Mobile
Setelah mempelajari mater! ini, pasarta didie ciharapkan deat:
Marit et meant olay te plas! mote
ean
- ‘dan menerapkan teknik desain aplikast must window
Marhara dan mambset dessin apikaal windowPada zaman dahulu, telepon adalsh sebuah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi dua arah, Sekarang ini sudah dikenal telepon yang tidak hanya digunakan untuk bertelepon
‘saja, tetapi dengan telepon kita bisa mengakses internet, video call, chatting, mendengarkan musik,
streaming video, bertukar gambar, membuka email, dan sebagainya. Telepon tersebut dinamakan
‘smartphone. Pernahkah Anda menggunakan smartphone? Dapat dilihat dari namanya, smartphone
dapat diartikan telepon pintar. Selain digunakan untuk bertelepon, dapat juga digunakan untuk membantu
menyelesaikan pekerjaan lainnya dengan mengunduh aplikasi yang disediakan oleh vendor maupun
aplikasi open source lainnya.
Perkembangan teknologi smartphone saat ini memberikan kesempatan bagi para kreator dan
pengembang aplikasi untuk memaksimalkan segala fitur yang terdapat pada perangkat tersebut. Banyak
sekall bisnis yang akhimya berpusat pada para pengguna smartphone ini, seperti bisnis belanja oniirre,
ojek online, pembayaran online, dan berbagai macam bisnis berbasis ontine lainnya. Bagaimana cara
membuat aplikasi-aplikasi yang dapat diakses oleh smartphone? Untuk mengetahui dasar tentang
teknalogi pengembangan aplikasi perangkat bergerak, pelajari materi berikut dengan cermat!
A. Aplikasi Mobile (Android)
1. Pengenalan pengembangan aplikasi mobile (Android)
Android adalah perangkat lunak (software) untuk perangkat mobile yang berbasis Linux dan
Mencakup sebuah sistem operasi, aplikasi, dan middleware, Platform Android bersifat terbuka bagi
Pengembangan serta banyak perangkat mobile lainnya yang mendukung Android. Android juga
telah hadir dalam netbooks, tablet intemet (contoh ARCHOS 5), ebook reader, FrameFoto digital,
dan banyak perangkat elektronik /ainnya. Bahkan telah dikembangkan konsep microwave berbasis
‘Android dan juga pengering maupun pencuci. Platform berbasis Android tidak mahal dan mudah
dikembangkan, dan tersedia jutaan hingga miliaran pengguna potensial di seluruh dunia, serta
memiliki keterbatasan yang lebih sedikit daripada platform lainnya. Platform Android masih terbilang
‘sangat baru dan muda, sehingga belum semua potens! Android terpenuhi. z
Android berjalan pada Dalvik Virtual Machine (DVM), bukan pada Java Virtual Machine (JVM).
OVM merypakan mesin virtual yang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan
banyak mesin virtual. DVM mengeksekusi format (.dex) yang memiliki tingkat optimasi yang baik
dalam penggunaan memary footprint dan kompilasi. DVM didukung Linux kernel 2.6 yang andal
dalam penanganan manajemen memori, manajemen proses, jaringan, driver model, dan keamanan.
Perbedaan lain DVM merupakan “register base", sedangkan JVM adalah “stack base”. DVM didasain
dan ditulis oleh Dan Bornstein dan beberapa engineers dari Google sehingga bisa dikatakan "Dalvik
equals (Java) == fase”, artinya jika Dalvik sama dengan Java adalah salah.
Android didistribusikan di bawah Lisensi Apache Software yang memungkinkan untuk distribusi
kedua dan seterusnya, Sistem operasi yang mendasarinya dilisensikan dibawah GNU (General Public
Lisensi) versi 2 yang dikenal dengan istilah “copyleft”. Sebagian besar pengembang menggunakan
Eclipse yang tersedia secara bebas untuk merancang dan mengembangkan aplikasi Android.
Eclipse adalah IDE paling populer untuk pengembangan Android karena memiliki Android plug in
yang lersedia untuk memfasilitasi pengembangan Android dan mendapat dukungan Google untuk
menjadi IDE pengembangan. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan pengembangan Android
dengan menggunakan IDE lainnya seperti NetBeans. Aplikasi Android dapat dikembangkan pada
sistem operasi Windows, MAC OS X, dan Linux.
