You are on page 1of 11
™ (7 PERTAMINA @ PERJANJIAN ANTARA PT PERTAMINA (PERSERO) DENGAN POLRES PALU PERTAMINA Nomor RM 87/Q27010/2020 - S3 PERTAMINA Nomor PNBP 88/Q27010/2020 - S3 POLRI Nomor RM & 1 ay 14 (2020 POLRI Nomor PNBP_ v I 84 4 12020 TENTANG PENYEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN PELUMAS UNTUK KEBUTUHAN POLRES PALU TAHUN ANGGARAN 2020 Pada hari ini, Selasa tanggal Dua Puluh Delapan bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh (28- 01-2020), yang bertanda tangan dibawah ini |. PT PERTAMINA (PERSERO), Persero yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Pusat, dalam nal ini diwakili oleh JEFFRI AFFANDI selaku Region Manager Corporate Sales VII, beralamat di Jalan Garuda No, 1 Makassar 90125 Sulawesi Selatan, dengan demikian bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut di atas, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut ‘PIHAK PERTAMA’, ll, KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SULAWESI TENGAH, adalah Instansi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berkedudukan di JL. Pemuda 18 Palu 94111, dalam hal ini diwakili oleh AJUN KOMISARIS BESAR POLIS! MOCH. SHOLEH, S.LK, 5.H, M.H. selaku KEPALA KEPOLISIAN RESOR PALU dengan demikian bertindak untuk dan atas nama instansi tersebut di atas, selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut “PIHAK KEDUA” PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut dengan “PIHAK” dan secara bersame-sama disebut “PARA PIHAK”. Teriebin dahulu PARA PIHAK menerangkan hal-hal sebagai berikut: 4. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang Energi yang salah satu hasil produksinya berupa BBM dan Pelumas. 2. Bahwa PIHAK KEDUA institusi negara yang berperan dalam memelihiara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum serta memberikan perlindunganpenganyoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliaranya keamanan dalam negeti. PIHAK PERTAMA | PIHAK KEDUA. by Der Ber Bahwa PIHAK KEDUA membutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) berupa Premium/Pertamax, Minyak Solar (HSD)/Biosolar, Pertamina Dex, Pertalite, Dexlite, Avgas, Avtur dan Produk BBM PIHAK PERTAMA untuk armada-armadanya guna mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dan bermaksud membeli BEMP tersebut untuk pelaksanaan operasi seta tugas PIHAK KEDUA berdasarkan Surat No. B/1047/XI/LOG.3. 14.1/2019 tanggal 13 Desember 2019. ngan mempérhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4768); Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4152); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2003 tentang Pengalinan Bentuk Perusahaan Pertamoangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) menjadi Perusahaan Perseroan; Peraturan Presiden Nomor 16 Tehun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. dasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam rangka Penyediaan BBM Keekonomian, melalui Penyediaan Bahan Bakar Minyak Dan Pel lumas Untuk Kebutuhan POLRES PALU Tahun anggaran 2020 (selenjutnya disebut Perjanjian’) dengan menyatakan ketentuan sebagai berikut! Ser BABI MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 1 Definisi mua istilah berawalan huruf besar yang dipergunakan dalam Perjanjian ini mempunyai arti ‘sebagaimana ditentukan di bawah ini, kecuali dinyatakan lain: a, Bahan Bakar Minyak adalah bahan bakar minyak dengan jenis, standar dan dan Pelumas _spesifikasi tertentu dan tidak disubsidi oleh Pemerintah (janis (selanjutnya —disebut_-—« BBM Umum dan minyak lumas dan gemuk lumas untuk BBMP) pelumasan mesin dan peralatan lainnya. b, Surat Perintah adalah surat perintah yang citerbitkan dan ditandatangani olen Pelaxsanaan pejabat berwenang dilingkungan PIHAK KEDUA sebagai Pengambilan BBMP salah satu syarat pengambilanpenebusan BBMP dari PIHAK (selanjut nya disebut — PERTAMA. SP3M) c. Stasiun Pengisian adalah _sarana_dan