You are on page 1of 23
215 Kagan ASPEK Hukum PERIKATAN Edmon Makarim, S.H., s. Ki Deliana, S.H. om LLM 4. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari, kata “perjanjian” atau ering dipergunakan. Jika mendengar kata “perjanjian” pertama terlintas dalam pikiran adalah suatu kewajiban jilaksanakan dan/atau ada suatu hak yang akan diperoleh. Pertama-tama, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa sebenarnya ada perbedaan antara pengertian tentang “perikatan” ataupun “kontrak” dengan pengertian tentang “perjanjian”. Perikatan atau xontrak adalah istilah untuk hubungan hukum antara para pihak, sedangkan perjanjian adalah istilah untuk peristiwa hukum yang me- lahirkan kontrak tersebut. Berdasarkan buku II] KUHPerdt tentang perikatan, dikatakan bahwa sumber perikatan adalah undang-undang, Perjanjian dan kebiasaan-kebiasaan yang berkembang. “kontrak” maka yang yang harus Perikatan karena undang-undang dapat kita lihat dalam pertang- gungjawaban hukum yang timbul akibat kealpaan (negligence), tang- gung jawab produk (product liability), tanggung jawab profesional (pro- fessional liability), dan tanggung jawab terhadap informasi yang ber- kbihan ataupun menyesatkan (misleading information). Pada esensi- "ya, perikatan berdasarkan UU adalah berbicara mengenai hak dan aban warga negara kepada masyarakatnya atau negaranya yang tkan atas keberlakuan suatu undang-undang yang ada. ts Indonesia mengatur perjanjian secara umum di dalam Detikaty ang-Undang Hukum Perdata pada Buku III Bab ke dua tentang Sedang Pevikatan yang dilahirkan dari kontrak atau pee y Samaj der untuk perjanjian yang lebih khusus diatur dalam Be *uku ty ee Bab XVIII. Yang perlu dicatat di sini adalah keberadaan adalah bersifat terbuka, yang artinva dimungkinkan adanya Py Kompiiasi Hokum Telematika dalam buku It j 26 ang diatur d a tan selain Y puku II disebut Perikatan N Uk a. Omin jalam buku III disebut Perikatans jenis-jenis perik jiatur dalam ‘e ahui dari pasal 1313 Kita, danghan yan{ at diketahui . ae berbunyi sebagai berikut me UM, minat Penger ah, tian perien data mana satu ora h g Hukum Pert atan dengan mar NE ata, Underg h suatul Peder satu orang lain atau lebih”: P, Ula va terhad Sani . iy posal 1313 tersebut sasha Periajin oor yang dimaksud ole pal balik di mana satu pihak harus Mela” atau perjanjian tim ak. Selain itu, pada Prakte, a leh h lain mempero aa kewajiban dan pina yatakan bahwa suatu perjanjian adalah masyarakat al y janjian adalal mengikatkan di da tangan (signed) di atas materaj (duty a tertulis (writing) ceca wacus asli (original). cis wertas ee menimbulkan suatu perikatan yang dalam Ferjanjian sering diwujudkan dengan janji atau Kesange... pane atuenpkan atau ditulis. Hubungan hukum dalam Petjan., bukanlah hubungan hukum yang lahir dengan sendirinya teta, bungan itu tercipta karena adanya tindakan hukum yang dilaiai. oleh pihak-pihak yang berkeinginan untuk menimbulkan hubung. hukum tersebut. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata memberikan Pengertizn mengenai perjanjian tetapi pembuat undang-undang tidak memberika; pengertian mengenai perikatan. Dalam bukunya “Hukum Perjanjian’ Subekti mencoba memberikan definisi perikatan sebagai berikut; Suatu perikatan adalah suatu Perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut Sesuatu hal dari pihak i i ji ne om nyeng lain dan pihak yang lain berkewajiban untuk D i ee teh Beat Perjanjian dan perikatan dapat ditarik kesimpulaa bh huburgan uke Peta hokum sedangkan perikatan a Tah salah saty umber atau dapat dikatakan bahwa perjanjian ade. Perikatan, Hal ini karena Perjanjian berisi ke Para pihak, Sehingga Fmenimbutkan hak dan kewajiban di ante ‘kitas “Anjian Yang Sah berlaku sebagaimet c k Sieh an Uta Hum Perdata (Burgey) kan ol TR Tiittosudibi Tgerliik We iterjemahkan ol “uber (2), op.cit, hl” cet. jakarta’ elk Wet boek), diterjemahkan” Kealian Aspek Hukum Perikatan nya undang-undang bagi para pj He RE Meg anion tertulis atoupun tidak tertutis pan aggupan secara lisan, tergantung kepade syed ar Mengenai pengalihan hak terhad ia seca garis besarnya Proses peng, erang” dan “tunai” dengan kata | a7 buatnya (pasal 1320 Mui dalam bentuy ‘akup janji- obyek huku ap bend galihannya harus qi ain hy i arus dibuat yang berwenang, dan mekanisme keberadaan hanya atP2 Pejabat leh pendaftaran terhadap benda itu d; i ga ditentukan alam buku tertentu. Se . - Sedangk: rethadap pengalihan benda yang bergerak maka hal tetsebut dat mmutlak diperlukan melainkan dapat dilakukan secara ti ida tidak perlu dilakukan dihadapan pejabat yang, cowrore De keberadaan sifat kepemilikannya adalah tergantung pada penguasaan atas benda tersebut (Bezit berlaku sebagai title yang sempurna, pasal 1977 ayat 1 KUHPerdt.). janji serta ™ yang diper- ja tidak bergerak akukan secara Perlu juga diketahui bahwa sifat dan hakekat suatu perjanjian, menurut Peter Knight dan J. Fitzsimons: 1990 adalah merupakan langkah awal (starting point), langkah penentu (setting point) dan kerangka kerja (legal framework); “acontract should provide framework for an entire transaction to cover as many circumstances which may arise as possible. No contract can hope to cover all contingencies, but disputes can be largely avoided through well drafted con- tracts which at least provide for the resolution of issues, even if they can not foresee what those issues might be”. Selanjutnya, dalam rezim hukum kontrak yang berlaku ai hear negeri umumnya dikatakan bahwa yang menjadi obyek peril aan adalah segala sesuatu (produk ataupun jasa) yang disepakati _ para pihak atau dengan kata lain dikatakan apa yang ee Le (offer) dan apa yang diterima (acceptance) oleh para pihak. _ e an di Indonesia, umumnya