Pengenalan pengembangan aplikasi mabile (Android) dikembangkan oleh Android Inc. dan dibeli
Google pada tahun 2005. Sistem operasi Android diluncurkan bersamaan dengan dibentuknya
organisasi Open Handset Alliance (OHA) tahun 2007. Perusahaan yang terlibat dalam Open Handset
Alliance, antara lain Motoralla, Samsung, LG, Sony Ericson, T-Mobile, Vodafone, Toshiba, dan Intel.
2. Sejarah Android
Android, inc. didirikan di Palo Alto, California, pada buian Oktober 2003 oleh Andy Rubin, Rich
Miner, Nick Sears, dan Chris White untuk mengembangkan perangkat seluler pintar yang lebih sader
akan lokasi dan preferensi penggunanya.
e@ Web dan Pera Kelas XaTujuan awal pengembangan Android adalah untuk mengembangkan sebuah sistem operasi
canggin yang diperuntukkan bagi kamera digital, namun kemudian disadari bahwa pasar untuk
perangkat tersebut tidak cukup besar, dan pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon
pintar untuk menyaingi Symbian dan Windows Mobile (iPhone Apple belum dirilis pada saat itu).
Meskipun para pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, namun
Android Inc. dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan bahwa para pengembang sedang
menciptakan sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagi telepon seluler.
Google mengakuisisi Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005, menjadikannya sebagai anak
perusahaan yang sepenuhnya dimiliki aleh Google. Pendiri Android Inc. seperti Rubin, Miner, dan
White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi oleh Google. Di Google, tim yang dipimpin
oleh Rubin mulai mengembangkan’platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux.
Google memasarkan platform tersebut kepada produsen perangkat seluler dan operator nirkabel,
Pada tanggal 5 November 2007, Open Handset Alliance (OHA) didirikan. OHAadalah konsorsium
dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google, produsen perangkat’seluler seperti HTC,
Sony, dan Samsung, operator nirkabel seperti Sprint Nextel dan T-Mobile, serta produsen chipset
seperti Qualcomm dan Texas Instruments. OHA bertujuan untuk mengembangkan standar terbuka
bagi perangkat seluler.
‘Saat itu, Android diresmikan sebagai produk pertamanya; sebuah platform perangkat seluler
yang menggunakan kernel Linux versi 2.6. Telepon seluler komersial pertama yang menggunakan
sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang diluncurkan pada tanggal 22 Oktober 2008.
Pada tahun 2010, Google merilis seri Nexus; perangkat telepon pintar dan tablet dengan sistem
operasi Android yang diproduksi oleh mitra produsen telepon seluler seperti HTC, LG, dan Samsung.
HTC bekerja sama dengan Google dalam merilis produk telepon pintar Nexus pertama, yakni Nexus
One. Seri ini telah diperbarui dengan perangkat yang lebih baru, misalnya telepan pintar Nexus 4
dan tablet Nexus 10 yang diproduksi oleh LG dan Samsung. Pada tanggal 15 Oktober 2014, Google
mengumumkan Nexus 6 dan Nexus 9 yang diproduksi oleh Motorola dan HTC.
Sejak tahun 2008, Android secara bertahap telah melakukan sejumiah pembaruan untuk
meningkatkan kinerja sistem operasi, menambahkan fitur baru, dan memperbalki bug yang terdapat
pada versi sebelumnya. Setiap vers! utama yang dirlis dinamakan secara elfabetis berdasarkan
nama-nama makanan pencuci mulut atau cemilan bergula; misainya, versi 1.5 bemama Cupcake,
yang kemudian diikuti oleh versi 1.6 Donut. Versi terbaru adalah 7.0 Nougat, yang dirllis pada
‘9 Maret 2018.
