You are on page 1of 28
MENTE PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMAS RIROKHAST PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRAS! REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2014 TTENTANG, JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA BSA, MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat bahwa dalam rangka pengembangan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil dalam melsksanakan tugas di Didang analisis keuangan pusat dan daerah dan untuk ‘meningkatkan kinerja organisasi perlu ditctapkan jabatan fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah; Dbahwa berdasarkan pertimbangan eebagaimana imakoud dalam huruf a, perix menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunasn Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tentang Jabatan Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang. ‘Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar Negara Nomor 4286), UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara ‘Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembar Negara Nomor 4355); ‘Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lemboran Negara Republik. Indonesia ‘Tahun 201 Nomer 6, Tambshan Lembaran Negara ‘Republik Indonesia Nomor 5494}; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 5. Peraturan. 10. Persturan Pemerintsh Nomor 4 Tubun 1966 tentang. Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun, 1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republic Indonesia Nomar 2797} Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawal Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1994 Nomor 22, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 3547), sebagsimana telah dlubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang, Formasi Pegawai Negeri Sipil (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambaban Lemberan Negara Republi Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintsh Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara ‘Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); Peraturan Pemeriniah Nomor 98 Tahun 2000 tentang. Pengadaan Peguwai Negeri Sipil (Lembaran Negara, Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016), sebagaimana telah dua kali diubsh dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5467); Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republic Indonesia Tahtin 2000 Norsor 196, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebegaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); Peraturan Pemerintah Nomor 101 Takum 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabaten Pegawai Negeri Sipil (embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nemor 4019}, 11, Peraturan 11.Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tanun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Femindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Perauran Pemerintah Nomor 69 Tahun 2009 (Lembaran Negara ‘Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164]; 12.Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tehun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Taman 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135}; 18, Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, ‘Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 5258); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tehun 2014 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil yang Mencapai ‘Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor $8); 15.Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentuken dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tehun 2013 ‘Nomor 125); 26.Peraturan Presiden Nomor 2¢ Tahun 2010 tentang Keduduksn, Tugas, dan Fungs! Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Bselon 1 Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali Giuba, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 ‘Tahun 2013 (Lemberan Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2013 Nomor 126); 17. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubsh dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 235); ‘MEMUTUSKAN: NEGARA DAN REFORMAS! BIROKRASI TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEUANOAN PUSAT DAN DAERAH BABI BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1, Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS ‘adalah warga negara Indonesia yang memenhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian menduduki jabatan pemerintahan, 2. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fangsionsl yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu, 3, Pejabst Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Pungsional pada instanst pemerintah, 4. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang ‘mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan Manajemen ASN di instansi_ pemerintah sesuai dengan ketentuan——peraturan, pperundangundangan. 3. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksansken proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN sesusi dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, 6. Instansi Pusat adalah kementerian, —_lembaga, pemerintah nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, can keselectariatan Jembaga nonstruktura 7. Instansi Deerah aulalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakllan rakyat daerah, dines dserah, dan lembaga tcknis daersh, 18, Jabatan Pungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah fadalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkeup tugas, tanggungjawab, dan wewenang untule melaksanakan analisis keuangen pusat dan daerah dalam lingkungan inctanst Pusat dan Daerah, 9. Analis 9. Analis Keuangan Pusat dan Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberiken tugas, tanggungiawab, dan wewenang untuk melaksanakan analisis Kevangan ppusat dan daerah dalam lingkungan instansi Pusat dan Daerah, 10. Analisis Keuangan Pusat dan Dacrah adalah kegiatan analisis di bidang keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, 11, Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP ‘adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai ‘oleh seorang, PNS. 12. Perilakeu Kerja adslah setiap tingkah laku, sikap, stant tindakan yang dilakukan oleh PNS "atau tidale melakukan sesustu yang seharusaya dilakukan sesuat dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 13. Angka Kredit Kumulati adalah akcumulasi nilai angka lkredit minimal yang harus dieapai olen Analis Keuangan Pusat dan Daerah sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dan /atau jabatan. 14.Uraian Tugas adalah satu paparan semua tugss Jabatan yang merupakan tuges pokok pemanglea jabatan dalam memproses bahan Kerja menjadi hasil ieerja dengan menggunakan perangist kerja dalam kondisi tertents. 15.Tim Penilai Kinerja instansi adalah tim yang dibentule oleh Pejabat yang Bervenang dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat/Daerab yang bbertuges menjamin objektivitas penilaian oleh pejabat penilai kinerja dan memberikan pertimbangan terhadap vusulan Kenaikan pangkat danjatau jabatan Analis Keuangan Pusat dan Daerah, 16,Nilai Kinerja adalah nilai prestasi Kerja sebagaimana dimakesud dalam peraturan perundang-undangen BABI RUMPUN JABATAN DAN. KEDUDUKAN Bagian Kesatu Rumpun Jabatan, Pasal 2 Jabatan Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah termasuk dalam rampun aluntan dan anggaran. Bagian agian Kedua Kedudukan Pasal 3 (1) Analis Keuangan Pusat dan Daerah berkedudukan sebagal pejabat fungsional di bidang analisis keuangan ‘pusat dan daerah pada instansi pusst dan dacrah (2) Analis Keuangen Pusat dan Daerah sebagsimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jabatan karier BAB II INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA, Pasal 4 Instansi Pembina Jabatan Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah adalah Kementerian Keuangan, Pasal S (ip Instansi Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain mempunyai kewaliban sebagai beriut: a. menyusun petunjuk teknis pelaksanaan jebatan fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah; >, menyusun pedoman formasi jabetan fungsional ‘Analis Keuangan Pusat dan Daerah; & menetapkan standar kompetensi jabatan fungsional ‘Analis Keuangan Pusat dan Daerah; 4. mensosiaisasikan jabatan fungsionsl_Analis| Keuangan Pusat dan Daerah; @ menyusun Jeurikulum pelatihan fungsional dan