You are on page 1of 20
ean) BUKU MATER! POKOK MKWU4108/3skKs/MODUL 1-9 Bahasa Indonesia, PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA Scanned with CamScanner a BUKU MATER POKOK AYA MKWU4TOB/Sske/MODUL 1-9 al i" Bahasa - Indonesia Ainang Santese. deh PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA Scanned with CamScanner Penal 1. Pr De. Anan Santos 2. De Nach 3. De Ande Asp Sosa ‘i 5 Date scan Sn MPL Daftar Isi ASBN:975.602.392.78745 o7ea2 302.824 ee TINJAUAN MATA KULIAIT x roca gas Peagenbang Desi sso Se aeae MODUL 1: HAKIKAT BAHASA u Kegiatan Belajae 1 rari De Lis Stina SP, MP ‘Hokikat, Sifat, dan Fungsi Bahasa 13 — raiser Lathan sense = 17 Pout Ful Bas, AM Rongluman i Tes Formatf |. hs Pest riers Tera Jalan Cabe Rae Pond Ce, Parle, Tangerang Selatan - 18318, Kegiatan Belijar2: : a Keterampilan Berbahas Indonesia “ely (021) 725091 Ching Fax: 01) 790167 Tithe “ob Lamas: www acid Ranger 138 Eis ‘Tes Formatif2 Ceska ps. Febru 2000 Conte tndas,it3000 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF. 12 (© 200 oe Uva Tela GLOSARIUM — ~ Ge Hak cpa indg Undang Und da pada Pent UnvrsiasTerbuka DAFTAR PUSTAKA..... 143 Keren Peden dt Ketan, Dilarang meng seeyan sap slr bak ii N BAHASA a ‘lam beak asp pa in dr pene. MODUL 2: SEJARAH PERKEMBANGAN BAHAS INDONESIA Universitas Terbut Katalog Dalam Terbitan (Versi RDA) Kegiatan Baar asa Indonesia. “ 23 ‘Nama Anang Sento KronologisPerkembangan Bahasa Ind i Juda: Bahasa Indonesia (BMP); 1-9 / MKWUS108/3SKS /penulis, Prof. Dr. Latinan z ‘nana Santos, Dr Mastuth Dr. Andoyo, Dr, Assp Supa: Dra Lis Sei 2s SP. Mod :penlsh mater, Pro, Supamo pengenbang dora msinaneal 16 Faeyr {zane Santos, De. Andoyo;penyunting Dra Lis Setawats § Pd, M Py Baga, SS. perancang hover dan usa, Dra Suparn: pense leak, Faisal a A Kegiatan Bele 2 ' a an dan Fungsi BahasaIndonesia, 2 esktips Tangerang Selatan: Universitas Tebuka, 2020487 halaman; 21 om Keduukan dan Fungsi Bahasa ea (mata afar eres) Lathan 2 ISBN: 978-02.390-1821 ISBN: 978.402-392-7874 anghuman 22 ge eienn SBE Nan a fomor Kasia: 499231 (23 0 es Form * Die ote rome) aon Scanned with CamScanner » 2a rg FORMATE KUNCTIAWABAN TES FOR 233 DAFTAR PUSTARA " TENSIF DAN EKSTENSTF.. ~ MM wonut 3s MEMBACATS 33 3.5 316 36 Kegisar Belo! tan tasters 39. 351 3.1 3.56 3.69 3.74 3.15 3.79 3.80 41 42 424 4.26 427 Kepintan Belajar 2 Onpanienst Gaapaean 430 Latihan saz Rangkuman 45 Tes Formatif 2 448 KUNCIJAWABAN TES FORMATIF. 4a7 DAFTAR PUSTAKA. 448 MODUL 5: BERBICARA FORMAL, 51 Kegiatan Belajar I: Kegiatan Berbicara Formal... 33 Latihan a $28 Rangkuman 52s ‘Tes Formatif | 5.26 Kegiatan Belajar 2: Presentasi . i Se Latihan ..... sat Rangkuman Sad S43 Tes Formatif 2 KUNCIJAWABAN TES FORMATIE. DAFTAR PUSTAKA. ——— 3 MODUL 6: MENYUSUN KARYA ILMIAH 6 Kegiatan Belajar 1: Bahasa dalam Karya thmiab ees Latihan 612 Rangkuman 613 64 ‘Tes Formatif | Scanned with CamScanner E_ cara Tih 6.18 Ken 1 enlist KAM se 63 Us Me 633 rea q qesFestil? ei eis al 631 Meese OO 6st Laban 652 Raga 652 TesFet3 UNCLANABANTES FORMATE be DAFTAR PUSTAKA-— oot +; MENVUSUNABSTRAK ARTIKEL JURNAL DAN 7 ‘SKRISD TESI! DISERTAS on ogi Bei: engin a Peingya Abst 72 Lasts : 16 angen 16 Tes Feat 17 Kegan Bei 2: Kare Absa yang Bik. 710 ae . 7S TesFormati. 1g 7.16 720 74 14 125 wi KUNCIJAWABAN TES FORMATIF. 0 see 129 DAFTAR PUSTAKA, 731 MODUL 8: MENYUNTING KARYA ILMIAH a1 Kegiatan Belajar | Kaidah Penyuntingan 83 Latihan 839 Rangkuman 8.40 ‘Tes Formatif | .. 841 Kegiatan Belajar 2: Kegiatan Penyuntingan 844 Latihan : 350 Rangkuman 832 Tes Formatif 2 833 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF. 8.36 DAFTAR PUSTAKA. mines 8.57 LAMPIRAN.... 8.59 MODUL 9: ETIKA DALAM MENULIS on Kegiatan Belajar 1: Etika dalam Menulis Karya Timiah 92 Latihan 9.13 Rangkuman oad ‘Tes Format | 9S Kegiatan Belajar 2: Pelanggaran dalam Penulisan Karya Ilmiah 9.19 Latihan 925 Rangkuman 9.26 Tes Format 2 927 Scanned with CamScanner viii Kegiatan Belajar 3: Seluk-Beluk Plagiarisme Latihan .. Rangkuman Tes Formatif 3 ...-- KUNCI JAWABAN TES FORMATIF... DAFTAR PUSTAKA. DAFTAR RIWAYAT HIDUP.. Scanned with CamScanner Tinjauan Mata Kuliah @ epatah berkata “Bahasa Menunjukkan Bangsa” Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa menunjukkan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara. Mata kuliah ini berbobot 3 sks yang setara dengan 9 modul. Materi yang dibahas atau disajikan dalam buku materi pokok (BMP) ini bertujuan memberi pengetahuan dan kemampuan kepada mahasiswa tentang bahasa secara universal, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bagaimana menggunakan bahasa Indonesia secara lisan dan tulisan. Secara rinci Kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa setelah lulus