You are on page 1of 6
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisk (SPF) Aid 33, Nomor 3. Desember 2017 Hal:218-223 ISSN Cota 2858-320K dan ISSN Online: 2548-6373 Websiteshttay/ojsunm.ocid Peranan Pembelajaran Fisika Berbasis Experiential terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik »Musdalifa Amir, Muhammad Arsyad Universitas Negeri Makassar ‘Kampus UNM Parangtambung Jla, Daeng Tata Raya, Makassar, 90224 De-mail: fia909@gmail.com Abstrak, Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peranan pembelajaran fisika berrbasis experiential terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA di SMAN 9 Pinrang. Penelitian imi merupakan lanjutan dari pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis experiential meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja peserta didik, dan bahan ‘ajar pada matert Fluida Statis yang telah dtlakukan sebelumya. Penelitian vm bersifat ekspertmen semu dengan disain penelitian The Randomized Posttest-Only Control Group Design Fraenkel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA. Sampel penelitian ditentukan dengan tekntk rambang sederhana. Data yang diperoleh melalui tes hasil belajar fisika dianalisis: menggunakan statistik deskriptif dan stanstik inferensial Sudjana. Hasil analisis deskriptif menunjutkan bahwa skor rata-rata hasil belajar fisika peserta didik pada kelas eksperimen berada pada kategori baik dan kelas kontrol beradla pada kategori cukup. Deskripsi uh hasil analisis deskriptf digambarkan dalam diagram lingkaran sesuai dengan pengkategorian yang diadaptasi dari Riduwan. Hasil analisis inferensial diperoleh melalut wi prsayarat dan wit hipotesis. Uji prasavarat menunjutkan bahwa data terdistribusi normal dan bersifat homogen. Uji hipotests menunjukkan bala tisarz” tatu Maka Fi ditolak dan Hf terust. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat perbedaan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis experiential dan pembélajaran konvensional. Kata kunet : pembelajaran fisika, pembelajaran berbasis experiential, hasil belajar Abstract. 4 research that aims to know the role of expertential-based physics learning to students ‘outcomes at class XT sains in SMAN 9 Pinrang. This research is an advanced research on the development of learning package physics-based experiential that includes lesson plan, students’ worksheet, and theaching material in the material fluid static that has been done before. This research ts quast-eksperimental with research design The Randomized Posttest-Only Control Group Design Fraenkel. Population in this research is all of students at class XI sains. Sample is determined by radom sampling techniques. Data obtained through the physics test result were analyzed using descriptive and inferential statistics by Sudjana. The result of descriptive analysis showed that the average score students outcomes of physics in the experimental elass in good category and control class in enough category. The full description of descriptive analysis results is described in the pie chart according to the categorization adapted from Ricuwan. Inferential analysis resultsare obtained through prerequisite test and hypothesis test. The prereguisite test obtained that the data is normally distributed and homogeneous. Hypothesis test obtained that {estan "taste $0 He is rejected and Hz tested. The conclusion obtained that there are differences benween students outcomes of physics who were taught using expertenial-based learning and conventional learning. Keywords: : physics learning, experiential-based learning, learning outcomes PENDAHULUAN Rendahnya pemahaman pesertadidik terhadap konsep dan prinsip fisika tidak hanya dipengaruhi oleh ketidakmampuan peserta didik menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru, tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar di kelas. Gum mempunyai peran penting pada keberlangsungan proses pembelajaran termasuk menyiapken perangkat pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik antusias mengikuti proses pembelajaran, Dengan kata lain, perangkat pembelajaran _ikut proses belajar mengajar. Terdapat beberapa model _pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam kegiatan belajar menentukan keberhasilan Musdalifah Amir, Peranan Pembelajaran Fisika Berbasis Experiential terhadap. mengajar di Kelas, salah satunya dengan menerapkan model _pembelajaran__berbasis experiential. Pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan teori Kolb. Pembelajaran berbasis experiential — menurut_—-Reigeluth (2009) menjelaskan tentang bagaimana pengalaman harus — digunaken untuk —-meningkatkan pembelajaran, Orientasi sesungguhnya dari proses belajar adalah memberikan pengalaman untuk jangka panjang sehingga hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi peserta didik. Proses pembelajaran berlangsung secara alamish dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, bukan tansfer pengetaluan dari guru ke peserta didik Model Kolb terdisi dari empat tabap, yaitu: 1) pengalaman konkrit, 2) pengamatan reflektif 3) konseptualisasi dan 4) tahap implementasifeksperimentasi aktif (Reigluth. 