You are on page 1of 32
— BAM N BADAN STANDARDISASI NASIONAL KISAH SUKSES UMKM PENERAP SNI TINGKATKAN DAYA SAING PRODUK UMKM MELALUI PENERAPAN SNI \\ PENGANTAR Di tengah persaingan dunia yang makin tinggi, industri dalam negeri tentu harus mampu meningkatkan daya saing produknya agar mampu bersaing ditingkat nasional maupun global. Termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga harus dapat memiliki daya saing yang tinggi, sehingga mampu berjaya di domestik maupun global, termasuk juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor yang saat ini masih cukup tinggi. Peran dari pemerintah tentunya sangat diharapkan bagi para pelaku UMKM untuk membantu meningkatkan daya saing produknya baik dari segi teknologi, infrastruktur, maupun rantai pasok. Badan Standardisasi Nasional (BSN), sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, turut berperan aktif dalam peningkatan daya saing UMKM melalui penerapan standar. Berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian salah satu tugas BSN adalah melakukan pembinaan Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk meningkatkan daya saing produk ditingkat nasional maupun global. Kepada pelaku usaha mikro kecil, BSN memberikan insentif berupa pendampingan, biaya pengujian produk dan sertifikasi, sampai pemeliharaan sertifikasi SNI dan promosi UMKM produk/jasa. Syarat untuk menjadi UMKM yang mendapatkan pembinaan penerapan SNI sangat mudah, namun bukan berarti bisa dianggap enteng. Komitmen UMKM dalam melaksanakan pembinaan penerapan SNI adalah syarat utama yang paling diperhitungkan. Selain itu UMKM juga harus sudah memiliki legalitas usaha yang lengkap serta ijin edar produk. UMKM juga diharapkan telah memproduksi produknya secara reqular dan bukan hanya musiman berdasarkan pesanan. Bagi UMKM yang telah memiliki merk dagang yang terdaftar di Kemenkumham akan lebih diprioritaskan untuk dilakukan pembinaan karena memiliki merk dagang adalah syarat untuk mengajukan sertifikasi SNI produk Booklet ini berisi testimoni beberapa umkm yg telah dilakukan pembinaan penerapan SNI oleh BSN dan telah memperoleh sertifikasi SNI. Di tahun, 2018 ini ada 164 UMKM yang dibina dalam penerapan SNI oleh BSN. KOMPOR BATIK LISTRIK ASTOETIK \\PENERAP SNIIEC 60335-2-9:2010 Berawal dari tugas akhir pada saat menjadi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Nova Suparmanto menciptakan kompor untuk membatik, bedanya kompor ini menggunakan energi listrik. Selepas lulus dari UNY, Nova terus mengembangkan temuannya tersebut, dan mendirikan perusahaan dengan menggunakan nama ASTOETIK, walau dengan nama yang berkesan jadul, produk kompor listrik Astoetik menggunakan teknologi modem yang hemat energi dan ramah lingkungan. Ingin produknya terjamin keamanannya, Nova melalui Yayasan Inotek mengajukan diri ke BSN untuk mendapatkan pembinaan penerapan SNI. Semangat berinovasi dan komitmen yang tinggi untuk menghasilkan produk yang aman dan berkualitas berbuah manis dengan diterbitkannya sertifikat SNI untuk kompor batik listrik Astoetik. Berkat bimbingan dari BSN, produk Astoetik aman dan diakui kelebihannya dibanding pesaingnya. Dengan sertifikat SNI yang dikantonginya, Astoetik lebih percaya diri meningkatkan akses pasarnya. Astoetik sekarang dikelola dengan sistem kerja manajemen yang lebih teratur, dan kepuasan pelanggan menjadi yang utama karena mereka juga telah menerapkan SNI ISO 9001:2015, Selain itu, dengan sertifikat SNI produk Astoetik mampu masuk dalam katalog pengadaan barang pemerintah. °° Melalui inovasi tetap konsisten menerapkan SNI, budaya bangsa pun lestari . _ Kenapa harus kompor listrik ASTOETIK ? + Tidak menimbulkan polusi + Lebih murah dan hemat energi + Praktis dan tahan lama + Sudah bertanda SNI sehingga aman digunakan SNIIEC 60335-2-9:2010 Perantiistik rumah tangga dan sejenis - Keselamatan Bagian 2-9: Persyaratan khusus untuk pemanggang, pemanggang roti dan pemasak portabel sejenis BATIK SATRIO \\ PENERAP SNI BATIK Batik tulis memiliki sejarah ratusan tahun di Indonesia dengan berbagai identitas budaya yang melekat pada motifnya. Pengusaha batik yang banyak didominasi UMKM saat ini semakin memiliki kesadaran akan pentingnya mutu batik untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan menembus pasar internasional Satrio Batik yang berlokasi di kota Banyuwangi memproduksi kain batik tulis sesuai SNI, usaha yang dibangun oleh Pak Nanang di tahun 2009 ini terus dengan tekun, tidak mengenal_lelah, proses belajar yang sungguh-sungguh dan komitmen yang teguh dalam menerapkan SNI, akhimya membuahkan hasil yang membanggakan bagi Batik Satrio dengan produk batik yang mempunyai standar sesuai SNI yaitu SN| 8302:2016 tentang Batik Tulis, SNI 8303:2016 tentang Batik Cap dan SNI 8304:2016 tentang Batik Kombinasi Kain. Berkat bimbingan penerapan SNI dari BSN sistem manajemen batik satrio terkelola dengan baik dan semakin dipercaya konsumen yang berujung ke meningkatnya omzet. Kenapa harus BATIK SATRIO ? - Tak mudah luntur dan awet ~ Kain yang digunakan kuat tak mudah sobek - Bahan untuk membatik ramah lingkungan = Bila terkena keringat dan dicuci berkali-kali warna nya tak memudar Ternyata SNI bukan cuma untuk meningkatkan kualitas produk saya saja tapi proses produksi saya