You are on page 1of 17

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.12 No.

2 September 2019

PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA TERHADAP


KINERJA MELALUI STRESS KERJA SEBAGAI
MODERATOR PADA PEGAWAI WANITA (Studi pada Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tabalong)

Abdul Wahab
Arfie Yasrie
Mahfuzil Anwar
manwar_stimi@yahoo.co.id

STIMI BANJARMASIN

Abstract,
Multiple role conflict or in other terms Work-Fanily Conflict for
women who work and can not be avoided, because it is very strongly
associated with depression as well as the traditional role of women who
until now cannot be avoided, because it deals with responsibility in
managing the household and raising child. There are two problems faced
by women in multiple role conflicts, in this case on the one hand the
family work conflict has the effect of decreasing household / family life,
and on the other hand disrupts work activities.
Based on the data obtained, the number of staff of the Office of
Women's Empowerment, Child Protection, Population Control and
Family Planning in Tabalong District which became the object of
research specifically for female employees as many as 35 people became
a sample of as many as the population of this study.
Hypothesis 1, multiple role conflict has a positive effect on work
stress stated to be acceptable, although not significant. Hypothesis 2,
multiple role conflict has a positive effect on performance which is stated
to be acceptable, although not significant. Hypothesis 3, Job stress is a
moderator variable between multiple role conflict and performance.

Keywords: Multiple Role Conflict, Performance

Abstrak,
Konflik peran ganda atau dalam istilah lain Work-Fanily Conflict
pada wanita yang bekerja dan tidak bisa dihindari, karena berhubungan
sangat kuat dengan depresi juga dengan peran tradisional wanita yang
hingga saat ini tidak bisa dihindari, karena berhubungan dengan
tanggung jawab dalam mengatur rumah tangga dan membesarkan anak.
Terdapat dua permasalahan yang dihadapi wanita dalam konflik peran
ganda, dalam hal ini disatu sisi konflik pekerjaan keluarga mempunyai
pengaruh menurunnya kehidupan rumah tangga/keluarga, dan di sisi lain
mengganggu aktifitas bekerja.

250
Abdul Wahab, Arfie Yasrie, dan Mahfuzil Anwar. Pengaruh konflik peran …

Berdasarkan data yang diperoleh, Jumlah Pegawai Dinas


Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Kabupaten Tabalong yang menjadi objek
penelitian khusus untuk pegawai wanita sebanyak 35 orang yang
menjadi sampel sekaligus populasi dari penelitian ini.
Hipotesis 1, konflik peran ganda berpengaruh positif terhadap
stres kerja dinyatakan dapat diterima, walaupun tidak signifikan.
Hipotesis 2, konflik peran ganda berpengaruh positif terhadap kinerja
dinyatakan dapat diterima, walaupun tidak signifikan. Hipotesis 3, Stres
kerja merupakan variabel moderator antara konflik peran ganda dan
kinerja.

Kata Kunci: Konflik Peran ganda, Kinerja

Konflik peran ganda atau keluarga dan jumlah anggota


dalam istilah lain Work-Family keluarga yang memiliki
Conflict pada wanita yang bekerja ketergantungan terhadap anggota
dan tidak bisa dihindari, karena keluarga yang lain.
berhubungan sangat kuat dengan Terdapat dua permasalahan
depresi juga dengan peran tradisional yang dihadapi wanita dalam konflik
wanita yang hingga saat ini tidak peran ganda, dalam hal ini disatu sisi
bisa dihindari, karena berhubungan konflik pekerjaan keluarga
dengan tanggung jawab dalam mempunyai pengaruh menurunnya
mengatur rumah tangga dan kehidupan rumah tangga/keluarga,
membesarkan anak. Davis et al dan di sisi lain mengganggu aktivitas
(2002; 75), tuntutan pekerjaan bekerja. Berdasarkan data yang
berhubungn dengan tekanan yang diperoleh, Jumlah Pegawai Dinas
berasal dari beban kerja yang Pemberdayaan Perempuan,
berlebihan dan waktu, seperti Perlindungan Anak, Pengendalian
pekerjaan yang harus diselesaikan Penduduk dan Keluarga Berencana
terburu-buru dan deadline. Tuntutan Kabupaten Tabalong yang menjadi
keluarga berhubungan dengan waktu objek penelitian khusus untuk
yang dibutuhkan untuk menangani pegawai wanita sebanyak 35 orang
tugas-tugas rumah tangga dan yang menjadi sampel sekaligus
menjaga anak ditentukan oleh populasi dari penelitian ini.
besarnya keluarga, komposisi

