You are on page 1of 19
Dimensi, Vol.2 Abstrak Abstract No 2, Februari 2005 FRP (FIBER REINFORCE PLASTIC) SEBAGAI BAHAN DASAR PRODUK DESAIN Arijanto Salmoen Wargadinata ") FRP dikenal sebagai produk material yang saat ini banyak dipakai untuk material dasar beraneka ragam produk yang ada. FRP merupakan kepanjangan dari fiber reinforce plastic, yaitu sebuah komposit yang terdiri dari serat (fiber) dan matriks (resin). Sangat perlu kita ketahui jenis dan sifat fiber yang digunakan, demikian pula sifat plastik sebagai pengikatnya. Dalam paparan ini jenis fiber, sifatnya demikian pula jenis plastik beserta sifatnya merupakan bahasan yang penting untuk dikuasai. Tidaklah salah dan berkelebihan apabila penulis mengajak bersama-sama para pembaca untuk mendalami komposit dari jenis FRP ini untuk meningkatkan kualitas produk yang kita desain Kata kunei: fiber reinforce plastic, komposit, fiber glass, fiber karbon fiber aramid, plastik. FRP is known as a material product currently used as a raw material for producing various products. FRP stands for Fiber Reinforce Plastic, as a composite of fiber and resin. It is important to know the type and character of the fiber and plastic as the binding agent. The type and character of both fiber and plastic are essential subjects to ‘master through this paper. It is apparently appropriate to persuade readers to broaden knowledge on the composite of the FRP to improve the quality of the products designed. Key words : Fiber Reinforce Plastic, composite, fiber glass, fiber carbon, fiber aramid, plastic PENDAHULUAN . Khususnya mengenai macam dan _ Mengapa FRP harus diulas dan {ualitasnya, karena banyak jenis dimengerti secara lebih mendalam, — desain produk mulai dari alat *) Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti, Staf pengajar Program Studi Desain Usakti. rumah tangga, alat kantor, alat-alat listrik, komponen automotif dan alat teknik yang secara umum Produk, Jur. Desain, FSRD diproduk dengan bahan FRP. Tidak 37 berlebihan bila kita mengerti lebih mendalam tentang FRP sebagai bahan dasar produk yang akan kita desain. Diharapkan FRP yang termasuk jenis material komposit ini dapat dipakai sebagai bahan alternatif pengganti metal (logam) dan sejenisnya. Penulisan ini dilakukan untuk lebih meyakinkan penulis dan mitra nya dalam mengaplikasikan teori-teori yang didapatkan dalam pelaksanaan lapangan, sehingga tujuan ini dapat diartikan sebagai : 1. Memenuhi tugas utama tenaga pendidik dalam rangka melaku- kan penulisan karya ilmiah dan penelitian dengan cara memper dalam dan menckuni bidang kepakaran yang dimiliki. 2. Menjelaskan masalah material secara umum, khususnya FRP (fiber reinforce plastic) dalam aplikasi desain produk. . Menambah dan memperluas wa- wasan dalam pengetahuan praktis tentang FRP, serat, resin dan masalah yang terkait. 4. Merangsang para sejawat pen- didik, penulis untuk peduli dan berlomba menggali serta men- dalami kepakarannya melalui penulisan-penulisan makalah ke- teknikan dilingkungan Seni Rupa dan Desain secara umum. ire 58 Fite Reinforce Plastic Sebagai Behen Daser Desain Produk {Arjanto Salmoen Wargadinata) KOMPOSIT Komposit adalah material yang dibentuk dari dua atau lebih material dasar yang mempunyai sifat lebih baik dari material pem-bentuknya. Menurut keberadaannya komposit ada dua macam yaitu komposit alam (kayu, gigi, tulang) dan kom- posit buatan (semen beton, fiber reinforce plastic, be metal, fiber fibereinforce glass). Komposit dapat dinyatakan sebagai hasil manipulasi orde satu atau hasil manipulasi sifat_ makrokopis material yang dikenal dan mulai dibuat sejak awal tahun 1972. Komposit dibuat / diciptakan karena ingin mendapatkan bahan baru yang mempunyai sifat se- bagai, (A +B)/2= X dimana X >(A+B)/2 , sifat ini disebut sebagai sifat sinergitik dan sifat ini dapat dicontohkan sebagai bahan karet + carbon = ban. Kadang- kadang kita jumpai dua atau lebih dari material yang digabungkan bersama-sama membentuk material baru yang sering discbut sebagai material komposit. Secara umum bentuk material komposit yang dapat kita jumpai ada tiga macam, antara lain bentuk agglomerated materials, bentuk laminated ma- terials dan bentuk reinforced ma- terials. Sifat yang dicari dibutuhkan oleh komposit antara lain :_ Dimensi, Vol2. No 2, Februari 2005 . Kekuatan ( strength ) . Kekokohan ( stiffness) . Tahan korosi (corrosion resistance ) 4. Tahan keausan (wear resistance) Menarik (atractiveness ) 6. Masalalah berat (weight) . Unsur kelelahan ( fatique