— BAM
N
BADAN STANDARDISASI NASIONAL
KISAH SUKSES
UMKM
PENERAP SNI
TINGKATKAN DAYA SAING PRODUK UMKM MELALUI PENERAPAN SNI\\ PENGANTAR
Di tengah persaingan dunia yang makin tinggi, industri dalam negeri tentu
harus mampu meningkatkan daya saing produknya agar mampu bersaing
ditingkat nasional maupun global. Termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) juga harus dapat memiliki daya saing yang tinggi,
sehingga mampu berjaya di domestik maupun global, termasuk juga untuk
mengurangi ketergantungan terhadap produk impor yang saat ini masih
cukup tinggi.
Peran dari pemerintah tentunya sangat diharapkan bagi para pelaku UMKM
untuk membantu meningkatkan daya saing produknya baik dari segi
teknologi, infrastruktur, maupun rantai pasok. Badan Standardisasi Nasional
(BSN), sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertugas dan
bertanggung jawab di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, turut
berperan aktif dalam peningkatan daya saing UMKM melalui penerapan
standar.
Berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian salah satu tugas BSN adalah melakukan pembinaan
Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk meningkatkan daya saing
produk ditingkat nasional maupun global. Kepada pelaku usaha mikro kecil,
BSN memberikan insentif berupa pendampingan, biaya pengujian produk
dan sertifikasi, sampai pemeliharaan sertifikasi SNI dan promosi UMKM
produk/jasa.
Syarat untuk menjadi UMKM yang mendapatkan pembinaan penerapan SNI
sangat mudah, namun bukan berarti bisa dianggap enteng. Komitmen
UMKM dalam melaksanakan pembinaan penerapan SNI adalah syarat
utama yang paling diperhitungkan. Selain itu UMKM juga harus sudah
memiliki legalitas usaha yang lengkap serta ijin edar produk. UMKM juga
diharapkan telah memproduksi produknya secara reqular dan bukan hanya
musiman berdasarkan pesanan. Bagi UMKM yang telah memiliki merk
dagang yang terdaftar di Kemenkumham akan lebih diprioritaskan untuk
dilakukan pembinaan karena memiliki merk dagang adalah syarat untuk
mengajukan sertifikasi SNI produk
Booklet ini berisi testimoni beberapa umkm yg telah dilakukan pembinaan
penerapan SNI oleh BSN dan telah memperoleh sertifikasi SNI. Di tahun,
2018 ini ada 164 UMKM yang dibina dalam penerapan SNI oleh BSN.KOMPOR BATIK LISTRIK
ASTOETIK
\\PENERAP SNIIEC 60335-2-9:2010
Berawal dari tugas akhir pada saat menjadi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Nova
Suparmanto menciptakan kompor untuk membatik, bedanya kompor ini menggunakan energi
listrik. Selepas lulus dari UNY, Nova terus mengembangkan temuannya tersebut, dan mendirikan
perusahaan dengan menggunakan nama ASTOETIK, walau dengan nama yang berkesan jadul,
produk kompor listrik Astoetik menggunakan teknologi modem yang hemat energi dan ramah
lingkungan.
Ingin produknya terjamin keamanannya, Nova melalui Yayasan Inotek mengajukan diri ke BSN
untuk mendapatkan pembinaan penerapan SNI. Semangat berinovasi dan komitmen yang tinggi
untuk menghasilkan produk yang aman dan berkualitas berbuah manis dengan diterbitkannya
sertifikat SNI untuk kompor batik listrik Astoetik. Berkat bimbingan dari BSN, produk Astoetik aman
dan diakui kelebihannya dibanding pesaingnya.
Dengan sertifikat SNI yang dikantonginya, Astoetik lebih percaya diri meningkatkan akses
pasarnya. Astoetik sekarang dikelola dengan sistem kerja manajemen yang lebih teratur, dan
kepuasan pelanggan menjadi yang utama karena mereka juga telah menerapkan SNI ISO
9001:2015, Selain itu, dengan sertifikat SNI produk Astoetik mampu masuk dalam katalog
pengadaan barang pemerintah.
°° Melalui inovasi tetap konsisten
menerapkan SNI,
budaya bangsa pun lestari . _
Kenapa harus kompor listrik ASTOETIK ?
+ Tidak menimbulkan polusi
+ Lebih murah dan hemat energi
+ Praktis dan tahan lama
+ Sudah bertanda SNI sehingga aman digunakan
SNIIEC 60335-2-9:2010
Perantiistik rumah tangga dan sejenis - Keselamatan
Bagian 2-9: Persyaratan khusus untuk pemanggang,
pemanggang roti dan pemasak portabel sejenisBATIK SATRIO
\\ PENERAP SNI BATIK
Batik tulis memiliki sejarah ratusan tahun di Indonesia dengan berbagai identitas budaya yang
melekat pada motifnya. Pengusaha batik yang banyak didominasi UMKM saat ini semakin
memiliki kesadaran akan pentingnya mutu batik untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) dan menembus pasar internasional
Satrio Batik yang berlokasi di kota Banyuwangi memproduksi kain batik tulis sesuai SNI, usaha
yang dibangun oleh Pak Nanang di tahun 2009 ini terus dengan tekun, tidak mengenal_lelah,
proses belajar yang sungguh-sungguh dan komitmen yang teguh dalam menerapkan SNI,
akhimya membuahkan hasil yang membanggakan bagi Batik Satrio dengan produk batik yang
mempunyai standar sesuai SNI yaitu SN| 8302:2016 tentang Batik Tulis, SNI 8303:2016 tentang
Batik Cap dan SNI 8304:2016 tentang Batik Kombinasi Kain. Berkat bimbingan penerapan SNI dari
BSN sistem manajemen batik satrio terkelola dengan baik dan semakin dipercaya konsumen yang
berujung ke meningkatnya omzet.
Kenapa harus BATIK SATRIO ?
- Tak mudah luntur dan awet
~ Kain yang digunakan kuat tak
mudah sobek
- Bahan untuk membatik ramah
lingkungan
= Bila terkena keringat dan dicuci
berkali-kali warna nya tak memudar
Ternyata SNI bukan cuma
untuk meningkatkan kualitas
produk saya saja tapi proses
produksi saya juga diperbaiki
NANANG EDY S. | OWNERBatik Mahkota Laweyan merupakan UMKM produsen batik tulis dari kota Surakarta yang telah
berdiri sejak 2005. Batik Mahkota Laweyan tak hanya memproduksi batik tradisional tulis dan cap
namun juga mempraduksi batik tulis modern sebagai produk utamanya.
