You are on page 1of 9

Rekayasa dan Uji Kinerja Prototipe Destilator Skala Laboratorium

Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)

REKAYASA DAN UJI KINERJA PROTOTIPE DESTILATOR SKALA


LABORATORIUM
Design and Performance Test of Distilator Prototype of Laboratory Scale

Suhardi1)*
1)
Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember
*E-mail: hardi.ftp@unej.ac.id

ABSTRACT

Laboratory equipment is quite expensive so amount of the equipment in the laboratory is


very limited, considering the procurement of laboratory equipment is not always needs budgete
annually by the college. It takes creativity laboratory manager to improve the performance of
laboratory equipment so that the equipment can support educational activities. This research used
two steps were: (1) design of destilator prototipe, include: functional and structural design, (2)
performance test include: functional test, test alcohol produce, the rate of destilation, dan
Efficiency of distillation. Desain and performance test was processed in agricultural engineering
laboratory, agricultural technology faculty of Jember Univiersity. The result showed that as a
functional and structural design it was can operate with dimensions were, bolier capacity 1 liter,
height of destiltor prototype 52cm. At the performance test of alcohol produced showed that the
higher of alcohol produced without the perforated plate disc on factionating column was 82.5%.
The higher of distilation rate with three the perforated plate discs was 5,75 ml/minute. The higher
of distillation efficiency with three the perforated plate discs was 97.41%.

Keywords: performance tests, efficiency of distillation, alcohol, distilator prototype

PENDAHULUAN praktikum di laboratorium. Namun,


Laboratorium merupakan tempat menyediakan peralatan laboratorium yang
bagi dosen dan PLP untuk mendalami memadai tidak semudah yang
konsep, mengembangkan metode dibayangkan. Pengadaan peralatan
praktikum, dan mengembangkan kinerja laboratorium dari dana APBN memerlukan
peralatan. Laboratorium juga berfungsi kajian yang sangat mendalam khususnya
sebagai tempat bagi mahasiswa untuk dalam menentukan skala prioritas
belajar memahami aplikasi teori melalui kebutuhan peralatan masing-masing
kegiatan praktikum dengan menggunakan laboratorium. Berdasarkan kenyataan
peralatan laboratorium. Pada umumnya tersebut, diperlukan kreativitas pengelola
peralatan laboratorium tergolong mahal laboratorium untuk merekayasa dan
sehingga jumlah peralatan di laboratorium mempertahankan serta meningkatkan
sangat terbatas, mengingat pengadaan kinerja peralatan laboratorium agar
peralatan laboratorium tidak selalu peralatan tersebut dapat menunjang
dianggarkan setiap tahun oleh pihak kegiatan pendidikan khususnya kegiatan
perguruan tinggi. penelitian dan praktikum. Kreativitas
Tersedianya peralatan laboratorium tersebut dapat diwujudkan melalui
yang memadai sangat berpengaruh rekayasa peralatan atau uji kinerja
terhadap keberhasilan kegiatan penelitian peralatan yang telah ada di laboratium agar
dosen maupun mahasiswa serta kegiatan

67
Rekayasa dan Uji Kinerja Prototipe Destilator Skala Laboratorium
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)

