You are on page 1of 8

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

GAMBARAN PASIEN HIRSCHSPRUNG DI RSUP PROF. DR. R. D.


KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010 – SEPTEMBER 2014

1
Elfianto D. Corputty
2
Harsali F. Lampus
2
Alwin Monoarfa

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: e.corputty11_167@yahoo.com

Abstract: Hirschsprung disease is a developmental disorder of the intrinsic component of the


enteric nervous system that is characterized by the absence of ganglion cells in the myenteric
and submucosal plexuses of the distal intestine. Because these cells are responsible for normal
peristalsis, patients with Hirschsprung disease present with functional intestinal obstruction at
the level of aganglionosis. This researched purpose to know the description of Hirschsprung
ddisease patient in RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado for period January 2010 to
September 2014. The research method used was a descriptive retrospective. This study found
45 cases of Hirschsprung Disease. Males are more than females with ratio 1,3:1 with the age
group are from 2 day to 45 years old. Most Hirscshprung disease patients came with the main
complaints: abdominal distension, difficult to defecate and not defecation from birth, with the
concomitant complaints, that is vomiting and abdominal pain. The most supporting
examination of Hirscshprung disease is radiologic evaluation, that is plain abdominal x-ray
and barium enema, and patologi anatomi evaluation, that is mucosal biopsy and suction
biopsy. The most used surgery technique of Hirscsprung disease patients is colostomy and
duhamel procedure. The most frequent complication of Hirschsprung disease is sepsis. The
most outcome is improved clinical condition.
Keywords: Hirschsprung disease, description of patient

Abstrak: Penyakit Hirschsprung merupakan kelainan perkembangan komponen intrinsik pada


sistem saraf enterik yang ditandai oleh absennya sel-sel ganglion pada pleksus myenterik dan
submukosa di intestinal distal. Karena sel-sel ini bertanggung jawab untuk peristaltik normal,
pasien-pasien penyakit Hirschprung akan mengalami obstruksi intestinal fungsional pada level
aganglion. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran pasien Hirschsprung di RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2010 sampai September 2014. Metode
penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif. Pada penelitian ini ditemukan 45 kasus penyakit
Hirschsprung. Laki-laki lebih banyak dari perempuan dengan rasio 1,3:1 dengan umur mulai
dari 2 hari sampai 45 tahun. Secara umum, pasien Hirschsprung datang dengan keluhan utama
yaitu perut kembung, tidak BAB sejak lahir dan sulit BAB, disertai keluhan penyerta yaitu
muntah atau nyeri perut. Secara umum pemeriksaan penunjang yang digunakan adalah
pemeriksaan radiologi yaitu foto polos abdomen dan barium enema, dan pemeriksaan patologi
anatomi yaitu biopsi eksisi dan biopsi hisap. Sebagian besar pasien Hirschsprung dilakukan
tindakan bedah kolostomi dan duhamel. Komplikasi pada umumnya adalah sepsis. Hasil akhir
penatalaksanaan pada umumnya cukup baik
Kata kunci: penyakit hirschsprung, gambaran pasien

