You are on page 1of 8

J.

Gizi Pangan, November 2017, 12(3):195-202


ISSN 1978-1059 EISSN 2407-0920 DOI: 10.25182/jgp.2017.12.3.195-202
Terakreditasi SK Menristek Dikti 12/M/Kp/II/2015 Tersedia daring: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan

PERBEDAAN EFEK EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)


DAN EKSTRAK BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus)
TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL
TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
(Difference effects of red dragon fruit extract [Hylocereus Polyrhizus] and white dragon
fruit extract [Hylocereus Undatus] to total cholesterol level in white rats
[Rattus Norvegicus])

Luthfi Octafyan Prakoso1*, Hany Yusmaini2, Maria Selvester Thadeus3, Sugeng Wiyono4
Progam Studi Sarjana Kedokteran, UPN “Veteran” Jakarta, Jakarta 12450
1

Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, UPN “Veteran” Jakarta, Jakarta 12450


2
3
Departemen Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta, Jakarta 12450
4
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Jakarta II, Jakarta 12120

ABSTRACT

This study aimed to compare the effect of red dragon fruit extract (Hylocereus polyrhizus) and white
dragon fruit extract (Hylocereus undatus) to total cholesterol levels in white rats (Rattus norvegicus).
Total of 30 males white wistar strains were divided into five treatments i.e: (1) standard feed and Na-
CMC 1% (K1), (2) standard feed and quail egg 10ml/kgBW (K2), (3) standard feed, quail egg 10ml/
kgBW and simvastatin dose 0,72mg/day (P1), (4) standard feed, quail egg 10ml/kgBW and red dragon
fruit extract dose 60mg/200gBW/day (P2), (3) standard feed, quail egg 10 ml/kgBW and white dragon
fruit extract dose 120mg/200gBW/day (P3). The intervention was carried out for 14 days after 7 days
acclimatization period. Data was analyzed by One Way ANOVA test and continued with Post Hoc
Bonferroni test (p=0.05). In P2 group, there was a difference of total blood cholesterol level by 25.83
mg/dl compared with the positive control group and statistically significant (p<0.05). In P1 and P3
group there were difference in cholesterol levels of 9.5 mg/dl and 11.5 mg/dl compared with the positive
control group, but not statistically significant (p>0.05). The comparison between red dragon extract
group and white dragon extract showed a non-significant difference (p>0.05). Red dragon fruit extract
and white dragon extract have a potential effect to improve hypercholesterolemia conditions.

Keywords: Rattus norvegicus, red dragon fruit extract, total cholesterol, white dragon fruit extract

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pemberian efek ekstrak buah naga merah (Hylocereus
polyrhizus) dan ekstrak buah naga putih (Hylocereus undatus) terhadap kadar kolesterol total pada tikus
putih (Rattus norvegicus). Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur wistar, dikelompokkan menjadi
lima kelompok, yaitu (1) pakan standar dan Na-CMC 1%(K1), (2) pakan standar dan telur puyuh 10ml/
kg/bb(K2), (3) pakan standar, telur puyuh 10ml/kgbb dan Simvastatin dosis 0,72mg/hari (P1), (4) pakan
standar, telur puyuh 10 ml/kgbb dan ekstrak buah naga merah dosis 60 mg/200 g bb/hari (P2), (5)
pakan standar, telur puyuh 10 ml/kgbb dan ekstrak buah naga putih dosis 120 mg/200 g bb/hari (P3).
Intervensi dilakukan selama 14 hari setelah masa aklimatisasi selama 7 hari. Analisis data menggunakan
uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferroni (p=0,05). Pada kelompok P2
terdapat perbedaan kadar kolesterol total sebesar 25,83 mg/dl dibandingkan dengan K2 dan bermakna
secara statistik (p<0,05). Pada kelompok P1 dan P3 terdapat perbedaan kadar kolesterol total sebesar
9,50 mg/dl dan 11,5 mg/dl dibandingkan dengan K2, namun tidak bermakna secara statistik (p > 0,05).
Perbandingan antara kelompok ekstrak naga merah dengan ekstrak naga putih menunjukkan perbedaan
yang tidak bermakna (p>0,05). Ekstrak buah naga merah dan ekstrak naga putih memiliki efek potensial
dalam memperbaiki kondisi hiperkolesterolemia.

Kata kunci: ekstrak buah naga merah, ekstrak buah naga putih, kolesterol total, Rattus norvegicus

*
Korespondensi: Telp: +6281380721010 , Surel: luthfi.octafyan@gmail.com

J. Gizi Pangan, Volume 12, Nomor 3, November 2017 195


Prakoso dkk.

