You are on page 1of 25

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI, PEMANFAATAN SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN


INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Pariaman)

ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu

Oleh:
DIAN IRMA DIANI
2009/13009

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI, PEMANFAATAN SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN
INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kota Pariaman)

Dian Irma Diani


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email : Dian_irma67@yahoo.com

ABSCTRACT

This study aims to test: (1) the influence of understanding of accounting on the quality of local government
finansial statement (SKPD). (2) The influence of the financial accounting information system utilization of local
finansial on the quality of local government financial statements. (3) The influence of the role of internal audit of the
quality of local government financial statement.
This research is causative. The population is 28 SKPD in Government of Pariaman. The type of data is the
primary data research. Methods of data collection is using questionnaires. The method of sample collection is using
total sampling method . Data analysis techniques is using multiple linear regression.
The results of this study indicate: (1) the influence of understanding of accounting have significant positive
effect on the quality of local government financial statements. (2) The influence of the use of financial accounting
information systems of local finansial on have not significant positive effect on the quality of local government
financial statements. (3) The influence of the role of internal audit have significant positive effect of the quality of
local government financial statements.
Suggestions for this study include: (1) for government to do review about the understanding of accounting, the
financial accounting information system utilization of local finansial, the role of internal audit in make financial
statement which are increasing the quality of local government. (2) Subsequent research can expand the variables of
study by adding other variables.
Key word: quality of local government finansial statement, the understanding of accounting, financial
accounting system utilization, and the role of internal audit.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh pemahaman akuntansi terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah. (2) Pengaruh pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. (3) Pengaruh peran internal audit terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kausatif. Populasi adalah 28 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota
Pariaman. Teknik pengambilan sampelnya adalah metode total sampling. Teknik Analisis data menggunakan regresi
linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemahaman akuntansi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah. (2) Pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah tidak
berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. (3) Peran internal audit
berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Saran dalam penelitian ini adalah: (1) Bagi instansi pemerintah sebaiknya melakukan pengkajian ulang
mengenai pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan peran internal audit
dalam pembuatan laporan keuangan agar kualitas laporan keuangan dari pemerintah dapat terus ditingkatkan. (2)
Penelitian berikutnya dapat memperluas variabel penelitian dengan menambah variabel lain.
Kata kunci: Kualitas laporan keuangan pemerinah daerah, pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah, peran internal audit

1
1. PENDAHULUAN
Meningkatnya tuntutan masyarakat keuangan. Menurut Peraturan Pemerintah
terhadap penyelenggaraan pemerintahan Nomor 71 Tahun 2010, adapun karakteristik
yang baik (good governance government), kualitatif laporan keuangan pemerintah
telah mendorong pemerintah pusat dan yang merupakan prasyarat normatif se-
pemerintah daerah untuk menerapkan akun- bagaimana disebutkan dalam Rerangka
tabilitas publik. Akuntabilitas dapat diartikan Konseptual Akuntansi Pemerintahan antara
sebagai bentuk kewajiban mempertang- lain dapat dipahami (understandability),
gungjawabkan keberhasilan atau kegagalan relevan (relevance), andal (reliability), dan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai dapat dibandingkan (comparability). Apabila
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan se- informasi yang terdapat di dalam laporan
belumnya, melalui suatu media pertanggung- keuangan pemerintah daerah memenuhi kri-
jawaban yang dilaksanakan secara periodik. teria karakteristik kualitatif laporan keuang-
Sebagai salah satu bentuk pertang- an pemerintah seperti yang disyaratkan
gungjawaban dalam penyelenggaraan pe- dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71
merintahan diatur dalam Undang-undang Tahun 2010, berarti pemerintah daerah
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan mampu meningkatkan kualitas laporan ke-
Negara dan Undang-undang Nomor 32 uangan pemerintah daerah tersebut.
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Menurut Yuliani (2010) rendahnya
yang berupa Laporan Keuangan. Laporan kualitas laporan keuangan dapat disebabkan
keuangan merupakan bentuk pertanggung- oleh pemahaman akuntansi dari penyusun
jawaban atas kepengurusan sumber daya laporan keuangan itu sendiri, belum
ekonomi yang dimiliki oleh suatu entitas. diterapkannya secara optimal sistem
Suwardjono (2005) menyatakan informasi akuntansi keuangan daerah dan
bahwa tujuan utama dalam pelaporan atau lemahnya peran internal audit.
keuangan organisasi non bisnis seperti unit- Berdasarkan Kamus Umum Bahasa
unit kepemerintahan yaitu untuk Indonesia, seseorang dikatakan paham
menyediakan informasi yang bermanfaat terhadap akuntansi adalah mengerti dan
bagi para penyedia dana dan pemakai lain, pandai bagaimana proses akuntansi itu
baik berjalan maupun potensial, dalam dilakukan sampai menjadi suatu laporan
membuat keputusan-keputusan rasional keuangan dengan berpedoman pada prinsip
tentang alokasi dana ke organisasi tersebut. dan standar penyusunan laporan keuangan
Pemerintah sudah seharusnya meningkatkan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
kualitas laporan keuangan yang mengandung Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
informasi keuangan yang dibutuhkan Akuntansi Pemerintahan. Menurut Bastian
berbagai pihak. Peningkatan kualitas laporan (2010: 318) bahwa tahapan proses akuntansi
keuangan dimaksudkan agar dapat mening- meliputi transaksi, analisis bukti transaksi,
katkan kredibilitasnya, menyajikan infor- mencatat data transaksi, mengelompokkan
masi yang lengkap dan sesuai dengan dan mengikhtisarkan data yang dicatat
kebutuhan pemakai, dan pada gilirannya (posting) dan penerbitan laporan dan
akan dapat mewujudkan transparansi dan catatannya.
akuntabilitas pengelolaan keuangan pe- Roviyantie (2011) menyebutkan
merintah daerah. bahwa Laporan keuangan merupakan sebuah
Kualitas laporan keuangan dapat produk yang dihasilkan oleh bidang atau
dilihat dari karakteristik kualitatif laporan disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu,

