- juga dihantarkan pula penanaman dasar-dasar nilai
ran agama Islam. Pelajaran umum (ilmu alam, keislaman kepada anak didik yang dibentuk oleh
ilmu sosial, maupun keterampilan) disampaikan seluruh komponen yang ada di lingkungan sekolah.
dalam bingkai nilai-nilai Islam. Demikian pula, Dengan demikian anak didik akan tertanam dasar
pelajaran agama (aqidah, akhlaq, fiqih dan surah) keislaman yang kuat, terutama Aqidah, Akhlaq dan
tidak dilepaskan dalam konteks hidup dan kehidu- Al Quran. Di SMPIT Khoiru Ummah nilai-nilai pen-
pan di alam (dunia). didikan karakter sudah terintegrasikan pada mata
b. Jangkauan Pendidikan, setiap kegiatan penga- pelajaran terutama pengelolaan nilai Religius, disiplin,
jaran harus mengoptimalkan sisi pengetahuan, dan tanggungjawab. Mata pelajaran yang diajarkan
sikap dan keterampilan. Artinya, kegiatan belajar- di SMPIT Khoiru Ummah yaitu Pendidikan Agama
mengajar bukan hanya menitik beratkan pada sisi Islam, Bahasa Indonesia, Matematika, TIK, Bahasa
pengetahuan saja, tapi juga pada bentukan sikap Inggris, Prakarya, T2Q, IPA, IPS, Seni, B. Arab, Pen-
yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter didikan Jasmsni, PKN. Dalam pembelajaran, setiap
materi yang disampaikan selalu ada muatan nilai
kereligiusan dan moral yang disampaikan. Pada Ren-
Molis Sayani, Waka Kurikulum SMPIT Khoiru Ummah, wawancara
8

pada 17 Desember 2018 di SMPIT Khoiru Ummah


cana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), disebutkan
9
JSIT Indonesia, Standar Mutu Kekhasan Sekolah Islam Terpadu,,, h. nilai-nilai karakter religius yang diharapkan tertanam
304

80 al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019


PENERAPAN KURIKULUM JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT)