251
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.12 No.2 September 2019

Berdasarkan latar belakang 1. Mengetahui apakah konflik peran


diatas, maka rumusan masalah pada ganda berpengaruh secara positif
penelitian ini adalah sebagai berikut: terhadap stres kerja pegawai
1. Apakah konflik peran ganda wanita Dinas Pemberdayaan
berpengaruh positif terhadap Perempuan, Perlindungan Anak,
Stres kerja pegawai wanita Dinas Pengendalian Penduduk dan
Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana Kabupaten
Perlindungan Anak, Tabalong.
Pengendalian Penduduk dan 2. Mengetahui apakah konflik peran
Keluarga Berencana Kabupaten ganda berpengaruh secara positif
Tabalong? terhadap kinerja pegawai wanita
2. Apakah konflik peran ganda Dinas Pemberdayaan Perempuan,
berpengaruh positif terhadap Perlindungan Anak,
kinerja pegawai wanita Dinas Pengendalian Penduduk dan
Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana Kabupaten
Perlindungan Anak, Tabalong.
Pengendalian Penduduk dan 3. Mengetahui dan menganalisis
Keluarga Berencana Kabupaten apakah stres kerja berperan
Tabalong? sebagai moderator antara konflik
3. Apakah Stres Kerja berperan peran ganda dan kinerja pegawai
sebagai moderator atau sebagai wanita Dinas Pemberdayaan
pemediasi antara konflik peran Perempuan, Perlindungan Anak,
ganda dan kinerja pegawai Pengendalian Penduduk dan
wanita Dinas Pemberdayaan Keluarga Berencana Kabupaten
Perempuan, Perlindungan Anak, Tabalong.
Pengendalian Penduduk dan Konflik Peran Ganda
Keluarga Berencana Kabupaten Konflik merupakan sesuatu
Tabalong? yang tidak dapat dihindari oleh setiap
Tujuan penelitian ini adalah sebagai individu diantara berbagai
berikut: kepentingan yang berbeda dimana
dia memiliki tingkat dan kepentingan

252
Abdul Wahab, Arfie Yasrie, dan Mahfuzil Anwar. Pengaruh konflik peran …

yang sama, dan konflik ini banyak sendiri maupun dari lingkungan,
terjadi dalam kehidupan manusia tetapi bersifat bertentangan. Konflik
tanpa melihat apakah dia seorang peran ganda menurut Bedeian, Burke
laki-laki dewasa atau seorang remaja, dan Moffet, 1988; Burden dan
seorang remaja putri atau wanita Goorgins, 1987; Greenhaus dan
dewasa. Konflik ini dapat terjadi di Parasuraman, 1987; Pleck, 1989; dan
dalam diri individu atau di luar Shinn, 1989 yaitu: konflik peran
individu, tergantung pada pilihan ganda adalah terdapat bukti bahwa
yang diambil. ketegangan antara keluarga dan
Peran adalah serangkaian aturan pekerjaan yang menunjukkan
rumusan yang membatasi perilaku- terdapatnya penurunan secara
perilaku yang diharapkan dari psikologis dan fisik dari
pemegang kedudukan tertentu kesejahteraan karyawan.
menurut Agasti (dalam Aryadi, 2006; Menurut Netemeyer dkk
121) setiap wanita yang bekerja akan (dalam Hennesy, 2008; 64)
mengalami konflik peran, minimal mendefinisikan konflik peran ganda
dalam waktu bagi kelangsungan sebagai konflik yang muncul akibat
kedua tugas yang dipikulnya. tanggung jawab yang berhubungan
Menurut Aryadi, mendefinisikan dengan pekerjaan mengganggu
bahwa wanita yang berperan ganda permintaan, waktu dan ketegangan
adalah wanita yang dihadapkan pada dalam keluarga. Selanjutnya
kenyataan bahwa mau tidak mau Hennesy (2008; 76) juga
mereka harus menentukan pilihannya memberikan definisi dari konflik
antara berkarir di luar rumah peran ganda yaitu konflik yang
sekaligus menata rumah tangga, atau terjadi ketika konflik sebagai hasil
berkarir di luar tanpa rumah tangga. dari kewajiban pekerjaan yang
Goldman dan Milman (1969) mengganggu kehidupan rumah
menyatakan bahwa konflik peran tangga. Gardi Armawan (2006; 85)
adalah situasi dimana harapan- mendefinisikan konflik peran ganda
harapan peran seseorang datang pada sebagai sebuah bentuk dari konflik
saat bersamaan, baik dari individu antar peran dimana tekanan dari

