STANDARD PARAMETER BUMA Penarikan Unit Amblas (Pulling Bogged Unit) Disusun Disetujui No, Dokumen : PLTA/12/010/STD bry . ae PLTA'Departemen Head PLT Division Head Revisi : 0.0 Tanggal Berlaku : 20 Februari 2012 Jumlah Halaman : 4 HISTORIKAL PERUBAHAN TGL REVISI NO. REVISI ISI PERUBAHAN DOCUMENT CONTROL No.STANDARD PARAMETER INo. Dokumen : PLTA/12/010/STD BUMA Penarikan Unit Amblas INo.Revisi__:0.0 (Pulling Bogged Unit) Halaman 274 TUJUAN PARAMETER (PARAMETER PURPOSE) 4.1. Standard Parameter ini digunakan sebagai panduan standard untuk menarik unit amblas. (This standard parameter is used as a guidance for pulling bogged unit) 2. PENJELASAN PARAMETER (PARAMETER DESCRIPTIONS) 2.1. Definisi (Definitions) 2.1.4. Recovery : Usaha atau tindakan memulihkan unit yang terjebak amblas untuk kembali beroperasi secara normal (Recovery : is @ work or action to recover bogged units to normal operation) 2.1.2. Mobil kecilsarana : kendaraan yang memilki berat kotor dibawah 4 ton yang biasanya digunakan di jalan umum, (Light Vehicle : is a vehicle which has gross weight under 4 tons and normally used on publics road) 2.1.3. Truk Ringan : kendaraan yang memilki berat kotor diatas 4 ton dan dibawah 20 ton, (Light Truck) :is a vehicle which has gross weight over 4 tons and under 20 tons) 2.1.4. Truk Berat: kendaraan yang memiliki berat kotor diatas 20 ton, (Heavy Truck) : is a vehicle which has gross weight over 20 tons) 2.2. Persiapan (Preaparing) 2.2.1, Job Safety Analysis (ISA) harus dikomunikasikan kesemua orang yang teribat dalam proses recovery. (USA should be communicated to everyone involved in recovery process) 2.2.2. Untuk dump truck yang amblas pastikan semua muatan telah dibuang. (Ensuring all load has been discharged for bogged dump truck) 2.23. PLT SPV walid memastkan brake, steering dan engine berfungsi pada unit yang akan di recovery. (PLT SPV should ensured that brake, steering and engine were work properly before recovery process) 2.2.4, PLT SPV harus memastikan operator mengerti serta memilki keterampilan dalam proses recovery. (PLT SPV should ensured the operator understand and had recovery process skill.) 2.2.5, Memiln sling towing dan shackles yang sesual (Chose the fittest sling towing an shackles) 2.26, Cekkondisi sling. (Check sling condition) 2.27, Semua alat tarik harus terpasang dengan aman dan terkunc (All towing should be attached safely and locked) 2.2.8, Tekan klakson 2x sebelum bergerak ke depan dan 3x sebelum bergerak mundur (Pressed horn twice (2x) before moving forward and thrice before moving backward) 2.2.9, Satu PLT SPV harus ditunjuk sebagai pemimpin (Recovery Leader) untuk mengkoordinasi dan ‘memberi petunjuk kepada operator. (One PLT SPV should act as Recovery Leader to coordinate and instruct the operator) DOCUMENT CONTROL wo aSTANDARD PARAMETER INo. Dokumen _: PLTA/12/010/STD BUMA Penarikan Unit Amblas INo.Revisi_ 0.0 (Pulling Bogged Unit) Halaman: 03704 2, PENJELASAN PARAMETER (PARAMETER DESCRIPTIONS) 2.3. Recovery unit amblas (Bogged Units Recovery) 2.3.1. Recovery Leaderharus (Recovery Leader should :) ‘a, Memberi petunjuk kepada operator mengenai teknik dan resiko dari proses recovery. (Gives a guidance to operators regarding techniques and risk of recovery process) b, Memastikan tidak ada orang diantara unit dan disekitarnya. (Ensured there are no people between unit and surroundings) c._Pastikan keadaaan sekitar aman, (Ensured the surrounding is safe) 4, Berdiri ditempat yang aman dan selalu telihat oleh operator. (Stands in the safe place and can be seen by operators) 2.3.2 Penarikan hanya dimulai ketika ada perintah dari Recovery Leader. (Pulling Bogged Units only begins when there is a instruction by Recovery Leader) 2.3.3, Untuk bergerak menggunakan tanda (Use sign to move as follow :) ‘a, 1Klakson : sebelum start engine. (Pressed horn once (1x) : before start the engine) b, 2x Klakson : bergerak maju (Pressed horn twice (2x) : moving forward) 3x Klakson : bergerak mundur. (Pressed hosn thrice (3x) : moving backward) 2.3.4 Apabila selama penarikan ditemukan keadaan tidak aman maka proses harus segera dinentikan (during bogged units recovery found unsafe condition then it should be stopped.) 2.3.5. Unit setelah recovery harus diperiksa oleh mekanik sebelum cikembalikan untuk bekerja (Bogged Units which already recover should be inspected by mechanic before boing retum to operate) 2.4, Mendorong unit amblas (Push bogged units) 2.4.1, Mendorong unit amblas hanya dilekukan jka tidak ada cara lain untuk menarik unit (Push bogged units only performed if there is no option to pul the units) 2.4.2, Metode mendorong unit amblas harus disetujui oleh Recovery Leader sesuai dengan JSA. (Push methode should be approved by Recovery Leader refer fo JSA) 2.4.3. Recovery Leader proses pendorongan unit harus (Recovery Leader for push unit should be a. Memastikan tik yang menjadi titk dorong tidak menyebabkan unit rusak (Ensuring push point would not cause defect units) b, Menggunekan media material untuk menghindari Kontak antar lngam. (Uso material to avoid stell on ste! contact) ¢_Sejajarkan posisi sudut untuk menghidaritergetincir. (Align angle position to avoid slipping) g, Memastikan area yang dijadikan tempat proses pendorongan harus aman. (To ensured area should be safe) fe. Mengkomunikasikan Job Safety Analysis (JSA) (Communicating SA) DOGUMENT CONTROL C No.STANDARD PARAMETER No. Dokumen _: PLTA/12/010/STD BUMA Penarikan Unit Amblas INo.Revisi—:0.0 (Pulling Bogged Unit) Halaman 04/04 2, PENJELASAN PARAMETER (PARAMETER DESCRIPTIONS) 2.8. PSM (5 minutes talk) 2.5.1, PSM harus diakukan sebelum proses dimuiai termasuk (P5M should be done before the process begins include:) a, Sosialisitanggung jawab. (Responsibilities socialization) b, Metode yang digunakan. (What methode is used) ©. JSA (Job Safety Analysis) DOCUMENT GONTROL No. CG