229
Corputty, Lampus, Monoarfa: Gambaran pasien Hirschsprung...

Penyakit Hirschsprung merupakan kelainan pulan data rekam medik pasien


perkembangan komponen intrinsik pada Hirschsprung yang dirawat di RSUP Prof.
sistem saraf enterik yang ditandai oleh Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari
absennya sel-sel ganglion pada pleksus 2010–September 2014. Penelitian dilaku-
myenterik dan submukosa di intestinal kan selama 3 bulan, dimulai dari bulan
distal. Karena sel-sel ini bertanggung jawab Oktober 2014 sampai bulan Desember
untuk peristaltik normal, pasien-pasien 2014.Penelitian dilakukan di bagian rekam
penyakit Hirschprung akan mengalami medik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
obstruksi intestinal fungsional pada level Manado. Subyek penelitian adalah seluruh
aganglion.1 data pasien Hirschsprung yang dirawat di
Insiden penyakit Hirschsprung di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Indonesia tidak diketahui secara pasti, periode Januari 2010 – September 2014.
tetapi berkisar di satu di antara 5000 Variabel penelitian terdiri atas jumlah
kelahiran hidup. Dengan jumlah penduduk kasus per tahun,umur dan jenis kelamin,
Indonesia 220 juta dan tingkat kelahiran 35 keluhan utama dan keluhan penyerta,
permil, maka diprediksikan setiap tahun pemeriksaan penunjang, tindakan
akan lahir 1540 bayi dengan penyakit pembedahan, komplikasi pasien, dan hasil
Hirschsprung. Kartono mencatat 40 sampai akhir pasien
60 pasien penyakit Hirschsprung yang
dirujuk setiap tahunnya ke RS Cipto HASIL PENELITIAN
Mangunkusumo Jakarta.2Bersamaan Berdasarkan data yang diambil dari
dengan penyakit Hirschsprung, Down bagian rekam medik pasien dengan
Syndrome (5-10%) dan kelainan urologi diagnosis Hirschsprung yang dirawat di
(3%) adalah kelainan yang paling sering RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
diantara beberapa kelainan kongenital periode Januari 2010 – September 2014,
lainnya.3,4 diperoleh data sebanyak 45 kasus.
Gejala klinis penyakit Hirscshprung
biasanya mulai pada saat lahir. Sembilan Gambaran pasien Hirschsprung
puluh Sembilan persen bayi lahir cukup berdasarkan jumlah kasus per tahun
bulan mengeluarkan meconium dalam
waktu 48 jam setelah lahir. Penyakit Tabel 1. Distribusi pasien Hirschsprung
Hirscshprung harus dicurigai apabila berdasarkan jumlah kasus per tahun
seorang bayi cukup bulan (penyakit ini