2009). Dengan demikian, experiential learning ‘menunjukkan adanya pembelajaran yang siklik, yang melibatkan empat pengutamaan yakni perasaan, pengamatan, berpikir, dan berbuat (Healey & Jenkins, 2010). Pembelajaran berdasarkan pengalaman tidak dapat berlangsung bbaik jika gua maupun peserta didik tidak ‘mengetalui peerannya masing-masing dalam proses pembelajaran (Wurdinger, 2010), Selain itu, Kelemahan dari pembelajaran berdasarkan pengalaman juga terletak pada jenis. jenis pengalaman yang dimiliki peserta dik itu senditi, Tidak semua peserta didi memiliki semma pengalaman ayata yang sesuai dengan konsep yang diajarkan, Oleh karena itu, di awal pembelajaran guru membingkai pengetaluan awal peserta didik dengan menyajikan pe kejadian, fenomena fisis yang sering dialami oleh sebagian besar peserta didik. Guru menyajiken pendekatan dari pengalaman fisis yang ditinjeu melalui kegiatan refleksi observasi. Kemudian peserta didik diminta untuk membangun konsep dari Kegiatan refleksi observasi_ yang telah dilakukan, Pada akhimnya, peserta didik diminta abstrak. iwa, 219 mengaplikasikan konsep untuk menjelaskan/memberikan contoh kasus lain yang beriubungan dengan pengalaman sebelumnya ‘melalui asumsi-asumsi lain. Beberapa penelitian terkait pembelajaran experiential seperti yang dikemukakan oleh Anggara (2011) bahwa terdapat _perbedaan pemahaman konsep yong signifikan pada peserta didik yang memiliki konsep yang diajar dengan model pembelajaran experiential ‘Marina (2013) juga menyimpulkan bahwa dengan proses’ melakukan scaffolding dalam belajar berbasis pengalaman pada kurikulum pendidikan tinggi dapat untuk pengembangan kemampuan lebih reflektif dan_berkontribusi positif terhadap pengalaman belajar peserta didik. Pada kasuis lain (Wahyuni, 2014) mengemukakan bahwa pemahaman konsep pada mata kuliah fisika dasar dapat meningkat dengan menerapkan mode! pembelajaran Experiential Kolb dengan visualisasi virtua. Berdasarkan uraian di atas, dilakukanlah penelitian yang bertujuan untuk mengetabui seberapa besar perbedaan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar ~menggunakan pembelajaran pengalaman pembelajaran konvensional pada kelas XIIPA. di SMAN 9 Pinrang. Coulson & refleksi dalam berkontribusi berbasis dan METODE Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimen semm (quasi experimental) dengan disain penelitian yang digunakan adalah The Randomized Posttest-Only Control Group Design sebagai berikut Treatment Group R x ° Control Group R c °O (Fraenkel, 2010) Variabel dalam penelitian ini terdixi atas variabel bebas dan tak bebas. Variabel bebas yaitu pembelajaran fisika berbasis experiential dan pembelajaran koavensional, sedangkan variabel tak bebas yaitu hasil belajar fisikn peserta didik pembelajaran experiential adalah pembelajaran ‘melibatkan empat fase pembelajaran yaitu fase pengalaman konkrit, fase pengamatan reflekif, fase konseptualisasi abstrak, dan fase implementasi aktif yang dikembangkan oleh peneliti (Tabel 2.1). Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang lazim digunakan oleh guru di SMAN 9 Pinrang. Hasil belajar fisika peserta didik merupakan skor yang dicapai oleh peserta didik melalui tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda yang dikembangkan oleh peneliti Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA di SMAN 9 Pinrang pada tahun ajaran 2016/2017, Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA: sebagai kelas kontrol dan Kelas XI IPA» eksperimen. Penelitian ini dilakukan dengan memiberikan pembelajaran berbasis experiential pada Kelas eksperimen dan _pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat — pembelajaran experiential meliputi RPP, LKPD, bahan ajar dan tes hasil belajar yang telah dikembangkan oleh ppeneliti. Data diperoleh dari pengamatan pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan tes hasil belajar fisika peserta didik yang dilakukan di akhit berbasis yang sebagai kelas berbasis penelitian, Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan inferensial. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui kategori capaian skor hasil belajar fisika peserta didi Kelas eksperimen dan Kelas Kontrol. Kategori skor hasil belajar dibuat berdasarkan kriteria pengkategorian yang diadaptasi dari Riduwan (2010) seperti pada Tabel 2. Selanjuinya digunakan analisis taksiran rata- rata untuk memperoleh gambaran populasi tentang skor hasil belajar fisika peserta didik yang digjar dengan menggunakan —pembelajaran berbasis experiential dan yang diajar dengan 10 Jurnat Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 13, Nomor 3, Desember 2017, hal. 218 - 223 menggunakan —pembelajaran_konvensional Persamaan yang digunakan adalah: Ss Y (Sudjana, 2005) Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan uji-. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas menggunakan ramus chi-kuadrat dan ji homogenitas menggunakan uji-F, Sudjana (2005), Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian yakni terdapat perbedaan hasil belajar_fisika peserta didik yang diajar~_ menggunakan pembelajaran berbasis experiential dengan yang digjat menggunakan pembelajaran konvensional pada peserta didik Kelas XI IPA di SMAN 9 Pinrang. Uji hipotesis dilakukan dengan uji dua pihak yaitu: Hy Hot 4pp Statistik uji yang digunakan adalah vji-t dengan persamaan: Xk sez Vis dimana n¥ fx? ~ (2 fins? s nn 1) Kaiteria pengujian, terima He jika sist (Havre 2) hai dan untuk harge-harga t lainnya Ho ditolak Sudjana (2003). Musdalifah Amir, Peranan Pembelajaran Fisika Berbasis Experiential terhadap. Tabel 1. Langkeh umm experiential pembelajaran berbasis Pengalaman “Memotivasi peserta didik Koakzit dengan memperlibatkaa, (Concrete menceritakan, menguraikan Experience) fakta sesuai dengan pengalaman pecerta didik: terkait materi yang akan igjarkan Pengamatan Peserta didik melakukan reflektif identifikasi variabel melalui (Reflection pengalaman-pengalaman Observation) ayata yang diperoleh, Konseptualisasi Mengaraikan peserta didikt Abstrak (abstract dalam membangun teori Conceptualizatio) — (konsep-konsep dan ‘bubungan antar-konsep) terkait materi yang akan igjarkan Peseta didik mengaitkan teori dengan beberapa per- smasalaban fisika dalam kehidupan sehasi-har (Gadaptasi dari Reigeluth, 2009) Implementasi (etive Experimentation) Tabel2. Kategori Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didi 80< X= 100 Sangat Baik 60

You might also like