Professional Documents
Culture Documents
20354-Article Text-62677-3-10-20180319
20354-Article Text-62677-3-10-20180319
Luthfi Octafyan Prakoso1*, Hany Yusmaini2, Maria Selvester Thadeus3, Sugeng Wiyono4
Progam Studi Sarjana Kedokteran, UPN “Veteran” Jakarta, Jakarta 12450
1
ABSTRACT
This study aimed to compare the effect of red dragon fruit extract (Hylocereus polyrhizus) and white
dragon fruit extract (Hylocereus undatus) to total cholesterol levels in white rats (Rattus norvegicus).
Total of 30 males white wistar strains were divided into five treatments i.e: (1) standard feed and Na-
CMC 1% (K1), (2) standard feed and quail egg 10ml/kgBW (K2), (3) standard feed, quail egg 10ml/
kgBW and simvastatin dose 0,72mg/day (P1), (4) standard feed, quail egg 10ml/kgBW and red dragon
fruit extract dose 60mg/200gBW/day (P2), (3) standard feed, quail egg 10 ml/kgBW and white dragon
fruit extract dose 120mg/200gBW/day (P3). The intervention was carried out for 14 days after 7 days
acclimatization period. Data was analyzed by One Way ANOVA test and continued with Post Hoc
Bonferroni test (p=0.05). In P2 group, there was a difference of total blood cholesterol level by 25.83
mg/dl compared with the positive control group and statistically significant (p<0.05). In P1 and P3
group there were difference in cholesterol levels of 9.5 mg/dl and 11.5 mg/dl compared with the positive
control group, but not statistically significant (p>0.05). The comparison between red dragon extract
group and white dragon extract showed a non-significant difference (p>0.05). Red dragon fruit extract
and white dragon extract have a potential effect to improve hypercholesterolemia conditions.
Keywords: Rattus norvegicus, red dragon fruit extract, total cholesterol, white dragon fruit extract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pemberian efek ekstrak buah naga merah (Hylocereus
polyrhizus) dan ekstrak buah naga putih (Hylocereus undatus) terhadap kadar kolesterol total pada tikus
putih (Rattus norvegicus). Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur wistar, dikelompokkan menjadi
lima kelompok, yaitu (1) pakan standar dan Na-CMC 1%(K1), (2) pakan standar dan telur puyuh 10ml/
kg/bb(K2), (3) pakan standar, telur puyuh 10ml/kgbb dan Simvastatin dosis 0,72mg/hari (P1), (4) pakan
standar, telur puyuh 10 ml/kgbb dan ekstrak buah naga merah dosis 60 mg/200 g bb/hari (P2), (5)
pakan standar, telur puyuh 10 ml/kgbb dan ekstrak buah naga putih dosis 120 mg/200 g bb/hari (P3).
Intervensi dilakukan selama 14 hari setelah masa aklimatisasi selama 7 hari. Analisis data menggunakan
uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferroni (p=0,05). Pada kelompok P2
terdapat perbedaan kadar kolesterol total sebesar 25,83 mg/dl dibandingkan dengan K2 dan bermakna
secara statistik (p<0,05). Pada kelompok P1 dan P3 terdapat perbedaan kadar kolesterol total sebesar
9,50 mg/dl dan 11,5 mg/dl dibandingkan dengan K2, namun tidak bermakna secara statistik (p > 0,05).
Perbandingan antara kelompok ekstrak naga merah dengan ekstrak naga putih menunjukkan perbedaan
yang tidak bermakna (p>0,05). Ekstrak buah naga merah dan ekstrak naga putih memiliki efek potensial
dalam memperbaiki kondisi hiperkolesterolemia.
Kata kunci: ekstrak buah naga merah, ekstrak buah naga putih, kolesterol total, Rattus norvegicus
*
Korespondensi: Telp: +6281380721010 , Surel: luthfi.octafyan@gmail.com
kus yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40
30 ekor tikus (Rattus norvegicus). mg/hari x 0,018 = 0,72 mg/hari.