life) . Ketahanan temperatur (temperatur depended ) 9. Konduktivitas termal (thermal behavior conductivity) 10. Isolasi panas (thermal insulation ) 11. Insulasi akustik (acustic insulation) 12. Dan lain-lainnya wu wn aon Komposit yang menstandard- kan sifat-sifat seperti tersebut diatas biasanya disebut sebagai _komposit tcknik atau komposit engineering tetapi bukan berarti komposit non engineering atau komposit alam tidak memerlukan_ sifat~ me- kanik (machanical properties). Tinjauan komposit non engi- neering dapat dijelaskan sebagai berikut: Mempunyai_sifat_homogen, walau- pun komposit terjadi arena campuran tetapi terhadap kekuatan luar dapat dianggap homogen. Komposit_juga_bersifat_isotropik. artinya arah kekuatan sama besar ini terjadi pada komposit partikel (particulate composite), perkecuali- an hanya terjadi pada komposit lamina (laminate composite) maka jenis ini mempunyai sifat anisotro- pik Sifat mekanik komposit : Sifat_mikromekanik, mempelajari komposit sebagai bahan yang inhomogenis yaitu menelaah inter- aksi antara filler (isian) atau fiber (serat) dengan matriks khususnya kerekatan antara filler dan matriks atau fiber dan matriks. Sifat_makromekanik, mempelaiari sifat makro komposit sebagai bahan yang homogen yang dapat me- nerima aksi dari luar . FRP (Fiber Reinforce Plastic) Fiber reinforce plastic adalah salah satu jenis komposit serat yang menggunakan pengikat plastik, atau dapat dikatakan serat sebagai pe- nguatnya (fil/er) dan plastik sebagai pengikatnya (resin). Oleh karenanya Jenis, sifat, kekuatan serat (fiber) dan plastik (resin, matriks) harus kita ketahui dan kuasai secara benar. Di bawah ini di paparkan secara lebih detil tentang fiber dan resin baik jenis, kualitas, maupun kekuatan yang digunakan di industri yang mendukung terjadinya mate- rial FRP (fiber rein-force plastic). 59 Dimersi, Vol2-No 2, Februari 2005 geometris yang _ bervari: Serat gelas ini dapat dipakai sebagai bahan komponen (part) peralatan teknis dengan harga yang relatif murah, hanya saja sifat yang di- miliki kurang memadai bila diban- ding serat karbon atau serat kevlar. Dibawah ini dijelaskan beberapa jenis dan tipe serat’ gelas yang diaplikasikan di industri. Jenis dan tipe serat gelas (fiber glass): Serat gelas tipe A Serat gelas tipe A (A glass) dikenal sebagai Soda-Glass, tahan terhadap pengaruh bahan bahan kimia dan pada aplikasi lapangan dipakai sebagai bahan/ material container. Serat gelas tipe E Serat gelas tipe E (FE glass) ini dikenal sebagai serat_ gelas kapur-aluminium boro-silikat de- ngan kandungan alkali sebesar 2% Serat tipe E Glass ini mempunyai sifat sebagai isolator listrik dan ta- han terhadap air (water resistance) bila dibanding dengan serat gelas tipe lainnya. Hal ini dapat di- buktikan dengan merendam fiber glass tipe E Glass dan fiber glass tipe A Glass didalam air mendidih selama | jam. Kemudian apa yang terjadi, serat tipe A Glass akan kehilangan berat sebesar 11,1% sedangkan serat tipe E Glass hanya kehilangan berat 1.7 %. Dengan demikian terbukti bahwa sifat tahan terhadap air dari serat tipe E Glass lebih baik dari tipe A Glas tipe E Glass ini mempunyai kuatan tarik (fensie strength) yang tinggi sekitar 500 Ksi dengan mo- dulus elastititet 10,5 Msi dan serat tipe E glass ini adalah serat yang paling umum dipakai untuk serat panjang (kontinu). Komposisi kimia serat tipe E Glass ini dapat dituliskan sbb . 52-56% SiOz: 12-16% ALO: 16-25 % CaO, 8-13 % Bz O3 Serat gelas tipe C Serat gelas tipe C(C glass) mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap pengaruh bahan bahan kimia dan disebut sebagai serat gelas tahan korosi (corrosion resisiance fiber glass). Serat gelas tipe C Glass ini adalah serat_ soda- Kapur-borosilikat . Serat ini digunakan sebagai bahan penguat pada pembuatan kom- posit serat matriks yang dalam aplikasinya membutuhkan kontak Jangsung dengan bahan-bahan ki- mia. Serat gelas tipe S Serat gelas tipe S (S glass) ini dimengerti sebagai serat mag- nesium-alumino-silikat,yang di- kenal sebagai serat gelas (S Glass) yang mempunyi kekuaian tinggi 61 (High strength fiber glass) ter- utama sekali dalam bentuk serat tunggal Nilai_ kekuatan _ tarik (tensile strength) serat tipe S$ Glass ini 40% lebih tinggi di- banding dengan serat tipe E (electrical fiber glass) Fiber glass tipe S ini mempunyai kekuatan tarik 650 Ksi dan nilai modulus elastisitas 10,5 Msi. Komposisi kimia serat matriks dengan pe- nguat serat E Glass ini dapat dituliskan sebagai berikut: 65% SiO»; 25% AlO; dan 10% MgO. Untuk