You are on page 1of 19

Dokumen STUDI KELAYAKAN

Tambang Sirtu PT. ABC


Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

BAB II
KEADAAN UMUM

2.1 Lokasi Dan Luas Wilayah IUP


Kegiatan pertambangan yang dilakukan PT. Arto Bangun Cemerlang terletak di desa
Sirnarasa kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor, dengan luasan 4,8 ha. Secara geografis
wilayah IUP OP PT. ABC mempunyai koordinat sebagai berikut :
Tabel 2.1
Koordinat Arto Bangun Cemerlang
N
BT LS NO BT LS NO BT LS
O
107,143
1 107,1458 -6,6597 39 107,1454 -6,6614 77 -6,6604
5
107,143
2 107,1458 -6,6598 40 107,1454 -6,6615 78 -6,6604
5
107,143
3 107,1458 -6,6598 41 107,1453 -6,6615 79 -6,6604
7
107,143
4 107,1458 -6,6599 42 107,1453 -6,6615 80 -6,6605
7
107,143
5 107,1458 -6,6599 43 107,1453 -6,6615 81 -6,6605
9
107,143
6 107,1458 -6,6600 44 107,1453 -6,6616 82 -6,6605
9
107,144
7 107,1458 -6,6600 45 107,1452 -6,6616 83 -6,6605
0
107,144
8 107,1458 -6,6600 46 107,1452 -6,6616 84 -6,6606
0
107,144
9 107,1458 -6,6600 47 107,1452 -6,6616 85 -6,6606
2
107,144
10 107,1458 -6,6601 48 107,1452 -6,6616 86 -6,6606
2
107,144
11 107,1459 -6,6601 49 107,1451 -6,6616 87 -6,6606
4
107,144
12 107,1459 -6,6602 50 107,1451 -6,6617 88 -6,6607
4
107,144
13 107,1459 -6,6602 51 107,1448 -6,6617 89 -6,6607
6
107,144
14 107,1459 -6,6604 52 107,1448 -6,6617 90 -6,6607
6
107,144
15 107,1458 -6,6604 53 107,1445 -6,6617 91 -6,6607
7

4
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

107,144
16 107,1458 -6,6605 54 107,1445 -6,6617 92 -6,6608
7
107,144
17 107,1458 -6,6605 55 107,1443 -6,6617 93 -6,6608
9
107,144
18 107,1458 -6,6606 56 107,1443 -6,6618 94 -6,6608
9
107,145
19 107,1458 -6,6606 57 107,1440 -6,6618 95 -6,6608
1
107,145
20 107,1458 -6,6608 58 107,1440 -6,6618 96 -6,6608
1
107,145
21 107,1458 -6,6608 59 107,1437 -6,6618 97 -6,6608
3
107,145
22 107,1458 -6,6609 60 107,1437 -6,6618 98 -6,6609
3
107,145
23 107,1457 -6,6609 61 107,1435 -6,6618 99 -6,6609
4
107,145
24 107,1457 -6,6610 62 107,1435 -6,6618 100 -6,6598
4
107,145
25 107,1457 -6,6610 63 107,1432 -6,6618 101 -6,6598
5
107,145
26 107,1457 -6,6612 64 107,1432 -6,6619 102 -6,6598
5
107,145
27 107,1457 -6,6612 65 107,1429 -6,6619 103 -6,6598
5
107,145
28 107,1457 -6,6613 66 107,1429 -6,6619 104 -6,6598
5
107,145
29 107,1456 -6,6613 67 107,1426 -6,6619 105 -6,6598
6
107,145
30 107,1456 -6,6613 68 107,1426 -6,6602 106 -6,6598
6
107,145
31 107,1456 -6,6613 69 107,1428 -6,6602 107 -6,6598
7
107,145
32 107,1456 -6,6613 70 107,1428 -6,6603 108 -6,6597
7
107,145
33 107,1455 -6,6613 71 107,1430 -6,6603 109 -6,6597
7
107,145
34 107,1455 -6,6614 72 107,1430 -6,6603 110 -6,6597
7
107,145
35 107,1455 -6,6614 73 107,1432 -6,6603 111 -6,6597
8
107,145
36 107,1455 -6,6614 74 107,1432 -6,6603 112 -6,6597
8
37 107,1454 -6,6614 75 107,1433 -6,6603
38 107,1454 -6,6614 76 107,1433 -6,6604

5
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

Gambar 2.1 Peta WIUP

2.2 Kesampaian Daerah Dan Sarana Perhubungan Setempat


Untuk mencapai wilayah PT. Arto Bangun Cemerlang dari Jakarta dapat dilakukan dengan
menggunakan kendaraan roda empat dengan waktu tempuh sekitar empat jam, melalu jalan
umum yang telah di hotmik. Peta situasi lokasi areal IUP Operasi Produksi PT. Arto Bangun
Cemerlang disajikan pada (Gambar 2.2).