Penelitian ini telah mendapatkan persetu- Intervensi. Sampel dikelompokkan secara
juan etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan acak dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu 1) Pak-
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” an standar+CMC 1% (Kontrol Negatif/K1); 2)
Jakarta No : B/830/II/2017/KEPK. Pakan standar+telur puyuh 10ml/kgbb (Kontrol
Positif/K2); 3) Pakan standar+telur puyuh 10ml/
Bahan dan alat kgbb+simvastatin dosis 0,72mg/hari (P1); 4)
Bahan baku ekstrak buah naga diperoleh Pakan standar+telur puyuh 10ml/kgbb+Ekstrak
dari pasar lokal dan merupakan buah naga impor naga merah dosis 60mg/200g bb/hari (P3); 5)
yang berasal dari Binh Thuan, Vietnam. Hewan Pakan standar+telur puyuh 10ml/kgbb+ Ekstrak
coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah naga putih dosis 120mg/200g bb/hari (P4). Sam-
30 ekor tikus putih jantan galur wistar berusia 8 pel dipelihara dalam kandang individu dan di-
minggu dengan berat badan 150-250 g. Tikus pu- berikan nomor sesuai kelompok perlakuan.
tih jantan galur wistar diperoleh dari Laboratori- Tikus pada awalnya diaklimatisasi selama
um Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran tujuh hari dengan diberikan pakan standar dan
Universitas Padjajaran, Bandung. minum aquades ad libitum (Lailani et al. 2013).
Bahan lain yang digunakan dalam peneli- Selanjutnya tikus diberikan perlakuan yang ber-
tian ini adalah Simvastatin, Na-CMC (Carboxy- beda, yaitu kelompok kontrol negatif (K1) hanya
methyl Cellulose), aquadest, telur puyuh, dan mendapat pakan standar dan Na-CMC 1%, ke-
pakan standar Bravo-512. Pemilihan pakan stan- lompok kontrol positif (K2) mendapat pakan
dar Bravo-512 didasarkan pada kemudahan ak- standar, telur puyuh 10ml/kgbb, dan Na-CMC
ses mendapatkannya, serta kemiripan persentase 1%, kelompok perlakuan 1 (P1) mendapat pakan
kandungan zat gizi dalam pakan tersebut dengan standar, telur puyuh 10ml/kgbb dan Simvastatin
pakan standar lainnya (Agustina 2014). dosis 0,72mg/hari, kelompok perlakuan 2 (P2)
Alat yang digunakan antara lain adalah mendapat pakan standar, telur puyuh 10ml/kgbb
kandang hewan coba yang dilengkapi botol mi- dan ekstrak buah naga merah dosis 60 mg/200g
num dan kawat jaring sebagai tempat menaruh bb/hari, kelompok perlakuan 3 (P3) mendapat
pakan, timbangan elektrik, disposible syringe, pakan pakan standar, telur puyuh 10 ml/kgbb
sonde lambung, beker glass, tabung reaksi, ekstrak buah naga putih dosis 120 mg/200 gbb/
spidol, kertas label, skapel, mikropipet, kapas, hari. Perlakuan ini dilakukan selama 14 hari.
alkohol 70%, sarung tangan, reagen-kit koles- Pada hari ke 15, seluruh tikus dipuasakan
terol, dan spektrofotometer. selama 10 jam, lalu dilakukan prosedur pengam-
bilan darah. Darah diambil dari vena kaudalis
Tahapan penelitian ekor tikus. Analisis darah yang dilakukan adalah
Pembuatan ekstrak dan dosis intervensi. analisis kadar kolesterol total dengan metode
Ekstrak buah naga merah dan buah naga putih CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase-Peroxidase
dibuat dengan metode maserasi dengan pelarut Aminoantipyrine Phenol) menggunakan spektro-
etanol 96%. Dosis ekstrak buah naga merah fotometer pada panjang gelombang 500-550 nm
dan ekstrak buah naga putih ditentukan peneliti (Biotec 2011).
