You are on page 1of 15
dan subu suatu zat yang memenubi tentang diferensial eksak dan diferenial tak eksak diperlukan untuk mengetabul sift ‘eat ings apakah bers dari fangsi at tukan. Dalam termodinamik, Joga : e adalah Kebalikan dari Persamaan (A), sesvai dengan 95) dapat pula divji Kebenarannya dengan cara sebagai ‘A. Keefisien Mual Kubik dan Ketermampatan Inotermal ; ‘Sudah merupakan suatu keperluan, bahwa dalam fisika kita sering mewakilkan | * : sift suat bahan dengan suatu koefisenteteni. Untok menyatakan sada tdaknya | Bot) iG § suatu tahan untuk memuai, digunakan suatu koefisien yang. =i| Turunan Parsial dalam Termodinamika ‘Turunen Parsial dalam Termodinamika yaita volume per kg atau volume per mol AV atan av gat discabkan karena subunya berubah dengan 7, Untuk ‘muai volume rata-rata fF di dalam selang suha tertentu antara T; dan 7, sebagai enema i) Pada umamn 1ya koefisien muai volume adalah fungsi suhu dan tekanan, Temnyata al ini akan diperlihatkan pada Contoh 4.4, Nilai dalam tabel tersebut biasanya ‘adalah nila rata-rata dalam selang sohu dekat subu Kamar dan tekanan atmosfir. Dari uraian di atas, dapat disimputkan bahwa yang dimaksud dengan koefisien muai Kubik adalah perubahan yolome terhadap Kenaikan temperatur persatuan volume pada fekanan tetap Selain koefisien muai volume, juga adx Ketermampatan yang menerapkan turunan parsial, Ketermampatan didefinisikan sebagai perubahan relatif volume apabila tekanan diubah dan temperaturya diusahakan tetap, Ketermampatan isotrermal 30 suatu zat didefinisikan sebagai, x36), a9 atau ‘Turunan Parsial dalam Termodinamika ‘negatif schingga % menjadi positif. Satwan X dalam IN. Untuk gas sempurna py = RT atau v= 5 Sa @- Pe K=-3-S)=2 437 didefinisikan sebagai E=-i (4.38) XC juga dapat ditentukan dengan modah. Karena v tak dapat mus (4.22) atau (4.24) -V-T dan dipilih V = Vip,7). Jka didiferensialken diperoleh a av= G, a+ ),@ (440) ave pvar—x ven da Persamaan (4.41) diperoleh ‘Turunan Parsial dalam Termodinarnika av=vo-ve atau wy ar ‘i 2 Eta Jika persamaan yang terakhir ini diintegralkan, akan diperolch InV-In T+ Inp= inc wv Bec Jika tetapan itu diketabui sama dengan nR, maka persamaan itu adalah persamaan keadaan gas sempurna, Jika Persamaan (4.41) diintegralkan dari suato keadaan (Pe. V» T,) ke keadaan lain (p,V, 7), maka diperoleh [farev—n= [over [[xver Perubalan volume zat cair dan zat padat adalah kecil bila suhu dan tekanan berubah, arena itu secara pendekatan V dapat dianggap tetap dan sama dengan V,.. Sementara dan JC adalah bilangan Kecil dan juga dapat dianggap tetap, sehingga hasil integral persamaan di atas adalah V=Ve[1 + AT-T)-% @-pa)l 44) tambah dengan apa yang diketahui tentang nil a Vo cukuplah untuk menentukan persamaan keadaan zat Jadi dengan mengukur B di ddan T, pada keadaan acua in padat secara pendekatan. 4. Diferensial Eksak Andaikan dari variable-variabel X, Y, dan Z terdapat hubungan Z = (XY), sehingga dapat diturunkan ez (2), ars @), a7 dZ= M(X aX + NL NAY tay dengan Ma N= (By: NOY) =x ‘maka apabila Z dan juga turunan-urunanaya kontin lagi pula dipenuhi bubungan Turina Parsial dalam Termodinaniba 443) ‘bersifat umum, yaitu meliputi lebih dari tiga ditinjaw adalah £O% 2.0, ¥, W, ..) =0 aa) dipilih misalnya WH WOK NZ UV, 00) (as) ‘cane th megane ae aon aka hasiinyn adalah mm IW Oy 7, OX + Aas AY + <0) Decl Garubar 4.6, pada proses sepmniend Siiah 36 av ncaa = (22) ar (ee) wy, (eh & he orava= (©), os Qa sii ee |@,,-@?,) (@,-9, : Apabila dp dan d7°mendekati nol maka terjadi turunan dua tahape sebelah kiri diturunkan ke 7 dahulo, tatu ke p sebelah kanan