juga diperbaiki NANANG EDY S. | OWNER Batik Mahkota Laweyan merupakan UMKM produsen batik tulis dari kota Surakarta yang telah berdiri sejak 2005. Batik Mahkota Laweyan tak hanya memproduksi batik tradisional tulis dan cap namun juga mempraduksi batik tulis modern sebagai produk utamanya. Batik tersebut diproduksi dalam bentuk kain, pakaian, perlengkapan interior, lukisan, dan juga kerajinan tangan. Selain dapat menyaksikan proses pembuatannya, pengunjung Batik Mahkota Laweyan juga dapat mengikuti workshop pelatihan batik untuk mempelajari jenis-jenis batik dari koleksi terdahulu, Hal ini juga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Batik Mahkota Laweyan.Rumah usaha Batik Mahkota Laweyan yang berlokasi di JI Sayangan Kulon No 9, Laweyan, Surakarta ini, juga memiliki ciri khas yang berbeda dengan rumah usaha batik lainnya. Batik Mahkota Laweyan adalah rumah batik usaha yang memiliki toko batik, ruang kesenian batik, museum batik, dan pabrik pembuatan batik, Wisatawan dari luar Solo dapat belajar tentang batik di museum batik. Selain itu wisatawan dapat pula belajar batik dengan kesenian batik yang diunggulkan di Batik Mahkota Laweyan.Pada tahun 2016 Batik Mahkota Laweyan telah mendapatkan sertifikasi produk SNI 8302:2016 Batik tulis. Sebagai UMKM yang telah bersertifikasi SNI, Batik Mahkota Laweyan memiliki beberapa kelebihan, diantaranya kekuatan kain yang telah sesuai standar, wama kain yang tidak mudah luntur, dan proses produksi yang telah tertata dengan baik. Diharapkan kelebihan tersebut dapat menjadi nilai tambah di mata konsumen. + Awet dan tidak mudah luntur dan pudar. «Memakai bahan yang ramah lingkungan + Kain yang digunakan kuat dan tak mudah sobek. KONVERTER KIT AMIN BEN GAS \\\ PENERAP SNI EN 12806:2015 ‘ABG Konverter Kit adalah alat untuk mengubah sistem bahan bakar mesin yang sebelumnya hanya menggunakan bensin menjadi bisa berbahan bakar LPG. ABG Konverter Kit yang mampu menyuplai mesin menggunakan bahan bakar LPG dengan kinerja yang sama seperti mesin berbahan bakar bensin, Konverter Kit ini dibuat dan dikembangkan oleh Amin sejak pertengahan tahun 2010 sampai sekarang sudah masuk ke generasi ke 9, tujuan Amin membuat ABG Koverter Kit ini tak lain untuk membantu nelayan agar ongkos meneari ikan menjadi lebih murah, dengan perbandingan 1 tabung Melalui pembinaan yang dilakukan Badan Standardisasi Nasional (BSN), ABG Konverter Kit yang dirancangnya telah mendapat sertifikat SNI yaitu SNI EN 12806:2016, mengenai komponen atomatis untuk penggunaan bahan bakar LPG, Berkat sertifikat SNI akses pasar Pak Amin semakin meningkat salah satunya masuk di katalog pengadaan untuk pemerintah dan BUMN. Eee ede A Loa CL ~ Bahan bakar gas masih melimpah Lebih murah daripada BBM = Lebih ramah lingkungan ~ Perawatan mesin lebih mudah, awet dan bersih - Gas LPG mudah didapat ~ Kinerja mesin tidak mengalami penurunan dibandingkan saat memakai BBM ~ Lulus uji sertifikasi SNI, terjamin faktor keamanannya Dengan mendapatkan SNI, menjadi pembuktian saya membantu nelayan melaut menggunakan alat yang terbaik dan terjamin keamanannya Amin dan ABG Konverter Kit *SNI EN 12806:2015 Komponen atomotif untuk penggunaan bahan bakar LPG - Selain tangki MESIN LAUNDRY HARI MUKTI TEKNIK \\ PENERAP SNI ISO 10472.1:2016, MESIN LAUNDRY Harga mesin laundry yang mahal dan permintaan pasar yang tinggi membuat Ashari, warga Padangan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta ini mencoba menangkap peluang dengan membuat mesin pengering berharga murah tapi kualitas yang tak kalah dengan produk impor. Usaha pak Ashari akhimnya membuahkan hasil dengan terciptanya mesin cuci laundry KANABA (Karya Anak Bantul), perlahan tapi pasti nama KANABA semakin terdengar dan banyak diburu para pengusaha laundry. Berkat kenalan dengan relasinya, Ashari diperkenalkan dengan BSN untuk dibimbing agar produknya memenuhi SNI Perusahaan ini patut menjadi contoh/role model bagi UMKM lainnya. Berkat ketekunan, kedisplinan dan komitmen yang dimiliki ashari, produk KANABA berhasil memenuhi SNI yang dipersyaratkan (SNI IEC 60335-11, Alat Pengering Putar, SNI IEC 60335-1, Persyaratan umum untuk peralatan listrik rumah tangga, SNI ISO 10472-1, Persyaratan umum mesin laundry industri SNI |SO 10472-6, Persyaratan keamanan mesin laundry industri) dan perusahaannya saat ini telah mengantongi ‘sertifikat SN| ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu. Dengan sertifikat SNI pemasaran produk KANABA semakin meluas hingga omzet nya naik berkali lipat. Bahkan saat ini, Hari Mukti Teknik telah mendapatkan sertifikat SNI ISO 37001:2016 Sistem manajemen anti penyuapan dan sedang dalam proses penerapan SNI ISO 14001:2015 Sistem manajemen lingkungan untuk terus memenuhi kebutuhan pelanagannya. 