memperoleh sifat-sifat serat gelas yang diinginkan maka serat ini digabungkan dengan ok- sida lain dengan kadar tertentu, mi- sainya dengan B,O, dalam rangka menurunkan suhu liquidus, atau oksida logam-logam alkali seperti NapO, K20 atau Li2O dalam rangka menurunkan suhu peleburan. ZrO) dicampurkan dalam rangka me- ningkatkan ketahanan _ terhadap larutan alkalin. Serat gelas tipe S ini banyak diperdagangkan dipasar bebas disamping serat tipe E, tetapi serat tipe S lebih banyak terdapat dipasar dibanding tipe EF Komposisi serat-matriks yang menggunakan seral gelas ini memiliki_ sifat-sifat sebagai berikut. * Rasio kekuatan dan berat_ yang, lebih tinggi * Tahan terhadap pengaruh panas * Tahan terhadap pengaruh dingin. 62 Fiber Reinforce Plastic Sebagai Behan Daser Desain Produk (Atjanto Saimosn Wargadinata) * Tahan terhadap kelembaban * dimensi yang stabil * Pembuatan atau fabrikasinya lebih mudah Berkaitan dengan sifat-sifat tersebut maka bahan komposit serat matriks yang memanfaatkan pe- nguat serat gelas tipe S ini sangat banyak digunakan sebagai peralat- an militer dan peralatan angkasa luar. Serat gelas tipe E_ paling banyak digunakan sebagai penguat serat_ karena mengandung kadar alkali (NaxO, K,0 atau LizO) yang rendah, yakni dibawah 2% saja, sehingga komposit serat gelas yang dihasilkan memiliki ketahan- an terhadap pengaruh korosi yang cukup tinggi, terkecuali_ terhadap pengaruh asam dan alkali. Serat gelas tipe D Serat gelas tipe D (D glass) ini dikenal memiliki sifat elektrik yang rendah (low dieletric constant glass) tetapi tidak tahan air. Serat gelas tipe E-CR Serat gelas tipe E-CR (E-CR glass) ini dikenal sebagai serat yang memiliki ketahanan korosi terhadap asam dan alkali dari hasil modifikasi fiber glass tipe E. Serat gelas tipe M Serat gelas tipe M (M glass) ini dikenal sebagai serat gelas yang Dimers, Vol 2- No 2, Februari 2005 mempunyai nilai modulus ele tas yang lebih besar dibanding serat gelas tipe E dengan kekuatan yang sama. Serat gelas tipe Z (AR) Serat gelas tipe Z (AR glass) ini dikenal sebagai serat gelas yang memiliki ketahanan sangat baik terhadap pengaruh alkali . Sifat —sifat serat gelas Dalam tabel (lihat tabel 2) terdapat sifat — sifat penting dari serat gelas tipe — tipe S, E, M dan Z (AR). Dari segi proses fabrikasinya maupun bentuk serat yang di- hasilkan, maka serat gelas ternyata memiliki sifat — sifat yang lebih Tabel 1, Komposisi Serat Gelas di dalam Komposit Serat matriks (Chereminisoff Nicholas P,) COMPONENT EGLASS | SGLASS T AGLASS |D-GLASS] E-CRGL [MGLASS | C-GLASS (%) %) (%) 3) (%) wo | %) Silikon dioxide, S102 32-56 o 2 58-63 337 ote | ‘Aluminium oxide, ABOS | 12-16 B 06-15 10:13 5 i Hori oxide, B203 50 : S 102.5 + Sodium oxide, Nx20 02 = 2 i oe 0 | 7-10 Magnesium oxide, MEO 08 0 z = ae Calcium oxide, CaO 16-25 5 0 oS 2125 5 ibs Farium oxide, BaO z 3 : 5 5 ol Zine oxide, ZnO» z z = E : e Titanium oxide, TOR ois = Zirconium oxide - E = iow oxide 08 = : = oR Tron o1[ : = = 5 : Dan tain Tin 0-15 - 07 S03 | a2ste2 | 2a0r | ‘Ti02 03570 | 21102 Tabel 2. Sifat-sifar Serat Gelas ( Fiberglass) Tipe Berat | Koefisien | Modulus | Kekuatan [ Rengangan| Ratio] Suhu serat_ | meter] jenis_ |muai panas | elastisitas | tarik (Gpa) | putus | poisson} pelunakan| |_gelas - %) | Ss 12] 3a | 29-50 8.6 46 2 =| 968 Ee. 12 724-76 36 2 | 026 B45 M 12 [2,89 110 3.5 - : z 12 [2.68 70-80 3.6 = 63 unggul disamping kekurangan- kekurangannya dalam rangka peng- gunaannya bagi pembuatan kom- posit plastik. Keunggulan dan kelemahan serat a). Memiliki nilai kekuatan tarik Censile strength) yang tinggi b). Memiliki ketahanan terhadap pengaruh bahan kimia yang tinggi. c) Memiliki sifat insulasi yang sangat bail d). Memiliki koefisien muai panas yang rendah. i daya tahan gesek ku- b) Memiliki kekuatan lelah (/ati gue) yang rendah c) Memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan dengan se- rat karbon dan serat Aramid Memiliki daya lekat yang ku- rang baik terhadap matriks po- limer, terutama sekali diling- kungan yang lembab. d) 2. Serat Karbon _( Fiber carbon Serat. karbon adalah sejenis serat yang terbuat dari karbon dan digunakan sebagai penguat matriks pada fabrikasi (pembuatan) kom- posit serat matriks. Komposit dari jenis ini banyak dikembangkan se- 64 Fiter Reinforce Plastic Sebagai Bahan Dasar Desain Produk (Arianto Saimoen Wargadinata bagai peralatan olah raga misalnya raket bulu tangkis, raket tenis lapangan bahkan stik golf. Hingga salah satu dari produk tersebut menggunakan nama carbonex, men cirikan bahwa komposit serat yang diproduksi adalah terbuat dari serat karbon. Sifat-sifat serat karbon sebagai bahan dasar pembuat komposit: 1. Sangat kaku dan lebih kuat 2. Ketahanan terhadap suhu sangat_ baik 3. Ketahanan terhadap korosi sangat baik, kecuali terhadap asam nitrat HNO . Muai panasnya hampir nol . . Penghantar panas dan listrik yang baik. 6. Sangat tahan terhadap kelembaban 7. Sangat baik untuk dikerjakan, tetapi harus hati-hati karena sangat rapuh . 