Batik tersebut diproduksi dalam bentuk kain, pakaian, perlengkapan interior, lukisan, dan juga
kerajinan tangan. Selain dapat menyaksikan proses pembuatannya, pengunjung Batik Mahkota
Laweyan juga dapat mengikuti workshop pelatihan batik untuk mempelajari jenis-jenis batik dari
koleksi terdahulu, Hal ini juga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Batik Mahkota
Laweyan.Rumah usaha Batik Mahkota Laweyan yang berlokasi di JI Sayangan Kulon No 9,
Laweyan, Surakarta ini, juga memiliki ciri khas yang berbeda dengan rumah usaha batik lainnya.
Batik Mahkota Laweyan adalah rumah batik usaha yang memiliki toko batik, ruang kesenian batik,
museum batik, dan pabrik pembuatan batik,
Wisatawan dari luar Solo dapat belajar tentang batik di museum batik. Selain itu wisatawan dapat
pula belajar batik dengan kesenian batik yang diunggulkan di Batik Mahkota Laweyan.Pada tahun
2016 Batik Mahkota Laweyan telah mendapatkan sertifikasi produk SNI 8302:2016 Batik tulis.
Sebagai UMKM yang telah bersertifikasi SNI, Batik Mahkota Laweyan memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya kekuatan kain yang telah sesuai standar, wama kain yang tidak mudah
luntur, dan proses produksi yang telah tertata dengan baik. Diharapkan kelebihan tersebut dapat
menjadi nilai tambah di mata konsumen.
+ Awet dan tidak mudah luntur dan pudar.
«Memakai bahan yang ramah lingkungan
+ Kain yang digunakan kuat
dan tak mudah sobek.KONVERTER KIT
AMIN BEN GAS
\\\ PENERAP SNI EN 12806:2015
‘ABG Konverter Kit adalah alat untuk mengubah sistem bahan bakar mesin yang sebelumnya hanya
menggunakan bensin menjadi bisa berbahan bakar LPG. ABG Konverter Kit yang mampu menyuplai
mesin menggunakan bahan bakar LPG dengan kinerja yang sama seperti mesin berbahan bakar
bensin, Konverter Kit ini dibuat dan dikembangkan oleh Amin sejak pertengahan tahun 2010 sampai
sekarang sudah masuk ke generasi ke 9, tujuan Amin membuat ABG Koverter Kit ini tak lain untuk
membantu nelayan agar ongkos meneari ikan menjadi lebih murah, dengan perbandingan 1 tabung
Melalui pembinaan yang dilakukan Badan Standardisasi Nasional (BSN), ABG Konverter Kit yang
dirancangnya telah mendapat sertifikat SNI yaitu SNI EN 12806:2016, mengenai komponen atomatis
untuk penggunaan bahan bakar LPG, Berkat sertifikat SNI akses pasar Pak Amin semakin meningkat
salah satunya masuk di katalog pengadaan untuk pemerintah dan BUMN.
Eee ede A Loa CL
~ Bahan bakar gas masih melimpah
Lebih murah daripada BBM
= Lebih ramah lingkungan
~ Perawatan mesin lebih mudah, awet dan bersih
- Gas LPG mudah didapat
~ Kinerja mesin tidak mengalami penurunan
dibandingkan saat memakai BBM
~ Lulus uji sertifikasi SNI, terjamin faktor
keamanannya
Dengan mendapatkan SNI, menjadi
pembuktian saya membantu nelayan
melaut menggunakan alat yang terbaik
dan terjamin keamanannya
Amin dan ABG Konverter Kit
*SNI EN 12806:2015
Komponen atomotif untuk penggunaan
bahan bakar LPG - Selain tangkiMESIN LAUNDRY
HARI MUKTI TEKNIK
\\ PENERAP SNI ISO 10472.1:2016, MESIN LAUNDRY
Harga mesin laundry yang mahal dan permintaan pasar yang tinggi membuat Ashari, warga
Padangan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta ini mencoba menangkap peluang dengan
membuat mesin pengering berharga murah tapi kualitas yang tak kalah dengan produk impor.
Usaha pak Ashari akhimnya membuahkan hasil dengan terciptanya mesin cuci laundry KANABA
(Karya Anak Bantul), perlahan tapi pasti nama KANABA semakin terdengar dan banyak diburu para
pengusaha laundry. Berkat kenalan dengan relasinya, Ashari diperkenalkan dengan BSN untuk
dibimbing agar produknya memenuhi SNI
Perusahaan ini patut menjadi contoh/role model bagi UMKM lainnya. Berkat ketekunan, kedisplinan
dan komitmen yang dimiliki ashari, produk KANABA berhasil memenuhi SNI yang dipersyaratkan
(SNI IEC 60335-11, Alat Pengering Putar, SNI IEC 60335-1, Persyaratan umum untuk peralatan
listrik rumah tangga, SNI ISO 10472-1, Persyaratan umum mesin laundry industri SNI |SO 10472-6,
Persyaratan keamanan mesin laundry industri) dan perusahaannya saat ini telah mengantongi
‘sertifikat SN| ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu. Dengan sertifikat SNI pemasaran
produk KANABA semakin meluas hingga omzet nya naik berkali lipat.
Bahkan saat ini, Hari Mukti Teknik telah mendapatkan sertifikat SNI ISO 37001:2016 Sistem
manajemen anti penyuapan dan sedang dalam proses penerapan SNI ISO 14001:2015 Sistem
manajemen lingkungan untuk terus memenuhi kebutuhan pelanagannya.
66
Yang paling kita rasakan
setelah menerapkan SNI
adalah keteraturan dan
meningkatnya produkti-
vitas:
33
‘ASHARI | OWNER
Cr re PSL.)
~ Lebih hemat enerai
-Pelayanan yang ramah
- Harga lebih terjangkau
~ Kualitas terjamin, karena sudah sesuai SNIBOLA BULU TANGKIS
LARISSA
\\ PENERAP SNI 0036:2014, BOLA BULU TANGKIS
Zainuddin adalah generasi kedua penerus bisnis bola bulu tangkis keluarga. Lewat bendera UD Tri
Sakti, setiap bulannya Zainuddin mampu memproduksi antara 8 ribu hingga 10 ribu slop bola bulu
tangkismasing-masing slop terdiri dari 12 bola bulu tangkis. Dari 10 ribu slop itu, dia
mendistribusikannya ke beberapa kota besar seperti Bandung, Bekasi, Jakarta, Tangerang, hingga
yang paling jauh di daerah Sumatera. Produk bola bulu tangkis UD Tri Sakti yang dijual dengan
merek Larissa ini terdiri dari beberapa varian dengan spesifikasi tertingginya pada varian warna
merah yang terbuat dari bulu entog atau angsa.