PENDAHULUAN kan buah naga merah (Ariffin et al. 2009 ;Choo


& Yong 2011).
Penyakit jantung koroner telah menjadi Uji skrining fitokimia didapatkan bahwa
pembunuh nomor satu di dunia yang termasuk buah naga merah dan buah naga putih memiliki
dalam kelompok penyakit kardiovaskular saat kandungan fitokimia seperti alkaloid, saponin
ini (WHO 2009). Terdapat beberapa faktor risiko dan titerpenoid, dimana senyawa tersebut me-
terkait kejadian penyakit jantung koroner, anta- miliki peran dalam menurunkan kadar kolesterol
ra lain adalah merokok, kadar kolesterol tinggi, darah (Bogoriani 2015 ; Warditiani et al. 2015 ;
tekanan darah tinggi, aktivitas fisik rendah, obe- Budiarto et al. 2016).
sitas, diabetes mellitus (AHA 2016). Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa
Tingginya kadar kolesterol telah menjadi pemberian ekstrak etanol buah naga merah de-
penyebab utama timbulnya penyakit jantung ko­ ngan dosis 60 mg/200gBB/hari mampu menu-
roner dan stroke, baik pada negara maju maupun runkan kolesterol total sebesar 63,33% (Indriasa-
berkembang (WHO 2009). Individu dengan kadar ri 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Pareira
kolesterol total tinggi (>260 mg/dl) mempunyai pada tahun 2010 menunjukkan bahwa jus buah
risiko dua kali terkena penyakit jantung koroner naga putih dosis 10,8 g/200gBB/hari mempu-
dibanding dengan individu dengan kadar koles- nyai efek menurunkan kadar kolesterol total da-
terol normal. Populasi dengan harapan hidup baik rah yang tidak berbeda secara signifikan dengan
dan insiden penyakit kardiovaskular yang rendah simvastatin dosis terapi (Pareira 2010).
mempunyai nilai kolesterol rata-rata dalam batas Bedasarkan perbedaan kandungan kadar
160-180 mg/dl (Wiyono et al. 2004). zat diantara kedua jenis spesies buah naga, dan
Prevalensi kadar kolesterol yang tinggi, penelitan terdahulu, maka peneliti tertarik un-
terjadi lebih banyak pada wilayah Ero­pa (54%), tuk membandingkan efek kedua jenis buah naga
diikuti wilayah Amerika (48%), dan wilayah Asia dalam menurunkan kadar kolesterol total darah.
Tenggara (39%). Negara berpeng­hasilan tinggi
dilaporkan memiliki kejadian hi-perkolesterol- METODE
emia yang lebih besar dibandingkan negara den-
gan penghasilan rendah (WHO 2009). Desain, tempat, dan waktu
Masyarakat Indonesia telah banyak me- Penelitian ini merupakan penelitian true
manfaatkan berbagai jenis tanaman yang dapat experimental pada tikus putih galur wistar dengan
digunakan sebagai alternatif untuk menunjang rancangan penelitian post-test only control group
kesehatan, namun sebagian masyarakat Indone- design. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
sia belum sepenuhnya mengetahui jenis, manfaat Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas
ataupun cara penggunaan tanaman obat tersebut Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung.
(Syarif et al. 2011). Ekstrak buah naga merah dan ekstrak buah naga
Salah satu jenis buah yang sudah banyak putih dibuat di Balai Penelitian Tanaman Rem-
dimanfaatkan di Indonesia adalah Buah Naga pah dan Obat (BALITTRO), Bogor, Jawa Barat
(Hylocereus sp.). Selain rasanya yang enak dan (No.Adm. : 64/T/LAB/I/17). Penelitian ini dilak-
cukup digemari masyarakat, beberapa penelitian sanakan pada bulan Juli 2016-Juli 2017 dengan
menyatakan bahwa buah naga memiliki khasiat waktu intervensi selama 14 hari.
untuk kesehatan manusia (Kristanto 2014). Buah
naga memiliki kandungan zat yang baik untuk Jumlah dan cara pengambilan sampel
tubuh, khususnya zat yang berperan untuk menu- Besar sampel tiap kelompok dihitung
runkan kadar kolesterol total darah, seperti senya- menggunakan rumus Federer dengan dengan n
wa antioksidan (fenol, flavonoid, vitamin C dan adalah jumlah sampel, dan t adalah jumlah ke-
betasianin), vitamin B3 (niasin), serat, MUFA lompok. Rumus yang digunakan adalah sebagai
(monounsaturated fatty acid), dan PUFA (poly- berikut :
unsaturated fatty acid) (Pareira 2010).
Buah naga merah memiliki kandungan vi- (n-1)(t-1) ≥ 15
tamin C, vitamin B3 (niasin), serat dan betasianin
yang lebih tinggi dibandingkan buah naga putih Bedasarkan rumus tersebut maka jumlah
(Mahattanatawee et al. 2006; Tang & Norziah minimal yang dibutuhkan adalah lima ekor ti-
2007; Choo & Yong 2011, Pareira 2010 ; Lin- kus tiap kelompok. Namun, untuk menghindari
iawati 2011). Sedangkan buah naga putih memi- berkurangnya jumlah sampel selama masa pene-
liki kandungan fenol dan asam lemak tidak jenuh litian, maka peneliti menambahkan kriteria drop-
(MUFA dan PUFA) yang lebih tinggi dibanding- out pada masing-masing kelompok, sehingga ti-

