Professional Documents
Culture Documents
Fractures Dislocations
Fractures Dislocations
OLEH
Dr. HARI TJAHJONO FICS SPOT FWPOA
(Ahli Bedah Orthopaedi dan Traumatologi)
RSD SIDOARJO
Pada trauma yang menyebabkan fraktur bisa disertai terjadinya kerusakan penyerta
yang lain pada Brain, Spinal cord, thoracic or abdominal, viscera, a major artery or
peripheral nerve dan jaringan lunak yang lain.
History :
Jatuh, akibat trauma, nyeri pada daerah tertentu, terasa Crepitasi, keadaan
kesadaran setelah jatuh, kemampuan komunikasi pasien, penyebab trauma, waktu
terjadinya trauma, dan tempat terjadinya trauma.
Diagnose fisik
Status generalis :
Kepala :
Nyeri, memar, luka reflek pupil mata perdarahan mulut, hidung, telinga serta
deformitas yang lain.
Bisa terjadi fraktur cranial, maxilla, mandibula, nasal, Odem cerebri, contossio
cerebri, commosio cerebri, sub aracnoid, bleeding, subdural bleeding, fraktur basis
cranii, gangguan jalan nafas dari hidung maupun mulut.
Leher :
Nyeri, bengkak, luka, gangguan neurologis tetraparese, tetraplegi, akibat lesi saraf
setingkat cervical. Disini bisa terjadi fraktur cervical, dislokasi cervical atau hanya
contosio musculorum.
Thoracal :
Nyeri, sesak, luka, bengkak, disini bisa terjadi fraktur costae, fraktur vertebra
thoracal, pneumothorax, hemato thorax, contosio pulmonum, emphysema, para plegi
atau para parese inferior akibat lesi saraf selevel vertebra thoracal.
Abdomen
Terdapat nyeri, perubahan bising usus, lingkar abdomen jadi besar, terdapat jejas
pada kulit abdomen, disini bisa terjadi internal bleeding akibat dari rupture hepar,
lien, ginjal dan perforasi usus juga bisa terjadi fraktur dislokasi vertebra lumbal dan
para parese atau plegi inferior.
Pelvis :
Bisa terjadi fraktur tulang pelvis, fraktur dislokasi sendi panggul, rupture buli-buli,
urethra.
Inspeksi :
Terdapat deformitas, pembengkakan, angulasi, rotasi, pemendekan, ecchymosis,
pergerakan semu, mungkin terdapat luka dari daerah yang patah.
Palpasi :
Terdapat nyeri, crepitasi, gerakan semu dari daerah yang patah.
Radiologi :
Harus meliputi seluruh panjang tulang, melampaui kedua sendi proximal dan distal,
arah foto antero posterior dan lateral. Atau dari arah lain, mungkin perlu foto
extermitas sebelahnya untuk perbandingan.
Diagnosa :
Suspect fraktur bila terdapat deformitas, nyeri, fungsiolaesa, Diagnose pasti bila
terdapat crepitasi, false movement, foto.
Neurological
Muscular
Visceral (Thorax, Abdomen)
Early Complication
Local Umum
Sequale – Necrosis kulit Emboli lemak
Gangren Emboli paru
Volkman’s Ischemic Pneumonia
Venous thrombosis Tetanus
Visceral Delerium
Joint Infection
Bony complication - Osteomyelitis
- Avascular necrosis
Late
Local Umum
Sendi - Stiffnes Renal Calculi
- Degeneratif
Tulang - Malunin
- Delayed union
- Non – Union
- Gangguan pertumbuhan
- Cronic osteomyelitis
- Re-fracture
Myosistis Ossificans
Late Ruptur rendon
Tardy nerve palsy
Birth fracture :
Fractur Clavicula, bisa disertai lesi Plexus Brachialis
Humetrus, bisa disertai lesi nervus radius
Femur, bila terjadi di terapi dengan Bryant Traction
Greenstick fracture, Buckle fracture, Bending Fracture
Fracture Condylus lateralis Humeri
Supra Condyler fracture Humeri
Fraktur Humerus :
- Karena trauma terdapat nyeri tulang lengan atas, terjadi deformitas, dan false
movement, kadang terdapat crepitasi dan lesi nervus radialis, klinis terdapat
droop hand, pergelangan tangan tidak bisa extensi
- Foto terdapat fraktur humerus
- Penanganan : dengan dipasang U slab atau operasi
Dislokasi Cubiti :
penanganannya dengan general anastesi, di reposisi dan di immobilisasi posisi flexi
sendi siku, selama 2 minggu.