Keinginan untuk selalu menjaga konsistensi mutu produknyamembuat Zainudin tertarik untuk
dibimbing menerapkan SNI oleh tim pembina dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) secara
gratis hingga mendapatkan sertifikat SNI, Setelah melalui proses pembinaan selama kurang lebih
10 bulan, UD Tri Sakti akhirnya berhasil mendapatkan sertifikat SNI 0036:2014 Bola bulu tangkis
untuk produknya dengan merek Larissa pada tanggal 3 Maret 2017. Kelebihan Bola bulu tangkis
yang sudah sesuai dengan SNI berarti bola bulu tangkis tersebut sudah sesuai pula dengan
standar Badminton World Federation (BWF), sehingga sudah layak digunakan di kompetisi skala
nasional dan internasional.
‘Setelah menerapkan SNI omset penjualannya bola bulu tangkis Larissa meningkat pesat hingga
produk bola bulu tangkis Larissa tidak pernah lama barada di gudang stok barang. Mereka pun kini
menjadi lebih percaya diri dalam memasarkan produknya karena bola bulu tangkis mereka sudah
si SNI dan teruji kualitasnya.
‘enapa harus Bola bulu tangkis LARISSA
* Diproduksi sesuai dengan standar SNi dan BWF
+ Sudah tersertifikasi SNI, sehingga lebih
berkualitas dan tahan lama
+ Merupakan bola bulu tangkis pertama
di Indonesia yang bertanda SNISLIME
ABIEN NAYA
\\Seri SNI ISO 8124 : 2010, Keamanan Mainan dan EN 71-5 Ftalat
Adalah Almeyda Nayara Alzier, gadis cilik berusia 9 tahun yang kini menjadi pengusaha
beromset puluhan juta setiap bulannya. Meskipun masih berusia sangat belia, anak bungsu dari
dua bersaudara ini memiliki pandangan untuk mengembangkan sebuah bisnis. Uniknya, bisnis
yang ia tekuni adalah sesuatu yang tak jauh dari dunia masa kecilnya, ia menjadikan mainan
yang bernama ‘slime’ sebagai produk usahanya,
Namun, di media sosial beredar rumor bahwa produk slime itu mengandung bahan kimia
berbahaya sehingga membuat usahanya terkena imbas. Oleh karena itu, ibunda Naya, Imelda
Liana Sari berkeinginan untuk menguji produknya sesuai standar keamanan mainan anak.
Setelah berdiskusi dengan suaminya, Imelda disarankan agar mengajukan sertifikasi SNI untuk
produk slime arena termasuk ke dalam mainan anak yang sudah diberlakukan wajib SNI.
imelda pun mengajukan pembinaan penerapan SNI ke BSN hingga akhirnya tanggal 15
‘September 2017, produk slime Naya telah mendapatkan sertifikat SNI mainan anak.
Naya Slime telah memenuhi seluruh persyaratan dalam SNI ISO 8124-1:2010 - Keamanan.
mainan serta EN 71-5 Ftalat. Dengan diterbitkannya sertifikat SNI ini, maka slime yang
dipreduksi oleh Naya telah dijamin keamanannya. Dengan SNI, produk Naya slime menjadi lebih
percaya diri memperluas pasarnya.
‘ALMEYDA NAYADA
ALTIER
ddan Naya Slime
Kenapa harus NAYA SLIME ?
* Sudah bertanda SNI sehingga aman digunakan.
» Banyak varian slime dengan berbagai wama
yang menarik.
+ Melatih kreatifitas anakABON IKAN LELE
ALANG-ALANG
\\ PENERAP SERI SNI 7690:2013, ABON IKAN
Alang-alang Tumbuh Subur adalah sebuah industri perikanan yang bergerak dibidang usaha
budidaya pembesaran ikan lele, perdagangan dan pengolahan hasil praduksi budidaya ikan lele
dan pusat pelatihan mandiri bidang kelautan dan perikanan. Pada awalnya banyak yang pesimis
dengan usaha pengolahan hasil produksi budidaya ikan lele ini tidak akan berhasil tanpa didukung
oleh kemampuan pengelolanya di bidang perikanan.
Dengan ketekunan dan kesabaran, usaha ini mulai dikenal oleh banyak orang dari berbagai daerah.
Terlebih dengan kehadiran BSN bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta
Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jawa tengah yang memberikan pembinaan penerapan SNI
secara cuma-cuma kepada usaha kecil ini. Setelah melewati perjuangan selama kurang lebih 1
tahun melakukan perbaikan pada proses produksi dan pengolahan perikanan yang bersih, CV
Alang-alang Tumbuh Subur akhirnya memperoleh sertifikat SNI untuk produk abon lele mereka.
‘Abon lele Alang-alang telah tersertifikasi memenuhi SNI 7690.1:2013 Abon ikan — Bagian 1:
Spesifikasi, SN| 7690.2:2013 Abon ikan - Bagian 2; Persyaratan bahan baku, serta SNI 7690.3:2013
‘Abon ikan - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan.
Layaknya alang-alang yang dulunya diremehkan dan tidak bernilai kini telah berada di
tengah-tengah masyarakat dan mampu bersaing dengan produk inovatif lainnya. Kini penjualan
abon ikan Alang-alang menjadi berlipat semenjak mendapatkan sertifikat SNI. Dengan berbekal
sertifikat SNI dan filosoft alang-alang tersebut, diharapkan usaha
subur dan terus menghasilkan produk yang berkualitas.
Kenapa hai ibon ikan lele ALANG-ALANG
*Diolah sesuai dengan standar
keamanan pangan
* Sudah tersertifikasi SNI,
sehingga terjamin keamanannya
dan bermutu
+ Rasa yang tak kalah enaknya dengan
abon sapi
‘e depannya semakin tumbuhKERIPIK BELUT
POKLAHSAR TAMAN GRYA
\\PENERAP SERI SNI 7687:2013, KERIPIK BELUT
Saat ini ada ribuan produk keripik belut yang diproduksi di berbagai daerah di Indonesia. Namun
dari ribuan produk keripik belut itu, baru keripik belut produksi dari Kelompok Pengolah dan
Pemasar (Poklahsar) Taman Grya Tabanan, Bali, satu-satunya produk keripik belut di Indonesia
yang telah memiiliki sertifikat SNI. Keripik belut Taman Grya telah tersertifikasi memenuhi SNI
7687.1:2013 Keripik belut - Bagian 1: Spesifikasi , SNI 7687.2:2013 Keripik belut - Bagian 2:
Persyaratan bahan baku, serta SNI 7687.3:2013 Keripik belut - Bagian 3: Penanganan dan
pengolahan.