fasilitas penyaluran BBM PIHAK Bahan Bekar Untuk © PERTAMA, baik yang dikelola langsung oleh PIHAK Umum/Agen Premium PERTAMA atau pihak lain yang citunjuk olen PIHAK dan Minyak Solar PERTAMA, yang berada di lokasi terdekat dengan lokasi (selanjutnya —disebut_ ~—- PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA = KEDUA. SPBU/SPBU Kompak) 4. Terminal BBM/nstalasi, adalah _sarana dan fasilitas penyimpanan dan penyaluran Terminal Transit/Bunker BBM mili PIHAK PERTAMA yang beraca di lokasi terdekat Pit (selanjutnya disebut dengan lokasi PIHAK KEDUA. Depot Pertamina) Pasal 2 . Maksud dan Tujuan 1. Maksud Perjanjian ini adalah sebagai dasar pengikatan PARA PIHAK dalam rangka pelaksanaan pengadaan BEMP serta pelayanannya; 2, Tujuan Perjanjian ini adalah untuk menjamin kelencaran suplai BEMP seria pembayarannya, termasuk pelayanan yang diperlukan BABII LINGKUP PERJANJIAN Pasal 3 Ruang Lingkup 1. PIHAK PERTAMA akan menyediakan dan memenuhi kebutuhan BBMP yang diperlukan PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA akan membayar BBMP yang ditenma dari PIHAK PERTAMA tersebut, dengan volume yang disepakati dan harga yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA, 2. BBMP yang akan disediakan oleh PIHAK PERTAMA meliputi 2. BBM; 1) Pertamax 2) Pertalte 2) Premium (hanya dalam kondisi Pertamiax/Pertaite tidak tersedia di Depot Pertamina atau tidak tersecia fasilitas tangki Pertamaw/Pertalite di SPBU/SPBU Kompak) 4) Kerosene 5) Solar/Biosolar 6) Dexlite 7) Avgas 8) Avtur Pelumas ; dan ¢. Produk PIHAK PERTAMA lainnya (apabile diperiukan) s Pasal 4 . Jangka Waktu Perjanjian Perjanjian ini berlaku untuk jangke waktu 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 atau sampai dengan tercapainya nilai anggaran seperti tersebut dalam Pasal 3 ayat (1) Perjanjian ini, mana yang tercapai terlebih dahulu. BAB Ill PELAKSANAAN Pasal 5 Jumlah Anggaran dan Harga : 1. Jumlah anggaran yang disediakan untuk pembelian BBMP sepenjang tahun 2020 adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp. 2.027.744.000,- (dua milyar dua puluh tujuh juta tujuh ratus empat puluh empat ribu Rupiah) teidii atas RM dan PNBP sebesar Rp. 1.662.000.000,- (satu milyar enam ratus enam puluh dua juta Rupiah) yang bersumber Gari Rupiah Murni (RM), dan sebesar Rp.365.744.000,- (tiga ratus enam puluh lima juta 3 PIHAK PERTAMA ~*~ ky T tujuh ratus empat puluh empat ribu Rupiah) yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 2. Anggaran tersebut sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar- Kendaraan Bermotor (PBBKB), yang diperoleh dari sumber anggaran Dajtar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2020 (‘Jumlah Anggaran’) 3. Harga BEMP yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA adalah berdasarkan harga keekonomian yang berlaku pada saat tanggal penyerahan BBMP (publish rate) kepada PIHAK KEDUA 4. PIHAK PERTAMA akan menyampaikan update Harga BEM kepada PIHAK KEDUA dengan periode waktu 2 (dua) mingguan, dan/atau setiap ade perubahan harga, sedangkan harga Pelumas mengikuti harga pasar yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA. 5. Apabila terjadi perubahan Jumlah Anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, PIHAK KEDUA akan menyampaikan surat pemberitahuan kepada PIHAK PERTAMA dan akan dibuatkan dalam bentuk Addendum/Amandemen yang disetujui bersama olen PARA PIHAK, yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini Pasal 6 Spesifikasi Mutu Spesifikasi teknis dan mutu BBM sebagaimana tercantum dalam Lampiran Perjanjian ini harus sesuai dengan ketentuan Keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas - ESDM (termasuk perubahannya apabila ada), sedangkan spesifikasi teknis dan mutu untuk Pelumas sesuai dengan standar Internasional, antara lain ASTM (American Standard of Testing Material), API (American Petroleum Institute), SAE (Society of Automotive Engeineer) Pasal 