dengan melakukan penelitian pendahuluan (pre- Pemeriksaan kolesterol dilakukan seba-
eksperimental) terhadap 3 variasi dosis, yaitu nyak satu kali yaitu setelah pemberian induksi
30mg/200g bb/hari, 60mg/200g bb/hari dan hiperkolesterol dan pemberian terapi. Sebelum
120mg/200g bb/hari. pemeriksaan kolesterol, tikus ditimbang
Bedasarkan hasil penelitian pendahuluan
(pre-eksperimental), dosis ekstrak buah naga Pengolahan dan analisis data
merah adalah 60 mg/200g bb/hari merupakan Data kadar kolesterol total dianalisis de-
dosis terbaik untuk menurunkan kadar koleste- ngan metode One Way ANOVA pada tingkat ke-
rol darah dan dosis ekstrak buah naga putih 120 percayaan 95%. Jika hasil analisis menunjukkan
mg/200g bb/hari merupakan dosis terbaik untuk perbedaan nyata antara kelompok kontrol dan
menurunkan kadar kolesterol darah. kelompok perlakuan, maka dilanjutkan uji Post
Dosis Simvastatin yang digunakan dalam Hoc Bonferroni. Pengolahan data dan analisis
penelitian ini adalah 0,072 mg/hari. Konstanta data dilakukan menggunakan progam SPSS for
konversi dosis dari manusia (70 kg) ke tikus (200 Windows versi 18.0.
g) adalah 0,018. Perhitungan dosis simvastatin
K1 (Kontrol negatif. Tikus diberikan pakan standar dan Na-CMC 1%) 75,33 ± 7,86
K2 (Kontrol positif. Tikus diberikan pakan standar dan telur puyuh 10ml/kgbb) 101,16 ± 12,79
P1 (Tikus diberikan pakan standar, telur puyuh 10ml/kgbb, dan Simvastatin
91,67 ± 15,25
0,72 mg/hari)
P2 (Tikus diberikan pakan standar, telur puyuh 10ml/kgbb, dan Ekstrak buah
75,33 ± 6,34
naga merah 60mg/200 g bb/hari.)
P3 (Tikus diberikan pakan standar, telur puyuh 10ml/kgbb, dan ekstrak buah
89,67 ± 6,56
naga putih 120mg/200 g bb/hari)
Perbedaan kadar kolesterol secara statistik penghambat enzim HMG-KoA reduktase secara
antara kelompok K1 dengan K2 menunjukkan kompetitif, sehingga menyebabkan penurunan
hasil yang bermakna karena memiliki nilai sig- sintesis kolesterol (Brunton et al. 2011).
nifikansi alpha kurang dari 0,05 (p<0,05). Per- Perbedaan kadar kolesterol secara statistik
bedaan kadar kolesterol total ini sesuai dengan antara kelompok K2 dengan P1 tidak menunjuk-
penelitian yang dilakukan Kusuma et al. (2016), kan hasil yang bermakna karena memiliki nilai
yang menyatakan bahwa pemberian telur puyuh signifikansi alpha lebih dari 0,05 (p>0,05). Hal
dosis 10 ml/kgbb dapat meningkatkan kadar ini kemungkinan disebabkan karena simvastatin
kolesterol total secara signifikan dibandingkan belum mencapai efek terapi maksimum pada
kelompok kontrol negatif dalam waktu 14 hari. pemberian selama 14 hari. Simvastatin dapat
Kadar kolesterol total yang tinggi tersebut di- mencapai efek terapi maksimum pada minggu
karenakan meningkatnya jumlah konsumsi asam keempat sampai minggu keenam (Bryant &
lemak jenuh. Asam lemak akan diubah menjadi Kathleen 2011).