Setelah kurang lebih satu tahun lamanya berusaha untuk memenuhi persyaratan sertifikat SNI
(Poklahsar) Taman Grya Tabanan berhasil mendapatkan sertifikat SNI untuk produk keripik
belutnya. Berkat pembinaan dari BSN, KKP dan Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan. Saat ini,
Ida Bagus Parwata dan kelompoknya setiap hari mampu memproduksi Keripik belut rata-rata
‘50kg. Dengan adanya sertifikat SNI untuk produk keripik belut, kini produk Taman Grya ini bisa
membuka akses pasar baru yang lebih luas lagi, bahkan sampai kewalahan menerima pesanan
yang masuk. Keripik belut ini sekarang juga telah berhasil menembus pasar ritel dengan masuk
ke gerai Transmart dan toko ritel lainnya . Banyaknya permintaan pelanggan bahkan hingga
membuat Poklahsar Taman Grya kewalahan dalam memproduksi keripik belut.
+ Diolah sesuai dengan standar keamanan pangan
+ Sudah tersertifikasi SNI, sehingga terjamin
keamanannya dan bermutu
+ Menjadi buah tangan favorit dari BaliBAKSO DAN OTAK-OTAK IKAN
ELTISYAH
\\ PENERAP SNI 7266:2014 BAKSO IKAN, SNI 7757:2013 OTAK-OTAK IKAN
Azkari Aziz, adalah salah satu pelopor dan penggerak UKM hasil perikanan dan kelautan Sulawesi
Selatan yang gigih untuk menerapkan standar GMP Sertifikasi Halal, Sertifikasi Kelayakan
Produksi dan SNI dalam proses produksi olahan pangan. Berbekal dengan pengalaman dan
pengetahuannya tentang standar keamanan pangan, Askari memimpin UKM Eltisyah untuk
menjadi pelopor dalam penerapan standar pada UKM. Sarana dan prasarana UKM Eltisyah untuk
memproduksi bakso ikan dan otak-otak sudah memenuhi persyaratan. Terbukti, UKM Eltisyah
telah mendapatkan sertifikat HACCP dan Sertifikat Kelayakan Produksi (SKP) yang menjadi
persyaratan utama dalam melakukan kegiatan pengolahan hasil perikanan dan kelautan,
UKM Eltisyah merupakan salah satu UKM binaan BSN untuk penerapan SNI 7266:2014 Bakso Ikan
dan SNI 7757:2013 Otak Otak Ikan. Dari hasil uji di lab yang terakreditasi, otak-otak ikan Eltisyah
memenuhi persyaratan mutu SNI 7757:2013. Dengan hasil tersebut membuktikan bahwa proses
produksi otak-otak ikan telah memenuhi ketentuan yang berlaku, mulai dari bahan baku, proses
hingga sarana prasarana produksi. Saat ini Eltisyah sudah tersertifikasi SNI 7266:2014 untuk
produk bakso ikannya.
ete cur,
+ Terbuat dari ikan segar
+ Dijamin halal
+ Diproses dgn mekanisme standar HACCP
dan sudah tersertifikasi SNI
+ Dari pengolahan sampai pengemasan
dilakukan secara higienisPoteet ee
KAN B:
BANDENG CABUT DURI
88 MARIJO
\\ PENERAP SNI 7316:2009, BANDENG CABUT DURI
Berbeda dengan bandeng presto, proses pengolahan bandeng cabut duri hampir semua dilakukan
secara manual, salah satu UMKM yang melakukan proses tersebut adalah bandeng cabut duri 88
Marijo, UMKM bertenaga 29 orang ini mampu menghabiskan 500-700 ikan tiap harinya, tidak
hanya menghasilkan ikan segar tanpa duri, limbah ikan bandeng nya temyata bisa diolah menjadi
bahan makanan lain. Duri ikan bisa dijadikan abon ikan, sementara tulang tengah ikan menjadi
kerupuk stik yang renyah.
Tahun 2014 silam, Bandeng 88 Marijo mendapatkan sertifikat SNI untuk produk bandeng cabut
durinya, tbu Mariyani selaku owner 88 Marijo merasakan ada peningkatan permintaan pada pasar,
lebih mudah untuk mengajukan ke hotel/restoran dan kesempatan ekspor lebih terbuka, Mariyani
pun merasa beruntung karena telah mendapatkan pembinaan dalam sertifikasi produknya.
Awal tahun 2017, Bandeng Cabut Duri 88 Marijo sudah melalui proses resertifikasi.
Bermodalkan kedisiplinan dan komitmen dalam menerapkan SNI, hasil uji produk bandeng cabut
durinya kembali memenuhi persyaratan SNI, Pada bulan Mei 2017, sertifikat SNI Bandeng cabut
duri 88 Marijo keluar dan berlaku hingga tahun 2020.
* Diolah sesuai dengan standar
keamanan pangan
+ Sudah tersertifikasi SNI, sehingga
terjamin keamanannya dan bermutu
+ Rasanya yang enak sehingga menjadi
Mariyani di tempat
lengaenen sn caen LUBILcatiGae) produksi Bandeng 88 Marijo
ANDENG TANPA DU
iT
99273450702
ahs fig
Km. gtr tae
IZIN DINKES =
5
tees sin sa
HE. Sern kulNAGET IKAN
MINA FOOD
\\ PENERAP SNI 7758:2013, NAGET IKAN
UMKM yang bergerak di bidang hasil olahan ikan laut ini berasal dari kabupaten Rembang. Alasan
Erlina Restu W. owner dari Mina Food memilih bidang olahan ikan laut karena Rembang memiliki
banyak hasil laut namun belum tergali secara maksimal dalam hal pengolahannya. Diversifikasi
Produk yang dilakukan Mina Food antara lain : donat ikan, sisik naga, udang gulung, kaki naga,
bakso sayur, dan udang gulung,
Erlina paham untuk menghasilkan produk yang aman dan berkualitas, proses produksi harus
dilakukan sesuai standar keamanan pangan. Beberapa tempat produksi dia ubah agar sesuai
dengan standar yang dipersyaratkan oleh SNI.