2
dibutuhkan sumber daya manusia yang Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD).
kompeten untuk menghasilkan sebuah Dalam Peraturan Pemerintah Republik
laporan keuangan yang berkualitas. Begitu Indonesia Nomor 56 Tahun 2005, Sistem
juga di entitas pemerintahan, untuk Informasi Keuangan Daerah selanjutnya
menghasilkan laporan keuangan daerah yang disingkat SIKD adalah suatu sistem yang
berkualitas dibutuhkan sumber daya manusia mendokumentasikan, mengaadministrasikan,
yang memahami dan kompeten dalam serta mengolah data pengelolaan keuangan
akuntansi pemerintahan, keuangan daerah daerah dan data terkait lainnya menjadi
bahkan organisasional tentang pemerintahan. informasi yang disajikan kepada masyarakat
Menurut tim GTZ-USAID/CLEAN dan sebagai bahan pengambilan keputusan
Urban, 2001 (dalam Harifan, 2009) dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaksanaan akuntansi dalam suatu instansi pelaporan pertanggungjawaban pemerintah
harus memiliki kompetensi dan kualifikasi daerah. Pemanfaatan SIKD dapat
yang cukup dalam proses pelaksanaan mempercepat proses kerja dalam
fungsi-fungsi akuntansi yang menjadi pengelolaan keuangan daerah dan
kewenangannya untuk mencapai tujuannya menyediakan informasi keuangan daerah
secara efektif dan efesien. Dalam struktur yang komprehensif kepada masyarakat luas
Pemerintah Daerah, Satuan Kerja Perangkat (Ahmad, 2008:428).
Daerah (SKPD) merupakan entitas akuntansi Menurut Ahmad (2008), untuk
yang mempunyai kewajiban melakukan terselenggaranya proses penyampaian
pencatatan atas transaksi-transaksi pendapa- informasi yang cepat dan akurat sehingga
tan, belanja, asset dan selain kas yang terjadi dapat menghasilkan laporan keuangan yang
di lingkungan SKPD. Dalam dunia pe- baik, pemerintah pusat dan daerah
merintahan, setiap bagian dalam pe- berkewajiban untuk mengembangkan dan
merintahan harus diisi oleh orang yang tepat, menggunakan kemajuan teknologi
yaitu yang memiliki tupoksi yang telah informasi. Dalam kerangka ini, Undang-
ditentukan. Begitupun bagian keuangan yang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
harus diisi oleh SDM yang memiliki perimbangan keuangan pemerintah pusat
kompetensi dalam memahami akuntansi dan dan daerah mengamanatkan adanya
ilmu-ilmu keuangan terkait lainnya. dukungan sistem informasi keuangan daerah
Selain pemahaman akuntansi, pe- yang diselenggarakan secara nasional.
manfaatan teknologi informasi juga dapat Hal ketiga yang mempengaruhi
meningkatkan kualitas laporan keuangan kualitas laporan keuangan pemerintah
pemerintah daerah. Dalam rangka me- daerah adalah adanya peran internal audit.
wujudkan akuntabilitas dan transparansi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
dalam pengelolaan keuangan daerah, peng- (APIP) harus dapat memberikan jaminan
gunaan teknologi informasi merupakan suatu bahwa seluruh proses akuntansi dan
kebutuhan yang harus dipenuhi, untuk pelaporan keuangan telah dilaksanakan
membantu pengelolaan data yang lebih sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
cepat, efektif dan efesien. untuk menghasilkan laporan keuangan yang
Saat ini SKPD telah memanfaatkan berkualitas. Demikian disampaikan Menteri
teknologi informasi yang menghasilkan Keuangan Agus D.W. Martowardojo saat
suatu sistem informasi, dimana menyediakan memberikan keynote speech pada lokalkarya
informasi mengenai keuangan daerah yang Aparat pengawasan intern Pemerintah
dapat diakses, dikelola dan didayagunakan (APIP).
oleh berbagai pihak dan masyarakat luas. Inspektorat sebagai auditor internal
Sistem informasi tersebut dikenal dengan pemerintah daerah diharapkan dapat
3
membantu pemerintah daerah dalam penurunan dari pemberian opini atas LKPD
menyiapkan laporan keuangan yang tahun 2008, dimana Pemerintah Kota
berkualitas dan handal. Menurut Institute Of Pariaman memperoleh opini Wajar Tanpa
Internal Auditor (1999) dalam Yuliani Pengecualian (WTP). Pemberian opini
(2010) disebutkan bahwa internal audit tersebut tidak terlepas dari beberapa hal
adalah suatu aktivitas independen, keyakinan yang mempengaruhinya antara lain adanya
objektif dan konsultasi yang dirancang untuk inventarisasi aset seperti masalah tanah,
memberi nilai tambah dan meningkatkan persediaan barang dan aset yang belum
operasi organisasi. Dengan demikian internal adanya penilaian atas umur piutang,
audit membantu organisasi dalam mencapai selanjutnya belum diterapkannya metode
tujuannya dengan menerapkan pendekatan ekuitas dalam penyertaan modal pada
yang sistematis dan berdisiplin untuk perusahaan, masih banyaknya perjalanan
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dinas fiktif, keterlambatan penyetoran pajak,
proses pengelolaan resiko kecukupan kontrol dll (www.antarasumbar.com). Bahkan pada
dan pengelolaan organisasi. tahun 2011 terungkapnya kasus korupsi atas
Peran internal audit yaitu pengadaan tanah untuk fasilitas olahraga
memberikan jasa konsultasi dan jaminan yang melibatkan Walikota Pariaman, mantan
mutu (quality assurance) terhadap laporan Walikota Pariaman dan mantan Kabag Tata
keuangan khususnya melakukan review atas Pemerintahan Pariaman yang mengakibatkan
laporan keuangan pemerintah daerah. kerugian negara 1,3 Milyar, ini
Salah satu cara bagaimana melihat menunjukkan bahwa masih lemahnya
apakah laporan keuangan yang telah disusun pengawasan keuangan daerah di Pemerintah
telah sesuai dengan SAP dan telah sesuai Kota Pariaman (www.padangekspres.com).
dengan kualitas yang diharapkan, dapat Penelitian Yuliani (2010) pada
dilihat dari opini auditor. Badan pemerintahan kota Banda Aceh bahwa
Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem
Perwakilan Sumbar sudah menyerahkan informasi akuntansi keuangan daerah dan
laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporan peran internal audit berpengaruh signifikan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) positif baik secara parsial maupun simultan
semester II 2011 untuk 9 kabupaten/kota di terhadap kualitas laporan keuangan
Sumbar. Namun sejauh ini, belum satupun pemerintah daerah.
yang memperoleh opini Wajar Tanpa Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pengecualian (WTP). Semua daerah itu Fikri (2011), yang meneliti mengenai
mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian penerapan sistem informasi keuangan daerah
(WDP), masing-masing Kabupaten Lima pada instansi pemerintah Kota Padang, dia
Puluh Kota, Kabupaten Pasaman Barat, menyatakan bahwa sistem informasi
Kabupaten Pasaman, kota bukittinggi, Kota keuangan daerah berpengaruh signifikan
Padang Panjang, Kota Pariaman, Kabupaten positif terhadap kualitas laporan keuangan
Agam, Kota Sawahlunto dan Kota pemerintah daerah.
Payakumbuh (www.padangmedia.com) Penelitian Roviyantie (2011) tentang
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas pengaruh kompetensi sumber daya manusia
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan penerapan sistem akuntansi keuangan
(LKPD) tahun 2009, 2010 dan 2011, untuk daerah terhadap kualitas laporan keuangan
tiga tahun berturut-turut tersebut Pemerintah daerah pada organisasi perangkat daerah di
Kota Pariaman, BPK RI Perwakilan Sumbar Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitiannya
memberikan opini Wajar Dengan menunjukkan bahwa kompetensi sumber
Pengecualian (WDP). Ini berarti adanya daya manusia dalam memahami akuntansi
4
secara simultan berpengaruh signifikan 3. Pengaruh peran internal audit terhadap
terhadap kualitas laporan keuangan kualitas laporan keuangan pemerintah
pemerintah daerah. daerah.
Dari penelitian tersebut, maka penulis Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
ingin melakukan penelitian ulang kepada adalah sebagai berikut:
variabel kualitas laporan keuangan. Adapun 1. Penulis, dapat memberikan pengetahuan
beda dari penelitian sebelumnya yaitu dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
hal teknik pengambilan sampel dan tempat kualitas laporan keuangan pemerintah
penelitian. Dimana penelitian terdahulu yang daerah.
dilakukan oleh Yuliani (2010) pada 2. Pemerintah Kota Pariaman, dapat menjadi
Pemerintah Kota Banda Aceh, penelitiannya masukan dalam peningkatan kualitas laporan
menggunakan teknik purposive sampling keuangan pemerintah daerah.
dalam teknik pengambilan sampelnya 3. Akademisi, menambah suatu bukti empiris
sedangkan pada penelitian ini menggunakan dan ilmu pengetahuan dalam bidang
total sampling. akuntansi sektor publik.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian 2. TELAAH LITERATUR DAN
lebih lanjut, penelititan ini penulis beri judul PENGEMBANGAN HIPOTESIS
“Pengaruh Pemahaman Akuntansi, A. Kajian Teori
Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi 1. Kualitas laporan Keuangan Pemerintah
Keuangan Daerah, dan Peran Internal Daerah
Audit Terhadap Kualitas Laporan Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Nomor 71 Tahun 2010, laporan keuangan
Empiris pada Satuan Kerja Perangkat merupakan laporan terstruktur mengenai
Daerah di Kota Pariaman)”. laporan posisi keuangan dan transaksi-
Dari uraian di atas, maka dapat transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
dirumuskan masalah yaitu: pelaporan. Dalam peraturan pemerintah No
1. Sejauhmana pemahaman akuntansi 8 Tahun 2006, tentang pelaporan keuangan
berpengaruh terhadap kualitas laporan dan kinerja instansi pemerintah, menyatakan
keuangan pemerintah daerah? bahwa laporan keuangan adalah bentuk
2. Sejauhmana pemanfaatan sistem informasi pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
akuntansi keuangan daerah berpengaruh negara dan daerah selama satu periode.
terhadap kualitas laporan keuangan Suatu laporan keuangan dapat memberi
pemerintah daerah? manfaat bagi para pemakainya maka laporan
3. Sejauhmana peran internal audit keuangan tersebut harus mempunyai nilai
berpengaruh terhadap kualitas laporan informasi yang berkualitas dan berguna
keuangan pemerintah daerah? dalam pengambilan keputusan. Kualitas
Adapun tujuan dari penelitian yang ingin laporan keuangan tersebut tercermin dari
dicapai adalah untuk mengetahui secara karakteristik kualitatif. Menurut Komite
empiris tentang: Standar Akuntansi Pemerintah (2010 :KK-
1. Pengaruh pemahaman akuntansi terhadap 10) karakteristik kualitatif laporan keuangan
kualitas laporan keuangan pemerintah adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu
daerah diwujudkan dalam informasi akuntansi agar
2. Pengaruh pemanfaatan sistem informasi dapat memenuhi tujuannya. Prasyarat
akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas normatif yang diperlukan agar laporan
laporan keuangan pemerintah daerah keuangan pemerintah dapat memenuhi
kualitas yang dikehendaki yaitu relevan,
5
andal, dapat dibandingkan dan dapat perbuatan memahami atau memahamkan. Ini
dipahami, bebas dari pengertian yang berarti bahwa orang yang memiliki pemahaman
menyesatkan, dan kesalahan material, akuntansi adalah orang yang pandai dan
sehingga laporan keuangan tersebut dapat mengerti benar tentang akuntansi. Seseorang
dibandingkan dengan periode-perode dikatakan paham terhadap akuntansi adalah
sebelumnya. mengerti dan pandai bagaimana proses
Dalam PP Nomor 71 tahun 2010, akuntansi itu dilakukan sampai menjadi suatu
karakteristik kualitatif laporan keuangan me- laporan keuangan dengan berpedoman pada
rupakan prasyarat normatif yang diperlukan prinsip dan standar penyusunan laporan
agar laporan keuangan pemerintah dapat keuangan yang diterapkan dalam Peraturan
memenuhi kualitas yang dikehendaki, yaitu: Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
a. Relevan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Laporan keuangan bisa dikatakan Menurut Yuliani (2010) untuk dapat
relevan, apakah informasi yang termuat menghasilkan laporan keuangan yang
didalamnya dapat mempengaruhi ke- berkualitas maka kualitas orang-orang yang
putusan pengguna dengan membantu melaksanakan tugas dalam menyusun laporan
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu keuangan harus menjadi perhatian utama yaitu
atau masa kini, dan memprediksi masa para pegawai yang terlibat dalam aktivitas
depan, serta menegaskan atau mengoreksi tersebut harus mengerti dan memahami
hasil evaluasi mereka di masa lalu. bagaimana proses dan pelaksanaan akuntansi itu
b. Andal dijalankan dengan berpedoman pada ketentuan
Informasi dalam laporan keuangan yang berlaku.
bebas dari pengertian yang menyesatkan Adapun proses/siklus akuntansi
dan kesalahan yang material, menyajikan keuangan sektor publik menurut Bastian (2010:
setiap fakta secara jujur, serta dapat di- 318) adalah sebagai berikut:
verifikasi. 1) Transaksi
c. Dapat dibandingkan Transaksi adalah persetujuan jual beli
Informasi yang termuat dalam laporan antara satu pihak dengan pihak lain. Dalam
keuangan akan lebih berguna jika dapat hal ini, transaksi yang dimaksud adalah
dibandingkan dengan laporan keuangan transaksi antara organisasi sektor publik dan
periode sebelumnya atau laporan ke- pihak lain. Transaksi-transaksi inilah yang
uangan entitas pelaporan lain pada nantinya akan dilaporkan dalam laporan
umumnya. Perbandingan dapat dilakukan keuangan organisasi.
secara internal dan eksternal. 2) Analisis bukti transaksi
d. Dapat dipahami Dalam setiap transaksi selalu disertai
Informasi yang disajikan dalam lapor- dengan bukti pendukung yang berisi
an keuangan dapat dipahami oleh peng- informasi tentang kegiatan transaksi
guna dan dinyatakan dalam bentuk serta tersebut. Dari bukti transaksi inilah
istilah yang disesuaikan dengan batas pe- kemudian dianalisis dan digunakan sebagai
mahaman para pengguna untuk mem- dasar pencatatan.
pelajari informasi yang dimaksud. 3) Mencatat Data Transaksi
Seperti yang telah dijelaskan di atas, dari
2. Pemahaman Akuntansi analisis bukti transaksi tersebut akan
Paham menurut Kamus Umum Bahasa dilakukan pencatatan atas transaksi yang
Indonesia (Poerwadarminta: 2006) mempunyai telah terjadi. Pencatatan data transaksi
pengertian pandai dan mengerti benar, dilakukan oleh bendahara dalam jurnal.
sedangkan pemahaman adalah proses, cara
6
4) Mengelompokkan dan Mengikhtisarkan 3) Laporan arus kas,
Data yang Dicatat (Posting) 4) Catatan atas laporan keuangan daerah,
Dalam buku besar terdapat daftar nama 5) Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan,
kelompok akun yang ada pada suatu 6) Laporan keuangan perusahaan daerah,
organisasi. Berdasarkan nama akun yang Penyelenggaraan SIKD mempunyai fungsi:
ada, catatan atas transaksi tersebut 1) Penyusunan standar informasi keuangan
dikelompokkan sesuai dengan namanya daerah,
masing-masing. Hal inilah yang disebut 2) Penyajian informasi keuangan daerah kepada
dengan posting. masyarakat,
5) Penerbitan Laporan dan Catatannya 3) Penyiapan rumusan kebijakan teknis penyajian
informasi,
Selama satu periode akuntansi, transaksi
4) Penyiapan rumusan kebijakan teknis di bidang
dicatat dan dikelompokkan ke dalam buku
teknologi pengembangan SIKD,
besar dan kemudian, berdasarkan catatan 5) Pembangunan, pengembangan dan
tersebut, dibuatlah laporan keuangan yang pemeliharaan SIKD,
akan disampaikan kepada pihak-pihak yang 6) Pembakuan SIKD yang meliputi prosedur,
berkepentingan. Laporan keuangan sektor pengkodean, peralatan aplikasi dan pertukaran
publik yang telah disusun tersebut kemudian informasi, dan
dianalisis untuk menilai kebenaran dan 7) Pengkoordinasian jaringan komunikasi data
reliabilitasnya. dan pertukaran informasi antar instansi
pemerintah.
3. Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Pemerintah Daerah menyelenggarakan
Keuangan Daerah SIKD di daerahnya masing-masing dengan
Sistem informasi merupakan seperangkat tujuan:
komponen yang saling berhubungan yang 1) Membantu Kepala Daerah dalam menyusun
berfungsi mengumpulkan, memproses, anggaran daerah dan laporan pengelolaan
menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk keuangan daerah,
mendukung pembuatan keputusan dan 2) Membantu Kepala Daerah dalam merumuskan
pengawasan dalam organisasi (Laudon dan kebijakan keuangan daerah,
Laudon, 2000). 3) Membantu Kepala Daerah dan instansi terkait
Peraturan Pemerintah RI No. 56 Tahun lainnya dalam melaukan evaluasi kinerja
2005, Sistem Informasi Keuangan Daerah keuangan daerah,
selanjutnya disingkat SIKD adalah :“Suatu sistem 4) Membantu menyediakan kebutuhan statistik
yang mendokumentasikan, mengadministrasikan, keuangan daerah,
serta mengolah data pengelolaan keuangan daerah 5) Menyajikan informasi keuangan daerah secara
dan data terkait lainnya menjadi informasi yang terbuka kepada masyarakat, dan
disajikan kepada masyarakat dan sebagai bahan 6) Mendukung penyediaan informasi keuangan
pengambilan keputusan dalam rangka daerah yang dibutuhkan dalam SIKD secara
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan nasional.
pertanggungjawaban pemerintah daerah. Pemanfataan sistem informasi akuntansi
Informasi keuangan daerah adalah segala keuangan daerah adalah penerapan sistem
informasi yang berkaitan dengan keuangan daerah informasi akuntansi tersebut oleh masing-
yang diperlukan dalam rangka penyelenggaran masing SKPD dalam proses penyusunan
Sistem Informasi Keuangan Daerah”. Informasi laporan keuangan pemerintah daerah.
keuangan daerah yang disampaikan oleh daerah Kemanfaatan suatu teknologi sistem informasi
kepada pemerintah mencakup : yang dirasakan oleh pengguna dapat diukur
1) APBD dan realisasi APBD provinsi, dari beberapa faktor berikut (Meuthia, 2008)
kabupaten ,dan kota, dalam Gusforni (2011):
2) Neraca daerah,
7
1. Penggunaan teknologi dapat menimbulkan 1) Mereview penyelenggaraan pemerinta-han
produktivitas pengguna, oleh pemerintah daerah secara berkala untuk
2. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan menentukan apakah penyelenggaraan
kinerja pengguna, pemerintah daerah dilaksanakan secara
3. Penggunaan teknologi dapat meningkatkan efesien dan efektif.
efesiensi proses yang dilakukan pengguna. 2) Menentukan kecukupan dan efektifitas
Dimensi tentang kemanfaatan teknologi sistem pengendalian akuntansi dan
informasi meliputi (Arief: 2008): operasional di lingkungan pemerintahan
a. Mempertinggi efektivitas daerah.
b. Menjawab kebutuhan informasi 3) Mereview keandalan dan integritas
c. Meningkatkan kinerja informasi keuangan dan operasional dan
d. Meningkatkan efesiensi alat-alat yang digunakan untuk
mengeidentifikasi, mengukur,
4. Peran Internal Audit (Inspektorat) mengklasifikasi, dan melaporkan informasi
The Institute of Internal Auditor (1999) tersebut.
dalam Yuliani (2010) menyatakan bahwa 4) Mereview sistem yang digunakan untuk
internal audit adalah suatu aktivitas independen, memastikan ketaatan terhadap berbagai
keyakinan objektif dan konsultasi yang kebijakan, rencana, prosedur, undang-
dirancang untuk memberi nilai tambah dan undang, dan regulasi yang dapat
meningkatkan operasi organisasi. Dengan berpengaruh terhadap operasional,
demikian internal audit membantu organisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
dalam mencapai tujuannya dengan menerapkan pelaporannya, serta menentukan
pendekatan yang sistematis dan berdisiplin kepatuhannya. Bila perlu, memberikan saran
untuk mengevaluasi dan meningkatkan kebijakan.
efektivitas proses pengelolaan resiko kecukupan 5) Mereview alat-alat yang digunakan untuk
kontrol dan pengelolaan organisasi. mangamankan kekayaan daerah dan
Inspektorat selaku aparat pengawas menverifikasi keberadaan kekayaan daerah
internal pemerintah daerah yang berada di tersebut.
bawah bertanggungjawab kepada Walikota. 6) Menilai tingkat efesiensi dan ekonomis
Berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang sumber-sumber yang digunakan,
perangkat daerah menjelaskan bahwa mengidentifikasi peluang untuk
inspektorat merupakan unsur pengawas meningkatkan kinerja operasional daerah,
penyelenggaraan pemerintah daerah yang dan merekomendasikan solusi yang sesuai
bertugas melakukan pengawasan terhadap atas permasalahan yang timbul.
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah 7) Mereview kegiatan dan program dalam
Kabupaten/Kota, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintah daerah, yaitu
penyelenggaraan pemerintahan desa dan untuk memastikan apakah hasil yang dicapai
