You are on page 1of 106
ENSIKLOPADI DAFTAR IsI Daftar isi. Neurologi. Psikiatri Oftalmologi THT Respirologi. Kardiovaskula - Gastrointestinal dan Hepatobilie Ginjal dan Saluran Kemi Reproduksi Endokrin, Metabo! Hematologi Infeksi dan Imunologi Dermatologi Infeksi Menular Seksual . Muskuloskeletal... llmu Kedokteran Komunitas Riset dan Biostatistik Kedokteran Forensik dan Medikolega Bioetika dan Kode Etik Kedokteran TRYOUT O , dan Nutrisi 107 11 NEUROLOGI e ensimcoPAD! FE Fisio.oci Dermatom “aja Too Puting payudara (nipple) 4 Processus xiphoideus v ‘Umbilikus, - ~ 710 Koki medial (bu jari) “4s - Kaki medial (kelingking) G1 Perineum 52-54 “Pusat Refleks Biseps Triseps Patella 5-068 cree Bu Nervus Kranialis 1 Olfaktori Sensori penciuman il Optikus ‘Sensori penglihatan il Okulomotor Gerak bola mata, konstriksi pupil, levator palpebra Trigeminus ‘Otot mastikasi Vi Abdusens Gerakbolamata Otot wajah, rasa 2/3 anterior lida ‘Vil Fasialis Pendengaran dan keseimbangan Vill Vestibulokoklearis “IX” Glossofaringeus elevasi faring, menelan ‘enelan, parasimpais Ke organ dalam XI Aksesorius bahu Xi Hipoglossus: Neurotoc! ANAK Kejang Demam © Bangkitan kejang yang tejadi pada peningkatan suhu ‘tubuh (rektal >38°C), disebabkan oleh proses cekstrakranial Klsifikass Kejang demam SEDERHANA jika durasi<15 menit sift kojang generalisata (bukan fokal); hanya 1 kali dalam 24 jam. Usia kejang demam anak biasanya antara 6 bulan- 5 tahun Rasa 1/3 posterior lidah, Rotasi kepala dan angkat "Gerakan otot lidah ~Gerak bola mata: R450, = otot rektus lateral CN VI/ tot superior oblik CN IV yang lainnya dipersarafi CN Anatom batang otak ‘CNII IV keluar dari mesensefalon CCN, VI Vi dan Vil keluar dai ons NIK, X,X1, dan a keluar dan ‘medula oblongata ~Kejang demam: bukan oleh infeksi SSP, gangguan metaboli, dan tidak pernah ada sway kejang tanpa demam Tidak memenuhi krteria kejang demarn sederhana = kejang demam kompleks. neonat diatalaksana Ladulta gs (aneh [De Sitka kecurigaan infeksi SSP harus dikerjakan penunjang: mentunakan fenobarital pungsilumbal; EEG jka kejang fokal Nine Kejang dengan demam pada Ulpeyprbe. P4O™ 4p saat kejang berlangsung: diazepam rektal (<1 tahun 5 3) usa Lb dan ‘mg; >1 tahun 10 mg), boleh diulang satu kali, Masih kejang: diazepam IV (0,3 mg/kg) bolus pelan. Masih MY (ajoty pera y. kejang: fenitoin IV (10-20 mg/kg) bolus dengan kecepatan kc, Kurang dari SO mg/menit, jika kejang berhentilanjutkan S)daps newstes; dengan rumatan fenitoin (4-8 mg/kg/hari), 12 jam setelah dosis awal. Kejang tidak berhenti > ICU. Profilasksis dipertimbangkan: profilaksis intermiten *hritera kejang serine (dengan diazepam, 0,3 mg/kg88/kall, 3x sehari, selama 48 _berulang 3x/lebih dalam 6 bulan, iam) jika kejang pada subu tubuh tidak tinge), berulang atau Ax/lebih dalam 1 tahun sering” profilaksis kontinu (dengan fenobarbital/asam valproat diberikan selama 1 tahun) jka Kejang fokal, >15 menit| INFEKSI Sistem SARAF “Ensefalitis Demam, kejang, dan penurunan kesadaran - 4, Jika tidak mengenai lapisan meningens, tanda rangsang meningeal (-). Analsa cairan serebrospinal, dapat dilanjutkan pemeriksaan PCR Asikiovicutin diberikan karena insdens ensefaltis herpes simpeks yang tinggi “Weningits inflamasiTapisan meningens, akibatinfeksi ~ Rnalia cava serebrospina Demam tinggi, sakit kepata,fototobia fist ards eke: 4. Kaku kuduk dan tanda rangsang meningeal (+) lial eet pla erga 4 Tergantung etiolog, antibiotik; antiviral; anti Teareigir tuberkulosis, Virus jeri teukstrendoh, dominan fost, protein normal, alukoss normal TB. xanthokrom, leukost vatibel, dominan infest, protein rmeningkat, lukosarendah Tetanus Eksotoksin C. tetani mengakibatkan rangsangan spatis. 