mata kuliah ini adalah dapat: 1. menjelaskan hakikat bahasa, 2, menjelaskan sifat-sifat bahasa, ; 3. sejarah perkembangan bahasa Indonesia, 4, menjelaskan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, menerapkan berbagai teknik membaca (ekstensif dan intensif), 6. melakukan kegiatan berbicara dalam situasi formal dengan baik, menulis karya ilmiah dengan memperhatikan kaidah bahasa dan gaya selingkung penulisan dengan benar dan bertanggung jawab. w Untuk memperoleh kompetensi tersebut, disajikan materi yang dikemas dalam bentuk modul dan harus dikuasai oleh mahasiswa, Susunan materi dari Modul 1-9 adalah sebagai berikut. Hakikat Bahasa Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Membaca Intensif dan Ekstensif Ragam Berbicara Berbicara Formal Menulis Karya IImiah Menyusun Abstrak Menyunting Karya Ilmiah Etika dalam Menulis Ser aweener Scanned with CamScanner « yang telah ditetapkan, pahamitay Untuk memperoleh kompetens! yang telah € pembahasan/materi yang disajikan- Berdiskusilah dengan teman ™ membahas materi yang ‘Anda anggaP sulit. Tidak perlu sungkan un tutorial, jika Anda membutuhkan informs i Lebiy yr Anda di ruang , ‘Anda membaca dari banyak sumber betkaita, kepada tutor akurat. Sangat dianjurkan dengan materi yang sedang ‘Anda pelajarl. Selamat belajar! Sukses untuk Anda Scanned with CamScanner 6 Menyusun /memproduksl karya ‘imioh secora efelait dengan memperhatikan notast ilmioh Peta Kompetensi Bahasa Indonesia/MKWU4108/3 SKS. ‘Terampil menggunakan bahasa Indonesia| ‘dengan baik dan benar untuk berbagal keperluan baik lisan maupun tulisan L T 7 9 ‘Menyusun Abstrak Menyunting karya ilmiah ‘Menerapkan etika dalam menulis 3 ‘Menangkap informasi dari teks ‘mish 4 ‘Menanggapi gagasan 5 Mengungkapkan gagasan dalam situasi formal dan nonformal Il ‘Menjeloskan sejorch perkembongen bohasa 24 Indonesia ‘Menielaskan fungs! dan kedudukon bahasa 22 Indonesia. t 1 ‘Marjelaskan hakikat bohase * Scanned with CamScanner MODUL 1 Hakikat Bahasa Dra. Lis Setiawati, S.Pd., M.Pd. = PENDAHULUAN S audara, melalui modul | Anda memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai sejarah kelahiran bahasa Indonesia. Anda juga memahami manfaat bahasa Indonesia bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Pengetahuan yang mendalam tentang sejarah dan manfaat bahasa Indonesia kami mengharap Anda dapat mengimplementasikan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dengan percaya diri yang tinggi, bangga, dan membanggakan bahasa ini di hadapan siapapun untuk meraih kemajuan di segala bidang yang pada akhirnya akan mengangkat derajat bangsa Indonesia di mata dunia. Menggunakan bahasa memerlukan tata tertib atau memiliki etika dan estetika yang harus diperhatikan oleh pengguna. Namun, sebelum Anda mempelajari perihal tersebut, Anda perlu paham tentang hakikat bahasa. Hal ini sangat penting agar pemahaman Anda tentang bahasa menjadi utuh sehingga ketika menggunakan bahasa baik lisan maupun tulis, tidak timbul keraguan dalam menerapkan kaidah-kaidah bahasa secara konsisten. Tujuan penyajian materi ini adalah agar pemahaman Anda terhadap bahasa khususnya bahasa Indonesia menjadi lebih mendalam dan lebih mantap sehingga Anda dapat memanfaatkan kemampuan berbahasa Anda untuk berbagai keperluan, keperluan sehari-hari dan keperluan studi atau Secara rinci, tujuan mempelajari modul ini adalah agar Anda memiliki petensi yang memadai, yakni dapat: (1) menjelaskan hakikat bahasa, (2) sifat-sifat bahasa, (3) menjelaskan fungsi bahasa, (4) hubungan keterampilan berbahasa yang satu dengan berbahasa yang lain, dan (5) memberi contoh cara berbahasa benar. BAHABA INDONESi, e at bermanfaat bagi Anda dalan, ae ing itu, kompetensi terseby; an sikap disiplin dalam berbahas, jensi-kompetens! me om harus dul ini. ateri-mater; < mempero! -eaiikan dalam mock” ri Untuk materi-materi om sin belajar. Kegiatan Belajar 1 berigi menguas@ aiken dalam dua keg ; pahasa, sedangkan Kegiatan Belajar > tentang hubungan a0 ao ine mempelajari modul ini, ikutilah jengan ' an sungguh-sungguh - ia soal-soal latiban deng dengan baik (tanpa melihat kung; . Kery j ebih dulu! ! 2 ars bagian-bagian materi yang belum Anda pahami! 