66 Yang paling kita rasakan setelah menerapkan SNI adalah keteraturan dan meningkatnya produkti- vitas: 33 ‘ASHARI | OWNER Cr re PSL.) ~ Lebih hemat enerai -Pelayanan yang ramah - Harga lebih terjangkau ~ Kualitas terjamin, karena sudah sesuai SNI BOLA BULU TANGKIS LARISSA \\ PENERAP SNI 0036:2014, BOLA BULU TANGKIS Zainuddin adalah generasi kedua penerus bisnis bola bulu tangkis keluarga. Lewat bendera UD Tri Sakti, setiap bulannya Zainuddin mampu memproduksi antara 8 ribu hingga 10 ribu slop bola bulu tangkismasing-masing slop terdiri dari 12 bola bulu tangkis. Dari 10 ribu slop itu, dia mendistribusikannya ke beberapa kota besar seperti Bandung, Bekasi, Jakarta, Tangerang, hingga yang paling jauh di daerah Sumatera. Produk bola bulu tangkis UD Tri Sakti yang dijual dengan merek Larissa ini terdiri dari beberapa varian dengan spesifikasi tertingginya pada varian warna merah yang terbuat dari bulu entog atau angsa. Keinginan untuk selalu menjaga konsistensi mutu produknyamembuat Zainudin tertarik untuk dibimbing menerapkan SNI oleh tim pembina dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) secara gratis hingga mendapatkan sertifikat SNI, Setelah melalui proses pembinaan selama kurang lebih 10 bulan, UD Tri Sakti akhirnya berhasil mendapatkan sertifikat SNI 0036:2014 Bola bulu tangkis untuk produknya dengan merek Larissa pada tanggal 3 Maret 2017. Kelebihan Bola bulu tangkis yang sudah sesuai dengan SNI berarti bola bulu tangkis tersebut sudah sesuai pula dengan standar Badminton World Federation (BWF), sehingga sudah layak digunakan di kompetisi skala nasional dan internasional. ‘Setelah menerapkan SNI omset penjualannya bola bulu tangkis Larissa meningkat pesat hingga produk bola bulu tangkis Larissa tidak pernah lama barada di gudang stok barang. Mereka pun kini menjadi lebih percaya diri dalam memasarkan produknya karena bola bulu tangkis mereka sudah si SNI dan teruji kualitasnya. ‘enapa harus Bola bulu tangkis LARISSA * Diproduksi sesuai dengan standar SNi dan BWF + Sudah tersertifikasi SNI, sehingga lebih berkualitas dan tahan lama + Merupakan bola bulu tangkis pertama di Indonesia yang bertanda SNI SLIME ABIEN NAYA \\Seri SNI ISO 8124 : 2010, Keamanan Mainan dan EN 71-5 Ftalat Adalah Almeyda Nayara Alzier, gadis cilik berusia 9 tahun yang kini menjadi pengusaha beromset puluhan juta setiap bulannya. Meskipun masih berusia sangat belia, anak bungsu dari dua bersaudara ini memiliki pandangan untuk mengembangkan sebuah bisnis. Uniknya, bisnis yang ia tekuni adalah sesuatu yang tak jauh dari dunia masa kecilnya, ia menjadikan mainan yang bernama ‘slime’ sebagai produk usahanya, Namun, di media sosial beredar rumor bahwa produk slime itu mengandung bahan kimia berbahaya sehingga membuat usahanya terkena imbas. Oleh karena itu, ibunda Naya, Imelda Liana Sari berkeinginan untuk menguji produknya sesuai standar keamanan mainan anak. Setelah berdiskusi dengan suaminya, Imelda disarankan agar mengajukan sertifikasi SNI untuk produk slime arena termasuk ke dalam mainan anak yang sudah diberlakukan wajib SNI. imelda pun mengajukan pembinaan penerapan SNI ke BSN hingga akhirnya tanggal 15 ‘September 2017, produk slime Naya telah mendapatkan sertifikat SNI mainan anak. Naya Slime telah memenuhi seluruh persyaratan dalam SNI ISO 8124-1:2010 - Keamanan. mainan serta EN 71-5 Ftalat. Dengan diterbitkannya sertifikat SNI ini, maka slime yang dipreduksi oleh Naya telah dijamin keamanannya. Dengan SNI, produk Naya slime menjadi lebih percaya diri memperluas pasarnya. ‘ALMEYDA NAYADA ALTIER ddan Naya Slime Kenapa harus NAYA SLIME ? * Sudah bertanda SNI sehingga aman digunakan. » Banyak varian slime dengan berbagai wama yang menarik. + Melatih kreatifitas anak ABON IKAN LELE ALANG-ALANG \\ PENERAP SERI SNI 7690:2013, ABON IKAN Alang-alang Tumbuh Subur adalah sebuah industri perikanan yang bergerak dibidang usaha budidaya pembesaran ikan lele, perdagangan dan pengolahan hasil praduksi budidaya ikan lele dan pusat pelatihan mandiri bidang kelautan dan perikanan. Pada awalnya banyak yang pesimis dengan usaha pengolahan hasil produksi budidaya ikan lele ini tidak akan berhasil tanpa didukung oleh kemampuan pengelolanya di bidang perikanan. Dengan ketekunan dan kesabaran, usaha ini mulai dikenal oleh banyak orang dari berbagai daerah. Terlebih dengan kehadiran BSN bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jawa tengah yang memberikan pembinaan penerapan SNI secara cuma-cuma kepada usaha kecil ini. Setelah melewati perjuangan selama kurang lebih 1 tahun melakukan perbaikan pada proses produksi dan pengolahan perikanan yang bersih, CV Alang-alang Tumbuh Subur akhirnya memperoleh sertifikat SNI untuk produk abon lele mereka. ‘Abon lele Alang-alang telah tersertifikasi memenuhi SNI 7690.1:2013 Abon ikan — Bagian 1: Spesifikasi, SN| 7690.2:2013 Abon ikan - Bagian 2; Persyaratan bahan baku, serta SNI 7690.3:2013 ‘Abon ikan - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan. Layaknya alang-alang yang dulunya diremehkan dan tidak bernilai kini telah berada di tengah-tengah masyarakat dan mampu bersaing dengan produk inovatif lainnya. Kini penjualan abon ikan Alang-alang menjadi berlipat semenjak mendapatkan sertifikat SNI. Dengan berbekal sertifikat SNI dan filosoft alang-alang tersebut, diharapkan usaha subur dan terus menghasilkan produk yang berkualitas. Kenapa hai ibon ikan lele ALANG-ALANG *Diolah sesuai dengan standar keamanan pangan * Sudah tersertifikasi SNI, sehingga terjamin keamanannya dan bermutu + Rasa yang tak kalah enaknya dengan abon sapi ‘e depannya semakin tumbuh KERIPIK BELUT POKLAHSAR TAMAN GRYA \\PENERAP SERI SNI 7687:2013, KERIPIK BELUT Saat ini ada ribuan produk keripik belut yang diproduksi di berbagai daerah di