Erlina sadar, untuk bisa bertahan dalam dunia bisnis, bukan hanya meningkatkan variasi produk
tapi juga harus menjaga kepercayaan pelanggan, salah satunya dengan cara menerapkan standar
pada produknya. Untuk itu, dia antusias. dan berkomitmen tinggi ketika mendapatkan pembinaan
penerapan SNI yang dilakukan oleh BSN bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Produk Mina Food berhasil mendapatkan sertifikasi SNI 7758:2013 Naget ikan, Dengan
SMI ini Erlina menjamin bahwa naget ikan produksi Mina Food bebas cemaran logam dan bahan
berbahaya lainnya serta bermutu dengan kandungan nilai gizinya.
DOUE rE mie mre ig
* Diolah sesuai dengan standar
keamanan pangan
» Sudah tersertifikasi SNI, sehingga
terjamin keamanannya dan bermutu
« Rasanya yang tak kalah lezat dari
produk perusahaan besar
+ Bermacam variasi produk olahanikan ae eeisk ABON TUNA
ry FATIMA AZ ZAHRAH
\\ PENERAP SNI 7690:2013, ABON IKAN
Mengusung peningkatan ekonomi wanita pesisir, Kelompok Wanita Nelayan (KWN) Fatimah Az
Zahrah bersama 20 orang anggota yang terdiri ibu rumah tangga memproduksi abon ikan
Berlimpahnya hasil laut di perairan Sulawesi Selatan, dimanfaatkan oleh KWN Fatimah Az Zahrah
untuk memproduksi abon ikan tuna, Kelompok ini telah menjalankan usaha pembuatan abon ikan
tuna sejak tahun 2010 dengan kapasitas produksi 500 kg untuk setiap kali produksi. Dalam
sebulan, Fatimah Az Zahrah memproduksi dua hingga tiga kali abon ikan tuna.
Abon ikan tuna Fatimah Az Zahrah telah memiliki sertifikat ijin edar produksi pangan industri
rumah tangga (PIRT) dan sertifikat Halal. Produk abon ikan telah dilakukan pengujian sesuaibSNI
dan hasilnya memenuhi persyaratan untuk dikonsumsi. Produk abon ikan tuna kelompok
pemasarannya telah mencapai Kalimantan, Papua, Palembang, Jakarta dan di ekspor ke Malaysia.
Saat ini, KWN Fatimah Az Zahrah merupakan salah satu UKM yang sedang dibina BSN dalam
penerapan SNI 7690.1:2013 Spesifikasi Abon Ikan; SNI 7690.2.2103 Persyaratan Bahan Baku; dan
SNI 7690.3.2013 Penanganan dan Pengolahan. Tim pembina yang juga merupakan pegawai KLT
BSN Makassar telah melakukan analisis gap proses produksi untuk melakukan peluang perbaikan
agar proses produksi dilakukan sesuai dengan persyaratan kelayakan produksi untuk hasil
perikanan dan produknya sesuai SNI.
Kenapa harus Abon |kan Fatimah Az Zahrah ?
+ Terbuat dari bahan baku
ikan Tuna segar
» Sudah dijamin kehalalannya
*Telah diuji kelayakannya, sehingga
aman untuk dikonsumsi
“ Merupakan buah tangan dari
MakassarBAWANG GORENG
RAJA BAWANG
\\ PENERAP SNI ISO 9001:2008 SISTEM MANAJEMEN MUTU
Pada tahun 2003, Prayitno dan istrinya merintis usaha bawang goreng dengan modal awal Rp
60.000 untuk membeli bahan baku dan bahan penalong, Kemudian, sejalan dengan
berkembangnya usahanya, maka bertambah pula kebutuhan bahan baku maupun modal keria .
Medal yang digunakan Prayitno adalah hasil penjualan bawang goreng yang habis diproduksi .
Pada tahun 2003 produksi pertama 60kg bawang merah basah menjadi 20kg bawang goreng
dengan harga Rp 60.000 per kg.
Dengan langkah pasti Prayitno menekuni usaha bawang gareng (UKM Raia Bawang) dengan merk
Raja. Pada tahun 2004 dengan permintaan yang meningkat UKM Raja Bawang mulai memproduksi
150kg bahan baku bawang per harinnya sehingga usahanya semakin berkembang dan sampai saat
ini telah memiliki 10orang karyawan.
Sejak tahun 2006 kapasitas produksi perhari meningkat menjadi 250kg bahan baku. Dengan
meningkatnya permintaan pelanggan kami, UKM Raia Bawang menerapkan Sistem Manajemen
Mutu SNI [SO 9001-2008 dan good manufacturing practice (GMP) sehingga produknya diproduksi
secara higienis dan aman untuk dikonsumsi semua kalangan. Kini UKM Raja Bawang secara
konsisten mencapai kapasitas produksi hingga 350kg per hari.
Melalui penerapan standar ini diharapkan ke depannya kualitas produk bawang goreng Raja dapat
bersaing baik tingkat nasional maupun internasional. Prayitno saat ini berada di bawah binaan BSN
untuk dapat menerapkan SNI bawang goreng agar bawang goreng khas palu bisa mendapatkan
sertifikat SNI 7713:2013 Bawang goreng sehingga lebih terjamin kualitasnya
Dengan menerapkan SNI dan
GMP, membuat saya semakin
berani untuk memperluas
pangsa pasar saya sampai
keluar pulau
PRAYITNO | OWNER
Kenapa harus Raja Bawang ?
= Tahan lama, higienis, renyah,
+ Produk unggulan Sulawesi Selatan,
+ Merupakan bawang goreng khas Palu
Bahan baku bawangnya tidak dapat
ditanam di daerah lain,BAWANG GORENG
ut MPOK cp
HJ. MBOK SI
\\PROSES PENERAPAN SNI 7713:2013, BAWANG GORENG
Siapa yang menyangka, Mbok Sri yang kini sukses sebagai pengusaha bawang goreng dan abon
daging itu dulunya adalah seorang pembantu rumah tangga pada akhir 1970-an. Mbok Sri juga
mengklaim dirinya sebagai pelopor pembuat bawang goreng di Sulawesi Tengah. Ibu yang
bernama lengkap Hj. Harjo Sriyona ini membuat bawang goreng sejak 1979.
Awalnya Mbok Sri hanya mencoba membuat abon daging sapi serta bawang goreng beberapa
toples di waktu luangnya sebagai pembantu rumah tangga di kediaman pekerja
berkewarganegaraan Inggris, Dunlop. Proses membuat bawang goreng secara diam-diam itu ia
lakoni selama sekitar lima tahun, hingga akhirnya dua bule majikannya pulang ke Inggris karena
proyek irigasi Gumbasa telah selesai pada 1980. Dengan perjuangan dan keuletan, bawang
goreng buatan Mbok Sri mulai dikenal, dan usahanya mulai berkembang,
Sekarang usahanya dikelola oleh cucunya yang bernama Ibu Yanti dan suaminya pak Suwarno.
