Professional Documents
Culture Documents
API - Testex 2 April 2019 Rev1
API - Testex 2 April 2019 Rev1
1
1 LATEST DEVELOPMENT OF NATIONAL
TPT INDUSTRY PERFORMANCE
2
Highlight of Indonesian Textile & Textile Product Industry
NUMBER OF INDUSTRY, Unit INVESTMENT VALUE, Billions Rp. NUMBER OF LABOR, Thousands People
2013 2014 2015 2016 * 2017 ** 2013 2014 2015 2016 * 2017 ** 2013 2014 2015 2016 * 2017 **
INSTALL CAPACITY, PRODUCTION & UTILIZATION PRODUCTION & TRADE, Million Tons
Install Capacity (Mn Ton) Production (Mn Ton) Utilization
2013 2014 2015 2016 * 2017 **
14.00 80.0%
Millions
7.5 7.3
73.1% 70.0%
8.0 7.0 6.8
12.00 68.5% Millions 6.3 6.0 6.2
7.0 6.0 6.0 6.3
60.0% 6.0 5.4
10.00 57.8% 4.7
53.9% 5.0 4.0 3.8 4.0
49.7% 50.0%
8.00 4.0
40.0% 3.0 2.1 2.3 2.3 2.2 2.2 2.0 2.1 2.0 2.2 2.3
6.00
30.0%
2.0
4.00
1.0
20.0% -
2.00 10.0% Production volume Export volume Import volume Domestic market demand Permintaan Pasar
10.21 7.46 10.25 7.02 10.85 6.28 11.14 6.01 12.46 6.19 = Total supply to the Domestik = Total Pasokan
- 0.0%
domestic market ke Pasar Domestik
2013 2014 2015 2016 * 2017 ** (including imports) (termasuk Impor)
3
Source: BPS, processed by API *) preliminary data **) preliminary very calculation
GDP of Indonesia Textiles & Textile Product Industry
GDP GROWTH (YOY) GROWTH OF GROWTH OF
MANUFACTURING INDUSTRY NON-OIL AND GAS
(YOY) MANUFACTURING INDUSTRY (YOY)
5.17%
4.64%
5.61%
5.01% 5.02% 5.05% 4.85% 4.77%
4.43%
4.88%
4.33%
4.76% 4.26% 4.29% 4.27%
2014
2015
2016
2017
2018
2014
2015
2016
2017
2018
2014
2015
2016
2017
2018
GROWTH OF GDP OF THE TEXTILE & TEXTILE PRODUCT INDUSTRY
TEXTILE & TEXTILE PRODUCT (YOY) (Current Price) Trillion Rp & Percent
8.73%
GDP of TPT Industry Contribution of TPT Industry to GDP
3.83% 200 1.40%
1.32%
1.56% 150 1.30%
1.21%
100 1.16% 1.20%
-0.09% 1.11%
1.14%
50 1.10%
-4.79% 139.0 139.4 143.5 150.5 168.5
2014
2015
2016
2017
2018
0 1.00%
2014 2015 2016 2017 2018
56.1%
37.1% 31.4% 38.5% 24.2% 31.4% 18.2%
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Source: BPS, processed by API *) preliminary data
5
Textile & Textile Product Trade Balance, US$
13.22
14.00 12.28 11.83 12.54 EXPORT 2018
Billions
12.00 10.02
10.00 7.98 8.16 8.80
Export Others Textile Fiber
8.00 Product
Import 4.6% Yarn
6.00 4.31 3.73 2.8%
3.67 3.20 Balance 18.2%
4.00
2.00
-
Fabrics
2015 2016 2017 2018
9.5%
Garment
TOP 10, EXPORT DESTINATION 2018 64.8%
4.7
5.0
Billions
4.0
3.0 Fabrics 8.1%
2.0 1.1 0.8 0.6 0.6 54.7%
1.0 0.4 0.4 0.3 0.3 0.3
- 2018
13.17
9.71
7.62
6.68 6.99 7.05
4.97 5.03 5.77
0.50
1.99
-2.01
-4.00
-7.15
-10.86 -1.72
7
Realization of the investment value of the textile industry
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018
Source: BKPM, diolah API, *) preliminary data
8
2 POSITION OF INDONESIAN TEXTILE PRODUCTS
IN GLOBAL MARKETS & MAJOR MARKETS
9
GLOBAL TRADE:
TEXTILE & CLOTHING
25.0%
WORLD EXPORT GROWTH OF TEXTILE & CLOTHING
20.0% 17.1%
21.8% 17.5%
15.0% 15.1% 18.0%
9.9% 8.8% Textile & Clothing
10.0% 7.7%
7.6% 4.4% Textile
5.0% 4.6%
-0.7% 6.1% 3.5% Clothing
-1.4%
0.0%
-1.8% -2.2% 2.2%
0.8% -7.0%
-5.0%
-3.1% -7.6% -3.3%
-10.0%
-8.3%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
10
Sumber: Trademaps.org, diolah Staff Khusus Menperin
INDONESIA'S SHARE OF THE SUPPLY (EXPORT) OF
WORLD TEXTILE PRODUCTS
10.00
Textile & Clothing
7.69 7.88
8.00 7.18 7.38 7.36 7.28 7.17
6.50 Textile
5.57 5.28 5.30 5.38
6.00 4.72 5.00 4.66 4.65 Clothing
4.00
2.00
-
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
RoW
30.8%
Market Size of global apparel products will continue to increase EU
36.8%
with a CAGR of 5% per year, and by 2025 (preliminary data in
2013) global demand is expected to reach US $ 2,210 billion.