tidak biasa terjadi pada bayi kurang bulan) Tahun Jumlah Persentase
yang terlambat mengeluarkan tinja.3 2010 5 11,11 %
Terlambatnya pengeluaran mekonium 2011 10 22,22 %
merupakan tanda yang signifikan. Distensi
abdomen dan muntah hijau merupakan 2012 9 20 %
gejala penting lainnya. Pada beberapa bayi
2013 11 24,45 %
yang baru lahir dapat timbul diare yang
menunjukkan adanya enterokolitis dengan 2014 10 22,22 %
gejala berupa diare, distensi abdomen, feses
berbau busuk dan disertai demam.5 Total 45 100 %
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
gambaran pasien Hirschsprung di RSUP Dari Tabel 1 dapat dilihat
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode bahwajumlah kasus tertinggi yaitu pada
Januari 2010 – September 2014 tahun 2013 dengan 11 pasien (24,45%) dan
terendah yaitu pada tahun 2010 dengan 5
METODE PENELITIAN pasien (11,11 %).
Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif retrospektif melalui pengum-
230
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Gambaran pasien Hirschsprung Tabel 5. Distribusi pasien Hirschsprung


berdasarkan jenis kelamin dan umur berdasarkan keluhan penyerta
pasien
Keluhan Jumlah Persentase
Tabel 2. Distribusi pasien Hirschsprung penyerta
berdasarkan jenis kelamin pasien Muntah 11 64,29 %
Nyeri perut 3 14,29 %
Jenis Jumlah Persentase Batuk 1 7,24 %
Kelamin Kekakuan 1 7,24 %
Laki-laki 26 47,78 % pada kedua
Perempuan 19 42,22 % tangan
Total 45 100 % Total 14 100

Dari penelitian ini ditemukan 26 Gambaran pasien Hirschsprung


(47,78%) kasus dari 45 kasus yang berdasarkan pemeriksaan penunjang
didiagnosis Hirschsprung adalah laki-laki, pasien
dan sisanya 19 (42,22) kasus adalah
perempuan. Tabel 6. Distribusi pasien Hirschsprung
berdasarkan pemeriksaan penunjang
Tabel 3. Distribusi pasien Hirschsprung
Pemeriksaan Jumlah Persentase
berdasarkan umur pasien
Penunjang
Barium 2 18,18 %
Umur Jumlah Persentase
enema
0 – 1 bulan 15 38,46 %
Foto polos 4 36,36 %
1 – 12 bulan 5 12,82 %
abdomen 3 27,28 %
1 – 5 tahun 7 17,94 %
Suction 1 9,09 %
6 – 14 tahun 6 15,38 %
biopsy
15 – 25 tahun 3 7,695 %
Barium 1 9,09 %
26 – 45 tahun 3 7,695 %
enema +
Total 39 100 % suction biopsi
Biopsi eksisi
Dari 45 pasien Hirschsprung, 6 pasien Total 11 100 %
diantaranya tidak diketahui data mengenai
umurnya. Dari penelitian ini didapatkan Gambaran pasien Hirschsprung
usia pasien termuda adalah 2 hari dan usia berdasarkan tindakanpembedahan
tertua adalah 45 tahun. pasien