253
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.12 No.2 September 2019

peran dalam pekerjaan dan keluarga Frone (1992), indikator-


saling bertentangan, yaitu indikator konflik keluarga-pekerjaan
menjalankan peran dalam pekerjaan adalah tekanan sebagai orang tua,
menjadi lebih sulit karena juga tekanan perkawinan, kurangnya
menjalankan peran dalam keluarga, keterlibatan sebagai istri, kurangnya
begitu juga sebaliknya, menjalankan keterlibatan sebagai orang tua, dan
peran dalam keluarga menjadi lebih campur tangan pekerjaan. Konflik
sulit karena juga menjalankan peran keluarga pekerjaan mengacu pada
dalam pekerjaan. Konflik peran suatu bentuk konflik peran yang pada
ganda dapat dilihat melalui: umumnya tuntutan waktu untuk
1. Konflik pekerjaan – keluarga keluarga, dan ketegangan yang
(work-family conflict) diciptakan oleh keluarga
Frone (1992) mendefinisikan mengganggu tanggung jawab
konflik pekerjaan keluarga sebagai karyawan terhadap pekerjaan
konflik peran yang terjadi pada (Natemeyer et al, dalam Yaves et al,
karyawan, dimana disatu sisi harus 2008: 110).
melakukan pekerjaan di kantor dan Stress Kerja
di sisi lain harus memperhatikan Beehr dan Newman (dalam
keluarga secara utuh, sehingga sulit Rice, 1999) telah memeriksa
membedakan antara pekerjaan sejumlah penelitian tentang stres
mengganggu keluarga atau keluarga kerja dan dirangkumkan ke dalam 3
mengganggu pekerjan. Konflik tipe dari hal negatif individu
pekerjaan-keluarga terjadi karena terhadap stres kerja yaitu gejala fisik,
karyawan berusaha untuk gejala psikologis, dan gejala
menyeimbangkan antara permintaan perilaku.
dan tekanan yang imbul, baik dari a. Stres karena peran
keluarga maupun yang berasal dari Sebagian besar pegawai yang
pekerjaannya. bekerja, khususnya para wanita yang
2. Konflik keluarga-pekerjaan berkerja dikabarkan sebagai pihak
(family-work conflict) yang mengalami stres lebih tinggi
dibandingkan dengan pria.

254
Abdul Wahab, Arfie Yasrie, dan Mahfuzil Anwar. Pengaruh konflik peran …

Masalahnya, wanita bekerja ini misalnya sistem promosi yang tidak


menghadapi konflik peran sebagai jelas, kesempatan untuk
wanita karir sekaligus ibu rumah meningkatkan penghasilan tidak ada,
tangga. Terutama dalam alam pegawai akan merasa kehilangan
kebudayaan Indonesia, wanita sangat harapan, tumbuh perasaan
dituntut perannya sebagai ibu rumah ketidakpastian yang dapat
tangga yang baik dan benar sehingga menimbulkan perilaku stres.
banyak wanita karir yang merasa d. Struktur Organisasi
bersalah ketika harus bekerja. Struktur organisasi berpotensi
Perasaan bersalah ditambah dengan menimbulkan stres apabila
tuntutan dari dua sisi, yaitu pekerjaan diberlakukan secara kaku, pihak
dan ekonomi rumah tangga, sangat manajemen kurang memperdulikan
berpotensi menyebabkan wanita inisiatif pegawai, tidak melibatkan
bekerja mengalami stres. pegawai dalam proses pengambilan
b. Faktor Interpersonal keputusan, dan tidak adanya
Hubungan interpersonal di dukungan bagi kretivitas pegawai.
tempat kerja merupakan hal yang Kinerja
sangat penting di tempat kerja. Kinerja adalah merupakan
Dukungan dari sesama pekerja, hasil keseluruhan pekerjaan secara
manajemen, keluarga, dan teman- kuantitas maupun kualitas yang telah
teman diyakini dapat menghambat dilakukan seorang pegawai dalam
timbulnya stres. mencapai apa yang menjadi tujuan
c. Pengembangan Karir suatu lembaga atau instansi. Variabel
Pegawai biasanya kinerja diukur atau dinilai dengan
mempunyai berbagai harapan dalam indikator kuantitas dan kualitas hasil
kehidupan karir kerjanya, yang kerja. Kinerja individu dalam sebuah
ditujukan pada pencapaian prestasi organisasi akan berpengaruh
dan pemenuhan kebutuhan untuk terhadap prestasi organisasi. Oleh
mengaktualisasi diri. Apabila karena itu, kekompakan dalam
perusahaan tidak dapat memenuhi sebuah organisasi akan berpengaruh
kebutuhan pegawai untuk berkarir, pada pencapaian prestasi baik