Tabel 5.1 Nama Rilis Setiap Versi Android Beserta Kode API-nya
ene
a J Cnr
7 Nougat
6 Marshmallow 19 Agustus 2015
5 Loli * [16 Oktober 2014 21
44x! KitKat 31 Oktober 2013 19
4:3.x Jelly Bean 24 Juli 2013, 18
42x Jelly Bean 13 November 2012 a7
41x Jelly Bean 9 Juli 2012 16
4.0.3-4.0.4 Ice Cream Sandwich 16 Desember 2011 45
3.2 Honeycomb: 45 Juli 2011 13
34 Honeycomb 40 Mei 2011 12
2.3.3-2.3.7 Gingerbread 9 Februari 2011 10
‘| Gingerbread 6 Desember 2010 9
Froyo 20 Mei 2010 8
Eclair 26 Oktober 2009 7
Donut 15 September 2009 4
Cupcake 30. 2009 3
ea teehee a)3. DVM (Daivik Virtual Machine) dan JVM (Java Virtual Machine)
‘Salah satu elemen utama Android adalah Dalvik Virtual Machine (DVM), daripada menggunakan
Java Virtual Machine (JVM) tradisional seperti, Java ME (Java Mobile Eaition). Android menggunakan
VM (Virtual Machine) yang didesain sendiri untuk memastikan banyak instan yang dapat berjalan
secara efisien pada sebuah perangkat tunggal. DVM adalah perangkat yang ditangani dengan kernel
Linux untuk menanganifungsionalitas level rendah seperti kearnanan, thread, dan manajemen proses
maupun memori, DVM juga dapat untuk menuliskan aplikasi dengan C/C++ yang dapat berjalan
Secara langsung di bawah Sistem operasi Linux. Jika dibutuhkan kecepatan dan efisiensi C/C++
untuk pembuatan aplikasi, Android menyediakan fitur yang dikenal dengan nama Native Development
‘Kit(NDK). NDK memungkinkan pengembang untuk membuat library C++ menggunakan library libc
dan lim yang memungkinkan untuk akses ke OpenGL. Seniua akses layanan sistem dan perangkat
keras Android diatur menggunakan Dalvik sebagai tingkal perantara. Dengan menggunakan sebuah
‘OVM untuk eksekusi aplikasi host, pengembang memiliki sebuah layer abstraksi yang memastikan
bahwa mereka tidak harus khawatir untuk implementasi pada perangkat keras (hardware) yang
berbeda.
DVM menjalankan sebuah file Dalvik yang dapat dieksekusi, sebuah format yang dioptimalkan
untuk memastikan memori minimal. Pengembang membuat dex yang dapat dijalankan dengan
mentransformasikan file kelas (.class) bahasa Java menggunakan tool yang diberikan dalam SDK.
OVM didesain dan ditulis oleh Dan Bornstein untuk Google.
Kode dikompilasi menjadi instruksi berbahasa mesin independen yang dikenal dengan byte code
yang kemudian dijalankan oleh DVM pada perangkat mobile. Walaupun format byte code sedikit
berber, Dalvik secara esensinya adalah sebuah JVM yang dioptimalkan untuk kebutuhan memori
fendah, yang memungkinkan instan VM untuk berjalan satu kali, dan memanfaatkan keamanan
Serta proses isolasi seperti pada sistem operasi Linux.
DVM adalah implementasi Java ala Google, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya,
dioptimalkan untuk perangkat mobile. Semua kode yang dituliskan untuk Android ditulis dalam
bahasa Java dan berjalan menggunakan VM. Dalvik berbeda dengan Java tradisional dalam dua
hal penting, yakni sebagai berikut.
@. DVM menjalankan file dex yang dikonversikan waktu kompilasi dari fle standar .class dan file
Jar, file dex lebih padat dan efisien daripada file class, sebuah pertimbangan Penting yang
‘ditargetkan Android untuk memori yang terbatas dan perangkat dengan tenaga baterai.
b. Library core Java yang ada di Android berbeda dengan library Java Standard Edition (Java SE)
dan Library Java Mobile Edition (Java ME)
‘Gambaran utama implementasi dari JVM ala Dan Bornstein yang menuliskan DVM sebagai
berikut.
@. DVM menggunakan file class Java dan mengombinasikan menjadi satu atau lebih file Dalvik
Executable (.dex), yang menggunakan kembali informasi duplikat dari banyak file class yang
Secara efektif mengurangi kebutuhan ruang (yang tidak dikompresi) menjadi separuh dari sebuah
file .jar tradisional. Sebagai contoh file dex dari aplikasi browser web pada Android ddalah sekitar
200 K yang ekuivalen dengan versi jar yang tidak dikompresi sekitar 00 K. File .dex dari suatu
aplikasi alarm jam adalah sekitar 50K, sementara ukuran versi jar dua kali lipatnya.
b. Google telah memperbaiki garbage collection dalam DVM, dengan memilih untuk menghilangkan
‘kompiler JIT (Just-in-Time) pada rilis yang terbaru.
