You are on page 1of 6
Kekuasaan dan Politik sebagai sesuatu yang buruk. Jauh Jebih mudah bagi sebagian besar kita untuk berbicara mengenai seks atau uang daripada mengenai kekuasaan atau perilaku politik. Seperti yang ditunjukkan dalam kasus Rajat Gupta, bahwa kekuasaan sangat menggiurkan. Orang-orang yang memiliki kekuasaan akan menyangkalnya, orang-orang yang ingin mencoba untuk tidak terlihat seperti mencarinya, dan mereka yang baik saat memperolehnya merahasiakan mengenai bagaimana mereka melakukannya.' Untuk melihat apakah Anda berpendapat bahwa lingkungan tempat Anda bekerja berpolitik atau tidak, lakukan penilaian diri sendiri yang menyertainya. ‘Topik utama dalam bab ini adalah bahwa kekuasaan dan perilaku politik merupakan proses alamiah dalam kelompok atau organisasi apa pun. Mengingat bahwa, Anda perlu mengetahui bagaimana kekuasaan diperoleh dan dijalankan jika Anda telah memahami sepenuhnya mengenai perilaku organisasi. Meskipun Anda pernah mendengar bahwa “Kekuasaan merusak, dan kekuasaan yang mutlak dapat merusak sepenuhnya,” kekuasaan tidak selalu buruk. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang pengarang, bahwa sebagian besar obat-obatan dapat membunuh jika diberikan dalam dosis yang salah, dan ribuan orang meninggal setiap tahunnya dalam kecelakaan kendaraan bermotor, tetapi kita tidak bisa meninggalkan bahan kimia atau mobil karena bahaya yang terkait dengannya, Sebaliknya, kita menganggap bahwa bahaya merupakan sebuah insentif untuk mendapatkan pelatihan dan informasi yang akan membantu kita untuk memanfaatkannya untuk mempercepat langkah secara produktif? Hal yang sama berlaku pada kekuasaan. Ini merupakan kenyataan dalam kehidupan organisasi, dan tidak akan hilang. Dengan mempelajari B= dalam riset maupun praktik, kekuasaan dan politik telah digambarkan 1 Mendefinisikan bagaimana cara kerja kekuasaan di dalam organisasi, Anda kekuasaan seta akan lebih dapat memanfaatkan pengetahuan Anda dengan penieian nip baik untuk menjadi seorang manajer yang lebih efektif. eeaeae ingore Definisi Kekuasaan Kekuasaan mengacu pada kapasitas yang dimiliki A untuk kekuasaan (power) Kapasitas memengaruhi perilaku B, schingga B melakukannya sesuai_ YOOSSmineh ants keinginan A? sehingga B melakukannya sesuai keinginan A. 280 BAGIAN3 —Kelompok Seseorang bisa jadi memiliki kekuasaan tapi tidak menggunakaannya; baik berup Kemamptian maupun potensial. Mungkin aspek yang paling penting dari kekwasaan adalah Maborganga Gerendence) apakah terdapat fangs ketengantungan,Semakin besr Ketergantungan B tehadap tana Ame Vspoyong _Se™akin besarkekuasoan A dalam hulbungan tersebut, Ketergantungan berdasarkan pady alternatif yang diterima A dan seberapa penting bagi B mengenai alternatif kontrol 4, Sescorang dapat memiliki kekuasaan atas Anda hanya jika dia memiliki kontrol terhadap pa yang Anda inginkan. Jika Anda menginginkan gelar sarjana dan mengambil mata kauliah untuk meraihnya, dan dosen Anda adalah satu-satunya anggota di dalam kampus Yang Mengajarkan mata kuliah tersebut, maka dia memiliki kekuasaan atas Anda, Alternatif-alternatif Anda sangat terbatas, dan pentingnya nilai yang tinggi bagi And, ‘untuk memperoteh kelulusan, Sama halnya, jika Anda bersekolah di kampus dengan dana sepenuhnya disediakan oleh orang tua Anda, Anda mungkin harus mengakui adanya Kekuasaan yang mereka pegang atas Anda. Anda akan bergantung pada mereka atas dukungan keuangan, Tetapi ketika Anda telah lulus sekolah, memiliki pekerjaan, dan menghasilkan pendapatan yang bagus, maka kekuasaan orang tua Anda akan berkurang secara signifikan. Apakah ada di antara Anda, belum pernah mengetahui atau mendengar ‘mengenai seorang saudara kaya yang dapat mengendalikan sejumlah besar para anggota Keluarga dengan hanya melalui ancaman baik secara implisit maupun eksplisit yang berbunyi akan “mengeluarkan mereka dari daftar warisan”? F Dalam contoh yang meresahkan mengenai ketergantungan terhadap kekuasaan, manajer portofolio Wall Street Ping Jiang dituduh telah memaksa seorang analis bernama Andrew Tong untuk bersikap seolah-olah telah mengambil hormon wanita dan memakai lipstik serta make up. Mengapa terjadi kekuasaan seperti itu? Jiang mengendalikan akses ‘Tong untuk melakukan perdagangan saham (trading) harian. Hal inilah seberapa jauh ketergantungan terhadap kekuasaan dapat membauwa kita. Membedakan Kepemimpinan d lengan Kekuasaan Suatu perbandingan dari gambaran kita mengenai kekuasaan di ‘mengenai kepemimpinan dalam Bab 12 mengun; sangat terjalin dengan erat. Para pemimpin men memperoleh tujuan-tujuan kelompok. Bagaimana membedakan duaistilah tersebut? Kelauasaa ‘ujuan, hanya ketergantungan semata, Kepemimpinan, pada sisi lain, memerlukan beberapa kesesuaian di antara tujuan-tujuan pemimpin dengan yang dipimpin, Perbedaan kedva terkait dengan arahan dari pengaruh. Kepemimpinan, menitikberatkan pada pengaruh ke arah bawah kepada para pengikut, Hal ini dapat meminimalkan pentingnya pola pengaruh Yang lateral dan ke arab bawah. Kekuasaan tidak demikian, Masih dalam pesbedeat Isinnya, rset mengenai Kepemimpinan, pada sebagian besa bagian, lebih mock san pada gaya, Mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Seperti: Seberapa suportifkah para pemimpin yang seharusnya? Berapa banyak pengambilan keputusan yang harus dibagikan dengan para pengikut? Sebaliknya, riset mengenai kekuasaan ees pada taktik untuk memperoleh kepatuhan. Ini melampaui individ sebagai pelaksans kekuasaan, karena kelompok sama halnya dengan pars indi spans idu ggunakan kekuasaan untuk mengendalikan para individu atau kelompok Hina menggunakat jengan gambaran kita iskapkan bahwa konsep-konsep tersebut iggunakan kekuasaan sebagai sarana untuk in tidak memerlukan kesesuaian Dasar Kekuasaan ‘Membedakan lima dasar kekuasaan. kekuasaan paksaan (coercive power) Dasar kekuasaan yang bergantung pada ketakutan atas hasilyang negatif akibat kegagalan untuk memenuhi kekuaszan imbalan (reward power) Pencepaian kepatuhan yang didasarkan pada kemampuan untuk mendistribusixan imbalan yang mane orang lain ‘memandangnya berharga. kekuasaan legitimasi (legitimate power) Kekuasaan yang diterima oleh seseorang sebagai hasl dai posisinya di dalam hierarki formal suatu organisas Dari mana asal kekuasaan? Apa yang menentukan seorang individu atau kelompok memiliki pengaruh atas orang lain? Kita menjawabnya dengan membagi dasar atau sumber kekuasaan ke dalam dua pengelompokan umum—formal dan pribadi—kemudian ap-tiap kelompok tersebut ke dalam kategori-kategori yang lebih spesifik.> membagi ti Kekuasaan Formal Kekuasaan formal didasarkan pada posisi seorang individu di dalam organisasi. Ini dapat beras emampuan untuk memaksa atau memberikan imbalan, atau dari wewenang, Kekuasaan Paksaan Dasar kekuasaan paksaan bergantung pada ketakutan atas hasil yang negatif akibat kegagalan untuk memenuhi, Hal ini bertumpu pada penerapan, atau ancaman penerapan, atas sanksi fisik seperti timbulnya rasa sakit, frustasi atas hambatan pergerakan, atau mengendalikan dengan kekuatan dasar psikologis atau kebutuhan keamanan, Pada level organisasi, A memiliki kekuasaan untuk memaksa atas B jika A dapat memberhentikan, menangguhkan, atau menurunkan B, mengasumsikan B menilai pekerjaannya. Jika A dapat menugaskan aktivitas kerja kepada B sesuatu yang tak menyenangkan, atau memperlakukan B dalam hal memalukan B, maka A memiliki kekuasaan untuk memaksa atas B. Kekuasaan untuk memaksa dapat juga berasal dari penahanan informasi yang penting. Orang-orang di dalam organisasi yang memiliki data atau pengetahuan yang diperlukan oleh orang lain maka dapat membuat yang lainnya bergantung pada mereka, Kekuasaan Imbalan Kebalikan dari kekuasaan untuk memaksa adalah kekuasaan imbalan, kepada orang-orang yang patuh Karena menghasilkan manfaat yang positif; seseorang yang dapat mendistribusikan imbalan yang mana orang lain akan memandangnya berharga akan memiliki kekuasaan atas mereka, Pemberian imbalan ini dapat berupa keuangan—misalnya mengendalikan tingkat gaji, kenaikan, dan bonus—atau nonkeuangan, meliputi penghargaan, promosi, penugasan pekerjaan yang menarik, para kolega yang ramah, dan sif kerja atau wilayah penjualan yang lebih disukai* Kekuasaan Legitimasi Dalam kelompok dan organisasi yang formal, kemungkinan sebagian besar akses ke salah satu atau lebih dasar kekuasaan adalah melalui kekuasaan legitimasi. Kekuasaan ini merepresentasikan wewenang formal untuk mengendalikan dan menggunakan sumber daya organisasi yang didasarkan pada posisi struktural di dalam organisasi. Kekuasaan legitimasi lebih luas daripada kekuasaan untuk memaksa dan memberikan imbalan, Secara spesifik, meliputi penerimaan dari para anggota atas wewenang posisi. Kita menghubungkan kekuasaan ini sangat dekat dengan konsep hierarki yang baru saja menggambarkan lebih banyak garis dalam diagram struktur organisasi yang memimpin orang untuk mengambil kesimpulan bahwa para pemimpin sangat berkuasa, dan ketika seorang eksekutif yang berkuasa digambarkan, orang-orang cenderung untuk menempatkan seseorang pada posisi yang lebih tinggi ketika akan menggambarkan diagram struktur organisasi’ Ketika kepala sekolah, para presiden bank, atau kapten kekuasaan karena keahlian (expert power) Pengaruh yang

You might also like