(Source: Wazir Management Consultat)
China
Strong effort is needed to take market opportunities including through FTA / 4.3%
BFTA with market countries, and make internal improvements in an effort to
Japan
respond to market changes (quality, price, and type / variation) 4.9% ASEAN USA
7.3% 15.9%
12
Sumber: Trademaps.org, diolah Staff Khusus Menperin
Indonesia's share in several main market countries
4.0%
in the EU28 (tends to decrease)
3.0%
in Japan (increased, after IJEPA)
Sumber: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics, data diunduh Juli 2018 Need to accelerate the implementation of EUI-CEPA 13
Comparison of Indonesia's Export Performance with Some
of the World's Main Textile & Clothing Producing Countries,
US $ billion
45.00
40.00 Indonesia
35.00 Vietnam
30.00 Bangladesh
25.00
India
20.00
15.00 Pakistan
10.00 Cambodia
5.00
Myanmar
-
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017*
Indonesia 11.22 13.26 12.46 12.68 12.74 12.28 11.83 12.54
Vietnam 13.30 16.76 18.15 21.53 25.24 27.27 28.70 34.14
Bangladesh 16.75 21.42 21.42 21.42 30.96 28.33 36.13 36.80
India 27.13 33.37 32.68 40.19 38.60 37.16 35.43 35.57
Pakistan 11.61 13.58 12.93 13.67 13.77 12.92 12.41 13.00
Cambodia 3.06 4.01 4.05 4.90 5.38 6.05 6.80 11.28
Myanmar 0.35 0.50 0.86 1.21 1.06 1.08 1.65 2.51
Sumber: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics, data 2017 masih sementara
• Bangladesh, Vietnam, Cambodia, Myanmar, Pakistan sebagai penerima preferential market access berupa GSP dari negara pasar produk TPT.
• Vietnam melakukan FTA dengan EU sejak Juni 2012 dan selesai pada Februari 2016. Dan saat ini terus mengembangkan fasilitas industrinya dengan membangun Kawasan
Industri yang probisnis dan proinvestor dengan segala fasilitas dari Pemerintah guna memperkuat domestik supplay chain dan meningkatkan ekspor.
➢ Sedangkan Kick-off Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), Brussel, 20-21 September 2016, dan saat ini masuk pada
putaran ketujuh pada 11-15 Maret 2019 di Brussel, Belgia..
• India memiliki berbagai fasilitas (skema) dari Pemerintah Cq Kementerian Tekstil (http://texmin.nic.in/schemes)
14
3 TARGET, STRENGTH AND
CHALLENGE
15
2030
2025 EXPORT: US $ 48.2M
18
Challenge and obstacle
• Similarity characteristics in the type of mainstay industry: In almost all ASEAN countries rely on the
same type of industry (light industry and labor intensive) so that there is quite intense competition
among ASEAN countries themselves. (Malaysia, Thailand, the Philippines, have / are shifting to high-tech
industries and in the future competition will be at this level.
• However, Indonesia must maintain the existence of labor-intensive industries (light industries) as "social
safety nets".
19
UPAYA PEMENUHAN TARGET
AKSES PASAR.