dikatakan bahwa obyek dari suatu P "lah Mdalah prestasi, baik barang maupun jasa. Prestasi atas ee oth Menyerahkan barang, sedang prestasi jasa adalah mt edskan an Pekerjaan, yang berdasarkan pasal 1601 KUHPerdt di aniian per Petjanjian sementara jasa, perjanjian perburuhan dan per) Stongan kerja. + B. SISTEM ELEKTRONIK SEBAGAI SUATU HASIL KONSTRUKS! ELEKTRIKAL a8 Kompilasi Hukum Telematika Sebelum kita melihat bagaimana aspek perjanjian dalam pen em, bangan sistem maka patut diperhatikan terlebi ae a ab-bat sebelumnya yang mengemukakan bagaimana pro: Lt ean Buina sebuah sistem semenjak proses pendesainan ae dapat die Pengimplementasiannya yang secara garis a eeireksl iiiigunas ‘akay, hampir sama dengan pekerjaan pembuatan ik dessin euah ano lam hal ini adalah pekerjaan arsitektural (untu desain ova Sten Pekerjaan mekanikal dan elektrikal yang ae ethal intadae Pema sangan produk-produk rekayasa industri, dal ar ike Hal ini tert Produk teknologi Telekomunikasi dan Informati oe te fentunya tidak dapat dipungkiri karena manajemen proyek pengembangan yay, sistem informasi adalah hampir sama dengan manajemen proy,, pembuatan suatu gedung. Dalam konteks ini, berdasarkan pasal 1601 KUHPerdt, ditentuks, bahwa terdapat 3 jenis perjanjian untuk melakukan suatu Pekerjazr, yakni; (i) Perjanjian Sementara Jasa dalam hal ini adalah Perjanjian konsultasi, (ii) Perjanjian Perburuhan dalam hal ini adalah penggunasn tenaga kerja, dan (iii) perjanjian pemborongan kerja, yang memper. syaratkan terjadinya suatu obyek tertentu, yang menurut hemat Penulis sepatutnya mencakup semua obyek, baik fisik maupun non fisik. Dalam sudut pandang ini suatu sistem informasi elektronik sebagai suaty obyek tertentu sepatutnya juga dapat dikatakan sebagai suatu hasil konstruksi karena fisiknya adalah keberadaan komputernya semen: tara konstruksi sistem informasinya adalah keberadaan sistem pem- Togramannya, Sehubungan dengan itu, karena keberadaan suatu sistem informasi adalah suatu hasil konstruksi sebuah sistem informasi, maka sebaik nya sebagai suatu perbandingan Saja ataupun pelajaran bagi pa? pembaca, perlu juga diperhatikan bagaimana kaedah-kaedah hukut yang berlaku dalam UU No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruks! meskipun keberlakuan UU ini hanya terbatas untuk lingkup bangun*" fisik saja (gedung). Paling tidak kita dapat menarik bagaimana semest” ame hubungan kerja Yang dilakukan antara pihak Penyedia Jasa engi Pihak pengguna Jasa atas Sistem tersebut (penjelasan pasal 1). . Pasal 1 UUJK menyatakan bahwa, Jasa Konstruksi adalah mencil (i) layanan jasa konsultasi perey... ——— tae elaksanaan pekerjaan Konstruks; kerja konstruksi, » Oleh karena itu, penyedia ie tas 3 enis, yakni: (i) pihak pene gonstruksi, dan (il) pihak pe ‘a kons: t St i) pt bedakan Konstruksi te nya aes esac jasa ™Mpunyai |i ‘ seg berbeda-beda, Masing-masing sekon jn Bke {2°84 jowab ian untuk dinyatakan seb; wiapunyal Kemampuan untuk itu, s nya there dipersyaratkan untuk meee set buku erencana, dan pengawas), sertifikat kete (rablian kerja (bag pelaksana Konstruksi. Sebag anne juga harus (i) memenuhi ketentu, a jasa konstruksi, dan (ii) memil; wualifikasi perusahaan jasa konstruksi, Sementara itu, yang dimaksud den; keseluruhan atau sebagian rangkaian 2 ay elaksanaan beserta Pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitek- aL sipil, mekanikal, elektrikal da n tata lingkungan Masing-masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau es bentuk fisik lain. Usaha dan tanggung jawab pihak konsultan perencana konstruksi adalah mulai dari studi pengembangan sampai dengan ewsunen dokumen kontrak kerja konstruksi, sehingga akan mewujudkan peker. jaan tersebut dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan atau bentuk fisik lainnya. ™ hubungan fikat keahlian lan kerja dan ‘tu badan usaha izinan usaha di Klasifikasi, dan ‘rampil ai suat an tentang peri; iki sertifikat, gan Pekerjaan Konstruksi adalah kegiatan Perencanaan dan/atau Usaha dan tanggung jawab pihak pelaksana ae mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan oe ni Pekerjaan konstruksi, yang akan mewujudkan suatu hasil p’ Menje adi bentuk bangunan atau bentuk fisik. vei adalah Usaha dan tanggung jawab pihak pengawas A ihe hal mula dai Penyiapan lapangan sampai dengan penyeraha scjak aval ro yang akan mengawasi aes diserah tiatan Pekerjaan konstruksi sampai dengan sele s jawab i ertanggung Jawa Seana mum semua Penyedia jasa tersebut akan Per an dilandasi tenga lesional terhadap semua hasil pekerjaanny a epatitan “S-prinsip Keahlian sesuai kaedah keilomuan, kep yatika pukum Telem Kompilast jalankan profesinya dengan mm dalam fy. untuk mewujuud kan terpeny anum nenyedia jase diperkenank, in, an (asuransi) sesyaj ys “e nen) =~ vat pina put prertangéuns dan/atau pembuatan kon, ketentuan Y angembangan Tu, vks pens! onennya terda) ry Dalam honteks FORE kan Komponennya terdapat by, al mm informast, ™ atan, yak erkenaal (purchasing asangan siste macam perik Perjanjian yang ber to), baik jual bell yang juga mencakup pem™ aintenance)- a njian yang berkenaan dengan perangkat lunak (softr97, . evi . . iat) alk untuk software yang dibuat secara khusus berdaea esanan si pengguna jasa (bespoke/ customized software) may, Pt ah dibuat umum oleh para vendor dalam bentuk Pale pun tools yang telah beredar umum (Off the n dengan perangkat keras (hardtooy ) maupun sewa menyewa (len (installation) dan Perawaty, yang tel paket aplikasi atau software). 