Professional Documents
Culture Documents
9 - Kironoto-1, DKK
9 - Kironoto-1, DKK
ABSTRACT
The suspended sediment phenomenon has a close relationship with the water system in a river. The complexity of
suspended sediment phenomenon, as well as the turbulence and non-uniformity of flow will cause differences
characteristics from the uniform flow condition. The characteristics of suspended sediment of non-uniform open channel
flow were studied using experimental method, by taking a direct measurement in the sediment-recirculating flume at the
Hydrology and Hydraulic Laboratory of PS-IT UGM. The optical silt measuring instruments of Foslim-probe type was
used for measuring the concentration distribution of the suspended sediment. While to measure the velocity distribution,
electromagnetic flow meter probe set of VM-201H type combined with the vector calculation equipment of DV-101 type
were used. Fifty series of measurements, which comprise of eighteen series of uniform flows, eighteen series of non-
uniform decelerated flows, and fourteen series of non-uniform accelerated flows were obtained in this study. The result of
this study shows that the integration constant value of the logarithmic-law, stated as Br, tends to be smaller than the Br-
value of clear water. The Br-value tend to increase with the increasing of pressure gradient value of non-uniform flow,
n. The Coles wake parameter, , shows a similar trend with the Br-value, in which, the -value tend to increase with
the increasing of n-value. The equation of Rouse, as well as, the equation of Tanaka and Sugimoto for uniform flow can
predict the sediment concentration distributions of non uniform flow data satisfactory.
Keywords : accelerated and decelerated non-uniform flows, velocity and suspended sediment distributions.
154 Karakteristik Aliran Tidak Seragam dengan …………(B.A. Kironoto, Lutjito dan Dwi H.N.)
didasarkan pada teori aliran air jernih, sedangkan kemiringan dasar; tegangan geser dasar, dan
aliran bersedimen suspensi didasarkan pada teori berat jenis zat cair.
aliran seragam sedimen suspensi.
2. Aliran dengan Sedimen Suspensi (dan
1. Aliran air jernih Seragam)
Aliran seragam (uniform flow) Persamaan Rouse (1937, dalam Yang, 1996)
Pada saluran terbuka, distribusi kecepatan pada yang dikembangkan untuk aliran seragam,
aliran sering dibedakan pada daerah inner region dan didasarkan pada distribusi kecepatan logaritmik dan
daerah outer region. Daerah inner region adalah asumsi bahwa koefisien difusi sedimen mempunyai
daerah dekat dinding dasar dimana distribusi nilai yang sama dengan koefisien transfer
kecepatan logaritmik masih berlaku, sedangkan momentum, dan dapat dituliskan sebagai berikut:
daerah outer region, adalah daerah yang jauh dari C D y a dengan
z
ws
z (4)
C a y D a
dasar dimana profil kecepatan menyimpang secara
u*
jelas dan sistematik dari hukum distribusi kecepatan
logaritmik. dimana C adalah konsentrasi sedimen suspensi pada
Distribusi kecepatan di daerah inner region, suatu titik berjarak y dari titik referensi; Ca,
yang dibatasi oleh y/δ < 0.2 dapat dirumuskan konsentrasi referensi yang berjarak a dari titik
dengan persamaan (Kironoto, 1993): referensi; D, kedalaman aliran, dan z adalah
parameter Rouse.
u 1 y
ln Br (1) Tanaka dan Sugimoto (1958, dalam Garde dan
u* k s Raju, 1977) mengusulkan suatu persamaan sejenis
dimana u adalah kecepatan rata-rata titik pada jarak y untuk distribusi sedimen suspensi, yang dapat
diekspresikan sebagai berikut :
dari titik referensi; u*, kecepatan geser; , konstanta
ws
universal Von-Karman ( = 0.4); Br, konstanta
C D D y D D a u*
integrasi dari persamaan distribusi kecepatan (5)
logaritmik, dan ks adalah kekasaran dasar equivalen Ca D D y D D a
dari Nikuradse.
Nezu dan Rodi (1986) menunjukkan bahwa dengan C adalah konsentrasi sedimen suspensi pada
hukum wake (persamaan Coles) dapat digunakan suatu titik berjarak y dari titik referensi; Ca,
untuk memprediksi distribusi kecepatan di daerah konsentrasi referensi yang berjarak a dari titik
outer region. Persamaan Coles dapat dirumuskan referensi; D, kedalaman aliran; ws, kecepatan endap
sebagai berikut: partikel suspensi; u*, kecepatan gesek, dan
konstanta Von-Karman.