berfungsi lebih baik dan efisien khususnya yang dilengkapi termometer; (c) coil
prototipe destilator. pendinginan; dan (d) perlengkapan lainnya
Rekayasa dan uji kinerja prototipe yang mendukung peralatan destilator
destilator bertujuan untuk memenuhi (Suryanto, 2009).
kebutuhan peralatan destilasi di Mulai
laboratorium sebagai sarana penunjang
kegiatan penelitian maupun praktikum
mahasiswa. Perekayasaan
Pada proses rekayasa prototipe
destilator diperlukan adanya analisis Pembuatan alat
perancangan yang bertujuan untuk
menentukan kebutuhan komponen- Uji kinerja
komponen yang digunakan dalam
Tidak
pembuatan destilator. Analisis ini terdiri Modifikasi Alat beroperasi
dari analisis fungsional dan analisis
struktural. Dalam analisis fungsional Ya
dilakukan penentuan komponen-komponen Laporan
yang diperlukan untuk membuat prototipe
Gambar 1. Diagram alir penelitian
destilator sedangkan analisis struktural
menentukan bentuk dan komponen-
Perekayasaan prototipe dalam
komponen yang sesuai dengan besarnya
bentuk gambar dilakukan dengan
kebutuhan bahan yang digunakan (Susilo,
menggunakan program Visio 2007.
2009).
Rekayasa fungsional terdiri dari rekayasa
boiler dengan pemanas listrik yang
METODE PENELITIAN
berfungsi sebagai penampung dan
pemanas bahan destilat. Kolom fraksinasi
Alat dan Bahan
dan kondensor dirakit menjadi satu kesatan
Alat yang digunakan antara lain 1
melalui proses pengelasan dan dapat
termometer, gelas ukur 50 ml dan 100 ml,
dibongkar pasang pada boiler. Kolom
alkoholmeter, dan kontrol suhu otomatis.
fraksinasi berfungsi sebagai pemurni
Sementara bahan yang digunakan adalah
etanol dan kolom kondensor berfungsi
alkohol 97% dan aquades.
sebagai penyerap panas uap etanol sehinga
berubah menjadi cair melalui proses
Tahapan Penelitian
kondensasi. Pada bagian ujung kolom
Penelitian ini dibagi dalam dua
fraksinasi ditempatkan termokopel yang
tahap yaitu rekayasa prototipe destilator
dihubungkan dengan temperature
dan uji kinerja. Penentuan bentuk dan
controller. Temperature controller ini
komponen dilakukan pada proses
berfungsi untuk mengatur suhu destilasi
rekayasa, sementara untuk mengetahui
sekaligus sebagai pemutus arus listrik ke
kadar alkohol, laju dan efisiensi destilasi
boiler, sehingga pada saat suhu di ujung
dilakukan pada proses uji kinerja. Adapun
kolom fraksinasi mendekati suhu hasil
diagram alir penelitian dapat dilihat pada
pengaturan temperature controller maka
Gambar 1.
secara otomatis pemanas listrik pada boiler
akan mati.
Rekayasa prototipe destilator
Proses rekayasa struktural prototipe
Rekayasa destilator sederhana terdiri
destilator skala laboratorium ini meliputi:
dari beberapa komponen, antara lain: (a)
(a) rekayasa boiler berkapasitas 1 liter
tungku pemasak (boiler) dilengkapi
dengan pemanas listrik berdaya 180 watt;
dengan termometer; (b) menara destilasi
dan (b) rekayasa kolom fraksinasi dan

68
Rekayasa dan Uji Kinerja Prototipe Destilator Skala Laboratorium
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)