3. Perjanjian yang berkenaan dengan jasa-jasa teknologi (services -» tract), mencakup (i) perjanjian pendidikan dan pelatihan (tr, educational services contract), dan (ii) perjanjian perawatan éx pemeliharaan (maintenance contract), yang pada esensinya ads penggunaan intelektual dan/atau sumber daya manusia, 5: yang menggunakan pihak dalam (internal) maupun pihak lux knamcte man bal on umumnya pihak luar tersebut ad: mereka mene 8 mencal ‘up ketiga sektor jasa tersebut, yal _ cakup sebagai konsulta sebagai kontraktor sistem dan j . serene — lihara sistem. Oleh kar “ Juga sebagai perigawas Serta re umumnya hanya pihak be bei suatu Ps aa hasil konstruksi terseber net jase Sajalah yang tahu ve mengetahui apa yang di dal Pengguna jasa malahan tidak guna hanya terbatas ‘am konstruksi tersebut, karena Sif Menggunakan, namun tidak memilit sehingga source code ’ keba i ; object code-nya dan dokume Fan aerikan me : Sebagai suatu catatan " penggunaan sistem saja (users "Pisah maupun dikombign iam tersebut dapat dilakuka* wr wnasikan secara bersama-sama, contot ns i . + njian jual b ” eli + main tenance. eet uma, CO" allan Aspek Hukum Petikatan Jatihan + perawatan). Jika git k: satu proyek, umumnya dlikategorikans pinak pengguna jasa telah me rah nyedia jasa, sehingga bagin sebagai bukti tanda terima dar 2ar an sebagai satu kesatuan dalam Aye bagai Turn Key Contract, di mana re ye rabkan semua urusannya kepada n/ateu tinggal memutar kunci saja Secara garis besar sebagai pen oie sistem tersebut di sini beberapa jenis perjanjian yang a umum, dapat disebutkan it wae ena, terisasi’ ataupun multimedia’ yang tengah berkemb: - yang penulis kategorikan ber, mbang dewasa ini, yang mendasarinya, yakni antara lai 1. Hardware contract; (i) hard ii) equi; sareemont, tii has toare Purchase agreement, (ii) equipment loan a gi ; i ‘ rdware maintenance agreement, (iv) installation and implementation agreement, (v) reciprocal back-up site agreement, (vi) con- fidentiality and non-disclosure technology agreement. Software contract; (i) software development agreement, (ii) software li- cence agreement, mencakup end-user single cpu license agreement, atau public license agreement, (iii) software maintenance agreement, (iv) es- crow agreement, (v) assignment of copyright, (vi) software distribution agreement; 3. Services contract, yang mencakup 4. Data Contract/Information Contract: (i) bureau processing agreement, (ii) data base/network access agreement, (iii) confidentiality/on-disclosure agreement. 5, Procedures contract; (i) management/consultant agreement, (ii) profes- sional services contrat. 6 Brainware contract; (i) employment agreement, (vii) work ‘for hire agree- ment ed goods and services); (iv) general contractor 7. Turnkey contracts (mixt pe : agreement (ii) facilities management agreement, (iii) works forhireagree- ment 8 Multimedia contract; (i) web-site development and Lait agree- ment, (ii) internet hosting agreement, (iii) multi-media rights lense (iv) development and publishing agreement, (v) location agreement (vi) independent contractor agreement, (vii) music and sound recording ‘bid., him “Multimedia j Hukum™ Telematika a de gelopment compa (ix) interact, se/de' hate, tel ele agreement, (xi) e| te td 15 sangat dipaham: , eontrak tersebut he =a eat akan os jaan gontrak-k° atuk melakuka gal aut ime vam, Khususoye kewajiban para piha epada put hak dan Kev nantinya digunakan untuk ,,/* sel al tersebut akan dibahas in i hy , Mengenai . hie dalam kajian standard pemeriksaan hu informasl- Komp le gan pul vi epentin, yani kep nu vfalam bab € p suate sistem SECARA ELEKTRONIK ksi” umumnya orang akan mengata,, era perjanjian jual beli antar para pihak ya lam lingkup hukum, sebenarnya istilah tray, Mic adalah keberadaan suatu perikatan afaupun Rubungan hulu: : - terjadi antara para pihak. Jadi jika berbicara mengenai transaks; De earya adalah berbicara mengenai aspek materiil dari hubungay hukum yang disepakati oleh para pihak (lihat pasal 1338 juncto 13 KUHPerdt), sehingga sepatutnya bukan berbicara mengenai perbuats, hukumnya secara formil, kecuali untuk melakukan hubungan hukun yang menyangkut benda tidak bergerak. Sepanjang mengenai bend: tidak bergerak maka hukum akan mengatur mengenai perbuatin hukumnya itu sendiri yakni harus dilakukan secara “terang” dan “tunai”. Oleh karena itu, keberadaan ketentuan-ketentuan hukun mmengenai pediatan sebenarnya tetap valid karena ia akan mencakw? baik dengan ‘Yate qeunakan untuk melakukan transaksi itu senditi elektronik (eleconic heen eee based) maupun dengan media se" eidatan aan me sed). Namun, dalam prakteknya seringkali di harus dilakukan se ctakat bahwa yang namanya “transaksi” dag: kertas dan hare ‘tender di atas putih” atau dikatakan di ° sebut sebenarnya adalah - ‘angan” serta “bermaterai”. Padahal halt kekuatan pembuktian fap kSukan agar ia lebih mempuny# “ nya, melainkan materiil i fokusnya bukanlah formil kesepak” ungan hukumnya itu senditi. Dalam lingkup i P ilMU komunikacs . unikasi ataupun teknologi siste™ ko! 7 nikasi maka k ‘aka keberadaan a Tang, i di i i en aksi dipahami sebagai suatt Pe af ataupun hubun i gan hukum saling bertuk antar pihak yang dilakukan denga*”, 8 Dertukar informasi untuk melabue (ekaken at “ ‘elakukan perdagangan. lanjut terhada| ¢. _HUBUNGAN HUKUM + ieeandil Berbicara mengenai “tran bahwa hal tersebut bersepakat untuk itu. Dal ry CS QO Re eee Kajian Aspek Hukum Perikatan ~ itu, Kebanyakan para abli teknik akan me gaedah-kaedah dasar dalam aspek keaman ahaminya sesuai dengan qntara lain harus bersitat confidential, inter 2 a aati ry uty men femunikasi tersebut adalah aman aah Separate hubungan turut campurnya pihak ketiga yang mungkin beriktiked wy inaikas! jadi yang menjadi penekanannya adalah informasi yang deere ntat para pihak yang dijadikan dasar untuk terjadinys tana dapat dikatakan mengikat apabila ia dijamin validitasnya melalui galuran ataupun sistem Komunikasi