You are on page 1of 12
AB IV o KAIDAH HUKUM DAN KAIDAH-KAIDAH LAIN ‘Telah dikemukakan bahwa salah satu segi positif dari pandangan. the men inthe street” adalah bahwa pandangat ini menunjukan salah satu segi daripada norma at Lic za 3 i or RS -hidupnya sehari-hari jalah sejak lahir ia sudah a dengan jalan mencontoh (imitasi) dan g diajarkan. idikan). E Pola Ridup slau petunjuk hidup yang akan dibicarakan disini merupakan a guktur (susunan) daripada kaidah-kaidah untule higup. Secara singkat dapat dikatakan kaidah adalah pafokan atau ‘pleuranruntuk bersikap tindak dalam pergaulan ‘hidup.-Dilihat dari segi hakekatnya maka kaidah itu merupakan perumusan suatu pandangan mengers sikap tindak tanduk manusia misalnya : ™ Siapa yang meminjam harus mengembalikan =. Siapa yang membeli harus membayar, dsb. Pertanyaan sekarang adalah apa perlunya kaidah itu? Pertama —tama harus dilihat umber insani daripada kaidah itu. Apakah kaidah jtu datang dari luar atau dari dalam diri manusia itu sendiri. Ada yang beranggapan bahwa kaidah'itu datang dari Luar misalnya dari Tuhan atau dari Dewa, dan ada yang menganggap kaidah itu datang dari dalam diri manusia melalui pikiran dan perasaannya. Dilihat dari segi kenyataan hhidup, maka sumbemya adalah hasrat untuk hidup seyogyanya (wajar), walaupun bagaimana hhidup seyogyanya itu dan bagaiinana cara ‘untuk hidup seyogya itu berbeda bagi fap tiap orang, berbeda dari satu masyarakat dengan masyarakat lain. Karena _itulah maka perlu diberikan patokan supaya banyaknya pandangan-pandangan dan cara-cara mendapatkan’hidup seyogya itu tidak menyebabkan bidup ini malah menjadi lebih seyogya. Patokan-patokan atau ukuran-ukuran itulah yang: i rma. Kelak akan nyata kepada kita bahwa dalam Kehidupan masyarakat ada berbagai kaidah yang menjadi standard atau menjadi ‘uluran dalam kita bertingkah laku dalam masyarakat. ‘Macam-macam kaidah ~ ‘Macam- macam kaidah ~.. Manusia dapat dilhat dart dus aspek yaitu aspek hidup pribadi dan aspek hidup antar pribadi. Tiap macam aspek hidup ini mempunyat kkaidah-kaidahnya sendir, sehingga terdapat dua macam tata kaidah. Yang termasuk golongan aspek hidup pribadi adalah : ae. a Kaidah ~ kaidah kepercayaan / agama —> “qanden, badep ees b Kaidah —kaidah kesusilaan. = ——~ 7 i Yang termasuk golongan aspek hidup antar pribadi yaitu : ‘a Kaidah-kaidah sopan santun / adatistiadat . Kaidah-kaidah hukum cast soph Kons dripada grandnorm atau cara cara pengabdian dan masing-masing agama satu dengan yang lain. Kaidah yang menunjukan enkritisasi dari grundnorm ini disebut kaidah aktual. Kaidah —kaidah kesusilaan : |“ d Tstilah Kesusilaan disini dipakai dalam arti moral_atau et h_kesusilaar moral atau_etika Com? sempit. Van Apeldoorn : Btika dalam arti luas meli agama, kaidah kesusilaan ‘Zeidah kesusilaan ini termasuk dalam golongan kaideh hidup antar peibadi yang Kiusus mengenai patokan menyangkut hasrat rohani (geweten) misalnya : tidak boleh bercuriga tidak boleh benci_ t/ tidak boleh iri hati, dsb sehingga dapatlah ditetapkan adanya suatu grundnormn daripada kaidah kesusilaan. (ee sopan santun / adat istiadat ie Van Apeldoom menggunakan istilah adat untuk sopan santun ini. Istilah sopan santun digunakan disini sebab