pada anak didik pada materi yang disampaikan. bahwa internalisasi nilai-nilai Islam pada mata pela-
b. Penyusunan dan intergrasi dalam mata pela- jaran Pendidikan Agama Islam dan mata pelajaran
jaran muatan lokal, yaitu antara lain mata pelajaran lainnya, kegiatan ekstrakurikuler, di Sekolah Menen-
Bahasa Arab. gah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Khoiru Ummah
Integrasi kedalam mata pelajaran Bahasa Arab dapat berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan pula
mengimplikasikan dan menanamkan nilai pendidikan dengan hasil pengamatan lapangan yang penulis
karakter yakni religius pada mata pelajaran muatan lakukan. Dari pengamatan tersebut, terlihat adanya
lokal. kegiatan sholat berjama’ah di masjid, kultum sesudah
c. Pengembangan Diri ( Pembiasaan) sholat dzuhur sebagian besar peserta didik melakukan
Kegiatan pengembangan diri bukan merupakan sholat Dhuha pada jam istirahat pertama, pelaksan-
mata pelajaran yang berdiri sendiri yang harus diasuh aan kegiatan di hari besar keagamaan, peserta didik
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan membaca Al-qur’an dan do’a sebelum proses belajar
kesempatan kepada peserta didik untuk mengem- mengajar, peserta didik perempuan diharuskan men-
bangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan genakan jilbab setiap hari. Hasil pengamatan secara
kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai langsung dalam kegiatan ektrakurikuler juga ada in-
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri ternalisasi nilai-nilai kereligiusannya. Hal ini menun-
dilaksanakan melalui : jukkan bahwa pembiasaan pada pribadi anak didik
a. Kegiatan Terprogram dan mengamalkan ajaran agama yang disampaikan
Kegiatan ini dilaksanakan secara reguler, di luar oleh guru dan orang tuanya.
mata pelajaran ataupun muatan lokal. Berbentuk keg- Hal senada juga disampaikan oleh wali santri dari
iatan ekstra kurikuler. Ingah siswa kelas VIII (delapan) sebagai berikut.
“SMPIT Khoiru Ummah memang dari kurikulum-
b. Kegiatan Spontan nya memadukan antara kurikulum dinas, kuriku-
Kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, dimana lum kemenag dan kurikulum terpadu yang kita
saja tanpa dibatasi ruang. Bertujuan untuk memberi- dengar istilahnya kurikulum Jaringan Sekolah
kan pendidikan pada saat itu juga, terutama dalam Islam Terpadu (JSIT) hal ini menurut saya sangat
disiplin dan sopan santun dari kebiasaan yang lain. bagus bagi sekolah terutama kita sebagai orangtua
Jenis kegiatannya antara lain: tidak terlalu khawatir dalam membina karakter
a) Membiasakan memberi salam anak-anak kita, karena dalam kurikulum JSIT ini
b) Membiasakan melaksanakan ibadah tepat waktu yang saya ketahui dari setiap mata pelajaran ada
dan berjamaah keterkaitannya dengan al-Qur’an dan sunnahnya,
c) Membiasakan membuang sampah pada tempat- dan hal ini terinternalisasikan juga pada setiap
nya pelajaran termasuk dalam kegiatan ekstra yang
d) Operasi semut (mengambil sampah) secara spon- ada di SMPIT Khoiru Ummah, ini sangat baik da-
tan lam pembentukan karakter anak-anak terutama
e) Membiasakan hemat energi dari segi religiusnya.10
f) Membiasakan budaya antri
g) Membiasakan memelihara kelestarian lingkungan Adapun kegiatan penunjang yang peneliti dapat-
kan yakni pada tingkat kelas, kelompok atau sekolah
c. Kegiatan Keteladan yang bertujuan memberikan wawasan tambahan ke-
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja pada peserta didik untuk perkembangannya dalam
dan dimana saja yang lebih mengutamakan pembe- kehidupan bermasyarakat, Seminar, Workshop, Out
rian contoh dari guru, kepala sekolah dan pengelola Bound, Sosialisasi tentang kesehatan, hidup hemat,
pendidikan lainnya kepada peserta didik. Kegiatan ini HAM/Hak Anak.11
bertujuan memberi contoh/keteladan tentang kebi- Pengintegrasian pengelolaan pendidikan karakter
asaan perilaku yang baik. religius selajutnya melalui kegiatan Pengelolaan Diri
Berdasarkan penjelasan di atas, menggambarkan di SMPIT Khoiru Ummah adalah melalui bimbingan