Indonesia. Namun dari ribuan produk keripik belut itu, baru keripik belut produksi dari Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Taman Grya Tabanan, Bali, satu-satunya produk keripik belut di Indonesia yang telah memiiliki sertifikat SNI. Keripik belut Taman Grya telah tersertifikasi memenuhi SNI 7687.1:2013 Keripik belut - Bagian 1: Spesifikasi , SNI 7687.2:2013 Keripik belut - Bagian 2: Persyaratan bahan baku, serta SNI 7687.3:2013 Keripik belut - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan. Setelah kurang lebih satu tahun lamanya berusaha untuk memenuhi persyaratan sertifikat SNI (Poklahsar) Taman Grya Tabanan berhasil mendapatkan sertifikat SNI untuk produk keripik belutnya. Berkat pembinaan dari BSN, KKP dan Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan. Saat ini, Ida Bagus Parwata dan kelompoknya setiap hari mampu memproduksi Keripik belut rata-rata ‘50kg. Dengan adanya sertifikat SNI untuk produk keripik belut, kini produk Taman Grya ini bisa membuka akses pasar baru yang lebih luas lagi, bahkan sampai kewalahan menerima pesanan yang masuk. Keripik belut ini sekarang juga telah berhasil menembus pasar ritel dengan masuk ke gerai Transmart dan toko ritel lainnya . Banyaknya permintaan pelanggan bahkan hingga membuat Poklahsar Taman Grya kewalahan dalam memproduksi keripik belut. + Diolah sesuai dengan standar keamanan pangan + Sudah tersertifikasi SNI, sehingga terjamin keamanannya dan bermutu + Menjadi buah tangan favorit dari Bali BAKSO DAN OTAK-OTAK IKAN ELTISYAH \\ PENERAP SNI 7266:2014 BAKSO IKAN, SNI 7757:2013 OTAK-OTAK IKAN Azkari Aziz, adalah salah satu pelopor dan penggerak UKM hasil perikanan dan kelautan Sulawesi Selatan yang gigih untuk menerapkan standar GMP Sertifikasi Halal, Sertifikasi Kelayakan Produksi dan SNI dalam proses produksi olahan pangan. Berbekal dengan pengalaman dan pengetahuannya tentang standar keamanan pangan, Askari memimpin UKM Eltisyah untuk menjadi pelopor dalam penerapan standar pada UKM. Sarana dan prasarana UKM Eltisyah untuk memproduksi bakso ikan dan otak-otak sudah memenuhi persyaratan. Terbukti, UKM Eltisyah telah mendapatkan sertifikat HACCP dan Sertifikat Kelayakan Produksi (SKP) yang menjadi persyaratan utama dalam melakukan kegiatan pengolahan hasil perikanan dan kelautan, UKM Eltisyah merupakan salah satu UKM binaan BSN untuk penerapan SNI 7266:2014 Bakso Ikan dan SNI 7757:2013 Otak Otak Ikan. Dari hasil uji di lab yang terakreditasi, otak-otak ikan Eltisyah memenuhi persyaratan mutu SNI 7757:2013. Dengan hasil tersebut membuktikan bahwa proses produksi otak-otak ikan telah memenuhi ketentuan yang berlaku, mulai dari bahan baku, proses hingga sarana prasarana produksi. Saat ini Eltisyah sudah tersertifikasi SNI 7266:2014 untuk produk bakso ikannya. ete cur, + Terbuat dari ikan segar + Dijamin halal + Diproses dgn mekanisme standar HACCP dan sudah tersertifikasi SNI + Dari pengolahan sampai pengemasan dilakukan secara higienis Poteet ee KAN B: BANDENG CABUT DURI 88 MARIJO \\ PENERAP SNI 7316:2009, BANDENG CABUT DURI Berbeda dengan bandeng presto, proses pengolahan bandeng cabut duri hampir semua dilakukan secara manual, salah satu UMKM yang melakukan proses tersebut adalah bandeng cabut duri 88 Marijo, UMKM bertenaga 29 orang ini mampu menghabiskan 500-700 ikan tiap harinya, tidak hanya menghasilkan ikan segar tanpa duri, limbah ikan bandeng nya temyata bisa diolah menjadi bahan makanan lain. Duri ikan bisa dijadikan abon ikan, sementara tulang tengah ikan menjadi kerupuk stik yang renyah. Tahun 2014 silam, Bandeng 88 Marijo mendapatkan sertifikat SNI untuk produk bandeng cabut durinya, tbu Mariyani selaku owner 88 Marijo merasakan ada peningkatan permintaan pada pasar, lebih mudah untuk mengajukan ke hotel/restoran dan kesempatan ekspor lebih terbuka, Mariyani pun merasa beruntung karena telah mendapatkan pembinaan dalam sertifikasi produknya. Awal tahun 2017, Bandeng Cabut Duri 88 Marijo sudah melalui proses resertifikasi. Bermodalkan kedisiplinan dan komitmen dalam menerapkan SNI, hasil uji produk bandeng cabut durinya kembali memenuhi persyaratan SNI, Pada bulan Mei 2017, sertifikat SNI Bandeng cabut duri 88 Marijo keluar dan berlaku hingga tahun 2020. * Diolah sesuai dengan standar keamanan pangan + Sudah tersertifikasi SNI, sehingga terjamin keamanannya dan bermutu + Rasanya yang enak sehingga menjadi Mariyani di tempat lengaenen sn caen LUBILcatiGae) produksi Bandeng 88 Marijo ANDENG TANPA DU iT 99273450702 ahs fig Km. gtr tae IZIN DINKES = 5 tees sin sa HE. Sern kul NAGET IKAN MINA FOOD \\ PENERAP SNI 7758:2013, NAGET IKAN UMKM yang bergerak di bidang hasil olahan ikan laut ini berasal dari kabupaten Rembang. Alasan Erlina Restu W. owner dari Mina Food memilih bidang olahan ikan laut karena Rembang memiliki banyak hasil laut namun belum tergali secara maksimal dalam hal pengolahannya. Diversifikasi Produk yang dilakukan Mina Food antara lain : donat ikan, sisik naga, udang gulung, kaki naga, bakso sayur, dan udang gulung, Erlina paham untuk menghasilkan produk yang aman dan berkualitas, proses produksi harus dilakukan sesuai standar keamanan pangan. Beberapa tempat produksi dia ubah agar sesuai dengan standar yang dipersyaratkan oleh SNI. Erlina sadar, untuk