Gambaran pasien Hirschsprung Tabel 7. Distribusi pasien Hirschsprung


berdasarkan keluhan utama dan berdasarkan tindakan operasi
keluhan penyerta pasien
Tindakan Jumlah Persentase
Tabel 4. Distribusi pasien Hirschsprung pembedahan
berdasarkan keluhan utama Duhamel 1 14,28 %
Keluhan Jumlah Persentase Kolostomi 2 28,57 %
utama Kolostomi + 1 14,28 %
Perut 10 55,5 % Ileostomi 3 42,85 %
kembung Kolostomi +
Sulit BAB 4 22,23 % Duhamel
Tidak BAB 3 16,67 %
Total 7 100 %
sejak lahir
Demam 1 5,5 %
Total 18 100 % Pada Tabel 7. dapat dilihat tindakan
operasi kolostomi + duhamel tidak
231
Corputty, Lampus, Monoarfa: Gambaran pasien Hirschsprung...

dilakukan secara bersamaan, tetapi pasien Aceh, Riau, Sumatra Barat, Jambi dan
sudah pernah di kolostomi dan datang ke Bengkulu.9 Pada penelitian ini selama
rumah sakit untuk dilakukan operasi kurun waktu 5 tahun, mendapatkan jumlah
duhamel. penderita penyakit Hirschsprung sebanyak
45 orang.
Gambaran pasien Hirschsprung Angka kejadian penyakit Hirschsprung
berdasarkan komplikasi pasien di Amerika Serikat adalah 1 kasus diantara
5400 – 7200 kelahiran hidup.10Penelitian
Tabel 8.Distribusi pasien Hirschsprung yang dilakukan Russel MB. dkk (1994) di
berdasarkan komplikasi pasien Rumah Sakit Gentofte Denmark,
menunjukkan insiden penyakit
Komplikasi Jumlah Persentase Hirschsprung 1 : 7165 kelahiran hidup.11 Di
Sepsis 6 100 % Indonesia berkisar di satu di antara 5000
Total 6 100% kelahiran hidup. 2 Jika angka kelahiran
hidup di Sulawesi Utara pada tahun 2013
Gambaran pasien Hirschsprung yaitu berjumlah 41.298,12 maka
berdasarkan hasil akhir pasien diperkirakan teradapat 8 pasien yang
menderita penyakit Hirschsprung pada
Tabel 9. Distribusi pasien Hirschsprung tahun 2013. Namun pada penelitian ini
berdasarkan hasil akhir pasien didapatkan jumlah pasien lebih banyak
yaitu 11 pasien.
Hasil akhir Jumlah Persentase
Membaik 13 81,25 %
Gambaran pasien Hirschsprung
Pulang paksa 3 18,75 %
Meninggal 0 0 berdasarkan jenis kelamin dan umur
pasien
Penelitian yang dilakukan oleh Izadi M
Total 16 100 % dkk (2009) dalam kurun waktu 6 tahun
(1995-2001) di rumah sakit poursina Iran,
BAHASAN menunjukkan proporsi jenis kelamin laki-
Gambaran pasien Hirschsprung laki 67% (39 dari 58 kasus) lebih banyak
berdasarkan jumlah kasus per tahun dari perempuan 33% (19 dari 58 kasus)
Hasil penelitian Sarioqlu A dkk (1997) dengan rasio 2:1.13 Penelitian yang
dari tahun 1976 – 1993 di Ankara, Turki dilakukan Rahman Z. dkk (2010) dari
menunjukkan terdapat 302 orang yang tahun 2005 sampai 2009 di rumah sakit
menderita penyakit Hirschsprung.6 Chittagong Bangladesh, mendapatkan
Penelitian yang dilakukan Rahman Z. dkk proporsi jenis kelamin laki-laki (122 dari
(2010) dari tahun 2005 sampai 2009, di 181 kasus) lebih banyak dari perempuan
rumah sakit Chittagong Bangladesh, dengan rasio 2,08:1.7Penelitian yang
mendapatkan pasien Hirschsprung dilakukan Henna N. dkk (2011) dari Maret
7
sebanyak 181 kasus. Penelitian yang 2009 – Oktober 2009 di Pakistan,
dilakukan Henna N. dkk (2011) dari maret menunjukkan proporsi jenis kelamin laki-
2009 – oktober 2009 di Pakistan, laki(41 dari 51 kasus) lebih banyak dari
menunjukkan proporsi jumlah kasus perempuan dengan rasio 4,1 : 1.8Penelitian
penyakit Hirschsprung sebanyak 51 yang dilakukan Abbas M dkk. (2012) di
pasien.8 Penelitian yang dilakukan Kartono India menunjukkan proporsi penyakit
(2004) di RS Cipto Mangunkusumo Hirschsprung pada laki – laki (46 dari 60
mencatat penderita penyakit Hirschsprung kasus) lebih tinggi dari perempuan (14 dari
sebanyak 175 orang.2 Penelitian Irwan B. 60 kasus) dengan rasio 3,28:1. 14Ishfaq
(2003) dari tahun 1997 – 2002 mencatat M(2014) di rumah sakit Nishtar dan Ibn-e-
ada 163 kasus penyakit Hirschsprung dari 6 Siena, Multan mendapatkan perbandingan
provinsi yang diteliti, yaitu Sumatra Utara, laki-laki dan perempuan sebesar 5:1.15
232
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