255
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.12 No.2 September 2019

individu maupun organisasi. Tanpa memberikan konstribusi ekonomi.


kinerja yang baik disemua tingkat Variabel kinerja diukur dengan
organisasi, pencapaian tujuan dan indikator yaitu: Kualitas kerja,
keberhasilan organisasi menjadi kuantitas kerja, lama jam kerja,
sesuatu yang sangat sulit untuk biaya, supervisi dan harga diri.
dicapai. Sehingga keberhasilan Keseluruhan indikator-indikator
organisasi sebenarnya adalah prestasi untuk masing-masing variabel
para individu secara bersama, untuk dijabarkan kedalam butir-butir
itu dalam kaitannya prestasi perlu pernyataan dengan skala Likert lima
diketahui seberapa baik prestasi yang titik.
telah dicapainya. Berdasarkan landasan teori
Kinerja merupakan hasil yang dikemukakan, maka kerangka
pekerjaan yang mempunyai konseptual dalam penelitian ini dapat
hubungan kuat dengan tujuan dikemukakan seperti tampak pada
strategis organisasi, kepuasan dan bagan 1 berikut:
Bagan 1
Kerangka Konseptual

KONFLIK PERAN H2
R5i
GANDA KINERJA (Y)
(X1) R (6i)
R (10i)
H1

H3
STRESS KERJA (X2)
R (5i)

Hipotesa H2: Konflik peran ganda


H1: konflik peran ganda berpengaruh positif terhadap
berpengaruh positif terhadap kinerja
stres kerja pegawai wanita H3: Stres Kerja berperan sebagai
moderator atau pemediasi

256
Abdul Wahab, Arfie Yasrie, dan Mahfuzil Anwar. Pengaruh konflik peran …

antara konflik peran ganda dan atas variabel eksogen dan variabel
kinerja pegawai wanita endogen.
1. Variabel Varibel eksogen terdiri
METODE atas:
Unit analisis pada penelitian ini a. Konflik peran ganda (X1), yang
adalah individu yang berstatus diukur atas:
sebagai pegawai wanita dan sudah 1) Tekanan kerja (X1.1)
berkeluarga pada Dinas 2) Banyaknya tuntutan tugas (X1.2)
Pemberdayaan Perempuan, 3) Kurangnya kebersamaan
Perlindungan Anak, Pengendalian keluarga (X1.3)
Penduduk dan Keluarga Berencana. 4) Sibuk dengan pekerjaan (X1.4)
Populasi dalam penelitian ini adalah 5) Konflik komitmen dan tanggung
seluruh pegawai wanita yang sudah jawab terhadap keluarga (X1.5)
berkeluaga Dinas Pemberdayaan 6) Tekanan sebagai otang tua (X1.6)
Perempuan, Perlindungan Anak, 7) Tekanan perkawinan (X1.7)
Pengendalian Penduduk dan 8) Kurangnya fungsi sebagai
Keluarga Berencana yang berjumlah seorang istri (X1.8)
35 orang. Metode pengambilan 9) Kurangnya keterlibatan sebagai
sampel yang digunakan adalah seorang istri (X1.9)
metode sensus atau seluruh populasi 10) Campur tangan pekerjaan
dijadikan responden penelitian (X1.10)
sebanyak 35 pegawai wanita, dalam b. Stres Kerja (X2), diukur dari:
hal ini seluruh pegawai wanita yang 1) Kondisi Pekerjaan (X2.1)
bekerja pada Dinas Pemberdayaan 2) Karena peran (X2.2)
Perempuan, Perlindungan Anak, 3) Faktor interpersonal (X2.3)
Pengendalian Penduduk dan 4) Pengembangan karir (X2.4)
Keluarga Berencana Kabupaten 5) Struktur Organisasi (X2.5)
Tabalong. 2. Variabel endogen:
Metode pengumpulan data yang Kinerja (Y), diukur dari:
digunakan dengan metode angket. 1) Kualits kerja (Y1)
Variabel dalam penelitian ini terdiri 2) Kuantitas kerja (Y2)