bisa bertahan dalam dunia bisnis, bukan hanya meningkatkan variasi produk tapi juga harus menjaga kepercayaan pelanggan, salah satunya dengan cara menerapkan standar pada produknya. Untuk itu, dia antusias. dan berkomitmen tinggi ketika mendapatkan pembinaan penerapan SNI yang dilakukan oleh BSN bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Produk Mina Food berhasil mendapatkan sertifikasi SNI 7758:2013 Naget ikan, Dengan SMI ini Erlina menjamin bahwa naget ikan produksi Mina Food bebas cemaran logam dan bahan berbahaya lainnya serta bermutu dengan kandungan nilai gizinya. DOUE rE mie mre ig * Diolah sesuai dengan standar keamanan pangan » Sudah tersertifikasi SNI, sehingga terjamin keamanannya dan bermutu « Rasanya yang tak kalah lezat dari produk perusahaan besar + Bermacam variasi produk olahanikan ae ee isk ABON TUNA ry FATIMA AZ ZAHRAH \\ PENERAP SNI 7690:2013, ABON IKAN Mengusung peningkatan ekonomi wanita pesisir, Kelompok Wanita Nelayan (KWN) Fatimah Az Zahrah bersama 20 orang anggota yang terdiri ibu rumah tangga memproduksi abon ikan Berlimpahnya hasil laut di perairan Sulawesi Selatan, dimanfaatkan oleh KWN Fatimah Az Zahrah untuk memproduksi abon ikan tuna, Kelompok ini telah menjalankan usaha pembuatan abon ikan tuna sejak tahun 2010 dengan kapasitas produksi 500 kg untuk setiap kali produksi. Dalam sebulan, Fatimah Az Zahrah memproduksi dua hingga tiga kali abon ikan tuna. Abon ikan tuna Fatimah Az Zahrah telah memiliki sertifikat ijin edar produksi pangan industri rumah tangga (PIRT) dan sertifikat Halal. Produk abon ikan telah dilakukan pengujian sesuaibSNI dan hasilnya memenuhi persyaratan untuk dikonsumsi. Produk abon ikan tuna kelompok pemasarannya telah mencapai Kalimantan, Papua, Palembang, Jakarta dan di ekspor ke Malaysia. Saat ini, KWN Fatimah Az Zahrah merupakan salah satu UKM yang sedang dibina BSN dalam penerapan SNI 7690.1:2013 Spesifikasi Abon Ikan; SNI 7690.2.2103 Persyaratan Bahan Baku; dan SNI 7690.3.2013 Penanganan dan Pengolahan. Tim pembina yang juga merupakan pegawai KLT BSN Makassar telah melakukan analisis gap proses produksi untuk melakukan peluang perbaikan agar proses produksi dilakukan sesuai dengan persyaratan kelayakan produksi untuk hasil perikanan dan produknya sesuai SNI. Kenapa harus Abon |kan Fatimah Az Zahrah ? + Terbuat dari bahan baku ikan Tuna segar » Sudah dijamin kehalalannya *Telah diuji kelayakannya, sehingga aman untuk dikonsumsi “ Merupakan buah tangan dari Makassar BAWANG GORENG RAJA BAWANG \\ PENERAP SNI ISO 9001:2008 SISTEM MANAJEMEN MUTU Pada tahun 2003, Prayitno dan istrinya merintis usaha bawang goreng dengan modal awal Rp 60.000 untuk membeli bahan baku dan bahan penalong, Kemudian, sejalan dengan berkembangnya usahanya, maka bertambah pula kebutuhan bahan baku maupun modal keria . Medal yang digunakan Prayitno adalah hasil penjualan bawang goreng yang habis diproduksi . Pada tahun 2003 produksi pertama 60kg bawang merah basah menjadi 20kg bawang goreng dengan harga Rp 60.000 per kg. Dengan langkah pasti Prayitno menekuni usaha bawang gareng (UKM Raia Bawang) dengan merk Raja. Pada tahun 2004 dengan permintaan yang meningkat UKM Raja Bawang mulai memproduksi 150kg bahan baku bawang per harinnya sehingga usahanya semakin berkembang dan sampai saat ini telah memiliki 10orang karyawan. Sejak tahun 2006 kapasitas produksi perhari meningkat menjadi 250kg bahan baku. Dengan meningkatnya permintaan pelanggan kami, UKM Raia Bawang menerapkan Sistem Manajemen Mutu SNI [SO 9001-2008 dan good manufacturing practice (GMP) sehingga produknya diproduksi secara higienis dan aman untuk dikonsumsi semua kalangan. Kini UKM Raja Bawang secara konsisten mencapai kapasitas produksi hingga 350kg per hari. Melalui penerapan standar ini diharapkan ke depannya kualitas produk bawang goreng Raja dapat bersaing baik tingkat nasional maupun internasional. Prayitno saat ini berada di bawah binaan BSN untuk dapat menerapkan SNI bawang goreng agar bawang goreng khas palu bisa mendapatkan sertifikat SNI 7713:2013 Bawang goreng sehingga lebih terjamin kualitasnya Dengan menerapkan SNI dan GMP, membuat saya semakin berani untuk memperluas pangsa pasar saya sampai keluar pulau PRAYITNO | OWNER Kenapa harus Raja Bawang ? = Tahan lama, higienis, renyah, + Produk unggulan Sulawesi Selatan, + Merupakan bawang goreng khas Palu Bahan baku bawangnya tidak dapat ditanam di daerah lain, BAWANG GORENG ut MPOK cp HJ. MBOK SI \\PROSES PENERAPAN SNI 7713:2013, BAWANG GORENG Siapa yang menyangka, Mbok Sri yang kini sukses sebagai pengusaha bawang goreng dan abon daging itu dulunya adalah seorang pembantu rumah tangga pada akhir 1970-an. Mbok Sri juga mengklaim dirinya sebagai pelopor pembuat bawang goreng di Sulawesi Tengah. Ibu yang bernama lengkap Hj. Harjo Sriyona ini membuat bawang goreng sejak 1979. Awalnya Mbok Sri hanya mencoba membuat abon daging sapi serta bawang goreng beberapa toples di waktu luangnya sebagai pembantu rumah tangga di kediaman pekerja berkewarganegaraan Inggris, Dunlop. Proses membuat bawang goreng secara diam-diam itu ia lakoni selama sekitar lima tahun, hingga akhirnya dua bule majikannya pulang ke Inggris karena proyek irigasi Gumbasa telah selesai pada 1980. Dengan perjuangan dan