yang aman, padahal kata-kata ‘aman’ itu senditi sangat relatif sifatnya Karena dalam suatu sistem elokteonik tidak pernah ada kata “aman” dalam arti yang sesungguhnya, Sementara itu, dalam lingkup ilmu komputer ataupun teknologi sistem informasi juga dipahami bahwa suatu informasi sepatutnya baru dinyatakan valid apabila ia dapat dijamin bahwa komponen- komponen dalam sistem informasi tersebut berjalan dengan baik, yakni mencakup keberadaan sistem hardivare, software, brainware, procedures, dan data atau informasi itu sendiri sebagai input dan output dari sistem tersebut. Hal ini sangat perlu untuk disadari mengingat bahwa sistem informasi sebenarnya adalah keterpaduan sistem manusia dan komputernya, bukan hanya sistem komputernya saja. Oleh karena itu, jika kita melihat kepada keberadaan sistem informasi maka ia harus dapat dijamin sebagai suatu sistem yang “black box” di mana bekerja dengan asas “Garbage In Garbage Out”. Dalam perkembangannya dewasa ini, perlu diketahui bahwa transaksi secara elektronik yang sekarang ini ramai dibicarakan sebagai ‘online contract” sebenarnya adalah perikatan ataupun hubungan hukum yang dilakukan secara elektronik dengan memadukan jaringan (networking) dari sistem informasi berbasiskan komputer (computer Dased information system) dengan sistem komunikasi yang berdasarkan waar dan jasa telekomunikasi (telecommunication based a lternet difasilitasi oleh keberadaan jaringan komputer onan iuga aan of network), Oleh karena itu, syarat sahny a ae Schingen fergantung kepada esensi dari sistem elektron! ba swhwa semueen ia hanya dapat dikatakan sah bila dapat dijamin ba ako betta Ponen dalam sistem elektronik itu dapat dipercaya dan/8 Man sebagaimana mestinya. | Hukum Telematika Kompilas ih susnya as erdataan khususnya aspe, 224 dalamlingkup KePer jenis dan mekanisn kanya Cn kepada § k itu ser a Ring! imerjuk kep m secara elektroni ndiri, Yan, hubunga® kui suransi, lelang dan perikatan.. i, as jakukan "itl dengan erkembangan me] . dalam lingkup pup: a elain itu, Publik Tninnya YaN8 1 asyarakat. S akan mencakup semua aki gan di mas juga angan ebut jus: : vig hukum ve negara dengan sistem Pemerintay,. hubungan antara warbé ivitas hubungan hukum lain anta, iktivi i S (e-government), a maksud perdagangan (e-society, eden anggota masyar dan sebagainya)- ERDAGANGAN SECARA ELEKTRONIK (ELECTRONIC COMMERCE; D. PE Istilah electronic co perdagi hubungan mmerce mungkin masih terdengar ing. ia. Terkesan istilah ini relat: ... 5 arakat Indonesia. atif mag al pee dipakai oleh golongan masyarakat tetten. jarang di " idil ‘aja, vit masyarakat dengan tingkat pendidikan dan ekonom; re tinggi. Sampai dengan saat ini, masih belum ada suatu Pendefinisian yz: baku tentang keberadaan istilah Electronic Commerce (“e-comme, Dalam sudut pandang keilmuan, keberadaan suatu pendefi terhadap suatu istilah adalah sangat diperlukan agar dapat secar memberikan suatu batasan ataupun lingkup pengertian yang mengenai hal yang dibicarakan. Selanjutnya, pendefinisian yang diharapkan akan dapat menguraikan semua komponen-komp esensial yang semestinya harus ada sehubungan dengan keberai# istilah itu sendiri. _Dalam prakteknya, yaitu dengan berdasarkan beberapa ko definisi yang dibicarakan oleh para ahli dan praktisi Teknologi Ins ms dewasa ini terdapat beberapa pembedaan yang dapat dlijadi? Sebagai suatu rujukan antara lain sebagai berikut. Ele ic r metthangeon informa be defined as commercial activities conducted tht optical or anal ormation Senerated, stored, or communicated by electron E ou Means incuding EDI, E-mail, and so forth? “commerce is Performing busi . : oing Ness transaction with the aid of ev0 ea Hill, 40? tronic Commenat issue a Malden, The Drat UNCITRAL Model La¥ ® ! es and Solutions (teaching materials): March 1996- \ Kayan ASpOk Hokum Peay tan 25 tools and paperless communication links cy a ‘eles 's8aging 3) tronic Commerce may be defined as the ent it roles rome Corr ities om a nettvork ire set sieercil activities om a work and involve informe, Process that «, snerce refers *0 business activities involving ¢ on analysig PPO som s ‘ons aa provider®, and intermediaries using computer me marnfocune Tne goals of E-cOMMETCE APE L0 reduce prot EET Sich ae ptr Tomer resporse ime and uaity and service cast *rorne € me ecommerce is a multidiscipinary field that inch King and telecorimunication, security, ang business areas such as marketing, procure afte and payment and supply chain management; an, ution privacy intellectual property, taxation, cont f nent Electron jo market ness of the peo vrore than. one oF 8 kan UNCITRAL Model Law O1 ; hlanjut, berdasar iw On Electronic Com i Guide to Enactment 1996° dinyatakan bahwa: merce nic hides techn storage ed ee ment and purchasin, d legal aspects such ractual and legal sete. lect shes networ su ttm ic commerce 15 @ hotbed of creativity. New ideas and a i veep daily bass, The flexibility of the technology nes come ple implementing it should not be underestimate. There Sale wo ways to achieve any particular information goal always The term “ ~ should be given a wide interpretation so as to cover matters arising from all relationship of a commercial nature whether contrac- faa! or not, Relationships of @ commer ret re not limit vowing transactions: any trade transaction for the supply or exchange ~ distribution agreement; commercial representation or onstruction of works; consulting; engineering, ing, banking; insurance; exploitation agreement d other forms of industrial or business cooper sea, rail or road. of goods or $ 5 agency; factoring; leasing: licensing; investment; financi or concession; joint venture am tion; carriage of goods or passengers by