pelaksanaan urusan pemerintah desa. Inspektorat konsisten dengan tujuan dan sasarannya, dan
dipimpin oleh inspektur dimana dalam apakah kegiatan dan program dilaksanakan
melaksanakan tugasnya bertanggungjawab sesuai dengan rencana.
langsung kepada bupati/walikota. 8) Menyajikan tindak lanjut yang memadai
Menurut Tim Penyusun Modul Program untuk memastikan tindakan perbaikan
Pendidikan Non Gelar Sektor Publik STAN dilakukan dan cukup efektif.
(2007) tujuan utama dari inspektorat adalah 9) Mengkoordinasi pekerjaan audit dengan
membantu Pemerintah Daerah dan Satuan Kerja aparat pengawasan (auditor) eksternal
Perangkat Daerah dalam melaksanakan (BPK).
tanggung jawabnya. Fungsi Inspektorat adalah:
8
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Pengawasan intern dilakukan oleh
Negeri Nomor 23 Tahun 2007 Pasal 2 tentang inspektorat daerah yang bekerja dalam
pedoman tata cara pengawasan penyelenggaraan organisasi pemerintah daerah dengan tugas
pemerintahan daerah menyatakan bahwa pokoknya antara lain:
inspektorat melakukan pengawasan atas 1) Pengawasan intern atas penyelenggaraan
pengawasan pemerintahan daerah meliputi: pemerintah daerah
a. Melakukan Pengawasan Administrasi Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Pemerintahan Negeri No. 8 Tahun 2009, indikator kinerja
Pengawasan administrasi pemerintahan inspektorat sebagai pengawas intern sebagai
dilakukan terhadap kebijakan daerah, berikut:
kelembagaan, pegawai daerah, keuangan daerah a) Dilakukannya pengukuran kinerja
dan barang daerah. penyelenggara pemerintah daerah
b. Melakukan Pengawasan Urusan b) Dikembangkannya sistem informasi
Pemerintahan evaluasi penyelenggara pemerintah
Pengawasan urusan daerah dilakukan daerah.
terhadap urusan wajib, urusan pilihan, dana 2) Menentukan apakah kebijakan dan
dekonsentrasi, tugas pembantuan dan kebijkan prosedur yang ditetapkan oleh
pinjaman hibah luar negeri. Selain itu manajemen puncak telah dipenuhi dan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 berjalan sesuai dengan rencana
Tahun 2007 tentang perangkat daerah Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
menjelaskan bahwa inspektorat daerah Negeri No 8 Tahun 2009, indikator kinerja
merupakan unsur pengawas penye-lenggara inspektorat sebagai pengawas intern sebagai
pemerintah yang melakukan pengawasan berikut:
terhadap pelaksanaan urusan pemerintah daerah a) Dirumuskannya prosedur yang
Kabupaten-/Kota. Inspektorat dalam menggambarkan langkah-langkahnya
melaksanakan tugasnya betanggung-jawab untuk memenuhi kebijakan dan
kepada Bupati/Walikota. dibuat tidak bertentangan dengan
Pengawasan intern di Kabupaten-/Kota kebijakan.
dilakukan oleh Aparat Pengawas Intern b) ditetapkannya kebijkan tentang
Pemerintah yang disebut inspektorat sistem dan prosedur akuntansi
Kabupaten/Kota. Inspektorat Kabupaten/Kota pengelola keuangan daerah.
melakukan pengawasan terhadap seluruh 3) Menentukan baik atau tidaknya
kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas pemeliharaan terhadap kekayaan daerah
dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah Berdasarkan peraturan menteri dalam
(SKPD) Kabupaten/Kota yang didanai dengan negeri No. 8 Tahun 2009, indikator kinerja
APBD Kabupaten/Kota. inspektorat sebagai pengawas intern yaitu
Berdasarkan PP No. 60 Tahun 2008 sebagai berikut:
Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur Dan a) Dilaksanakan SPI atas pengelola
Bupati/Walikota bertanggungjawab atas keuangan daerah oleh SKPD
efektifitas penyelenggaraan sistem b) Dilaksanakannya transaksi
pengendalian intern di lingkungan masing- penerimaan, penyetoran dan
masing. Untuk memperkuat dan menunjang pembukuan penerimaan pendapatan
efektifitas sistem pengendalian intern perlu daerah pada SKPD
dilakukan beberapa hal yaitu: c) Tersusunnya laporan keuangan dan
a. Melakukan Pengawasan Intern Atas pertanggungjawaban pelaksanaan
Penyelenggaraan Tugas Dan Fungsi APBD.
Organisasi
9
4) Menentukan efesiensi dan efektifitas Penelitian Terdahulu
prosedur dan kegiatan pemerintah daerah Penelitian relevan ini penulis belum
Berdasarkan peraturan menteri banyak memasukkan hasil yang masih terkait
dalam negeri No. 8 Tahun 2009, dengan penelitian yang menghubungkan antara
indikator kinerja inspektorat sebagai pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem
pengawas intern yaitu sebagai berikut: informasi keuangan daerah dan peran internal
a) Dilaksanakannya pelaporan audit terhadap kualitas laporan keuangan
keuangan SKPD yang terdiri dari pemerintah daerah, dikarenakan masih adanya
laporan realisasi anggaran, laporan keterbatasan dari sumber dan referensi. Namun
posisi keuangan, dan catatan atas diantaranya dapat digunakan adalah penelitian
laporan keuangan pemerintah daerah yang dilakukan oleh Yuliani (2010) menyatakan
yang terdiri atas laporan realisasi bahwa, pemahaman akuntansi secara simultan
anggaran, laporan posisi keuangan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
dan laporan arus kas. pemerintah daerah. Pemanfaatan sistem
b) Dilaksanakannya sistem informasi informasi akuntansi keuangan daerah
yang tepat, lengkap dan akurat. berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas
b. Melakukan Pembinaan Penyelenggaraan laporan keuangan pemerintah daerah. Peran
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah internal audit berpengaruh signifikan positif
(SPIP) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
Berdasarkan PP No. 60 Tahun 2008 peran daerah. Objek penelitian adalah seluruh satuan
inspektorat selaku internal audit pemerintah kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah kota
lainnya untuk memperkuat dan menunjang Banda Aceh.
efektifitas sistem pengendalian intern selain Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fikri
sebagai pengawas intern atas penyelenggaraan (2011), yang meneliti mengenai Pengaruh
tugas dan fungsi organisasi dan melakukan Sistem Informasi Keuangan Daerah dan
pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Berdasarkan PP No. 60 Tahun 2008, indikator Pada Instansi Pemerintah Kota Padang, dia
kinerja inspektorat dalam melakukan pembinaan menyatakan bahwa sistem informasi keuangan
penyelenggaraan sistem pengendalian intern daerah berpengaruh signifikan positif terhadap
antara lain: kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
a) Penyusunan pedoman teknis Dan pengawasan keuangan daerah mempunyai
penyelenggaraan SPIP pengaruh signifikan positif terhadap kualitas
b) Sosialisasi SPIP laporan keuangan pemerintah daerah.
c) Peningkatan kompetensi auditor Yenita (2010) meneliti mengenai pengaruh
aparat pengawasan intern pengetahuan pejabat penatausahaan dan peran
pemerintah. inspektorat terhadap nilai informasi laporan
Apabila aparat pengawasan intern yang keuangan SKPD. Sampel penelitian ini SKPD di
melakukan review menemukan bahwa terdapat Kota Padang. Hasil penelitian ini menunjukkan
kekurangan, kesalahan dan penyimpangan dari bahwa pengetahuan pejabat penatausahaan
Standar Akuntansi Pemerintah dan peraturan berpengaruh signifikan positif terhadap nilai
lainnya, aparat pengawasan intern informasi laporan keuangan dan peran
memberitahukan hal tersebut kepada entitas inspektorat mempunyai pengaruh yang
yang direview. signifikan dan positif terhadap nilai informasi
pelaporan keuangan pemerintah.
Berdasarkan hasil penelitian yang ada
menunjukkan masih lemahnya kualitas laporan
10
keuangan dari pemerintah, karena kurangnya Menurut Ahmad (2008), untuk
pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem terselenggaranya proses penyampaian informasi
informasi akuntansi yang belum optimal dan yang cepat dan akurat sehingga dapat
masih kurangnya peran internal audit dalam menghasilkan laporan keuangan yang baik,
pemerintahan. pemerintah pusat dan daerah berkewajiban
untuk mengembangkan dan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi. dalam kerangka
B. Hubungan Antar Variabel ini, undang-undang nomor 33 tahun 2004
a. Hubungan Pemahaman Akuntansi tentang perimbangan keuangan pemerintah
Terhadap Kualitas Laporan Keuang-an pusat dan daerah mengamanatkan adanya
Pemerintah Daerah dukungan sistem informasi keuangan daerah
Seseorang dikatakan paham terhadap yang diselenggarakan secara nasional.
akuntansi adalah mengerti dan pandai SIKD adalah suatu alat yang digunakan
bagaimana proses akuntansi itu dilakukan untuk mencapai tujuan pemerintah dalam
sampai menjadi suatu laporan keuangan dengan memberikan informasi keuangan sebagai bagian
berpedoman pada prinsip dan standar dari sistem informasi manajemen pemerintah
penyusunan laporan keuangan yang diterapkan daerah, sehingga dalam penelitian ini
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun menfokuskan peranan/pemanfaatan SIKD
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap organisasi pemerintah dalam
(Poerwadar-minta:2006). menghasilkan laporan keuangan yang
Roviyantie (2011) menyebutkan bahwa berkualitas dan bagaimana SIKD tersebut
Laporan keuangan merupakan sebuah produk berhasil atau diterapkan dalam pelaksanaannya.
yang dihasilkan oleh bidang atau disiplin ilmu Dengan kata lain, apa yang dimaksud
akuntansi. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber kesuksesan dari sistem informasi tersebut dan
daya manusia yang kompeten untuk bagaimana membuat sistem informasi tersebut
menghasilkan sebuah laporan keuangan yang menjadi sukses (jogiyanto, dalam fikri)
berkualitas. Yuliani (2010) telah melakukan Astuti (2011) telah melakukan penelitian
penelitian pada Pemerintah Kota Banda Aceh, pada Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat,
dia menyatakan bahwa untuk dapat hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem
menghasilkan laporan keuangan yang informasi keuangan daerah berpengaruh
berkualitas maka kualitas orang-orang yang signifikan positif terhadap kualitas laporan
melaksanakan tugas dalam menyusun laporan keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
keuangan harus menjadi perhatian utama yaitu kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
para pegawai yang terlibat dalam aktivitas akan meningkat apabila masing-masing SKPD
tersebut harus mengerti dan memahami memanfaatkan sebaik mungkin sistem informasi
bagaimana proses dan pelaksanaan akuntansi itu akuntansi keuangan daerah. Berdasarkan
dijalankan dengan berpedoman pada ketentuan penjelasan di atas maka penulis menduga bahwa
yang berlaku. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sistem infomasi akuntansi
semakin baik pemahaman akuntansi maka keuangan daerah berpengaruh signifikan positif
semakin baik kualitas laporan keuangan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
pemerintah daerah tersebut. daerah.
c. Hubungan Peran Internal Audit terhadap
b. Hubungan Pemanfaatan Sistem Informasi
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Akuntansi Keuangan Daerah terhadap
Daerah
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Daerah
Negeri Nomor 8 Tahun 2009 inspektorat
bertugas untuk menentukan keandalan informasi
11
yang dihasilkan oleh berbagai unit/satuan kerja itu berkualitas dan bermanfaat bagi sejumlah
sebagai bagian yang integral dalam organisasi besar pengguna apabila informasi yang disajikan
pemerintah daerah. Untuk menentukan dalam laporan keuangan tersebut dapat
keandalan informasi keuangan yang dihasilkan dipahami, relevan, andal, dan dapat
oleh SKPD, inspektorat melakukan review dibandingkan.
terhadap laporan keuangannya. Pemahaman akuntansi adalah mengerti dan
Yenita (2010) telah melakukan pandai bagaimana proses akuntansi itu
penelitian pada instansi pemerintah daerah kota dilakukan sampai menjadi suatu laporan
padang, hasil penelitiannya menyebutkan bahwa keuangan dengan berpedoman pada prinsip dan
peran inspektorat selaku Aparat Pengawasan standar penyusunan laporan keuangan yang
Intern Pemerintah (APIP) berpengaruh ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
signifikan positif terhadap nilai informasi 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
laporan keuangan. Jadi dapat disimpulkan Pemerintahan. Untuk dapat menghasilkan
bahwa laporan keuangan yang memiliki laporan keuangan yang berkualitas maka
keandalan nilai informasi dipengaruhi oleh kualitas orang-orang yang melaksanakan tugas
inspektorat sebagai internal audit. Proses review dalam menyusun laporan keuangan harus
atas laporan keuangan menentukan apakah menjadi perhatian utama yaitu para pegawai
laporan keuangan tersebut telah disajikan sesuai yang terlibat dalam aktivitas tersebut harus
ketentuan yang berlaku. Masukan yang mengerti dan memahami bagaimana proses dan
diberikan inspektorat dalam proses review ini pelaksanaan akuntansi itu dijalankan dengan
akan menuntun terwujudnya laporan keuangan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
yang sesuai dengan SAP sehingga meningkatkan Untuk penyajian laporan keuangan yang
kualitas laporan keuangan daerah itu sendiri. baik, sehingga dapat meningkatkan laporan
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis keuangan pemerintah daerah. Ada hal yang
menduga bahwa peran internal audit perlu diperhatikan dalam penyampaian
berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas informasi keuangan, agar informasi dapat
laporan keuangan pemerintah daerah. disampaikan secara tepat, cepat, dan akurat
untuk menyusun laporan keuangan yang
Kerangka Konseptual berkualitas. Maka perlu adanya suatu sistem
Kerangka konseptual dimaksudkan informasi yang baik untuk penyampaian dan
sebagai konsep untuk menjelaskan penyusunan laporan keuangan tersebut, sehingga
mengungkapkan keterkaitan antara variabel penyusunan dan penyajian laporan keuangan
yang akan diteliti berdasarkan batasan dan daerah dapat sesuai dengan kualitas yang
rumusan masalah. Berdasarkan latar belakang diharapkan. Sistem informasi akuntansi
dan kajian teori yang telah dikemukakan di atas keuangan daerah sebagai suatu sistem informasi
dapat dijelaskan bahwa untuk meningkatkan yang dapat membantu dalam penyajian dan
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, peningkatan kualitas laporan keuangan
diperlukan pemahaman akuntansi dari penyusun pemerintah. Jika kualitas sistem informasi
laporan keuangan itu sendiri, pemanfaatan berjalan dengan baik, maka semua proses akan
sistem informasi akuntansi keuangan daerah, berjalan dengan lancar, sehingga dapat
dan adanya peran internal audit pada Pemerintah menghasilkan laporan keuangan dengan kualitas
Kota Pariaman. yang baik.
Kualitas laporan keuangan merupakan Dengan adanya fasilitas jaringan sistem
laporan terstruktur mengenai laporan posisi informasi akuntansi yang dirancang khusus
keuangan dan transaksi-transaksi yang untuk proses penyusunan laporan keuangan
dilakukan dan dipertanggungjawabkan oleh mulai dari pencatatan jurnal, buku besar sampai
suatu entitas pelaporan. Suatu laporan keuangan kepada laporan keuangan semua telah tersistem
12
dengan menggunakan komputerisasi akan positif terhadap kualitas laporan keuangan
mengurangi tingkat kesalahan dalam Pemerintah Kota Pariaman
perhitungan dan menghemat waktu dalam proses H3 :Peran internal audit berpengaruh signifikan
penyusunannya. Dengan demikian diharapkan positif terhadap kualitas laporan keuangan
laporan keuangan yang dihasilkan dapat Pemerintah Kota Pariaman.
memenuhi informasi yang diharapkan dan
mampu meningkatkan kualitas hasil dan 3. METODE PENELITIAN
tersedianya laporan keuangan yang tepat waktu. Jenis Penelitian
Audit internal adalah sebuah penilaian yang Berdasarkan rumusan masalah, maka jenis
sistematis dan objektif yang dilakukan auditor penelitian ini tergolong pada penelitian kausatif.
internal terhadap operasi dan kontrol yang
berbeda-beda dalam organisasi. Adanya peran Populasi dan Sampel
internal audit/inspektorat selaku aparat Populasi dalam penelitian ini adalah
pengawas internal pemerintah daerah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
diharapkan dapat membantu pemerintah daerah ada di Kota Pariaman berjumlah 28 SKPD yang
dalam menyiapkan laporan keuangan yang terdiri dari Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan,
berkualitas dan handal. Dalam hal ini peran dan Inspektorat. Penelitian ini menggunakan
internal audit yaitu memberikan jasa konsultasi total sampling dikarenakan populasinya kurang
dan jaminan mutu (quality assurance) terhadap dari 100 objek.
laporan keuangan khususnya melakukan review Responden dalam penelitian ini adalah
atas laporan keuangan pemerintah daerah. kepala bagian keuangan dan staf akuntansi pada
Berdasarkan uraian di atas maka dapat SKPD. Alasan pemilihan responden adalah
digambarkan kerangka konseptual penelitian karena kepala bagian dan staf akuntansi
sebagai berikut: bertanggungjawab dalam pembuatan laporan
keuangan pada masing-masing SKPD dan juga
Pemahaman setiap bagian ter-sebut merupakan elemen
akuntansi penting dalam menghasilkan laporan keuangan
pemerintah, karena terlibat langsung dan sangat
Pemanfaatan Kualitas Laporan
memahami kegiatan akuntansi. jumlah
responden 56 Responden.
SIAKD Keuangan
Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan
Peran Internal Data
Audit Jenis data yang digunakan dalam pe-
nelitian ini adalah data subjek. Sumber data
Gambar 1 dalam penelitian ini adalah data primer. Data
Kerangka Konseptual untuk penelitian ini dikumpulkan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada po-pulasi dalam
Hipotesis penelitian ini.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka
konseptual, maka hipotesis yang ingin Variabel Penelitian
dibuktikan dari penelitian ini adalah: Variabel yang digunakan dalam pene-litian
H1 :Pemahaman akuntansi berpengaruh ini terdiri atas dua variabel antara lain:
signifikan positif terhadap kualitas laporan 1. Variabel endogen dalam penelitian ini
keuangan Pemerintah Kota Pariaman adalah Kualitas laporan Keuangan
H2 :Pemanfaatan sistem informasi akuntansi Pemerintah Daerah.
keuangan daerah ber-pengaruh signifikan
13
2. Variabel Eksogen dalam penelitian ini Untuk menguji adanya multikolienaritas
adalah: dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance
a. Pemahaman akuntansi (X1) Inflating Factor) < 10 dan tolerance > 0,10. Jika
b. Pemanfaatan sistem informasi akuntansi tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF
keuangan daerah (X2) diatas 10, maka terjadi multikolinearitas.
c. Peran internal audit (X3) 3. Uji Heterokedastisitas
Untuk mendeteksi adanya heterokeda-
Pengukuran Variabel dan Instrumen stisitas dapat menggunakan uji glejser. Dalam
Penelitian uji ini, apabila hasilnya sig > 0,05 maka tidak
Pengukuran variabel dalam penelitian ini terdapat gejala heterokedastisitas, model yang
menggunakan skala likert. Instrumen penelitian baik ialah tidak terjadi heterokedastisitas.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang disusun sendiri. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Uji Validitas dan Reliabilitas a. Verifikasi Data
1. Uji Validitas Verifikasi data yaitu memeriksa
Sebelum dibagikan kuesioner kepada kembali kuesioner yang telah diisi oleh
responden, peneliti terlebih dahulu melakukan responden untuk memastikan apakah
uji pendahuluan (pilot test),yang dilakukan pada semua pertanyaan sudah di-jawab
30 orang mahasiswa di fakultas ekonomi lengkap oleh responden.
akuntansi. Untuk melihat validitas dari masing- b. Menghitung Nilai Jawaban
masing item kuesioner digunakan corrected Karena penelitian ini menggunakan
item-total correlation. Jika r hitung > r tabel maka data primer maka nilai jawaban dihitung
dapat dikatakan valid, dimana r tabel untuk n=30 dengan menggunakan rumus:
adalah 0,306.
2. Uji Reliabilitas 5SL+4SR+3PR+2KD+1TP
Kuesioner dikatakan reliabel (handal) jika Jumlah responden
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah Dimana:
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu SL = Selalu
(Ghozali,2006). Untuk uji reliabilitas digunakan SR = Sering
pengujian croanbach alpha menurut Sekaran PR = Pernah
(2005), dengan kriteria sebagai berikut: KD = Kadang-kadang
a. Kurang dari 0,6 tidak reliabel TP = Tidak Pernah
b. 0,6 – 0,7 akseptabel Maka tingkat capaian responden (TCR)
c. 0,7 – 0,8 baik dihitung dengan:
d. Lebih dari 0,8 reliabel TCR=

Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas 2. Metode Analisis
Uji normalitas dilakukan dengan metode a. Koefisien Determinasi (R2)
Kolmogorov smirnov, dengan melihat nilai Dilihat dari adjusted R square yang
signifikan pada 0,05. Jika nilai signifikan yang artinya seberapa besar kontribusi variabel
dihasilkan < 0,05 maka data tidak berdistribusi terikat.
normal, jika nilai signifikan yang dihasilkan > b. Analisis Regresi Berganda
0,05 maka data berdistirbusi normal. Untuk melihat pengaruh pemahaman
2. Uji Multikolienaritas akuntansi, pemanfaatan sistem informasi
akuntansi keuangan daerah, dan peran

14
internal audi terhadap kualitas laporan perlu disadari bahwa laporan keuangan tidak
keuangan pemerintah daerah kota Pariaman menyediakan semua informasi yang mungkin
digunakan alat analisis regresi linear dibutuhkan pengguna dalam pengambilan
berganda. keputusan ekonomi. Secara umum, laporan
Bentuk umum dari perumusan regresi linear keuangan menggambarkan pengaruh dari
berganda dalam penelitian ini adalah : kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e menyediakan informasi non keuangan.
Keterangan : 2. Pemahaman Akuntansi
Y = Kualitas laporan keuangan pemda Pemahaman akuntansi adalah mengerti dan
X1 = pemahaman akuntansi pandai bagaimana proses akuntansi itu
X2 = Pemanfaatan SIAKD dilakukan sampai menjadi suatu laporan
α = Konstanta keuangan dengan berpedoman pada prinsip dan
β = Koefisien korelasi standar penyusunan laporan keuangan yang
e = Standar eror diterapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
c. Uji F 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Uji model yang dilakukan adalah dengan Pemerintahan.
melakukan Uji F (F Test). Uji F dilakukan untuk 3. Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi
menguji apakah model yang digunakan telah Keuangan Daerah
sesuai atau tidak. Uji F dapat dilihat pada output Pemanfaatan sistem informasi akuntansi
ANOVA dari hasil analisis regresi linear keuangan daerah adalah penerapan sistem
berganda, dengan kriteria pengujian. informasi keuangan daerah oleh masing-masing
d. Uji t (Hipotesis) SKPD dalam proses penyusunan laporan
Uji ini bertujuan untuk menguji pengaruh keuangan pemerintah daerah.
secara parsial antara variabel bebas terhadap 4. Peran Internal Audit
variabel terikat dengan mengasumsikan variabel Adalah suatu aktivitas independen,
lain adalah konstan. keyakinan objektif dan konsultasi yang
Hasil pengujian terhadap t-statistik adalah: dirancang untuk memberi nilai tambah dan
1. Jika sig < α, t hitung > t tabel dan koefisien meningkatkan operasi organisasi. Inspektorat
β positif, maka hipotesis diterima. selaku internal audit berperan dalam
2. Jika sig < α, t hitung > t tabel dan koefisien mewujudkan laporan keuangan yang sesuai
β negatif, maka hipotesis ditolak. dengan SAP pada masing-masing SKPD.
3. Jika sig > α, t hitung < t tabel , maka
hipotesis ditolak. 4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Definisi Operasional Sampel dan Responden Penelitian
1. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Jumlah populasi sasaran atau sampel pada
Daerah penelitian ini adalah dua puluh delapan Satuan
Kualitas laporan keuangan adalah apabila Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
informasi yang disajikan dalam laporan Pemerintah Kota Pariaman. Setiap sampel
keuangan tersebut dapat dipahami, dan masing-masing terdiri dari dua responden. Dari
memenuhi kebutuhan pemakainya dalam dua puluh delapan sampel tersebut, disebarkan
pengambilan keputusan, bebas dari pengertian sebanyak 56 kuesioner. Hingga batas akhir pe-
yang menyesatkan, kesalahan material serta ngumpulan data, kuesioner yang diterima
dapat diandalkan, sehingga laporan keuangan kembali sebanyak 50 kuesioner. Dengan
tersebut dapat dapat dibandingkan dengan demikian kuesioner yang dapat diolah adalah
periode-periode sebelumnya. Namun demikian, sebanyak 50 kuesioner.