4. Pe bersama teman Séj idak da ; ejawat/kelompok! Jika ada yang ti pat gen bertanyalah = ct ‘Anda di daerah atau di pusat melalui Anda surat, telepon, fax, atau e-mail. Selamat belajar! @ MKWU4108/MODUL 1 43 KEGIATAN BELAJAR 1 Hakikat, Sifat, dan Fungsi Bahasa A. HAKIKAT BAHASA Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial tentu dengan tujuan untuk kebaikan manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk yang paling lemah dibandingkan dengan makhluk yang lain, tetapi juga makhluk paling sempurna karena kelebihan-kelebihan atas kuasa-Nya. Salah satu kelebihan manusia adalah akal budi yang melekat pada setiap insan. Akal budi manusia dapat digunakan dan diberdayakan dengan bantuan bahasa. Dalam konieks itu, bahasa berfungsi sebagai media untuk berpikir dan bernalar. Boleh dikatakan bahwa tanpa bahasa, manusia tidak dapat berpikir. Begitu pentingnya bahasa bagi manusia. Pertanyaan yang segera muncul adalah apa bahasa itu? Untuk dapat menjawabnya, mari perhatikan seseorang yang sedang berbicara. Apa yang dapat ditangkap dari ujarannya itu? Anda akan menjawab saya mendengar kalimat, kata, pembicaraan, dan mungkin ada di antara Anda yang menjawab bunyi yang diujarkan atau dilafalkan secara lisan. Semua jawaban tersebut benar, tetapi secara mendasar kata atau kalimat yang diujarkan oleh seorang pembicara adalah susunan bunyi-bunyi yang teratur, dalam hal ini adalah bunyi bahasa. Tlustrasi di atas menggambarkan bahwa bahasa merupakan (1) kumpulan dan untaian bunyi-bunyi yang tersusun secara teratur sehingga menimbulkan makna; (2) diujarkan secara lisan; (3) digunakan untuk mengungkapkan pikiran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah kumpulan bunyi-bunyi yang bermakna yang diujarkan dengan tujuan mengungkapkan pikiran. Saudara sebelum Anda melanjutkan membaca uraian materi kegiatan belajar 1, silakan Anda saksikan tayangan video berikut ini.( https://sl.ut.ac.id/S0) BAHASA INCONEg 1” 1.4 enjelasan dalam video 2 Semo, ; Kegiatan Belajar 1 inj. Bagaimana mi uraian marer! = memban™ nee belajar Anda. Anda lanjutkan etahui bahwa bahasa memilikj Citic 'erseby, Silakan video, An da — i ujar (lisan) yang pben,,. adalah buny! war Wajug hakikatmy@ i ujar atau lisan. Hal jnj ; adalah bunyi ujar a dapat pada hakikatnya bahasa fakta sejarah bahwa orang atau kelompo, dijelaskan dengen Mr ak dahulu kala telah dapat melakukan komunifas: orang (masyarakat) S¢) yang telah disepakati bersama secara liga, dengan : emudian setelah muncul para abli linguis yang Bahasa tulis baru ae bang tulis yang juga didasari atas kesepakatan aan lambang- masing-masing kelompok/lingkungan masyarakas bersama. Kesepakatan bahasa ; sistem, Bunyi-bunyi bahasa yang diujarkan disusun Bahasa memiliki yang dibuat oleh kelompok masyarakat berdasarkan ketentuan-ketentuan bahasa tersebut. Contoh, suatu masyarakat (sebut saja sebagai : i fonem-fonem /a/, /t/, /o/, /s/ kelompok A) menyusun bunyi yang berasal dari »/ol, [at 3 dan memberi makna ‘keras’, namun ada pula kelompok — fa masyarakat lain (kelompok B) menyusun bunyi-bunyi yang sama [a t 9 ] dengan makna yang berbeda, yakni ‘sudah’. Jika bunyi-bunyi tersebut — disusun menjadi [t s 0 a] masing-masing kelompok tersebut tidak akan pernah mengenalnya dan tidak mengert maknanya karena di dalam kelompok mereka tidak pernah ada kesepakatan susunan bunyi atau sistem bunyi seperti itu. Jadi, sistem bahasa suatu masyarakat terbentuk dari masyarakat penggunanya. Bahasa itu bermakna. Konsep ini berkaitan dengan konsep tentang sistem bahasa di atas. Artinya, bunyi-bunyi yang disusun secara teratur berdasarkan kesepakatan tersebut diberi makna sehingga dapat dipahami oleh pengguna. Bunyi-bunyi yang disusun tidak berdasarkan sistem tidak akan bermakna, Sebagai contoh, silakan Anda baca susunan bunyi-bunyi bahasa Indonesia berikut ini: ‘wukbiiniilkmsyaa’, Bagaimana? Dapat dipastikan ®@ MKWU4108/MODUL 1 bahwa tidak ada satu orang Indonesia pun yang memahami bunyi-bunyi bahasa yang disusun seperti itu. [tu berarti bahwa susunan bunyi-bunyi bahasa seperti itu tidak bersistem. Jika bunyi-bunyi itu disusun sesuai dengan sistem bahasa Indonesia maka akan menjadi ‘buku imi milik saya’. Anda dapat memahami dan mengerti, apalagi jika disusun sesuai dengan sistem atau kaidah penyusunan kalimat “Buku ini milik saya.” Demikian Saudara, penjelasan tentang pengertian bahwa bahasa adalah susunan bunyi-bunyi yang bermakna. Artinya, jika tidak bermakna, itu bukan bahasa dan makna itu akan muncul karena penggunaan sistem secara benar. Bahasa memiliki fungsi. Orang berbahasa karena ingin mengungkapkan sesuatu yang ada di dalam pikiran dan perasaannya. Apakah sesuatu tersebut diungkapkan pada dirinya sendiri atau pada orang lain? Perhatikan contoh ungkapan berikut ini. Contoh: 1. “Jika saya punya komputer, saya tidak perlu membayar orang untuk mengetikkan makalah ini.” Ungkapan imi diujarkan seseorang kepada dirinya sendiri. Pikiran tersebut merupakan ide yang diperuntukkan bagi dirinya. 