You are on page 1of 6

Benarkah Baja Ringan Ramah

Lingkungan?
OPINI | 02 February 2010 | 21:54 603 10

1 dari 1 Kompasianer menilai Bermanfaat

foto dokumentasi pribadi


Baja ringan adalah baja canai dingin yang keras yang diproses kembali komposisi atom dan
molekulnya, sehingga menjadi baja yang lebih fleksibel. Saat ini baja ringan menjadi material
bangunan yang sedang trend, rangka atap baja ringan lebih dominan terkenal dibanding
material baja ringan untuk struktur lainnya. Hal ini karena gencarnya iklan-iklan yang
menawarkan produk rangka atap baja ringan menggantikan rangka atap dari material kayu.
Mengingat kayu semakin hari semakin langka juga karena harga kayu yang relatif mahal,
maka pemilihan material rangka atap baja ringan menjadi satu pilihan para kontraktor atau
owner dalam membangun rumah. Selain karena faktor keawetan dan tahan rayap dan karat,
rangka atap baja ringan mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur yang lebih bagus,
seperti lebih kuat, lebih kaku dibanding konstruksi kayu.
Disamping itu kemudahan dalam mendapatkan, kecepatan pemasangan, dan struktur yang
kuat membuat rangka atap baja ringan terkenal. Teknologi dalam perencanaan dan
pemasangan rangka atap baja ringan beragam sesuai dengan profil dari elemen kuda-kuda itu
sendiri. Profil kuda-kuda rangka atap baja ringan yang beredar di pasaran terdiri dari C, Z,
hollow dan UK atau profil Omega atau HAT. Tiap profil memiliki kelebihan-kelebihan serta
perbedaan prinsip dalam dalam pemasangannya.
Elemen dasar Baja Ringan
Bahan dasar baja ringan adalah Carbon Steel, Carbon Steel adalah baja yang terdiri dari
elemen-elemen yang prosentase maksimum selain bajanya sebagai berikut: 1.70% Carbon,
1.65% Manganese, 0.60% Silicon, 0.60% Copper. Carbon adalah unsur kimia dengan nomor
atom 6, tingkat oksidasi 4.2 dan Mangan adalah unsur kimia dengan nomor atom 25, tingkat
oksidasi 7.6423. Carbon dan Manganese adalah bahan pokok untuk meninggikan tegangan
(strength) dari baja murni. Penambahan prosentase Carbon akan mempertinggi Yield Stress
tetapi akan mengurangi daktilitas.
Rangka atap baja ringan yang diproduksi di Indonesia menggunakan bahan dasar baja dengan
kekuatan G-550 Mpa atau setara dengan 5500 Megapascal sesuai standar AISI (American
Iron and Steell Institute). Adapun coating (pelapis/pelindung) baja ringan dari karat yang
beredar adalah zinc/galvanis, zincalume, dan zincalume dengan penambahan magnesium.
Lapisan coating ini melindungi bahan dasar baja ringan dari karat.
Baja Ringan Ramah Lingkungan
Baja ringan diklaim memiliki sifat yang ramah lingkungan, karena menggunakan material
yang bisa mengurangi pembalakan liar (illegal logging). Tidak jarang juga kita menemui
brosur rangka atap baja ringan dengan kode ekolabel atau ramah lingkungan, label yang
menjelaskan produk yang dijual adalah ramah terhadap lingkungan. Namun apakah benar
ramah lingkungan? Untuk mengetahui hal itu, baiknya kita ketahui produk yang berlabel
ramah lingkungan atau ekolabel.
Dalam situs Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia (www.menlh.go.id) dilansir bahwa
Ekolabel merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang akurat,‘verifiable’ dan
tidak menyesatkan kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barang
atau jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian informasi tersebut pada umumnya
bertujuan untuk mendorong permintaan dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar
yang juga mendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan.
Ekolabel dapat berupa simbol, label atau pernyataan yang diterakan pada produk atau
kemasan produk, atau pada informasi produk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran,