¢. DVM menggunakan semacam generate untuk kode assembly yang berbeda, di mana ia
menggunakan peregister sebagai unit penyimpanan data utama.
Perbandingen lainnya untuk konfigurasi perangkat (device), dimana Java ME menggunakan dua
Class perangkat mikro dan menawarkan solusi standar yang berbeda untuk masing-masingriya. Di
sisi lain, Android hanya menerapkan satu model saja, yang tidak akan berjalan pada perangkat fow-
end, melainkan sampai konfigurasi perangkat tersebut ditingkatkan. Android lebih mudah dipahami
dibandingkan dengan Java ME kerena Java ME memiliki model UI yang banyak untuk masing-masing
konfigurasi perangkatnya, bergantung pada fitur-fitur yang didukung perangkat seperti MIDiets, Xlets,
AWT, dan Swing. JSR untuk masing-masing spesifikas| Java ME sulit untuk diikuti. Membutuhkari
waktu yang panjang untuk menjadi matang dan menemukan implementasinya juga sulit
ee |Web dan Kelas XtDVM diciptakan lebih optimal dan lebih responsi jika dibandingkan dengan JVM standar yang
didukung pada sebuah perangkat yang teleh dikonfigurasikan secara sama. DVM kompatibel untuk
Java karena DVM selain menjalankan byte code dex juga menjalankan kode Java, selagi Java
dikompilasi menjadi standar file class Java, yang tidak mungkin hanya menginterpretasi run time
kode Java dengan menggunakan DVM. Bila dibandingkan dengan dukungan Java SE ada CDC,
maka dukungan Android untuk Java SE sedikit lebih lengkap, kecuall AWT dan Swing. Sepert,teiah
dijelaskan sebelumnya bahwa Android memiliki pendekatan Ul-nya sendiri dan Ul Android memiliki
platform Ul yang lebih canggih seperti Micrasoft Silverlight dan Sun's JavaFX. Aplikasi pada sebuah
perangkat Android seperti T-Mobile G1 atau Motorola Droid dikembangkan menggunakan Java dan
dapat dijalankan menggunakan OVM.
Arsitektur Android
Sistem gperasi Android merupakan sekumpulan komponen yang terbagi ke dalam lima bagian
dan empat lapisan seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 5.1 Arsitektur sistem operasi Android
a. Application
Application merupakan lapisan teratas yang di dalamnya terdapat berbagai aplikasi yang
digunakan langsung oleh user. Seperti aplikasi untuk metakukan panggilan suara, mengakses
intemet, game, dan lainnya. Hanya pengembang yang biasanya mengakses lapisan lainnya,
seperti para programmer Android di Google, pengembang aplikasi, dan pengembang driver
hardware.
b. Application framework
Pada lapisan ini banyak ditemukan aplikasi dasar yang mendukung lapisan aplikasi di atas
seperti program alokasi sumiber daya, telepon, pengolah proses, dan pengolah lokasi perangkat.
Pengembang aplikasi memiliki akses penuh pada lapisan ini, Akses ini memungkinkan pengembang
untuk mengembangkan aplikasi yang lebih besar dan kompleks dengan memanfaatkan semua
sumber daya yang tersedia pada perangkat. Framework menyediakan class yang digunakan
untuk membuat aptikasi Android. Selain itu, juga menyediakan abstraksi generik untuk akses
okat ketas dan mengatur Ul serta sumber daya (resource) aplikasi. Komponen-komponen
yang termasuk di dalam application frameworks adalah view system, content provider, window
manager, notification system, location system, resource providers, telephony manage, package
‘manager, dan activity manager.
c. Library
Library merupakan kumpulan program atau subprogram yang dapat digunakan untuk mengolah
beragam data, seperti media framework yang dapat digunakan untuk memainkan dan merekam
beragam format audio, video, dan gambar. Library lainnya ada juga WebKit sebagai fondasi
bagi aplikasi web browser untuk mengakses atau menampilkan halaman web atau menjalankan
program berbasis web. Masih pada lapisan yang sama juga terdapat bagian Android Runtime,
berisikan kumpuian library Java, Para pengemibang aplikasi Android membangun aplikasi mereka
menggunakan bahasa pemrograman Java. Di dalamnya juga terdapat mesin virtual Dalvik. Mesin
virtual adalah sebuah aplikasi yang dapat berjalan seperti layaknya sistem operasi, Mesin virtual
dapat dijalankan pada perangkat yang memiliki sistem operasi berbeda, seperti menjalankan
emulator Android pada sistem operasi Windows. Sistem operasi Android menggunakan mesin
virtual untuk menjalankan setiap aplikasi.
wast ri clap pear reepina )Mesin virtual adalah hal ini penting karena beberapa alasan berikut
4) Setiap aplikasi yang berjaian bersifat independen, tidak tergantung pada aplikasitainnya.