Menurut penelitian Kartono (2004) yang terbanyak adalah konstipasi yaitu sebesar
menangani penyakit Hirschsprung di RS 79,31 % (46 orang), distensi abdomen
Cipto Mangunkusumo, perbandingan laki- 67,24 % (39 orang), keterlambatan
laki dan perempuan adalah 3:1.2 Dalam pengeluaran mekonium 17,24 % (10 orang)
penelitian ini juga mendapatkan jumlah dan muntah 8,62 % (5 orang).13Sementara
laki-laki lebih banyak dari perempuan, penelitian yang dilakukan Abbas M .dkk
tetapi memiliki rasio yang lebih kecil yaitu (2012) di India pada 60 pasien
1,3 : 1. Hirschsprung, 66,67 % (40 orang)
Pada penelitan yang dilakukan diantaranya memiliki gejala distensi
Rahman Z. dkk (2010), mencatat umur abdomen.14 Dari penelitian kartono, 95,3 %
pasien saat didiagnosis berumur 1 hari – 3 (82 dari 86 kasus) ditemukan distensi usus.2
tahun,7 dan penelitan Henna N. dkk Tidak jauh berbeda dengan penelitianini
mencatat rata-rata umur adalah 1,9 tahun.8 yang mencatat beberapa gejala yaitu perut
Abbas M dkk. (2012) di India mendapatkan kembung 55,55 % (10 dari 18 kasus), sulit
hasil umur terendah 3 bulan dan tertinggi BAB 22,23% (4 dari 18 kasus) dan muntah
12 tahun.14 Pada penelitian kartono (2004) 64,29 % (11 dari 14 kasus). Pada literatur
proporsi penyakit Hirschsprung lebih disebutkan Penyakit Hirschsprung biasanya
banyak ditemukan pada pasien berumur 0-1 terjadi pada neonatus cukup bulan dengan
bulan yaitu sebesar 42,9 %.2 Pada manifestasi klinis yang khas yaitu
penelitian ini didapatkan pasien dengan pengeluaran mekonium yang terlambat,
rentang usia dari 2 hari sampai 45 tahun muntah hijau dan distensi
1,2
dengan jumlah terbanyak pada pasien abdomen. Terlambatnya pengeluaran
berumur 0-1 bulan yaitu sebesar 38,46 % . mekonium merupakan tanda yang
Banyak kasus penyakit Hirschsprung pada signifikan. Distensi abdomen dan muntah
usia neonatus,7 namun pada penelitian ini hijau merupakan gejala penting lainnya,
didapatkan kasus pada usia dewasa. Dari biasanya dapat berkurang ketika meconium
beberapa varian penyakit Hirschsprung, dapat dikeluarkan segera 2Pada beberapa
terdapat penyakit Hirschsprung dengan bayi yang baru lahir dapat timbul diare
perjalanan klinis ringan yang dapat yang menunjukkan adanya enterokolitis
mencapai usia remaja bahkan dewasa.1,2 dengan gejala berupa diare, distensi
Riwayat obstipasi kronik dimulai sejak usia abdomen, feses berbau busuk dan disertai
dini diikuti distensi abdomen yang selalu demam. Pada anak gejala klinis yang
bertambah setiap hari. Feses yang keluar menonjol adalah konstipasi kronis dan gizi
tidak tuntas dan tertumpuk di kolon buruk (failure to thrive).1,2
rektosigmoid. Pertumbuhan pasien kurang
baik, tampak kurus, pucat dan anemia.2 Gambaran pasien Hirschsprung
berdasarkan pemeriksaan penunjang
Gambaran pasien Hirschsprung pasien
berdasarkan keluhan utama dan Penelitian yang dilakukan De Lorijn F.
keluhan penyerta pasien dkk (2005) di Emma Children's hospital
Penelitian yang dilakukan Henna N. AMC/Academic Medical Center
dkk (2011) dari maret 2009 – oktober 2009 Amsterdam, Belandamembandingkan
di Pakistan, menunjukkan proporsi gejala akurasi diagnosis antara barium enema,
klinik menunjukkan konstipasi (78%), manometri anorektal dan biopsi suction,
distensi abdomen (91,7%), vomiting dimana biopsi suction adalah pemeriksaan
(58,3%), dan mekonium terlambat yang paling akurat untuk diagnosis
8
(47,9%). Penelitian yang dilakukan oleh penyakit Hirschsprung.16 Penelitian yang
Izadi M dkk (2009) dalam kurun waktu 6 dilakukan Abbas M dkk. (2012) di India
tahun (1995-2001) di rumah sakit poursina pada tahun 2007 – 2010 menunjukkan,
Iran, menunjukkan proporsi gejala klinik perbandingan akurasi diagnosis pada
dari 58 pasien Hirschsprung yang pemeriksaan barium enema sebesar 76,67
233
Corputty, Lampus, Monoarfa: Gambaran pasien Hirschsprung...