7 Syarat dan Tata Cara Penyerahan 1. Penyerahan BBMP dilaksanakan berdaserkan SP3M yang sekurang-kurangnya memuat informasi terkait jenis, jumiah, tujuan, jangka waktu penyerahan BMP dan Keterangan Sumber Anggaran Pembayaran (PNEP/RM) dengan format nomor SP3M (Contoh : No. SP3M/RM atau No. SP3MIPNBP) serta keterangan penting lainnya seperti namun tidak terbatas pada keterangan penitipan BEMP di SPBU/SPBU Kompak 2. Tata cara penyerahan BBMP dilakukan sebagai berikut a. Penyeranan BBM dilakukan secara franco SPBP (Stasiun Pengisian Bahan Bakar POLRI) atau tempat penyimpanan dalam bentuk lainnya yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA. Dalarn hal tidak tersedia SPBP, PIHAK KEDUA menunjuk SPBU/SPBU Kompak tertentu yang disepakati oleh PARA PIHAK dan penyerahan BBM dilakukan secara franco SPBU/ ‘SPBU Kompak b. Penyerahan Pelumas dilakukan secare franco di tempat yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan minimum pemesanan yang cisepakati oleh PARA PIHAK yang ditakukan dalam jangka waktu minimal per tiga bulan . Penyerahan Avgas dan Avtur dilakukan secara Franco ci Depot Pengisian Pesawat Udara (OPPU) Pertamina. 3. Penyerahan BBMP akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berdasarkan situasi dan kondisi setempat, dengan cara yang disepakati PARA PIHAK, yaitu: a. Avtur: Langsung pada pesawat udara fixed wing/rotary wing; 4 PIHAK PERTAMA | PIHAK KEDUA Ray. BBM: Langsung pada mobil tangki; Pelumas, Avtur: Dalam Drum; Pelumas : Dalam Pail; Pelumas : Dalam Box. e200 Khusus penyerahan Pelumas dalam bentuk kemasan wajib disertai dengan tanda pengenal kemasan yaitu a. Tulisan’dan Logo PIHAK PERTAMA. b, Nomor Batch cc. Nama Jenis den Grade. Performance Level e. Nomor Pelumas Terdafiar. Jika Avtur diserahkan oleh PIHAK PERTAMA ke tanki Pesawat Udara PIMAK KEDUA (penyerahan into aircraft), hal-hal berikut akan beriaku’ . Status kepemilikan, resiko dan tanggung jawab kehilangan atas jumlah dan mutu Avtur beralih dari PIHAK PERTAMA ke PIHAK KEDUA pada saat Avtur diserahkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yaitu saat Avtur melewati kopling pengisian Pesawat Udara PIHAK KEDUA. b. Hasil perhitungan dan jumiah Avtur yang diserahkan oleh PIHAK PERTAMA adalah merupakan bukti yang kuat dan mutlak, akan tetapi PIHAK KEDUA dapat memeriksa kebenaran peralatan ukur yang digunakan oleh PIMAK PERTAMA dengan melalui pemberitahuan yang beralasan kuat yang dibuat 3 (tiga) hari sebelumnya secara tertulis, yang dilakuken dalam jam kerja normal PIHAK PERTAMA dan dengan dinadiri oleh wakil PIHAK PERTAMA. Penentuan satuan jumiah dan kalibrasi alat ukur disusun mengacu ke praktek industri internasional yang cigunakan olen PIHAK PERTAMA. c. Ates permintaan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA dapat memberikan data specific gravity atau ukuran density Avtur dari tanki penyimpanan, dengan syarat bahwa PIHAK KEDUA akan membebaskan PIHAK PERTAMA defi segala tuntutan atau biaya yang mungkin timbul sebagai akibat didapatkannya data specific gravity atau ukuran densily Avtur, d. Semua penyerahan harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan pemerintah serta semua ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang di bandera bersangkutan. e Kecuali disetujui secara tertulis olen PIHAK PERTAMA, PIHAK PERTAMA tidak mempunyai kewajiban untuk menyerahken Avtur, kecuali wakil PIHAK KEDUA hadir dan menyaksikan pada saat pengisian dan akan menandatangani dokumen penyerahan. Setiao selesai penyerahan Avtur, PIHAK PERTAMA akan menyerahkan dokumen asli Nota Penyerahan kepada PIHAK KEDUA atau wakiinya, dan selanjutnya dokumen tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. f. Sepanjang dimungkinkan oleh ketentuan yang berlaku dan tidak ada larangan dari pihak yang berwenang, proses penyerahan ke tanki Pesawat Udara dapat dilaksanakan atas permintaan PIHAK KEDUA pada saat penumpang