257
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.12 No.2 September 2019

3) Lama jam kerja (Y3) tanggung jawab ketika ada


4) Biaya (Y4) tambahan jam kerja;
5) Supervisi (Y5) 3) Kurangnya kebersamaan
6) Harga diri (Y6) keluarga (X1.3) diukur dari butir
Definisi Operasioanl Variabel kuesioner = Saya harus
Penelitian mengubah rencana kegiatan
Konflik peran ganda (X1) keluarga untuk memenuhi
Konflik merupakan sesuatu yang kewajiban yang terkait dengan
tidak dapat dihindari oleh setiap pekerjaan;
individu diantara berbagai 4) Sibuk dengan pekerjaan (X1.4),
kepentingan yang berbeda dimana diukur dari butir kuesioner =
dia memiliki tingkat dan kepentingan Saya hanya mampu mengerjakan
yang sama, dan konflik ini banyak sebagian tugas rumah tangga
terjadi dalam kehidupan manusia karena sudah lelah pulang kerja;
tanpa melihat apakah dia seorang 5) Konflik komitmen dan tanggung
laki-laki dewasa atau seorang remaja, jawab terhadap keluarga (X1.5)
seorang remaja putri atau wanita diukur dari butir kuesioner =
dewasa. Konflik ini dapat terjadi di saya menyiapkan keperluan
dalam diri individu atau di luar keluarga seadanya saja agar
individu, tergantung pada pilihan dapat masuk kerja dengan tepat
yang diambil. Variabel ini diukur waktu;
dengan indikator sebagai berikut: 6) Tekanan sebagai orang tua
1) Tekanan kerja (X1.1) diukur dari (X1.6), diukur dari butir
butir kuesioner = Saya merasa kuesioner = saya merasa
kepentingan pekerjaan kepentingan keluarga
mengalahkan kepentingan menngalahka kepentingan
keluarga; pekerjaan;
2) Banyaknya tuntutan tugas (X1.2) 7) Tekanan perkawinan (X1.7),
diukur dari butir kuesioner = diukur dari butir kuesioner =
Saya kesulitan memenuhi saya merasa ada hambatan untuk
bekerja dengan baik disebabkan

258
Abdul Wahab, Arfie Yasrie, dan Mahfuzil Anwar. Pengaruh konflik peran …

timbulnya masalah ketegangan diukur dengan indikator sebagai


dalam keluarga; berikut:
8) Kurangnya fungsi sebagai orang 1) Kondisi Pekerjaan (X2.1), diukur
tua (X1.8), diukur dari butir dari butir kuesioner = saya
kuesioner = Saya kesulitan dalam merasa tugas yang diberikan
memenuhi kewajiban sebagai dalam pekerjaan terlalu banyak;
seorang istri terhadap keluarga 2) Karena peran (X2.2), diukur dari
karena merasakan ketenggangan butir kuesioner = merasa selalu
yang ditimbuljkan dalam dikejar waktu dalam
pekerjaan; menyelesaikan pekerjaan;
9) Kurangnya keterlibatan sebagai 3) Faktor interpersonal (X2.3),
orang tua (X1.8), diukur dari diukur dari butir kuesioner =
butir kuesioner = kurang saya merasa hubungan
konsentrasi dalam bekerja karena komunikasi antara atasan dan
ada anggota keluarga (anak) yang bawahan tidak efektif;
sakit; 4) Pengembangan karir (X2.4),
10) Campur tangan pekerjaan diukur dari butir kuesioner =
(X1.10), diukur dari butir saya tidak mengalami
kuesioner = kesulitan memenuhi peningkatan dalam bekerja;
tanggungjawab pekerjaan karena 5) Struktur Organisasi (X2.5),
adanya tugas-tugas keluarga; diukur dari butir kueioner = saya
Stres Kerja (X2) belum melihat adanya manfaat
Stress kerja adalah suatu dari strukutur organisasi yang
respon adaptif, dihubungkan oleh ada;
karakteristik dan atau proses Kinerja pegawai wanita (Y):
psikologi individu yang merupakan Kinerja adalah gambaran
suatu konsekuensi dari setiap mengenai tingkat penapaian
tindakan eksternal, situasi atau pelaksanaan suatu kegiatan atau
peristiwa yang menempatkan program kebijakan dalam
tuntutan psikologis dan atau fisik mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan
khusus pada seseorang. Variabel ini misi organisasi yang tertuang dalam