al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019 81


Erwanto

dan konseling (BK). karena pendidikan karakter yang tidak ada “sekularisasi” dimana pelajaran dan semua
menjadi prioritas di SMPIT Khoiru Ummah adalah bahasan lepas dari nilai dan ajaran Islam, ataupun
religius. Hal ini senada dengan yang telah dikatakan “sakralisasi” dimana Islam diajarkan terlepas dari
oleh Ustazah Molis Sayani selaku wakil kepala seko- konteks kemaslahatan kehidupan masa kini dan masa
lah bagian kurikulum yang menyatakan bahwa: depan. Pelajaran umum, seperti matematika, IPA,
“Nilai-nilai karakter yang prioritas ditanamkan ke- IPS, bahasa, jasmani/kesehatan, keterampilan dib-
pada peserta didik di SMPIT Khoiru Ummah melalui ingkai dengan pijakan, pedoman dan panduan Islam.
pembelajaran adalah nilai religius. Dari 18 nilai-nilai Sementara dipelajaran agama, kurikulum diperkaya
karakter yang harus dikembangkan, untuk secara dengan pendekatan konteks kekinian dan kemanfaa-
keseluruhan, sekolah kami belum melaksanakannya tan, dan kemaslahatan.
secara keseseluruhan. nilai-nilai karakter yang sudah 1. Kelebihan Kurikulum Jaringan Sekolah Islam
dikembangkan dan ditanamkan di sekolah kami ada- Terpadu
lah : nilai disiplin, nilai kejujuran, dan nilai tanggung a. Dalam penerapan kurikum Jaringan Sekolah Islam
jawab”. Terpadu ini menekankan pada keterpaduan dalam
Pengintegrasian pengelolaan pendidikan karakter metode pembelajaran sehingga dapat mengopti-
religius selajutnya melalui kegiatan Pengelolaan Diri malkan ranah kognitif, afektif dan konotif. Imp-
di SMPIT Khoiru Ummah adalah melalui bimbingan likasi dari keterpaduan ini menuntut pengemban-
dan konseling (BK). karena pendidikan karakter yang gan pendekatan proses pembelajaran yang kaya,
menjadi prioritas di SMPIT Khoiru Ummah adalah variatif dan menggunakan media serta sumber be-
religius. Hal ini senada dengan yang telah dikatakan lajar yang luas dan luwes. Metode pembelajaran
oleh Ustazah Molis Sayani selaku wakil kepala seko- menekankan penggunaan dan pendekatan yang
lah bagian kurikulum yang menyatakan bahwa: memicu dan memacu optimalisasi pemberdayaan
“Nilai-nilai karakter yang prioritas ditanamkan ke- otak kiri dan otak kanan. Dengan pengertian ini,
pada peserta didik di SMPIT Khoiru Ummah mela- seharusnya pembelajaran di SIT dilaksanakan den-
lui pembelajaran adalah nilai religius. Dari 18 nilai- gan pendekatan berbasis (a) problem solving yang
nilai karakter yang harus dikembangkan, untuk melatih peserta didik berfikir kritis, sistematis, logis
secara keseluruhan, sekolah kami belum melak- dan solutif (b) berbasis kreativitas yang melatih pe-
sanakannya secara keseseluruhan. nilai-nilai kara- serta didik untuk berfikir orsinal, luwes (fleksibel)
kter yang sudah dikembangkan dan ditanamkan di dan lancer fan imajinatif. Keterampilan melakukan
sekolah kami adalah : nilai disiplin, nilai kejujuran, berbagai kegiatan yang bermanfaat dan penuh
dan nilai tanggung jawab”.12 maslahat bagi diri dan lingkungannya.
b. Memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif
3. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Jarin- lingkungan belajar yaitu: sekolah, rumah dan
gan Sekolah Islam Terpadu masyarakat. SIT berupaya untuk mengoptimal-
Dalam aplikasinya Sekolah Islam Terpadu diarti- kan dan sinkronisasi peran guru, orang tua dan
kan sebagai sekolah yang menerapkan pendekatan masyarakat dalam proses pengelolaan sekolah
penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan dan pembelajaran sehingga terjadi sinergi yang
umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan konstruktif dalam membangun kompetensi dan
kurikulum yakni kurikulum JSIT. Dengan pendekatan karakter peserta didik. orang tua dilibatkan secara
ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan seko- aktif untuk memperkaya dan memberi perhatian
lah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai yang memadai dalam proses pendidikan putra-
Islam. Tidak ada dikotomi, tidak ada keterpisahan, putri mereka. Sementara itu, kegiatan kunjun-
gan ataupun interaksi keluar sekolah merupakan
upaya untuk mendekatkan peserta didik terhadap
Ibu Nanik, Wali Santri kelas VIII SMPIT Khoiru Ummah, wawancara
10

pada 19 Desember 2018 di kediaman ibu Nanik


dunia nyata yang ada ditengah masyarakat.
11
JSIT Indonesia, Standar Mutu Kekhasan Sekolah Islam Terpadu,,, h. c. Pelajaran Agama yang lebih intensif. Kalau belajar
296
12
Molis Sayani, Waka Kurikulum SMPIT Khoiru Ummah, wawancara di sekolah umum, pelajaran agamanya tidak ban-
pada 17 Desember 2018 di SMPIT Khoiru Ummah

82 al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019


PENERAPAN KURIKULUM JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT)