Saat ini Mbok Sri sedang dalam pembinaan penerapan SNI dari BSN. Proses produksinya sudah
menerapkan standar keamanan pangan dan sudah mendapatkan sertifikat GMP. Pemiliknya saat
ini yang merupakan lulusan Teknik Sipil Universitas Tadulako ini, sangat komitmen dalam
penerapan standar. Masukan dari tim pembina terkait dg proses produksi segera diperbaiki
karena sangat semangatnya produknya memenuhi SNI_ Hasil uji dari BBIA menunjukkan bawang
goreng sudah sesuai SNI 7713:2013 dan sekarang sudah dalam proses sertifikasi menunggu
keputusan dikeluarkannya sertifikat SNI,
Kini, omzetnya berkisar Rp15 juta hingga Rp20 juta per hari, dari bisnis penjualan bawang goreng.
Saat ini Mbok Sri mampu memproduksi enam ton perbulan dengan suplai bahan baku dari
sejumlah petani yang dari Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi
+ Sudah menerapkan GMP dalam produksinya,
yang berarti terjamin kebersihan dan keamanan produk.
+ Buah tangan khas Palu yang sudah dikenal,
+ Mutu dan kualitasnya sudah sesuai SNI bawang goreng.COKELAT
RAPOVIAKA SIMPLE
\\ PROSES PENERAPAN SERI SNI 7934:2014, COKELAT
Rapoviaka Simple, UMKM yang berdiri akhir tahun 2010 yang dimiliki oleh Fatima Iskandar,
produknya yg berupa olahan cokelat sudah banyak beredar di Sulawesi dan Kalimantan. Impian
besar Fatima adalah bisa menjual produk Rapoviaka Simple ke manca negara. Impian tersebut
bukannya mustahil. Baru-baru ini seorang pedagang di Singapura tertarik akan produknya untuk
di jual di sana. Tekad dan kerja keras yang dimiliki oleh Fatima Iskandar memang belum cukup, la
perlu berbenah dengan melengkapi dokumen legalitas dan meningkatkan kualitas produknya.
Oleh karena itu, Ibu yang memilik 4 karyawan ini sangat bersyukur mendapatkan bantuan dari BSN
mulai dari pembinaan penerapan sistem manajemen mutu dan saat ini sedang dilakukan
pembinaan untuk penerapan GMP dan pemenuhan SNI 7934:2014 Cokelat dan Produk-produk
Cokelat pada produk Rapoviaka Simple. Menurut Fatima dengan menerapkan SNI, lebih
memudahkan dalam semua proses baik itu produksi maupun pemasarannya, Menurutaya, dengan
menerapkan SNI akan jauh lebih punya nilai tambah di banding tidak ber-SNI. Saat ini produk
Rapoviaka Simple sudah diuji sesuai dg SNI dan dalam tahap proses sertifikasi.
Dr eee be e e
+ Aneka rasa cokelat, dari cokelat susu,
cokelat egg roll, dan cokelat cabe.
+ Diolah dengan memperhatikan
kebersihan dan keamanannya
*Kualitas produknya sudah sesuai dengan
SNIAMPLANG IKAN
BDS SNACK
\\PENERAP SNI 7762:2013, AMPLANG IKAN
Sri Astuty owner BDS Snack, telah mengalami jatuh bangun dunia bisnis sebelum sesukses
seperti sekarang ini, dari berjalan kaki menawarkan dagangan sambil menggendong anaknya
sampai terkena imbas krisis moneter dan kerusuhan 1998 yang menghabiskan modalnya. Pada
akhimya kegigihan itu mengantarkannya meraih banyak penghargaan. salah satunya menjadi
perempuan inspiratif sebuah apresiasi yang diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
Deretan penghargaan itu menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik, hingga pada akhimnya BDS
Shack menerima bantuan pembinaan sertifikasi SNI dari BSN bekerjasama dengan Kementerian
Kelautan dan Perikanan. Ibu Sri Astuty sendiri menerapkan SNI supaya alur produksinya tertata
sesuai standar dengan harapan produknya lebih terjamin mutu, dan keamanannya untuk
dikonsumsi, sehingga kepercayaan konsumen meningkat yang berimbas pada kenaikan omzet
penjualan.
+ Sudah tersertifikasi SNI,
terjamin mutu dan keamanannya.
+ Banyak pilihan produk BDS Snack
« Enak dan menjadi buah tangan favorit
dari BalikpapanBAKSO IKAN
INDOMINA CIPTA AGUNG
\\ PENERAP SNI 7266- 2014 BAKSO IKAN
Usaha untuk meningkatkan penyediaan bahan pangan asal ikan dilakukan dengan cara
mendirikan Usaha Pengolahan Ikan. Hal ini secara tidak langsung dapat membantu memenuhi
permintaan bahan pangan pengolahan ikan.
‘Tempat pengolahan ikan PT, Indomina Cipta Agung didirikan pada bulan Januari 2001 di Kawasan
Industri Wijayakusuma Semarang, Kelurahan Randu Garut, Kecamatan Tugu. PT. Indomina Cipta
Agung pada awal pendiriannya hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani
khususnya pengolahan ikan yang segar, sehat, dan halal. Produk yang dihasilkan oleh PT.
Indomina Cipta Agung yaitu produk olahan ikan, yang mana bahan baku utama untuk olahan ikan
ialah dalam bentuk surimi, Jenis produk hasil antara lain bakso ikan beku, nuget ikan beku dan
‘sosis ikan beku.
Pada tahun 2016, PT. Indomina Cipta Agung mendapat pembinaan penerapan SNI dari Badan
‘Standardisasi Nasional. BSN melakukan pembinaan penerapan SNI Bakso ikan dan SNI Naget ikan
selama kurang lebih 1 tahun. Pada bulan November 2017, PT. Indomina Cipta Agung akhirnya
memperoleh sertifikat SNI pertama untuk praduk bakso ikan mereka, Dengan menerapkan SNI,
proses produksi frozen food di PT. Indomina Cipta Agung menjadi lebih efisien dan lebih higienis
sesuai standar keamanan pangan olahan ikan
Kenapa harus Frozen food Indomina ?
+ Sudah tersertifikasi SNI, teruji keamanannya.
+ Diolah sesuai dengan standar kemanan pangan.
+ Gurih dan enak dengan berbagai pilihan rasa.