196 J. Gizi Pangan, Volume 12, Nomor 3, November 2017


Naga merah dan naga putih terhadap kolesterol total

kus yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40
30 ekor tikus (Rattus norvegicus). mg/hari x 0,018 = 0,72 mg/hari.
Penelitian ini telah mendapatkan persetu- Intervensi. Sampel dikelompokkan secara
juan etik dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan acak dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu 1) Pak-
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” an standar+CMC 1% (Kontrol Negatif/K1); 2)
Jakarta No : B/830/II/2017/KEPK. Pakan standar+telur puyuh 10ml/kgbb (Kontrol
Positif/K2); 3) Pakan standar+telur puyuh 10ml/
Bahan dan alat kgbb+simvastatin dosis 0,72mg/hari (P1); 4)
Bahan baku ekstrak buah naga diperoleh Pakan standar+telur puyuh 10ml/kgbb+Ekstrak
dari pasar lokal dan merupakan buah naga impor naga merah dosis 60mg/200g bb/hari (P3); 5)
yang berasal dari Binh Thuan, Vietnam. Hewan Pakan standar+telur puyuh 10ml/kgbb+ Ekstrak
coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah naga putih dosis 120mg/200g bb/hari (P4). Sam-
30 ekor tikus putih jantan galur wistar berusia 8 pel dipelihara dalam kandang individu dan di-
minggu dengan berat badan 150-250 g. Tikus pu- berikan nomor sesuai kelompok perlakuan.
tih jantan galur wistar diperoleh dari Laboratori- Tikus pada awalnya diaklimatisasi selama
um Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran tujuh hari dengan diberikan pakan standar dan
Universitas Padjajaran, Bandung. minum aquades ad libitum (Lailani et al. 2013).
Bahan lain yang digunakan dalam peneli- Selanjutnya tikus diberikan perlakuan yang ber-
tian ini adalah Simvastatin, Na-CMC (Carboxy- beda, yaitu kelompok kontrol negatif (K1) hanya
methyl Cellulose), aquadest, telur puyuh, dan mendapat pakan standar dan Na-CMC 1%, ke-
pakan standar Bravo-512. Pemilihan pakan stan- lompok kontrol positif (K2) mendapat pakan
dar Bravo-512 didasarkan pada kemudahan ak- standar, telur puyuh 10ml/kgbb, dan Na-CMC
ses mendapatkannya, serta kemiripan persentase 1%, kelompok perlakuan 1 (P1) mendapat pakan
kandungan zat gizi dalam pakan tersebut dengan standar, telur puyuh 10ml/kgbb dan Simvastatin
pakan standar lainnya (Agustina 2014). dosis 0,72mg/hari, kelompok perlakuan 2 (P2)
Alat yang digunakan antara lain adalah mendapat pakan standar, telur puyuh 10ml/kgbb
kandang hewan coba yang dilengkapi botol mi- dan ekstrak buah naga merah dosis 60 mg/200g
num dan kawat jaring sebagai tempat menaruh bb/hari, kelompok perlakuan 3 (P3) mendapat
pakan, timbangan elektrik, disposible syringe, pakan pakan standar, telur puyuh 10 ml/kgbb
sonde lambung, beker glass, tabung reaksi, ekstrak buah naga putih dosis 120 mg/200 gbb/
spidol, kertas label, skapel, mikropipet, kapas, hari. Perlakuan ini dilakukan selama 14 hari.
alkohol 70%, sarung tangan, reagen-kit koles- Pada hari ke 15, seluruh tikus dipuasakan
terol, dan spektrofotometer. selama 10 jam, lalu dilakukan prosedur pengam-
bilan darah. Darah diambil dari vena kaudalis
Tahapan penelitian ekor tikus. Analisis darah yang dilakukan adalah
Pembuatan ekstrak dan dosis intervensi. analisis kadar kolesterol total dengan metode
Ekstrak buah naga merah dan buah naga putih CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase-Peroxidase
dibuat dengan metode maserasi dengan pelarut Aminoantipyrine Phenol) menggunakan spektro-
etanol 96%. Dosis ekstrak buah naga merah fotometer pada panjang gelombang 500-550 nm
dan ekstrak buah naga putih ditentukan peneliti (Biotec 2011).
dengan melakukan penelitian pendahuluan (pre- Pemeriksaan kolesterol dilakukan seba-
eksperimental) terhadap 3 variasi dosis, yaitu nyak satu kali yaitu setelah pemberian induksi
30mg/200g bb/hari, 60mg/200g bb/hari dan hiperkolesterol dan pemberian terapi. Sebelum
120mg/200g bb/hari. pemeriksaan kolesterol, tikus ditimbang
Bedasarkan hasil penelitian pendahuluan
(pre-eksperimental), dosis ekstrak buah naga Pengolahan dan analisis data
merah adalah 60 mg/200g bb/hari merupakan Data kadar kolesterol total dianalisis de-
dosis terbaik untuk menurunkan kadar koleste- ngan metode One Way ANOVA pada tingkat ke-
rol darah dan dosis ekstrak buah naga putih 120 percayaan 95%. Jika hasil analisis menunjukkan
mg/200g bb/hari merupakan dosis terbaik untuk perbedaan nyata antara kelompok kontrol dan
menurunkan kadar kolesterol darah. kelompok perlakuan, maka dilanjutkan uji Post
Dosis Simvastatin yang digunakan dalam Hoc Bonferroni. Pengolahan data dan analisis
penelitian ini adalah 0,072 mg/hari. Konstanta data dilakukan menggunakan progam SPSS for
konversi dosis dari manusia (70 kg) ke tikus (200 Windows versi 18.0.
g) adalah 0,018. Perhitungan dosis simvastatin

J. Gizi Pangan, Volume 12, Nomor 3, November 2017 197


Prakoso dkk.