2. “Bu besok di rumah saya ada acara, tolong siapkan 25 potong ayam goreng dan 25 porsi nasi lalap ya.” Ujaran ini diungkapkan seorang ibu kepada pengusaha rumah makan atau juru masak. Melalui contoh di atas, dapat dipahami bahwa bahasa itu digunakan oleh masyarakat pengguna untuk kepentingan dirinya. Jika bahasa ito digunakan maka dapat dipastikan bahwa bahasa itu adalah alat komunikasi baik untuk diri sendiri maupun untuk berinteraksi dengan orang lain. Demikian Saudara, pembahasan kita tentang hakikat bahasa. Mari kita lanjutkan ke pembahasan tentang sifat-sifat bahasa berikut ini. B. SIFAT-SIFAT BAHASA Bahasa pada hakikatnya adalah bunyi. Bunyi memiliki kandungan irama dan tempo. Kedua unsur tersebut merupakan unsur pokok di dalam seni. Oleh sebab itu, bahasa memiliki sifat estetis atau indah. Bahasa adalah bunyi-bunyi yang diujarkan oleh pengguna. Bahasa dapat berkembang karena digunakan oleh manusia. Dengan kata lain, bahasa bersifat manusiawi atau insaniah. | 1.6 Manusia adalah makhluk yang berakal budij, Dengan ak manusia dapat mengubah-ubah susunan bunyi-buny; bahasa titeede by diy bunyi bahasa yang berbeda-beda. Perbedaan bunyi-buny} ity Sida mh enja menjadi produktif. Jadi selain manusiawi, bahasa juga mei bahag. produktif. iliky ‘ iz Manusia yang berakal budi juga memiliki sifat yang tidak Sesuatu yang statis atau tetap. Manusia pada umumnya selaly Ra: Ka Da dy sesuatu yang lain dari yang pernah dimilikinya. Ada dinamika dai Bink, dalam kehidupan komunitas pengguna bahasa, Perubahan j Perup pada bahasa. Akibatnya sangat jelas, bahasa memiliki sifat un, tuk be ep mi berkembang, seperti yang terjadi pada perubahan makna. Kondisi qe da itu menjadi bukti bahwa bahasa memiliki sifat dinamis, “Mik; 8unakan ba Sa Menye Sq babkan Bahasa memiliki sistem yang disepakati oleh Penggunanya sebass Kenvensi. Oleh sebab im, dapat dikatakan bahw., bahasa bersin konvensional atau kesepakatan. Bahasa memiliki makna, Sebagai bums bahasa adalah bunyi-bunyi yang bermakna yang dilandasi dengan sistas yang berlaku dalam bahasa tersebut. Bahasa memiliki fungsi, karena digunakan manusia untuk berbagai keperluan, Dengan kata lain, adalah alat komunikasi. Berdasarkan paparan tersebut di atas, diketahui bahwa bahasa memilikj sifat-sifat sebagai berikut. - Bahasa itu bersifat indah. Bahasa itu bersifat Manusiawi. Bahasa itu bersifat produktif. Bahasa itu bersifat dinamis. Bahasa itu bersifat variatif. Bahasa itu bersifat konvensional, Bahasa itu bersifat arbitrer. NAAN e Sifat-sifat bahasa di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. ahasa Memiliy : e MKwua) 98/moo0uL 1 1. Bahasa Itu Indah Pada hakikatnya bahasa j » di situlah setan punya c. Jika kamu bersifat dermawan, segala Orang dapat kau tawan. d. Jika kamu bersifat murah, segala manusia datang menyerah. Demikian Saudara, bahasa itu indah, bermakna, dan menarik. Tidak hanya itu, bahasa juga bukan sesuatu yang monoton. Dalam mengekspresikan pikiran atau perasaan dengan menggunakan bahasa, seseorang memerlukan intonasi agar pikiran dan Perasaannya dapat dipahami oleh orang yang mendengarkannya. Di dalam intonasi terkandung Panjang-pendek (irama), keras-lunak (dinamik), tinggi-rendah (nada), dan cepat-lambat (tempo), serta hentakan-hentakan (stakkato) bunyi bahasa yang diujarkan. Sebagai contoh, coba Anda ujarkan kata berikut ini. “Pergi.” - “Pergi?” - “Pergi!” Kata-kata yang sama jika diujarkan dengan intonasi yang berbeda akan menimbulkan nuansa yang berbeda. Perbedaan yang disebabkan oleh unsur-unsur seni ini membuat bahasa itu menjadi indah. Contoh lain, Anda tentu pernah mendengar orang berbahasa Sunda. Bahasa Sunda banyak mengandung unsur irama dan nada yang peelieiiiak, seperti “Euleh-euleeeh bager pisaan, putrana saaha sing kasep nya?” Sangat berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh masyarakat kota Tegal yang banyak mengandung hentakan-hentakan atau tekanan-tekanan yang kuat. BAHASA INDONES 1 1.8 : unsur keindahan yang melekat pada bah : k dan tekanan yan ’ _ Panjang pende Mate & terda, bahasa Ar a mutlak tidak boleh diabaikan kareng cca tu 5 a; . ' is * jean makna. Misalnya, kata ‘jamal’ dan ‘jamga, unsur tersebut terkait akin ta masing-masing kelompok masy; a emiliki makna yang “ansur keindahannya masing-masing, 3 memiliki bahasa dengan cae a dapat dinikmati tidak hanya karena bahagg Saudara, nee a dapat menikmati keindahan bahasa dengan cap, ee re fi dalam bahasa Anda senditi. Coba Anda pethatikan bermain kata eee si ar ee t ini. é contoh kalimat waran maak nggak. Jangan makan yang nggak-ngeok» “Makan, makan. cial makan yang tidak-tidak). a ‘ ry ak fae membuat contoh yang lebih baik lagi dalam hay Anda ten i menikmati keindahan bahasa ini. Bahasa yang memiliki unsvt tu Manusia a as (dalam Pateda, 1990) berpendapat bahwa anak yang lahir ke — i u potensi bahasa. Masih dalam Patedg ene nn ee dilihat dari dua hal, yakni scbaal i ee ee sebagai aktivitas otak. Bahasa sebagai aktivitas otak — . ae ujaran seseorang diproses di