berada dalam pesawat atau saat turun/naik pesawat. Dalam hal tersebut, PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh untuk mematuhi ketentuan-ketentuan setempat sehubungan dengan penyerahan dan pengeluaran Avtur yang mana instruksi dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA kepada karyawannya untuk menjamin keselamatan selama proses penyerahan dan pengeluaran dan instruksi tersebut diobservasi secara ketat oleh pihak yang berwenang. g. PIHAK KEDUA akan menjamin dan melindungi PHAK PERTAMA dari semua gugatan, tuntutan, Kerusakan barang dan tanggung jawab atas cedera atau kematian atau kecelakaan tethadap para penumpang aieu pihak lain pada saat bereda dalam pesawat i PERTAW, UA | atau saat turuninaik pesawat dari penggantian semua kerugian (termasuk biaya-biaya ‘Advokat), kehilangan dan pengeluaran-pengeluaran biaya yang disebabkan .oleh penyerahan atau pengeluaran Avtur. kecuali jka kecelakaan yang terjadi murni dikarenakan kelalaian atau kesalahan PIHAK PERTAMA. h. PIHAK KEDUA adalah penanggung jawab tunggal dalam mengoperasikan semua switches, valves dan pre-set quantities gauges Pesawat Udara PIHAK KEDUA. Pasal 8 . Pencocokan dan Penolitian sorta Pembayaran Pembelian BBMP . PIHAK PERTAMA melakukan penagihan biaya penyedian BEMP melalui Invoice List/PB221 yang akan disampaikan kepada PIHAK KEDUA, beserta rekapitulasi Loading Order (LO) atau Delivery Order (DO) yang memuat jumlah dan nilai rupiah masing-masing jenis BBMP. ‘secara periodik untuk penyerahan BBMP kepada PIHAK KEDUA dalam kurun waktu 1 (satu) bulan meksimal pada tanggel 15 (ima belas) bulan berikutnya Jatuh tempo pembayaran tagihan BBMP adalah 30 (tiga puluh) hari Kalender sejak Debet Nota diterima oleh PIHAK KEDUA. Pemeriksaan untuk memastikan pembayaran telah dilaksanakan oleh KPPN sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA mencocokkan dan meneliti dokumen tagihan yang diajukan oleh PIHAK PERTAMA sebagai mana dimaksud pada ayat (1), PARA PIHAK bersama-sema mencocokan dan meneliti atas tagihan yang diajukan dan apabila sudah sesuai dengan dokumen yang ada, maka PIHAK KEDUA melaksanakan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan bukii pembayaran tagihan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kelender sejak jatuh tempo pembayaran tagihan BBMP. Untuk pembayaran atas pengambilan akhir tahun, SP2D wajib diserahkan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari Kalender sebelum batas terakhir tanggal penerimaan tagihan (cut-off date) KPPN. Pembayaran tagihan BBMP dilskukan melalui Kantor Pelayanan_Perbendaharaan Negara (KPPN) yang berada dalam wilayah PIHAK KEDUA ke rekening PIHAK PERTAMA pada salah satu rekening virtual account atau tekening non virtual account, sebagai berikut Virtual Account Bank BNI (9888818837851201) Bank BRI (8818837851201) Bank Mandiri (8818837851201) Non Virtual Account Bank BRI (0050-01-000129-30-0 an. PTMIN-BRI-PMS7/MKS/PR Bank Mandiri _: 12-00-7200006-6 an. PTMN-MDR-PMS7/MKS/PR Pembayaran dengan non virtual account agar dapat menambahkan keterangan nomor peurnggert PERTAMINA-POLRESTA PALU Dalam hal diperlukan berdasarken peraturan perundang-undangan ateu ketentuan yang dikeluarkan oleh KPPN, PIHAK PERTAMA dapat menerbitkan bukti penyeranan BBMP (PB- 221) yang ditandatangani oleh petugas yang berwenang di lingxungan PIHAK PERTAMA. Apabila PB-221 dalam kondisi tertentu belum dapat ditandatangani oleh petugas PIHAK PERTAMA, maka Dolivery Receipt/Receipt for Bunker yang sudah ditandatangani oleh PARA PIHAK dapat dijacikan sebagai lampiran Debet Nota Apabila terjadi defisit anggaran pada tahun sebelumnya, maka defisit anggaran tersebut dibebankan pada anggaran tahun berikutnya, 6 PIHAK PERTAMA | LY 8. PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut/atas terbloknya sistem otomatis penyaluran BBMP yang menyebabkan terhentinya penyediaan BBP kepada PIHAK KEDUA sebelum dilakukannya pembayaran oleh PIHAK KEDUA hingga batas waktu yang telah ditetapkan dalam ayat 2 Pasal ini, Segala risiko yang timbul sehubungan dengan tidak disediakan/diserahkannya BBMP oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sehubungan ayat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. 