6
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

Gambar 2.2 Peta Kesampaian

2.3 KEADAAN LINGKUNGAN


2.3.1 Lingkungan Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya
Kegiatan izin usaha Pertambangan (IUP) OP komoditas sirtu atas nama PT. ABC terletak di
desa Sirnarasa Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.
A. Kependudukan
Berdasarkan letak geografisnya, Kecamatan Tanjungsari memiliki batas-batas sebagai
berikut:
A. Sebelah Utara : Kecamatan Cariu
B. Sebelah Selatan : Kabupaten Cianjur
C. Sebelah Timur : Kabupaten Karawang
D. Sebelah Barat : Kecamatan Sukamakmur

B. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar penduduk, dengan tingkat
pendidikan yang makin meningkat dan berkualitas maka dapat diharapkan kualitas
masyarakat juga akan membaik. Bagi pemerintah keuntungan yang diperoleh melalui
investasi dibidang pendidikan antara lain bahwa pendidikan merupakan salah satu cara

7
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

memerangi kemiskinan, mengurangi ketimpangan pendapatan dan meningkatkan


produktivitas tenaga kerja. Untuk itu sarana dan prasarana pendidikan yang semakin
bermutu dan menyebar ke seluruh daerah/kecamatan harus pula diupayakan relisasinya
seperti pengadaan gedung sekolah dan penambahan serta perbaikan mutu tenaga
pengajar/guru.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan ,
pengendalian diri, kepribadian , kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan dirinya ,
masyarakat , bangsa dan negara.
Sampai dengan tahun 2013 jumlah sekolah diseluruh tingkatan kecamatan Tanjungsari
sebanyak 58 buah sekolah dimana untuk tingkatan SD sebanyak 40 buah sekolah dengan
rincian 26 SD/MI dan 14 SD/MI swasta. Untuk tingkat pendidikan SLTP jumlah sarana
yang tersedia sebanyak 13 buah sekolah dengan 3 SLTP negeri dan 10 SLTP swasta.
Sementara itu pada tingkat pendidikan SLTA terdapat 5 buah SLTA yang semuanya
swasta.
Tabel 2.2
Banyaknya Sekolah Menurut Tingkatan di Kecamatan Tanjungsari
Kecamatan SD SLTP SLTA Total
Tanjungsari 40 13 5 58

C. Agama
Untuk kehidupan beragama yang diatur dalam UUD 1945 pasal 29 dan sila Pertama
Falsafah Negara yaitu kehidupan beragama dikembangkan dan diarahkan untuk
peningkatan akhlak demi kepentingan bersama untuk membangun masyakat adil dan
makmur. Pergaulan hidup antara umat beragama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa di masing – masing kabupaten daerah penyelidikan secara umum berlangsung
damai dan saling menghargai, sehingga kondisi aman dan terpeliharanya kerukunan
dapat terjaga di kecamatan ini.
Berdasarkan data BPS Kab. Bogor tahun 2020 jumlah tempat peribadatan di kabupaten
Bogor pada tahun 2013 , terdapat 8.838 masjid dan 6.998 musholla, 15 gereja, 8 pura
dan 19 vihara. Jumlah penduduk agama Islam pada tahun 2020 sebanyak 9.834, Budha
sebanyak 12.015 orang dan pemeluk agama lainnya sebanyak 1.964 orang. Untuk di
kecamatan Tanjungsari , mayoritas penduduknya beragama Islam.