• Melakukan FTA/BFTA/PTA (kempetingkan peningkatan akses pasar) dengan negara-negara
komplementer: percepatan EI-CEPA dan Turkey, menginisiasi diplomasi permintaan
penurunan tarif BM (preferensial) bagi pemasok utama bahan baku.
• Memberdayakan Industri/produsen bahan-baku Lokal dalam rangka memenuhi kriteria dan
kualitas sesuai kebutuhan Industri Lokal yang lebih hilir untuk tujuan ekspor dengan
mengeluarkan kebijakan dapat meningkatkan produkstifitas dan kapabilitas dalam
memenuhi kriteria buyer luar negeri.
FASILITAS
• Penyediaan fasilitas fiskal yaitu Kemudahan Lokal Tujuan Ekspor (KLTE) atau KITE LOKAL
untuk pembelian bahan baku lokal tujuan ekspor (Serat, Benang dan Kain). Tujuan
mendongkrak peyerapan bahan baku produk Industri Lokal.
• Penetapan bunga kredit modal kerja khusus (yang lebih bersaing) untuk industri
berorientasi ekspor yang menggunakan bahan baku asal industru dalam negeri.
• Menerapkan ”Domestic Market Obligation” untuk ketersediaan bahan baku lokal, dengan
harga wajar dan bersaing.
• Mengembalikan PPN kapas menjadi “0%” (nol persen).
• Menteri terkait segera melaksanakan Perpres No 40 /2016 Tentang Penetapan Harga Gas
Bumi Tertentu untuk Industri Hulu US$ 6/ MMBTU.
• Melanjutkan “Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Melalui Restrukturisasi
Mesin/Peralatan Industri Tekstil dan Produk Tekstil Serta Industri Alas Kaki”.
21
PENGAWASAN BARANG TERKAIT DENGAN KESELAMATAN, KEAMANAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3L)
Sarung Bantal
Seprai dan Sarung Bed cover
Guling
22
LAMPIRAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DALAM PERPRES
No Kelompok Barang Uraian Barang Parameter Senyawa Kimia Persyaratan
1 Tekstil Kain tenunan dan atau rajutan dari kapas yang dicelup Logam Berat Terekstraksi Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
dan atau dicetak, kecuali kain yang dicetak dengan Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
tradisional batik. Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
Formaldehida Formaldehida tidak terdeteksi (maksimum 16 mg/kg)
Senyawa azo 22 Senyawa azo yang tereduksi maksimum 20 mg/kg
*)
menghasilkan arylamine
2 Tekstil Kain tenunan dan atau rajutan dari kapas yang dicelup Logam Berat Terekstraksi Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
dan atau dicetak serta mengandung bahan plasticiser, Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
kecuali kain yang dicetak dengan tradisional batik. Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
Formaldehida Formaldehida tidak terdeteksi (maksimum 16 mg/kg)
Senyawa azo 22 Senyawa azo yang tereduksi maksimum 20 mg/kg
*)
menghasilkan arylamine
Total senyawa phthalates Bis (2-ethylhexyl) phthalate (DEHP) maksimum total phthalates 0,1 %
Di-butyl phthalate (DBP)
Benzyl butyl phthalate (BBP)
3 Tekstil Kain tenunan dan atau rajutan dari campuran kapas Logam Berat Terekstraksi Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
dan serat buatan yang dicelup dan atau dicetak, kecuali Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
kain yang dicetak dengan tradisional batik. Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
Formaldehida Formaldehida tidak terdeteksi (maksimum 16 mg/kg)
Senyawa azo 22 Senyawa azo yang tereduksi maksimum 20 mg/kg
*)
menghasilkan arylamine
4 Tekstil Kain tenunan dan atau rajutan dari campuran kapas Logam Berat Terekstraksi Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
dan serat buatan yang dicelup dan atau dicetak serta Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
mengandung bahan plasticiser, kecuali kain yang Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
dicetak dengan tradisional batik. Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
Formaldehida Formaldehida tidak terdeteksi (maksimum 16 mg/kg)
Senyawa azo 22 Senyawa azo yang tereduksi maksimum 20 mg/kg
*)
menghasilkan arylamine
Total senyawa phthalates Bis (2-ethylexyl) phthalate (DEHP) maksimum total phthalates 0,1 %
Di-butyl phthalate (DBP)
Benzyl butyl phthalate (BBP)
LAMPIRAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DALAM PERPRES
No Kelompok Barang Uraian Barang Parameter Senyawa Kimia Persyaratan