+ Mudah dan cepat pengolahannya.BATIK
MUTIARA HASTA
\\ PENERAP SERI SNI BATIK
Batik Mutiara Hasta (BMH) Classical & Contemporary didirikan resmi pertama kali di Yogyakarta
pada tanggal 15 Oktober 1990, dengan modal keberanian dan visi misi yang kuat. Sejak tahun
2006, BMH berpindah ke Semarang dengan melebarkan sayap bisnisnya, Tidak hanya
menjalankan usaha produksi batik, BMH juga menjadi lembaga pelatihan bagi pengrajin batik. Hal
ini dikarenakan sulitnya mencari tenaga kerja membatik untuk dipekerjakan di kantor cabang,
sehingga muncul gagasan untuk melahirkan sendiri tenaga pembatik tersebut. Pelatihan yang
ditawarkan yaitu pelatihan membatik serta pelatihan pewarnaan sintetis dan alam.
Pada tahun 2013, dengan mengedepankan jiwa sosial, Rujiman Slamet sang pemilik, merekrut
karyawan tuna rungu sebagai pengrajin batik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi
membatik dari masyarakat difabel dan membantu memasarkan karya-karya mereka. Dengan ini
diharapkan kaum difabel pun dapat turut berkarya, memiliki keterampilan, sekaligus memiliki
lapangan pekerjaan yang mau menerima keterampilan mereka
BMH menginginkan batiknya memiliki kualitas yang terjamin agar layak dipasarkan baik skala
nasional maupun internasional. Oleh karena itu, ketika BSN hadir dengan program pembinaan
penerapan SNI di tahun 2017, Rujiman Slamet dan karyawannya menyambut baik dan
berkomitmen penuh untuk menerapkan standar SNI dalam proses produksi batiknya
Pada tahun 2018, perjuangan BMH terbayar dengan dikeluarkannya sertifikat SNI Batik dari LS Pro
Toegoe Yogyakarta. Kini dengan adanya sertifikat SNI, pasar mereka semakin terbuka, semakin
banyak orang yg membuktikan kualitas Batik Mutiara Hasta, Karyawan pun turut merasakan
dampak penerapan SNI. Proses praduksi menjadi lebih efisien, angka cacat produksi pun menurun
secara signifikan
Kenapa harus Batik BMH
+ Tak mudah luntur dan awet.
+ Kain yang digunakan kuat tak mudah sobek.
+ Bahan untuk membatik ramah lingkungan.
+ Membantu perekonomian masyarakat difabel.SIOMAY CHIPSY
\\ PENERAP SNI 7756:2013 SIOMAY IKAN
Bemi meningkatkan daya jual serta mutu siomay ikan yang diproduksinya, Dewi Isabella merasa
perlu untuk menerapkan standar dalam produksi siomay ikan yang rencananya akan dijual dalam
keadaan beku. Pengembangan metode ini dilakukan sebagai sarana untuk perluasan pasar
konsumen siomay. Dewi merasa perlu menerapkan SNI Siomay Ikan agar dapat menjadi jaminan
bahwa siomay yang dikonsumsi aman serta bermanfaat bagi konsumen, karena siamay dibuat
tanpa menggunakan bahan pengawet atau pewarna buatan.
Konsistensi penerapan keamanan pangan dengan benar tentu menjadi tantangan bagi Dewi
dalam menerapkan standar ini. Selain itu menjaga kedisiplinan karyawan dalam melakukan
pendokumentasian proses kerja menjamin mutu dan keamanan siomay serta menyamakan
persepsi seluruh karyawan dan pekerja mengenai higienitas produksi siomay juga menjadi
tantangan yang harus diatasi olehnya.
Dengan pembinaan yg dilakukan oleh BSN bersama KKP dan sertifikat SNI yang berhasil diperoleh
dari kerja kerasnya tersebut, Siomay Chipsy kini mampu memproduksi siomay sesuai dengan
sistem pengolahan pangan yang baik dan benar. Para karyawan pun menjadi lebih memahami
pentingnya penerapan SNI dan sistem keamanan pangan dalam produksi siomay.
Kenapa harus Siomay Chipsy ?
+ Sudah tersertifikasi SNI, jadi dijarnin
keamanannya.
* Diolah sesuai dengan standar kemanan pangan.
+ Menggunakan bahan ikan segar pilihan.
+ Tanpa bahan pengawet dan pewarna.KOPI BUBUK
SAHANG MAS
\\ PENERAP SNI 3542:2004 KOPI BUBUK
Djono Dharmaputera awalnya memiliki usaha menjual kemasan kantong plastik di wilayah
Sayangan, Pasar 16 llir Palembang. Ayahnya sendiri mulanya memproduksi lilin, Sekitar tahun
2000, selain bisnis plastik, Djono mulai memproduksi berbagai bahan kue dari tepung, sahang
(lada), baking soda, dan kakao bubuk yang juga sudah ber-SNI.
Mengikuti nasihat sang ayah, di tahun 2016, Djono mencoba bisnis baru yaitu memproduksi kopi
bubuk. Sang ayah juga berpesan untuk mencari biji kopi terbaik yaitu dari Semende. Sebelum
ibimbing BSN sekitar Oktober 2017, kopi yang diproduksi PD Sahang Mas masih menggunakan
ijt kualitas asalan. Didampingi oleh tim BSN, Djono mencari biji kopi berkualitas sampai ke Dusun
Danau Ringkih, Desa Segamit, Kec. Semende Darat Laut, Kab. Muara Enim, Sumsel.
Kini kopi bubuk Benua yang diproduksi PD Sahang Mas telah mendapatkan sertifikat SNI
3542:2004 Kopi bubuk. Kerja keras Djono dan karyawannya telah membuahkan hasil, Harapannya,
kopi Sumatera Selatan yang berkualitas ini dapat terus dikenal luas bahkan mendunia.
Re een Cnet Les eur med
* Salah satu kopi unggulan Palembang.
+ Diolah sesuai dengan standar
keamanan pangan.
+ Sudah tersertifikasi SNI,
sehingga terjamin keamanannya
+ Terbuat dari biji kopi pilihan.KOP! BUBUK
TUNGGU TUBANG SEMENDE
\\ PENERAP SNI 3542:2004 KOPI BUBUK
Nurmaini adalah wanita asli daerah Semende yang masih memegang adat tunggu tubang. Adat
tunggu tubang ini merupakan sistem kekeluargaan di mana hal untuk menjadi pewaris jatuh
kepada pihak perempuan tertua. Sebagai tunggu tubang di keluarganya, Nurmaini ingin
meningkatkan kesejahteraan kerabat dan keluarganya.