HASIL DAN PEMBAHASAN merupakan kelompok perlakuan. Kelompok P1,


P2 dan P3 memiliki kadar kolesterol total yang
Tabel 1 merupakan data hasil penelitian lebih rendah dibandingkan kelompok K2 hal ini
pendahuluan (Pre-Eksperimental) yang dilaku- menunjukkan bahwa simvastatin, ekstrak buah
kan peneliti. Dosis 60mg/200g bb/hari pada naga merah dan ekstrak buah naga putih memi-
ekstrak buah naga merah dan dosis 120mg/200g liki efek antihiperkolesterol.
bb/hari pada ekstrak buah naga putih dipilih kare- Hasil analisis One Way ANOVA di-
na merupakan dosis terbaik dari tiga variasi dosis dapatkan nilai signifikansi alpha sebesar 0,001
yang ada. Setelah mendapatkan dosis terbaik dari (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
ketiga variasi dosis pada penelitian pendahuluan, perbedaan rata-rata kadar kolesterol yang ber-
peneliti melanjutkan penelitian eksperimen de- makna antar kelompok (Tabel 3).
ngan masa penelitian selama 14 hari. Pengukuran Hasil analisis post-hoc menunjukkan per-
kolesterol total menunjukkan hasil rata-rata yang bedaan bermakna antara kelompok K1 dengan
bervariasi antara kelompok perlakuan dengan ke- K2 dan antara kelompok K2 dengan P2 karena
lompok kontrol. memiliki nilai signifikansi alpha kurang dari 0,05
Tabel 2 merupakan rata-rata kadar koles- (p<0,05). Sedangkan, hasil analisis post-hoc ke-
terol total tikus pada penelitian selama 14 hari. lompok K2 dengan P1 dan P3 tidak menunjukkan
K1 merupakan kelompok kontrol negatif. K1 perbedaan yang bermakna, karena memiliki nilai
diharapkan menjadi batas kadar kolesterol nor- signifikansi alpha lebih dari 0,05 (p>0,05).
mal pada penelitian ini. K2 merupakan kelom- Secara laboratoris, terdapat perbedaan ka-
pok kontrol positif dimana K2 memiliki kadar dar kolesterol total pada kelompok K2 dengan
rata-rata kolesterol total tertinggi dibandingkan kelompok K1 sebesar 25,83 mg/dl. Kelompok
kelompok lain akibat induksi hiperkolesterol K2 memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi
dengan menggunakan telur puyuh. P1, P2 dan P3 dibandingkan kelompok K1.

Tabel 1. Hasil penelitian pendahuluan (pre-eksperimental)

Perlakuan Kadar kolesterol total (mg/dl)

K1 (Kontrol negatif (Na-CMC 1%)) 98,0


K2 (Kontrol positif (Induksi hiperkolesterol )) 127,0
P1 (Simvastatin dosis 0,72 mg/200g bb/hari) 152,0
P2 (Ekstrak buah naga merah dosis 30mg /200 g bb/hari) 117,5
P3 (Ekstrak buah naga merah dosis 60mg /200 g bb/hari) 114,0
P4 (Ekstrak buah naga merah dosis 120mg /200 g bb/hari) 138,0
P5 (Ekstrak buah naga putih posis 30mg /200 g bb/hari) 118,0
P6 (Ekstrak buah naga putih dosis 60mg /200 g bb/hari) 103,0
P7 (Ekstrak buah naga putih dosis 120mg /200 g bb/hari) 91,0

Tabel 2. Rata-rata kadar kolesterol total darah tikus


Perlakuan Kadar kolesterol total (mg/dl)

K1 (Kontrol negatif. Tikus diberikan pakan standar dan Na-CMC 1%) 75,33 ± 7,86
K2 (Kontrol positif. Tikus diberikan pakan standar dan telur puyuh 10ml/kgbb) 101,16 ± 12,79
P1 (Tikus diberikan pakan standar, telur puyuh 10ml/kgbb, dan Simvastatin
91,67 ± 15,25
0,72 mg/hari)
P2 (Tikus diberikan pakan standar, telur puyuh 10ml/kgbb, dan Ekstrak buah
75,33 ± 6,34
naga merah 60mg/200 g bb/hari.)
P3 (Tikus diberikan pakan standar, telur puyuh 10ml/kgbb, dan ekstrak buah
89,67 ± 6,56
naga putih 120mg/200 g bb/hari)