teknis fungeional Anslis Keuangan Pusat dan Daerah; menyelenggarakan pelatihan fungsional dan teknis ‘Analis Keuangan Pusat dan Daerah; & melaicckan wii kompetensi terhadap Analis Keuangen Pusat dan Daerah untuk kenaikan Jenjang jabatan abli madya dan ahli utama; hh mangemhangean alate informasi _ jabatan, fangsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah i, menyusun i, menyusun standar leualitas hasil kerja pejabat fungsional J. memfaslitasi pembentukan organisasi profesi Ana Keuangan Pusat dan Daerah; 1k, memfasiltasi penyusunan etika profes etik Analis Keuangan Pusat dan Daerah; ian kode |. melaicukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada ‘Tim Penilai jabatan fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah; dan 1m, melakukan monitoring dan evalussi dalam sangha penjaminan kualitas jabstan fungsional Analis ‘Kevangan Pusat dan Daerah, a Instansipembina dalam rangka melaksanakan nugas pembinaan sebagaimana dimaksud pada avat (1) ‘menyampaikan hasi) pelaksanaan pembinaan jabatan, fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah secara berkala sesuai dengan perkembangan pelaksanaan pembinaan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan tembusan Kepala Badan Kepegawaian Negara. BABIV KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL Pasal 6 (0) Jabatan Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah ‘merupakan Jabatan Fungsional Keablian, (2) dlenjang Jabatan Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dart jenjang terendan sampai jenjang tertingglterdii atas: ‘a. Analis Keuangan Pusat dan Daerah Abii Pertarsa; . Analis Keuangan Pusat dan Daerah Ahi Muda; ‘c.Analis Keuangan Pusat dan Daerah Abli Mada; dan 2, Analis Kewangan Pusat dan Daerah Abii Utama (@) denjang pangket dan golongan ruang Analis Keuangan Pusat dan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ‘sesual dengan peraturan perundang-undangan. BABY o a BABY ‘TUGAS POKOK, HASIL KERJA DAN URAIAN TUGAS. JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH Pasal 7 ‘Analis Keuangan Pusat dan Daerah niempunyai tugas| pokok melakukan kegiatan analisis dibidang keuangan pusat dan daerah, Hesil kerja jabatan fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah, meliputt 2. Iaporan identifkasi dan inventarisasi data terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD); . Iaporan pengolahan dan analisis data terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD); cc. Japoran rekomendasi terkait Pendapaten Asli Daerah (PAD); 4. laporan monitoring dan evaluasi —terkait, endapatan Asli Daerah (PAD); ©. laporan jdentifikasi dan inventarisasi data terkait Belanja Daerah; { laporan_pengolahan dan analisis data terkait Belanja Daerah, & laporan rekomendasiterkait: Belanja Daerah; hh. laporan monitoring dan evaluasi terkait Belanja Daerah L.laporan identiikasi dan inventarisasi data terkait Dana Perimbangan, Dana Otonomi Khusus, Dana Transfer Lainnya, Dana Keistimewsan dan Dana Desa: Js Isporan pengolahan dan analisis data teriait Dana Perimbangsn, Dana Otonomi Khusus, Dana ‘Transfer Lainnya, Dana Keistimewaan dan Dana Dees; Jk Inporan rekeamendaai teriait Dana Perimbangan, Dana Otonomi Khusus, Dana Transfer Lainnya, Dana Keistimewaan dan Dana Desa; 1. laporan monitoring dan eveluasi torkait Oana Perimbangan, Dana Otonomi Khusus, Dana ‘Transfer Lainnya, Dana Ke Desa; we, aa, laporan identiikasi dan inventarisasi data terkait Pembiayaan Daerah; Japoran pengolahan dan analisis data terkait Pembiayaan Daerah; Japoran rekomendasi terkait Pembiayaan Daerah; laporan monitoring dan evaluasiterkait Pembiayaan Daerah; Japoran identifkast dan inventarisasi data terkait Japoran keuangan daerab; laporanpengolahan dan analisis data terkait laporan keuangan daerah; laporan rekomendasi terkit laporan keuangan acral Japoran monitoring dan evaluasi terkait laporan, kewangan daerahs laporan identiikes! dan inventarisasi data terkait rancangin APBD dan rencangsn peruivahan APBD; laporan pengolahan dan analisis data terkait rancangan APBD dan rancengan perubshan APBD; laporan rekomendasi terkait rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD; laporan monitoring dan evalluasi _terkait rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD; laporan identifies: dan inventarisasi data terkait dana dekonsentrasi; laporan pengolahan dan anal dekonsentras; data terkit dana laporan rekomendast terkait dana dekonsentrasi; laporan monitoring dan evaluasi cerkait dana ekonsentrasi; Isporan identiikasi dan inventarisasi date cerkait dana tugas pembantuan; laporan pengolahan dan analisis data terkait dana ‘ges pembantuar; Japoran rekomendasi terkait dana cugas pembantuan, laporan monitoring dan evaluasi terkait dane ‘tugas pembantuan; 8. laporan ee. «8. Ag 10 Inporan analisis kebutuhan pengembangan sistem informasi keuangan daereh; Japorananalisis permasalahan pengembangan sistem informasi keuangan daerah; laporan analisis slternatif pengembangan sistem {nformasi keuangan daerah sebagai solusi Japoran snalisi penilaian terhadap alternatit pengembangan sistem informasi keuangan daerah, yang ditunt oleh jenjang jabatan dibawahnya: laporan —rekomendasi-—hasil_—analisis ppengembangan sistem informasi keuangan daerah Sseauai dengan hasil penilaian terhadap alternatif- flternatitpengembangan sistem —informasi euangan daerah; laporan penyusunan konsep pengembangan sistem informast keuangar: laporan penyalian informasi keuangan daerah; laporan pengumpulan (mengenali dan mencari) informasi keuangan daerah yang bersifat internal (institusional laporan pengumpulan (mengenali dan mencasi) {nformasi keuangan daerah yang bersifat eksternal (regional/ wilayah/ daerch, nasional, dan poran identifikas!informasi kevangan dacrah laporan veriikesi dan menspesifikas: informasi ‘keuangan daerah; laporan penggunaan metode untuk mengolah informasi ewangan daerah, yang bersifar sederhana (I-2 metode); laporan penggunaan metode untuk mengolah informasi kevangan dacrah, yang bersifat ompleks (9 atau lebih metode); laporan pengolahan data dan informasi keuangan dacrah yang diperoleh dari penerapan metodologi terpil Japoran penyafian rekomendasi hast! pengolahan data dan informasi keuangan daerah, Japoran pengelolaan barang milk negara/daerah; Japoran telaah standar analisa belanja; Japoran telaah standar satuan harga: 7: laporan ° yy. Taporan telaah tambahan penghasilan tunjangan daerab); zz Japoran advokasi kebijakan berdasarkan hasil analisis keuangin pusat dan daerah melalui konsultasi, dialog dan diskusi dengan para pemangku kepentingan; faa, laporan advokasi kebjakan berdasarkan hasil analisis Keuangan pusat dan daerah melalui yomunikasi dengan para pemangku kepentingan; bob. laporan penyusunan buku pegangan/tulisan teknis terkait keuangen pusat dan daerab: cee, laporan penulisan makalah/artikel terkait Ikewangan pusat dan daerah;, ddd. laporen sosialisasi terkait Keuangan pusat dan acrah; dan ‘eee. laporan pemberian bimbingan teknis terkait ‘ewangan pusat dan daerah, ‘Uraian Kegiatan/tuges Analis Keusngan Pusat dan Daerah, meliput &—melakulean identifkasi_ dan inventarisasi data terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD), , —-melakukan pengolahan dan analisis data cerkait Pendapatan Asli Dacrah (PAD): ‘¢.-memberieun rekomendasi terlnit Pendapatan Asti acral (PAD); 4. melakulean monitoring dan evaluasi terkait Pendapitan Asli Daerah (PAD), © melakukan identifieasi dan inventarisasi data terkait Belanja Daerah; {.—melakulean pengolahan dan analisis data terkait Belanja Daerah; & -memberikan rekomendasiterkait Belanja Daerah; rmelakukan monitoring dan evaluasi terkait Belanjn Daerah; i mel cukan identifkasi dan inventarisasi data terkait Dana Perimbangan, Dana Otonomi Kmusus, Dana Transfer Lainaya, Dana Keistimewaan dan Dé Desa; Jj melaleukan -12- rmelakukan pengolahan dan analisia data terkait Dana Perimbangan, Dana Otonomi Khusus, Dana ‘Transfer Lainnya, Dana Keistimewaan dan Dana Desa; memberikan rekomendasi trait Dana Perimbangan, Dana Otonomi Khusus, Dana ‘Transfer Lainnya, Dana Keistimewaan dan Dana Desa: smelakukun monitoring dan evaluasi terkait Dana Perimbangan, Dana Otonomi Khusus, Dana Transfer Lainnys, Dana Keistimewaan den Dana ese; rmelakukan identifkasi dan inventarisasi date terkait Pembiayaan Daerah; melakukan pengolahan dan analisis data terkait Pembiayaan Daerah; ‘memberikun rekomendasi terkait Pt acral melakukan monitoring dan evaluasi terkait Pembiayaan