asetil KoA melalui oksidasi beta, sedangkan Kadar kolesterol kelompok P2 dan P3
asetil KoA merupakan prekursor dari kolesterol. lebih rendah dibandingkan kelompok K2. Hal
Peningkatan jumlah prekursor akan menyebab- ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah
kan tingginya kadar kolesterol total (Kusuma et naga merah dosis 60mg/200g bb/hari dan ekstak
al. 2016). buah naga putih 120mg/200gbb/hari dapat menu-
hasil uji secara laboratoris, terdapat perbe- runkan kadar kolesterol total darah.
daan kadar kolesterol total antara kelompok K2 Kelompok P2 memiliki perbedaan rata-ra-
dibandingkan dengan kelompok P1, P2, P3. Kadar ta kadar kolesterol total yang lebih besar diban-
kolesterol kelompok P1 lebih rendah dibanding- dingkan dengan kelompok P3 apabila diban-
kan kelompok K2. Hal ini menunjukkan bahwa dingkan dengan kelompok kontrol positif. Hal
pemberian simvastatin dosis 0,72mg/hari dapat ini kemungkinan disebabkan adanya perbedaan
menurunkan kadar kolesterol total darah pada kadar zat yang berperan dalam menurunkan ka-
kelompok P1. Simvastatin memiliki mekanisme dar kolesterol darah diantara kedua spesies buah
Tabel 4. Rata-rata kadar kolesterol kelompok kontrol positif dibandingkan kelompok perlakuan
Kontrol Positf Kelompok perlakuan Perbedaan rata-rata
P1 = 91,67 ± 15,25 mg/dl 9,50 mg/dl
K2 = 101,16 ± 12,79 mg/dl P2 = 75,33 ± 6,34 mg/dl 25,83 mg/dl
P3 = 89,67 ± 6,56 mg/dl 11,5 mg/dl
naga seperti antioksidan (betasianin, fenol, flavo- dislipidemia (Febriani et al. 2016). Buah naga
noid dan vitamin C), niasin, serat, asam lemak merah memiliki aktivitas antioksidan yang lebih
tidak jenuh, alkaloid, saponin dan titerpenoid. tinggi dibandingkan buah naga putih, dimana
Buah naga merah memiliki kandungan vi- aktivitas antioksidan buah naga merah sebesar
tamin C sebesar 32,65 ± 1,59 mg, lebih besar da- 134,1±30,1µg GA/g puree dan pada buah naga
ripada buah naga putih yang hanya 31,05 ± 1,22 putih sebesar 34,7±7,3µg GA/g puree diukur
mg (Choo & Yong 2011). Vitamin C berperan dengan metode DPPH (Mahattanatawee et al.
dalam membantu reaksi hidroksilasi pembentu- 2006).
kan garam empedu. Meningkatnya pembentu- Buah naga putih memiliki kandungan
kan garam empedu akan menyebabkan ekskresi fenol total sebesar 28,65±1,79 mg gallic acid
kolesterol meningkat sehingga dapat menurun- /100g buah, lebih besar dibandingkan dengan
kan kadar kolesterol darah (Hapsari & Kusumas- buah naga merah yang hanya 24,22±0,95 mg
tuti 2014). gallic acid/100g buah (Choo & Yong 2011). Se-
Buah naga merah memiliki kandungan nyawa fenol dapat berfungsi sebagai antioksidan
serat pangan (dietary fiber) sebesar 3,2g/100g karena kemampuannya meniadakan radikal be-
buah, lebih tinggi dibandingkan kandungan se- bas dan radikal perioksida sehingga efektif dalam
rat pangan buah naga putih yang hanya sebesar menghambat oksidasi lipid (Susanti & Panung-
1,1g/100g buah (Mahattanatawee et al. 2006). gal 2015). Flavonoid adalah antioksidan eksogen
Dalam saluran pencernaan serat dapat mengikat yang telah dibuktikan bermanfaat dalam mence-
garam empedu (produk akhir kolesterol) kemu- gah kerusakan sel akibat stres oksidatif. Flavo-
dian dikeluarkan bersamaan dengan feses. De- noid sebagai antioksidan secara langsung adalah
ngan demikian, serat pangan mampu mengurangi dengan mendonorkan ion hidrogen sehingga
kadar kolesterol dalam plasma darah. Pada serat dapat menetralisir efek toksik dari radikal bebas
pangan yang larut air, akan dengan mudah ter- (Sumardika & Jawi 2012).