198 J. Gizi Pangan, Volume 12, Nomor 3, November 2017


Naga merah dan naga putih terhadap kolesterol total

Tabel 3. Perbandingan kadar kolesterol total antar kelompok


Kelompok Kelompok Rata-Rata (x̅) (mg/dl) Perbedaan rata-rata p
K1 101,16 -25,83333* 0,002
K1 P1 91,67 -16,33333 0,118
x̅ = 75.33 mg/dl P2 75,33 0,00000 1,000
P3 89,67 -14,33333 0,250
K1 75,33 25,83333* 0,002
K2 P1 91,67 9,50000 1,000
x̅ = 101.16 mg/dl P2 75,33 25,83333* 0,002
P3 89,67 11,50000 0,672
K1 75,33 16,33333 0,118
P1 K2 101,16 -9,50000 1,000
x̅ = 91.67 mg/dl P2 75,33 16,33333 0,118
P3 89,67 2,00000 1,000
K1 75,33 0,00000 1,000
P2 K2 101,16 -25,83333* 0,002
x̅ = 75.33 mg/dl P1 91,67 - 16,33333 0,118
P3 89,67 -14,33333 0,250
K1 75,33 14,33333 0,250
P3 K2 101,16 -11,50000 0,672
x̅ = 89.67 mg/dl P1 91,67 - 2,00000 1,000
P2 75,33 -14,33333 0,250

Perbedaan kadar kolesterol secara statistik penghambat enzim HMG-KoA reduktase secara
antara kelompok K1 dengan K2 menunjukkan kompetitif, sehingga menyebabkan penurunan
hasil yang bermakna karena memiliki nilai sig- sintesis kolesterol (Brunton et al. 2011).
nifikansi alpha kurang dari 0,05 (p<0,05). Per- Perbedaan kadar kolesterol secara statistik
bedaan kadar kolesterol total ini sesuai dengan antara kelompok K2 dengan P1 tidak menunjuk-
penelitian yang dilakukan Kusuma et al. (2016), kan hasil yang bermakna karena memiliki nilai
yang menyatakan bahwa pemberian telur puyuh signifikansi alpha lebih dari 0,05 (p>0,05). Hal
dosis 10 ml/kgbb dapat meningkatkan kadar ini kemungkinan disebabkan karena simvastatin
kolesterol total secara signifikan dibandingkan belum mencapai efek terapi maksimum pada
kelompok kontrol negatif dalam waktu 14 hari. pemberian selama 14 hari. Simvastatin dapat
Kadar kolesterol total yang tinggi tersebut di- mencapai efek terapi maksimum pada minggu
karenakan meningkatnya jumlah konsumsi asam keempat sampai minggu keenam (Bryant &
lemak jenuh. Asam lemak akan diubah menjadi Kathleen 2011).
asetil KoA melalui oksidasi beta, sedangkan Kadar kolesterol kelompok P2 dan P3
asetil KoA merupakan prekursor dari kolesterol. lebih rendah dibandingkan kelompok K2. Hal
Peningkatan jumlah prekursor akan menyebab- ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah
kan tingginya kadar kolesterol total (Kusuma et naga merah dosis 60mg/200g bb/hari dan ekstak
al. 2016). buah naga putih 120mg/200gbb/hari dapat menu-
hasil uji secara laboratoris, terdapat perbe- runkan kadar kolesterol total darah.
daan kadar kolesterol total antara kelompok K2 Kelompok P2 memiliki perbedaan rata-ra-
dibandingkan dengan kelompok P1, P2, P3. Kadar ta kadar kolesterol total yang lebih besar diban-
kolesterol kelompok P1 lebih rendah dibanding- dingkan dengan kelompok P3 apabila diban-
kan kelompok K2. Hal ini menunjukkan bahwa dingkan dengan kelompok kontrol positif. Hal
pemberian simvastatin dosis 0,72mg/hari dapat ini kemungkinan disebabkan adanya perbedaan
menurunkan kadar kolesterol total darah pada kadar zat yang berperan dalam menurunkan ka-
kelompok P1. Simvastatin memiliki mekanisme dar kolesterol darah diantara kedua spesies buah

Tabel 4. Rata-rata kadar kolesterol kelompok kontrol positif dibandingkan kelompok perlakuan
Kontrol Positf Kelompok perlakuan Perbedaan rata-rata
P1 = 91,67 ± 15,25 mg/dl 9,50 mg/dl
K2 = 101,16 ± 12,79 mg/dl P2 = 75,33 ± 6,34 mg/dl 25,83 mg/dl
P3 = 89,67 ± 6,56 mg/dl 11,5 mg/dl

J. Gizi Pangan, Volume 12, Nomor 3, November 2017 199


Prakoso dkk.

