You are on page 1of 2
’ KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA © @ > DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT Jalan H.R Rasuna Seid Blok X- Kaviing 48 Jakarta 12950 “elepon (021) 4247608 (Hunting) Feksimile (021) 4207607 GERMAS Yth. 1, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR : HK.02.03/I/ 326, /2019 TENTANG IMPLEMENTASI SISTEM INFORMAS! TUBERKULOSIS (SITB) UNTUK PELAPORAN DATA TB DI SELURUH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN, PELAKSANAAN INTEGRASI SIMRS-SITB, DAN KEWAJIBAN PENGISIAN NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN (NIK) DI SITB Sehubungan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, dengan ini kami ‘sampaikan hal-hal sebagai berk 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis pada pasal 23 antara lain mengamanatkan bahwa Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang wajib dilaporkan oleh seluruh fasiltas Kesehatan yang memberikan pelayanan tuberkulosis dan harus disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam hal ini adalah ‘Subdirektorat Tuberkulosis telah mengembangkan Sistem Informasi Tuberkulosis, (SITB) yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kasus TEC sensitif Obat dan TBC Resistan Obat yang akan menggantikan SITT dan TB Manager. 3. Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, kami instruksikan agar Saudara menghimbau pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah Saudara untuk melaporkan seluruh data tuberkulosis (terduga kasus TBC, kasus TBC (censitif dan resisten obat), logistiKOAT dan non OAT, hasil laboratorium, dan data petugas di fasilitas pelayanan Kesehatan) yang ditemukan mulai dari 1 Januari 2020 melalui sistem informasi tuberkulosis (SITB) berbasis online httousA id 4. Pengelola Program TBC kabupaten/kota dan provinsi melakukan monitoring implementasi penggunaan SITB secara rutin secara berjenjang. 5. Untuk kasus TBC yang ditemukan sebelum 1 Januari 2020 tetap dilanjutkan data pengobatannya di SITT untuk TB Sensitif dan eTB manager untuk TB Resistan sampai hasil akhir pengobatannya. 6. Nomor Induk Kependudukan (NIK) merupakan variabel yang walib diisi di SITB dan menjadi kode unik milik pasien yang teregister di dalam SITB. NIK ini akan menjadi jembatan untuk integrasi dengan sistem informasi kesehatan lainnya. 7. Seluruh pasien Tuberkulosis yang datang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan wajib membawa fotokopi KTP/Kartu Keluarga sebagai lampiran untuk melengkapi variabel NIK di dalam SITB dan petugas pelayanan kesehatan wajib melakukan pengisian NIK ke dalam SITB. 8. Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Yankes, Kemenkes RI No. HK.02.02//4181/2018 tentang Kewajiban Pelaporan Kasus Tuberkulosis di Seluruh Pelayanan Kesehatan. Bahwa setiap pelayanan kesehatan wajib melaporkan kasus TB melalui sistem informasi tuberculosis (SITT/SITB) atau ‘melalui integrasi sistem informasi rumah sakit (SIMRS) dengan SITT/SITB. 9. Diharapkan Saudara meneruskan Surat Edaran ini kepada instansi yang ada di wilayahnya dan melakukan pemantauan sera evaluasi mengenai hal ini di wilayahnya masing-masing. Demikianlah agar instruksi dalam Surat Edaran ini dilaksanakan sebagaimana mestinya, atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami sampaikan terima kasih. Tembusan: 1. Menteri Kesehatan 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan

You might also like