pengertian adat lebih. luas daripada pengertian sopan santun Karena sopan santun itu mencakup juga kebiasaan, Thisalnya kebiasaan bangun pagi, Kebiasaan tidur siang, dsb. Walaupun sopan fantun adalah Kebiasaan juga, dalam hidup antar pribadi tetapi tidak semua {ebiasaan adalah sopan santun. Kaidah sopan santun ini_memberikan Keharmonisan hidup bersama (a pleasant living together). Mengenai sikap tindak yang mana yang menyedapkan hubungan antar pribadi tidaldah selalu sama Sntara suatu masyarakat dengan masyarakat lain; perbedaan mana terletak pada pandangan apakah suatu sikap tindak tertentu sopan atau tidak, Jika suatu sikap Tindal tertentu sudah dikualiGikasikan sebagai sopan, maka pastilah sikap tindak itu akan menyedapkan kehidupan bersama itu. Karena itu dapatlah kita tetapkan adanya daripada kaidah sopan santun sb: Orang harus memelihara kesedapan / keharmonisan hidup bersama. Kaidah konkritnya misalnya dalam kehidupan bersama masyarakat Indonesia, sebagai contoh : “Orang yang masuk ruangan tidak melalui jendela tetapi melalui pint. = Orang yang lebih muda harus terdahulu memberi hormat kepada orang ~ yang lebih tua daripadanya, _, - Murid harus memberi hormat kepada gurunya, 14 2H / A ae yy Peptsitsh it seperti ini yungkin akan berbeda dengan kaidah al Bean bank ipa ‘dalam isinya. Di Jepang misalnya ae Jalu membeti kesempatan terdahulu pnanye atau yang junior seperti senior yang ian en ee ‘mobil bagi $i junior. Banyak lagi contoh lain YN dapat ee = mi ag un net pad INS aa? ADEN puny: sendiri / adat isti sendiri. tata cara sopan santunnya : /§4Gih i) /s 2b Kaidah hukum. u _ pari taraian diatas telah Kita ketahui pemyataan bahwa : cos iF a oecayan/ agama bruja kein NGLD PSO! pbk ~Kaidah [epeflaan bertujuan untuk kebaikan aklok pba Mone ~ Kida sopan santun bertyjuan untuk kkesedapan / keharmonisan hidup apa yang dimaksud dengan antar pribadi masyarakat. : : Sekarang, apakah kaidah hukum itu. Kaidah hukum bertujuan atau tertuja a kedamaian bidup antar pribadi (Peaceful livin 7), Atau menurut kata Van Apeldoom : Het recht wil de vrece. ah yang dimaksud dengan i, i cepeacetil Wa T Damai adalah keadaan atau status yang | mencakup dua hal yaitu : 3 ‘Orde atau ketertiban / keamanan , dan a etentraman / ketenangan. Orde aenanguk pada hubungan lahiriah jadi melihat interaksinya masing-masing prbadi dalam kelompok, sedangkan Rust ‘menunjuk keadaaan batiniah jadi jalan lahiriah, memberikan etertban / Keamanan, dan harus dapat pula memberikan jaminan batiniah (Ketentraman dan’ ketenangan). Jaminan batiniah ini perlu pula, sebab selain memberikan rust, juga menciptakan hharmoni antara kehendak bersikap tindak dan sikap tindak itu sendiri. Mengapa kaidaheum itu perlu? ‘Apakah hidup kita tidak cukup wajar bila hanya diatur oleh kaidah esusilaan, kaidah sopan santun dan kaidah kepercayaan ? fawabnya : Tidak. Kaidah hukum masih diperlukan, sebab. : GY Ketiga macam: tata kaidah tersebut terdahulu tidak cukup meliputi escluruhan hidup kita, Masih terdapat banyak kepentingan yang tidak mampu See kaidah yang lain itu, dan masih memerlukan pengaturan lebih nya: ; ten = Orang harus berjalan disebalah kiri / kanan (aturan lalulintas jalan) a i ipil. ~ Kelahiran , perkawinan, kematian,harus dicatat di kantor Catatan sipi ~ “Pember fon FS Tota hendak mendirikan bangunan , dan fainain B E i fh ag ab be £ B E 3 lon 57 3 mera ‘sanksi dari kaidah-kaidah lain tidak tegas re Fee Misalnya pelanggaran terhadap kaidah kepercayan / agama 8 nanti diakirat. Bagaimana kalau orang itu tidak percaya pada fhukum di akirat itu (orang ateis). : ie fanggaran terhadap kaidah kesusilaan hanya dihukum dengan penyesa’ ae sedang pelanggaran terhadap kaidah sopan santun hanya dihukum ‘ada saja orang yang bereni menerima hukuman diakhirat nanti, ada orang ini 2 Justru karena itulah masih diperlukan perlindungan terhadap kepentingan ay tidak diatur olch ketiga kaidah itu tetapi harus oleh kaidah hukumn. Kaidah- Kaidah hukum merupakan penegasan terhadap kaidah yang telah ada dalam masyarakat misalnya tentang pembunuhan semua kaidah tersebut terdahulu melarangnya tetapi kaidah hukum dipertegas dalam psl. 338 KUHP, pepcurian dipertegas dalam psl. 362 KUHP dan lain-lain. = Kalau dalam kaidah Kkepercayaan / agama perumusannya dikatakan : Jangan Kamu membunuh atau jangan kamu mencuri, maka dalam kaidah hukum perumusanriya, dipertegas dengan misalnya pasal_338 KUHP ; Barang siapa sengsja merampas nyawa orang lain, diancam, kerena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. ee : Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian eerenenma tle dengan miaksud wnfuk dimilikinya secara mmelawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana penjara paling lama ‘lima tahun atau dengan denda paling banyak .......... Rupiah. Psi. 359 KUHP : Barangsiapa karena kealpaannya menyebabkan matinya orang diancam dengan. pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan ~ paling lama satu tahun. Sering kali isi kaidah hukum itu kelihatannya bertentangan dengan isi kaidah Jainnya.Tetapi semua ini demi Keseyogiaan hidup keseluruhan. Misalnya “ ‘mencurigai seseorang bertentangan dengan kaidah opal saannegSekane eae ae a ar Pemba Tata ay dicurigai. ‘Keliatannya—knidal_huleen_ini_beitentangan dengan kaidah kcsuslan dan kesopanay flap semis ini demi Kewajaranhidup bers Pengaruh kaidah hidup pribadi dalam mejalankan hidup antar pribadi. 1 _Pada ‘umumnya orang patuh. menjalankan kaidah hidup pribadi, patuh pula menjalankan kaidah hidup antar pribadi. Dikatakan “pada umumnya” karena eee Khusus mungkin Carer orang terlalu patuh pada kaidah hidup isalnya keengganan untuk menyelidiki calc lidiki tamu yang tidak dikenal dl. = en ae Perbedaan antara kaidah hukum disatu hak dengan kaidah Se eae ne ick, dene baa 16 Tel Ts = S = Vai.T dl ae > £ Ts hCLUL a aan adalah untuk kesempurnaan Perbedaan dalam isi. ~ en G sa! buatan lahir, i menetapkan peraturan tingkah laku untuk perbuat Sanger Eh icin asa bead pada sikap batin sescorang. Perbedaan dalam isi ini dikemukakan oleh Imanuel Kant., walaupun sebenarnya perbedaan ini tidak begitu tajam, sebab sering kali kaidah hukum memperhatikan juga sikap batin seseorang misalnya unsur kesengajaan (opzet), kesalahan (schuld), atau kelalaian (culpa) dalam pasal 338 dan 362 Kitab Undang-undang hukum piadana, Pebedaan mengenai asal-usul 1— Xaidah hukum adalah heteronom, artinya kekuasaan dari Iuarlah (dari ‘masyarakat atau dari