8
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

D. Jenis Mata Pencaharian Penduduk


Berdasarkan statistik ketenaga kerjaan tahun 2019, diperoleh gambaran bahwa
penduduk kabupaten Bogor mayoritas bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai
dengan persentase 50,73 % dari total jumlah penduduk berumur 15 tahun keatas yang
bekerja yaitu sebanyak 1.995.032 orang. Selanjutnya sebanyak 18 % penduduk
kabupaten Bogor bermata pencaharian sebagai wiraswasta. Penduduk yang bekerja di
bidang Pertanian hanya sebanyak 2,8 %, jauh lebih sedikit dibanding penduduk yang
bekerja di sektor non pertanian sebanyak 8,9 %.
E. Kesehatan
Pembangunan bidang kesehatan meliputi seluruh siklus atau tahapan kehidupan
manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan baik maka secara langsung atau
tidak langsung akan terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat.
Kesejahteraan merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka peningkatan SDM
penduduk kabupaten Bogor, karena itu program – program kesehatan telah dimulai atau
diprioritaskan pada calon generasi penerus. Dengan adanya upaya tersebut diharapkan
akan tercapai derajat kesehatan masayarakat yang baik, yang akhirnya akan
meningkatkan produktivitas. Dan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
antara lain dilakukan dengan penambahan tenaga paramedik.
Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Jumlah
puskesmas di kabupaten Bogor pada tahun 2012 sebanyak 101 puskesmas, 113
puskemas pembantu dan 23 puskesmas keliling. Sedangkan jumlah tenaga kesehatan
pada tahun 2012 yang bertugas di puskemas terdiri dari 208 orang dokter umum, 77
orang dokter gigi, 806 bidan puskesmas dan 456 perawat.
F. Sosial Budaya
Jumlah penyandang cacat di kabupaten Bogor ada sebanyak 7.358 orang yang tersebar
hampir merata di tiap kecamatan dan juga merata kalau dilihat dari jenis cacatnya. Di
Kabupaten Bogor juga tidak luput dari permasalahan sosial, diantaranya anak terlantar,
anak jalanan, wanita tuna tusila dan lainnya.
Pada tahun 2012 yang paling banyak ditemukan adalah penyandang dengan masalah
kesejahteraan sosial yaitu lanjut usia terlantar dengan jumlah sekitar 8,878 orang.
2.3.2 Flora dan Fauna
Komponen biologi mencakup fauna (satwa liar), flora (vegetasi) dan biota perairan. Secara
rinci komponen biologi tersebut adalah sebagai berikut :

9
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

A. Fauna
Berdasarkan pengamatan lapangan, tipe vegetasi yang terdapat dilokasi rencana kegiatan
penambangan sirtu oleh PT. ABC sebagian besar terdiri dari semak belukar dan kebun
masyarakat. Jenis – jenis fauna yang masih dapat dijumpai disekitar wilayah rencana
kegiatan yang tergolong mamalia adalah bajing kelapa, kelelawar dan tupai. Sedangkan yang
tergolong burung/Aves antara lain : terkuku, pipit, perkutut, layang – layang, burung gereja
dan kutilang. Selain biota tersebut ditemukan juga beberapa golongan reptil dan amfibi.
Jenis – jenis satwa liar yang ditemukan disekitar lokasi usaha PT. ABC selengkapnya disajikan
dalam tabel dibawah ini :
Tabel 2.3
Jenis-jenis Satwa Liar yang Terdapat disekitar Lokasi
Rencana Penambangan sirtu PT. Arto Bangun Cemerlang
No. Nama Lokasi Nama Ilmiah Taksiran Kelimpahan Status

Mamalia

1 Bajing Kelapa Callosciurus netatus ++ TD

2 Kelelawar Pteropus sp. ++ TD

3 Tupai Tanah Tupaia Tana + TD

Aves

1 Terkuku Streptopelia Chinenses ++ TD

2 Pipit Uban Lonchura Maja +++ TD

3 Pipit Cekiti Lhoncura Punctulata +++ TD

4 Perkutut Geopelia striata + TD

5 Layang – layang Hirundo sp +++ TD

6 Burung Gereja Passer montanus +++ TD

7 Kutilang Pyconatus aurigaster + TD

Reptilia

1 Kadal Mabouya multifasciata ++ TD

2 Ular Sawo Phyton reticulatus + TD

3 Ular Tanah Angkistrodon + TD

Amphibia

10
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

1 Kodok Bufo melanosticus ++ TD


Bangkong

2 Katak Pohon Hyla versicolor ++ TD

3 Katak Sawah Rana sp +++ TD

Ket :
TD = tidak dilindungi
+ sedikit, ++ sedang, +++ banyak
B. Flora (Vegetasi)
 Vegetasi Hutan Semak Belukar
Jenis – jenis tumbuhan yang menyusun vegetasi hutan sekunder dan semak belukar di
lokasi rencana kegiatan penambangan PT. ABC tergolong tidak beragam. Komposisi
vegetasi berupa pohon tergolong tidak beragam, sedang sisanya berupa Herba dan
Perdu. Dengan kondisi ini vegetasi terestrial yang terdapat di lokasi rencana kegiatan
dapat diklasifikasikan sebagai ekosistem yang sudah tidak alami.
Tabel 2.4
Jenis-jenis Tumbuhan yang Terdapat disekitar Lokasi
Rencana Penambangan sirtu PT. Arto Bangun Cemerlang
No. Nama Lokasi Nama Ilmiah Taksiran Kelimpahan Harbitus