Daerah; melakukan identiikesi dan inventarisasi data terkaitlaporan Keuangan daerah; rmelakuikan pengolahan dan analisis data rerkait Japoran kcuangan daerah; memberikan rekomendasi—terkait__laporan -kewangan daerahs melakukan monitoring dan evalussi cerkait laporan keuangan daerahs rmelakukan dentifkasi dan inventarisesi data terkait rancangan APBD dan raneangan perubahan APBD: rmelakukan pengolehan dan analisis data terkait rancangen APBD dan rancangan perubahan, APBD; _memberikan rokomendasi tert rancangen APED ddan cancangan perubahan APBD; ‘melakukan monitoring dan evaluasi tert rancangan APBD dan rancangan perubshan APED; rmelakukan identifiasi dan inventarisasi data {erkait dana dekonsentrast; 2 melakulkan be a. le Pp. 13 melakukan pengolahan dan analisis data terkait dana dekonsentnasi; memberikan rekomendasi terksit dana dekonsentrasi rmelakukan monitoring dan evaluasi terkait dana dekonsentrasi ‘melakukan identifikasi dan inventarisasi data terkait dana tugas pembantuar; ‘melakukan pengolahan dan snalisis data verkait dana tugas pembantuan; memberikan rekomendasi terkait dana cugas pembantuans melakukan monitoring dan evalunsi terkait dana tugas pembantuan; menyiaplan bahan snalisis_kebutuhen ppengembangan sistem informasi keuangan, acrah; menganaliss permasalahan pengembangan sistem informs: kevangan daerahs rmelakukan analisis alternatif pengembangan, sistem informasi keuangan dacrah sebagal solus ‘melakukan analisis penilaian terhadap alteratif pengembangan sister informasi keuangan daerah {yang dibuat oleh jenjang jabatan dibawahnys; memberikun _rekomenda: nasil analisis pengembangan sistem informasi keuangan daerah fseauai dengan hasil penilaian terhadap alternatif- alternatif —pengembangan sistem informasi euangan; menyustin konsep pengembangan sistem Jnformasi keuangan;, ‘menyajikan informasi keuangan daerah; mengumpullan (mengenali dan mencari), informosi keuangan daerah yang bersifat internal {institusional mengumpullan (mengenali dan mencari), Jnformasi kevangan daerah yang bersifat eksternal (regional/wiayah/daerah, —nasional, dan. Internasionall mengidentiGkas! informasi kewangan ductus; aq. memverifikasi «i 9a. memverifkasi dan -menspesifkast —informasi kkeuangan daerabs Fr, menggunakan metode untuk mengolah informast keewangan dserah, yang bersifat sedeshasns (1 ~ 2 meted} menggunakan metode untule mengolah informasi euangan daerah, yang bersifat kompleks (9 stats lebih meted) tt mengolah data dan informasi Keuangan daerah yang diperoleh dari penerapan metodolog trp ‘uu, menyajikan rekomendasi basil pengolahan data dan informssi keuangan daerah: wy. melaiulcan telaah pengelolaon barang_ mi nega sera -melakukan telnah standar analisa belanis; Ra ‘melakuka telanh standar satuan hares; melakukan telah tambuhan penghasilan (tunjangan dacrab); zz melakukan advokasi kebijakan berdasarkain hail fanalisis keuangan pusat dan daerah melalui onsultasi, dialog dan diskusi dengan para pemangku kepentingan; tana, melakukan advokasi Kebijakan berdasarkan hasil analisia keuangan pusat dan daerah melalui ‘Komunikasi dengon para pemangku kepentingan; bbb. menyusun buku pegangan/tulisan teknis cerkait kewangian pusat dan daerah; ‘ccc. menulis makalah/artkel terkait keuangan pusat ddan dacrab ‘ddd. memberikan sosinlisasi terkait keuangan pus an dacrat eee, memberikan bimbingan tekmis terkait keuangan pusat dan daerah ‘Tugas tambahan Analis Keuangan Pusat dan Daerah, smeliputi a -membuat modu bahan ajar diklat analisis euangan pusat dan daerab; b.—-membuat karya tulis ilmiah di bidang analisis keunngan past dan aaeran j © membuat model ebijakan sebagai baban diklat analisis Keuangan pusat dan derah . membuat 4. membuar alot bantu diklat onalisis. kevungan pusat dan daerah; fe. -mengembangkan buku pedomn tentang snalisis| ‘keuangan pusat dan daerah; £ —menyusun/mengembangkan juiklak/juknis di bidang analisis Keuangan pusat dan daerab; dan & —melaksanakan tuyas lain yang berkaitan dengan tugas pokok jabatannya, (5) Komposisi untuk Kensikan pangkat/jabatan Analis Kewangen Pusat dan Daerah setinglat lebih ings! berasal dar ‘2. tugas pokok; dan/ataut b. tugas tambahan (6) Pejabat fungsional yang melaksanakan kegiatan tugas tambahan