5 Tekstil Kain tenunan dan atau rajutan dari serat Logam Berat Terekstraksi Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
buatan yang dicelup dan atau dicetak, Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
kecuali kain yang dicetak dengan Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
tradisional batik. Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
Formaldehida Formaldehida tidak terdeteksi (maksimum 16 mg/kg)
Senyawa azo 22 Senyawa azo yang tereduksi maksimum 20 mg/kg
*)
menghasilkan arylamine
6 Tekstil Kain tenunan dan/atau rajutan dari serat Logam Berat Terekstraksi Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
buatan yang dicelup dan atau dicetak serta Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
mengandung bahan plasticiser, kecuali kain Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
yang dicetak dengan tradisional batik. Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
Formaldehida Formaldehida tidak terdeteksi (maksimum 16 mg/kg)
Senyawa azo 22 Senyawa azo yang tereduksi maksimum 20 mg/kg
*)
menghasilkan arylamine
Total senyawa phthalates Bis (2-ethylhexyl) phthalate (DEHP) maksimum total phthalates 0,1 %
Di-butyl phthalate (DBP)
Benzyl butyl phthalate (BBP)
7 Tekstil Kain tekstil dari kapas atau serat buatan Logam Berat Terekstraksi Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
atau campuran keduanya yang diresapi, Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
dilapisi, ditutupi atau dilaminasi oleh Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
material dengan fungsi tertentu. Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
Formaldehida Formaldehida tidak terdeteksi (maksimum 16 mg/kg)
Senyawa azo 22 Senyawa azo yang tereduksi maksimum 20 mg/kg
*)
menghasilkan arylamine
Total senyawa phthalates Bis (2-ethylhexyl) phthalate (DEHP) maksimum total phthalates 0,1 %
Di-butyl phthalate (DBP)
Benzyl butyl phthalate (BBP)
Bahan kimia antiapi Pentabromodiphenyl ether (pentaBDE) tidak terdeteksi
Bahan kimia antiair (PFOS/PFOA) Perfluorooctane sulfonate (PFOS) maksimum1,0 μg/m2
Perfluorooctanoic acid (PFOA) maksimum 1,0 μg/m2
8 Karpet / Alas lantai Karpet, permadani dan/atau penutup lantai Logam Berat Terekstraksi Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
tekstil lainnya, rajutan, sudah jadi maupun Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
belum. Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
Formaldehida Formaldehida tidak terdeteksi (maksimum 16 mg/kg)
Senyawa azo 22 Senyawa azo yang tereduksi maksimum 20 mg/kg
*)
menghasilkan arylamine
Bahan kimia antiapi Pentabromodiphenyl ether (pentaBDE) tidak terdeteksi
LAMPIRAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DALAM PERPRES
No Kelompok Barang Uraian Barang Parameter Senyawa Kimia Persyaratan
9 Karpet/ Alas lantai Karpet, permadani dan/atau penutup lantai Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
berbahan plastik, sudah jadi maupun belum. Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
Logam Berat Terekstraksi
Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
Formaldehida Formaldehida tidak terdeteksi (maksimum 16 mg/kg)
22 Senyawa azo yang tereduksi
*)
Senyawa azo menghasilkan arylamine maksimum 20 mg/kg
11 Seprai Seprai yang terbuat dari bahan kapas, dan Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
atau campuran dari bahan kapas dan serat Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
Logam Berat Terekstraksi
buatan, dan atau bahan serat buatan. Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
Formaldehida Formaldehida tidak terdeteksi (maksimum 16 mg/kg)
22 Senyawa azo yang tereduksi
*)
Senyawa azo menghasilkan arylamine maksimum 20 mg/kg
12 Sarung bantal dan sarung guling Sarung bantal dan atau guling yang terbuat Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
dari bahan kapas, dan atau campuran dari Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
Logam Berat Terekstraksi
bahan kapas dan serat buatan, dan atau Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
bahan serat buatan, mengandung atau tidak Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
mengandung sulaman.