Fraktur Montega :
Fraktur ulna bagian proximal dan disertai dislokasi Caput radii, fraktur ini tidak stabil
dan biasanya diperlukan operasi
Fraktur Antebrachi :
Tulang radius dan ulna keduanya fraktur.
Bila terjadi di bagian proximal, maka setelah reposisi, posisi Imobilisasi posisi
supinasi.
Bila fraktur di tengah, maka posisi imobilisasi posisi midposition.
Bila fraktur di bagian distal, maka posisi imobilisasi pronasi.
Itu semua karena ada pengaruh otot Pronator tetes pada Antebrachi. Pada orang
dewasa biasanya langsung di operasi.
Fraktur Galleazi :
Fraktur radius bagian distal disertai dislokasi radio ulna joint bagian distal, fraktur ini
tidak stabil biasanya perlu operasi.
Fraktur Colle’s :
Fraktur radius satu inchi dari sendi pergelangan tangan fragmen distal displacement
ke postero lateral, bisa disertai atau tidak fraktur procecus styloideus ulna. Terjadi “
Dinnerfork – Deformity” (garpu makan sore). Pergelangannya dengan anastesi di
reposisi, refrakturasi dan imobilisasi posisi flexi ulnair deviasi dari pergelangan
tangan dengan circular gyp selama 6 minggu.
Komplikasi : bisa terjadi Frozen shoulder (sendi bahu kaku)
Smith’s Fraktur :
Fraktur Radius distal satu inchi dari sendi pergelangan tangan, fragmen distal
displacement ke anterior, setelah reposisi maka imobilisasi posisi extensi wrist dan
supinasi elbow dengan long arm cast above elbow selama 6 minggu.
Bennet’s Fraktur :
Fraktur basis mecarpal satu, setelah reposisi di imobilisasi dengan thumb cast.
Boxer’s Fraktur :
Fraktur dari neck metacarpal ke lima biasanya karena main olah raga boxer.
Mallet’s Fraktur :
Ujung jari berbentuk seperti kepala burung (flexi distal interphalangeal joint), ini
karena terjadi avulsi dari tendon extensor atau rupture tendon extensor jari yang
bersangkutan.
Fraktur Metacarpal dan fraktur phalanx,
setelah reposisi maka imobilisasi. Posisi lumbrical yaitu extensi wrist, flexi
metacarpo phalangeal joint dan extensi proximal dan distal interphalangeal joint.
Fraktur Pelvis :
Bisa terjadi banyak perubahan dan membuat kematian. Harus cepat di reposisi dan
stabilisasi supaya tidak terjadi banyak perdarahan.
Fraktur Femur :
Bisa terjadi banyak perdarahan bahkan sampai dua liter
Bisa terjadi shock, dan emboli lemak
Penanganannya : dipasang skeletal traksi dengan beban + 1/7(sepertujuh) dari berat
badan atau lebih tepatnya diberi beban kemudian diukur true length kaki kiri sama
dengan kanan.
Traksi dipertahankan sampai terjadi styki, kurang lebih satu bulan.
Setelah itu dipasang hemispica selama 3 – 4 bulan
Untuk anak-anak cukup dipasang skin traksi saja, dan selanjutnya sama dengan
diatas.
Pada orang dewasa biasanya lebih baik langsung di operasi untuk dipasang internal
fiksasi.
Fraktur Patela :
Bila nondisplace cukup dipasang kocker gyp, bila displace perlu operasi dipasang
tension band wiring
Fraktur Cruris :
Setelah reposisi dengan general anastesi maka di imobilisasi dengan long leg cast,
disini sering terjadi compartement syndrome yang ditandai adanya nyeri yang amat
sangat bila jari kaki digerakkan. Bila hal tersebut terjadi maka gyp perlu dibuka dari
ujung ke ujung bahkan bila perlu dilakukan faciotomi, bila hasil reposisi jelek maka
perlu dioperasi.
Fraktur Ankle :
Reposisi dengan general anastesi kemudian pasang gyp sepatu. Bila hasil reposisi
jelek, maka perlu operasi.
Fraktur Metatarsal dan fraktur phalanx
Perlu direposisi dan imobilisasi dengan back slab, bila posisi jelek maka perlu
operasi.