penguasa) yang menetapkan kemauannya kepada kita sedangkan kaidah kepercayaan / kesusilaan adalah otonom artinya tuntutan yang berasal dari diri sendirilah yang menetapkan orang untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu, Perbedaan mengenai cara mempertahankannya, \~ Saidah hulum ditt terutama karena sifatnya yang memaksa artinya ada Slatalat keluasaan Jahir yang memaksa agar peraturan tingkah leku ite ditaati, sedang kaidah-kaidah i x w a a 3 re i g Z 5 a 5 jiban (sekali: 4 dan aributif)sedangkan kaidah Kepercaysan / Kesusiaan nang ots Bormatif tibutif) ei ae Rr pea rR Ray tbR Ti hein; . Justru istilah karena ijin untuk mengekspor i Sfeiom yang konkrit adalah kaidah hukum kan ‘kepada ‘sseorang tertentu (Han ‘Kelsen’ neq kun ‘individual norm’). Contohnya : a Yang ditetapkan oleh Hakim : A. wajib menjalani ee ctapkan olch Hakim : A. wajib menjlani hukuman 15 tahun b. Yang ditetapkan oleh bestuur (pemerintah) - B diberi © Yang ditetapkan oleh kepolisian : C diharus! =e kan memba i @ Yaawatan /pengobatan orang yang ditabrakys dengan sepeda ae ae Ir. Jual_beli) misalnya A. B wajib membayar harga — edamaian hidup antar pribadi, sedangkan = & x LT LR < | Isidansifat kaidah bukum. ae Jakarta, tahun 1973 mengemukakan bahwa dtinjau dari seg isinya maka kaidah fhukum dapat dibagi atas 3 yaitu : 1. Kaidah-kaidah hukum yang bersifat suruhan (gebod) 2. Kaidah-Kkaidah hukum yang bersifat larangan (verbod) 3, Kaidal-Kaidah hukum yang bersifat kebolehan (mogen) Mengenai sifat hukum dapat dibedakan antara kaidah-kaidah hukum yang bersifat imperatif dan kaidah-kaidah hukum yang bersifat fulultatif, Jika kita hubungkan dengan isi kaidah, maka knidah-kaidah yang berisikan suruhan dan larangan adalah kaidah-kaidah yang imperatif sedangkan kaidah-kaidah yang “nemuat kebolehan adalah keidah-kaidah fakultatif, i ee Yang _dimaksud dengan kaidah-kaidah imperatif adalah : SS wajib_ditaati; artinya Kalau orang hendak melakukan fame Scgpmnksia aro neni baie aT te teen yg becbubungan deagin kegiatan X. Biasanya di ‘stilah hukum memaksa (dwingen recht). =e Yang dimaksud des kaidah hukum fakultatif ialah kaidah hukum yang tidak Ses ehee aT Rca eriny ial orang hendak melakukan perbuatan Y, dapat mengikuti kaidah tertentu yang behubungan dengan perbuatan Y dan dapat tidak mengikuti kaidah yang berhubungan dengan perbuatan ¥ itu. Kaidah-kaidah yang demikian adalah fakultatif untuk perbuatan Y. Tidak mengikuti kaidah-kaidah fakultatif ini terlihat dengan diciptakannya Jaidah sendiri oleh orang yang bersangkutan. Akan tetapi kalau mereka telah mengikuti kaidah yang ditetapkan berhubungan dengan perbuatan itu, maka secara sukarela mereka ikuti kaidah itu dan sebelumnya mereka tidak menciptakan kaidah sendiri sehingea segala akibat hukum dari perbuatan Y itu harus diselesaikan berdasarkan kaidah umum yang telah ditetapkan. Kaidah- ksidah demikian ini juga disebut dengan hukum ,mengatur/hukum menambah. (egelend recht / aanvullend recht) Contoh : KUH Perdata pasal 1393 ‘pembayaran harus dilakukan ditempat yang ditetapkan dalam persetujuan : jike dalam persetujuan tidak ditetapkan suatu tempat, maka pembayaran yang mengenai suatu barang yang . sudah itentukan, harus dilakukan