U u 1 y 2 y
ln cos 2 (2) 3. Kecepatan Endap Partikel Sedimen Suspensi
u* 2
Kecepatan endap sedimen suspensi dapat
dengan U adalah kecepatan uniform, yang pada dihitung dengan persamaan (Yang, 1996) :
aliran saluran terbuka diambil sebagai kecepatan titik
1 s d s2
maksimum, Uc, δ adalah jarak dari titik referensi ws g (4)
sampai pada titik dimana u = Uc, Π adalah parameter 18
wake dari Coles yang memasukkan deviasi data dimana ds = diameter partikel suspensi representatif
terhadap distribusi kecepatan logaritmik. (cm) ; ws = kecepatan endap partikel sedimen
Aliran tidak seragam (non-uniform flow) suspensi (cm/dt), s dan = berat jenis sedimen dan
air (kg/m3).
Kironoto dan Graf (1995) menunjukkan bahwa
teori aliran seragam masih dapat digunakan untuk
aliran tidak seragam. Aliran tidak seragam dapat
dinyatakan dengan parameter gradien tekanan, yang
METODE PENELITIAN
didefinisikan sebagai berikut :
Untuk mengetahui distribusi konsentrasi
D p* D D
n S 0 (3) sedimen suspensi dan distribusi kecepatan aliran
0 x 0 x pada saluran, dalam penelitian ini dilakukan
pengukuran langsung di laboratorium. Pengukuran
dengan n adalah parameter gradien tekanan; p*/∂x variabel lainnya seperti kekasaran dasar (ks),
= gradien tekanan, D, kedalaman aliran; So, dilakukan dengan memperhatikan material dasar
dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 7, Nomor 2, Juli 2007 : 154 – 162 155
yang digunakan, sebagai mana yang dikemukakan terpengaruh oleh dinding samping flume. Variabel
dalam konsep kekasaran permukaan equivalent sand utama aliran yang diukur dalam penelitian ini adalah
roughness dari Nikuradse, yang menghubungkan distribusi konsentrasi sedimen suspensi dan distibusi
nilai ks dengan ukuran partikel. Untuk material dasar kecepatan aliran (rata-rata titik). Peralatan yang
digunakan pasir sungai Progo dengan d50 = 0.060 digunakan untuk mengukur konsentrasi sedimen
cm. Secara garis besar lokasi pengukuran dan skema suspensi adalah pengukur optik tipe Foslim-probe.
pemasangan alat pengukuran seperti pada Gambar 1. Pengukuran distribusi kecepatan titik (rata-rata) arah
Pengukuran dilakukan langsung pada Sediment vertikal pada aliran air dilakukan dengan
Recirculating Flume. Pengukuran dilakukan pada menggunakan Electromagnetic flowmeter probe set
posisi tertentu, pada lokasi as dari flume (center line), type VM-201H kemudian dihubungkan ke Vector-
dengan harapan data pengukuran sesedikit mungkin calculate equipment type DV-101
.
Tail Gate
material
dasar pasir
pasirpasir 10 cm
Penyangga
300 cm 550 cm
Seperangkat
Komputer
156 Karakteristik Aliran Tidak Seragam dengan …………(B.A. Kironoto, Lutjito dan Dwi H.N.)
Tabel 1. Variabel pengukuran dan hitungan aliran seragam dengan sedimen suspensi
UP1 700 0.0003 9.9 9.9 6.06 28 24.19 31.60 1.87 0.0084 0.29 0.25 4.60 4.89 -0.13 -1
UP2 700 0.0005 9.9 9.9 6.06 29 23.34 29.64 1.56 0.0082 0.28 0.24 6.46 4.80 -0.04 -1
UP3 700 0.0008 9.8 9.8 6.06 28 22.94 29.40 1.44 0.0084 0.27 0.23 7.36 5.33 0.08 -1
UP4 700 0.0003 9.9 9.9 6.06 28 25.48 32.11 1.53 0.0084 0.30 0.26 8.21 4.23 0.00 -1
UP5 700 0.0005 10.2 10.2 5.88 28 23.97 30.50 1.38 0.0084 0.29 0.24 8.75 4.91 0.10 -1
UP6 700 0.0008 9.9 9.9 6.06 29 24.65 32.00 1.33 0.0082 0.30 0.25 9.88 4.63 0.39 -1
UP7 700 0.0003 9.9 9.9 6.06 29 28.73 37.04 1.65 0.0082 0.35 0.29 8.77 4.07 0.21 -1
UP8 700 0.0005 9.9 9.9 6.06 30 26.74 36.96 1.67 0.0081 0.33 0.27 7.75 4.17 0.07 -1
UP9 700 0.0008 10 9.0 6.00 30 28.34 36.03 1.60 0.0081 0.35 0.29 10.09 4.33 0.08 -1