keuletan, bawang goreng buatan Mbok Sri mulai dikenal, dan usahanya mulai berkembang, Sekarang usahanya dikelola oleh cucunya yang bernama Ibu Yanti dan suaminya pak Suwarno. Saat ini Mbok Sri sedang dalam pembinaan penerapan SNI dari BSN. Proses produksinya sudah menerapkan standar keamanan pangan dan sudah mendapatkan sertifikat GMP. Pemiliknya saat ini yang merupakan lulusan Teknik Sipil Universitas Tadulako ini, sangat komitmen dalam penerapan standar. Masukan dari tim pembina terkait dg proses produksi segera diperbaiki karena sangat semangatnya produknya memenuhi SNI_ Hasil uji dari BBIA menunjukkan bawang goreng sudah sesuai SNI 7713:2013 dan sekarang sudah dalam proses sertifikasi menunggu keputusan dikeluarkannya sertifikat SNI, Kini, omzetnya berkisar Rp15 juta hingga Rp20 juta per hari, dari bisnis penjualan bawang goreng. Saat ini Mbok Sri mampu memproduksi enam ton perbulan dengan suplai bahan baku dari sejumlah petani yang dari Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi + Sudah menerapkan GMP dalam produksinya, yang berarti terjamin kebersihan dan keamanan produk. + Buah tangan khas Palu yang sudah dikenal, + Mutu dan kualitasnya sudah sesuai SNI bawang goreng. COKELAT RAPOVIAKA SIMPLE \\ PROSES PENERAPAN SERI SNI 7934:2014, COKELAT Rapoviaka Simple, UMKM yang berdiri akhir tahun 2010 yang dimiliki oleh Fatima Iskandar, produknya yg berupa olahan cokelat sudah banyak beredar di Sulawesi dan Kalimantan. Impian besar Fatima adalah bisa menjual produk Rapoviaka Simple ke manca negara. Impian tersebut bukannya mustahil. Baru-baru ini seorang pedagang di Singapura tertarik akan produknya untuk di jual di sana. Tekad dan kerja keras yang dimiliki oleh Fatima Iskandar memang belum cukup, la perlu berbenah dengan melengkapi dokumen legalitas dan meningkatkan kualitas produknya. Oleh karena itu, Ibu yang memilik 4 karyawan ini sangat bersyukur mendapatkan bantuan dari BSN mulai dari pembinaan penerapan sistem manajemen mutu dan saat ini sedang dilakukan pembinaan untuk penerapan GMP dan pemenuhan SNI 7934:2014 Cokelat dan Produk-produk Cokelat pada produk Rapoviaka Simple. Menurut Fatima dengan menerapkan SNI, lebih memudahkan dalam semua proses baik itu produksi maupun pemasarannya, Menurutaya, dengan menerapkan SNI akan jauh lebih punya nilai tambah di banding tidak ber-SNI. Saat ini produk Rapoviaka Simple sudah diuji sesuai dg SNI dan dalam tahap proses sertifikasi. Dr eee be e e + Aneka rasa cokelat, dari cokelat susu, cokelat egg roll, dan cokelat cabe. + Diolah dengan memperhatikan kebersihan dan keamanannya *Kualitas produknya sudah sesuai dengan SNI AMPLANG IKAN BDS SNACK \\PENERAP SNI 7762:2013, AMPLANG IKAN Sri Astuty owner BDS Snack, telah mengalami jatuh bangun dunia bisnis sebelum sesukses seperti sekarang ini, dari berjalan kaki menawarkan dagangan sambil menggendong anaknya sampai terkena imbas krisis moneter dan kerusuhan 1998 yang menghabiskan modalnya. Pada akhimya kegigihan itu mengantarkannya meraih banyak penghargaan. salah satunya menjadi perempuan inspiratif sebuah apresiasi yang diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Deretan penghargaan itu menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik, hingga pada akhimnya BDS Shack menerima bantuan pembinaan sertifikasi SNI dari BSN bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ibu Sri Astuty sendiri menerapkan SNI supaya alur produksinya tertata sesuai standar dengan harapan produknya lebih terjamin mutu, dan keamanannya untuk dikonsumsi, sehingga kepercayaan konsumen meningkat yang berimbas pada kenaikan omzet penjualan. + Sudah tersertifikasi SNI, terjamin mutu dan keamanannya. + Banyak pilihan produk BDS Snack « Enak dan menjadi buah tangan favorit dari Balikpapan BAKSO IKAN INDOMINA CIPTA AGUNG \\ PENERAP SNI 7266- 2014 BAKSO IKAN Usaha untuk meningkatkan penyediaan bahan pangan asal ikan dilakukan dengan cara mendirikan Usaha Pengolahan Ikan. Hal ini secara tidak langsung dapat membantu memenuhi permintaan bahan pangan pengolahan ikan. ‘Tempat pengolahan ikan PT, Indomina Cipta Agung didirikan pada bulan Januari 2001 di Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang, Kelurahan Randu Garut, Kecamatan Tugu. PT. Indomina Cipta Agung pada awal pendiriannya hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani khususnya pengolahan ikan yang segar, sehat, dan halal. Produk yang dihasilkan oleh PT. Indomina Cipta Agung yaitu produk olahan ikan, yang mana bahan baku utama untuk olahan ikan ialah dalam bentuk surimi, Jenis produk hasil antara lain bakso ikan beku, nuget ikan beku dan ‘sosis ikan beku. Pada tahun 2016, PT. Indomina Cipta Agung mendapat pembinaan penerapan SNI dari Badan ‘Standardisasi Nasional. BSN melakukan pembinaan penerapan SNI Bakso ikan dan SNI Naget ikan selama kurang lebih 1 tahun. Pada bulan November 2017, PT. Indomina Cipta Agung akhirnya memperoleh sertifikat SNI pertama untuk praduk bakso ikan mereka, Dengan menerapkan SNI, proses produksi frozen food di PT. Indomina Cipta Agung menjadi lebih efisien dan lebih higienis sesuai standar keamanan pangan olahan ikan Kenapa harus Frozen food Indomina ? + Sudah tersertifikasi SNI, teruji keamanannya. + Diolah sesuai dengan standar kemanan pangan. + Gurih