air, Berdasarkan ruang lingkupnya, maka dalam praktek bisnis yang ber- kembang berdasarkan lingkup aktivitasnya, dikenal juga pembedaan sebagai berikut: 1. Electronic Business adalah ditujukan untuk lingkup aktivites per dagangan dalam arti luas, ' 2 Electronic Commerce adalah ditujukan untuk lingkup pert Pemniagaan yang dilakukan secara elektronik dalam 4 termasuk; ¥ esha lec Adam, Nabil R, Octay Dogramaci, AFYY® cone rr Commerce: Technical, Business, and Leg At - rerectcorn/ mle a, ,. Kom” ernet Commerce); web Internet (Web Commer, Pertukaran Data erg T Uk Internet (Itt " ndenga” fasilitas i an sistem ata Interchange). n * ron (Electrome Di emang baru saja muncul qi rn, i commerce ™' in istilah €-€? erce telah muncul dengan bentuky Khir, seiring dengan 0°! D senna’ com 2 pul aun tee sejax © le ic Data Interchange (EDD) dan nA ‘ lect jperkenalkan pertama kalinya di akhir tahys oy, ‘aan Credit Cards, Automated 7; ny . Pertumbuhan dan penggune tn hives e Telephone banking diperkenalkan tahun 1980-an, ml demikian dapat dikatakan hanya istilahnya saja yang bary qi a telah mengenal e-commerce bak padahal sebenarnya masyarakat 226 « perdagans Elek' Secara Meskipt! sia tetapi seben: beranek opulernya Funds Transfer telah melakukan transaksi e-commerce itu sendiri. Beberapa prinsip utama dalam UNCITRAL Model Law on Ele Commerce adalah bahwa:? ron a. Segala informasi elektronik dalam bentuk data elektronik da dikatakan memiliki akibat hukum, keabsahan ataupun kekuns hukum. b. Dalam hukum mengharuskan adanya suatu informasi dalam bent, nt tertulis maka suatu data elektronik dapa i itu. Hal ini disebutkan dalam pasal 6 UNCITRAL Magia c. Dalam hal tanda tangan, maka suatu tanda tangan elekironik h bsdepamicdins yang sah. Transaksi elektronik dapat tis item Hig oii eace atau tanda tangan elektronik. T snc tint eehad ie ekatan yang dilakukan oleh te! win Adlenys pesghoinog anion adanya suatu tanda tang dengan eerie nat ‘a suatu dokumen/data/1 Sedangkan tanda tangan el atau menyetujui dokumen terse datanganan yang mengg, . ektronik adalah suatu teknik per* lainnya, artinya tidak atthe Srometsi ataupun ee alu harus menggunakan public key graphy. 10 *Badrulzaman, aN, Op. cit, "Direktorat Jenderal phim 38 Datac? Ne... Dalam Negeri Dep tkum Tekno Uni vy "HAN Ak jam hal kekuatan pemb, Dae memiliki kekuata en r WM Petikatan, Mess an pempcnt tata ferkenaan AENEAN FOrMat day — gd ersebut dikatakan bahwa:"., yo a texsebut clapat dinyatak : a "kon Suatu pe ‘ P digurakan eee” dalam bent vatesebut digunakan sebagai formny wm put tidak dapat ditolak keabsahan : : ahann: ‘am mane data tersebut digunakan, dana oo Kekuatnen satan offer dan acceptance dikatakan sebay nh! Piha : aah ngmelakukan suat pengiriman dan ens Pihak yang nukan sebagai addressee, ta dan pihak yang e888 enetitna a t dari Kontray ak i Umnya i ia dik gelanjutny? dalam tulisan ini, transaksi aanecommerce dalam lingkup transakst per. suka service atau pelayanan. e-commerce : e yang dit agangan jual bei oma pl. Jenis-jenis Hubungan Hukum dalam Electronic Comm: lerce Jenis: e-commerce yang secara umum dan yang paling banyak adalah jenis business to business dan business to customer, fy a siya jenis e-commerce tersebut, juga terdapat beberapa, ‘eae yaitu customer to customer, customer to government dan customer tite ness. Selanjutnya jenis-jenis e-commerce tersebut akan diuraikan di bawah ini: 1, Business to Business Transaksi business to business atau yang sering disebut sebagai b tob adalah transaksi antar perusahaan (baik pembeli maupun penjual aan). Biasanya di antara mereka telah saling menge- a lain dan sudah terjalin hubungan yang cukup g di antara mereka da kebutuhan dan gkan adalah perusahi tahui satu sami lama, Pertukaran informasi hanya berlangsun dan pertukaran informasi itu didasarkan pa kepercayaan. Perkembangan b to b lebih pesat jika dibandin dengan perkembangan jenis e-commerce yang lainnya. Business to Customer _ Business to customer atau yang dikenal dengan bto¢ alah saksi antara perusahaan dengan konsumen/indivict: adalah amazon.com sebuah situs e-commerce yang e dan [kenal. Pada jenis ini, transaksi disebatian } Nsumen yang berinisiatif melakukan trans@! st Korpilasi Hukum Telematika 228 dari konsumen tersebut. Bia: siap menevinn’ cera sistem way sig | unakan ade) ny | yang dis} j dikalanga™ masyarakat. | mum dipaka omer tO Customer stone’ i Jah transaksi di mana individ, g pada $34 sama lain. Contohnya adalah ees voeb Karena sistem ini yan, B Su ay 3. Cust! Customer #0 cu: menjual baran Customer to Business nsaksi yang memungkinkan indivig business yaitu tral rusahaan, contohnya adalah Priel Customer to ada pe! menjual barang P com. Customer to Government Customer to government adalah transaksi di mana indivi melakukan transaksi dengan pihak pemerintah, vie dap, bayar pajak- + Seperti men, D.2. Mekanisme Penawaran dan Penerimaan Online | ksi jual beli e-commerce juga mer | ' . upakan ae bel am dengan jual beli konvensional yang vines ail Perjanjian jug Pada ame saja terletak perbedaan pada media iskuan mf fn : ‘ ‘ vl ah tans ecm yang dipergunakan adalat med digunain et. Sehingga kesepakatan ataupun yan edia elektronic perjanjian yang tercipa Transal adalah melalui online. Hampir s janji pir sama dengan perjanjian jual beli pada umumi nya, pert jian jual beli online terseb ieohel ut juga terdiri dari pen i i iain selalu diawali fengon ad vane pihak dan penerimaan oleh pihak vang lat = g lain. Penawaran Penawara . » in merupaka os rent 1 Tawaran mengeioe invitation to enter into a binding hail sebagai suatu taw: n sebuah tawaran jika pihak lain mens baa perbuatan itu wenn Suatu perbuatan seseorang era ai 7 2 sendin: u ikatan perjanjian Soutien ajakan