naga seperti antioksidan (betasianin, fenol, flavo- dislipidemia (Febriani et al. 2016). Buah naga
noid dan vitamin C), niasin, serat, asam lemak merah memiliki aktivitas antioksidan yang lebih
tidak jenuh, alkaloid, saponin dan titerpenoid. tinggi dibandingkan buah naga putih, dimana
Buah naga merah memiliki kandungan vi- aktivitas antioksidan buah naga merah sebesar
tamin C sebesar 32,65 ± 1,59 mg, lebih besar da- 134,1±30,1µg GA/g puree dan pada buah naga
ripada buah naga putih yang hanya 31,05 ± 1,22 putih sebesar 34,7±7,3µg GA/g puree diukur
mg (Choo & Yong 2011). Vitamin C berperan dengan metode DPPH (Mahattanatawee et al.
dalam membantu reaksi hidroksilasi pembentu- 2006).
kan garam empedu. Meningkatnya pembentu- Buah naga putih memiliki kandungan
kan garam empedu akan menyebabkan ekskresi fenol total sebesar 28,65±1,79 mg gallic acid
kolesterol meningkat sehingga dapat menurun- /100g buah, lebih besar dibandingkan dengan
kan kadar kolesterol darah (Hapsari & Kusumas- buah naga merah yang hanya 24,22±0,95 mg
tuti 2014). gallic acid/100g buah (Choo & Yong 2011). Se-
Buah naga merah memiliki kandungan nyawa fenol dapat berfungsi sebagai antioksidan
serat pangan (dietary fiber) sebesar 3,2g/100g karena kemampuannya meniadakan radikal be-
buah, lebih tinggi dibandingkan kandungan se- bas dan radikal perioksida sehingga efektif dalam
rat pangan buah naga putih yang hanya sebesar menghambat oksidasi lipid (Susanti & Panung-
1,1g/100g buah (Mahattanatawee et al. 2006). gal 2015). Flavonoid adalah antioksidan eksogen
Dalam saluran pencernaan serat dapat mengikat yang telah dibuktikan bermanfaat dalam mence-
garam empedu (produk akhir kolesterol) kemu- gah kerusakan sel akibat stres oksidatif. Flavo-
dian dikeluarkan bersamaan dengan feses. De- noid sebagai antioksidan secara langsung adalah
ngan demikian, serat pangan mampu mengurangi dengan mendonorkan ion hidrogen sehingga
kadar kolesterol dalam plasma darah. Pada serat dapat menetralisir efek toksik dari radikal bebas
pangan yang larut air, akan dengan mudah ter- (Sumardika & Jawi 2012).
fermentasi. Produk hasil fermentasi serat pangan Buah naga putih memiliki kandungan asam
oleh bakteri usus, yaitu Short Chain Fatty Ac- lemak tidak jenuh lebih besar dibandingkan de-
ids (SCFA) atau disebut juga asam lemak rantai ngan buah naga merah (Ariffin et al. 2009). Efek
pendek juga memiliki pengaruh terhadap penu- penurunan kadar kolesterol LDL oleh MUFA dan
runan kolesterol, yaitu dari pembentukan propio- PUFA berkaitan dengan bertambahnya jumlah
nat, yang dapat menginhibisi enzim HMG-KoA aktivitas reseptor LDL. Diet tinggi MUFA 20%
reduktase, sehingga menghambat sintesis koles- dari total kalori dapat menurunkan kadar koles-
terol (Fairudz & Nisa 2015). terol total 10%, LDL 14% dan Trigliserida 13%
Buah naga merah memiliki kandungan vi- (Wahyuningsih &Wirawanni 2013).
tamin B3 (niasin) yang lebih tinggi daripada buah Buah naga merah dan buah naga putih juga
naga putih yaitu sebesar 1,3 mg/100g buah, se- memiliki kandungan senyawa fitokimia yang
dangkan pada buah naga putih hanya sebesar 0,2 berperan dalam menurunkan kadar kolesterol da-
mg/100g buah (Pareira 2010 ; Liniawati 2011). rah, yaitu senyawa alkaloid, saponin dan titerpe-
Niasin menghambat lipolisis trigliserida oleh noid (Tabel 5). Senyawa alkaloid mampu meng-
hormon sensitive lipase dalam jaringan adiposa hambat kinerja enzim lipase dalam saluran cerna
sehingga mengurangi transpor asam lemak be- sehingga absorpsi lemak dalam tubuh berkurang
bas ke hati dan menurunkan sintesis trigliserida. (Budiarto et al. 2016). Efek utama saponin terha-
Penurunan sintesis trigliserida ini akan menye- dap pencernaan lipid terlihat melalui efek asam
babkan berkurangnya produksi VLDL (very low
density lipoprotein) sehingga kadar LDL (low Tabel 5. Hasil uji fitokimia ekstrak buah naga
density lipoprotein) menurun. Selain itu, niasin merah dan buah naga putih
juga meningkatkan aktivitas LPL (Lipoprotein Uji fitokimia
Buah naga Buah naga
Lipase) yang akan menurunkan kadar kilomikron merah putih
dan trigliserida VLDL (Furi & Wahyuni 2011). Alkaloid + +
Buah naga merah memiliki pigmen ber- Saponin + +
warna merah yaitu betasianin. Betasianin meru- Tanin - -
pakan turunan dari betalain. Betalain telah diteliti Fenolik + +
manfaatnya sebagai antiradikal dan senyawa an- Flavonoid + +
tioksidatif (Pertiwi 2014). Kandungan betalanin Triterpenoid + +
dalam buah naga merah dapat menekan produksi Steroid - -
asam lemak rantai pendek dan mencegah pening- Glikosida + +
katan serum total kolesterol pada tikus dengan Sumber: Data primer peneliti dari BALITTRO, Bogor,
Jawa Barat (No.Adm.:64/T/LAB/I/17).
200 J. Gizi Pangan, Volume 12, Nomor 3, November 2017
Naga merah dan naga putih terhadap kolesterol total