1 Belindang Fimbristylis sp. +++ Herba

2 Rumput Pait Paspalum conjucatum +++ Herba

3 Alang -alang Imperata Cylindrica ++ Herba

4 Putri Malu Mimosa pudica ++ herba

5 Keliat Eugenia sp +++ Pohon

6 Seru Schima Walichi ++ pohon

7 Simpur Dillenia eximia ++ pohon

8 Beringin Ficus benjamina ++ pohon

9 Rumput Gajah Themeda gigantean +++ Herba

10 Tali tali Ipomoea Triloba ++ Herba

11 Ketepeng Cassia alata + Perdu

12 Waru Hibiscus tiliaceus ++ pohon

11
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

13 Rumput Teki Cyperus Rotundus ++ Herba

14 Kemetir Lantana Camara ++ Perdu

15 DaunKaki Centella Asiatica ++ Herba


Kuda

16 Bambu Bambusa spp ++ Rumpun

17 Bayam Liar Amaranthus spp ++ herba

Sumber : tim survey


+ sedikit, ++ sedang, +++ banyak
 Tanaman Budidaya/Pekarangan
Hasil pencatatan jenis – jenis tanaman budidaya/pekarangan yang terdapat didaerah
penyelidikan menunjukkan keaneka ragaman yang cukup tinggi, baik yang berupa
tanaman budidaya tahunan maupun tanaman pekarangan. Tanaman budidaya dan
pekarangan terdapat disekitar lokasi rencana kegiatan penambangan selain mempunyai
manfaat langsung bagi masyarakat juga mempunyai nilai estetika dan fungsi pelindung
yang baik serta dapat menjaga iklim mikro di daerah ini.
Tabel 2.5
Jenis-jenis Tanaman Budidaya yang Terdapat disekitar Lokasi Rencana
Penambangan sirtu PT. Arto Bangun Cemerlang
No. Nama Lokasi Nama Ilmiah Taksiran Harbitus
Kelimpahan

1 Rambutan Nephellium Lappaceum ++ Pohon

2 Mawar Rosa sp. + perdu

3 Kacang Panjang Vigna Sinensis + Herba

4 Nangka Artocarpus Integra ++ Pohon

5 Durian Durio Zibbenthinus +++ Pohon

6 Sirsak Anona Muricara + Pohon

7 Pepaya Carica Papaya ++ Pohon

8 Jambu Air Eugenia Aquea + pohon

9 Mangga Mangifera Indica ++ Herba

10 Sukun Artocarpus Communis ++ herba

11 Jeruk Citrus Aurantifolia ++ Pohon

12
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

12 Bambu Bambusa spp ++ pohon

13 Jati Tectona Grandis ++ pohon

14 Petai Cina Leucena Glauca ++ pohon

15 Ubi Kayu Manihot Utilissima +++ Herba

16 Jengkol Pithecellobium Lobatum + Herba

17 Terong Solanum Melongena ++ Perdu

18 KembangSepatu Hibiscus Rosa Sinensis ++ perdu

19 Pinang Areca Catechu ++ Herba

20 Bunga Kenikir Cosmos Caudatus + Herba

21 Jambu Monyet Anacardium + Herba


Occidentale

22 Talas Calocasia esculenta + pohon

23 Jarak Pagar Jathropa Curcas ++ herba

24 Pisang Musa Paradisiaca ++ pohon

25 Jambu Biji Psidium Guajava ++ pohon

26 Bogenvil Bougenvillea ++ Perdu


spectabillis

27 Melinjo Gnetum Gnemon ++ pohon

Sumber : tim survey


+ sedikit, ++ sedang, +++ banyak

2.3.3 Tata Guna Lahan


Dalam konteks RTRW Kabupaten Bogor tahun 2005 — 2025 sebagaimana ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
Wllayah Kabupaten Bogor Tahun 2005 — 2025 Kabupaten Bogor diarahkan untuk
mewujudkkan:
1) Terselenggaranya pemanfaatan ruang wiIyah yang berkelaniutan dan berwawasan
lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan daya tampung lirigkungan hidup
yang selektif, efektif dan efisÌen, melalul pemberian Building Coverage Ratio (BCR) yang
rendah pada kawasan yang memiliki nilai konservasi

13
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

2) Meningkatkan kualitas lingkungan pda kawasan lindung sebagai kawasan konservasi air dan
tanah, melalui program rehabilitas lahan, dengan kegiatan vegetative dan sipil teknis serta
kegiaran pemanfaatan ruang yang tidak dapat mengganggu fungsi kawasan
3) Tercapainya pembangunan infrastruktur yang dapat mendorong perkembangan wilayah dan
perekonomian masyarakat khususnya pada daerah-daerah tertinggal dan terisolasi guna
menekan migrasi dari desa ke kota dengan pengembangan desa-desa potensial;
4) Pembangunan dan penembangan perkotaan berhirarkis yang dibentuk oleh system jaringan
antara kegiatan perdesaan dan perkotaan internal daerah dan eksternal Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur (Jabodetabekpunjur); dan
5) Terwujudnya rencana tata ruang yang lebih rinci sebagai arahan pengendalian, pengawasan,
dan pelaksanaan pembangunan dalam mewujudkan sistem kota-kota
Untuk itu aka kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Bogor adalah :
1) Kebijakan pengembangan struktur ruang
a.Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang
merata dan berhirarki; dan;
b.Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jariangan prasarana transportasi,
telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah
daerah.
2) Kebijakan pengembangan kawsan lindung, meliputi:
a.Kebijaksanaan kawasan lindung, meliputi:
 Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup;
 Pencegahan dampak negative kejadian manusia yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup.
b.Kebijakan pengembangan kawaasn budi daya, meliputi:
 Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan ketertarikan antar kegiatan budi daya ;
dan
 Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan
daya tamping lingkungan ;
c. Kebijakan pengembangan kawasan stragtegis, meliputi :
 Pengembangan kawasan stragtegis puncak sebagai kawasan stragtegis lingkungan hidup
yang berperan sebagai kawasan andalan pariwisata melalui pembatasan pemanfaatan
ruang yang lebih selektif dan efisien;