2) Jika aplikasi berrasalah, maka hal in tidak akan memengarunl yang lainnya
3) Mekanisme ini menyederhanakan pengelolaan memori,
d. Kernel
Kernel sebagal lapisan terbawah pada sistem operasi Android merupakan fondasi utama dari
semua lapisan di atasnya. Saatini kemel Android telah sampai pada versi3.6, yang di dalamnya
terdapat program pengelolaan memori, Keamanan, pengelolaan daya, dan sejumlah driver:
Driver merupakan program yang digunakan untuk mengendalikan (rardware termasuk sensor
yang terhubung ke perangkat. Android bergantung pada Linux versi 2.6 untuk layanan isle)
int seperti Keamanan, manajemen memori, manajemen proses, tumpukan jeringan, dan model
driver. Kernel juga bertindak sebagai lapisan antara hardware dan seluruh software,
e. DVM
DVM adalah mesin virtual yang digunakan oleh sistem operasi Android untuk menjalankan
berbagai aplikest Android. Walaupun same-sama menggunakan basis Java. Dalvik
dikembangkan khusus untuk menjalankan aplikasi berbasis Java dengan menggunakan tebin
‘sedikit RAM. Dalvik adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source). Dalvik awainya
dikembangkan oleh Dan Bornstein, yang namanya diambil dari nama desa Dalvik di Islandia,
tempat nenek moyangnya berasal. Dalam implementasinya, mesin Dalvik menjalankan aplikasi
berbasis Java dalam format#.dex yang dihasilkan dari proses kompilasi byte code Java dalam
format *.class.
Alat pengembangan aplikasi Android
‘Aplikasi Android adalah aplikasi yang dikembangkan dengan Java sebagal bahasa pembertukny.
Program ini dinasikan dari hasil komnpilasi program Java menjadi file “dex sebelum akhimya
Gipeketkan menjadi fle * apk. Android dapat dikembangkan untuk membual berbagal macar aplikasi,
‘nulai dari epikasi yang berhubungan dengen user ataupun sistem, aplikasi yang sering digunakan
oleh user (aplikasi umum), hingga aplikasi untuk kalangan khusus.
Sebelum membangun aplikasi Android, pengembang dinarapkan memahami Kompanen-kemponen
pada aplikasi Android. Dalam pengembangan aplkasi Androis terdapal beberapa Komponen antara
fain activity, service, broadcast receiver, content provider, intent, dan AndroidManifest.
a. Activity
‘Activity merupakan Komponen yang memungkinkan aplikasi untuk memiliki antarmuka (user
interface). Sebagai contoh, apikasi pesan (SMS) dapat menampilkan dafter pesan pada user.
Walaupun hanya sekadar antarmuka, setiap activity yang ada pada aplikasi bersifal independen
satu same lainnya, Independens! ini memungkinkan sistem/aplikasi lain untuk memangal activity
dari aplikasi ini ataupun activity lainnya jika diperbolehkan. Activity dapat dijalankan dengan
menggunakan method startActvity() dan startActvityForresult) dengan memberlkan objek
intent. Objek Intent digunakan sebagai penghubung antara activity saat inl dengan activity yang
akan dijalankan.
b. Service
Service adalah komponen aplikasi yang berjalan di latar belakang. Komponen ini tidak memiliki
antarmuka, Service umumnya digunakan untuk menjalankan operasi-operasi yang panjang/lama
atau proses jarak jauh di sistem lainnya. Sebagai contoh aplikasi untuk mengambil data dalam
jaringan ataupun aplkasi yang dapat memainkan musik di latar belakang tanpa harus menatian
‘akses user pada aplikasi Iain, Komponen service dapat dijalankan dengan memberkkan objek
Intent pada method startService() atau bindService().
c. Broadcast receiver
Broadcast receiver adalah komponen aplikasi yang dapat digunakan untuk memproses event
yang terjadi pada sistem Android. Event ini bisa berasal dari sistem, user, atoupun sensor yang
terpasang pada perangkat, seperti event pada seat layar dimatkan oleh sister, sistem kehabisan
beterai, foto diambil oleh kamera, dan lokasi perangkat terdeteksi oleh sensor GPS.