media internet. Selain itu, informasi yang disampaikan dapat pula lebih lengkap dan
mengandung informasi kuantitatif untuk aspek lingkungan tertentu yang terkait dengan
produk tersebut. Ekolabel dapat dibuat oleh produsen, importir, distributor, pengusaha
‘retail’ atau pihak manapun yang mungkin memperoleh manfaat dari hal tersebut.
Tujuan dan Manfaat Ekolabel
Ekolabel dapat dimanfaatkan untuk mendorong konsumen agar memilih produk-produk yang
memberikan dampak lingkungan yang lebih kecil dibandingkan produk lain yang sejenis.
Penerapan ekolabel oleh para pelaku usaha dapat mendorong inovasi industri yang
berwawasan lingkungan. Selain itu, ekolabel dapat memberikan citra yang positif bagi
‘brand‘ produk maupun perusahaan yang memproduksi dan/atau mengedarkannya di pasar,
yang sekaligus menjadi investasi bagi peningkatan daya saing di pasar.
Bagi konsumen, manfaat dari penerapan ekolabel adalah konsumen dapat memperoleh
informasi mengenai dampak lingkungan dari produk yang akan dibeli/digunakannya. Karena
kepentingan tersebut, konsumen juga memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam
penerapan ekolabel dengan memberikan masukan dalam pemilihan kategori produk dan
kriteria ekolabel. Penyediaan ekolabel bagi konsumen juga akan meningkatkan kepedulian
dan kesadaran konsumen bahwa pengambilan keputusan dalam pemilihan produk tidak perlu
hanya ditentukan oleh harga dan mutu saja, namun juga oleh faktor pertimbangan
lingkungan.
Prinsip - Prinsip Ekolabel
Produk yang diberi ekolabel selayaknya adalah produk yang dalam daur hidupnya mulai dari
pengadaan bahan baku, proses produksi, pendistribusian, penggunaan, dan pembuangan
setelah penggunaan, memberi dampak lingkungan relatif lebih kecil dibandingkan produk
lain yang sejenis. Ekolabel akan memberikan informasi kepada konsumen mengenai dampak
lingkungan yang ada dalam suatu produk tertentu yang membedakannya dengan produk lain
yang sejenis.
Ukuran keberhasilan ekolabel dapat dilihat dari adanya perbaikan kualitas lingkungan yang
dapat dikaitkan langsung dengan produksi maupun produk yang telah mendapat ekolabel.
Selain itu, tingkat peran serta dari kalangan pelaku usaha dalam menerapkan ekolabel juga
menjadi indikator penting keberhasilan ekolabel.
Selain melihat bahan baku, sejumlah akolabel yang diberlakukan suatu negara (buyers) juga
memerhatikan proses pembuatan serta kemampuan produk tersebut didaur ulang. Setiap
ekolabel itu ada kriteria masing-masing. Bahkan, jenis bahan bakar apa yang digunakan serta
proses limbahnya diolah seperti apa juga menjadi pertimbangan buyer membeli sebuah
produk.
Penutup
Pemikiran tentang ramah lingkungan, ataupun recyclibility dalam penggunaan material baja
ringan harus dipertegas kembali. Hendaknya setiap produsen dapat menjelaskan kepada
konsumen tentang konsep tersebut, apakah karena material yang tidak akan menyisakan
sampah? Atau bahan-bahan sisa yang bisa di recycle menjadi bahan lain yang berguna?
Walaupun demikian Jika di telusuri lebih jauh, secara umum baja ringan mungkin saja bisa
mengurangi pembalakan liar karena bisa meminimalisir bahkan cenderung menghilangkan
penggunaan material kayu dalam konstruksinya. Tapi sesuai dengan prinsip ekolabel bahwa
produk yang diberi ekolabel selayaknya adalah produk yang dalam daur hidupnya mulai dari
pengadaan bahan baku, proses produksi, pendistribusian, penggunaan, dan pembuangan
setelah penggunaan, memberi dampak lingkungan relatif lebih kecil dibandingkan produk
lain yang sejenis. Mudah-mudahan saja baja ringan menjadi alternatif penggunaan material
bangunan masa depan yang lebih bisa diterima lingkungan karena daur hidupnya yang
memberikan dampak yang kecil.
Tulisan ini pernah di muat di Majalah Techno Konstruksi tahun 2008

