421 Perubahan Jumlah Pemilih Tiap TPS Ok

You might also like

You are on page 1of 2
KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Nomor 1 421/PL.02.1-80/01/KPU/VI/2020 Jakarta, 5 Juni 2020 Sifat : Segera Lampiran ; - Perihal : Perubahan Jumlah Pe1 untuk Pemetaan TPS Pemilihan Serentak Tahun 2020 Yth. 1. Ketua KPU Provinsi 2. Ketua KPU Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia Sehubungan dengan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI dengan Menteri Dalam Negeri, KPU RI, Bawaslu RI, dan DKPP RI pada tanggel 3 Juni Tahun 2020 menyepakati bahwa dalam rangka penerapan protokol Kesehatan Covid-19 pada pelaksanaan tahapan lanjutan Pemilihan Serentak Tahun 2020, jumlah pemilih tiap TPS perlu dilakukan penataan kembali yang sebelumnya paling banyak 800 pemilih tiap TPS, menjadi paling banyak 500 pemilih tiap TPS. Mengingat tahapan pemutakhiran data pemilih untuk Pemilihan Serentak Tahun 2020 akan segera dilanjutkan, perlu disampaikan beberapa hal sebagai berikut: 1. KPU Provinsi mencermati kembali dengan saksama rekapitulasi usulan Penambahan TPS masing-masing berdasarkan data yang telah dikirimkan ke KPU RI (terlampir). Terhadap data tersebut apabila KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota mempunyai _usulan penambahan TPS, maka dapat dikirimkan melalui surat elektronik dengan alamat mutarlih@kpu.go.id; 2. KPU Kabupaten/Kota pada saat melakukan restrukturisasi atau regrouping TPS yang memiliki jumlah pemilih tiap TPS lebih dari 500 pemilih, tetap memperhatikan aturan sebagaimana tercantum dalam Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilinan Umum Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, antara lain: tidak memisahkan Pemilih dalam satu keluarga pada TPS yang berbeda serta diupayakan untuk tidak memecah Rukun Tetangga (RT) atau sebutan lainnya; 3. KPU Kabupaten/Kota yang memiliki jumlah pemilih tiap TPS kurang dari dan/atau sama dengan 500 pemilih, tidak perlu dilakukan restrukturisasi TPS; 4. KPU Kabupaten/Kota dalam melaksanakan kegiatan di atas, tetap melibatkan dan berkoordinasi dengan KPU Provinsi; 5. KPU Provinsi melakukan monitoring dan supervisi terhadap KPU Kabupaten/Kota selama proses berlangsung serta _mempunyai data/informasi yang sama dengan KPU Kabupaten/Kota. Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

You might also like