UP10 700 0.0008 16.5 15.0 3.64 29 27.09 34.69 1.50 0.0082 0.54 0.21 8.72 5.84 0.10 -1
UP11 700 0.0008 16.2 16.2 3.70 29 33.81 45.54 1.90 0.0082 0.67 0.27 8.33 5.04 0.36 -1
UP12 700 0.0008 10 10.0 6.00 30 34.07 45.47 2.13 0.0081 0.42 0.34 7.90 4.60 0.16 -1
UP13 700 0.0008 14.7 14.7 4.08 28 24.56 32.99 1.46 0.0084 0.43 0.21 7.39 4.22 0.31 -1
UP14 700 0.0008 16.4 13.0 3.66 29 18.76 22.38 1.12 0.0082 0.37 0.15 7.87 5.79 -0.40 -1
UP15 700 0.0012 12.4 12.4 4.84 28 31.29 36.06 1.74 0.0084 0.46 0.28 10.28 4.45 -0.39 -1
UP16 700 0.0012 12.1 12.1 4.96 28 30.63 39.93 1.73 0.0084 0.44 0.28 8.47 5.09 0.39 -1
UP17 700 0.0012 12.2 12.2 4.92 28 36.15 42.64 2.01 0.0084 0.53 0.33 9.60 5.33 -0.33 -1
UP18 700 0.0012 11.3 11.3 5.31 28 30.63 40.12 1.87 0.0084 0.41 0.29 7.20 4.56 0.36 -1
Distribusi Kecepatan
dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 7, Nomor 2, Juli 2007 : 154 – 162 157
Tabel 2. Variabel pengukuran dan hitungan aliran diperlambat dengan sedimen suspensi
158 Karakteristik Aliran Tidak Seragam dengan …………(B.A. Kironoto, Lutjito dan Dwi H.N.)
Tabel 3. Variabel pengukuran dan hitungan aliran dipercepat dengan sedimen suspensi
x – jarak titik pengukuran dari flume entrance; So – kemiringan dasar saluran; D – kedalaman aliran; – jarak dari
titik referensi sampai pada titik dimana u = Uc; b/D – aspect ratio; b – lebar flume (60 cm); t – suhu air ; U – kecepatan
rata-rata vertikal profil aliran ; Uc – kecepatan maksimum distribusi kecepatan ; u* – kecepatan gesek ; - viskositas
kinematik; Re = 4UD/- angka Reynolds; Fr = U/√(gD) – angka Froude; Br – konstanta integrasi dari log-low; C -
konsentrasi sedimen suspensi rata-rata pengukuran; Π – parameter Coles; n – parameter gradien tekanan.
dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 7, Nomor 2, Juli 2007 : 154 – 162 159
penyebaran data nilai Br cukup signifikan, yang n. Dibandingkan dengan aliran air jernih dimana
disebabkan oleh lebih sulitnya melakukan nilai Br = 8.5 ± 10 %, untuk aliran dengan sedimen
pengukuran kecepatan pada aliran tidak seragam. suspensi, nilai Br relatif lebih kecil, seperti
Dari plot data Br pada gambar, tampak ada sedikit diperilihatkan pada Gambar 3 di bawah.
trend bahwa nilai Br meningkat dengan peningkatan
12
Br
10
2
n
0
-1 5 -1 0 -5 0 5 10 15
1.5
0.5
0
-15 -10 -5 0 5 10 15
- 0.5
n
-1
A l i r a n D i p e r c e p a t ( Se d i m e n Su s p e n s i ) A l i r a n Se r a ga m ( Se d i m e n Su s p e n s i )
A l i r a n D i p e r l a m b a t ( Se d i m e n Su s p e n s i ) R e g r e s i ( A l i ra n Se d i m e n Su s p e n s i )
A l i r a n A i r Je r n i h ( Ki r o n o t o d a n G r a f , 1 9 9 5 )
160 Karakteristik Aliran Tidak Seragam dengan …………(B.A. Kironoto, Lutjito dan Dwi H.N.)
Meskipun mempunyai bentuk fungsi yang Distribusi Konsentrasi Sedimen Suspensi
berbeda antara aliran air jernih dengan aliran sedimn
Pada Gambar 5, ditunjukkan distribusi
suspensi, namun trend data untuk = f(n) relatif konsentrasi sedimen suspensi untuk data aliran
sama, yaitu cenderung membesar dengan seragam, aliran dipercepat dan aliran diperlambat.
peningkatan parameter gradien tekanan n. Pada Data dinyatakan dalam bentuk C/Ca, dimana Ca
aliran dipercepat dengan sedimen suspensi, , adalah nilai konsentrasi sedimen suspensi referensi.
mempunyai trend nilai yang lebih kecil dibandingkan Tampak bahwa trend kurve untuk ke tiga tipe aliran
pada aliran air jernih, dan sebaliknya untuk aliran relatif sama, dimana ke arah muka air, nilai
diperlambat. konsentrasi sedimen suspensi semakin mengecil.