dan enak dengan berbagai pilihan rasa. + Mudah dan cepat pengolahannya. BATIK MUTIARA HASTA \\ PENERAP SERI SNI BATIK Batik Mutiara Hasta (BMH) Classical & Contemporary didirikan resmi pertama kali di Yogyakarta pada tanggal 15 Oktober 1990, dengan modal keberanian dan visi misi yang kuat. Sejak tahun 2006, BMH berpindah ke Semarang dengan melebarkan sayap bisnisnya, Tidak hanya menjalankan usaha produksi batik, BMH juga menjadi lembaga pelatihan bagi pengrajin batik. Hal ini dikarenakan sulitnya mencari tenaga kerja membatik untuk dipekerjakan di kantor cabang, sehingga muncul gagasan untuk melahirkan sendiri tenaga pembatik tersebut. Pelatihan yang ditawarkan yaitu pelatihan membatik serta pelatihan pewarnaan sintetis dan alam. Pada tahun 2013, dengan mengedepankan jiwa sosial, Rujiman Slamet sang pemilik, merekrut karyawan tuna rungu sebagai pengrajin batik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi membatik dari masyarakat difabel dan membantu memasarkan karya-karya mereka. Dengan ini diharapkan kaum difabel pun dapat turut berkarya, memiliki keterampilan, sekaligus memiliki lapangan pekerjaan yang mau menerima keterampilan mereka BMH menginginkan batiknya memiliki kualitas yang terjamin agar layak dipasarkan baik skala nasional maupun internasional. Oleh karena itu, ketika BSN hadir dengan program pembinaan penerapan SNI di tahun 2017, Rujiman Slamet dan karyawannya menyambut baik dan berkomitmen penuh untuk menerapkan standar SNI dalam proses produksi batiknya Pada tahun 2018, perjuangan BMH terbayar dengan dikeluarkannya sertifikat SNI Batik dari LS Pro Toegoe Yogyakarta. Kini dengan adanya sertifikat SNI, pasar mereka semakin terbuka, semakin banyak orang yg membuktikan kualitas Batik Mutiara Hasta, Karyawan pun turut merasakan dampak penerapan SNI. Proses praduksi menjadi lebih efisien, angka cacat produksi pun menurun secara signifikan Kenapa harus Batik BMH + Tak mudah luntur dan awet. + Kain yang digunakan kuat tak mudah sobek. + Bahan untuk membatik ramah lingkungan. + Membantu perekonomian masyarakat difabel. SIOMAY CHIPSY \\ PENERAP SNI 7756:2013 SIOMAY IKAN Bemi meningkatkan daya jual serta mutu siomay ikan yang diproduksinya, Dewi Isabella merasa perlu untuk menerapkan standar dalam produksi siomay ikan yang rencananya akan dijual dalam keadaan beku. Pengembangan metode ini dilakukan sebagai sarana untuk perluasan pasar konsumen siomay. Dewi merasa perlu menerapkan SNI Siomay Ikan agar dapat menjadi jaminan bahwa siomay yang dikonsumsi aman serta bermanfaat bagi konsumen, karena siamay dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet atau pewarna buatan. Konsistensi penerapan keamanan pangan dengan benar tentu menjadi tantangan bagi Dewi dalam menerapkan standar ini. Selain itu menjaga kedisiplinan karyawan dalam melakukan pendokumentasian proses kerja menjamin mutu dan keamanan siomay serta menyamakan persepsi seluruh karyawan dan pekerja mengenai higienitas produksi siomay juga menjadi tantangan yang harus diatasi olehnya. Dengan pembinaan yg dilakukan oleh BSN bersama KKP dan sertifikat SNI yang berhasil diperoleh dari kerja kerasnya tersebut, Siomay Chipsy kini mampu memproduksi siomay sesuai dengan sistem pengolahan pangan yang baik dan benar. Para karyawan pun menjadi lebih memahami pentingnya penerapan SNI dan sistem keamanan pangan dalam produksi siomay. Kenapa harus Siomay Chipsy ? + Sudah tersertifikasi SNI, jadi dijarnin keamanannya. * Diolah sesuai dengan standar kemanan pangan. + Menggunakan bahan ikan segar pilihan. + Tanpa bahan pengawet dan pewarna. KOPI BUBUK SAHANG MAS \\ PENERAP SNI 3542:2004 KOPI BUBUK Djono Dharmaputera awalnya memiliki usaha menjual kemasan kantong plastik di wilayah Sayangan, Pasar 16 llir Palembang. Ayahnya sendiri mulanya memproduksi lilin, Sekitar tahun 2000, selain bisnis plastik, Djono mulai memproduksi berbagai bahan kue dari tepung, sahang (lada), baking soda, dan kakao bubuk yang juga sudah ber-SNI. Mengikuti nasihat sang ayah, di tahun 2016, Djono mencoba bisnis baru yaitu memproduksi kopi bubuk. Sang ayah juga berpesan untuk mencari biji kopi terbaik yaitu dari Semende. Sebelum ibimbing BSN sekitar Oktober 2017, kopi yang diproduksi PD Sahang Mas masih menggunakan ijt kualitas asalan. Didampingi oleh tim BSN, Djono mencari biji kopi berkualitas sampai ke Dusun Danau Ringkih, Desa Segamit, Kec. Semende Darat Laut, Kab. Muara Enim, Sumsel. Kini kopi bubuk Benua yang diproduksi PD Sahang Mas telah mendapatkan sertifikat SNI 3542:2004 Kopi bubuk. Kerja keras Djono dan karyawannya telah membuahkan hasil, Harapannya, kopi Sumatera Selatan yang berkualitas ini dapat terus dikenal luas bahkan mendunia. Re een Cnet Les eur med * Salah satu kopi unggulan Palembang. + Diolah sesuai dengan standar keamanan pangan. + Sudah tersertifikasi SNI, sehingga terjamin keamanannya + Terbuat dari biji kopi pilihan. KOP! BUBUK TUNGGU TUBANG SEMENDE \\ PENERAP SNI 3542:2004 KOPI BUBUK Nurmaini adalah wanita asli daerah Semende yang masih memegang adat tunggu tubang. Adat tunggu tubang ini merupakan sistem kekeluargaan di mana hal untuk menjadi pewaris jatuh kepada pihak perempuan tertua. Sebagai tunggu tubang di keluarganya, Nurmaini ingin meningkatkan kesejahteraan kerabat dan