% sementara biopsy rektal 100%.14Rahman pembedahan. 19Penelitian Yokoi A. dkk


Z. dkk (2010) di rumah sakit Chittagong (2009) di Kobe children’s Hospital, Jepang
Bangladesh, menyatakan biopsy suction mencatat dari tahun 1990 sampai 2005
adalah pemeriksaan yang mudah, aman dan terdapat 89 pasien Hirschsprung yang di
diagnosis yang tepat untuk penyakit lakukan juga tindakan pembedahan.20
Hirschsprung.7Penelitian yang dilakukan Penelitian yang dilakukan Irwan B. di
Zhou XL. Dkk (2004) di Affiliated RSUP H.Adam Malik dan RSUD
Children’s Hospital, cina menunjukkan Dr.Pirngadi Medan dari tahun 1997 – 2002
bahwa pemeriksaan manometri anorektal menunjukkan 96 kasus telah dilakukan
lebih tepat untuk mendiagnosis penyakit tindakan bedah sementara berupa
Hirschsprung pada neonatus dari pada kolostomi dan 67 kasus dilakukan tindakan
pemeriksaan barium enema.17Dalam bedah definitif.9Pada penelitian yang
penelitian yang dilakukan kartono (2004), dilakukan kartono (2004), 62 kasus
proporsi hasil pemeriksaan radiologis (foto dilakukan prosedur duhamel modifikasi
polos dan barium enema) yang membantu dan 55 kasus dilakukan prosedur Swenson.2
menegakkan diagnosis sebesar 97,4 % (151 Dalam penelitian ini mencatat, 6 dari 7
dari 155 kasus) dan pemeriksaan PA biopsy kasus dilakukan tindakan bedah sementara
isap dinding rektum sebesar 97,6% (164 berupa kolostomi dan 4 dari 7 kasus
dari 168 kasus.2 Hal ini tidak jauh berbeda dilakukan duhamel. Pada banyak kasus,
dengan penelitian ini yang menunjukkan penanganan penyakit Hirschsprung ialah
proporsi pemeriksaan radiologis sebesar pembedahan.1 Terapi medis perlu
54,54 %, pemeriksaan PA sebesar 36,37% dipertimbangkan sebelum tindakan bedah
dan sisanya 9,09 % melakukan keduanya. definitif. Pemberian cairan intravena dan
Tanda klasik radiografik yang khas untuk antibiotik spektrum luas terhadap
Penyakit Hirschsprung adalah segmen organisme enterik hendaknya diberikan.
sempit dari sfingter anal dengan panjang Pemasangan pipa anus atau pemasangan
segmen tertentu, daerah perubahan dari pipa lambung dan irigasi rektum dapat
segmen sempit ke segmen dilatasi (zona dilakukan untuk menangani distensi
transisi), dan segmen dilatasi.2Pemeriksaan abdomen. Penanganan pembedahan pada
elektromanometri dilakukan apabila umumnya terdiri atas dua tahap yaitu tahap
pemeriksaan klinis, radiologi dan histologi pertama dengan pembuatan kolostomi dan
meragukan.2 Pada penelitian ini tidak tahap kedua dengan melakukan operasi
didapatkan pemeriksaan penunjang definitive.1,2
menggunakan manometrik anorektal. Ini
menunjukkan, secara umum pemeriksaan Gambaran pasien Hirschsprung
penunjang untuk menegakkan diagnosis berdasarkan komplikasi pasien
pasien Hirschsprung dapat dilakukan Penelitian yang dilakukan oleh Izadi M
dengan pemeriksaan radiologi dan dkk (2009) dalam kurun waktu 6 tahun
histologi. (1995-2001) di rumah sakit poursina Iran,
menunjukkan komplikasi setelah 1 bulan
Gambaran pasien Hirschsprung setelah tindakan bedah yaitu inkontinensia
berdasarkan tindakanpembedahan 6,12 ), konstipasi 10,2 % dan enterokolitis
pasien 8,16 %.13Penelitian yang dilakukan De
Penelitian yang dilakukan De Lagausie Lagausie P. dkk (1999) di rumah sakit
P. dkk (1999) di rumah sakit Robert Debre Robert Debre Paris, Prancis mencatat
Paris, Prancis mencatat dari tahun 1995 – komplikasi pada 30 pasien setelah tindakan
1998 terdapat 30 pasien yang dilakukan bedah laparoskopi duhamel yaitu 1 pasien
laparoskopi duhamel prosedur.18Travassos mengalami kebocoran anastomosis, 1 abses
DV. dkk (2007) di Belanda mencatat dari retrorectal, 2 infeksi saluran kencing. Tidak
tahun 1987 sampai 2003 terdapat 117 ada pasien yang mengalami komplikasi
pasien yang dilakukan tindakan enterokolitis atau gejala seperti
234
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

enterokolitis.18Penelitian yang dilakukan dari 16 kasus) tidak diketahui karena pasien