8. Densitynya rendah. 9. ‘Tidak peka terhadap sinar 10. Harganya cukup mahal . 11. Kurang tahan terhadap beban impak. 12. Kurang tahan terhadap gesekan ws Penggabungan serat karbon ini dengan matriks logam_ber-potensi membentuk korosi elektro kimia, dimana karbon sebagai katoda dan logam sebagai anoda. Dimensi, Vol.2- No 2, Februari 2005 Serat_ karbon ini diketemukan da- lam tahun 1950 yang baru pada ta- hun 1961 diperkenalkan di Jepang dan pada tahun 1963 baru dipro- duksi berskala industri. Di Amerika pada tahun 1960 yang relatif sama telah membuat serat rayon untuk dikembangkan sebagai bahan dasar komposit serat. Rayon dihasilkan dari senyawa akrilik yang kemu- dian berkembang sebagai banyak material dasar kebuhan teknik. Serat karbon yang dipasarkan di industri ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni. 1). Serat karbon tahanan tinggi. 2). Serat karbon modul tinggi. Serat_ carbon yang _berfungsi sebagai penguat komposit terbuat dari bahan Poly-Acrylo-Nitrile dan Picth (PAN) disamping jenis serat yang dibuat dari minyak residu. Grafitisasi Tahapan pembuatan serat_karbon dengan menggunakan PAN adalah sebagai berikut PAN oD STABILISASI (200-220)"C 0 KARBONISASI (1000-1500) ¢ ar GRAFITISASI (1000)"C Gambar 1, Aliran proses produksi serat karbon S5_t (waktu) Gambar 2, Diagram proses produksi serat karbon 65 Proses pembuatan serat karbon ber- langsung dalam tiga tahapan yang terdiri dari: TAHAP I (Tahap stabilisasi Dalam tahap I ini serat PAN (Poly-Acrilic-Nitrile) direntangkan, dengan tujuan agar jaringan serat menjadi searah dan dijaga ke- setabilan hogenitasnya Kemudian dilakukan oksidasi dalam udara dengan memberikan — kesetabilan temperatur sekitar 200 sampai dengan 220 °C TAHAP II (Tahap karbonisasi) Serat yang telah mengalami proses stabilisasi, kemudian pada proses karbonisasi ini mendapat perlakuan pikrilisasi dengan jalan memanaskan serat lebih lanjut sampai terjadi proses transformasi hingga terjadi serat karbon dengan proses mengurangi unsur-unsur C, H, N dari prekusornya dengan menjaga temperatur proses kere nya pada suhu 1000-1500 °C dengan meggunakan gas mulia sebagai pelindungnya. Hasil yang dicapai dalam proses ini ialah bertambahnya nilai _kekuatan tarik dari serat karbon tersebut. ‘TAHAP III (Tahap grafitisasi) Tahapan grafitisasi bertujuan mendapatkan nilai elastisitas serat yang lebih baik dengan cara mem- berikan perlakuan panas terhadap 66 Fiber Reinforce Plastic Sebagai Bahan Deser Desain Produk [Anjanto Saimoen Waryadinats) serat sehingga mencapai suhu 1800 °C. yang = akhirnya _ beroriantasi tertentu terhadap kristal grafit yang terdapat didalam serat karbon se- hingga nilai clastisitas serat_men- jadi lebih baik. Serat Karbon Epoxy (Carbon Fiber Epoxy) Komposit yang terbuat dari karbon epoksi ini banyak dipro- duksi sebagai pipa yang digunakan dalam produksi migas manakala gas atau minyak yang dihasilkan mempunyai sifat korsif tinggi. Dalam industri migas pipa tersebut mempunyai trademark epoxy pipe yang banyak dipasang untuk meng- atasi hydrocarbon yang kandungan sulphur dan CO) nya tinggi. Serat karbon yang dimanfaatkan mem- punyai nilai kekuatantarik yang cukup tinggi hingga _mencapai 450-650 Ksi dengan nilai modulus elastisitas sekitar 28-34 Msi dan nilai density 1,7- 2,1 G/m’ untuk diameter 7-10 mikrometer (jim) Dalam daftar berikut (lihal tabel 3) ini dapat dicermati sifat-sifat_fisis fibber carbon epoxy dari hasil alihtulis ekperimen yang pernah dilakukan. Dimensi, Vol 2-No 2. Februari 2005 Tabel 3, Sifat-Sifat Serat Karbon Epoksi dan perkapalan, berkaitan “Berat Jenis NS=16 | dengan nilai — nilai_ke- * Panas jenis(Btu/Ib/F) 03 kuatan, kekakuannya, ke- * Thermal Mass(BTU/Ib/F) OAs) labanan: Jemaby ‘san: ike: tahanan rusak yang ting- * Koefisien Hantar Panas gi. Kevlar 49 ini ringan. (BTU/A2Mw/E/in) 24-42 | Serat Aramid yang me: . . i miliki performace tinggi * Koefisien Muai Panas (10 °/in/F) | 1-6 dikenal dengan sebutan Enka Glanstoff yang dibuat di Jerman dan serat 3). Serat Aramid (Aramid Fiber) Klasifikasi