10. Apabila setelah dilakukan pembayaran oleh PIHAK KEDUA diterukan koreksitagihan, maka 1 2 3 koreksi tersebut dapat diperhitungkan pada pembayaran periode berkkutnya Pasal9 Poralihan Hak dan Risiko Hak dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA atas jumiah dan mutu BBMP yang diserahkan kepada PIHAK KEDUA akan beralih dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada saat: @. Untuk penyerahan BBM tersebut melewati coupler fasilitas penyaluran bottom loader atau loading arm deri mobil tangki PIHAK PERTAMA menuju tangki pendam SPBP PIHAK KEDUA atau SPBU/SPBU Kompak dan/atau pada saat Kemasan BBMP telah dikeluarkan (unioaded) dari mobil angkutan PIHAK PERTAMA di lokasi yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA, b. Apabila PIHAK KEDUA meminta PIHAK PERTAMA melakukan pelayanan not into aircraft, maka status kepemilikan, resiko dan tanggung jawab kehilangan atas jumlah dan mutu avtur adalah pada saat Avtur diserahkan PIHAK PERTAMA yaitu saat Aviur ‘melewati ujung nozel PIHAK PERTAMA di lokasi penyerahan not into aircrait.. Penyerahan BMP dibuktikan dengan ditandatanganinya dokumen penyerahan atas BBMP oleh PARA PIHAK atau wakil yang ditunjuk oleh masing-masing PIHAK. PIHAK KEDUA membebaskan dan melepaskan serta mengganti kerugian PIHAK PERTAMA dani segala dan seluruh tuntutan pidana dan/atau gugatan dari pihak manapun juga serta menanggung seluruh biaya yang timbul termasuk biaya pengacara sehubungan dengan risiko yang timbul setelan penyerahan dilakukan dan hak atas BBMP telah beralin pada PIHAK KEDUA. Pasal 10 ‘Tanggung Jawab dan Ganti Rugi PIHAK KEDUA setuju untuk mengganti rugi dan membebaskan PIHAK PERTAMA, para karyawan, para kontraktor dan wakilnya dari setiap dan semua kerugian, kehilangan, cidera dan tanggungjawab hukum dan semua tuntuten yang timbul serta biaya dalam bentuk apapun sebagai akibat dari luka-Iukalkecelakaan atau kematian seseorang dan untuk kerusakan, Kehilangan dari harta benda yang disebabkan olen kelalaian PIHAK KEDUA yang bethubungan secara langsung dengan pelaksanaan Perjanjian ini PIHAK PERTAMA setuju untuk mengganti rugi dan membebaskan PIHAK KEDUA, para karyawan dan wakilnya dari setiap dan semua kerugian, kehilangan, cidera dan ‘tanggungjawab hukum dan semua tuntutan yang timbul serta biaya dalam bentuk apapun, sebagai akibat dari luka-luka/kecelakaan atau kematian seseorang dan untuk kerusakan, kehilangan dari harta benda yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK PERTAMA yang berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan Peranjian ini PIHAK PERTAMA | PIHAH KEDUA | ky 3. PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA masing-masing bertanggungjawab untuk dan wajib membela, mengganti rugi dan membebaskan PIHAK lainnya dari dan terhadap semua tuntutan atas kematian dari atau cidera pribadi atas Pihak Ketiga dan kerusakan pada atau kerugian atas harta milik Pihek Ketiga yang timbul yang berhubungan secara langsung dengan Perjanjian. Yang dimaksud dengen ’Pihek Ketiga’ dalam Pasal ini adalah pihak manapun selain PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA. Pasal 12 Pajak-Pajak ‘Semua pajak, beban, bea dan retribusi yang timbul sehubungan dengan atau dalam pelaksanaan Perjanjian ini menjadi beban PIHAK KEDUA sepenuhnya kecuali diatur lain dalam Peraturan Perundang — Undangan. PIHAK KEDUA membebaskan dan melepaskan PIHAK PERTAMA atas sanksi dan/atau denda yang timbul senubungan dengan kegagalan PIHAK KEDUA melakukan pembayaran, termasuk sanksi pidana yang mungkin dikenakan berdasarkan ketentuan pajak yang berlaku. Pasal 