Hackam DJ. dkk (1998) di The Hospital for pulang paksa. Secara umum, 90% pasien
Sick Children, Kanada menunjukkan dari yang menderita penyakit Hirschsprung
105 pasien, insiden enterokolitis paska memiliki prognosis yang baik apabila
operasi sebesar 32%.21 Penelitian Langer mendapat tindak pembedahan.7
JC. Dkk (1999) menunjukkan dari 9 anak
yang dilakukan tindakan bedah dengan SIMPULAN
prosedur soave menunjukkan 2 pasien Rata-rata jumlah kasus pasien
mengalami enterokolitis, 1 mengalami Hirschsprung setiap tahunnya adalah 9
kobocoran anastomosis dan 1 mengalami kasus. Proporsi jenis kelamin laki-laki lebih
konstipasi dan 1 meninggal 2,5 bulan banyak dari perempuan dengan rasio 1,3:1.
setelah operasi 22Pada penelitian Irwan Berdasarkan umur didapati lebih banyak
B.(2003) dijumpai kejadian enterokolitis pada usia neonatus. Secara umum, pasien
pasca tindakan bedah definitif sebesar 4 Hirschsprung datang dengan keluhan utama
kasus (7,5%).18Kartono (2004) yaitu perut kembung, tidak BAB sejak lahir
mendapatkan angka komplikasi peritonitis dan sulit BAB disertai keluhan penyerta
2,3% (4 dari 175 kasus).2 Pada penelitian yaitu muntah atau nyeri perut. Secara
ini didapatkan 100% (6 dari 6 pasien) umum pemeriksaan pemeriksaan penunjang
mengalami komplikasi sepsis. yang digunakan adalah pemeriksaan
Keterlambatan diagnosis penyakit radiologi yaitu foto polos abdomen dan
Hirschsprung dapat menyebabkan barium enema, dan pemeriksaan patologi
timbulnya komplikasi seperti perforasi, anatomi yaitu biopsy eksisi seluruh dinding
enterokolitis dan sepsis yang merupakan tebal dan biopsy suction (penyedotan).
penyebab kematian tersering.2 Distensi Sebagian besar pasien Hirschsprung
usus dapat mengakibatkan hambatan dilakukan tindakan bedah kolostomi dan
sirkulasi darah pada dinding usus,sehingga duhamel. Komplikasi pasien Hirschsprung
dinding usus mengalami iskemia dan pada umumnya adalah sepsis. Hasil akhir
anoksia. Infeksi oleh kuman dapat terjadi penatalaksanaan pasien Hirschsprung pada
pada jaringan iskemik nekrosis dan umumnya cukup baik.
perforasi dan dapat menyebabkan
1
enterokolitis. Swenson mencatat hampir DAFTAR PUSTAKA
1/3 kasus Hirschsprung datang dengan 1. Langer J C. Hirschsprung Disease. Dalam:
manifestasi klinis enterokolitis, bahkan Coran AG, Adzick NS, Krummel TM,
dapat pula terjadi meski telah dilakukan Laberge JM, Caldamone A,
kolostomi.2 Shamberger R, editor. Pediatric
Surgery. Edisi 7. Philadelphia: Elsevier
Saunders; 2012.h. 1265-78
Gambaran pasien Hirschsprung 2. Kartono D. Penyakit Hirschsprung. Edisi 1.
berdasarkan hasil akhir pasien Jakarta: Sagung Seto; 2004
Dari penelitian Langer et al (1999) di 3. Riwanto I, Hamami AH, Pieter J,
Washington University School of Medicine, Tjambolang T, Ahmadsyah I.
Amerika menunjukkan dari 9 anak yang Penyakit Hirschsprung. Dalam:
dilakukan tindakan pembedahan dengan Sjamsuhidajat R, Karnadihardja W,
prosedur soave, terdapat 1 anak yang Prasetyono TOH, Rudiman R, editor.
meninggal 2,5 bulan setelah operasi.22 Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3.
Penelitian yang dilakukan Hackam DJ. dkk Jakarta: EGC;2011.h.786-8
(1998)di The Hospital for Sick Children, 4. Kessman JMD. Hirschsprung Disease:
Kanada menunjukkan dari 105 pasien Diagnosis and Management. American
Family Physician. 2006;74:1319-1322.
paska operasi, tidak ada yang meninggal.21
5. Wyllie R. Megakolon Aganglionik Bawaan.
Pada penelitian ini, 81,25% (13 dari 16 Dalam: Behrman RE, Kliegman R,
kasus) diantaranya memiliki hasil akhir Arvin AM, editor. Nelson Ilmu
membaik, sementara sisanya 18,75% (3
235
Corputty, Lampus, Monoarfa: Gambaran pasien Hirschsprung...