yak. Paling 2 jam setiap minggunya. Bandingkan Kesimpulan


dengan sekolah terpadu. Untuk pelajaran aga- Berdasarkan uraian dalam pembahasan diatas
manya mungkin sama, yakni 2 jam. Tapi banyak mengenai Penerapan Kurikulum Jaringan Sekolah
pelajaran yang terkait dengan agama, misal: men- Islam Terpadu dalam Pembentukan Karakter Religius
gaji, menulis Arab, hafalan doa, belajar sejarah Siswa SMPIT Khoiru Ummah Rejang Lebong, dapat
agama, shalat Dhuha jamaah dan lainnya. ditarik kesimpulan sebagai berikut:
d. Mereka memiliki jam khusus untuk membaca dan 1. Konsep kurikulum terpadu atau kurikulum JSIT
menulis. Mereka diminta untuk membaca buku- yang dilaksanakan di SMPIT Khoiru Ummah yaitu
buku umum selain buku pelajaran. Bisa buku memadukan kurikulum Kementerian Pendidikan
pribadi yang dibawa dari rumah atau pinjam dari dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan kuriku-
perpustakaan. Lalu mereka diajari dan diminta lum Kementrian Agama (Kemenag) dan kurikulum
untuk menulis. Dua kegiatan ini, membaca dan khas sekolah Islam yakni kurikulum JSIT. Semuan
menulis, adalah positif dan berguna untuk pen- materi pelajaran disesuaikan dengan kurikulum
didikan. Bahkan secara giliran, guru kelas akan Kemendikbud yang diterapkan sebagaimana bi-
mengajak seluruh siswanya ke perpustakaan un- asa, akan tetapi ada penambahan materi agama
tuk membaca bareng di sana. dalam semua mata pelajaran dengan model pem-
belajaran TERPADU (telaah, eksplorasikan, ru-
Dengan sejumlah penjelasan diatas, dapatlah muskan, presentasikan, aplikasikan, duniawi dan
ditarik suatu pengertian umum yang komprehen- ukhrowi).
sif bahwa kurikulum JSIT adalah kurikulum yang 2. Dalam penerapannya, sebelum melaksanakan
memadukan secara Integratif nilai dan ajaran Islam kegiatan pembelajaran, guru membuat rencana
dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran, silabus, prota, promes dan pro-
pembelajaran yang efektif dan pelibatan yang opti- gram harian, dalam pembuatannya harus men-
mal dan koperatif antara guru dan orangtua, serta gacu juga pada 12 standar kurikulum JSIT. Pen-
masyarakat untuk membina karakter dan kom- erapan kurikum Jaringan Sekolah Islam Terpadu
petensi peserta didik. ini menekankan pada keterpaduan dalam metode
pembelajaran sehingga dapat mengoptimal-
2. Kekurangan Kurikulum Jaringan Sekolah Is- kan ranah kognitif, afektif dan konotif. Implikasi
lam Terpadu dari keterpaduan ini menuntut pengembangan
a. Terkesan memaksa terhadap diri siswa pendekatan proses pembelajaran yang kaya, vari-
b. Terkesan membebani guru saat pembuatan RPP atif dan menggunakan media serta sumber belajar
karena harus ada penambahan kekhasan kuriku- yang luas dan luwes. Dalam setiap pembelajaran
lum JSIT dalam semua mata pelajaran. memasukkan nilai-nilai Islami pada semua mata
c. Pada aspek kurikulum, bobot materi yang me- pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta
limpah menjadikan jumlah jam semakin pan- didik.
jang dan target pembelajaran semakin menyita 3. Untuk program dan muatan kurikulum JSIT di
waktu dan siswa semakin terbebani dengan SMPIT Khoiru Ummah terdiri dari 2 (dua) pro-
harus mempelajari banyak materi pelajaran. Se- gram, yaitu: program jangka panjang dan jangka
hingga, mau tidak mau Sekolah Islam Terpadu pendek. Jangka panjang seperti Rihlah, Super
harus mampu mengemas kegiatan pembelajaran Camp, Mukhoyam Qur’an, Mabit dan sebagainya.
ini menjadi sesuatu yang tidak “memenjarakan” Dan program jangka pendek yakni yang dilaku-
bagi siswa, malah sebaliknya harus mampu “me- kan setiap pecan, Bina Pribadi Islam, Pramuka
merdekakan” siswa. Ini artinya sekolah harus SIT, PMR, tahsin, tahfis dan sebagainya.
bisa menunjukkan praktik-praktik yang dinamis, 4. Kelebihan kurikulum JSIT adalah memadukan
tidak monoton hanya mentransfer materi pelaja- nilai dan ajaran Islam dalam bangunan kuri-
ran, melainkan mentransfer nilai-nilai kehidupan kulum dengan pendekatan pembelajaran yang
yang lebih holistik. efektif dan pelibatan yang optimal dan koperatif