259
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.12 No.2 September 2019

strategic planning suatu organisasi. Skala pengukuran yang


Variabel ini diukur dengan indikator digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut: adalah skala likert. Teknik
1) Kualits kerja (Y1), diukur dari analisa data yang digunakan
butir kuesioner = kualitas menggunakan Analisis SEM-PLS
pekerjaan selama ini telah versi WarpPLS 3.0. yang
memenuhi prosedur dan mempunyai 13 output hasil seperti 1)
mekanisme yang ditetapkan oleh Ouput General Result, 2) Output
lembaga/ institusi/organisasi; Path Coeffiecients and P values, 3)
2) Kuantitas kerja (Y2), diukur dari Output Standard Errors and Effect
butir kuesioner = banyaknya Size for Path Coeffiecient, 4) Output
hasil pekerjaan yang diselesaikan Combined Loadings and Cross
selama ini sudah sesuai tuntutan Loadings, 5) Output Patterns
organisasi; Loadings and Cross Loadings, 6)
3) Lama jam kerja (Y3), diukur dari Output Structure loadings and cross
butir kuesioner = waktu loadings, 7) Output Indicator
penyelesaian tiap pekerjaan Weight, 8) Output Laten Variable
sesuai dengan jadwal kerja; Coefficients, 9) Output Correlations
4) Biaya (Y4), penggunaan biaya among latnt variables, 10) Output
atas sumber daya organisasi Block Variance Infltion Factors, 11)
dapat dimaksimalkan; Output Correlation among
5) Supervisi (Y5). Diukur dari butir indicators, 12) Output Linear and
kuesioner = diperlukan adanya Non Linear Relationship among
pengawasn agar hasil dan target latent variqble, dan 13) Output
pekerjaan sesuai dengan yang Indirect and Total Effects. Namun
diharapkan; Output diatas tidak seluruhnya akan
6) Harga diri (Y6), diukur dari butir dipergunakan, tetapi hanya
kuesioner = pegawai memiliki menggunakan beberapa output saja
harga diri nama baik serta yang berkaitan dengan hipotesis
kerjasama antar rekan kerja yang dikemukakan.
maupun kepada bawahan. Pembahasan

260
Abdul Wahab, Arfie Yasrie, dan Mahfuzil Anwar. Pengaruh konflik peran …

Berikut disampaikan output yang berkaitan dengan penelitian


program SEMPLS WarpPLS 3.0 yang dilakukan:
1. Output General Results
Tabel 1. Model fit indices and P values
APC=0.316 P<0.001
ARS=0.193 P=0.283
AVIF=1.076 Good if < 5

Hasil di atas menunjukkan bahwa sehingga dapat dilanjutkan untuk


model telah memenuhi syarat dianalisa.
2. Path coefficients
KONFLIK STRESS KINERJA
KONFLIK
STRESS 0.373
KINERJA 0.128 0.447
Hasil struktur model dapat dilihat pada bagan berikut;

KONFLIK STRESS KINERJA


KONFLIK
STRESS 0.253
KINERJA 0.367 0.201

Hasil diatas dapat menjawab H1: konflik peran ganda


hipotesis I: berpengaruh positif terhadap

261
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.12 No.2 September 2019

stres kerja pegawai wanita kinerja pegawai wanita


dinyatakan diterima hal ini dinyatakan diterima hal ini
ditunjukkan dari hasil Konlik ditunjukkan dari hasil Konlik
peran ganda berpengaruh peran ganda berpengaruh positif
positif terhadap stres kerja yang terhadap kinerja yang
ditunjukkan oleh angka 0,253 ditunjukkan oleh angka 0,367
atau 0,25 dalam model struktur, atau 0,37 dalam model struktur,
namun tidak signifikan karena namun tidak signifikan karena p
p = 0,253 atau 0,25 dalam = 0,367 atau 0,37 dalam model
model struktur (0,25>0,05). struktur (0,37>0,05).
H2: konflik peran ganda
berpengaruh positif terhadap
1. R-squared coefficients
KONFLIK STRESS KINERJA
0.139 0.247