untuk masuk ke ai ianggap seba, gal tawaran. | o ; Hukum Mg ‘Mariam Da ‘arus: ru Indonesia”, Hukum Badrulzaman “E i “E-commerce Tinjauan dar! Makan katalog produk da peli seperti berjalan-jalan di 4 toko yan Dalam website tersebut biasanya dite & Mengawasi kegiatan kita. gitawarkan, harganya, nilai rating at: aust oleh pembel lumeys, Pol oromatis tentang barang itu seput, dan menu produk lain yang bethubungen, Tentang barang ter Penawaran ini terbuka bagi semua 3 orang. Semua oran; - rik eye window shopping di toko-toko online Den pa yang menarik perhatian maka dapatlah transaksi mpilkan barang-barang yang Penerimaan Penawaran dan penerimaan saling terkait untuk menghasilkan suatu kesepakatan. Dalam menentukan suatu penawaran dan penerimaan dalam cybersystem ini digantungkan pada keadaan dari cybersystem tersebut. Penerimaan dapat dinyatakan melalui website, dectronic mail (surat elektronik), atau juga melalui Electronic Data Interchange. Penjual biasanya bebas untuk menentukan suatu cara penerimaan. Misalnya ia menentukan bahwa dalam hal penjualan melalui website penawaran dapat ditujukan pada atas barang dagangannya maka Sn embelinya. Jadi dalam hal ini pene halaman dari e-mail address calon P' per kup. Karena penawaran ini dikirim- dah jelas hanya pemegans e-mail itu awaran dilakukan melalui website ggaP penawaran tersebut ditujukan n demikian maka setiap orang YAMS, enjual yang mena kan pada e-mail tertentu maka Su ‘sh yang dituju. Tetapi jika pen atau news group maka dapat dian ‘atuk khalayak ramai. Dan denga —e dapat membuat kesepakatan dengan Pp atkan, etatwi wvbsite, BIMSANYA Peg ing vertent) YANK ditawargy Dale akan meetin tertarik maka shopping egy © aton Peg memans varang yang Calon pembeli ing.” penjual. Whe d inya. Setelah yak r terlebih kan pilihariny® akin mennyiin sti vain as pembeli YAK ei, akan memasuki tahap pembys pde pembayaran 4. | ib berikutnya. Dengan an demikian peng. | i ' i nsaksi ini Bun, kan penerimaan/acceptance, Dan Jah kontrak online. toko online te a demikian telah tercipt™ Metode Pembayaran dala’ . embayaran yang, digunakan di internet umumnya bert. Bentuk Pom, keuangannasional, tapi ada juga beberaps y pace kepada Keuangan lokal. Klasifikasi mekanisme pembay ~- dibagi menjadi lima mekanisme utama, yaitu:* i 1. Transaksi model ATM. Transaksi ini hanya melibatkan insti finansial dan pemegang account yang akan melakukan peng ambilan atau mendeposit uangnya dari account masing-masing Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan lang sung antara dua pihak tanpa perantara menggunakan vin nasionalnya. 3. Pembayaran dengan perantaraan pihak ketiga, umumnya pros pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun cek masel dalam kategori ini. Ada beberapa metode pembayaran yang dapt digunakan, yaitu: * ~ sistem pembayaran kartu kredit online * sistem pembayaran check online Sistem pembayaran dengan kartu kredit inilah yang sering me” dikan transaksi melalui elektronik menjadi masalah. Pembajab® kartu kredit serta penipuan kartu kredit kerap terjadi dalam transl e-commerce. Sejumlah konsumen yang berbelanja lewat interme! Pencuri dapat s4}* ym Transaksi e-commerce D3. pu pada commerce (080 é | Kajian alan Aspek Hukum Peritata, " ; gatkan nomor kartu kredit dengan car iy juga Ke sebuah PC. ™ a * Menyusup ke sebuah serve xavena alah Bagh konsumen yang akan met . “nya berhati-hati dan memasti ee ie enripsi dengan tal Stan om ae vig severe wi gmenyadap nomor kart kredit, Danadjninak yang Wdak bee venang tik penipuan klasik, yang melakukan poate PeniPuan ran memint@ nomor kartu kredit meskipun tidal melee bah fengan alasan sebagai jaminan. akukan transaksi ; Mio ropayment adalah pembayaran untuk uang receh; peer Mekanisme Micropayment ini penting didembary Mia ene sangat diperlukan untuk pembayaran uang receh yang bed foo overhead yang tinggi. eee 4 ronyous digital cash, wang elektronik yang dienkripsi. “Digital cash memiliki karakteristik utama, yaitu transnationality of dig ital cash, di mana digital cash memiliki kemampuan mengalir ae hebas melewati batas hukum negara lain.” Umumnya Digital Cash dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kategori utama, yaitu (i) tipe yang berbasis kartu kredit, (ii) tipe cek, dan (iii) tipe cash. DA. Pengiriman Pengiriman dapat dilakukan dengan cara dikirim sendiri atau menggunakan jasa pengiriman lainnya. Biaya pengiriman biasanya dihitung dalam pembayaran, atau bahkan seringkali dikatakan pela- yanan gratis terhadap pengiriman karena sudah termasuk dalam biaya penyelenggaraan pada sistem tersebut. D5. Metode Pengamanan Dalam Transaksi Electronic Commerce ___ Rawannya transaksi melalui internet menyebabkan banyak konsu- ten ragu untuk melakukan transaksi tersebut. Oleh karena itu untuk banyak produsen yang memikat konsumen dengan pengamanan dalam transaksi lewat internet ter- gAangen ici Ct Kempen! aan Teeenates te Layer (SSL) adalah inte igi infarmast pribady qi pedagang Keamanan 4 | * Metode atau instrumen Secure Soh pakay SSL melinds ceaet cara en dengan . kontak antara kons! terjamin Konsumen qy° | aringan jMB* fal yang dikirim meal i tact Wemastikan bahwa datacdayy melakukan transaksi ai dengan baik Hal ini 4, kn sebut sudah dalam bentuk teren melalut dalam bentuk ga! | atau patah 6, Bama meidak boleh rusak, atau patah sq: Gambar kunci ter a ersetN, dapat juga diperiksa situs g. peat noon dhiawali dengan http harus berubah men. burps pada saat FOSS HANSEN tronic Trans © Metode yang kedua adalah Secure Electro ae ion (SET). 