ditempat dimana barang itu berada sewaktu Persetujuannya dibuat. Diluer kedua hal tersebut pembayaran harus dilakukan ditempat tinggal si berpiutang, selama orang itu terus menerus berdiam dalam satu keresidenan, dimana ia berdiam sewaktu persetujuan dibuat, dan di dalam hal-hal lainnya, ditempat tinggal si berutang. Teas tad buon vw tihng. Telah dikemukakan tujuan kaidah hukum °yaitu memberikan orde (Ketertibarvkeamanan) dan menciptakan rust (ketenangan/ketentraman), Kedua hal ini erat hubungannya dengan tugas kaidah hukum yaitu: 18 berikan kepastian hukum (certainly/zekerheid) 2 enienia eerie (equity = billikheid/evenredigheid) iubungan antara tujuan kaidah hukum dengan tugas kaidah hulcum adalah pada orde (Ketertiban/keamanan) sedang keseimbangan hukum tertuju pada rust /ketenangan). 2 sig i kita temukan Kaidah hukum bertugas melaksanakan kedua hal itu sekaligus. Ini , dalam perumusan ketentuan dalam KUH Pidana yang berbunyi :"Barangsiapa dijatuhi hukuman setinggi-tingginya ~- tahun atau denda ...... Kalimat dijatuhi_hukuman adalah pemberian kepastian hukum, setinggi-tingginya ............. Tahun atau denda ..... rupiah, adalah memberikan keseimbangan sp sesuatu perbuatan. 3 Jika tugas kaidah hukum ini kita hubungkany dengan hukum yang, konkrit dan kaidah hukum.. abstrak (general norm) lebih mengutamakan kepastian , sedang kaidah hukum yang konkrit lebih mengutamakan equity (keseimbangan). Mengenai arti perumusan ....... Setinggi-tingginya ........ tahun, adalah untule memberi Keseimbangan terhadap orang yang bersikap tindak artinya dapat membandingkan sikap tindak terdakwa dengan beratnya hukuman, Adanya kepastian bukum menyangkut semua orang terhadap siapa ketentuan pidana itu berlaku dan kepastian hukum adalah jaminan kepentingan umum, Kelakuan kaidah hukum, ‘Yang dimaksud ‘kelakuan’ disini adalah apa yang dalam bahasa Jerman isebut geltung atau bahasa Belanda gelding, yaitu hal berlakunya kaidah hukum. Teoritis dibedakan tiga macam kelakuan kaidah hukum yaitu : 1. Kelakusn juridis, dalam hal ini terdapat 3 pendapat : aHans Kelsen : kaidah -hukum mempunyai kelakuan juridis jika penenfuannya berdasarkan kaidah yang, lebih tinggi (sehubungan dengan stufenbau teori). bZevenbergen : Kaidah hulaum mempunyai kelakuan juridis, jka kaidah itu “opde vereichte wijwe is tot stand gekomen (Mis. Di indonesia UU harus dibuat oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat), J LHLA.Logenan meagan bahwa kaidah hukum itu mempunyai kel idah itu menunjukan hubungan antara condition and result. ui {Le Ra 2. Kelakuan Sosiologi Ve No tentang hal ini dikenal adanya dua teori. ts theorie ; Kaidah hukum mempunyai kelakuan sosiologis jika oleh ‘yang berwajib dipaksakan berlakunya dan diterima atau tidak diterima oleh Para warganya. cerkennungs theorie : kaidah hukum mempunyai kelakuan sosiologi jika diterima / diakui oleh mereka untuk siapa kaidah itu berlaku. 