Pada Gambar 6 diperlihatkan perbandingan untuk aliran seragam. Tampak pada gambar, bahwa
antara data pengukuran distribusi konsentrasi meskipun aliran mengalami percepatan dan
sedimen suspensi dengan persamaan distribusi perlambatan, namun ternyata kedua persamaan
konsentrasi sedimen suspensi yang ada di literatur, tersebut masih dapat memprediksi data pengukuran
yaitu Persamaan Rouse dan Persamaan Tanaka- distribusi konsentrasi sedimen suspensi relatif cukup
Sugimoto; kedua persamaan tersebut dikembangkan baik.
dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 7, Nomor 2, Juli 2007 : 154 – 162 161
KESIMPULAN masukannya sehingga penelitian ini dapat berjalan
dengan baik.
Dari hasil analisis terhadap data pengukuran
yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Trend bentuk distribusi kecepatan untuk aliran
dengan sedimen suspensi, baik untuk jenis aliran Cardoso, A. H., Graf, W. H. and Gust, G., 1991,
seragam, aliran diperlambat, maupun aliran Steady Gradually Accelerating Flow in A
dipercepat, relatif sama untuk data di daerah Smooth Open Channel., J. Hydr. Res., 29(4),
inner region. Sedangkan di daerah outer region, 525–543.
bentuk distribusi kecepatan untuk aliran Coleman, N. L., 1981, Velocity Profiles With
dipercepat relatif lebih menutup dibandingkan Suspended Sediment., J. Hydr. Res., 19(3),
dengan distribusi kecepatan untuk aliran seragam 211–229.
maupun untuk aliran diperlambat (relatif lebih Coleman, N. L., 1986, Effects of Suspended on the
membuka). Open-Channel Velocity Distribution, J. Water
Resources Res., Vol. 22, No. 10.
2. Dari hasil perhitungan nilai konstanta integrasi Dwi Handaya Nugroho, 2002, Sedimen Suspensi
logaritmik, Br, tampak bahwa nilai Br pada Aliran Dipercepat Tanpa Angkutan
mempunyai trend sedikit meningkat dengan Sedimen Dasar, Tesis S-2 Teknik Sipil, UGM,
peningkatan n. Dibandingkan dengan air jernih, Yogyakarta.
nilai Br untuk aliran dengan sedimen suspensi Garde, R. J., and Ranga Raju, K. G., 1977,
relatif lebih kecil. Mechanics of Sediment Transportation and
3. Dibandingkan dengan aliran air jernih, trend data Alluvial Streams Problems, Wiley Eastern
untuk = f(n) relatif sama, yaitu cenderung Limited, New Delhi.
membesar dengan peningkatan parameter Kironoto, B. A., 1993, Turbulence Characteristics of
Uniform and Non-Uniform, Rough Open-
gradien tekanan n. Namun, pada aliran
Channel Flow, These No 1094, EPFL,
dipercepat dengan sedimen suspensi, nilai
Lausanne.
mempunyai trend yang lebih kecil dibandingkan
Kironoto, B. A., and Graf, W. H., 1995, Turbulence
pada aliran air jernih, dan sebaliknya untuk
Characteristics in Rough Non-Uniform Open-
aliran diperlambat.
Channel Flow, Proc. Instn Civ. Engrs Wat.,
4. Persamaan Rouse dan persamaan Tanaka- Marit. & Energy, 112, dec., 336-348.
Sugimoto masih dapat memprediksi data Lutjito, 2002, Sedimen Suspensi Pada Kondisi Aliran
pengukuran distribusi konsentrasi sedimen Diperlambat Dalam Saluran Terbuka, Tesis S-2
suspensi relatif cukup baik, baik untuk aliran Teknik Sipil, UGM, Yogyakarta
seragam, aliran diperlambat maupun untuk aliran Nezu, I. and Rodi, W. (1986). Open channel Flow
dipercepat. Measurements with A Laser Doppler
Anemometer., J. Hydr. Engrg., ASCE, 112(5),
335–355.
UCAPAN TERIMA KASIH
Van Rijn, L. C., 1984, Sediment Transport, Part II:
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ir. Suspended Load Transport, Journal of
Utomo Suryo Atmodjo, MT. dan Ir. Zainuddin Hydraulics Engineering, Vol. 110, No. 11,
Muchtar, MT. atas bantuannya dalam proses ASCE.
pelaksanaan pengukuran di laboratorium, dan Dr. Yang, C T, 1996, Sediment Transport Theory and
Ir. Bambang Yulistiyanto atas diskusi dan Practice, The McGraw-Hill Companies, Inc.,
New York.
162 Karakteristik Aliran Tidak Seragam dengan …………(B.A. Kironoto, Lutjito dan Dwi H.N.)