empedu. Saponin membentuk misel dengan asam zymatic Colorimetric Determination of


empedu, akibatnya kemampuan asam empedu Serum Cholesterol. Biotec Laboratory
untuk membentuk misel dengan asam lemak Equipment.
berkurang (Bogoriani 2015). Terpenoid berperan Bogoriani NW. 2015. Saponin Daun Andong
dalam menghambat biosintesis kolesterol dengan (Cordyline Terminalis Kunth) Menurunkan
mengatur degadasi enzim 3-hidroksi-3-metilglu- Kolesterol Plasma Dengan Meningkatkan
taril (HMG-KoA) reduktase (Warditiani et al. Ekskresi Kolesterol Dan Asam Empedu
2015). Feses Pada Tikus Wistar Serta Membentuk
Kompleks Dengan Kolesterol Secara In
KESIMPULAN Vitro [Disertasi]. Denpasar : Universitas
Udayana.
Ekstrak buah naga merah dan ekstrak naga Brunton LL, Chabner BA, Knollman BC. 2011.
putih memiliki efek potensial dalam memper- Goodman and Gilman’S the Pharmaco-
baiki kondisi hiperkolesterolemia. Pemberian logical Basis of Therapeutics 12th edition.
ekstrak buah naga merah dan ekstrak buah naga New York: McGaw-Hill Medical.
putih menunjukkan hasil kadar kolesterol total Bryant B, Kathleen K. 2011. Pharmacology for
yang lebih rendah dibandingkan kelompok kon- Health Professionals 3rd edition. Australia:
trol positif. Kelompok perlakuan ekstrak buah Elsevier.
naga merah memiliki perbedaan kadar kolesterol Choo WS, Yong WK. 2011. Antioxidant proper-
total sebesar 25,83 mg/dl sedangkan kelompok ties of two species of Hylocereus fruits.
perlakuan buah naga putih memiliki perbedaan Advances in Applied Science Research
kadar kolesterol darah sebesar 11,5 mg/dl apabila 2(3):418-425.
dibandingkan dengan kelompok kontrol posi- Budiarto MA, Yuniwarti EYW, Isroli. 2016. Pen-
tif. Secara laboratoris terdapat perbedaan antara garuh pemberian tepung daun jati belanda
kadar kolesterol total tikus yang diberikan per- (Guazuma ulmifolia L.) dalam pakan ter-
lakuan ekstrak buah naga merah (Hylocereus hadap kadar trigliserida darah dan lemak
polyrhizus) dengan kadar kolesterol total tikus abdominal ayam broiler. Bulletin Anatomi
yang diberikan perlakuan ekstrak buah naga pu- dan Fisiologi 1(1):43-47.
tih (Hylocereus undatus), namun secara statistik Fairudz A, Nisa K. 2015. Pengaruh serat pangan
tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna terhadap kadar kolesterol penderita over-
(p>0,05). weight. Majority 4(8):121-126.
Penelitian ini dapat diterapkan kepada Febriani W, Sulaeman A, Setiawan B. 2016.
masyarakat dengan kadar kolesterol darah yang Tepung buah naga merah dan olahraga
tinggi sebagai pilihan alternatif diet. Tetapi, perlu memperbaiki glukosa darah dan profil lip-
dilakukan penelitian lanjutan mengenai efek buah id darah pada tikus obes. J Gizi Pangan
naga terhadap profil lipid seperti LDL, HDL dan 11(3):175-182.
Trigliserida, guna menunjang terapi pada pasien Furi PR, Wahyuni AS. 2011. Pengaruh ekstrak
dislipidemia sesuai dengan diagnosis bedasarkan etanol jamur Lingzhi (Ganoderma Lu-
profil lipid pasien. cidum) terhadap kadar HDL (High Den-
sity Lipoprotein) pada tikus dislipidemia.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Farmasi Indonesia PHARMACON
12(1):1-8.
Agustina. 2014. Pengaruh pemberian kito- Hapsari YT, Kusumastuti AC. 2014. Pengaruh
san terhadap kadar Kolesterol total tikus Vitamin C Terhadap Kadar Low Density
(sprague-dawley) yang diberi pakan tinggi Lipoprotein (LDL) Lanjut Usia Setelah
asam lemak Trans [Skripsi]. Bogor. Institut Pemberian Jus Lidah Buaya (Aloe Bar-
Pertanian Bogor. badensis Miller). Journal of Nutrition Col-
[AHA] The American Heart Association. 2016. lege 3(4):770-776.
Coronary Artery Disease. Texas : Ameri- Indriasari I. 2012. Ekstrak Ethanol Buah Naga
can Heart Association. Merah (Hylocereus polyrhizus) Memper-
Ariffin AA, Bakar J, Tan CP, Rahman RA, Karim baiki Profil Lipid pada Tikus Wistar Jantan
R, Loi CC. 2009. Essential fatty acids of (Rattus norvegicus) Dislipidemia [Tesis].
pitaya (dragon fruit) seed oil. Food Chem- Denpasar: Universitas Udayana.
istry 114(2):561-564. Kristanto D. 2014. Berkebun Buah Naga. Jakar-
Biotec. 2011. Cholesterol (CHOD-PAP) En- ta: Penebar Swadaya.