9 fis 5 ' ‘ Ss kelakuan filosofis adalah kaidah hukum yang sesuai dengan rechts idee (cita-cita hukum) dalam suatu kehidupan bersama orang mentaati hukum Karena mereka sudah berjanji mentaatinya. Teori ini sebenarnya hanyalah fiksi sebab sesungguhnya tidak pemah terjadi bahwa masyarakat seluruhnya penah berjanji untuk mentaati hukum. Pada abad 19 teori perjanjian ini ditentang oleh teori yang mengatakan bahwa kekuassan hukum tidak dapat didasarkan pada kemauan bersama-sama dari anggota masyarakat, Hukum ditaati Karena negaralah yang menghendakinya. Negara mempunyai kekuatan (macth, power) yang tidak terbatas. Teori ini disebut teori kedaulatan negara. Menurut teori ini, hukum adalah kemauan negara. Teori kedaulatan negara ini mendapat tantangan keras dari beberapa sarjana. antara lain dari ProfDr. Krabbe , guru Besar di universitas Leiden (Negara Belanda). Menurut Guru Besar tersebut hukum itu ada karena tiap-tiap orang mempunyai_perasaan_bagaimana seharusnya hukum itu, Hanya kaidah yang timbul dari perasaan hukum seseorang yang mempunyai kekuasaan. Teori Pro£Krabbe ini disebut teori kedaulatan bukum. Teori ini tidak dapat diterima olch Karena kaidah yang berasal dari perasaan hukum seseorang hanya berlaku baginya. Jadi bilamana tiap orang mempunyaiangeapan sendiri itu jumlah dan macamnya akan tak terkira banyaknya. Pada hal tata tertib masyarakat menghendaki adanya anggapan yang sama. Kemudian Prof Mr. Krobbe mengatakan kekurangan teorinya karena beberapa orang menunjukan kepadanya, lalu direvisinya sb ; hukum berasal dari perasaan hukum yang befada pada bagian terbesar anggota suatu masyarakat/ ‘Agar memperoleh kesatuan dalam kaidah hukum, maka badan-badan pemerintah negara disemua tingkat (Pusat, Propinsi,Kabupaten) apabila hendak menetapkan apa yang hukum dan apa yang tidak. Memakai sebagai ukuran mutlak perasaan hhulaim golongan yang terbesar, bukan memakai perasaan hukum seseorang, ‘Akan tetapi anggapan (teori) Krabbe inipun tidak dapat seluruhnya. Barangkali hanya dapat diterima dinegara yang mempunyai dewan perwakilan. Selain itu, juga orang masih meragukan adakah sungguh-sungguh perasaan hukum golongan terbesar itu ? Bagaimana membuktikannya? Ataukah perasaan hhukum “segolongan kecil masyarakat tetapi memegang kekuasaan yang ‘mengatasnamakan golongan tersebut? dd hi FY x ab mee Seorang mahasiswa Krabbe yang kemudian menggantinya sebagai guru besar di universitas Leiden adalah ProfMr.R. Kesseaburg cn teori bekas ~ gurunya dengan mengemukakan dalil yang menjadi dasar inya perasaan / kesadaran hukum orang. Menurut Krabbe kesadaran_hukum orang menjadi dasar / sumber hokum. Dasar ini dipegang juga oleh ProfKranenburg. Metode penelitian Kranenburg dikenal dengan nama metode empiris analistis Berdasarkan suatu penyelidikan secara induktif dan deduktif yang dilakukan ddd. +) dlibagian besar dilapangan hukum pada beberapa zaman dan beberapa bangsa, q a emudian Kranenburg mengambil kesimpulan bahwa sungguh-sungguh hukaum SS, itu berfungsi menurut suatu dail yang riil. Py Dalil itu ia sebut everendigheids postula, adalah sebagai berikut : Tiap —tiap rang menerima keuntungan atau mendapat kerugian sebanyak dasar-dasar yang > telah ditetapkan atau diletakkan terlebih dahulu, — Pembagian keuntungan dan kerugian dalam hal tidak ditentukan terlebih fecden HE 4 palin Prot Re, ai lu. yat the Au. KL Os Th, Weg ~ cl Wh Buby Ne yy dat, 9 He obey & Yun dltioh phe Jct, Wop Ra gy Pre te ep Meh de Re en a, Wet, od aye 4. Li ro. Y § il w/t J ey 2 dd / 1, Es

You might also like