You are on page 1of 4
Resume materi “Inyestasi Pada Instrumen Ekuitas” A. Deefinisi Instrumen Ekuitas Dan Investasi Pada Instrumen Ekuitas Menurut PSAK 50 (Revisi 2014) Instrument Keuangan : Penyajian, instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu antitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Pada Perseroan Terbatas, hak residual ini terdapat pada saham sehingga instrumen ekuitas yang akan dibahas pada bab ini adalah saham biasa. Investasi pada instrumen ekuitas mencerminkan kepemilikan atassahamyang diterbitkan oleh entitas lain. Pada PSAK 50 ( Revisi 2014 ) dinyatakan bahwa investasi pada instrument ekuitas yang diterbitkan entitas lain memenuhi definisi_ instrument keuangan, yaitu aset keuangan. Pihak yang memperoleh kepemilikan sahamdisebut investor sedangkan pihak yang menerbitkan saham disebut investee. B. Karakteristik Saham Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sahammemberikan hak kepada pemiliknya untuk: 1. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS). 2. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi. 3. Menjalankan hak lainnya berdasarkan undang-undang ini. Hak suara yang dimiliki oleh investor memungkinkan investor memengaruhi atau mengendalikan keputusan atau kebijakan pada Perseroan Terbatas. Karakteristik inilah yang membedakan dengan investasi pada instrumen utang, dimana hak investor pada instrument utang hanya sebatas penerimaan bunga dan pengembalian pokok utang. METODE BIAYA DAN NILAI WAJAR trument ekuitas Dalam PSAK 55 (Revisi 2015), asset keuangan berupa investasi pada diukur pada nilai wajar, sedangkan investasi pada instrument ekuitas yang tidak memiliki koutasi dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, dapat diukur pada biaya perolehan. Pada metode biaya, investasi diakui dan diukur sebesar nilai perolehannya, sehingga jika tidak terdapat penambahan dan penjualan pada investasi tersebut, maka nilai investasi tiaak akan berubah dan disajikan jika sebesar nilai perolehan, Karena acuan pengakuan, pengukuran, dan penyajian adalah biaya perolehan, maka disebut dengan metode biaya. Sementara itu, pada metode nilai wajar investasi awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Namun, selanjutnya diukur pada nilai wajar dan disajikan juga pada nilai wajar tanggal pelaporan, Oleh karena acuan pengukuran dan penyajian adalah nilai wajar, maka disebut dengan metode nilai wajar. © Pengakuan dan Pengukuran Pada metode biaya, investasi pada awalnya diakui sebesar baiaya perolehan. Setelah pengakuan awal, investasi tetap diukur pada biaya perolehan. Ketika investee mengumumkan dividen, investor mengakuinya sebagai pendapatan secara proporsional atas kepemilikan sahamnya. Nilai investasi dengan metode biaya hanya berubah jika ditambah, dijual atau mengalami penurunan nilai. Sedangkan pada metode nilai wajar, perlakuan akuntansinya hampir sama denga metode biaya, kecuali setelah pengakuan awal, investasi diukur pada nilai wajar. © Penyajian dan Pengungkapan Pada metode biaya, investasi disajikan tetap sebesar biaya perolehan yang juga merupakan nilai tercatatnya. Sedangkan pada metode nilai wajar, nilai tercatat investasi disesuaikan terhadap nilai wajar pada tanggal pelaporan sesuai ketentuan pada PSAK 55 (Revisi 2014). METODE EKUITAS © Pengakuan dan Pengukuran Berdasarkan PSAK 15 (Revisi 2014) , investasi denga metode ekuitas pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, investasi diukur secaraproporsional tethadap nilai ekuitas entitas asosiasi. Perubahan atas nilai ekuitas entitas asosiasi di antaranya dapat terjadi akibat: 1. Pengakuan Jaba atau rugi bersih entitas asosiasi (meningkat atau menurun). 2. Pembagian dividen oleh entitas asosiasi (menurun). 