15
Hanya 89,29% diantaranya yang Hasil Uji Asumsi Klasik
mengembalikan dan mengisi kuesioner dengan 1. Uji Normalitas
lengkap. Kuesioner diantarkan lang-sung kepada Uji normalitas bertujuan untuk menguji
masing-masing responden dan dijemput apakah dalam sebuah regresi, variabel
langsung dalam rentang waktu 17 Desember pengganggu atau residual memiliki distribusi
2013 sampai dengan 2 Januari 2014. normal. Pengujian normalitas dapat dilakukan
dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-
Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian Smirnov Test, dengan taraf signifikan 0,05 atau
1. Uji Reliabilitas 5%. Jika signifikan yang dihasilkan > 0,05 maka
Untuk uji reliabilitas intrumen, semakin distribusi datanya dikatakan normal. Sebaliknya
dekat koefisien keandalan dengan 1,0 maka akan jika signifikan yang dihasilkan < 0,05 maka data
semakin baik. Secara umum, keandalan kurang tidak terdistribusi secara normal
dari 0,60 dianggap buruk, keandalan dalam Hasil uji normalitas menyatakan nilai
kisaran 0,7 bisa diterima, dan lebih dari 0,80 Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,257 dengan
adalah baik (Sekaran, 2006:182). signifikan 0,085. berdasarkan hasil tersebut
Keandalan konsistensi antar item atau dapat dinyatakan data yang digunakan dalam
koefisien keandalan Cronbach’s Alpha yang penelitian ini telah berdistribusi normal dan bisa
terdapat pada instrumen pemahaman akuntansi dilanjutkan untuk diteliti lebih lanjut, karena
0,716, untuk instrumen pemanfaatan sistem nilai signifikan dari uji normalitas > 0,05.
informasi akuntansi keuangan daerah 0,901, 2. Uji Multikolinearitas
untuk instrument peran internal audit 0,905, dan Uji multikolinearitas bertujuan untuk
untuk instrumen kualitas laporan keuangan menguji apakah model regresi ditemukan
pemerintah 0,770. Data ini menunjukan nilai adanya kolerasi antar variabel antar variabel
yang berada pada kisaran 0,7. Dengan demikian bebas atau independen. Untuk menguji adanya
semua instrumen penelitian dapat dikatakan multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai
reliabel. Variance Inflantion Factor (VIF) dan tolerance
value untuk masing-masing variabel
2. Uji validitas independen. Apabila tolerance value di atas 0,10
Untuk melihat validitas dari masing-masing dan VIF < 10 maka dikatakan tidak terdapat
item kuesioner, digunakan Corrected Item-Total gejala multikolinearitas.
Colleration. Jika rhitung > rtabel, maka data Hasil nilai VIF yang diperoleh menunjukkan
dikatakan valid, dimana rtabel untuk N = 50, variabel bebas dalam model regresi tidak saling
adalah 0,235. Berdasarkan hasil pengolahan data berkorelasi. Diperoleh nilai VIF untuk masing-
didapatkan bahwa nilai Corrected Item-Total masing variabel bebas kurang dari 10 dan
Colleration untuk masing-masing item variabel tolerance value berada diatas 0,10. Hal ini
X1, X2, X3 dan Y semuanya di atas rtabel. Jika menunjukkan tidak adanya korelasi antara
dapat dikatakan bahwa seluruh item pernyataan sesama variabel bebas dalam model regresi dan
variabel X1, X2, X3 dan Y adalah valid. disimpulkan tidak terdapat masalah
Untuk instrumen pemahaman akuntansi multikolinearitas diantara sesama variabel bebas
diketahui nilai Corrected Item-Total Correlation
dalam model regresi yang dibentuk.
terkecil 0,238. Instrumen pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah nilai terkecil 3. Uji Heterokedastisitas
0,613, instrumen peran internal audit nilai terkecil Uji heterokedastisitas bertujuan untuk
0,447 dan untuk kualitas laporan keuangan menguji apakah dalam sebuah model regresi
pemerintah dengan nilai terkecil sebesar 0,253. terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut
16
homokedatisitas dan jika berbeda disebut Dimana :
heterokedastisitas. Untuk mendeteksi adanya
heteroskedastisitas pada penelitian ini Y = Kualitas laporan keuangan
menggunakan uji Gletser. Pengujian ini X1 = Pemahaman Akuntansi
membandingkan signifikan dari uji ini apabila X2 = Pemanfaatan Sistem Informasi
hasilnya sig > 0,05 atau 5%. Jika signifikan di Akuntansi Keuangan Daerah
atas 5% maka disimpulkan model regresi tidak X3 = Peran Internal Audit
mengandung adanya heterokedastisitas. e = Standar error
Berdasarkan Tabel, dapat dilihat tidak ada Angka yang dihasilkan dalam
variabel yang signifikan dalam regresi dengan pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai
variabel AbsUt. Tingkat signifikansi > α 0,05, berikut:
sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi yang digunakan dalam penelitian ini a. Nilai konstanta
terbebas dari heterokedastisitas. Nilai konstanta yang diperoleh sebesar
14,340 mengindikasikan bahwa jika variabel
Hasil Penelitian independen yaitu pemahaman akuntansi,
1. Koefisien Determinasi (R2) pemanfaatan sistem informasi akuntansi
Analisis koefisien determinasi digunakan keuangan daerah dan peran internal audit adalah
untuk mengetahui persentase variasi variabel nol maka nilai pengaruh kualitas laporan
bebas yang digunakan dalam model mampu keuangan pemerintah adalah sebesar konstansta
menjelaskan variasi variabel terikat. 14,340.
Dari tampilan output SPSS model
b. Koefisien regresi (b) X1
summary besarnya Adjusted R Square adalah
Nilai koefisien variabel X1 yaitu
0,424. Hal ini mengindikasikan bahwa
pemahaman akuntansi sebesar 0,607
kontribusi variabel pemahaman akuntansi,
mengindikasikan bahwa setiap peningkatan
pemanfaatan sistem informasi akuntansi
pemahaman akuntansi satu satuan akan
keuangan daerah dan peran internal audit
mengakibatkan peningkatan kualitas laporan
terhadap variabel terikat yaitu kualitas laporan
keuangan pemerintah sebesar 0,607 dengan
keuangan pemerintah adalah sebesar 42,4%,
asumsi variabel lain konstan.
sedangkan 57,6% ditentukan oleh faktor lain
diluar model yang tidak terdekteksi dalam c. Koefisien regresi (b) X2
penelitian ini. Nilai koefisien variabel X2 yaitu
2. Model estimasi regresi pemanfaatan sistem informasi akuntansi
Teknik analisis regresi berganda keuangan daerah sebesar 0,039 mengindikasikan
digunakan untuk mengetahui besarnya bahwa setiap peningkatan pemanfaatan sistem
perubahan variabel terikat yang disebabkan oleh informasi akuntansi keuangan daerah satu satuan
perubahan yang terjadi pada variabel bebas. akan mengakibatkan peningkatan kualitas
Kegiatan perhitungan statistik menggunakan laporan keuangan pemerintah sebesar 0,039
SPSS 16. satuan.
Dari hasil pengolahan data SPSS, didapat
nilai sig sebesar 0,015 < 0,05 sehingga model d. Koefisien regresi (b) X3
regresi yang dipakai dapat digunakan. Pada tabel Nilai koefisien variabel X3 yaitu peran
di atas dapat dianalisis model estimasi sebagai internal audit sebesar 0,138 mengindikasikan
berikut: bahwa setiap peningkatan peran internal audit
satu satuan akan mengakibatkan peningkatan
Y= 14,340 + 0,607X1 + 0,039X2 + 0,138X3 + e kualitas laporan keuangan pemerintah sebesar
0,138 satuan.
17
3. Uji F (F-Test) Pengujian hipotesis kedua dilakukan
Untuk mengetahui apakah model regresi dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel.
yang digunakan merupakan model tetap dapat Hipotesis diterima jika thitung > ttabel atau nilai sig
dilakukan dengan membandingkan nilai Ftabel < α 0,05. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai
dan Fhitung atau membandingkan antara nilai sig signifikan sebesar 0,778 > α 0,05 dan nilai thitung
dan α = 0,05. Nilai Ftabel untuk n= 50 pada α = 0,284 < ttabel 2,013. Nilai koefisien β dari
0,05 adalah 2,79. Nilai Fhitung adalah 13,025 variabel X2 bernilai positif yaitu 0,039. Jadi
sedangkan nilai signifikansi adalah 0,000. hipotesis yang telah dirumuskan tidak sesuai
Dengan demikian, Fhitung > Ftabel dan nilai sig<α dengan hasil penelitian sehingga H2 ditolak. Hal
0,05. ini menunjukkan bahwa penelitian ini dapat
membuktikan pemanfaatan sistem informasi
4. Uji t (t-test) akuntansi keuangan daerah (X2) berpengaruh
Uji t statistik (t-Test) bertujuan untuk tidak signifikan positif terhadap kualitas laporan
mengetahui hubungan yang signifikan dari keuangan pemerintah.
masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikatnya. Pengujian hipotesis secara parsial c. Peran Internal Audit (X3) Berpengaruh
dilakukan dengan cara membandingkan nilai Signifikan Positif terhadap Kualitas
thitung dengan nilai ttabel. Nilai ttabel dengan α = Laporan Keuangan Pemerintah (Y)
0,05 dan derajat bebas (db) = n-k-1 = 50-3-1 = Pengujian hipotesis ketiga dilakukan
46 adalah 2,013. dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel.
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel, Hipotesis diterima jika thitung > ttabel atau nilai sig
maka dapat diketahui pengaruh antara variabel < α 0,05. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai
independen secara parsial terhadap variabel signifikan sebesar 0,011 < α 0,05 dan nilai thitung
dependen pada uraian berikut ini: 2,635 > ttabel 2,013. Nilai koefisien β dari
variabel X3 bernilai positif yaitu 0,138. Jadi
a. Pemahaman Akuntansi (X1) Berpengaruh hipotesis yang telah dirumuskan sesuai dengan
Signifikan Positif terhadap Kualitas hasil penelitian sehingga H3 diterima. Hal ini
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah menunjukkan bahwa penelitian ini dapat
(Y) membuktikan peran internal audit (X3)
Pengujian hipotesis pertama dilakukan berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas
dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel. laporan keuangan pemerintah.
Hipotesis diterima jika thitung > ttabel atau nilai sig
< α 0,05. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai 5. Pembahasan
signifikan sebesar 0,001 < α 0,05 dan nilai thitung Pembahasan dalam penelitian ini
3,607 > ttabel 2,013 . Nilai koefisien β dari ditujukan untuk menjelaskan hasil penelitian
variabel X1 bernilai posistif yaitu 0,607. Jadi sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil
hipotesis yang telah dirumuskan sesuai dengan pembahasan lebih lanjut akan diuraikan dalam
hasil penelitian sehingga H1 diterima. Hal ini poin-poin berikut ini:
menunjukkan bahwa penelitian ini dapat
membuktikan bahwa pemahaman akuntansi (X1) a. Pengaruh Pemahaman Akuntansi
berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas terhadap Kualitas Laporan Keuangan
laporan keuangan pemerintah. Pemerintah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
b. Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi pemahaman akuntansi berpengaruh signifikan
Keuangan Daerah (X2) Berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan
Signifikan Positif terhadap Kualitas pemerintah. Semakin tinggi tingkat pemahaman
Laporan Keuangan Pemerintah (Y) akuntansi kepala sub bagian keuangan dan staf