13 Keadaan Kahi 1. Suatu PIHAK dibebaskan dari kewalibannya berdasarkan Perjanjian ini, jka kewajiban tersebut tidak dapat dilaksanakan karena keadaan yang berada di luar kontrol yang wajar dari PIHAK tersebut tidek depet cihinderi meskipun dengan perencanaen yeng balk dan tidak dapat diatasi dengan upaya yang wajar ("Keadaan Kahar”) 2. Kejadian-kejadian berikut adalah peristiva keadaan Keadaan Kahar: a) kerusuhan masal perang saudara, pemberontakan, perebutan Kekuasaan, perang dengan Negara lain lain atau terorisme; atau b) gempa bumi, banji, kebakaran, ledakan gunung berapi dan/atau bencana alam lainnya; ateu c) sengketa industrial atau pemogokan masal yang terjaci di tingkat nasional maupun daerah; atau d) perubahan peraturan perundang-undangan nasional maupun daerah secara material 3. Suatu PIHAK hanya akan dibebaskan dari kewalibannya berdasarkan Perjanjian ini dengan alasan Keadaan Kahar jika: a) keadaan cimaksud berdampak langsung pada pelaksanaan kewajiban PIHAK tersebut, dan b) tidak ada unsur Kesengajaan dan/atau Kelalaian yang dilakukan olen PIHAK tersebut 4. PIHAK yang mengalami Keadaan Kahar wajib memberitahukan PIHAK lainnya secara lisan selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam sejak terjadinya Keadaan Kahar yang diikuti dengan pemberitahuan tertulis dalam wektu 7 (tujuh) hari kalender setelah terjadinya Keadaan Kahar tersebut. Pemberitahuan itu sekurang-kurangnya harus menjelaskan jenis Keadaan Kahar yang terjadi, perkiraan lamanya Keadaan Kahar akan beriangsung dan upaya-upaya penanggulangan yang telah dan akan dilakukan oleh PIHAK yang mengirimkan pemberitahuan. 5. PIHAK yang mengalami Keadaan Kahar wajib mengambil langkah-engkah yang diperlukan agar PIHAK tersebut dapat melanjutkan pelaksanaan kewajibannya sesuai Perjanjian. 6. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari Kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar, PIHAK yang mengalami keadaan itu tidak mengirimkan pemberitahuan sesuai dengaf ayat 4 Pasal ini di atas, maka Keadaan Kahar dianggap tidak pemah terjadi 7. PIHAK yang menerima pemberitahuan Keadaan Kahar dapat menolak mengakui adanya Keadaan Kahar selambat-lambainya 7 (tujuh) hari Kalender seteleh diterimanya 8 PIHAK PERTAMA pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat 4 Pasal ini di'atas. Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalénder tersebut tidak ada penolakan dari PIHAK yang diberitahu, maka PIHAK itu dianggap mengakui adanya suatu Keadaan Kahar. Apabila adanya Keadaan Kahar ditolak untuk diakui oleh PIHAK yang diberitahu, maka PIHAK yang menyatakan Keadaan Kahar tersebut harus tetap melaksanakan kewalibannya sesuai Perjanjian iri Jika PIHAK yang mengalami Keadaan Kahar berkeberatan atas penolakan oleh PIHAK yang diberitahu, maka PIHAK yang berkeberatan atas penolakan itu dapat meminta agar ‘keberatannya diselesaian melalui mekanisme penyelesaian perselisinan sebagaimana diatur datam Perjanjian ini. 10. Apabila terjadinya Keadaan Kahar tersebut diakul oleh PIHAK yang diberitahu, maka PARA PIHAK akan merundingkan perubahan-perubahan yang diperlukan agar Perjanjian dapat tetap dileksanakan. 11. Apabila Keadaan Kahar berlangsung lebih dari 90 (sembilan puluh) hari kalender, maka PARA PIHAK dapat bersepakat untuk mengakhiri atau memutuskan Perjanjian ini BABIV SOSIALISASI Pasal 14 Perjanjian ini dalam pelaksanaanya cisosialisasikan kepada jajaran PARA PIHAK baik ditingkat pusat maupun di tingkat daerah, guna diketahui dan cilaksanakan. BABY ANALISA DAN EVALUASI Pasal 15 PARA PIHAK sepakat untuk melakukan analisis dan evaluasi ates pelaksanaan Perjanjian ini melalui pertemuan secara berkala sexurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun. BABVI PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 16 Pemutusan Perjanjian 1. PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terhadap Perjanjian ini sepanjang