fermentasi. Produk hasil fermentasi serat pangan Buah naga putih memiliki kandungan asam
oleh bakteri usus, yaitu Short Chain Fatty Ac- lemak tidak jenuh lebih besar dibandingkan de-
ids (SCFA) atau disebut juga asam lemak rantai ngan buah naga merah (Ariffin et al. 2009). Efek
pendek juga memiliki pengaruh terhadap penu- penurunan kadar kolesterol LDL oleh MUFA dan
runan kolesterol, yaitu dari pembentukan propio- PUFA berkaitan dengan bertambahnya jumlah
nat, yang dapat menginhibisi enzim HMG-KoA aktivitas reseptor LDL. Diet tinggi MUFA 20%
reduktase, sehingga menghambat sintesis koles- dari total kalori dapat menurunkan kadar koles-
terol (Fairudz & Nisa 2015). terol total 10%, LDL 14% dan Trigliserida 13%
Buah naga merah memiliki kandungan vi- (Wahyuningsih &Wirawanni 2013).
tamin B3 (niasin) yang lebih tinggi daripada buah Buah naga merah dan buah naga putih juga
naga putih yaitu sebesar 1,3 mg/100g buah, se- memiliki kandungan senyawa fitokimia yang
dangkan pada buah naga putih hanya sebesar 0,2 berperan dalam menurunkan kadar kolesterol da-
mg/100g buah (Pareira 2010 ; Liniawati 2011). rah, yaitu senyawa alkaloid, saponin dan titerpe-
Niasin menghambat lipolisis trigliserida oleh noid (Tabel 5). Senyawa alkaloid mampu meng-
hormon sensitive lipase dalam jaringan adiposa hambat kinerja enzim lipase dalam saluran cerna
sehingga mengurangi transpor asam lemak be- sehingga absorpsi lemak dalam tubuh berkurang
bas ke hati dan menurunkan sintesis trigliserida. (Budiarto et al. 2016). Efek utama saponin terha-
Penurunan sintesis trigliserida ini akan menye- dap pencernaan lipid terlihat melalui efek asam
babkan berkurangnya produksi VLDL (very low
density lipoprotein) sehingga kadar LDL (low Tabel 5. Hasil uji fitokimia ekstrak buah naga
density lipoprotein) menurun. Selain itu, niasin merah dan buah naga putih
juga meningkatkan aktivitas LPL (Lipoprotein Uji fitokimia
Buah naga Buah naga
Lipase) yang akan menurunkan kadar kilomikron merah putih
dan trigliserida VLDL (Furi & Wahyuni 2011). Alkaloid + +
Buah naga merah memiliki pigmen ber- Saponin + +
warna merah yaitu betasianin. Betasianin meru- Tanin - -
pakan turunan dari betalain. Betalain telah diteliti Fenolik + +
manfaatnya sebagai antiradikal dan senyawa an- Flavonoid + +
tioksidatif (Pertiwi 2014). Kandungan betalanin Triterpenoid + +
dalam buah naga merah dapat menekan produksi Steroid - -
asam lemak rantai pendek dan mencegah pening- Glikosida + +
katan serum total kolesterol pada tikus dengan Sumber: Data primer peneliti dari BALITTRO, Bogor,
Jawa Barat (No.Adm.:64/T/LAB/I/17).