3. Pengakuan penghasilan komprehensif lain oleh entitas asosiasi (meningkat atau menurun). © Alokasi Selisih atas Biaya Perolehan Investasi PSAK 15 (Revisi 2014) menyatakan bahwa pada saat _perolehan investasi, setiap selisih antara biaya perolehan investasi dengan bagian entitas atas nilai wajar neto aset dan liabilitas teridentifikasi dari investee dicatat dengan cara sebagai berikut : 1, Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan. 2. Setiap selisih lebih bagian entitas atas nilai wajar neto aset dan liabilitas teridentifikasi dari investee terhadap biaya perolehan investasi dimasukkan sebagai penghasilan dalam menentukan bagian entitas atas laba rugi entitas asosiasi atau ventura bersama pada periode investasi diperoleh. © Penghentian Pengakuan Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi (hilangnya pengaruh signifikan), yaitu ketika: 1. Investasi_ menjadi investasi_ pada anak perusahaan, maka investor mencatat investasinya sesuai dengan PSAK 22 (Revisi 2010) dan PSAK 65. 2. Menjual sebagian investasinya dan sisa kepentingan dalam entitas asosiasi merupakan aset keuangan, maka investor mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar sesuai PSAK 55 (Revisi 2014). Investor mengakui dalam laba rugi selisih apa pun antara: a, Nilai wajar sisa kepentingan apapun dan hasil apa pun dari epelepasan sebagian kepentingan pada entitas asosiasi atau ventura bersama. b. Jumlah tercatat investasi pada tanggal penggunaan metode ekuitas dihentikan, © Penyajian dan Pengungkapan Pada metode ekuitas investasi disajikan pada nilai tercatatnya, Sedangkan Bagian Laba atas entitas asosiasi di sajikan dalam Laporan Laba Rugi dalam pos tersendiri, Berikut contoh penyajian dan pengungkapan atas investasi dengan metode biaya dan nilai wajar. Pengungkapan yang disyaratkan PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain terkait investasi pada entitas asosiasi adalah untuk setiap entitas asosiasi yang material bagi entitas pelapor : 1. Nama pengaturan bersama satu entitas asosiasi. 2. Sifat hubungan entitas dengan pengaturan bersama atau entitas asosiasi (sebagi contoh, dengan menggambarkan sifat aktivitas pengaturan bersama dan entitas asosiasi dan apakah mereka strategis terhadap aktivitas entitas). 3. Lokasi utama kegiatan usaha (dan negara tempat pendirian, jika dpat diterapkan dan berbeda dari lokasi utama kegiatan usaha) pengaturan bersama atau entitas asosiasi. 4. Proporsi bagian kepentingan atau penyertaan modal yang dimiliki oleh entitas dan, jika berbeda, proporsi hak suara yang dimiliki (jika dapat diterapkan). ISU LAIN SEPUTAR METODE EKUITAS © Nilai Tercatat Investasi Negatif Pada Metode Ekuitas Jika nilai tercatat investasi menjadi nol atau negatif akibat bagian investor techadap rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi maka investor menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. ¢) Transaksi Hulu dan Hilir Dalam praktiknya, banyak terjadi transaksi antara investor dengan entitas asosiasi. ‘Transaksi tersebut dapat berupa jual beli aset ataupun jasa yang menghasilkan keuntungan atau kerugian. Jika investor bertindak sebagai pihak penjual dan entitas asosiasi sebagai pembeli maka transaksi tersebut disebut transaksi hulu, dan jika sebaliknya disebut transaksi hilir. Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara investor dan entitas asosiasinya diakui dalam laporan keuangan investor tersebut hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas keuntungan atau kerugian entitas asosiasi yang dihasilkan dari transaksi tersebut dicliminasi. Contoh transaksi hilir adalah penjualan aset dari entitas asosiasi kepada investor. Contoh transaksi hulu adalah penjualan aset dari investor kepada entitas asosiasinya.

You might also like