Hasil di atas menunjukkan struktur hal ini menjelaskan bahwa


bahwa R-squared coefficients stres kinerja dijelaskan sebesar 25% oleh
sebesar 0,138 (0,14) dalam struktur variabel konflik peran ganda dan
dapat dijelaskan sebesar 14% oleh stres sisanya sebesar 75% dijelaskan
variabel konflik peran ganda dan oleh varaibel lain yang tidak diteliti
kinerja. R-squared coefficients dalam penelitian ini.
kinerja sebesar 0,247 (0,25) dalam
2. Indirect and total effects
Indirect effects for paths with 2 segments
KONFLIK STRESS KINERJA
KONFLIK
STRESS
KINERJA 0.167
P values of indirect effects for paths with 2 segments
KONFLIK STRESS KINERJA
KONFLIK
STRESS
KINERJA 0.229

262
Abdul Wahab, Arfie Yasrie, dan Mahfuzil Anwar. Pengaruh konflik peran …

H3: Stres Kerja berperan sebagai hubungan langsung (konflik peran


moderator atau pemediasi ganda terhadap kinerja) dengan
antara konflik peran ganda dan hubungan tidak langsung konflik
kinerja pegawai wanita peran ganda melalui stres terhadap
Menjawab hipotesis 3, kinerja, seperti tampak pada tabel
dilakukan perhitungan antara berikut:
Tabel 2. Perhitungan hubungan tidak langsung
Jalur hubungan Nilai β Langsung Nilai β Tidak Keterangan
Langsung
Konflik peran ganda - 0,13 0,13
Kinerja
Konflik peran ganda – 0,37
Stres
Stres- Kinerja 0,45
Konflik peran ganda – 0,37x 0,45 = 0,17 0,17
Stress- Kinerja
Total hubungan 0,30
Sumber: Data statistik diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas, 1. Hasil SEM-PLS diperoleh R2 =
terlihat bahwa hipotesis 3 stres kerja 0,14 atau 14% untuk variabel
sebagai moderator antara konflik konflik peran ganda yang berarti
peran ganda dan kinerja, dinyatakan bahwa konflik peran ganda dapat
dapat diterima hal ini dibuktikan dari dijelaskan oleh variabel stres
hasil total hubungan antara hubungan kerja dan kinerja sebesar 14%
langsung dan hubungan tidak sedangkan sisanya dijelaskan
langsung > dari hubungan langsung oleh variabel lain yang tidak
(0,30 > 0,13), sehingga dapat diteliti dalam penelitian ini.
dikatakan bahwa stres kerja Demikian pula dengan hasil R2 =
merupakan moderator atau pemediasi 0,25 atau 25% untuk variabel
hubungan antara konflik peran ganda Kinerja yang berarti bahwa
dan kinerja. kinerja dapat dijelaskan oleh
variabel konflik peran ganda dan
SIMPULAN DAN SARAN stres kerja, sisanya 75%
Simpulan

263
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.12 No.2 September 2019

merupakan variabel yang tidak kondisi yang memerlukan


diteliti dalam penelitian ini. bantuan dan arahan sehingga
2. Hipotesis 1, konflik peran ganda konflik peran ganda yang
berpengaruh positif terhadap dihadapi dapat diselesaikan
stres kerja dinyatakan dapat dengan baik.
diterima, walaupun tidak 2. Penelitian selanjutnya dapat lebih
signifikan. Hipotesis 2, konflik mengembangkan hasil penelitian
peran ganda berpengaruh positif ini, diantaranya dengan
terhadap kinerja dinyatakan menggunakan alat analisis yang
dapat diterima, walaupun tidak berbeda maupun dengan
signifikan. Hipotesis 3, Stres menambah variabel bebas lain,
kerja merupakan variabel seperti Kepemimpinan, Budaya
moderator antara konflik peran Organisasi, Komitmen
ganda dan kinerja. Organisasi, Pendidikan dan
Pelatihan, Lingkungan kerja,
Saran Pengembangan Pegawai, maupun
1. Berdasarkan hasil penelitian Promosi Jabatan dan lain-lain.
diketahui bahwa Stres Kerja
merupakan variabel mediator DAFTAR PUSTAKA
konflik peran ganda dan kinerja Alfian Dinnul Akbar, 2017, Konlik
Peran Ganda Wanita dan
sehingga pihak pimpinan dalam
Stres Kerja” Jurnal Kajian
hal ini Kepala Bagian dan Gender dan Anak, Vol 12
Nomor 01, Juni 2017.
Pimpinan organisasi atau
lembaga/instansi hendaknya Anarogo. P, 2002, Psikologis Kerja,
PT. Rineka Cipta, Jakarta.
berupaya untuk mengurangi stres
kerja para pegawainya misalnya Awalya Nahwi Wahyuni, 2017,
Pengaruh Konflik Peran
dengan cara melaksanakan
Ganda terhadap Kinerja
rekreasi bersama keluarga Wanita dengan stres kerja
sebagai variabel
masing-masing serta
intervening pada PT.
menyediakan konsultan dan Telekomunikasi Indonesia
Tbk, Skripsi, Fakultas
psikiater dalam menghadapi
Ekonomi Dan Bisnis Islam,