200 J. Gizi Pangan, Volume 12, Nomor 3, November 2017
Naga merah dan naga putih terhadap kolesterol total
Kusuma AM, Asarina Y, Rahmawati YI. 2016. han ekstrak jahe. Journal of Nutrition Col-
Efek ekstrak bawang dayak (Eleutherine lage 4(2):636-644.
palmifolia (L.)Merr) dan ubi ungu (Ipo- Syarif P, Suryoutomo B, Soeprapto, H. 2011,
moea batatas L.) terhadap penurunan ka- Deskripsi dan manfaat tanaman obat di
dar kolesterol dan trigliserida darah pada pedesaan sebagai upaya pemberdayaan
tikus jantan. Jurnal Kefarmasian Indonesia apotik hidup. Jurnal Ilmu Pengetahuan
6(2):108-116. dan Teknologi Universitas Pekalongan
Lailani M, Edward Z, Herman R. 2013. Gamba- 21(1):20-32.
ran tekanan darah tikus wistar jantan dan Tang CS, Norziah MH. 2007, Stability of betacy-
betina setelah pemberian diet tinggi garam. anin pigments from red purple pitaya fruit
Jurnal Kesehatan Andalas 2(3):146-150. (Hylocereus polyrhizus) : Influence of pH,
Liniawati MMV. 2011. Pemberian ekstrak buah temperature, metal ions and ascorbic acid.
naga merah (Hylocereus polyrhizus) Indonesian Journal of Chemistry 7(3):327-
menurunkan kadar F2 isoprostan pada ti- 331.
kus putih jantan (Albino Rat) yang diberi Warditiani NK, Indrani AAIS, Sari NAPP, Swasti
aktivitas berlebih [Tesis]. Denpasar: Uni- IAS, Dewi NPAK, Widjaja INK, Wirasuta
versitas Udayana. IMAG 2015, Pengaruh pemberian fraksi
Mahattanatawee K, Manthey JA, Luzio G, Talc- terpenoid daun katuk (Sauropus Androgy-
ott ST, Goodner K, Baldwin EA. 2006. nus (L.) Merr) terhadap profil lipid tikus
Total antioxidant activity and fiber con- putih (Rattus Novergicus, L.) jantan galur
tent of select Florida-gown tropical fruits. wistar yang diinduksi pakan kaya lemak.
Journal of Agicultural and Food Chemistry Jurnal Farmasi Udayana 4(2):66-71.
54(19):7355-7363. Wahyuningsih W, Wirawanni Y. 2013, Perbedaan
Pareira FMM. 2010. Pengaruh Pemberian Jus pengaruh kacang tanah (Arachis hypo-
Buah Naga Putih (Hylocereus undatus H.) gaea) rebus dan panggang terhadap kadar
Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus kolesterol total pada wanita hiperkoles-
Putih (Rattus norvegicus) [Skripsi]. Sura- terolemia. Journal of Nutrition Collage
karta : Universitas Sebelas Maret. 3(1):206-212.
Pertiwi WA. 2014. Pengaruh pemberian jus buah Wiyono S, Bantas K, Hatma RD, Soekirman SW.
naga merah (Hylocereus polyrhizus) terha- 2004, Hubungan Antara Rasio Lingkar
dap kadar HDL pria dislipidemia. Journal Pinggang-Pinggul dengan Kadar Kolester-
of Nutrition College 3(4):762-769. ol pada Orang Dewasa di Kota Surakarta.
Sumardika IW, Jawi IM. 2012. Ekstrak air daun Jurnal Cermin Dunia Kedokteran 143:44-
ubi jalar ungu memperbaiki profil lipid dan 48.
meningkatkan kadar SOD darah tikus yang WHO. 2009. Global Health Observatory (GHO)
diberi makanan tinggi kolesterol. Jurnal Il- data. World Health Organization. http://
miah Kedokteran Medicina 43(2):67-70. www.who.int/gho/ncd/risk_factors/cho
Susanti TMI, Panunggal B. 2015. Analisis an- lesterol_text/en [diakses 11 September
tioksidan, total fenol dan kadar kolesterol 2016].
pada kuning telur asin dengan penamba-