Berbekal modal seadanya, pengetahuan pertanian yg dimiliki sang suami dan lingkungan di
wilayah Semende yang terkenal sebagai penghasil kopi berkualitas di Sumatera Selatan, Nurmaini
memberanikan diri membuka usaha produksi kopi. Kopi yang diproduksi adalah kopi arabika dan
kopi robusta berkualitas yang ditanam di wilayah Semende dan mayoritas merupakan petani yang
pernah mendapatkan penyuluhan Sunarno.
Pada tahun 2017 mereka meminta bantuan fasilitasi pembinaan penerapan SNI dari BSN melalui
KUT BSN di Palembang, Selama pembinaan berlangsung mereka berdua begitu gigih memperbaiki
sistem produksi kopi bubuknya dengan bantuan tim BSN. Walaupun masih berskala
home-industry di mana produksi dilakukan di rumah tinggal, namun, kualitas kopinya tidak
diragukan lagi serta aman karena diproduksi sesuai dengan sistem pengolahan pangan yang baik.
Tahun 2018, akhimya semua jerih payah Nurmaini dan Sunarno terbayar dengan dikeluarkanaya
sertifikat SNI 3542:2004 Kopi bubuk untuk produk Kopi bubuk arabika dan robusta premium.
Dengan adanya sertifikat ini, Nurmaini menjadi lebih percaya diri dalam menjual kopi bubuknya.
Kopi bubuk berstandar nasional Indonesia tentu lebih terjamin keamanannya dan kualitasnya
Ce ey
Kopi Tunggu Tubang Semendt
* Salah satu produk kopi andalan
Palembang.
* Diolah sesuai dengan standar
kemanan pangan.
* Aman dikonsumsi,
+ Menggunakan biji kopi pilihan.PEMPEK RIZKY
\\ PENERAP SNI 7661.1:2013 PEMPEK IKAN REBUS BEKU
Pempek Rizky telah memproduksi dan menjual pempek selama lebih dari 35 tahun. Nama Rizky
sendiri diambil dari nama cucu pertama sang pemilik, Hj. Mala. Hj. Mala bahkan bercerita bahwa
anak pertamanya bahkan sambil berjualan pempek pada saat menempuh beasiswa S2 di
Australia. Karyawan Pempen Rizky adalah ibu-ibu tetangga sekitar karena Hj. Mala berharap dapat
membantu biaya anak-anak mereka untuk sekolah sampai kuliah,
Hj. Mala yakin bahwa setiap tahapan pembinaan dari BSN bermanfaat bagi usaha pempeknya,
sehingga meskipun dengan keterbatasan sumber daya, setiap perubahan yang disarankan oleh
tim BSN selalu dipenuhi. Pempek Rizky sendiri sudah mulai merintis penerapan SNI sejak 2016
dan baru mendapat program pembinaan dari BSN pada tahun 2017. Setelah mendapatkan
sertifikat SNI omset Pempek Rizky mengalami kenaikan 30%, dan pada bulan Februari 2018
melalui KKB Pempek Rizky mendapat hibah kios di kawasan Benteng Kuto Besak Palembang.
Pempek Rizki ini merupakan contoh usaha kecil yg mau maju, menjalani prose bimbingan aleh tim
BSN dan Dinas, secara sungguh-sungguh meski pelan sampai akhirnya meraih SNI. Komitmen
dalam penerapan standar sangat tinggi "Saya setiap saran perbaikan dari BSN dan Dinas pasti
saya kerjakan, karena saya percaya saran perbaikan tersebut ada manfaatnya buat usaha pempek
saya” begitu kata Ibu Hj. Mala, pemilik pempek yang usianya sdh 59 tahun. Hj. Mala juga
menyampaikan bahwa dalam usaha pempek ini dirinya tidak memikirkan untuk diri sendiri saja,
tapi juga memikirkan karyawannya. Apabila usaha pempek ini semakin laku dengan SNI,
karyawannya akan semakin sejahtera karena proses produksi meningkat dan karyawan bisa
memperoleh kesejahteraan lebih,
Kenapa harus Pempek Rizk
* Diolah sesuai dengan standar keamanan pangan.
* Sudah tersertifikasi SNI, sehingga terjamin
keamanannya.
+ Rasa yang enak dan gurih.
+ Sudah berpengalam lebih dari 35 tahun dalam
memproduksi pempek.PEMPEK HONEY
\\ PENERAP SNI 7661.1:2013 PEMPEK IKAN REBUS BEKU
Pempek Honey dirintis oleh Helis Soleha sejak 2015, berawal dari putrinya, Honey, yang sangat
suka makan pempek yang menjadi hidangan wajib tiap pagi. Ternyata pempek yang dibuatnya
juga digemari teman-teman Honey, karena rasana enak dan tanpa penyedap dan pengawel,
sampai akhirnya banyak yang memesan.
Dengan dukungan penuh suami, akhirnya Helis banting setir dari pegawai perbankan untuk
menekuni bisnis pempek, Helis pun awalnya hanya berjualan pempek menggunakan tenda payung
sehingga ketika hujan sudah pasti basah. Namun kegigihan Eis, sapaan Helis, dalam menekuni
usaha kuliner dan keberaniannya berinovasi menciptakan menu-menu variasi pempek membuat
usahanya dapat berkembang pesat. Tahun 2016 mulai dibina oleh Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Sumatera Selatan, sampai akhirnya 2017, bekerja sama dengan Kantor Layanan Teknis
BSN wilayah Palembang dibina untuk menerapkan seri SNI 7661 Pempek Ikan Rebus Beku.
Dengan bimbingan penerapan SNI dari BSN, dan sertifikat SNI Pempek yang diperolehnya di awal
2018, Pempek Honey kini menjadi semakin percaya diri karena pempeknya dijamin berkualitas dan
aman dikonsumsi. Bahkan Eis mempersilakan pengunjung melihat langsung ke dapurnya bila
ingin membuktikan bahwa Pempek Honey diproduksi sesuai dengan standar keamanan pangan.
Bagi Eis, mendapat sertifikat SNI tidaklah semudah membalik telapak tangan. Perlu waktu setahun,
bagi dia dan karyawannya untuk bisa menerapkan standar ini, tentunya dengan bimbingan tim
BSN dan DKP Sumsel. Setelah memperoleh sertifikat SNI produk, omzet Pempek Honey di 2 bulan
pertama langsung meningkat 5%.
en id ead d Deer ek Hay
+ Produk unggulan Palembang.
+ Diolah sesuai dengan standar
keamanan pangan.
+ Sudah tersertifikasi SNI,
sehingga terjamin keamanannya.
+ Rasa yang enak dan gurih.