Serta Aramid Serat Aramid (Aromatic polyamide) dengan nama komersil “ KEVLAR” ‘Terdapat dua jenis serat aramid ini yaitu : a. Kevlar 29 b. Kevlar 49 a. Kevlar 29 Kevlar 29 adalah semacam serat aramid yang memiliki density ren- dah dengan nilai kekuatan sangat tinggi. Biasanya dipakai bahan proteksi balistik, tali atau kabel. b. Kevlar 49 Kevlar 49 adalah serat Aramid yang memiliki density rendah de- ngan nilai kekuatan tetapi_nilai modulus elastisitas yang tinggi. Kevlar 49 banyak dipakai dalam industri otomotif, pesawat terbang sejenis serat aramid dengan nama Arenka yang dibuat di negara Belanda dilakukan pula, hanya saja nilai performance nya masih kalah dibandingkan dengan —serat Kevlar. Pembuatan serat Aramid ini dilakukan dengan cara sintesa bahan baku pada suhu rendah yang dilanjutkan dengan pekerjaan pemintalan. Beberapa sifat Serat Aramid yang penting adalah : * Ketahanan spesifiknya terhadap gesekan cukup baik. * Densitynya rendah, hanya 1,45 Tidak memiliki muai panas. « Daya scrap getarannya cukup baik Ketahanan impak cukup baik ¢ Ketahanan lelah cukup baik © Ketahanan terhadap bahan-bahan kimia cukup baik e Ketahanan terhadap kompresi kurang baik *® Daya lekat terhadap matriks kurang baik 67 ¢ Peka terhadap sinar ultraviolet e Daya serap legas cukup besar, yakni 4% * Pada pabrikasi komposit, ber- kaitan dengan pemakaian serat penguat biasanya bermasalah. | humidity +—+ }— | AL a | | | j t{| | | - ! 4 8 2 ie 02 wakts Gam) Gambar 3, Daya Serap Kelembaban Serat Aramid Daftar pada tabel 4 terdapat nilai — nilai sifat mekanis dan berat jenis Serat Gelas Tipe E, Serat karbon dan Serat Aramid. Tabel 4, Daftar Perbandin, Fiber Reinforce Plastic Sebagai Bahan Dasar Desain Produk {Arianto Selmoen Wargadinete) elasititas yang lebih rendah dari serat — serat lainnya. Contoh serat (fiber) yang telah ada antara lain ialah : Serat SiC kontinyu Serat SiC 0,001-20 % C Serat C lapis karbida Seart C lapis SiO2 dan SiC Serat C lapis Ni Serat B lapis SiC Serat C Serat C lapis Ti dan B Plastik Sebagai Pengikat Pengertian matriks atau yang dikenal juga sebagai resin mem- punyai fungsi sebagai pengikat atau penguat erat, pada pembuatan bahan komposit serat. Bentuk isian serat tersebut kadangkala berben- tuk butiran atau partikel yang diikat dengan resin glue pada bahan pem- buatan partikel komposit butiran can Sifat-sifat Serat (Fiber) SIFAT —-SIFAT E-GLASS | KARBON ARAMID (HTS) (HT) (KEVLAR 49) Tensile strength (Mpa) 2410 3100 3617 Modulus Elastisis (Gpa) _| 69 220 [124 Regangan Putus (%) 3S 14 2,5 Masa Jenis (g/em3) 2.54 1,75 148 | Dari tabel diatas dapat diketahi bahwa serat gelas tipe E memiliki nilai kekuatan tarik dan modulus 68 batu kerikil yang diikat dengan semen dalam rangka pem-buatan concrete. Matriks adalah salah satu Komponen pembentuk komposit Dimensi Vol2-No 2, Februari 2005 serat-matriks yang merupakan sistim dua komponen, sedangkan serat (fiber) adalah komponen lainnya yang juga terdapat didalam sistem tersebut sebagai mana telah diurai- kan sebelumnya. Tetapi secara umum orang awam Icbih mengenal matriks atau resin sebagai plastik, polimer atau perekat (glue) yang kadang-kadang berbentuk air maupun berbentuk jield atau padat yang harus diberikan pengencer un- tuk menjadi cairan yang kemudian baru diproduk menjadi komposit serat-matriks. Plastik termasuk kelompok polimer, yaitu merupakan_hasil penggabungan (proses polimerisa- si) dari monomernya, sedangkan monomer adalah senyawa kimia organik yang mempunyai kemam- puan untuk berpolimerisasi. dan kemampuan berpolimerisasi ini ter- gantung dari jenis monomer yang akan bergabung. Monomer yang bergabung dapat dibedakan atas beberapa jenis antara lain + a). Mono polimer, adalah basil penggabungan monomer sejenis, nA polimerisasi (A)xn >n molekul monomer A bergabung menjadi polimer (A) dengan berat molekul n x berat molekul mono- mer A, sebagai contoh: ethilene > polyethilene . prophilene > polyprophilene . vem (vinyl chloride monomer ) > PVC (Poly Vinyl Chloride). b). Leopimer, yang bergabung bu- kan monomer sejenis : nA+mB+t+pC > (ABC)n +m + p, n molekul monomer A bergabung dengan m molekul mo- nomer B dan p molekul monomer C membentuk polymer (ABC) dengan berat atom ( n+m+p ). Sebagai contoh: Formaldehid + melamin > mela- min formaldehid Formaldehid + phenol > phenol formaldehide Plastik dapat diartikan se- bagai material organik sintetik yang dibentuk melalui pemanasan dan dapat dibentuk menjadi bentuk- bentuk tertentu dibawah tekanan Untuk menerangkan matriks lebih