diberikan nila ses peraturan perundang-undangan, dengan ketentuan (7) Peloksansan kegiatan Analis Keuangan Pusat dan Daerah scbagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (6) untuk sotisp jenjang jabatan diatur lebih lant oleh pimpinan instansi pembina Pasal 8 (1) Pada awal hun, setiap Analis Keuangan Puset dan Daerah wajb rmenyusun Sasaran Kerja Pegawai (S&P) ‘yang alan dilsesanakan dalam 1 (satu) tahun berjalan (2) SKP Analis Keuangan Pusat dan Daerch disusun berdasarkion penctapan Kinerja unit kena yang, bersanghutan (@) SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diamnbil dari Ieegiatan sebagai turunan dari penetapan kinerja unit dengan mendasarkan kepada tinglet kesuliion dan syarat Kompetensi untuk masing-masing jenjang jabatan, (61 SKP yang inh disusun sebagaimana dimaksuil pada fayat [I] barus disetujui dan ditetapkan oleh atasan langoung. 0 BAB VI PENILAIAN KINERIA ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH. Pasal 9 Angka Kredit kumulatif untule Kenaikan pangkat dan jabatan Analis Keuangan Pusat dan Dactal ditetapkan Derdasarkan hasil penilalan kinerja Analis Keuangan Pusat dan Daerah (@)Hasil penilsian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dikonversi ke dalam angka Kredit kumulatif| sebagai berikut a. nila kinerja sebesar 91 ke atas atau dengan sebutan sangat baik meadapatkan angka Kredit sebesar 150% dari angka Kredit yang harus dicapai setiap tahun; i, nilai Kinerja sebesar 76 - 90 atau dengan sebutan bbaik mendapatkan angka Kredit sebesar 125% dari angka kredit yang harus dicapai setiap tahun ©. nilai kinetja sebesar 61 - 75 atau dengan sebutan cculup mendapatkan angka kredit sebesar 100% dari angle Kredit vang harus dicapai setiap tahun: @. nilai Kinerja sebesar $1 - 60 au dengan sebutan Iourang mendapatkan angka kredit sebesar 75% dari angka kredit yang harus dicapai setiap tahun; . Nilai kinerja sebesar $0 ke bawab atau dengan sebuten buruik mendapatkan anelea kredit sebesar 50% dari angka Kredit yang harus dicapai setisp abun, (9) Angka Kredit Kurmulatif untuk Kenaikan pangkat dan Jabatan Anolis Keusngan Pusat’ dan Daerah sebagaimans tersebut dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ii. (4) Penilaian kinerju analis Kewangan Pusat dan Daerah ° dilaleskan scence objektf, terulkur, akuntabel, pAttisipalil, dan transparan, Untule mendukung objektivitas dalam penilaian hinerja, pejabat fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah wajib mendokumentasikan hasil kerja yang diperoleh sesual dengast SKP yung Uitetaphaan sedlap tanunya, Pasa -W- Pasal 10 (1) Dalam rangka menjamin objeltivitas dan keselarasan basil penilaian yang dilakukan oleh pejabat penilai, dibentuk tim penilai kinerjainstansi (2) Tim penilai kinerja instansi sebagaimana dimskeud pada ayat (1) memiliki tugas: ‘8, mengevaluasi Keselnrasan nasil penilalan yang dlilakukan olch para pejabat penil b. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian dalam pengembangan PNS, dan dijadikan sebagai persyaratan dalam engangkatan jabatan dan keenaikan pangkat, Pemberian tunjangsn dan sanksi, mutesi, dan romesi, serta untuk mengiuti pendidikan dan pelatinan pejabat fungsional Anolis Keuangan Pusat ‘dan Daerah; (@) Tim Penilai Kinerja Instansisebagaimana dimalesud pada ayat (2) terdiri ates pejabat yang berasal dari ‘unsur teknis yang membidangi Analis Keuangan Pusat ddan Daerah, unsur kepegawaian, dan pejabat fungsional ‘Analis Keuangan Pusat dan Daerah, Susunan keanggotaan Tim Penllel Kinerja Instanst ‘sebagai beriku: “ 2. seorang Ketua merangeap anggots: », seorang Sckretaris merangkap anggota: dan . paling kurang 3 (tga) orang anggota. (©) Anggota Tim Penilai Kinerja Instensi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c, paling sede 2 (us) orang dari pejabat fungsional Analis Keuangan Pusat an Daerah, (6) Anggota Tim Penilai KinerjaInstansi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (6) buruf ©, paling sedikit 1 (satu) orang dari unsur KD Provinsi/Kabupaten/ Kota, (7 Sekretaris Tim Penilai Kineria Instansi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b, harus berasal das uunsur kepegawaian. (8 Syarat_ untuk menjadi anggota Tim Penilai Kinerja 2, menduduki

You might also like