264
Abdul Wahab, Arfie Yasrie, dan Mahfuzil Anwar. Pengaruh konflik peran …

Universitas Islam Negeri Mahareni, Astrani, 2015, Pengaruh


dan Bisnis Islam, tidak Konflik Peran Ganda dan
dipublikasikan. Fear Of Success Terhadap
Kinerja Wanita berperan
Davis, K & Newstrom, J, W, 2002, ganda, Tesis Universitas
Perilaku Dalam Oganisasi, Gunadarma, tidak
Edisi ke Tujuh, Erlangga, dipublikasikan
Jakarta.
Riche, Fermiyani, 2018, Pengaruh
Dessler G, 2008, Manajemen Sumber Konflik Preran Ganda dan
Daya Manusia, Prentice Stres Kerja Terhadap
Hill, New York Kinerja Karyawati PT.
Perkebunan Nusantara V,
Gibson, Ivan cevich & Donnely, Jurnal of social and
2008, Organisasi, Binarupa Economics Research
Aksara, Jakarta. (UJSER), Vol 3 Issue 2 Des
2018.
Grenhauss JH, dan Beutell, NJ,
2011, Sources Of Conflict Rivai Veithzal, Ella Sagala, 2011,
Between Work and Family Manajemen Sumber Daya
Roles, Academy of Manusia untuk Perusahaan
Management Review, 10(1) Dari Teori ke Praktik, PT.
76-88. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Indriyani Azazah, 2009, Pengaruh
konflik leran ganda dan Robbins, Stephen, 2006, Perilaku
stres kerja terhadap kinerja Organisasi (Konsep,
perawat wanita rumab sakit Kontroversi dan Aplikasi),
(Studi pada Runah Sakit Prehalindo,Jakarta.
Roemani Muhammadiyah
Semarang), Universitas Sedarmayanti, 2009, Manajemen
Diponegoro Semarang, Sumber Daya Manusia
tidak dipublikasikan. Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri
Kalendasang P Monique et al, 2017, Sipil, PT. Refika Aditama,
Hubungan Konflik Peran Bandung.
Ganda Perawat Wanita
sebagai Care Giver dengan Siagian P. Sondang, 2003,
Stres Kerja di ruangan rawat Manajemen Sumber Daya
inap Rumah Sakit Jiwa Manusia, Bumi Aksara,
DR.V.L.Ratumbuysang Jakarta.
Provinsi Sulawesi Utara, e-
Jurnal Kperawatan (e-KP) Solihin Mahfud, Swi Ratmono,
Vol 5 Nomor 1, Februari 2013, Analisis SEM-PLS
2017. dengan WarpPLS 3.0, Andi,
Yogyakarta.

265
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.12 No.2 September 2019

Triaryati, Nyoman, 2003, Pengaruh Peran Ganda dengan Stres


Adaptasi Kebijakan Kerja pada Perawat Wanita
Mengenai Work Family yang sudah menikah, Jurnal
Issue Terhadap Absen dan Psicho Idea, Tahun 12 No.
Turnover, Jurnal 2, Juli 2014
Manajemen &
Kewirausahaan, Vol.5 No.1. Yani Kristian Kusuma et al, 2017,
Marer 2003;85. Hubungan Konflik Peran
Ganda dan Stres Kerja
Wibowo, 2008, Manajemen Kinerja, dengan komitmen
PT. Raja Grafindo Persada, OrganisasiKaryawati Yang
Jakarta. Berumah Tangga, Jurnal
Character, Vol 06 Nomor 1
Wulandari, Desi et al, 2014, tahun 2017.
Hubungan antara Konflik

266

You might also like