14
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

 Pengembangan kawasan steagtegis industry sebagai kawasan stragtegis social ekonomi


melalui penataan dan pemanfaatan ruang serta pembangunan jaringan infrastruktur
yang mendorong perkembangan kawasan;
 Pengembangan kawasan stragtegi pertambangan sebagai kawasan andalan sumber daya
alam melalui konservasi bahan galian; dan
 Pengembangan kawasan stragtegis lintas administrasi kabupaten sebagai kawasan
strategis social ekonomi melalui sinkri=onisasi system jaringan.
Untuk lebih menjabatkan kebijakan penataan ruang tersebut, maka dalam rangka mewujudkan
tujuan penataan ruang di kabupaten Bogor, stragtegi penataan ruang Kabupaten Bogor
dirumuskan sebagai berikut :
1) Strategi pengembangan struktur ruang wilayah
a. Pengingkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah,
meliputi :
 Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan ddan
kawasan pedesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah sekitarnya.
 Mengenmbangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat
pertumbuhan; dan
 Mendorong kawsan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan leih
efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya.
b. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana, meliputi :
 Meningkatnya kualitas jaringan prasarana dan mewujudkan keterpaduan pelayanan
transportasi darat dan udara;
 mendorong pengembangan prasarana telekomunikasi terutama di kawasan terisolasi
 meningkatkan jaringan energy untuk memanfaatkan energy terbarukan dan tak
terbarukan secara optimal serta mewujudkan keterpaduan system penyediaan tenaga
listrik;
 meningkatkan kualitas jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan system
jaringan sumberdaya air; dan
 meningkatkan jaringan tranmisi dan distribusi minyak dan gas bumi, serta mewujudkan
sistem jaringan pipa minyak dan gas bumi yang optimal.
(2) Strategi pengembangan kawasan pedesaan dan kawan pekotaan

15
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

a. strategi pengembangan kawasan pedesaan diarahkan melalui pengembangan fasilitas dan


infrastruktur serta pemukiman yang dapat menunjang budidaya perdesaan dalam rangka
mempertahankan luas lahan pertanian dan peningkatan produksi pertanian;
b. strategi pengembangan kawasan perkotaan diarahkan melalui pengembangan pusat-pusat
jasa, koleksi, dan distribusi produk-produk perdesaan, disesuaikan dengan kondisi dan
potensi fungsi masing-masing kota
(3) Strategi pengembangan system pusat pemukiman perdesaan dan perkotaan.
a. Strategi pengembangan system pusat pemukiman perdesaan dilakukan melalui perbentukan
Desa Pusat Pretumbuhan (DPP) dalam upaya pengembangan kegiatan social, ekonomi, dan
budaya masyarakat yang memiliki keterkaitan kuat terhadap wilayah yang dilayaninya;
b. Strategi pengembangan system usat pemukiman perkotaan, dilakukan melalui :
 Pengembangan pemukiman perkotaan dengan skala pelayanan Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) diarahkan dan didukung oleh sistem jaringan yang memiliki fungsi
Pusat Kegiatan Nasional;
 Pengembangan Pemukiman Perkotaan yang mendorong penggunaan tanah yang
lebih efisien melalui pembangunan perumahan secara vertical pada wilayah yang
berkembang pesat/perkotaan dan kegiatan industri;
 Pengembangan pemukiman diprioritaskan kepada hunian yang terintegrasi dengan
sistem angkutan massal; dan
 Pembangunan rumash susun sebagai upaya peremajaan permukiman kumuh diatas
tanah Negara yang dilengkapi prasaranan dan fasilits lainnya sesuai dengan rencana
tata ruang.
(4) Strategi pengembangan sustem prasarana wilayah ; dan
a. Pengembangan system jaringan jalan tol, jalan arteri primer, dan kolektor primer serta
mengintegrasikan pusat kegiatan nasional, dan pusat-pusat pertumbuhan;
b. Pengembangan system trasnportasi, melalui pengembangan terminalangkutan pada pusat-
puat pertumbuhan diwilaya perbatasan, pengebagnan terminal angkutan barang pada
kawasan sesntra produksi pertanian;
c. Pengembangan system persampahan dilakukan melalui penyebaran lokasi diseluruh wilayah
yang memiliki keterkaitan erat dengan system transportasi;
d. Pengembangan system pengairan dilakukan dalam rangka mempertahankan kelangsungan
ketersediaan dan pendistribusian sumber air pertanian dan air bersih perkotaan, melalui