4, Opistotonus, trismus, disfagia, kaku leher, fleksi lengan, ekstensi tungkai, hingga disfungsi otonom. Spasme dapat timbul dengan rangsang atau spontan. Tes spatula positif *} Pencegahan dengan vaksin tetanus toksoid (TT) dan anti-tetanus serum (ATS). Pengobatan dengan ATS, TT, pelumpuh otot (diazepam), dan antibiotik (metronidazol atau amoksisilin). Thas: Sa0eG000000e0eee Beaman 2 Sit Ltn Len do psu courktgu ENSIKLOPADI ‘conta Summary Guide to Tetanus Prophylaxis Poona REcineN in Routine Wound Management Portas Teranos — [ASSESS WOUND >> Tentukan apakah luka bersh stau kotor, sertatentukan status imunisasi TT penderita Luka yang bers tidak memerlukan ATS/HTig. Luka yang kotor mungkin memerlukan ATS/HTig atau vaksin TT Nyeri KEPALA Diagnosis Banding Migraine Tension Custer Sat kepalo per waak = . w___uebablanoiehprses TokastUnlatertBiaterat—Unioterat Season eres Darasl a Fjam— Bervarows —-172-3.am, banyak serangan Tampilan Tempat Tetap aktif — Tetap aktif; pasien gelap, atau laki-laki dan istiahat; —istirahat_ —_perokok perempuan “NyeriKepala Tipe _@ Nyeribilateral, rasa seperti tertekan dan dikat, lokas) - Togang (Tension) frontal dan oksipital NSAID (ibuprofen, aspirin) atau parasetamol; antidepresan trisiklik (amitriptilin) sebagai preventif. Wigiaine fiver unilateral, rasa berdenyut,lokasi difronto- temporal dan okular, mual, muntah, fotofobia, fonofobia Bisa disertai aura (classie migraine) maupun tanpa aura (common migraine). Triptan atau ergot (abort); antidepresan trisiklik (amitriptilin) sebagai preventif NyeriKepala _ @ Nyeri unilateral, terasa sangat berat seperti ditusuk, - Kluster ‘mata seperti didorong keluar, lokasi di orbital dan temporal 4. Lakrimasi, mata merah, rinorea, dan perspirasi di dahi Ipsilateral F Oksigen, triptan, atau ergot (abortif); calcium channel blocker sebagai preventif jeuralgia Nyeri seperti "tersetrum” di daerah persarafan Trigeminalis trigeminal (daerah wajah) F Karbamazepin, gabapentin, lamotrigin NeUROVASKULAR Stroke Iskemik Defisit neurologis akut (biasanya hemiparesis), berlangsung TIA: defisit neurologis akut yang. >72_ jam, biasanyakesadaran_— tidak — menurun. _kembalimembaik dalam 24 jam 4. Lesi khas UMN (hiper-refleksia, refleks patologis) 4 CT-sean ~ daerah hipodens di serebrum, Dipakai terutama untuk menyingkirkan perdarahan intraserebral Trombolitik (dengan rt-PA) untuk pasien yang datang dalam 3-45. jam setelah onset dan tidak ada RIND: defisit neurologis yang boerlanut lebih dari 24 jam, smembaik dalam 72jam kontraindikasi, Alternatif: aspirin atau klopidogrel untuk Terdapat dua tipe stoke ikem pasien lain, Antihipertensi tidak selalu dibutuhkan, yakni emboli dan trombus kecuali pada TD>220 mmHg. (bandingkan pada keadaan Embol-terdapat ri stroke hemoragik) yngguan rama jantung {rerutama atrial fibeilasi), muncul rmendadak (sudden) Trombus: berkembang tidak secepat embol Siroke Perdarahan Defist neurologis akut, ada penuruman kesadaran, nye kepala, mual, muntah, 4. Lest knas UMN, biasanya disertaihipertensi “4 CT-Scan — daerah hiperdens di serebrum. S Bedah (untuk evakvasi hematoma), antihipertensi (pec diturunkan, mamun jangan turunkan TD >25% MAP), juretik osmotik (mis. manitol). >> Perdarahan akut di basal anglia Perdarahan —_—_-Pecahnya sebuah aneurisma (sering: Berry Aneurisma) atau Subarakhnoid arteriovenosus malformation (AVM) yang menyebabkan perdarahan ke dalam ruangan subarakhnoid. ® Nyeri kepala yang dirasakan “paling berat seumur hidup” (thunderclap headache). 4, Tanda rangsang meningeal positif ® CT Scan -hiperdensitas di dalam sulkus dan fisura serebri, GANGGUAN KESEIMBANGAN Vertigo Vertigo terbagi menjadi vertigo perifer (vestibular) dan Vertigo perifer:BPPV, penyakit vertigo sentral (non-vestibular) meniere, neurontis vestibular, — —_ — fisiologis (mabuk kendaraan) Perifer Sentral oo Vertigo sentra: gangguan Gejala ual Berat Bervariasi(Hdak ——y.hular otak stroke batang ota) muntah seberat perifer) stroke serebelum, migren basil, “Defisitneurologi Jarang neoplasma Sering pendengaran “Nistagmus ———Horizontal/-———Vertikal. = rotatoir BPPV Degeneratif, idiopatik, etiologi tersering Kanalolitiatis dan Betahistin merupakan senyawa k ; analog histamin, dapat NeUROGERIATRI Demensia Dewensia ALR DDewensia VasnuLAR Denes Pix Devens devon LewrBo0r Parkinson © Pusing berputar, biasanya hebat, disertai mual dan muntah ter ‘ena perubahan posisi kepala (misal dari tidur menjadi bangun), terjadi sangat singkat 4, Dix Hallpike positif (manuver lain: side lying, roll), perhatikan arah + Manuver Epley (kelanjutan dari Dix Hallpikel, latihan Brandt-Daroff, farmakologi: betahistin, antihistamin dan antikolinergik pada saat serangan akut jaRmus Hidrops endolimfe koklea dan vestibui bilang timbul © Trias: pusing berputar, tuli sensorineural (terutama nada rendah), tinitus; disertai perasaan penuh di telinga A, Audiometsi: tuli sensorineural yang reversibel H Edukasi diet restriksi garam, diuretik (HCT), sedatif (diazepam), betahistin mendadak dan Penurunan kemampuan kognitif di berbagai bidang secara, kronik dan progresif. Fungsi kognitif yang tergangeu ‘meliputi amnesia, berbahasa, akalkulla, hingga apraksia. Perjalanan gradual (perlahan-lahan). Faktor risiko terutama usia dan riwayat keluarga |) Atrofi lobus otak, singkirkan kelainan vaskular dan hidrosefalus *F Kolinesterase inhibitor (rivastigmin, donepezil) dan suportif, non-farmakologis (stimulasi kognisi,latihan memori) Riwayat stroke dan penyakit serebrovaskular. Faktor ri ‘utama usia dan hipertensi. 4s Dapat disertai dengan defisit neurologi F Penanganan penyakit dasar (stroke, hipertensi diabetes melitus) Demensia frontotemporal, ditandai dengan atrofi lobus frontal dan lobus temporal, © Awal berupa gangguan tingkah laku, emosi, dan kepribadian. Demensia dengan perubahan postur dan cara ber Degenerasi neuron dopaminergik di substansia nigra de TRAP: Tremor (Tremor terutama saat istirahat, frekeunsi Jambat), Rigiditas, Akinesia, Postural oss; 2 tanda kardinal cukup untuk diagnosis “# Levodopa + Benzaserid, amantadin, MAO-| inhibitor ENSIKLOPADI ‘meningkatkan