diturunkan ke pdabul, alu ke 7 muda bahwa: (30,1 “fee, av ov apat~ Bra Turunan Parsiat dalam Termestinamika anh el seperti p, V, dan T adalah fungsi Azada sistem Pada ap Kenda stb ein ean oh nine awa dan keadaan akhir ke ‘atau fungsi Keadsan, di dalam termodinamika terdapat fangs leadan,mislnya alr yang akan ibe lanbang @ eH dm aes sistem yang, awa, maka hasilnya sama dengan n $ ap =0; Fav =0; far =0 cian dengan diferensial non-cksak, misalnya $5Q+0; fow +0 az= (5), ax + 4" ast) dz = M(X,Y)dx + NX) AY 4.52) gar aZ eksak adalah Turunan Parsial dala Termodinamika G,- @, ay ‘Saatu diferensial tak eksak, spabila dibagi dengan suatu fungsi dari salah satu vwrstol lak teikat atan yang, sering. dicho yonyehot pengitepsad nesreting | denominator), dapat berubah menjadi diferensial cksak. Sebagai contoh dZ = ¥ dX ~ XY adalah diferensial tak eksak, sebab (FF) ~ Game A. Tetapi bila dz dibagi dengan X? sebagai integrating denominator, maka hasilnya (namakan 41) menjadi diferensial eksak. Jadi “= aw = Lax — a¥ maka dY adalah diferensial ‘eksak,sebab bila diterapkan persyaratan seperti pada Persamaan (4.53), hasilnya adalah y= Apabila dz = ¥ aX + X AY, maka diferensial ini adalah eksak pola i), + Gi, «|+G) & 5) + Ge) > Ga), Ge), a) 0, ‘ ‘Turunan Parsial dalam Termodinamika a bila dianalogikan dengan misalnya bilangan 5/3 yang Fpimitinng| dat peayebut dibagl dengaa bilangan yang ‘yng dianggap Konstan tetap saja (dalam ramos untuk dingat. Pada ras kananterdapat du sku, dengan : (4.56a) ; -©),@),+©), ce = @),G), si @),-G),G),+@), sm @), = @), G) (4.560) @),-@),@), +, (579 2), =£ Gilt kebenaran pemyata ali (2) dengan ada (b) gas sempurna dan (c) gas Van der Waals. Ge Bed @ Ke ; (©) Telah di dapatkan untuk gas sempumna, f= Fdan K=2. dadi Bab Sementara itu (72), = yang tent saja sama dengan 2 Jadi pernyataan di (a) benar untuk gas sempurna. (© Vow gas Van der Waals, ae 7 B= ten jadi ae x" UH Persamaan Van der Waals dapat diubah menjadi =8 2p) __k P= op Se schingea (FE), = 55, Tampaklah bahwa peemyataan di (2) pon rs ‘gas van der waals, ik gas Van der Waals 1+ a(T —T9)) = bo(1 + @ Ar) ‘Hebardan tingginya adalah Ly L » Ly bubungan Leilesles (1 + a AT)? untuk 5 <1, maka (1 +8)" = 1 + ns ¥, AT, atau f= %-5¥ = 3a. Dalam keadaan limit dan tanpa oH, -» 1G), 6-12), fos) (2) Tar), (G2), +7 4 p=3a sien muai volume dapat dinyatakan sebagai ee or), pF 1, alr, 1 p) Bo) ale), a, ‘Turunan Parsial dalam Termodinamika 6. Fersamaan suatu gas secara pendekatan dinyatakan sebagai 4 p(v—b)= RT Buktikan bahwa_ AP dan ea OP Penyelesaian: Dad pert keademay apa te wth om (Bafa (Sag adi pu 8 2-0) _v=b a rc c= -ZRT_p@-b)_v-b_v-b_(e-? ip opis ger ie ee oe 7. Boktikantah bahwa: eae Penyelesaian we Ge), 87+ Ge) dv = podr—Xo dp Xrena dv adalah ciferensilcksak, maka berakulah eal = eS) (oh) =n) (8) 269.5), +» C8) 26), ) 8) ",---(), me (,=-@9, 8. Suata zat memponyai nilai X= © dan ff = 2° dengan a dan b tetspan. (8) Buktikan bahwa persamaan keadaanaya vbr bape ce ‘Turunan Parsial dalane Termesdinamikee 6 62,--8, (ie), Go), Ge), ().-~Go), Ge), ‘Akhimnya diperoleh: dF = aay a0 + May ‘kawat logam dengan luas penampang 0,0085 cm’, gaya tegang 20 N dan veratur 20 °C, terentang antara dua dukungan tegar berjarak 1.2 m. Jika ikurangi schingga menjadi 8°C, a= 1,5 x 10° K", ¥ =2,0x 10" skah tegangan akhirnya?. jerdasarkan persamaan, ay aF = aay a9 +a Karena tidak ada perubahan panjang berarti dd. = 0, maka aF = —aA¥ do AF = 15 x 10-85 x 10-7 x 2x 10" x (6-20) Fannir ~ Fawat = 306X107" + Fasnip = 30,6420 Faxnir = 50,6N ‘Tissranmaiess Donated idlesea Wumieitibathas!

You might also like