16
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

pembangunan dan rehabilitas pada jaringan irigasi pemerintah di 32 daerah irigasi, jaringan
irigasi pedesaan di 794 Daerah irigasi, 7 Daerah Aliran Sungai, 93 Situ dan 96 titik mata air;
e. Pengembangan sarana pemakaman dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tanah kuburan
yang diarahkan pada pemanfaatan lahan cadangan tanah pemakaman dan terintegrasi
dengan tanah pemakaman masyarakat melalui pengembangan area tempat pemakaman
umum (TPU) regional dan local di setiap wilayah kecamatan, sertapengembangan tempat
pemakan bukan umum (TPBU) pada kawasan yang dinyatakan memnugkinkan secara teknis
dan fisik lingkungan, serta tidak berdampak social pada lingkungan sekitarnya
f. Pengembangan sarana pendidikan dan olah raga dilakukan melalui :
 Pendekatan pelayanan dan pengembangan pendidikan kejuruan yang dapat
meningkatkan keterampilan untuk mernenuhi kebutuhan pasar lapangan kerja;
 pegembangan zona pendidikan pada kawasan tertentu/perkotaan dan
pengembangan pelayanan pendidikan setingkat perguruan tinggi pada
kota orde l atau Orde II
 pengembangan dan penyediaan fasilitas olahraga yang mampu mendukung kegiatan
olahraga skala regional, nasional, maupun internasional dan menumbuh kembangkan
kegiatan oahragadimasyarakat dengan membangun/memanfaatkan fasihtas lingkungan
dan/atau penyediaan sarana dan prasarana olah raga disetiap kecamatan;
g. Pengembangan sarana peribadatan untuk memenuhi kebutuhan keagamaan masyarakat
dengan memperhatikan keharmonisan kehidupan beragama dan kondisi sosial budaya
masyarakat setempat melalui pengembangan parasarana peribadatan yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat setempat, antara lain:
 Pengembangan tempat ibadah umat muslim dengan pembangunan masjid agung di
setiap wilayah kecamatan; dan
 Pembangunan ternpat ibadah umat lainnya disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan
keadaan masyarakat setempat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Strategi pengembangan pola ruang wllayah
a. Strategi pengembangan kawasan lindung;
1. Strategi untuk pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi Iingkungan hidup, meliputi:
 Menetapkan kawasan lindung sebesar 44,69 % (133.548,41 Hektar) dan luas wilayah
Kabupaten Bogar seluas 298.838,304 Hektar, yang meliputi kawasan hutan yang
berfungsi llndung di dalam kawasan hutan dan kawasan lindung di luar kawasan
hutan; dan

17
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

 Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun


akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan
memelihara keseimbangan ekosistem wilayah.
2. strategi untuk pencegahan dampak negative kegiatan manusia yang dapat menimbulakan
kerusakan lingkungan hidup meliputi :
 menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkunga hidup dari
tekanan perubahan dan/atau dampak negative yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan
agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya;
 melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energy, dan/atau
komponen lain yang dibuang kedalamnya;
 mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung
menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup
tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan;
 mengendalikan dan pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana untuk menjamin
kepentingan generasi masa kini dan generasi masa yang akan dating;
 mengelola sumber daya alam tak terbarukan untuk menjamin pemanfaatan secara
bijaksana dan meningkatkan kualitas nilai seta keanekaragamannya; dan
 mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi bencana di
kawasan rawan bencana.
(6) Strategi pengembangan kawasan budi daya; dan
a. Strategi untuk perwujudan dan peningkatan keteraduan dan keterkaitan antar
kegiatan budidaya, meliputi :
 menetapkan kawasan budi daya yang memiliki nilai stragtegis nasional untuk
pemanfaatan sumberdaya alam di ruang darat, ruang udara, dan termasuk ruang
di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan keseimbangan pemanfaatan
ruang wilayah;
 Mengembangkan kegiatan budi daya unggulan didalam kawasan beserta
prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan
prasarana secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan
perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya;
 Mengembangkan kegiatan budi daya untuk menunjang aspek politik, pertahanan
dan keamanan, social budaya serta ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