stkulast di telinga dalam emeriksaan radologi dapat ‘menunjang diagnosis. “Tevaanpatlogs: nerapvary tonglesdan deposi amok ‘ering ditandai dengan penurunan fungs: kognitif yang "mendadak” seperti step-ladder ait dengan penyakit Pal Bedakan penyakit parkinson (idiopatik}tanpa penyebab jelas dengan sindroma parkinson (etiologl elas, misal stroke atau ntipsikoti) EPILEPSI Epilepsi Epilepsi Parsial Kecenderungan untuk timbulnya bangkitan epileptik terus, ‘menerus. Minimal terdapat 2 bangkitan tanpa provokast (atau 2 bangkitan refleks) dengan jarak antar-bangkitan 24 jam. @ Bangkitan refleks dapat berupa stimulasi visual dan auditorik. AQ Elektro-ensefalografi (EEG) Fokal, berasal dari bagian tertentu di korteks serebri Terbagi menjadi ‘Sederhana Tidak ada penurunan kesadaran, dapat berupa gejala sensoris, motors, otonom, atau psikis Kompleks ‘Ada penurunan kesadaran, sering diikuti autom: me dan kebingungan pasca-bangkitan Toni kionik Kejang parsial yang beranjut umum sekunder menjadi kejang umum tonik klonik H Karbamazepin (terpilih), asam valproat. Etiologiepileps dapat terbagh menjadi Idiopatik, tidak ada les struktural diotak Kriptogenik, simptomats tapi penyebab belum diketahui Simptomatis, misalnya kelainan steuktur 8 ‘Automatlsme merupakan gerakon stereotipk berulang, basanya menyertai kejang parsial kompleks Penurunan kesadaran umumnya berupa tidak memberikan respons terhadap lingkungan Epilepsi Umum Berasal dari kedua hemisfer serebri, Terbagi menjadi: “Absans lena Bengong mendadak, berlangsune (petit man sebentar («15 detil), dapat ciserta automatisme atau tidak “Miokionik Kedutan motorik aritmik, sporadis dan sebentar Klor Kedutan motorik ritmik, lebih teratur dan lebih lama Tonik Kaku dan rigid, dapat fleksi ‘maupun ekstensi Tonik klonik Berawal dari peningkatan tonus, (grand mal) diikuti dengan gerakan kelojotan ritrik (klonik) Atonik ~~ Hilangnya postur tubuh secara mendadak (tiba-tiba "jatuh") oF Asam valproat (terpilih), untuk bangkitan absans menggunakan etosuksi id (lini kedua: asam valproat). Trauma Cedera Kepala NEUROPATI DAN KELAINAN NEUROMUSKULAR Carpal Tunnel syndrome Bells Palsy ° ewsixoPAo! FFD klasifikasi bergantung pada GCS, pingsan, dan CT scan Minimal Ringan Sedang Berat 615 GCS13-15 GCSO12 ~—-GCS3-8 : Tidak ada Pingsan<10 Pingsan 10 —Pingsan >6 pingsan mnt mnt -Gjam jam s d > Perdarahan epidural CPnormal CT normal CT abnormal CT abnormal Komosio (concussion, gegar otak): CT scan normal Kontusio: “memar" otak, hiperdensitas di CT-scan, tidak sehebat perdarahan intraserebral Perdarahan intraserebral: CT scan hiperdensitas mencolok. Hematoma epidural: pecahnya a. meningea media; interval lusid; CT scan hiperdens bikonweks. Rentan terjadi herniasi otak Hematoma subdural: pecahnya bridging veins; CT scan hiperdens bulan sabit. Dapat bersifat akut (trauma berat) ‘maupun kronik (misal: trauma ringan, atrofi otak) Perdarahan subarakhnoid: hat di hal. 4 ABCD; konsultasi bedah saraf (misal pada EDH >40 cc dengan midline shift; SDH luas; perdarahan intraserebral luas; fraktur kranil terbuka; dan edema serebri berat); >> Perdarahan subdural Wompresin. medians diterowongan Korpal @ Nyeripergelangan tangan ventral, kebas di elapak tangan bagian radial, terutamajari ill 4, Tinel sign (nyeri/kesemutan saat terowongan karpal iketuk}, halen test (nyer/kesemnutan saat pergelangan tangan ksi Night spin bidai malam hari) saat tidur,analgesk injeksi kortikosteroid, hingga pembedahan >> Phalen Test Paral aut ners i pr anatral 4. Dahi dan pipi sisi yang terkena tidak dapat digerakkan, \elopa mata isle tds a manutup (agate), bi terri si yang shot ‘psc ants pte maataatg, | ag rehabilitasi anbuine asialoww (ln ade fpoteiiy Grednuton Go tolben — PP OFF Pome BeN tetFec wre SV) Guillain-Barre syndrome ‘Demielinisasisaraf perifer,akut dan progres. TW = imunogiobulnntravena @ Sering didabului ISPA atau gastroenteritis, dikut kelemahan ascending oaik), dari sta ke proksimal, dapat mengakibatkan kelumpuhan otot dafragma A. Elektromiografi, pungsi lumbal * Plasmataresis atau IVIG, suportif (terutama pada pasien dengan ancaman gagal napas) Pulposus ‘Autoantibodi terhadap reseptor asetilkolin di taut neuromuskular ® Kelemahan, terutama otot kecil (levator palpebra, rmisalnya) - ptosis terutama di sore hari ketika lela 4, Wartenberg test, Uji dengan fistostigmin ACHE inhibitor (piridostigmin) - lama kerja lebih lama dibanding fisostigmin Herniasi diskus intervertebralis dan menekan radiks saraf perifer schingga menimbulkan gejala neurologis, © Nyeri punggung bawah yang menjalar, sering disertal kelemahan otot dan kesemutan A. Tes Lasegue positif Foto polos vertebra untuk menyingkirkan kelainan lain, mrt SB Tirah baring, analgesik (parasetemol, NSAID}, relaksan otot, hingza pembedahan apabila kasus berat [ACE = asetikolin-esterase Inhibitor enzim ini mengakibatkan der transmis ling! asetikolin ditingkatkan, membantu mengatas ge) ENSIKLOPADI PSIKIATRI GANGGUAN MENTAL ORGANIK = FO Delirium Delirium vs Demensia PENYALAHGUNAAN ZAT = “Penyalahgunaan nat ‘Senyawa Stimulan — Serba ‘meningkatkan’ > membuat © tidak Withdrawal: penghentian obat secara mendadak harus ada tolerans, withdrawal zat" dan menimbulkan efek farmakologis yang pada umumnya berlawanan dengan gejala intoksikasinya (mmisal: putus benzodiazepin menyebabkan gelisah dan takikardia) semangat”, euforia, Contoh: metamfetamin (shabu) atau iritabel (ansietas hingga marah), menghilangkan __amfetamin, Koka, efedrin, kantuk, pseudoetedrin 4s Takikardia, dtatasi pupil, aitas pskomotor, 9 72g. yi , HATERS. WRT, Oxyd Semongyr hebooh penurunan 8B (sering dijacikan zat anoreksik) oe Se F intoksikast suportif (atasi demam, takikardia, agitasi skomoter withdrawal dengan bromotristin | saayao evhennaan AS! Semawe Bencodiazepin Senyawa Opioid hegrgon Senyawa Halusinogen ‘Menenangkan (dapat menurunkan laju napasi, slurred CContch: diazepam, lorazepam speech, inkoordinasi dan gait tidak stabil, stupor/koma. ‘A intoksikasi dengan flumazenit withdrawal dengan lapolsikag’ - democ PE Inlordnasi, Fencing, fenobarbital (atau benzodiazepin lain) Lemas , nqenhe Menguranginyer, membuat menjadi tenang, depress Contoh morn, heroin (ut) napas. tramadol todn 4, Miosis, depresi napas, konstipasi/fungsi GI menurun F Intoksikasi dengan nalokson; withdrawal dengan Key woed > pin pony pupil metadon (opioid kerja panjang) A. Membuat halusinasi — tidak spesifik di satu struktur CContoh: ganja (kanabis), [SD senyawa tertentu, banyak senyawa punya efek halusinogen.

You might also like