kolom kondensor yang dirakit menjadi harus dijaga agar tetap konstan yaitu
satu kesatuan terbuat dari bahan pipa baja pada titik didihnya sehingga air dalam
dengan diameter 6,35 cm dan tebal 0,20 campuran etanol tidak ikut menguap.
cm. Pada kolom fraksinasi dilengkapi 3. Laju Distilasi
dengan plat besi berlubang dengan tebal 2 Laju distilasi digunakan untuk
mm dan diameter 0,18 cm. Sementara pada mengetahui kecepatan proses distilasi
bagian dalam kolom kondensor dilengkpai yang terjadi. Cara perhitungannya
dengan lilitan pipa kuningan dengan adalah dengan membagi banyaknya
panjang 20 cm. etanol hasil distilasi dibagi dengan
lamanya proses distilasi.
Uji kinerja prototipe Prinsip pengujian kinerja prototipe
Uji kinerja prototipe destilator destilator dilakukan dengan memisahkan
dilakukan dengan perlakuan tanpa plat cairan ke dalam fraksi-fraksi, yakni
piringan berlubang dan menggunakan plat kelompok yang mempunyai kisaran titik
piringan berlubang yang terdiri dari 2 dan didih tertentu (destilasi bertingkat),
3 plat piringan berlubang yang (Agustin et al. tanpa tahun).
ditempatkan pada bagian kolom fraksinasi. Prosedur uji kinerja prototipe
Proses destilasi pada perlakuan destilator sebagai berikut: (a) satukan
menggunakan dan tanpa menggunaan plat bagian-bagian dari prototipe destilator; (b)
berlubang dilakukan 2 kali ulangan dengan
masukkan piringan plat berlubang yang
waktu destilasi 30 menit, 60 menit, 90
menit dan 120 menit. terdiri dari 2 piringan plat berlubang; (c)
Pengujian kinerja alat destilasi ini encerkan alkohol 97% dengan aquades
bertujuan untuk mengetahui tingkat sampai kadar alkohol menjadi 40%; (d)
efisiensi destilasi dan laju destilasi. Susilo masukkan larutan alkohol 40% sebanyak
(2009) menyatakan bahwa parameter yang 500 ml ke dalam boiler; (e) Atur suhu
digunakan dalam pengujian alat destilasi
temperature controller pada suhu 78oC;
meliputi:
1. Konsentrasi Etanol (f) panaskan larutan alkohol tersebut, catat
Dalam pengujian alat volume dan kadar alkohol hasil destilasi
menggunakan bahan etanol yang telah setiap 30 menit selama 2 jam; (g) catat dan
diketahui kadarnya, pada umumnya ukur kadar alkohol hasil destilasi dengan
menggunakan alkohol 97% yang alkoholmeter; (h) ulangi langkah a - f
banyak tersedia di pasaran. Sebelum untuk kolom fraksianasi dengan 3
dilakukan destilasi, bahan etanol ini
piringan plat berlubang dan tanpa piringan
diencerken dengan menambahkan
aquades hingga diperoleh konsentrasi plat berlubang; dan (i) hitung laju destilasi
sesuai dengan perlakuan yang dan efisiensi destilasi
diinginkan. Penentuan konsentrasi awal
bertujuan untuk mengetahui besarnya Laju destilasi dengan rumus:
tingkat efisiensi dari alat ini untuk
memurnikan bahan etanol. ...(1)
2. Suhu
Suhu dalam proses distilasi sangat Efisiensi destilasi dengan rumus
menentukan tingkat keberhasilan dalam (Marjoni, 2014):
proses pemurnian bahan. Titik didih
etanol adalah 78.5ºC sedangkan titik
didih air yaitu pada 100ºC. Dalam
.....(2)
proses distilasi, suhu kolom bawah

69
Rekayasa dan Uji Kinerja Prototipe Destilator Skala Laboratorium
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)

HASIL DAN PEMBAHASAN dihubungkan dengan temperatur


controller. Penghubung arus listrik
Rekayasa Prototipe Destilator menggunakan temperatur controller
Prototipe destilator ini terdiri dari yang dilengkapi dengan konektor listrik
boiler, kolom fraksinasi, dan kolom dan saklar pemutus arus listrik.
kondensor. Kapasitas prototipe destilator Konstruksi dan komponen dari
ini adalah 1 liter bahan destilat. Sruktur prototipe destilator dapat dilihat pada
prototipe meliputi: Gambar 2, 3, 4.
1. Boiler Pengujian secara fungsional
Boiler berfungsi untuk memanaskan air prototipe destilator ini dilaksanakan di
hingga menghasilkan uap panas dan laboratorium Teknik Pengendalian dan
selanjutnya mengalirkannya ke dalam Konservasi Lingkungan Jurusan Teknik
kolom bawah melalui pipa spiral yang Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian.
berfungsi sebagai koil pemanas. Hasil uji fungsional menunjukkan bahwa
Sumber pemanas boiler adalah kompor bagian dari komponen prototipe destilator
listrik. telah berfungsi dengan baik sesuai dengan
2. Kolom fraksinasi hasil rekayasa. Boiler dengan pemanas
Kolom fraksinasi terbuat dari pipa besi listrik akan mati secara otomatis apabila
dengan diameter luar 6,35 cm, tebal 0.2 suhu pada temperature controller
cm serta panjang 40 cm. Kolom menunjukkan angka suhu lebih rendah
fraksinasi dilengkapi dengan piringan atau lebih tinggi ± 3oC dari hasil
yang terbuat dari bahan plat besi pengaturan yaitu 78oC dan hidup kembali
dengan ketebalan 0.2 cm yang disertai apabila suhu turun, sehinga suhu pada
lubang-lubang kecil. Kolom fraksinasi boiler lebih stabil. Kolom fraksinasi dan
berfungsi sebagai pemurni etanol kondensor telah berfungsi dengan baik
dengan menggunakan sistem tray yang pula, dimana pada proses uji fungsional ini
dipasang secara bertingkat-tingkat. prototipe destilator mampu menghasilkan
3. Kondensor bioetanol.
Pipa dia 11/2"
Kondensor terbuat dari bahan pipa besi Air keluar
Konektor listrik
dengan diameter luar 6,53 cm, tebal 0,2 ke heater
Termokopel
cm dan panjang 25 cm. Kondensor Temperature
berfungsi sebagai penukar panas yaitu Controller