18
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

 Mengembangkan dan melestarikan kawasan budi daya pertanian pengan untuk


mewujudkan ketahanan pangan nasional
b. Strategi untuk pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui
daya dukung dan daya tamping lingkungan, meliputi :
 Membatasi perkembangan kegiatan budi daya terbangun di kawasan rawan
bencana untuk meminimalkan potensi kejadian bencana dan potensi kerugian
akibat bencana;
 Mengembangkan kawasan perkotaan dengan mengoptimalkan pemanfaatan
ruang secara vertical;
 Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit 30% (tiga puluh
persen) dari luas kawasan perkotaan; dan
 Membatasi perkembangan kawasan terbangun di kawasan perkotaan untuk
mempertahankan tingkat pelayanan prasarana dan sarana untuk perkotaan serta
mempertahankan fungsi kawasan perdesaan sekitarnya.
c. Strategi untuk pengembangan fasilitas perkotaan yang dapat mendukung kegiatan
perdesaan sebagai basis perekonomuan daerah dan dalam rangka menekan migrasi
penduduk dari desa ke kota.
(7) Strategi Pengembangan kawasan strategis
a. Pengembangan kawasan stragtegis Puncak sebagai kawasan wisata dan konservasi
dengan tetap mempertahankan perlestarian lingkungan hidup;
b. Pengembangan kawasan stragtegis industry sebagai kawasan yang dapat mendorong
masuknya investasi melalui regulasi, perizinan, dan pengembangan infrastruktur yang
dapat mendukung kegiatan industri;
c. Pengembangan kawasan stragtegis pertambangan untuk kepentingan pendayagunaan
sumberdaya alam dilakukan melalui konservasi bahan galian dengan penembangan
industri pengolahan yang dapat memberikan multinier efect kepada masyarakat
sekitar dengan tetap mempertahankan pelestarian lingkungan hidup;
d. pengembangan kawasan strategis lintas administrasi daerah untuk sinergitas
pemantaatnl yang dan pengembangan infrastruktur wilayah perbatasan.
(8) Strategi penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara dan penatagunaan
sumberdaya alam lainnya.
a. Penatagunaan tanah diarahkan pada tertib administrasi pertanahan dan pemanfaatan
tanah yang lebih optimal.

19
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

b. Penatagunaan air diarahkan pada pemanfaatan yang memperhatikan ketersediaan


dan kelangsungan sumber air sebagai sumber penghidupan.
c. Penatagunaan udara diarahkan pemanfaatan ruang udara yang berkaitan dengan
ketinggian bangunan pada kawasan-kawasan yang tetah ditentukan.
d. Penatagunaan sumberdaya alam lainnya diarahkan sesuai dengan daya dukung dan
daya tamping lingkungannya.

Berdasarkan Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten menurut Peraturan Daerah Kabupaten
Bogor Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun
2005 — 2025, Kecamatan Tanjungsari berada di kawasan peresapan air, kawasan gerakan
tanah tinggi, Kawasan hutan Produksi Terbatas (HPT), Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP),
Kawasan Pertanian Lahan basah, Kawasan Pertanian lahan Kering, Kawasan tanaman
tahunan, Kawasan Perkebunan, Kawasan petemakan besar, Kawasan pengembangan
kegiatan perrkariari, Kawasan pertambangan bahan galian golongan C dan bukan golongan
vital dan Kawasan Pemukiman. Berdasarkan Peta Rencana Pola Ruang tersebut, wilayah IUP
PT. Arto Bangun Cernerlang berada di Kawasan Pertanjan Lahan Basah, sedangkan untuk
status kawasan hutan berada pada Area Penggunaan Lain (ARL). Untuk tata guna lahan di
wilayah IUP PT. Arto Bangun Cemerlang, di lokasi Gunung Paparean dan Gunung Batu citak
serta lereng curam sekitamya merupakan area Non Agrikultur alang-alang sabana dan
padang. Sedangkan untuk lereng yang lebih landal di sekitarnya digunakan untuk
perkebunan.
Luas wilayang Kecamatan Tanjungsari adalah 12.999 Hektar. Dari luas wilayah tersebut
sebagian besar lahan digunakan untuk kegiatan usaha pertanian dan jalar, jagung, kedelau
dan kacang tanah. Pemanfaatannya dan luas tanah di Kecamatan Tanjungsari dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 1.9
Pemanfaatan Lahan Kec. Tanjungsari untuk Pertanian dan Perkebunan
Pertanian
Tahun Indikator Kedela Kacang
Padi Sawah Ubi Kayu Ubi Jalar Jagung
i Tanah
Luas Tanam (ha)            
Luas Panen (ha)   31 9 32   37
2007
Produktivitas (Ku/Ha)            
Produksi (Ton)   585 113 110   48
Luas Tanam (ha) 5164 162        
2008 Luas Panen (ha) 4764 137 23 3 11  
Produktivitas (Ku/Ha)            