Share 0
• Laporkan
• Tanggapi
• Beri Nilai
○ Aktual
○ Inspiratif
○ Bermanfaat
○ Menarik

<p>Your browser does not support iframes.</p>


TANGGAL
KOMENTAR BERDASARKAN :

Mariska Lubis
2 February 2010 21:55:32
0
jadi serba salah ya?!
Suka
Balas |

Iden Wildensyah
2 February 2010 22:00:35
0
hehe.. Mbak Mariska tau aja, minimal kalau kita tahu ternyata tidak ramah lingkungan
kita bisa mencoba menyeimbangkan dalam bentuk yang lain

Suka
Balas |

Ris Sukarma
2 February 2010 22:01:09
0
Apakah untuk baja ringan sudah ada standarisasinya pak, misalnya SNI?
Suka
Balas |

Iden Wildensyah
2 February 2010 22:08:16
0
sejauh ini yang saya ketahui belum ada, sifatnya masih ‘bagaiman produsen saja’
produsen A bikin standar A, produsen B bikin standar B, begitu seterusnya.
Suka
Balas |

Astree Hawa
2 February 2010 23:58:41
0
wakkkkkkkkkk promosi neh ….qiiiqiiii …..
sy jd teringat kejadian tahun 2008, ya ada beberapa sekolah ambruk karena baja
ringan. ada pula pejabat yg diperiksa kejaksaan karena baja ringan. ada pula kepala
sekolah yg dipenjara karena baja ringan ……
Suka
Balas |

Iwanwawo
3 February 2010 00:08:03
0
Selamat malam.
Terimakasih mba Iden untuk informasinya. Pengetahuan saya bertambah dan makin
banyak alternatif untuk rumah masa depan saya….hmmmmm. Rupanya saya jadi
semakin tertarik untuk mengetahui informasi lebih lanjut soal baja ringan.
Salam
Suka
Balas |

Kang Ramdhan
3 February 2010 00:51:08
0
Yuk kita warnai kompasiana dengan isu lingkungan…
Suka
Balas |

Syam Jr
3 February 2010 02:52:45
0
Proses produksi baja ringan menghasilkan emisi yang mendorong panas bumi, saya
kira tidak termasuk ramah lingkungan.
Suka
Balas |

Iden Wildensyah
3 February 2010 05:46:30
0
@Sitihawa: bukan promosi mbak, saya justru ingin membagi cerita antara kenyataan
yang diklaim bahwa baja ringan ramah lingkungan itu harus dipertanyakan.
@kang ramdan: sami-sami kang, kita kampanye lingkungan di kompasiana
@iwanwawo: Terima kasih.
@syam jr: Itulah kenapa saya membuat tulisan ini, sepengetahuan saya ramah
lingkungan itu tidak asal mengurangi ‘illegal dan legal logging’ hingga tidak terjadi
penggundulan hutan, tetapi juga menyangkut proses produksi. Saya mencermati
slogan di iklan-iklan serta topik salah satu majalah properti yang memasukan baja
ringan sebagai produk ramah lingkungan. Terima kasih komentarnya pak.
Suka
Balas |

Andy So
10 August 2010 15:25:24
0
TIPS MEMILIH SEPTIC TANK RAMAH LINGKUNGAN
Ada beberapa jenis septic tank dan cara kerjanya yang dapat menjadi pertimbangan
Anda, adalah:
1. Septic tank konvensional (Bahan Beton - Pakai sumur resapan - Butuh lahan besar)
Septic tank model ini menampung dan mengendapkan limbah (Minimal 24 jam) dan
membiarkannya terurai oleh bakteri secara alamiah, kemudian cairan hasil akhir dari
tanki ini akan diendapkan ke tanah melalui sumur resapan khusus. Secara berkala
septic tank ini akan penuh (Bau & Tersumbat), sehingga HARUS disedot.
2. Septic tank biologis (Fiber Bioseptic tank - Tanpa sumur resapan - Ukuran kecil &
Praktis - Mulai 1,2 juta)
Pada septic tank biologis, limbah akan terurai sampai aman untuk dimanfaatkan
kembali, sehingga TIDAK PERLU disedot lagi.
Saat ini ada beberapa jenis septic tank biologis berbahan fiberglass, dengan sistem
biotech, biofilter, biocell, bioseptic, biopori, dll, yang telah beredar di pasaran. Septic
tank jenis
ini terdiri dari 3 bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Air limbah yang masuk ke
septic tank ini akan masuk di bagian pertama, kemudian disaring dan dialirkan ke
bagian ke dua,
pada bagian kedua limbah diurai oleh bakteri (Media Cell) dan dialirkan ke kotak ke
tiga untuk diurai lebih lanjut. Sisa penguraian dari bagian ke tiga akan dialirkan ke
luar melalui tabung disinfektan yang mensucihamakan limbah (BEBAS BAU &
KUMAN), sehingga aman, tidak mencemari lingkungan dan bisa langsung dibuang
kesaluran drainase umum.
BioSeven Online [ HP: 0888 0370 8872 – Telp: JAKARTA (021) 502 88 232 -
SURABAYA (031) 78 400 430 / 596 6125 - Fax: (031) 591 6046 -
email@bioseven.co.cc – http://www.bioseven.co.cc / http://www.bio7.co.tv ] Green
Environmentally Friendly Products

You might also like