dengan menyerap panas dari uap etanol


25 cm

ke air yang melewati kondensor


Kran air
sehinggi terjadi proses kondensasi. Piringan
40 cm

plat
4. Kontrol suhu otomatis berlubang Air masuk

Untuk mengontrol suhu pada kolom


fraksinasi secara otomatis, digunakan Bioetanol

Termometer
temperature controller yang telah
dimodifikasi dengan penambahan
termokopel dan rangkaian saklar listrik
untuk memutuskan arus listrik ke power
12 cm

Broiler
boiler. 1 unit kontrol suhu otomatis
terdiri dari 1 unti termokopel, 1 unit
temperatur controller, dan 1 unit saklar Pemanas
listrik/heater
pemutus arus listrik. Sensor pada
termokopel ditempatkan di ujung kolom
fraksinasi dan mulut kondensator,
Gambar 2. Rangkaian prototipe destilator skala
kemudian kabel termokopel
laboratorium

70
Rekayasa dan Uji Kinerja Prototipe Destilator Skala Laboratorium
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)

Gambar 3. Rangkaian kontrol suhu otomatis

Termokopel

Saklar
Temp.
Controller

Gambar 4. Prototipe destilator skala laboratorium

Uji Kinerja yang lebih tinggi, banyak mengandung


Destilasi bertingkat (fraksionasi) cairan yang lebih atsiri (mudah menguap)
digunakan untuk komponen yang memiliki sedangkan cairan yang yang kurang atsiri
titik didih berdekatan. Pada dasarnya sama lebih banyak dalam kondensat. Di puncak
dengan destilasi sederhana, hanya saja kolom, termometer digunakan untuk
memiliki kondensor yang lebih banyak mengukur suhu fraksi pertama yang kaya
sehingga mampu memisahkan dua dengan komponen yang lebih mudah
komponen yang memliki perbedaan titik menguap, (Nurhidayati, 2011).
didih yang bertekanan. Pada proses ini Uji kinerja prototipe destilator ini
akan didapatkan substan kimia yang lebih bertujuan untuk mengetahui kinerja dan
murni, kerena melewati kondensor yang tingkat keberhasilan alat dalam proses
banyak. Pemisahkan dua jenis cairan yang destilasi menggunakan 2 tingkat piringan
sama-sama mudah menguap dapat plat berlubang, 3 tingkat piringan plat
dilakukan dengan destilasi bertingkat. berlubang, dan tanpa piringan plat
Destilasi bertingkat sebenarnya adalah berlubang yang ditempatkan pada kolom
suatu proses destilasi berulang. Proses fraksinasi. Pengujian dilakukan dengan
berulang ini terjadi pada kolom fraksional. menggunakan sampel alkohol 97% yang
Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat telah diencer dengan aquades sampai kadar
dimana pada setiap plat terjadi alkohol 40%. Uji kinerja prototipe
pengembunan. Uap yang naik pada plat destilator dilakukan dengan pengaturan