keluarganya. Berbekal modal seadanya, pengetahuan pertanian yg dimiliki sang suami dan lingkungan di wilayah Semende yang terkenal sebagai penghasil kopi berkualitas di Sumatera Selatan, Nurmaini memberanikan diri membuka usaha produksi kopi. Kopi yang diproduksi adalah kopi arabika dan kopi robusta berkualitas yang ditanam di wilayah Semende dan mayoritas merupakan petani yang pernah mendapatkan penyuluhan Sunarno. Pada tahun 2017 mereka meminta bantuan fasilitasi pembinaan penerapan SNI dari BSN melalui KUT BSN di Palembang, Selama pembinaan berlangsung mereka berdua begitu gigih memperbaiki sistem produksi kopi bubuknya dengan bantuan tim BSN. Walaupun masih berskala home-industry di mana produksi dilakukan di rumah tinggal, namun, kualitas kopinya tidak diragukan lagi serta aman karena diproduksi sesuai dengan sistem pengolahan pangan yang baik. Tahun 2018, akhimya semua jerih payah Nurmaini dan Sunarno terbayar dengan dikeluarkanaya sertifikat SNI 3542:2004 Kopi bubuk untuk produk Kopi bubuk arabika dan robusta premium. Dengan adanya sertifikat ini, Nurmaini menjadi lebih percaya diri dalam menjual kopi bubuknya. Kopi bubuk berstandar nasional Indonesia tentu lebih terjamin keamanannya dan kualitasnya Ce ey Kopi Tunggu Tubang Semendt * Salah satu produk kopi andalan Palembang. * Diolah sesuai dengan standar kemanan pangan. * Aman dikonsumsi, + Menggunakan biji kopi pilihan. PEMPEK RIZKY \\ PENERAP SNI 7661.1:2013 PEMPEK IKAN REBUS BEKU Pempek Rizky telah memproduksi dan menjual pempek selama lebih dari 35 tahun. Nama Rizky sendiri diambil dari nama cucu pertama sang pemilik, Hj. Mala. Hj. Mala bahkan bercerita bahwa anak pertamanya bahkan sambil berjualan pempek pada saat menempuh beasiswa S2 di Australia. Karyawan Pempen Rizky adalah ibu-ibu tetangga sekitar karena Hj. Mala berharap dapat membantu biaya anak-anak mereka untuk sekolah sampai kuliah, Hj. Mala yakin bahwa setiap tahapan pembinaan dari BSN bermanfaat bagi usaha pempeknya, sehingga meskipun dengan keterbatasan sumber daya, setiap perubahan yang disarankan oleh tim BSN selalu dipenuhi. Pempek Rizky sendiri sudah mulai merintis penerapan SNI sejak 2016 dan baru mendapat program pembinaan dari BSN pada tahun 2017. Setelah mendapatkan sertifikat SNI omset Pempek Rizky mengalami kenaikan 30%, dan pada bulan Februari 2018 melalui KKB Pempek Rizky mendapat hibah kios di kawasan Benteng Kuto Besak Palembang. Pempek Rizki ini merupakan contoh usaha kecil yg mau maju, menjalani prose bimbingan aleh tim BSN dan Dinas, secara sungguh-sungguh meski pelan sampai akhirnya meraih SNI. Komitmen dalam penerapan standar sangat tinggi "Saya setiap saran perbaikan dari BSN dan Dinas pasti saya kerjakan, karena saya percaya saran perbaikan tersebut ada manfaatnya buat usaha pempek saya” begitu kata Ibu Hj. Mala, pemilik pempek yang usianya sdh 59 tahun. Hj. Mala juga menyampaikan bahwa dalam usaha pempek ini dirinya tidak memikirkan untuk diri sendiri saja, tapi juga memikirkan karyawannya. Apabila usaha pempek ini semakin laku dengan SNI, karyawannya akan semakin sejahtera karena proses produksi meningkat dan karyawan bisa memperoleh kesejahteraan lebih, Kenapa harus Pempek Rizk * Diolah sesuai dengan standar keamanan pangan. * Sudah tersertifikasi SNI, sehingga terjamin keamanannya. + Rasa yang enak dan gurih. + Sudah berpengalam lebih dari 35 tahun dalam memproduksi pempek. PEMPEK HONEY \\ PENERAP SNI 7661.1:2013 PEMPEK IKAN REBUS BEKU Pempek Honey dirintis oleh Helis Soleha sejak 2015, berawal dari putrinya, Honey, yang sangat suka makan pempek yang menjadi hidangan wajib tiap pagi. Ternyata pempek yang dibuatnya juga digemari teman-teman Honey, karena rasana enak dan tanpa penyedap dan pengawel, sampai akhirnya banyak yang memesan. Dengan dukungan penuh suami, akhirnya Helis banting setir dari pegawai perbankan untuk menekuni bisnis pempek, Helis pun awalnya hanya berjualan pempek menggunakan tenda payung sehingga ketika hujan sudah pasti basah. Namun kegigihan Eis, sapaan Helis, dalam menekuni usaha kuliner dan keberaniannya berinovasi menciptakan menu-menu variasi pempek membuat usahanya dapat berkembang pesat. Tahun 2016 mulai dibina oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan, sampai akhirnya 2017, bekerja sama dengan Kantor Layanan Teknis BSN wilayah Palembang dibina untuk menerapkan seri SNI 7661 Pempek Ikan Rebus Beku. Dengan bimbingan penerapan SNI dari BSN, dan sertifikat SNI Pempek yang diperolehnya di awal 2018, Pempek Honey kini menjadi semakin percaya diri karena pempeknya dijamin berkualitas dan aman dikonsumsi. Bahkan Eis mempersilakan pengunjung melihat langsung ke dapurnya bila ingin membuktikan bahwa Pempek Honey diproduksi sesuai dengan standar keamanan pangan. Bagi Eis, mendapat sertifikat SNI tidaklah semudah membalik telapak tangan. Perlu waktu setahun, bagi dia dan karyawannya untuk bisa menerapkan standar ini, tentunya dengan bimbingan tim BSN dan DKP Sumsel. Setelah memperoleh sertifikat SNI produk, omzet Pempek Honey di 2 bulan pertama langsung meningkat 5%. en id ead d Deer ek Hay + Produk unggulan Palembang. + Diolah sesuai dengan standar keamanan pangan. + Sudah tersertifikasi SNI, sehingga terjamin keamanannya. + Rasa yang enak dan gurih.

You might also like