18
akuntansinya, maka semakin baik pula kualitas
laporan keuangan yang dihasilkannya. b. Pengaruh Pemanfaatan sistem informasi
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori akuntansi keuangan daerah terhadap
yang dinyatakan Roviyantie (2011), Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah.
menyebutkan bahwa Laporan keuangan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
merupakan sebuah produk yang dihasilkan oleh pemanfaatan sistem informasi akuntansi
bidang atau disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena keuangan daerah tidak berpengaruh signifikan
itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang positif terhadap kualitas laporan keuangan
kompeten untuk menghasilkan sebuah laporan pemerintah dengan nilai t = 0,284 dan nilai
keuangan yang berkualitas. Begitu juga di signifikan 0,778. Hasil penelitian ini tidak
entitas pemerintahan, untuk menghasilkan konsisten dengan teori yang dinyatakan Ahmad
laporan keuangan daerah yang berkualitas (2008) bahwa untuk terselenggaranya proses
dibutuhkan sumber daya manusia yang penyampaian informasi yang cepat dan akurat
memahami dan kompeten dalam akuntansi sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan
pemerintahan, keuangan daerah bahkan yang baik, pemerintah pusat dan daerah
organisasional tentang pemerintahan. berkewajiban untuk mengembangkan dan
Penelitian ini juga sejalan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
penelitian yang dilakukan oleh Yuliani (2010) Dalam kerangka ini, undang-undang nomor 33
yang menunjukkan adanya pengaruh tahun 2004 tentang perimbangan keuangan
pemahaman akuntansi terhadap kualitas laporan pemerintah pusat dan daerah mengamanatkan
keuangan pemerintah. Hal ini mengungkapkan adanya dukungan sistem informasi keuangan
bahwa untuk dapat menghasilkan laporan daerah yang diselenggarakan secara nasional.
keuangan yang berkualitas maka kualitas orang- Dilihat dari data distribusi frekuensi untuk
orang yang melaksanakan tugas dalam variabel pemanfaatan sistem informasi akuntansi
menyusun laporan keuangan harus menjadi keuangan daerah, dimana tingkat capaian
perhatian utama yaitu para pegawai yang terlibat responden rata-rata untuk variabel pemanfaatan
dalam aktivitas tersebut harus mengerti dan sistem informasi akuntansi keuangan daerah
memahami bagaimana proses dan pelaksanaan berada pada kategori baik. Tapi pada
akuntansi itu dijalankan dengan berpedoman kenyataannya pemerintah dengan pemanfaatan
pada ketentuan yang berlaku. sistem informasi akuntansi keuangan daerah
Dilihat dari data distribusi frekuensi untuk belum sepenuhnya dapat mempertinggi
variabel pemahaman akuntansi dimana tingkat efektifitas, Menjawab kebutuhan informasi,
capaian responden rata-rata untuk variabel meningkatkan kinerja, meningkatkan efesiensi
tersebut berada pada kategori baik sehingga aparatur pemerintah dalam mengerjakan
pemahaman akuntansi akan membantu dalam pekerjaannya. Walaupun secara persepsi SKPD
hal meningkatnya kualitas laporan keuangan telah melaksanakannya dengan sebaik mungkin,
pemerintah. Jika dilihat dari tabel distribusi namun pada kenyataan yang ada bahwa SKPD
frekuensi, nilai TCR terendah yaitu 80,80% belum bisa membuktikan bahwa mereka mampu
yang berarti aparatur pemerintah daerah untuk menghasilkan kualitas laporan keuangan
mengalami kesulitan dalam menganalisis bukti pemerintah yang baik.
transaksi dinilai baik. Nilai rerata pemahaman Jadi hal ini menunjukkan bahwa
akuntansi dikategorikan baik dengan nilai TCR pemerintah belum sepenuhnya memanfaatkan
87,69%. Dapat dikatakan pemahaman akuntansi sistem informasi akuntansi keuangan daerah.
aparatur pemerintah yang berada pada SKPD di Padahal SIKD adalah suatu alat yang digunakan
pemerintah Kota Pariaman dikategorikan baik untuk mencapai tujuan pemerintah dalam
dan berpengaruh signifikan positif terhadap memberikan informasi keuangan sebagai bagian
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
19
dari sistem informasi manajemen pemerintah signifikan terhadap kualitas laporan
daerah. keuangan pada pemerintah Kota Pariaman.
c. Pengaruh Peran Internal Audit terhadap (H2 ditolak).
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah 3. Peran internal audit berpengaruh signifikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran positif terhadap kualitas laporan keuangan
internal audit berpengaruh signifikan positif pada pemerintah Kota Pariaman (H3
terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah. diterima).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Keterbatasan
Yenita (2010), penelitian dilakukan untuk Meskipun peneliti telah berusaha
melihat pengaruh peran inspektorat terhadap merancang dan mengembangkan penelitian
nilai informasi laporan keuangan pemerintah. sedemikian rupa, namun masih terdapat
Penelitian ini menyimpulkan bahwa laporan beberapa keterbatasan dalam penelitian ini
keuangan yang memiliki keandalan nilai yaitu:
informasi dipengaruhi oleh inspektorat sebagai 1. Penelitian ini dilakukannya hanya pada satu
internal audit. wilayah di Sumatera Barat, yaitu SKPD
Dilihat dari data distribusi frekuensi yang ada di kota Pariaman sehingga hasil
untuk variabel peran internal audit dimana penelitian belum dapat digeneralisasi ke
tingkat capaian responden rata-rata untuk semua objek secara keseluruhan.
variabel tersebut berada kategori baik sehingga 2. Dimana dari model penelitian yang
peran internal audit akan berpengaruh terhadap digunakan, diketahui bahwa variabel
kualitas laporan keuangan pemerintah yang penelitian yang digunakan hanya dapat
dihasilkan. Jika dilihat dari tabel distribusi menjelaskan sebesar 42,4%. Sedangkan
frekuensi, nilai TCR terendah yaitu 78,00% 57,6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
yang berarti Inspektorat punya komitmen diteliti. Sehingga variabel penelitian yang
terhadap kompetensi dinilai baik. Nilai rerata digunakan kurang dapat menjelaskan penga-
peran internal audit dikategorikan baik dengan ruhnya terhadap kualitas laporan keuangan.
nilai TCR 85,73%. Dapat dikatakan peran 3. Kurangnya pemahaman dari responden
internal audit pada SKPD Pemerintah Kota terhadap pertanyaan/pernyataan dalam
Pariaman dikategorikan baik dan berpengaruh kuesioner serta kepedulian dan keseriusan
signifikan positif terhadap kualitas laporan dalam menjawab semua pertanyaan-
keuangan pemerintah. pertanyaan yang ada. Masalah subjektivitas
dari responden dapat mengakibatkan hasil
6. KESIMPULAN DAN SARAN penelitian ini rentan terhadap biasnya
Kesimpulan jawaban responden.
Kesimpulan yang dapat diambil dari Saran
penelitian mengenai “Pengaruh Pemahaman Berdasarkan pada pembahasan dan
Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan
Akuntansi Keuangan Daerah dan Peran Internal bahwa:
Audit terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah “ adalah sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa
pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem
1. Pemahaman akuntansi berpengaruh informasi akuntansi keuangan daerah dan
signifikan positif terhadap kualitas laporan peran internal audit telah baik dilakukan,
keuangan pada pemerintah Kota Pariaman. tapi masih ada beberapa hal yang belum
(H1 diterima). sepenuhnya dilakukan dengan sempurna
2. Pemanfaatan sistem informasi akuntansi sehingga hal ini berdampak pada rendahnya
keuangan daerah tidak berpengaruh kualitas laporan keuangan yang dihasilkan

