You are on page 1of 6

4.

3 Perencanaan Saluran Irigasi


4.3.1 Saluran Primer
 Diketahui : Tinggi Saluran (h) =1m
Lebar Dasar Saluran (B) = 1,5 m
Tinggi Muka Air (H) = 0,84 m
Koer Kekasaran manning (n) = 0,013

m
5
,
1
Kemiringan dindig saluran (s) = 0,0016

m
4
8
,
0
 Penyelesaian mencari debit saluran primer :

 Luas penampang basah A :


A=B.H
= 1,5 . 1 = 1,5 m2

 Keliling basah A :
P=B+2H
= 1,5 + (2 . 1) = 3,5 m

 Jari-jari hidraulik R :
R=A/P
= 1,5/3,5 = 0,43 m

 Hitung kecepatan aliran V


V = 1/n x ( 2 / 3) ( 1 / 2)
R S
= 1/0,013 x 0,43 ( 2 / 3) 0,0016 ( 1 / 2)

= 1,74 m3/det

 Hitung debit saluran Qs


Qs = A x V

= 1,5 m2 . 1,74 m2/det

= 2,62 m3/det

 Diketahui : Debit Q = 2,62 m3/det


Lebar Dasar (B) = 1,5 m
Kemiringan Dasar Saluran (So) = 0,0016
Koer Kekasaran manning (n) = 0,013
Kemiringan dinding saluran (m) = 2 (1= vertikal dan 2 = horizontal)
 Penyelesaian mencari kedalaman normal Yn dan kecepatan normal :

 Luas penampang basah A :


A = B.Yn + m.(Yn) 2
= 1,5.Yn + 2.(Yn) 2

 Keliling basah P :
P = B+2Yn (1+m2)
= 1,5+2Yn (1+22)

 Jari-jari hidraulik R :
R=A/P
= 1,5.Yn + 2.(Yn) 2
1,5+2.Yn 1+22

Hukum Kontinuitas : Q = A.v

Kecepatan aliran menurut Rumus Manning :


1 ( 2 / 3) 1 / 2
v= R S
n

Sehingga : Q = A.
1 ( 2 / 3) 1/2
R S
n
2/3
2,62 = 1,5.Yn + 2.(Yn)2 . 1/0.013. 1,5.Yn + 2.(Yn) . 0,0016 1/2
1,5+2.Yn 1+22
2/3
2,62 . (0,013) = 1,5.Yn + 2.(Yn)2. 1,5.Yn + 2.(Yn)

0,0016 1/2 1,5+2.Yn 1+22

2/3
0,85 = 1,5.Yn + 2.(Yn)2. 1,5.Yn + 2.(Yn)
1,5+2.Yn 1+22

Yn A P A/P R2/3 AR2/3


0,6 1,62 4,18 0,39 0,530 0,85

Dari perhitungan diatas didapat :

Kedalaman normal Yn = 0,600


Luas penampang basah An = 1,62 m2
Kecepatan aliran Vn = 0,85 m/det
4.3.2 Saluran Sekunder

 Diketahui : Tinggi Saluran (h) = 0,85 m


Lebar Dasar Saluran (B) =1m
Tinggi Muka Air (H) =
Koer Kekasaran manning (n) = 0,013

m
1
Kemiringan dindig saluran (s) = 0,0013
 Penyelesaian mencari debit saluran primer :

m
5
8
,
0
 Luas penampang basah A
A=B.H
= 1 m . 0,85 m = 0,85 m2
 Keliling basah A
P=B+2H
= 1m + 2 (0,85) m = 2,7 m2
 Jari-jari hidraulik R
R = A/P
= 0,85 / 2,7 = 0,314 m
 Hitung Kecepatan Aliran V
V = 1/0,013 . 0,314 ( 2 / 3) 0,0016 ( 1 / 2)
= 1,45 m3/det
 Hiung Debit Saluran Qs
Qs = A . V
= 0,85 m2 . 1,415 m2/det
= 1,2 m3/det

 Penyelesaian mencari kedalaman normal yn dan kecepatan normal :

 Luas penampang basah A :


A = B.Yn + m.(Yn) 2
= 1.Yn + 2.(Yn) 2

 Keliling basah P :
P = B+2Yn (1+m2)
= 1+2Yn (1+22)

 Jari-jari hidraulik R :
R=A/P
= 1.Yn + 2.(Yn) 2
1+2.Yn 1+22
Hukum Kontinuitas : Q = A.v