J. Gizi Pangan, Volume 12, Nomor 3, November 2017 201


Prakoso dkk.

Kusuma AM, Asarina Y, Rahmawati YI. 2016. han ekstrak jahe. Journal of Nutrition Col-
Efek ekstrak bawang dayak (Eleutherine lage 4(2):636-644.
palmifolia (L.)Merr) dan ubi ungu (Ipo- Syarif P, Suryoutomo B, Soeprapto, H. 2011,
moea batatas L.) terhadap penurunan ka- Deskripsi dan manfaat tanaman obat di
dar kolesterol dan trigliserida darah pada pedesaan sebagai upaya pemberdayaan
tikus jantan. Jurnal Kefarmasian Indonesia apotik hidup. Jurnal Ilmu Pengetahuan
6(2):108-116. dan Teknologi Universitas Pekalongan
Lailani M, Edward Z, Herman R. 2013. Gamba- 21(1):20-32.
ran tekanan darah tikus wistar jantan dan Tang CS, Norziah MH. 2007, Stability of betacy-
betina setelah pemberian diet tinggi garam. anin pigments from red purple pitaya fruit
Jurnal Kesehatan Andalas 2(3):146-150. (Hylocereus polyrhizus) : Influence of pH,
Liniawati MMV. 2011. Pemberian ekstrak buah temperature, metal ions and ascorbic acid.
naga merah (Hylocereus polyrhizus) Indonesian Journal of Chemistry 7(3):327-
menurunkan kadar F2 isoprostan pada ti- 331.
kus putih jantan (Albino Rat) yang diberi Warditiani NK, Indrani AAIS, Sari NAPP, Swasti
aktivitas berlebih [Tesis]. Denpasar: Uni- IAS, Dewi NPAK, Widjaja INK, Wirasuta
versitas Udayana. IMAG 2015, Pengaruh pemberian fraksi
Mahattanatawee K, Manthey JA, Luzio G, Talc- terpenoid daun katuk (Sauropus Androgy-
ott ST, Goodner K, Baldwin EA. 2006. nus (L.) Merr) terhadap profil lipid tikus
Total antioxidant activity and fiber con- putih (Rattus Novergicus, L.) jantan galur
tent of select Florida-gown tropical fruits. wistar yang diinduksi pakan kaya lemak.
Journal of Agicultural and Food Chemistry Jurnal Farmasi Udayana 4(2):66-71.
54(19):7355-7363. Wahyuningsih W, Wirawanni Y. 2013, Perbedaan
Pareira FMM. 2010. Pengaruh Pemberian Jus pengaruh kacang tanah (Arachis hypo-
Buah Naga Putih (Hylocereus undatus H.) gaea) rebus dan panggang terhadap kadar
Terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus kolesterol total pada wanita hiperkoles-
Putih (Rattus norvegicus) [Skripsi]. Sura- terolemia. Journal of Nutrition Collage
karta : Universitas Sebelas Maret. 3(1):206-212.
Pertiwi WA. 2014. Pengaruh pemberian jus buah Wiyono S, Bantas K, Hatma RD, Soekirman SW.
naga merah (Hylocereus polyrhizus) terha- 2004, Hubungan Antara Rasio Lingkar
dap kadar HDL pria dislipidemia. Journal Pinggang-Pinggul dengan Kadar Kolester-
of Nutrition College 3(4):762-769. ol pada Orang Dewasa di Kota Surakarta.
Sumardika IW, Jawi IM. 2012. Ekstrak air daun Jurnal Cermin Dunia Kedokteran 143:44-
ubi jalar ungu memperbaiki profil lipid dan 48.
meningkatkan kadar SOD darah tikus yang WHO. 2009. Global Health Observatory (GHO)
diberi makanan tinggi kolesterol. Jurnal Il- data. World Health Organization. http://
miah Kedokteran Medicina 43(2):67-70. www.who.int/gho/ncd/risk_factors/cho­
Susanti TMI, Panunggal B. 2015. Analisis an- lesterol_text/en [diakses 11 September
tioksidan, total fenol dan kadar kolesterol 2016].
pada kuning telur asin dengan penamba-

202 J. Gizi Pangan, Volume 12, Nomor 3, November 2017

You might also like