jelas akan dikelompokan pen- jelasan terscbut kedalam empat ma- salah pengelompokan materi yaitu ; Matriks Thermoset Matriks thermoset atau resin thermoset ini secara dangkal lebih dikenal sebagai plastik yang hanya dapat diolah sekali saja dan tak dapat didaur ulang kembali. Dilingkungan industri justru plastik inilah yang banyak dipakai untuk menggantikan fungsi metal atau logam dalam rangka mem- perbaiki sifat yang diinginkan, antara lain mengurangi berat, tidak 69 mudah korosi dan mudah dibentuk. Berbeda dengan matriks termoplas padat maka matrik termoset membentuk struktur jala (cross link) (gambar +4). rot fink Gambar 4, Ikatan rantai (jala)_matriks termoset Thermosetiing. yaitu _ plastik yang hanya dapat diolah sekali saja, Sifat-sifat plastik termoseting an- tara lain : a).Tidak mau melunak bila terkena panas, jadi tahan panas hanya melunak pada waktu pembentuk an produk pertama bila ke- mudian dipanaskan ia tidak da- at melunal ies dapat didaur ulang lak dapat disambung dengan pemanasan . d).Tidak larut / sulit larut dalam pe- larut organik . Molekul-molekul matriks ter- moset ini terikat oleh ikatan kovalen yang sangat kuat, schingga molekul-molekul tersebut ~mem- bentuk ikatan kimia sebagai struk- tur jajaringan tiga dimensi yang kaku. Sifat cair matriks termoset ini 70 Fiber Rennforce Plastic Sebagai Bahan Dasar Desain Produk (Aniento Saimcen Wargadinata) tidak reversible (bolak-balik) se- perti halnya matriks termoplas. Dengan cara berpolemerisasi maka matris termoset ini akan melepas sejumlah panas, sehingga memung- kinkan terbentuknya ikatan rantai jala, kemudian membeku yang tidak dapat dicairkan kembali, Secara umum dapat dijumpai dalam bentuk yang terdiri dari : a. Polyester b. Epoxy c. Penolic poliester ini juga di- sebagai matriks _poliester. Karena matriks ini biasanya diga- bungkan dengan serat gelas di dalam komposit. juga disebut Fiber Glass Reinforced Polyester Resins dan adalah matriks yang termurah harganya diantara matriks jenis lain, hanya saja kurang kuat. Dian- tara sekian banyak serat gelas, ma- ka yang biasanya digunakan adalah serat gelas tipe S. Kekuatan kom- jit yang mengandung serat tipe S antara lain bergantung kepada jumlah seria susunan serat ini di- dalam komposit terkait. Semakin banyak kandungan serat tipe $ ini didalam komposit, maka semakin kuat pula komposit tersebut. Terdapat dua macam susunan gelas tipe S didalam komposit yakni. a. Komposit dengan serat gelas tipe S searah ( unidirectional) sebut Dimensi, Vol 2- No 2, Februari 2005 b. Komposit dengan serat gelas tipe S dua arah (hidirectional) Dalam komposit dengan serat gelas tipe $ searah, jumlah serat gelas dapat mencapai 80 % yang memungkinkan dapat dihasilkannya komposit serat matriks dengan ke- kuatan sangat tinggi. Tetapi apabila didalam komposit ini terdapat serat yang tidak satu arah, maka _nilai kekuatan tarik (fensile strength) komposit ini akan berkurang ke nanya. Bila dibandingkan nilai ke- kuatan komposit dengan serat satu arah ini dengan komposit yang tidak satu arah misalnya dengan komposit dengan serat gelas anyaman (woven roving fiber glass. WR), ternyata nilai kekuatan tarik Komposit tersebut terakhir ini adalah lebih rendah, Demikian pula bila dibandingkan dengan komposit serat matriks dengan susunan serat gelas anyaman dipilin woven cloth Jiber glass (WC) dan serat gelas susunan acak chopped strand mal, (CSM) maka nilai kekuatan tarik komposit dengan susunan serat tersebut terakhir ini dalam arah- arah tertentu ternyata lebih rendah. Komposit dengan matriks termoset poliester ini banyak digunakan untuk karoseri mobil, badan peahu, panel bangunan, bagian pesawat terbang dan lain-lain. Contoh matriks termoset poliester general purpose, (GP) adalah isophthalie, bisphenol, chlorinaied. Kelompok GP ini murah dan paling banyak dipakai orang, tetapi_ bermutu seimbang dengan jenis matriks lainnya. b. Matriks Termoset Epoksi Matriks termoset epoksi ini sering juga disebut sebagai carbon fiber reinforce epoxy resin atau resin epoksi. Komposit yang me- ngandung matriks epoksi ini se- bagai komponen kedua dan dengan demikian menggunakan serat_kar- bon sebagai komponen pertama. Komposit ini mempunyai_ nilai kekuatan dan keausan yang tinggi Dalam pada itu matrik epoksi yang digunakan menaikan nilai kekuatan impak (impact strength) komposit yang, dihasilkan. Matriks epoksi ini harganya relatif lebih mahal, tetapi lebih kuat dan pengerutan yang terjadi setelah proses curing lebih baik bila semuanya itu dibanding dengan