dalam otaknya. Dengan ee terdapat kaitan antara otak manusia dan bahasa. Hal ini tidak — ene i ee perkembangan seorang anak manusia dari sisi bahasanya, Anda akan dapat mencatat perkembangan bahasa sang anak, Sejak mereka mulai meracau (menyuarakan , bunyi-bunyi vokal) membunyikan suku kata, kata, hingga mereka belajar berbicara. Kejadian atau proses berbahasa ini dapat Anda rekam untuk membuktikan kebenarannya, Untuk mengetahui apakah ada persamaan antara anak manusia | dengan anak binatang dalam hal bahasa, Anda juga dapat mengamati perkembangan bahasa pada dunia binatang. Secara jujur harus diakui bahwa sejak lahir sampai tuanya, seekor sapl tidak pernah mengeluarkan bunyi yang berbeda, begitu pula dengan hewan- hewan yang lainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa binatang tidak memiliki bahasa sebagai alat komunikasi, Mereka melakukan hubungan sesama jenis hanya berdasarkan insting. Fe @ MKWU4108/MODUL 1 1.9 3. Bahasa Itu Produktif Kata produktif bermakna menghasilkan atau memberi basil. Dalam bahasa (linguistik) produktif berarti mampu menghasilkan terus-menerus dan akan dipakai secara teratur untuk membentuk unsur-unsur baru. Bahasa memiliki unsur-unsur, salah satunya adalah fonem. Perhatikan contoh produktivitas unsur-unsur bahasa berikut ini. a. Fonem 1) Fonem /a/ misalnya, fonem ini mampu membentuk banyak kata dengan cara bekerja sama dengan fonem-fonem lain, seperti kata ‘ada; apa; aba; abu; acak; acar; acara; dan lain-lain. 2) Kelompok fonem /b/wa/t/, kelompok fonem tersebut dapat membentuk kata: buat, baut, buta, tabu, batu tuba. b. Morfem 1) Morfem bebas: misal morfem ‘ajar’ dapat dibentuk menjadi kata ajaran, belajar, pelajar, pelajaran, pengajar, mengajar, mengajarkan. 2) Morfem terikat: misal prefik ‘meN-‘ dapat membentuk kata mencuci, menyapu, dan mengapur. c. Kalimat Susunan kalimat "Kami pagi ini membaca koran’ dapat diubah susunannya menjadi sebagai berikut. 1) Membaca koran kami pagi ini. 2) Pagi ini kami membaca koran. 3) Kami membaca koran pagi ini. Demikian beberapa contoh yang menunjukkan bahwa bahasa memiliki sifat produktif. Banyak contoh-contoh lain yang dapat Anda buat dengan memanfaatkan sifat bahasa ini. 4. Bahasa Itu Dinamis Sejalan dengan sifat manusiawi pada bahasa, sifat dinamis pada bahasa mengikuti sifat manusia yang selalu potensial berubah. Akibatnya, tidak jarang unsur-unsur suatu bahasa mengalami perubahan. Kita ambil contoh perubahan yang pernah terjadi pada bahasa Indonesia. Dalam hal tatatulis, misalnya, sudah tiga kali ejaan bahasa Indonesia mengalami perubahan, yaitu (1) ejaan Vanopusen berubah menjadi (2) ejaan Suwandi, kemudian menjadi 1.10 ang Disempurnakan (EYD), dan terakhj BAHaAsa~ | Nog Neg, 4 a ir (3) Ejaan Bahasa coped sa Indonesia (PUEBI). Berikut jn; Adalat j Baha a a oak terjadi dalam bahasa Indonesi edinami Tabel 1.1 n Ejaan dalam Bahasa Indon Perubaha Suwandi Budjangan Tabel 1.2 Perubahan Makna a. esia — Kata Sarjana orang yang cerdik pandai lulusan perguruan tinggi Canggih cerewet sangat rumit; sangat hebat j Perubahan dalam bahasa dapat terjadi pada semua tataran, baik pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik, dan kosakata baik yang muncul dari sumber internal, yaitu kosakata yang berasal dari bahasa daerah di Indonesia, maupun muncul dari sumber eksternal, yaitu kosakata yang berasal dari bahasa bahasa asing. Kosakata baru yang berasal dari bahasa lain lazim disebut sebagai kata-kata serapan. Kata-kata serapan ini diperoleh melalui beberapa cara, misalnya dengan cara adopsi, yaitu diambil secara utuh atau dengan cara adaptasi, yaitu pengambilan dengan penyesuaian. Berikut ini contoh kata-kata bara yang diserap dari bahasa daerah dan bahasa asing yang dilakukan baik dengan adopsi maupun adaptasi. Onto}, dale ah lala ® MKWU4108/MODUL 1 Tabel 1.2a Kata-kata Baru Berasal dari Bahasa Daerah Kata Baru Sumber Dalam menanak nasi menggunakan dandang Minangkabau batas tanah/daerah dari pohon hidup engap-engap Jakarta/Betawi megap-megap; terengah-engah |_emang Sunda paman akang; abang Sunda; kakak lakifaki Jakarta/Betawi gegabah Jawa ferlampau berani sehingga mengakibatkan kurang hati-hati reguk Minangkabau Mmemasukkan air kedalam air sampai habis; teguk Tojol - merojol Jakarta/Betawi sembul; tersembul; keluar dari lubang Tabel 1.2b Kata-kata Baru Berasal dari Bahasa Asing Kata Baru Sumber Luar Makna analisis Belanda penyelidikan terhadap suatu peristiwa promosi Inggris kenaikan pangkat; reklame Arab endidikan makanan terbuat dari kedelai saudara; teman laki-laki akhwat Arab teman perempuan engkoh Cina kakak laki-laki fla Arab sombong; congkak 5. Bahasa Itu Variatif Bahasa itu memang milik manusia sehingga dia (bahasa) mengikuti apa yang diinginkan manusia. Menurut Chaer (dalam Muliastuti dan Krisanjaya, 2007: 1.10) bahwa ada tiga istilah yang perlu diketahui sehubungan dengan variasi bahasa, yaitu ideolek, dialek, dan ragam. Ideolek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Dialek adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok orang. Sedangkan ragam adalah varian bahasa yang digunakan dalam situasi tertentu. 