71
Rekayasa dan Uji Kinerja Prototipe Destilator Skala Laboratorium
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)

suhu destilasi 78oC pada temperatur dihasilkan sebesar 82% dan cenderung
controller. Sementara untuk waktu menurun sampai 72,5% pada menit ke 120.
pengamatan dilakukan pada kurun waktu Pada destilasi dengan menggunakan 3
30 menit, 60 menit, 90 menit dan 120 tingkat piringan plat berlubang kadar
menit dengan parameter pengamatan alkohol rata-rata yang dihasilkan sebesar
meliputi kadar alkohol dan volume hasil 81% dan cenderung menurun sampai 74%
destilasi. Hasil uji kinerja prototipe pada menit ke 120 Semakin lama proses
destilator dapat dilihat pada Gambar 5, 6, destilasi berlangsung maka semakin
7. menurun pula kadar alkohol yang
dihasilkan seiring meningkatnya suhu pada
84 boiler dan semakin banyaknya fase cair
82,5 lain yang menguap bersama uap alkohol.
82 82 Penurunan kadar alkohol pada proses
80,5
Kadar Alkohol (%)

81 destilasi menggunakan piringan plat


80 80
79 berlubang terjadi karena suhu pada boiler
78,5
78 dan temperature controller sangat
76,5 berbeda, dimana pada waktu destilasi 30
76,25
76 75,5 menit suhu boiler mencapai 85oC
74 74
sementara pada temperature controller
yang ditempatkan pada ujung kolom
72,5 fraksinasi menunjukkan 77-78oC. Pada
72
0 30 60 90 120 waktu destilasi 120 menit suhu boiler
Waktu (menit) mencapai 98oC sementara pada
temperature controller 80-81oC.
Gambar 5. Hubungan waktu dan rata-rata kadar Perbedaan suhu yang sangat tinggi antara
alkohol hasil destilasi dengan 3 suhu di boiler dan suhu di ujung kolom
piringan ( ), 2 peringan ( ) fraksinasi disebabkan karena proses
dan tanpa pirigan ( ) plat berlubang. perambatan panas berlangsung lama,
mengingat penggunaan piringan plat
Gambar 5 menunjukkan bahwa nilai berlubang selain berfungsi untuk memisah
rata-rata kadar alkohol dari hasil 2 kali uap air dan alkohol lebih sempurna, juga
pengulangan tertinggi terjadi pada proses berfungsi untuk menyerap panas dari uap
destilasi tanpa piringan plat berlubang, air sehinga proses pemanasan pada kolom
sementara penggunaan piringan plat fraksinasi berlangsung secara bertahap.
berlubang yang dipasang secara bertingkat Pada kondisi dimana suhu boiler
(2 dan 3 tingkat) berpengaruh terhadap mendekati titik didik air, maka uap air
penurunan kadar alkohol. Hasil destilasi akan semakin banyak terdorong ke kolom
tanpa piringan plat berlubang pada kolom fraksinasi dan lolos melewati piringan plat
fraksinasi menghasilkan kadar alkohol berlubang sehingga kadar alkohol yang
rata-rata tertinggi yaitu 82,5% pada menit dihasilkan menjadi lebih rendah karena
ke 30 dan cenderung menurun sampai tercampur dengan uap air.
75,5% pada menit ke 120. Destilasi Sementara pada proses destilasi
menggunakan piringan plat berlubang tanpa piringan plat berlubang, perbedaan
cenderung mengalami penurunan kadar suhu pada boiler dan ujung kolom
alkohol seiring bertambahnya jumlah fraksinasi tidak terlalu jauh berbeda yaitu
tingkat piringan plat berlubang pada kolom berkisar 82-87oC pada boiler dan berkisar
fraksinasi dan bertambahnya waktu 77-81oC di ujung kolom fraksinasi,
destilasi. Pada destilasi dengan sehingga uap air yang ikut menguap
menggunakan 2 tingkat piringan plat bersama uap etanol cenderung lebih sedikit
berlubang kadar alkohol rata-rata yang
72
Rekayasa dan Uji Kinerja Prototipe Destilator Skala Laboratorium
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)

bila dibandingkan dengan proses destilasi destilasi semakin menurun karena


dengan menggunakan piringan plat kandungan alkohol yang ada dalam larutan
berlubang. destilat semakin sedikit dan volume hasil
7 destilasi cenderung menurun pula.