plastik polyester. Sesung- guhnya yang biasa digunakan untuk membuat komposit itu adalah matrik epoksi, tetapi untuk kepe- rluan khusus dapat juga digunakan jenis matriks lainnya seperti poly- amide, sulfida polyamide atau polisulfon. Karena komposit yang menggunakan serat karbon ini nilai kekuatan dan modulus elastisitas yang, tinggi tetapi ringan, sehingga memiliki kemampuan urituk me- 7 nyaingi penggunaan bahan logam, terutama sekali dalam konstruksi pesawat terbang dan pesawat angkasa luar. c. Matriks Termoset Phenolic. Matriks jenis ini juga dapat dipakai sebagai matriks epoksi pada pembuatan interior pesawat terbang dan komposit yang dihasilkan mempunyai daya tahan terhadap suhu yang tinggi dan tidak Tabel 5, Sifat-sifat Matriks Thermoset Fiber Reinforce Plastic Sebagai Bahan Dasar Desain Produk (Anjento Saimoen Wargodinate) polimerisasi memerlukan tekanan yang cukup tinggi. Beberapa jenis plastik sher- mosetting resin antara lain , 1. Cellulosic resin Material resin ini memiliki sifat_ kekuatan mekanik yang baik 2. Polysyrene resin Material resin ini memiliki sifat tahan terhadap air dan banyak bahan kimia, kestabilan, dimensi, dan kemampuan isolasi yang baik . SIFAT — SIFAT MATRIKS MATRIKS MATRIKS TERMOSET EPOKSI POLIESTER Kekuatan tarik (MN/m") 35-100 40-90 Modulus elastisitas (N/m") 3,0-6,0 2-45 Regangan putus (%) 1,0-6.0 2.0 Kekuatan tekan (MN/m) 100-200 90-250 Dendity (Mg/m’) 1,1-1,4 12-15 Ratio poisson 0.35-0.4 0,37-0,39 Daya hantar panas W/m "C 01 0,2 | Koefisien muai panas 10°7C 60 100-200 Heat distortion temperature °C 50-300 50-110 Shinkage on Curing (%) 1,0-2,0 4,0-8.0 | Water Absorbtion 24h to 20°C | 0,1-0,4 0,1-03 mudah terbakar. Walaupun sifat mekanisnya relatif lebih rendah dan biasanya terdapat dalam bentuk serat preimpregnated dan sclama n 3. Polythylene resin Material resin ini memiliki sifat tahan terhadap air dan sedikit bahan kimia, berkemampuan untuk Dimensi, Vol.2- No 2, Februeri 2005 mengisolasi panas, dan dapat di- bentuk dalam berbagai warna . 4. Polypropylene resin Material resin ini memiliki sifat kelistrikan yang sangat baik, kekuatan impact dan tesile yang baik dan tahan terhadap panas dan sifat kimia . 5. Polysulfones resin Material resin ini memiliki bentuk fisik yang baik dan tahan terhadap panas . 6. Polymide resin Material resin ini memiliki sifat_ketahanan panas yang tinggi, koefisien friksi yang kecil dan sifat kelistrikan yang tinggi . 7. Polycarbonet resin Material resin ini memiliki sifat_ketahanan kimia yang baik dan memiliki tingkat kekerasan yang baik . 8. ABS resin (Acrylonitrille Buta- diena Styrene) Material resin ini dapat di- bentuk dengan tingkat kekerasan maupun ketangguhan yang tinggi. 9. Nylon resin Material resin ini memiliki sifat keuletan yang tinggi dan tahan terhadap air 10. Acrylic resin Material resin ini mampu mentransmisikan cahaya dengan sangat baik, mudah dibentuk dan tahan terhadap minyak . 11. Vinyl resin Material vinyl resin ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : Polyvinyl Butyrate Resin (PBR) yang tahan terhadap minyak, ke- mampuan lekat yang baik, stabil terhadap cahaya dan panas, dan Po- lyvinyl Chloride Resin (PVC) yang tahan terhadap banyak jenis cairan dan tidak mendukung pembakaran -12. Synthetic rubber resin Material resin ini tahan ter- hadap suhu yang rendah dan tinggi sebaik melumasi minyak, menetral- kan asam dan sinar matahari . 13. Plastik amino resin Dapat dibedakan antara lain sebagai: Urea Formaldehide resin (UF). * Urea Formaldehide ini banyak sekali digunakan sebagai resin pembentuk produk perekat se- bagai pemuatan kayu lapis dan Jenis perekat lain. Apabila perekat tersebut harus tahan terhadap air maka yang di- gunakan adalah urea melamin Sormaldehide . * Melamin Formaldehide resin (MF) dimanfaatkan untuk cam- puran plywood glues sebagai bahan yang tahan terhadap air (water resistance), dan Phenol Formaldehide resin ( PF). Matrik Thermoplas Jenis lain yang diketahui adalah resin thermoplas dikenal sebagai plastik yang dapat diolah kembali (didaur ulang) kembali. Thermoplastic, yaitu plastik yang bahan bakunya dapat diolah kem- bali dan tidak memiliki bahan ki- mia yang berbahaya bagi kesehatan Sifat-sifat thermoplastik antara lai a. Mudah menjadi lunak bila terkena panas dan akan mengeras kembali bila dingin, sifat ini ber- ulang . b. Dapat didaur ulang lagi atau dengan kata lain dapat dimanfaat- kan lagi. c. Dapat disambung dengan pe- manasan (heat sealable ). dalam praktek dengan melakukan penge- lasan plastik (plasticwelding), pe- ngerasan plastik . Bahan plastik ~— penambah dipanaskan dan meleleh kemudian mengit rongga yang akan disam- bung. dapat juga dengan cara me- manaskan ujung plastik A dan plas- tik B dan kemudian menekannya. alt pemanas Vee A penamba plasik | plas 8 4 Fiber Reinlorce Plastic Sebagai Bahan Dasar Desain Produk (Ananto Salmoen Wargadinata) panaskan ditekan = A | Besditckan d. Mudah larut dalam _pelarut organik seperti bensin, alkohol, terpentin, tiner dan sejenist Plastik dapat diartikan sebagai material organik sintetik yang dibentuk melalui pemanasan dan dapat dibentuk menjadi bentuk — bentuk tertentu dibawah tekanan. a Matrik termoplas padat ter- diri dari molekul-molekul yang membentuk rantai lurus atau rantai lurus bercabang. Ikatan antar mo- Iekul-molekul tersebut cukup lemah, berkaitan dengan tidak terdapatnya ikatan kimia. Pada gambar 5 ter- lihat secara skematis rantai molekul matriks termoplas padat, pada gambar ini keadaaan matriks dalam kondisi akan patah sebagai akibat pemanasan dan penekanan secara sekaligus yang kemudian disusul denga patahnyaikatan __inter- molekuler tersebut. Tetapi sebelum patah dalam keadaan terakhir itu. molekul-molekulnya bergerak relatif satu sama lain dan mencair. Setelah kemudian matriks cair ini didingin- kan, maka yang terjadi bukan sebagai plastik yang dapat diolah kembali (didaur ulang) kembali. Thermoplastic, yaitu plastik yang bahan bakunya dapat diolah kem- bali dan tidak memiliki bahan ki- mia yang berbahaya bagi kesehatan Sifat-sifat thermoplastik antara lai a. Mudah menjadi lunak bila terkena panas dan akan mengeras kembali bila dingin, sifat ini ber- ulang . b. Dapat didaur ulang lagi atau dengan kata lain dapat dimanfaat- kan lagi. c. Dapat disambung dengan pe- manasan (heat sealable ). dalam praktek dengan melakukan penge- lasan plastik (plasticwelding), pe- ngerasan plastik . Bahan plastik ~— penambah dipanaskan dan meleleh kemudian mengit rongga yang akan disam- bung. dapat juga dengan cara me- manaskan ujung plastik A dan plas- tik B dan kemudian menekannya. alt pemanas Vee A penamba plasik | plas 8 4 Fiber Reinlorce Plastic Sebagai Bahan Dasar Desain Produk (Ananto Salmoen Wargadinata) panaskan ditekan = A | Besditckan d. Mudah larut dalam _pelarut organik seperti bensin, alkohol, terpentin, tiner dan sejenist Plastik dapat diartikan sebagai material organik sintetik yang dibentuk melalui pemanasan dan dapat dibentuk menjadi bentuk — bentuk tertentu dibawah tekanan. a Matrik termoplas padat ter- diri dari molekul-molekul yang membentuk rantai lurus atau rantai lurus bercabang. Ikatan antar mo- Iekul-molekul tersebut cukup lemah, berkaitan dengan tidak terdapatnya ikatan kimia. Pada gambar 5 ter- lihat secara skematis rantai molekul matriks termoplas padat, pada gambar ini keadaaan matriks dalam kondisi akan patah sebagai akibat pemanasan dan penekanan secara sekaligus yang kemudian disusul denga patahnyaikatan __inter- molekuler tersebut. Tetapi sebelum patah dalam keadaan terakhir itu. molekul-molekulnya bergerak relatif satu sama lain dan mencair. Setelah kemudian matriks cair ini didingin- kan, maka yang terjadi bukan Fiber Reinforce Plastic Sebagai Bahan Dasar Dezan Produk (Arjarto Salmoen Wargasinata) ditinjau dari segi bahan yang nics, Mechanical Properties digunakan maka serat atau fiber and Fabrication, Tokyo: dapat diklasifikasikan kedalam tiga Japan Society for Composite kelompok besar jenis serat (fiber): Material, 1981 a. Serat gelas (fiber glass) Rosfian Arsyah Dahar, “Ilmu Pe- b. Serat karbon (fiber carbon) ngetahuan bahan Komposi ¢. Serat aramid (fiber aramid) Diktat Kuliah Jurusan Teknik Mesin, FTI, Jakarta, 1998 Penguasan material FRP bagi Schwartz, MM, Composite Materi- seorang desainer produk sangat als Handbook, New York: Me mutlak untuk ditargetkan, karena Graw Hill, 1984 FRP banyak — dipilih sebagai William F. Smith, Principles of material alternatif. Material Science and Jenis plastik dan serat serta Engineering, MC Graw Hill kualitasnya harus dapat dipahami Book Company Inc, 1998 untuk mendapatkan dan menentu- kan material komposit yang akan direncanakan. _ REFERENSI Arijanto Salmoen Wargadinata, Pengetahuan Bahan, Jakarta: Universitas Trisakti, 2002 Hull Derek, An Introduction to Composite materials, New York: New York Cambridge University Press, 1981 Jones Robert M, Mechanic Com- posite Materials, Washing- ton: Mc Graw Hill Book Company Ine., 1975 Kozo Kawata and Takashi Akasaka, Composite Materials, Mecha- 76

You might also like