20
oleh pemerintah. Pemerintah sebaiknya Bastian, Indra. 2010. Akuntansi sektor
melakukan pengkajian ulang mengenai publik. Jakarta: Erlangga
pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah dan Fikri, Miftahul. 2011. Pengaruh Sistem
peran internal audit dalam pembuatan Informasi Keuangan Daerah dan
laporan keuangan agar kualitas laporan Pengawasan Keuangan Daerah
keuangan dari pemerintah dapat terus Terhadap Kualitas Laporan
ditingkatkan. Keuangan Pemerintah Daerah Pada
2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan Instansi Pemerintah Kota Padang.
untuk menggunakan variabel-variabel lain Skripsi. UNP
yang dapat mempengaruhi kualitas laporan
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis
keuangan pemerintah daerah, seperti
Multivariate Dengan Program SPSS.
penerapan Standar akuntansi pemerintahan
Semarang: Badan Penerbit
(SAP), pengalaman kerja, pengawasan intern
Universitas Diponegoro
serta masih banyak hal lainnya yang dapat
dijadikan variabel penelitian, sehingga dapat Hamdani, Sugita. 2011. Pengaruh Sistem
dibandingkan dengan hasil penelitian Pengendalian Intern Dan Penerapan
penulis. Prinsip Pengelolaan Keuangan
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat Daerah Terhadap Kualitas Laporan
memperluas daerah penelitian dan Keuangan Daerah (Pada Dinas
memperbanyak jumlah responden. Pengelolaan Keuangan Dan Asset
4. Untuk penelitian selanjutnya dapat Daerah Di Pemerintahan Kota
dilakukan dengan berbagai macam metode, Bandung). Skripsi. Universitas
seperti wawancara langsung, metode survei Komputer Indonesia
lapangan, dan lain-lain.
Jaksa Teliti Berkas Wako Pariaman. Melalui
DAFTAR PUSTAKA http://www.padangekspres.com
Ahmad Yani. 2008. Hubungan Keuangan [13/03/2013]
Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah
Di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. James, A. Hall. 2001. Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Jones, Gregory. Jeanot, Blanchet. 2000.
Assensing Quality Of Financial
Arief, wibowo. . Kajian Tentang Reporting, Accounting Horizons, Vol
Perilaku Pengguna Sistem Informasi 14. Nomor 3.
Dengan Pendekatan Technology
Acceptance Model (TAM). Jakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset
Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta:
Astuti. 2012. Pengaruh Sistem Informasi Erlangga
Keuangan Daerah Dan Pengawasan
Keuangan Daerah Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota
Kualitas Laporan Keuangan Daerah Pariaman Wajar Dengan
(Studi Empiris pada SKPD Pengecualian. Melalui
Kabupaten Pasaman Barat). Skripsi. http://www.antarasumbar.com
FE UNP [13/03/13]