Formaldehida Formaldehida tidak terdeteksi (maksimum 16 mg/kg)
22 Senyawa azo yang tereduksi
*)
Senyawa azo menghasilkan arylamine maksimum 20 mg/kg
LAMPIRAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DALAM PERPRES
No Kelompok Barang Uraian Barang Parameter Senyawa Kimia Persyaratan
13 Bedcover Bedcover atau penutup tempat terbuat dari bahan kapas, dan Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
atau bahan serat buatan, dan atau campuran dari keduanya, Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
Logam Berat Terekstraksi
yang diresapi, dilapisi, ditutupi atau dilaminasi oleh material Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
dengan fungsi tertentu. Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
tidak terdeteksi (maksimum 16
Formaldehida Formaldehida
mg/kg)
22 Senyawa azo yang tereduksi menghasilkan
Senyawa azo *) maksimum 20 mg/kg
arylamine
Perfluorooctane sulfonate (PFOS) maksimum 1 μg/m2
Bahan kimia antiair (PFOS/PFOA)
Perfluorooctanoic acid (PFOA) maksimum 1 μg/m2
Bahan kimia antiapi Pentabromodiphenyl ether (pentaBDE) tidak terdeteksi
14 Saputangan Saputangan yang terbuat dari bahan kapas, dan atau serat Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
buatan dan atau campuran keduanya, baik yang memiliki Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
Logam Berat Terekstraksi
sulamanan maupun tidak. Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
tidak terdeteksi (maksimum 16
Formaldehida Formaldehida
mg/kg)
22 Senyawa azo yang tereduksi menghasilkan
Senyawa azo *) maksimum 20 mg/kg
arylamine
15 Selimut Selimut dari bahan kapas, dan atau bahan serat buatan, dan atau Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
campuran dari keduanya, yang diresapi, dilapisi, ditutupi atau Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
Logam Berat Terekstraksi
tertentu. Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
dilaminasi oleh material dengan fungsi tidak terdeteksi (maksimum 16
Formaldehida Formaldehida
mg/kg)
22 Senyawa azo yang tereduksi menghasilkan
Senyawa azo *) maksimum 20 mg/kg
arylamine
Perfluorooctane sulfonate (PFOS) maksimum 1 μg/m2
Bahan kimia antiair (PFOS/PFOA)
Perfluorooctanoic acid (PFOA) maksimum 1 μg/m2
Bahan kimia antiapi Pentabromodiphenyl ether (pentaBDE) tidak terdeteksi
16 Kasur Alas kasur; barang keperluan tidur dan perabotan semacam itu Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
yang dilengkapi dengan pegas atau diisi atau dilengkapi bagian Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
Logam Berat Terekstraksi
dalamnya dengan berbagai bahan atau dengan karet atau plastik Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
seluler, disarungi maupun tidak. Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
22 Senyawa azo yang tereduksi menghasilkan
Senyawa azo *) maksimum 20 mg/kg
arylamine
tidak terdeteksi (maksimum 16
Formaldehida Formaldehida
mg/kg)
Bahan kimia antiapi Pentabromodiphenyl ether (pentaBDE) tidak terdeteksi
LAMPIRAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DALAM PERPRES
No Kelompok Barang Uraian Barang Parameter Senyawa Kimia Persyaratan
17 Kasur Alas kasur; barang keperluan tidur Cd (Kadmium) maksimum 0,1 mg/kg
dan perabotan semacam itu yang Cu (Tembaga) maksimum 25,0 mg/kg
tidak dilengkapi dengan pegas Logam Berat Terekstraksi
Pb (Timbal) maksimum 0,2 mg/kg
atau diisi atau dilengkapi bagian Ni (Nikel) maksimum 1,0 mg/kg
dalamnya dengan berbagai bahan 22 Senyawa azo yang
atau dengan karet atau plastik tereduksi menghasilkan
Senyawa azo *)
maksimum 20 mg/kg
seluler atau busa, disarungi arylamine
maupun tidak.
tidak terdeteksi (maksimum
Formaldehida Formaldehida
16 mg/kg)
Pentabromodiphenyl ether
Bahan kimia antiapi (pentaBDE) tidak terdeteksi
18 Alas kaki Alas kaki yang seluruhnya terbuat Cd (Kadmium) maksimum 100 mg/kg
dari karet dan atau plastik. Cu (Tembaga) maksimum 7700 mg/kg
Logam Berat Terekstraksi
Pb (Timbal) maksimum 90 mg/kg
Ni (Nikel) maksimum 930 mg/kg
Pentabromodiphenyl ether
Bahan kimia antiapi tidak terdeteksi
(pentaBDE)
Bis (2-ethylhexyl) phthalate
(DEHP)
maksimum total phthalates
Phthalates Dibutyl phthalate (DBP) 0,1 %
Benzyl butyl phthalate (BBP)
LATAR BELAKANG
PERATURAN PRESIDEN
Tentang Penetapan dan Pendaftaran Barang Terkait Dengan
Keselamatan, Keamanan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup
Terima Kasih………………….