al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019 83


Erwanto

antara guru dan orangtua, serta masyarakat untuk P. Joko Subagiyo, 2004, Metode Penelitian Jakarta :
membina karakter dan kompetensi peserta didik. Renika Cipta
Adapun kekurangannya adalah terkesan memak- Purwanto, 2010, Metodologi Penelitian Kuantitatif,
sa terhadap diri siswa. untuk Psikologi dan Pendidikan Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Daftar Pustaka Rohmat, 2012, Pilar Peningkatan Mutu Pendidikan
Arif Rohman, 2011, Memahami Pendidikan dan Ilmu Yogyakarta : Cipta Media Aksara
Pendidikan Yogyakarta: Aswaja Pressindo Siti Robingatin, Implementasi Kurikulum Jaringan
Abdullah Idi, 2010, Pengembangan Kurikulum: Teori Sekolah Islam Terpadu Di Sekolah Menengah
dan Praktik Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Pertama Islam Terpadu, Syamil, Volume 3 (1),
Arifin dan Zainal, 2011, Konsep dan Model Pengem- 2015
bangan Kurikulum Bandung: Rosdakarya Sugiatno, 2008, Metode Penelitian Pendekatan Kuali-
Dakir, 2010, Perencanaan dan Pengembangan Kuri- tatif Jakarta : Alpabeta
kulum Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono, 2009, Metode Penelitian kualitatif dan
Dani, Efektivitas Manajemen Kurikulum Terpadu Da- R&D Bandung: Alfabeta
lam Meningkatkankompetensi Profesional Dan Suharsimi Arikunto, 2004, Manajemen Peneliti Ja-
Kreativitas Guru Di Sd Al Irsyad Al Islamiyyah karta: Renika Cipta
Cirebon diakses pada tanggal 13 Oktober 2018. Suharsimi Arikunto, 2006, Pengatar Metodelogi Pe-
https://dokumen.tips/documents/dani-jurnal- nelitian Jakarta : Renika Cipta
manajemen-kurikulum-terpadu.html Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan
Doni Koesoema, 2010, Pendidikan Karakter Jakarta: Remaja (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000
Grasindo Syafrudin Nurdin, 2005, Guru Profesional Implemen-
Dindin Jamaluddin, 2013, Paradigma Pendidikan tasi Kurikulum Jakarta: Quantum Teaching
Anak dalam Islam Bandung: Pustaka Setia Syaifuddin Sabda, 2006, Model Kurikulum Terpadu
Furqon Hidayatullah, 2010, Pendidikan Karakter: IPTEK dan IMTAQ Ciputat: Ciputat Press Group
Membangun Peradaban Bangsa Surakarta : Tim Redaksi Al-Mumayyaz, 2014, Al-Qur’anul Tajwid
Yuma Pustaka Warna Transliterasi Per Kata Terjemah Per Kata
Heri Gunawan, 2014, Pendidikan Karakter Konsep Bekasi: Cipta Bagus Segara
dan Implementasi Bandung: Alfabeta Winarno Suracmat, 2009, pengatar ilmia Bandung :
Imron Rossidy, 2009, Pendidikan Berparadigma Ink- Tarsito
lusif Malang: UIN Malang Press Wina Sanjaya, 2008, Kurikulum dan Pembelajaran
JSIT Indonesia,2017, Standar Mutu Kekhasan Seko- Jakarta: Prenadamedia Group
lah Islam Terpadu Jakarta: Tim Mutu JSIT Indo- Zainal Arifin, 2012, Pengembangan Manajemen Mutu
nesia Kurikulum Pendidikan Islam Yogyakarta: Diva
M. Arifin, 2012, Ilmu Pendidikan Islam Jakarta : Bumi Press
Aksara Zakiah Daradjat, dkk, 2012, Ilmu Pendidikan Islam
Moleong, Lexy J, 2016, Metodologi Penelitian Kuali- Jakarta :Bumi Aksara
tatif Bandung : Remaja Rosdakarya Zubaidi,2011, Desain Pendidikan Karakter, Konsepsi
Nana Syaodih Sukmadinata, 2001, Pengembangan dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan Ja-
Kurikulum : Teori dan Praktik Bandung: Remaja karta : Kencana Prenada Media Group
Rosdakarya

84 al-Bahtsu: Vol. 4, No. 1, Juni 2019

You might also like