You are on page 1of 48
= S oy WY, INDONESIA pr Sto sel 2010 UNIS NRE AIC AWB UTA IAL@n IN ISSEY ‘Nomor 298/Menkes/SK/I11/2008 Neg POTENT USGA ECO UTES EVV Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. MLN WA' ts] 542.1. Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI Ind Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Bina Bina Pelayanan Medi k Keputusen Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 298/MenkesiSK/ 1N/2008 tentang Pedoman akreditasi laboratorium Kesehatan. -- Jakarta Depkes RI 2008 |. Judul. 1. LABORATORIES - LEGISLATION AND JURISPRUDENCE SAMBUTAN Dengan mengucap puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-NYA, sehingga revisi Keputusan Menteri Kesehatan No.943/MENKES/SK/VII/ 2002 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan dapat terlaksana. Pelayanan laboratorium keschatan adalah salah satu rangkaian pelaksanaan pelayanan kesehatan keseluruhan, Pelayanan laboratorium kesehatan mendukung berbagai program pelayanan kesehatan guna mewujudkan Visi pembangunan kesehatan yaitu :"Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat". Dalam rangka pencapaian Visi tersebut Departemen Kesehatan telah menetapkan 4 (empat) strategi pembangunan kesehatan. Salah satu dari strategi pembangunan kesehatan tersebut adalah:" Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas". Dalam pelaksanaan strategi telah difasilitasi upaya revitalisasi sistem kesehatan dasar dan rujukan. Salah satu upayanya adalah dengan memperluas jaringan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sehingga kualitas pelayanan sesuai dengan standar serta ditunjang dengan administrasi kesehatan dan peraturan perundangan undangan yang berlaku. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di bidang laboratorium kesehatan salah satunya adalah melalui pelaksanaan akreditasi laboratorium kesehatan yang yang mengacu pada Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan. Pada tahun 2002 telah diterbitkan Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan No.943/MENKES/SK/VII/ 2002, sehubungan dengan adanya berbagai perubahan dilingkungan pelayanan laboratorium kesehatan maka dianggap perlu dilakukan penyempumaan pedoman dimaksud, Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan yang telah direvisi ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan akreditasi laboratorium kesehatan di Pusat maupun di daerah dan dapat bermanfaat bagi laboratorium kesehatan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanannya. Kepada semua pihak yang telah membantu sampai terbitnya pedoman ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Jakarta, Maret 2008 DIREKTUR JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK aa ( Farid W.Husain ) KATA PENGANTAR Dalam upaya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan laboratorium kesehatan yang optimal, maka laboratorium kesehatan harus meningkatkan mutu pelayanannya. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan laboratorium kesehatan adalah dengan melaksanakan akreditasi laboratorium kesehatan, Melalui upaya ini diharapkan akan dapat mendorong laboratorium kesehatan untuk memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga mutu pelayanan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu akreditasi laboratorium kesehatan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap pelayanan yang aman dan memberikan jaminan serta kepuasan bagi masyarakat/pengguna jasa laboratorium. Penyelenggaraan akreditasi laboratorium keschatan telah mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan No.943/MENKES/SK/VI/ 2002 tentang Pedoman kreditasi Laboratorium Kesehatan. Schubungan dengan perkembangan IPTEK dibidang laboratorium kesehatan, dalam rangka mengantisipasi era globalisasi, serta mempertimbangkan perlunya standarisasi nasional, maka Keputusan Menteri Kesehatan tersebut dirasa perlu untuk disempurnakan beberapa hal yang dianggap perlu. Pembahasan penyempurnaan mulai dilaksanakan sejak tahun 2006 dan dilanjutkan tahun 2007, dengan memperhatikan masukan-masukan dari para peserta yang mempunyai kompetensi di bidang pelayanan laboratorium kesehatan, dilaksanakan dalam beberapa tahap pertemuan yang bertujuan agar mendapatkan pedoman akreditasi yang optimal. Dengan terbitnya Pedoman Akreditasi hasil revisi ini, diharapkan dapat mendukung tereapainya pelayanan laboratorium kesehatan yang bermutu Jakarta, — Maret 2008 DIREKTUR BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK Ul DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIK KATA PENGANTAR DIREKTUR BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK ... DAFTAR ISI ...essccceecereeeeeeseeesensninns KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 298/MENKES/SK/I1II/2008 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI LABORATORIUM KESEHATAN ... LAMPIRAN Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 298/Menkes/SK/I1/2008 Tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan PENDAHULUAN A. Latar Belakang . B. Tujuan Pedoman..... : C. Pengertian dan Batasan ..... AKREDITASI LABORATORIUM KESEHATAN A. Tujuan Akreditas Laboratorium Kesehatan : gan SDM dan Program Pendicikan G. Evafuasi dan Pengendalian Munu (S7) PERORGANISASIAN, A. Pusat . : B, Provins Dab VI VIL VOL vi LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN AKREDITASI A. Persiapan Akreditasi... B, Pelaksanaan Akreditasi C. Pasca Akreditasi..... PENENTUAN STATUS AKREDITASI A. Perhitungan Nilai Akhir .. B. Status Akreditasi ........ PEMBIAYAAN PENUTUP.... UCAPAN TERIMA KASIH.... MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 298/Menkes/SK/I11/2008 Tentang PEDOMAN AKREDITASI LABORATORIUM KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat Dal a v bahwa untuk menjamin mutu pelayanan laboratorium Kesehatan perlu dilakukan penilaian secara berkala melalui pelaksanaan akreditasi dan penerbitan sertifikat akreditasi laboratorium kesehatan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditetapkan Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan dengan Keputusan Menteri Kesehatan; . Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); . Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang - Undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); . Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637); Menetapkan Kesatu Kedua Keempat 2 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA > Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); ww . Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 04/Menkes/SK/I/2002 tentang Laboratorium Kesehatan Swasta; a Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/Menkes/SK/II/2003 tentang Laboratorium Kesehatan; a Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/MENKES/SK/- X1/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1295/Menkes/Per/XII/2007; MEMUTUSKA : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN AKREDITASI LABORATORIUM KESEHATAN. ; Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. : Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan merupakan pedoman bagi semua pelaksana jajaran laboratorium kesehatan Kelima Keenam Ketujuh MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dalam melaksanakan akreditasi laboratorium kesehatan. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Keputusan ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. : Dengan berlakunya Keputusan Menteri Kesehatan ini, maka Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 943/Menkes/SK/VIV- 2002 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium Kesehatan dinyatakan tidak berlaku lagi. : Keputusan Menteri Kesehatan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 26 Maret 2008

You might also like