21
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Winidyaningrum, Celviana. 2010. Pengaruh
Yogyakarta: Andi Sumber Daya Manusia Dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Noerdiawan, Dedi. 2007. Akuntansi Terhadap Keterandalan Dan
Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat Ketepatwaktuan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
Dengan Variabel Intervening
2010, tentang Standar Akuntansi
Pengendalian Intern Akuntansi.
Pemerintah. Melalui
Jurnal SNA X111. Universitas
(www.google.com) [16/09/2013]
Sebelas Maret Surakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2005, tentang Sistem Informasi Yenita, Devi. 2010. Pengaruh Pengetahuan
Keuangan Daerah. Melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan
(www.google.com) [16/09/2013] Dan Pengawasan Inspektorat
Terhadap Nilai Informasi Laporan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun Keuangan SKPD (Studi Empiris
2007, Tentang Perangkat Daerah. Pada Instansi Pemerintah Daerah Di
Melalui (www.google.com) Kota Padang). Skipsi. FE UNP
[16/9/2013]
Yuliani, Syafrida. 2010. Pengaruh
Roviyantie, Devi. 2011. Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan
Kompetensi Sumber Daya Manusia Sistem Informasi Akuntansi
Dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Peran
Keuangan Daerah Terhadap Internal Audit Terhadap Kualitas
Kualitas Laporan Keuangan Daerah. Laporan Keungan Pemerintah
Skripsi. Universitas Siliwangi Daerah (Studi Empiris Pada
Pemerintah Kota Banda Aceh).
Sawyer, Lawrence B, 2005. Internal Jurnal telaah dan riset akuntansi Vol
Auditing. Edisi 5. Penerbit Salemba Empat. 3 No 2 hal 206-220.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Gusforni, Rosita. 2011. Pengaruh Persepsi
Bandung: Alfabeta Kemudahan Penggunaan Terhadap
Minat Untuk Menggunakan Sistem
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi : Informasi Keuangan Daerah Dengan
Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Persepsi Kemanfaatan Dan Sikap
Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta Atas Penggunaan Sebagai Variabel
Soemarso S.R. 2009. Akuntansi Suatu Antara (Studi Pada SKPD Kota
Pengantar. Edisi Kelima. Jakarta: Solok). Skripsi. FE UNP
Salemba Empat LAMPIRAN
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian 1. Statistik Deskriptif
Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Descriptive Statistics

Std.
Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi
Akuntansi. Yogyakarta: Andi N Min Max Mean Deviation

Y 50 41 55 48.58 3.780

22
X1 50 34 45 39.46 3.092 1 (Con
-2.244 2.984 -.752 .456
stant)
X2 50 28 40 36.90 3.677 X1 .081 .089 .166 .909 .368
X3 50 43 75 64.30 8.264 X2 .039 .072 .095 .541 .591

Valid N X3 .000 .028 -.005 -.032 .974


50
(listwise) a. Dependent
Variable:RES2
3. Hasil Analisis Data
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
a. Uji Normalitas Residual
Model Summary
R Adjusted R Std. Error of the
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Model R Square Square Estimate
Unstandardi- a
1 .678 .459 .424 2.869
ed Residual
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
N 50
Normal Parameters
a
Mean .0000000
b. Persamaan Regresi
a
Std. Coefficients
2.77963740
Deviation Unstandardized Standardized
Most Extreme Differences Absolute .178 Coefficients Coefficients
Positive .083 Model B Std. Error Beta t Sig.
Negative -.178
1 (Con
Kolmogorov-Smirnov Z 1.257 14.340 5.660 2.534 .015
stant)
Asymp. Sig. (2-tailed) .085 X1 .607 .168 .496 3.607 .001
a. Test distribution is Normal.
X2 .039 .136 .038 .284 .778
X3 .138 .052 .301 2.635 .011
b. Uji Multikolienaritas
a. Dependent Variable: Y
a
Coefficients

Collinearity Statistics
c. Uji F
b
ANOVA
Model Tolerance VIF
Sum of Mean
1 (Constant) Model Squares df Square F Sig.
a
X1 .621 1.611 1 Regression 321.587 3 107.196 13.025 .000
X2 .671 1.490 Residual 378.593 46 8.230
X3 .898 1.113 Total 700.180 49
a. Dependent Variable: Kualitas laporan keuangan
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
c. Uji Heterokedastisitas
b. Dependent Variable: Y
a
Coefficients
Standard
ized
Unstandardized Coefficie
Coefficients nts
Std.
Model B Error Beta t Sig.

23

You might also like