5p, menggunakan sertifikat digital untuk a kan bahwa jog, sumen dan pedagang memiliki hak untuk menggunakan tay menerima kartu. Visa telah menggunakan metode ini. SET gly elektronik yang berfungsi untuk memverifikasi pedagang i aya, dan juga berfungsi bagi merchant untuk ‘memeriksa tanda tang, konsumen pada bagian belakang kartu visa. SET memberikan cara bagi pemegang kartu dan pedagang unni mengidentifikasi satu sama lain sebelum melakukan transaky Sehingga pembayaran dapat terjamin kebenarannya. Keotentikan proses ini dengan menggunakan format identifilas elektronik yang dikenal dengan nama digital sertificates yang dia barkan kepada pemegang kartu dan pedagang oleh lembaga ie uangan yang tergabung dalam kelembagaan visa. SET menggunakan kunci pengaman lain yakni memiliki kata-4a2 sandi untuk melindungi konsumen. Si pedagang tak dapat mer baca informasi konsumen karena visa menampilkannya dilayat 0° pedagang dalam kata-kata sandi. Dengan SET, pemegang kartu dapat memvalidasi legitimast int™ pedagang melalui digital certificates pedagang. Software SEI memeriksa apakah hubungan pedagang dengan lembos? x uangan benar atau valid. Dengan ini mereka meyakinkan kos! 7 bahwa pembayaran akan dilakukan dengan cara yang ® dengan perjanjian visa yang mereka yakini saat ini. tampilan sebuah icon pi | mengenai kriptografi. Kriptografi adalah bidang pengetahuat “ | . : 3 Berkaitan dengan sistem pengamanan ini perlu jus? dil | — 180 ASE Hokum p, enggunakan Persamaan Matem orikatan m abiritcei nan ypun deskripsi data. Teknik ini q, ont melaku in en bah data ke dalam bentuk kode ke Untuk AN proses e- erten ;rmasi yang disimpan ‘od formas! ¥ iSIMPAN Maupu in tidak aman, tidak dapat din, n ditr ee ACA Oleh gj rang YONS berhak. leh si, orang Y Metode yang dipergunakan punyikan teks biasa disebut enkripss. Enema atau menyem,- qeyakinkan bahwa informasi tertenty tersemban digunakan untuy famengerti oleh siapapun. Proses kebalikan dav dan tidak dapat deskripsi, yaitu mengubah teks terenkripsi menjadi day a. . Tanggung Jawab Pihak Ketiga D, ; Dé ingens '§4 Dalam Transaksi Electronic Transaksi electronic commerce tentunya tidak dapat dipisahkan dari eranan komputer dan perangkatnya. Karena komputer merupakan guatu alat yang punya keterbatasan maka perlu dikaji juga sejauh nana peranan dari sistem komputer itu sendiri jika ternyata suatu transaksi tidak berjalan dengan lancar karena kesalahan teknis. Sebagai suatu alat, komputer tidak dapat disalahkan jika ternyata jarena kesalahan program atau perangkatnya, suatu transaksi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya sehingga menimbulkan suatu kerugian. Tanpa ada yang menjalankan atau tanpa ada yang mem- program, sebuah komputer tidak akan dapat bekerja. Oleh karena itu, yang dapat dimintakan suatu pertanggungjawaban jika sebuah kom- puter atau server tidak bekerja dengan baik adalah pihak yang menja- lankan program komputer tersebut atau pihak yang menyediakan jasa pelayanan, Namun dalam hal tertentu, sepatutnya yang bertanggung Rwab adalah pihak yang mengembangkan/membuat program kom- Puter tersebut sebagai product liability sekiranya terdapat cacat ter- “enbunyi dalam program tersebut. 4 Untuk melakukan transaksi electronic commerce setidakny” a oe “va pihak, yaitu pembeli (konsumen) dan penjual (merc in tyes Suatu perjanjian jual beli, maka terdapat kemungkina oe say” “@nprestasi. Wanprestasi dapat terjadi karena pihak per fue kan merekukan kewajibannya atau pihak penjual yang tidak padi tateng 4) Panna. Tetapi jika ternyata wanprestas! tersebu' ak “Salahan teknis, misalnya server down sehingg? pesal Kompilasi Hukum Telematika ‘ t dimintakan pertanggungi,, i maka pihak ketiga dap : aya. Dilam reansal e-commerce, pihak Ketiga yang dimaksug i ia jasa layanan). provider (penyedia jasa lay: . / mintakan pertanggungja Kenapa pihak ketiga dapat dimi Bi2Waban 5 . ‘ i i ider den ini dikarenakan antara pihak ketigey yaitu provider dengan eq (meson) endapat sata pean terse. Provider iy mempunyai tugas yang terkadang mie ; er Taras v8 Mengaj,. internet tetapi dapat juga menjadi web designer. 7 an tan ‘i jawab dari provider tergantung dari perjanjian antara merchan, 4” dari provider adalah memberikan layanan i, rovider. Tugas utama ; " s fiean akses internet 24 jam sehari dan? hari seminggu. Tetapj them semuanya itu tergantung dari perjanjian di antara kedua pihak karena itu, merchant harus memperhatikan dengan seksama js, be janjian tersebut. Tanggung jawab dari provider untuk pelayanan yang tidak sen, purna tidak diatur secara pasti. Tetapi teori perjanjian dan kerugie dapat dipergunakan untuk menuntut provider ke pengadilan. Keada, yang seperti ini memacu untuk melindungi transaksi dan sekaliga: melindungi para pihak dengan menjaminkan hal-hal tersebut kepai: asuransi mengenai e-commerce. 234 Wab,, day, E. _LEGALITAS TRANSAKSI Perjanjian yang dinyatakan sah adalah suatu perjanjian yt memenuhi empat syarat yang terdapat dalam pasal 1320 Kitab Undaty Undang Hukum Perdata, yaitu: E.1. Sepakat Mereka yang Mengikatkan Dirinya Suatu kesepakatan selalu diawali dengan adanya suatu pena" oleh suatu pihak dan dilanjutkan dengan adanya tanggapan beri penerimaan oleh pihak lain. Jika penawaran tersebut tidak ditané atau direspon oleh pihak lain maka dengan demikian tidak ake" kesepakatan. Karena ity q; rf ud ; lab suatu kesepakatan. iperlukan dua pihak untuk m aa n : : cara langsung, kesepakat®® us Sapo diketahui. Sebap kesepakatan dapat langsuné Ne isan m. i i : jeg aupun tulisan, Tetapi dalam transaksi melalui” weft kesepakatan d. jani alam perjanji shart aren Porn ay ™ perjanjian tersebut tidak diberikan S&C wt! Pada perjanjian jual beli se Kaji: an ASbek Hukum Perikatan ksi e-commerce, pj jam transal ¢, pihak yan, yah jhak penjual yang dalam hal u ne Memberikan non iw if 2 aw; He agai Semua pihak pengguna internet (nett Menarik untuy gst asuk untuk melihat-lihat