1.12 Ideolek merupakan variasi bahasa yang bersifat Perorangan 4_. ; setiap orang memiliki gaya bahasa yang berbeda-beda, biasanye a menandakan adanya variasi bahasa pada setiap orang adalah Den y 4 intonasi. Intonasi adalah panjang pendek, keras lunak, tinggi ye, dah g yang digunakan seseorang ketika berbahasa lisan aktif atau berbicara Dialek dipengaruhi oleh karakteristik bahasa daerah, Orang Sun berbahasa Indonesia terpengaruh ragam bahasa Sunda di dalam bad Yang 7 Indonesia. Demikian pula orang Batak, Manado, Jawa, dan Sebagainyg | sebab itu, seorang penutur dengan mudah dapat diduga berasa| duane Oleh mana hanya melalui dialek bahasanya. Namun, perlu Anda ketahuj ‘eet seorang pengguna bahasa Indonesia yang baik adalah yang bahasanya : terpengaruh oleh dialek bahasa daerah. tidak a Ragam bahasa dapat diklasifikasi berdasarkan beberapa aspek, a wacana, sarana, dan kebakuan. Sebagai sebuah wacana bahasa dib, i menjadi ragam teknis dan ragam populer. Ragam teknis digun alcen Ga bidang-bidang teknis tertentu, misalnya ragam ilmiah. Ragam ilmi ah digunakan dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar, ceramah, tulj in, berupa makalah, skripsi, tesis, dan Jain-lain. Ragam populer a dais és San 4 bahasa yang digunakan dalam kegiatan berbahasa dalam komunikasi : ris 4 seperti ragam berita, ragam, ragam dalam tulisan-tulisan populer, dan rapa a sehari-hari. Dipandang dari segi sarana, ragam bahasa dapat dikelompokkan menjadi ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan adalah ragam bahasa be yang digunakan dengan cara mengujarkan bunyi-bunyi bahasa secara lisan, . Kebermaknaan bahasa lisan Sangat dipengaruhi oleh intonasi (irama, nada, impo, dinamik, perhentian). Sedangkan ragam tulis adalah Tagam_ bahasa ei digunakan dengan menggunakan media tulis. Makna pada ragam tulis — oleh bentuk, pola kalimat, ejaan, dan tanda baca ada bidang kebakuan, bahasa dikelom sail i pokkan menjadi - _Fagam tidak baku. Ragam bahasa baku a yaa Onsisten mengikuti kaidah-kaidah atau a : turan- tidak baku berarti Tagam b aturan ragam bahasa, Ragam konsisten mengikuti kaidah Tagam bahasa baku | @® MKWU4108/MODUL 1 6. Bahasa Itu Konvensional Konvensi bermakna sepakat atau kesepakatan. Bahasa dibentuk berdasarkan kesepakatan komunitas penggunanya. Contoh: realisasi fonem vokal / u / adalah [u] jika berdistribusi pada silaba terbuka tanpa konsonan penutup pada suku kata akhir kata, misalnya pada kata kartu dan bantu, tetapi terealisasi menjadi [ U ] jika berdistribusi pada suku akhir kata yang tertutup oleh konsonan, misalnya pada kata daun dan kebun. 7. Bahasa Itu Arbitrer Sifat konvensional para pengguna bahasa menimbulkan sifat arbitrer pada bahasa. Arbitrer bermakna sewenang-wenang atau sesuka-suka sehingga tidak dapat dijelaskan berdasarkan pertimbangan logika atau nalar. Dengan sifat arbitrer itu, tidak ada kaitan antara bunyi kata dengan benda- benda yang dibahasai atau antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan. Contoh: komunitas atau masyarakat Jawa menyebut watu yang diucapkan [w a t u] untuk benda keras yang terdapat di alam atau biasanya banyak terdapat di sungai; tetapi komunitas bahasa Inggris menyebutnya dengan stone yang diucapkan [ ston ]. Penyebutan nama watu atau stone tersebut tidak didasari oleh suatu apapun. Komunitas berbahasa Arab menyebutnya dengan lambang yang lain lagi, yakni hajar yang diucapkan [ hajar ] dan menuliskannnya dengan huruf Arab yang disepakati. Jadi, semua nama-nama benda tidak memiliki hubungan dengan benda-bendanya itu sendiri. Jika ada benda-benda tertentu yang memiliki hubungan dengan namanya, itupun disebabkan oleh kesepakatan masyarakat setempat juga. Misal, nama bunga bangkai, nama yang diberikan untuk jenis bunga ini disepakati oleh masyarakat karena aroma bunga ini yang berbau busuk seperti bau bangkai; oleh penemunya seorang berkebangsaan Belanda yang bernama Raffles bunga ini diberi nama rafflesia. Contoh lain, dalam ilmu fisika ada yang disebut hukum arkhimides, yang ditemukan oleh seorang ahli fisika yang bernama Archimides. Jadi, sebutan-sebutan atau nama-nama sesuatu (ilmu, benda, dan lain-lain) muncul atas kesepakatan masyarakat pengguna bahasa (konvensional) dan tidak ada hubungan antara benda dan nama benda tersebut atau antara lambang dan yang dilambangkan (suka-suka/semena- mena/arbitrer). Perhatikan nama-nama benda yang sama dengan sebutan yang berbeda pada tabel berikut. wae Sw aA ae ~~ rn 1.14 Contoh Penerap: ie NO q mh Tabel 1.3 an Sifat Arbitrer dalam Bahasa @ MKWU4108/MODUL 1 #15 Bagaimana Saudara? Semoga uraian tentang sifat arbitrer dalam bahasa ini dapat Anda pahami dengan baik, demikian pula dengan sifat-sifat bahasa yang lain. C. FUNGSI BAHASA Saudara, banyak ahli yang memberikan definisi tentang fungsi bahasa. Dengan demikian, banyak pula definisi yang dapat kita ketahui. Untuk itu mari kita lihat definisi-definisi yang diungkapkan kembali oleh Soemarsono (2004) berikut ini. 1. Aristoteles dalam Soemarsono (2004: 58) menyatakan bahasa adalah alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia. 2. Karl Raemind Popper mengemukakan 4 fungsi bahasa. a. Fungsi ekspresif, yaitu fungsi untuk mengungkapkan atau menyatakan diri. b. Fungsi sinyal, yaitu fungsi mereaksi, menjawab, atau memberi tanggapan. c. Fungsi deskriptif, yaitu fungsi yang mencakup kedua fungsi di atas, hanya caranya memberi gambaran atau mendeskripsikan secara rinci apa-apa yang akan disampaikan. d. fungsi argumentatif, yaitu fungsi bahasa dalam memberikan alasan atau argumen. 3. Karl Bihler, seorang sarjana Jerman membedakan 3 fungsi bahasa. a. Appel, yaitu fungsi memerintah. b. Ausdriich, yaitu fungsi untuk mengungkapkan suasana hati. c. Darstellung, yaitu fungsi yang mengacu objek tertentu yang berada di luar diri penutur. (http://sobara.wordpress.com/karl-buhler-1879-1963/) 4. Halliday (Tomkins. G.E., dan Hoskisson. K. 1995) mengemukakan 7 fungsi bahasa, a, Instrumental, bahasa digunakan sebagai alat untuk memperoleh kebutuhan fisik. b. Regulatori, bahasa digunakan untuk mengontrol atau mengendalikan orang lain, oT eee 1.16 “ONE la ‘ . jgunakan untuk berhub ¢ Interaksional, bales digun ungan Atay b ® MKWU4108/MODUL 1 117 dengan orang Jain. akan untuk mengungkapkan qj Tey nal, bahasa digun an dirj. d. = ai bahasa digunakan untuk mengungkapkan 5, Bahasa berfungsi untuk mengungkapkan dunia di sekitarnya atau & sane atau mengutarakan pengalaman. dunia ai mengutarakan pengalaman. Dengan bahasa, orang moenceritakan a « natif, bahasa digunakan untuk mencipta. i peristiwa atau kejadian-kejadian yang pernah dialami, masa lalu, masa : acca) : ' ini, di ili : Informatif, bahasa digunakan untuk mengomunikasikan ; kini, di berbagai lingkungan. g. “wie 07: 120) Infor, . 6. Bahasa berfungsi untuk mencipta. Orang dapat memanfaatkan bahasa baru (Tim, 2007: x aa untuk mencipta, dapat berupa ide-ide kreatif atau berupa karya sastra re is : (cerita, puisi, drama). Sundiee, perhatikan secara es pesniatefinisi tentang fu 7. Bahasa berfungsi untuk mengomunikasikan imformasi baru. Dengan bohaca di atas. Kala ‘sebagai’, ‘untuk’, ‘digunakan’, Mengacy Nps bahasa orang dapat saling memberi informasi, apakah berupa berita tentang peristiwa atau berupa ilmu dan teknologi. jan alat. Kata ‘mengungkapkan’, ‘menyatakan’, ‘men munikasikan’, mengacu pada pengertian *berko Ng Utarakay ‘mengo! > munikas;’, I , = aed isi an, akan Anda pe : tke, definisi-de : tersebut — — al ; 4 a i oleh hakikat dar} Saudara, setelah Anda memahami fungsi bahasa bahasa sebagai alat komunikasi. itu menjadi jelas jika mengacy yang dikemukakan Halliday, silakan Anda berikan Padg conteh ujaran sesuai dengan fungsi-fungsi definisi yang dikemukakan oleh Aristoteles, yaitu bahasa adalah alat ; mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia. Dengan demikian “tu j tersebut! dikatakan bahwa fungsi bahasa pada hakikatnya adalah scbaga a komunikasi. Dengan kata lain, fungsi utama bahasa adalah sebagai a) a Demikian pembahasan tentang hakikat, sifat bahasa, dan fungsi bahasa- komunikasi. Satu hal yang harus selalu Anda ingat adalah bahwa apapun tujuan seseorang menggunakan bahasa kita akan berujung pada satu fungsi utama bahasa Bagaimana penggunaan bahasa dalam komunikasi? Untuk j ; fr 2 . ee 2 ie ‘tu, fang sebagai sebagai alat komunikasi. fungsi bahasa yang dikemukakan Halliday berikut merupakan elaboras e 8 : penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi. \ 1. Bahasa berfungsi untuk memperoleh kebutuhan fisik. Artinya, ketika ] S LATIHAN fisik kita memerlukan sesuatu, misalnya lapar, kita akan mengujerkan =n Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, “Saya mau makan.” 2; Bahasa berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan orang lain. kerjakanlah latihan berikut! ketika sedang mendidik anak akan keluar ujaran “Ayo, dicuci 1) Jelaskan tentang hakikat bahasa! 5 als tangannya, baru maken!” 