Kecepatan aliran menurut Rumus Manning :


1 ( 2 / 3) 1 / 2
v=R S
n
1
Sehingga : Q = A. R ( 2 / 3) S 1 / 2

2/3
1,2 = 1.Yn + 2.(Yn)2 . 1/0.013 . 1.Yn + 2.(Yn) . 0,0016 1/2

1 + 2.Yn 1+22

2/3
1,2 . (0,013) = 1.Yn + 2.(Yn)2 . 1.Yn + 2.(Yn)
0,0016 1/2 1 +2.Yn 1+22

2/3
0,39 = 1.Yn + 2.(Yn)2 . 1 .Yn + 2.(Yn)
1 +2.Yn 1+22

Yn A P A/P R2/3 AR2/3


0,4 0,92 3,29 0,28 0,426 0,39

Dari perhitungan diatas didapat :

Kedalaman normal Yn = 0,400


Luas penampang basah An = 0,92 m2
Kecepatan aliran Vn = 0,39 m3/det

4.3.3 Saluran Tersier

 Diketahui : Tinggi Saluran (h) = 0,7 m


Lebar Dasar Saluran (B) = 0,85 m
Tinggi Muka Air (H) =
Koer Kekasaran manning (n) = 0,025
m
5
8
,
0

Kemiringan dindig saluran (s) = 0,009


 Penyelesaian mencari debit saluran primer :
m
7
,
0

 Luas Penampang Basah A


A=B.H

= 0,85 m . 0,7 m = 0,595 m2

 Keliling Basah A
P=B+2H

= 0,85 m + 2 (0,7) m = 1,19 m2

 Jari – Jari Hidraulik R


R = A/P
= 0,595 / 1,19 = 0,5 m
 Hitung Kecepatan Aliran V
V = 1/0,013 . 0,5 ( 2 / 3) 0,009 ( 1 / 2)

= 1,93 m3/det

 Hitung Debit Saluran Qs


Qs = A . V
= 0,595 m2 . 1,93 m2/det

= 0,31 m3/det

 Penyelesaian mencari kedalaman normal yn dan kecepatan normal :

 Luas penampang basah A :


A = B.Yn + m.(Yn) 2
= 0,85.Yn + 2.(Yn) 2

 Keliling basah P :
P = B+2Yn (1+m2)
= 0,85+2Yn (1+22)

 Jari-jari hidraulik R :
R=A/P
= 0,85.Yn + 2.(Yn) 2
0,85+2.Yn 1+22

Hukum Kontinuitas : Q = A.v


Kecepatan aliran menurut Rumus Manning :
1 ( 2 / 3) 1 / 2
v= R S
n
1
Sehingga : Q = A. R ( 2 / 3) S 1 / 2
2/3
0,31 = 0,85.Yn + 2.(Yn)2 . 1/0.025 . 0,85.Yn + 2.(Yn) . 0,0016 1/2
0,85 + 2.Yn 1+22

2/3
0,31 . (0,025) = 0,85.Yn + 2.(Yn)2 . 0,85.Yn + 2.(Yn)
0,0016 1/2 0,85 +2.Yn 1+22
2/3
0,27 = 0,85.Yn + 2.(Yn)2 . 0,85 .Yn + 2.(Yn)
0,85 +2.Yn 1+22

Yn A P A/P R2/3 AR2/3


0,27 0,55 2,71 0,20 0,344 0,19
Dari perhitungan diatas didapat :

Kedalaman normal Yn = 0,27


Luas penampang basah An = 0,55 m2
Kecepatan aliran Vn = 0,19 m3/det

4.4. Pintu Air


 Pintu air pada bangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder ukuran pintu air dengan
Pintu = 0,75 m

lebar saluran 1 m dan tinggi pintu air 0,75 m Yn =0,4


m

B=1m
H = 0,84 m


Pintu = 0,6 m

Pintu air pada bangunan sadap terletak di saluran tersier. Ukuran pintu air dengan lebar
Yn =0,27

saluran 0,85 m dan tinggi pintu air 0,6 m


m

B = 0,85 m
H = 0,7 m

4.5. Box culvert

Tinggi box culvert sendiri dapat ditentukan berdasarkan tinggi air banjir (h) yaitu 2,21 m
ditambah tinggi jagaan untuk debit di saluran primer 2,62 m 3 yaitu sebesar 1 m. Dimana dengan cara
trial and error didapat nilai b sebesar 1,05 m dan 3,5 m untuk tinggi box culvert.

You might also like