6 5,75 120
5,25 95,59 97,41
5,12 100 90,66 96,38
Laju Desilasi (ml/jam)

5 94,59 95,88

Efisiensi Destilasi (%)


87,96 94,43
3,83 80 69,86 85,52
4
3,67
3,54 64,52
2,79 60 63,30
3
2,74
2,19
2,66
2,22 40
2 2,17
20
1
0
0 0
0
30 60 90 120
0 30 60 90 120 Waktu (menit)
Waktu (menit)
Gambar 7. Hubungan waktu dan rata-rata efisiensi
Gambar 6. Hubungan waktu dan rata-rata laju destilasi dengan 3 piringan ( ), 2
destilasi dengan 3 piringan ( ), 2 peringan ( ), tanpa pirigan ( )
peringan ( ), tanpa pirigan ( ) plat berlubang
plat berlubang.

Gambar 6 menunjukkan bahwa nilai Gambar 7 menunjukkan bahwa nilai


laju destilasi rata-rata dari 2 kali rata-rata dari 2 kali ulangan efisiensi
pengulangan tertinggi terjadi pada proses destilasi tertinggi terjadi pada proses
destilasi dengan 3 tingkat piringan plat destilasi dengan 3 tingkat piringan plat
berlubang pada kolom fraksinasi, berlubang pada kolom fraksinasi sebesar
sementara proses desilasi tanpa plat 97,41%, sementara proses desilasi tanpa
berlubang pada kolom fraksinasi piringan plat berlubang pada kolom
menunjukkan nilai laju destilasi paling fraksinasi menunjukkan nilai efisiensi
rendah. Secara umum laju destilasi destilasi paling rendah yaitu 95,88%.
tertinggi terjadi pada waktu destilasi 30 Secara umum efisiensi destilasi tertinggi
menit sebesar 5,75ml/menit pada kolom terjadi pada waktu destilasi 120 menit,
fraksinasi dengan 3 tingkat piringan plat karena pada proses destilasi selama 120
berlubang, 5,25ml/menit pada menit pada menit ini menghasilkan volume alkohol
kolom fraksinasi dengan 2 tingkat piringan mendekati volume alkohol pada larutan
plat berlubang, dan 5,12 ml/menit pada destilat sebelum dilakukan destilasi. Pada
kolom fraksinasi tanpa plat berlubang. destilasi dengan 3 tingkat piringan plat
Tingginya laju destilasi ini karena pada berlubang menghasilkan volume alkohol
proses destilasi selama 30 menit, proses rata-rata sebesar 263,3 ml dengan kadar
penguapan uap etanol berlangsung optimal alkohol rata-rata 74%, sehingga volume
karena suhu boiler masih berkisar 78-85oC alkohol murni rata-rata dari 2 kali ulangan
dan suhu pada ujung kolom fraksinasi sebesar 194,83 ml, sementara volume
berkisar 79-81oC. larutan destilat sebanyak 500 ml dengan
Pada proses destilasi selam 60 menit kadar alkohol 40% menunjukkan pada
sampai dengan 120 menit berikutnya, laju

73
Rekayasa dan Uji Kinerja Prototipe Destilator Skala Laboratorium
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)