20
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

Produksi (Ton) 26954 370 428 39 34 22


Luas Tanam (ha) 5213 147 28 2 21 30
Luas Panen (ha) 5188 159 20 6 26 24
2009
Produktivitas (Ku/Ha) 27 29 181 134 34 12
Produksi (Ton) 31257 467 363 80 88 28
Luas Tanam (ha) 4898   15 6 24 10
Luas Panen (ha) 4898   15 5 16 10
2010
Produktivitas (Ku/Ha) 6   40 7 4 3
Produksi (Ton) 30114   60 32 64 31
Luas Tanam (ha) 5078       30  
Luas Panen (ha) 62       29  
2011
Produktivitas (Ku/Ha) 31565       40  
Produksi (Ton) 5078       116  
Sumber : Profil Kec. Tanjungsari, 2013

2.3.4 Topografi Dan Morfologi Daerah Penyelidikan


Topografi di kabupaten Bogor sebagian besar merupakan daratan dengan tipe morfologi
wilayah yang bervariasi, dari daratan yang relative rendah debagian utara hingga daratan
selatan, sehingga membentuk bentangan lereng yang menghadap ke utara. Keadaan
morfologi wlayah serta prosentasenya sebagai berikut :
a. Dataran rendah (15 – 100 mdpl) sekitar 29,28% merupakan kategori ekologi hilir
b. Dataran bergelombang (100 – 500 mdpl) sekitar 42,62% merupakan kategori ekologi
tengah
c. Pegunungan Tinggi (500 – 1000 mdpl) sekitar 19,53% merupakan kategori ekologi hulu
d. Pegunungan Tinggi (1000 – 2000 mdpl) sekitar 8,43% merupakan kategori ekologi hulu
e. Puncak-puncak gunung (2000 – 2500 mdpl) sekitar 0,22% merupakan kategori hulu.
Dataran bergelombang dan pegunungan menempati sebagian besar wilayah Kabupaten
Bogor di bagian Tengah dari daerah ini dengan ketinggian topografi mulai dari 300 – 1000
mdpl, dibentuk oleh produk batuan tua dari batuam sedimen yang berumur tersier. Dibagian
selatan wilayah kabupaten Bogor ini ditutup oleh batuan gunung api muda yang berumur
kuarter yang secara fisiografi berada pada daerah perbatasan anatara Zona Bogor dan Zona
Bandung.
Pola aliran sungai pada umumnya dikontrol oleh struktur-struktur geologi yang berarah
Utara-Selatan dan sebagian membentuk tinggian dan depresi. Dengan demikian pola aliran
sungainya memperlihatkan pola “sun dendritic” sampai pola “dendritic”

21
Dokumen STUDI KELAYAKAN
Tambang Sirtu PT. ABC
Ds. Sirnarasa Kec. Tanjungsari Kab. Bogor

Di wilayah Kabupaten Bogor terdapat 6 (enam) Daerah aliran Sungai (DAS) yang posisinya
membentang dan mengalir dari daerah pegunungan di bagian selatan kea rah utara, yaitu :
DAS Cidurian, Das Cimanceuri, DAS Cisadane, DAS Ciliwung, DAS Kali Bekasi dan DAS Citarum
Hilir. Sungai-sungai pada masing-masing DAS tersebut mempunyai fungsi dan peranan yang
sangat stragtegis yaitu drainase utama wilayah. Disamping itu, di Kabupaten Bogor terdapat
danau atau situ-situ sebanyak 93 buah dengan luas 49628 Ha dan terdapat juga sejumlan
mata air. Situ-situ dimaksud berfungsi sebagai reservoar atau tempat peresapan air dan
beberapa diantaranya dimanfaatka sebagai obyek Wisata atau tempat rekreasi, budidaya
perikanan dan irigasi untuk pertanian
Dengan kondisi ekologi dan morfologi tersebut dl atas, sebagian besar wilayah Kabupaten
Bogor berfungsi lindung (non budidaya dan budidaya terbatas), sehingga wilayah yang dapat
digunakan untuk kegiatan budidaya terbatas yakni hanya wilayah dataran rendah bagian
utara. Selain itu, kondisi morfologi Kabupaten Bogor sebagian besar berupa dataran tinggi,
perbukitan dan pegunungan dengan batuan penyusunnya didominasi oleh hash letusan
gunung, yang terdiri dan andesit, tufa, dan basalt. Gabungan batu tersebUt termasuk dalam
sifat jenis batuan relatif lulus air dimana kemampuannYa meresapkan air hujan tergolong
besar. Jenis pelapukan batuan ini relatif rawan terhadap gerakan tanah bila mendapatkan
siraman curah hujan yang tinggi. Selanjutnya, jenis tanah penutup didominasi oleh material
vulkanik lepas.

22

You might also like