2) Berikan contoh sifat-sifat bahasa berikut. . Bahasa berfun ingsi untuk berhubungan atau bergaul dengan orang lam. a. Indah. mica oh Ee bahasa digunakan sebagai fungsi sosial, dapat berupa kat b. Dinamis. car oe “si Selamat pagi, apa kabar?” dan sebagainya. ° map . ‘a berfungsi untuk mer eke Sane dame d. Produktif. memperkenalkan diri a ee fe i sini sco 7 3) Berikan contoh berupa ujaran-ujaran berdasarkan fungsi-fungsi 3 iri atau memberikan identitas diri dengan war : : yaran “Nama : . 7 bahasa yang dikemukakan Halliday! : saya Eki, saya tinggal di Jalan Jamblang, saya bekew! +”, dan seterusnya, SS Ne 8) 4 1.18 Petunjuk Jawaban Latihan hakikat bahasa. Jika ada yang behun . t Pshami bahasan ten! sea Anda atau tutor Anda. Andy pahami, bertanyalah pada tem istem lambang bunyi yang mel qo 2 bunyi-bunyi yang merupakan jg ue terwajud dengan simbol-simbol tulis, misalnya bahasa Indoneg dituliskan dengan huruf Latin. ett jicunakan berdasarkan sistem atau kai ah yang berlaky oan menimbulkan makna. Dengan sistem itu, bahasa digun a alat komunikasi untuk mengungkapkan pikiran atay pera, Dengan demikian, dapat disimpulkan bahasa adalah kumpulan buny; Dengan demeisem dan beraksa etka divjarkan, sera beret sebagai alat komunikasi untuk mengungkapkan pikiran atau perasaan manusia. a LehishH Berdasarkan hakikatnya, bahasa memiliki sifat-sifat in manusiawi, produktif, dinamis, variatif, konvensional, dan arbitrer Keindahan bahasa terwujud dari aspek pengungkapannya yang itm, dan melodis. Ciri manusiawi didasarkan fakta bahwa bahasa itu memili, ciri khas kehidupan manusia. Ciri produktif diadasarkan pada kenyataan bahwa dengan bahasa dapat diungkapkan banyak hal yang beraneka macam dan tak terbatas. Ciri dinamis terwujud dalam perubahan dan perkembangan bahasa sesuai dengan kehidupan komunitas penggunanya. Ciri variatif terwujud dalam varian-varian yang terdapat dalam suatu bahasa sehingga setiap bahasa memiliki beraneka ragam. Ciri konvensional didasarkan pada adanya konvensi atau kesepakatan komunitas pengguna bahasa. Ciri arbitrer didasarkan kenyataan bahwa tidak ada hubungan langsung antara lambang dan benda yang dilambangkan. Bahasa digunakan oleh manusia dengan fungsi utama sebagai alat komunikasi. Dari fungsi utama itu, bahasa berguna sebagai alat pengungkap pikiran dan perasaan. Sebagaimana pandangan Halliday, bahasa memiliki fungsi instrumental, regulatori, interaksional, personal, heuristik, imajinatif, dan informatif. | | | | ® MKWU4108/MODUL 1 1219. ZF TES FORMATIF 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Bahasa berbentuk bunyi-bunyi ujar yang memiliki makna. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipastikan bahwa pada hakikatnya bahasa adalah .... > lisan tulisan bentuk gambaran 2) Bahasa adalah kumpulan bunyi-bunyi yang tersusun secara teratur sehingga menimbulkan makna. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa bahasa memiliki .... A. B. A D. media sistem lambang tanda 3) Bahasa digunakan untuk mengungkapkan pikiran kepada orang lain. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa fungsi bahasa sebagai alat .... VOWS berpikir komunikasi memengaruhi orang lain mengajak orang berpikir 4) Cap cip cup terebang kuncup; beli kecap buat bang Ucup. Permainan kata seperti contoh di atas memperlihatkan sifat bahasa, yaitu .... vom> dinamis manusiawi variatif indah 5) Bahasa memiliki sifat produktif, artinya .... A. B. Cc D; bahasa dapat digunakan untuk berpikir dengan fonem yang sama bahasa dapat membentuk kata-kata yang berbeda berbeda bangsa berbeda pula bahasa yang digunakannya bahasa memiliki beragam bentuk dan dialek 1.20 6) 7) 8) 9) BAH ; ABA NT ‘EB, 4 : bungan antara lambang bahasa dengan yang dil a soayealiia bahwa bahasa memiliki sifat ,._ A. manusiawi B. konvensional C. arbitrer D. variatif | Ambay Bkan Penjelasan bahwa bahasa memiliki fungsi instrumental adalah | A. bahasa digunakan dalam berhubungan atau berteman dengan o, lain a menggunakan bahasa untuk mengungkapkan diri bahasa digunakan untuk memperoleh kebutuhan diri sendiri menginformasikan sesuatu yang baru SOW Bahasa dapat digunakan untuk mengutarakan pengalaman. Fung bahasa ini disebut .... 8s A. regulatori B. interaksional C. heuristik D. imajinatif Orang-orang kreatif memanfaatkan bahasa sesuai dengan fungsi yan dimiliki bahasa, yaitu .... : A. tegulatori B. interaksional C. heuristik D. imajinatif 10) Fungsi bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan diri adalah .... A. regulatori B. interaksional C. heuristik D. personal @ mMKWU4108/MODUL 1 TAA Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar |. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat penguasaan = x100% | eer Jumlah Soal ae | Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% =baik 70 - 79% =cukup <70% =kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.

You might also like