disyaratkan adanya suatu putusan pengadilan untuk pembatalan atau pengakhiran lebih awal suatu perjanjian PARA PIHAK juga sepakat bahwa Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak akan ditafsirkan Sehingga pengadilaniah yang mempunyai hak untuk menjatuhkan putusan tentang pelaksanaan perjanjian dan/atau pemberian ganti rugi. 2. Salah satu PIHAK berhak mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak dengan menyampaikan aiasan yang kuat dan dapat diterima selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal efektif pengakhiran Perjanjian berlaku kepada PIHAK lainnya 3. Apabila Perjanjian ini diekhiri dengan cara apapun, masing-masing PIHAK tetap bertanggung jawab penuh atas seluruh kewajiban yang belum dilaksanakan berdasarkan Perjanjian ini dan kewajiban tersebut harus cipenuhi sebelum berakhirmya Perjanjian ini [-PIHAK PERTAMA | PIHAK KEDUA | ky N 4, Masing-masing PIHAK membebaskan PIHAK lainnya dari segala kewaliban untuk memberi ganti rugi atau segala tuntutan apapun termasuk dari pihak lain akibat dari pelaksanaan pemutusan/pengakhiran Perjanjian ini Pasal 17 Penyelesaian Perselisihan 1, Perselisinan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan Perjanjian akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender setelah diterimanya surat pemberitahuan mengenai adanya sengketa dari salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya 2. Apabila PARA PIHAK tidak dapat mencapai kesepskatan dalam musyawerah dimaksud ayat (1) Pasal ini, PARA PIHAK sepakat akan menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Pengadilan Negeri Kota Makassar. 3. Dalam pelaksanaan Perjanjian ini PARA PIHAK sepakat untuk memilh tempat kedudukan hukum yang tetap dan tidak berubah yaitu di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kota Makassar. BAB VII Pasal 18 Lain-Lain 1, Addendum Hal-hal yang belum/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini maupun yang memeriukan perubahan dan tambahan/pengurangan, akan_—_dibuatkan dalam _—_bentuk Addendum/Amandemen yang disetuui bersama oleh PARA PIHAK, yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. 2. Keterpisahan Apabila salah satu atau lebin ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian ini menjadi tidak berlaku, tidak sah atau melangger, atau tidak dapat dilaksenakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka hal tersebut tidak akan berakibat atau mengganggu ketentuan-ketentuan lain di dalam Perjanjian ini 3. Pernyataan dan Jaminan Efeltif sejak tanggal Perjanjian ini, PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan dan menjamin kepada PIHAK PERTAMA bahwa PIHAK KEDUA mempunyai hak, kuiasa dan otoritas penuh untuk menandatangani dan melaksanakan Perjanjan ini serta akan mentaati can mematuhi peraturan dan ketentuan-ketentuan khususnya dibidang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA. 4, Pemberitahuan Setiap surat-menyurat, komunikasi atau korespondensi dalam pelaksanaen Perjanjian ini akan disampaikan oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya pada alamat sebagaimana tercantum ai bawah ini 10 PIHAK PERTAMA | PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA PT PERTAMINA (PERSERO) POLRES PALU; . Corporate Sales Region VIl JL Pemuda 18 Palu 94111 JI. Garuda No. 1 Makassar Telepon Telepon 0411 - 871161 (7146) Facsimile Facsimile: 0411 - 835449 Up. MOCH. SHOLEH, $.1.K, S.H, LH. Up. Manager Damikian Perjanjian ini dibuet rangkap 2 (dua) yang mempunyai kekuatan hukum yang sama masing-masing untuk PARA PIHAK, ditancatangani oleh PARA PIHAK cl atas meteral yang cukup, pada hari, bulan, dan tahun sebagaimana disebut pada bagian awal Perjanjian ini PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA pT PERTAMINA (pesERO) Be YEFFRIAFFANDI LK, S.H, MH. REGION MANAGER ‘AJUN KOMISARIS BESAR POLIS! NRP 74100766 ~ CORPORATE SALES VII a PIHAK KEDUA |

You might also like