toko er) day : Virtual t at dengan re el parang yang mereka butuhkan atau mini ersebut ata, at A Untuk jika memang pembeli tertarik untuk membeli suatu b; ghana perlu mengklik barang yang sesuai dengan kein’ maka nya setelah pesanan tersebut sampai di tempat penj ‘inginannya, genjual (merchant) akan mengitim e-m, ual (merchant) ail atau i ah . . melalui tel atk mengkonfirmasi Pesanan tersebut kepada konsumen, “pon proses terciptanya penawaran dan penerimaan tersebut menim- pulan keragu-raguan kapan terciptanya suatu kesepakatan. Negara- vga YE tergabung dalam masyarakat ekonomi Eropa telah mem- perikan garis-garis petunjuk kepada para negara anggotanya, dengan nemberlakukan sistem “3 klik”. Cara kerja sistem ini adalah: Pertama, setelah calon pembeli melihat di layar komputer adanya penawaran dari calon penjual (klik pertama), maka si calon pembeli memberikan penerimaan terhadap penawaran tersebut (klik kedua). Dan masih disyaratkan adanya peneguhan dan persetujuan dari calon penjual kepada pembeli perihal diterimanya erimaan dari calon pembeli (klik ketiga). Sistem tiga Klik ini jauh pen Pe 8 8 i lebih aman daripada sistem 2 klik yang berlaku sebelumnya. Sebab dalam sistem “2 klik”, penjual dapat mengelak dengan menyatakan kepada calon pembeli bahwa ia tidak pernah menerima “penerimaan” daticalon pembeli. Dan ini tentunya akan merugikan pembeli."* Dalam hukum Indonesia belum ada ketentuan semacam ini, tidak a2 kewajiban dari penjual untuk melakukan konfirmasi kepada Pmbeli, sehingga banyak penjual yang tidak melakukan konfir- si Hal ini sangat merugikan konsumen/pembeli karena pembel i “tari ika “Mengetahui apakah pesanannya telah diterima atau Cl wanprestasi akan sulit menghitung kapan terjadinya ea a enjual (merchant) dapat dengan mudah mendalilkan Poul "enetima pesanan tersebut. Karena itu, menurut pendapat Pi 7 : ). “8si sangat penting dilakukan oleh penjual (merchant ) sei Hoh f Ecommerce Jake wan, “Electronic Commerce: Tinjauan dari W308 *™Paikan pada Seminar Legal Aspects ° him. 4 Kompilasi Hukum Telematika : ikatan erika E.2. Kecakapan untuk Membuat Suatu P 2. Ke | “va semua orang adalah cakap untuk mem, . Pada asasnya * oleh undang-undang dinyatakan tidak et a ia | a rut undang-undang adalah mereka Yang ay nu un atau mereka yang belum bets | z a katan, kecuali jik Yang tak cakap mel 1 dewasa igenap beri an mereka yang di bawah Pengany. ae mata gelap, lemah akal dan pemboros). (gi arene transaksi electronic commerce sangat ” Menenty, seseorang yang melakukan transaksi telah a atau tidak bens, bawah pengampuan, karena proses penawaran fans Penerimaan secara langsung dilakukan tetapi hanya melalui media virtyq rawan penipuan. / Jika ternyata yang melakukan transaksi adalah orang yang tty cakap maka pihak yang dirugikan dapat menuntut agar Perjanjiy dibatalkan. E.3. Suatu Hal Tertentu Hal tertentu menurut undang-undang adalah prestasi yang merjet pokok perjanjian yang bersangkutan. Barang yang dimaksudkan dake perjanjian paling sedikit harus ditentukan jenisnya, undang-und tidak mengharuskan barang tersebut sudah ada atau belum di ti debitur pada saat perjanjian dibuat dan jumlahnya juga tidak peit disebutkan asal saja kemudian dapat dihitung atau ditetapkan. Ada barang tertentu yang tidak boleh diperjualbelikan da transaksi e-commerce, Seperti misalnya memperjualbelikan hev® Kemudian ada kendala juga dalam melakukan jual beli melalu! contmerce. Ada barang-barang yang tidak dapat dijual melalui ke Pakatan on line, Seperti jual beli tanah yang mensyaratkan jue! path harus dituangkan dalam akta yaitu akta Pejabat Pembuat ae meee ie ini terditi dari dua bagian yaitu notaris at" padenya dan bagion re 308 ‘ertentu benar datang - masing pihak. Kemudian parent apa yang dint tangani akta tersebut, pihak disertai para Kajian Aspox. Hukum Perikatan, -undang yang men; dang-un' , gatur bah: un glui elektronik. Wa semua itu dan 2 melal SPA dilakua n p4.Suatl Sebab yang Halal Sebab yang halal adalah isi dari Perjanji: a Tjanjian d; hak mengadakan perjanjian. Isj perjanjian terseh dengan undang-undang dan tidak berlawanan q peik dan ketertiban umum. ia kan sebab para haruslah sesuai 8an kesusilaan £.5. Saat Terjadinya Perjanjian Jual Beli Jual beli dianggap sudah terjadi antara ked setelah mereka mencapai sepakat tentang barai parang itu belum diserahkan maupun harganya belum dibayar, Dalam transaksi e-commerce, tidak ada proses tawar menawar seperti pada transaksi jual beli di pasar secara langsung. Barang dan harga yang ditawarkan terbatas dan telah ditentukan oleh penjual. Jika pembeli tidak setuju atau tidak sepakat maka pembeli bebas untuk tidak meneruskan transaksi. Selanjutnya, pembeli dapat mencari website atau toko lainnya yang lebih sesuai dengan keinginannya. lua belah pihak seketika ing dan harga, meskipun Kesepakatan dihasilkan dalam transaksi e-commerce jika pembeli menyepakati barang dan harga yang ditawarkan oleh penjual (merchant). E6.Batalnya Perjanjian Transaksi e-commerce sebagai suatu perjanjian juga dapat dibatalkan. Pembeli yang telah menyepakati barang dan harga masih punya kesem- Patan untuk membatalkan perjanjian jual beli dengan fasilitas “cancel order”, tetapi dengan catatan bahwa barang belum masuk pada tahap Pengitiman, Demikian pula dengan penjual (merchant), mereka juga dapat rat Malkan perjanjian jika ternyata yang melakukan transakst tersebut ulti belum dewasa atau tidak cakap atau ternyata ada unsur-unst “S80, penipuan dan kekhilafan. R IMERCE "EXTUK-BENTUK WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI EOM pet ; i juga s Pang gn ksi e-commerce merupakan perjanjian iva ee indonesia ™aksud oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pe

You might also like