Web dan = Kelas X11Sama seperti service dan content provider, komponen inijuga tidak memiliki antarmuka. Walaupun
tidak memiliki antarmuka, komponen ini masin dapat digunakan untuk menampilkan notifikasi
pada status bar. Aktivasi broadcast receiver dapat dilakukan melalui objek Intent yang diberikan
pada mathod sendBroadcast(), sendOrderedBroadcast(), dan sendStickyBroadcast(). ‘
|. Content provider.
Content provider adalah jenis komponen yang dapat digunakan sebagai sumber data bagi aplikasi
Iainnya. Sumber data ini bisa berupa basis data SQLite, file, file diintemet, ataupun penyimpan
data lainnya yang dapat diakses oleh aplikasi lain. Contohnya aplikasi Contacts pada Android
merupakan salah satu aplikasi yang menerapkan komponen content provider, sehingga aplikasi
Jain yang mendapat izin dapat membaca dan memodifikasi data kontak melalui aplikasi Contacts.
‘Method query() paca objek ContentResolver dapat digunakan untuk mengakses data padaaplkas!
yang memiliki content provider.
Terdapat banyak too! (alat) yang saat ini dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi pada
perangkat Android, Beberapa macam alat pengembang aplikasi Android sebagai berikut.
a. IDE (Integrated Development Environment)
‘Android Studio IDE adalah tempat di mana Anda akan menulis kode program. Aplikas! ini bersifat
‘open source.
. Java SE Development Kit (JDK)
Program Android umumnya dibuat menggunakan behasa Java, oleh karena itu dibutuhkan JDK
untuk mengembangkan aplikasi Android,
¢. ADT (Androld Development Tools)
ADT adalah plugin yang didesain untuk IDE Eclipse yang memberikan kemudahan dalam
mengembangkan aplikasi. Dengan menggunakan ADT untuk Eclipse akan memudahkan kita
dalam membuat aplikasi proyek Android, membuat GUI aplikasi, dan menambahkan komponen-
komponen lainnya. Dengan menggunakan ADT dapat dibuat package Android (.apk) yang
digunakan untuk distribusi aplikasi Android yang telah dirancang.
|. Android SDK (Software Development Kit)
Android SDK adalah too! AP! (Application Programming Interface) yang dibutuhkan untuk
mulal mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman
Java. Android merupaken subset perangkat lunak untuk ponse! yang meliputi sistem operasi
middleware, dan aplikasi kunci yang diriis oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK sebagai
lat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan
behasa pemrograman Java. Sebagai platform aplikasi netral, Android member kesempatan untuk
membuat aplikasi yang dibutuhkan bukan merupakan aplikasi bawaan smartphone. Software
SDK Android dapat diunduh langsung dari situs resmi pengembang SDK Android di http://www.
developer.android.com.
. Android SDK platform
SDK platform berisi peranti lunak dan utlitas bantuan untuk tiap versi Android. Anda membutuhkan
satu atau lebih SDK platform, tergantung versi Android yang menjadi target aplikasi.
f. HTMLS
HTML5 adalah bahasa penanda yang digunakan untuk mengatur dan menampilkan dokumen
pada halaman web. Standamya telah difinalisasi dan dipublikasikan pada 28 Oktober 2014 oleh
World Wide Web Consortium (W3C), ini merupakan revisi kelima dari stander HTML. Sebelumnya,
HTML4 telah dipublikasikan pada tahun 1997. Pada revisi ini ada banyak dukungen kemampuan
multimedia yang ditambahkan. HTMLS adalah teknologi untuk mengembangkan aplikasi web
yang dapat dijalankan pada berbagai perangkat tidak hanya web, telapi juga desktop termasuk
pada perangkat rnobile. Kemampuan untuk berjalan pada banyak platform ini dikenal dengan
istilah lintas platform (cross platform). Secara garis besar, perubahan menonjol pada HTMLS
adalah dengan ditambahkannya tag