Kesehatan Anak. Edisi 15. Jakarta: 14. Abbas M, Rashid A, Laharwal AR, Wani
EGC; 2012.h.1316-9. AA, Dar SA, Chalkoo MA, dkk.
6. Sarioqlu, A, Tanyel FC, Buyukpamukcu Barium Enema in the Diagnosis of
N, Hicsonmez A. Clinical riskfactors Hirschsprung’s Disease: A Comparison
of Hirschsprung-associated with rectal Biopsy.
enterocolitis.Turk JPediatr.1997 Jan- 15. Ishfaq M Ahmad UF, Manzoor S.
Mar;39(1):81-9 Hirschsprung’s disease; diagnosis and
7. Rahman Z, Hannan J, Islam S. management: experience at Ibn-e-Siena
Hirschsprung's Disease: Role of Rectal and Nishtar Hospital, Multan.
Suction Biopsy-Data on 216 Professional Med J 2014;21(1): 020-
Specimens. Journal of Indian 026.
Association Pediatric Surgery. 16. De Lorijn F, Reitsma JB, Voskuijl WP,
2010;15:56-58. Aronson DC, Ten Kate FJ, Smets
8. Henna N, Sheikh MA, Shaukat M, Nagi AM, Taminiau JA, Benninga MA.
H. Children with clinical presentation Diagnosis of Hirschsprung's disease: a
of Hirschsprung’s Disease – A prospective, comparative accuracy
Clinicopathological Experience. study of common tests. J Pediatr. 2005
Paskistan. Biomedica vol.27. Hal. 1-4 Jun;146(6):787-92.
9. Irwan B. Pengamatan Fungsi Anorektal 17. Zhou XL, Chen FB, Ou BY, Zhang XP,
Pada Penderita Penyakit Hirschsprung Jiang MZ. Evaluation of clinical value
Pasca Operasi Pull-Through. 2003 of anorectal manometry for diagnosis
(cited on Oktober 21, 2014). Diakses of Hirschsprung's disease in neonate.
dari : URL : Chinese journal of pediatric. 2004
http://repository.usu.ac.id/bitstream/12 Sep;42(9):681-3.
3456789/6215/1/D0300557.pdf 18. De Lagausie P, Berrebi D, Geib G, Sebag
10. Lee SL. Hirschsprung disease. Mar 30, G, Aigrain Y. Laparoscopic Duhamel
2006 (cited on Oktober 19, 2014). Procedure. Management of 30 cases.
Diakses dari: URL: Surg Endosc. 1999 Oct;13(10):972-4
http://www.emedicine.com/med/topic1 19. Travassos DV, Bax NMA, Van der Zee
016.htm DC. Duhamel procedure: a
11. Russell MB, Russell CA, Niebuhr E. An comparative retrospective study
epidemiological study of between an open and laparoscopic
Hirschsprung's disease and additional technique.Surg Endosc. Dec 2007;
anomalies. Acta Paediatr. 1994 21(12): 2163–2165.
Jan;83(1):68-71. 20. Yokoi A, Satoh S, Takamizawa S, Muraji
12. Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan T, Tsugawa C, Nishijima E. The
Indonesia Tahun 2013.(cited on Januari preliminary study of modified Swenson
5, 2015). Diakses dari : URL : procedure in Hirschsprung disease.J
http://www.depkes.go.id/folder/view/0 Pediatr Surg. 2009 Aug;44(8):1560-3.
1/structure-publikasi-pusdatin-profil- 21. Hackam DJ, Filler RM, Pearl RH.
kesehatan.html Enterocolitis after the surgical
13. Izadi M, Mansour MF, Jafarshad R, treatment of Hirschsprung's disease:
Joukar F, Bagherzadeh AH, Tareh risk factors and financial impact. J
F. Clinical Manifestations of Pediatr Surg. 1998 Jun;33(6):830-3.
Hirschsprung’s Disease: A Six Year 22. Langer JC, Minkes RK, Mazziotti MV,
Course Review of Admitted Patients in Skinner MA, Winthrop AL.
Gilan, Northern Iran. Middle East Transanal one-stage Soave procedure
Journal of Digestive Diseases. for infants with Hirschsprung's disease.
2009;1:68-73. J Pediatr Surg. 1999 Jan;34(1):148-51.

236

You might also like