larutan ini kandungan alkohol murni fraksinasi menghasilkan laju destilasi rata-
sebanyak 200 ml. rata tertinggi yaitu 5,75 ml/menit,
Mengingat tujuan dari penggunaan sementara penggunaan 2 tingkat piringan
kolom fraksinasi bertingkat dengan plat berlubang pada kolom fraksinasi
piringan plat berlubang adalah untuk menghasilkan laju destilasi 5,25 ml/menit,
memisahkan uap campuran senyawa cair dan 5,12 ml/menit pada destilasi tanpa
yang titik didihnya hampir sama/tidak piringan plat berlubang.
begitu berbeda, dan adanya penghalang Uji kinerja prototipe destilator
dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap terhadap efisiensi destilasi pada menit ke
yang titik didihnya sama akan sama-sama 120 menunjukkan bahwa destilasi dengan
menguap atau senyawa yang titik didihnya 3 tingkat piringan plat berlubang pada
rendah akan naik terus hingga akhirnya kolom fraksinasi menghasilkan efisiensi
mengembun dan turun sebagai destilat, destilasi rata-rata tertinggi yaitu 97,41 %,
sedangkan senyawa yang titik didihnya sementara penggunaan 2 tingkat piringan
lebih tinggi, jika belum mencapai harga plat berlubang pada kolom fraksinasi
titik didihnya maka senyawa tersebut akan menghasilkan efisiensi destilasi rata-rata
menetes kembali ke dalam boiler, yang 96,38%, dan 95,88% pada destilasi tanpa
akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus piringan plat berlubang.
akan mencapai harga titik didihnya.
Senyawa tersebut akan menguap, UCAPAN TERIMAKASIH
mengembun dan turun/menetes sebagai Ucapan terimakasih ditujukan
destilat, sehingga penggunaan piringan kepada Ketua Laboratorium Teknik
plat berlubang pada kolom fraksinasi Pengendalian dan Konservasi Lingkungan
bertingkat dapat meningkatkan efisiensi Jurusan Teknik Petanian Fakultas
destilasi. Berdasarkan hasil percobaan, Teknologi Pertanian Universitas Jember
penggunaan piringan plat berlubang yang telah mendukung secara finansial
dengan 3 tingkat akan menghasilkan terlaksananya penelitian yang berjudul
efisiensi destilasi rata-rata dari 2 ulangan Rekayasa dan Uji Kinerja Prototipe
sebesar 97,41%; penggunaan piringan plat Destilator Skala Laboratorium, guna
berlubang dengan 2 tingkat menghasilkan mendukung pegembengan kinerja
efisiensi destilasi rata-rata 96,38%; dan peralatan khususnya prototipe destilator
tanpa piringan plat berlubang skala laboratorium ini.
menghasilkan rata-rata 95,88%.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN Agustin, N., Wahyuningrum, L.,
Uji kinerja prototipe destilator Harjunowibowo, D. (Tanpa Tahun).
terhadap kadar alkohol yang dihasilkan “Rancang Bangun Teknologi Destilasi
menunjukkan bahwa destilasi tanpa Bioetanol untuk Bahan Bakar
adanya piringan plat berlubang pada Terbarukan”. Surakarta: Laboratorium
kolom fraksinasi menghasilkan kadar Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan
MIPA FKIP Universitas Sebelas Maret
alkohol rata-rata tertinggi yaitu 82,5%;
sementara penggunaan piringan plat Marjoni, R. 2014. Pemurnian etanol hasil
berlubang pada kolom fraksinasi fermentasi kulit umbi singkong
cenderung mengalami penurunan kadar (Manihot utilissima Pohl.) dari limbah
alkohol. industri kerupuk sanjai di Kota Bukit
Uji kinerja prototipe destilator Tiggi berdasarkan suhu dan waktu
destilasi. Parmaclana, 4 (2): 193-200.
terhadap laju destilasi pada menit ke 30
menunjukkan bahwa destilasi dengan 3 Nurhidayati. 2011. Destilasi. Dalam
tingkat piringan plat berlubang pada kolom http://dayzsmileasrainbow.blogspot.com

74
Rekayasa dan Uji Kinerja Prototipe Destilator Skala Laboratorium
Jurnal Agroteknologi Vol. 09 No. 02 (2015)

/2011/04/destilasi.html. [Diakses
Tanggal 7 Mei 2015].
Susilo, S. 2009. “Rancangan Dan Uji Kinerja
Alat Distilasi Etanol Dengan Metode
Rektifikasi”. Skripsi. Departemen
Teknik Pertanian Fakultas Teknologi
Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Suryanto. 2009. Penerapan Teknologi
Bioethanol Berbahan Baku Singkong
Sebagai Sumber Energi Alternatif.
Laporan Akhir Program Iptek Bagi
Masyarakat. Lembaga Pengabdian
Kepada Masyarakat. Universitas
Jember.

75

You might also like