You are on page 1of 13

JURNAL HUKUM

PENGARUH KEBIJAKAN “OPEN DOOR POLICY” ANGELA MERKEL


TERHADAP PERLINDUNGAN PENGUNGSI SURIAH
DI NEGARA UNI EROPA

Diajukan oleh :
SANTA TIARMIN BAKKARA
NPM : 140511741
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Hukum Tentang Hubungan Internasional

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2018
PENGARUH KEBIJAKAN “OPEN DOOR POLICY” ANGELA MERKEL
TERHADAP PERLINDUNGAN PENGUNGSI SURIAH
DI NEGARA UNI EROPA
Santa Tiarmin Bakkara
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Email: santa_tiarmin@yahoo.com

The Syrian refugee crisis that strucked the European Union in 2015 is of particular concern to the
international community. Some European countries made policy by refusing the presence of refugees.
Responding to the situation the government of German issued a policy that is “ the open door policy” for
the refugees. The purpose of this thesis is to know the influence of open door policy toward Syrian refugee
protection in Europian Union country relates to International Refugee law. The research used literature
research methods and data sources used are primary and secondary data from international agreements,
other legal opinions as well as data on the development of Syrian refugee protection presented by the
Government of German through BAMF or Federal Office for Immigration and Refugees. The data were
analyzed by descriptive method of analysis and concluded by deductive method. Based on data analysis, it
can be concluded that the open door policy conducted by Germany is in accordance with International
Refugee law principle, 1951 Convention concerning Refugee Status and Universal Declaration of Human
Rights. This research shows that the policy is also an effort to support the development of non-refoulment
principle implementation.
Keyword: open door policy, Syria refugee, protection and non-refoulement.
negara di kawasan Afrika Utara. Organisasi
Internasional untuk Migrasi (International
1. PENDAHULUAN Organization for Migration/IOM) tahun 2015
Sejak tahun 2011 Suriah dilanda melaporkan, jutaan orang terpaksa mengungsi
konflik yang berkepanjangan yang dari kampung halamannya. Tindakan ini
mengakibatkan pecahnya peperangan dan dilakukan karena konflik, bencana alam,
menimbulkan banyak korban jiwa. Keadaan ini perubahan iklim, kekerasaan, kemiskinan, dan
memicu masyarakat Suriah mengungsi dari kondisi hidup yang tidak manusiawi.2
negaranya karena merasa tidak aman dan Pada umumnya pengungsi Suriah ingin
membutuhkan perlindungan. Berdasarkan data mengungsi di wilayah yang banyak terdapat
yang dikeluarkan oleh Komisi PBB urusan masyarakat yang tentram dan damai yaitu di
pengungsi United Nation High Commisioner negara-negara Eropa. Namun, kenyataaannya
for Refugees (UNHCR), sampai dengan bulan banyak negara Eropa yang tidak mau menerima
Juli 2016 tercatat sebanyak 4.819.494 orang pengungsi dari Timur Tengah dikarenakan
mengungsi dari Suriah selama konflik terjadi.1 adanya krisis ekonomi yang melanda Eropa,
Sebagian besar pengungsi Suriah ini pergi membuat negara-negara Eropa tidak sanggup
menuju negara-negara terdekat seperti Turki menampung dan merawat para pengungsi
yang menampung sekitar 2,7 juta pengungsi,
Lebanon, Irak, Mesir, Yordania, dan beberapa 2
Yusti H.Wuarmanuk,2017,judul ”Suara Paus Bagi Para
Migran”, Majalah Hidup, Penerbit Yayasan HIDUP
1
http://data.unhcr.org/syrianrefugees/regional.php. Katolik,Jakarta.hlm.8-11.

3
karena keterbatasan biaya. Ada perpecahan para pengungsi.7 Kalaupun ada, mereka hanya
mendalam tentang arus pengungsi - terutama mau menerima pengungsi yang beragama non-
pengungsi dari Suriah - karena Slowakia, muslim. Presiden Slovakia Robert Fico, secara
Hungaria, Republik Ceko dan Polandia tegas menyatakan, “ tak akan pernah menerima
menolak menerima kuota Uni Eropa untuk seorangpun muslim masuk ke negaranya.”
menerima pencari suaka.3 Berbeda dengan Dimana penolakan tersebut sangat bertentangan
Jerman, dimana Angela Merkel menyatakan dengan Prinsip non-refoulement dalam Hukum
mendukung gagasan mengenai sistem kuota Pengungsi Internasional.8
dalam menerima migran. Merkel berpendapat
bahwa semua orang harus melakukan peran
mereka dan solusi bersama harus ditemukan 2. METODE
dalam menangani masalah pengungsi di Eropa.
Pendapat ini didukung oleh Presiden Prancis a. Jenis penelitian hukum yang digunakan
Francois Hollande, bahwa mengatasi isu dalam penelitian ini adalah penelitian hukum
imigrasi adalah secara bersama-sama, sambil normatif. Penelitian hukum normatif
tetap menghormati hak suaka.4 merupakan penelitian yang berfokus pada
norma hukum positif. Berupa peraturan
Keterbukaan Jerman terhadap para perjanjian-perjanjian internasional.
pengungsi terutama dari Suriah, tak lepas dari b. Sumber data dalam penelitian hukum
situasi darurat yang terjadi di Hungaria dan normatif, adalah data sekunder yang terdiri
sebagai wujud rasa solidaritas masyarakat atas bahan hukum primer, berupa perjanjian-
Jerman. Pengungsi Suriah yang berada di perjanjian dalam hukum internasional dan
Hongaria mendapat perlakuan buruk selama data sekunder yang terdiri dari pendapat
dalam pengungsian dan tidak di tangani dengan hukum yang diperoleh dari buku, jurnal,
baik, sehingga Pemerintah Jerman berusaha hasil penelitian, majalah, internet, doktrin,
membuka jalan bagi pengungsi. asas-asas hukum, dan fakta hukum.
Arus pengungsi yang semakin besar
tentu mengakibatkan krisis pengungsi di negara c. Analisis data dalam penelitian dilakukan
Eropa dan memicu rasa takut bagi sebagian terhadap bahan hukum primer yang berupa
negara Eropa akan bertambah banyaknya perjanjian-perjanjian internasional, sesuai
jumlah pengungsi yang akan memasuki negara dengan 5 tugas ilmu hukum normatif, yaitu
mereka. Belum lagi, masih banyaknya sentimen deskripsi hukum positif, sistematika hukum
Islamophobia5 dan Xenophobia6 di negara- positif, analisis hukum positif, interpretasi
negara Eropa terutama akibat maraknya hukum positif, dan menilai hukum positif.
serangan teror ISIS kepada negara Barat Bahan hukum primer yang digunakan
membuat banyak negara enggan menampung bersumber dari hukum Internasional.
Sedangkan bahan hukum sekunder berasal
dari pendapat hukum (doktrin), jurnal
3
www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/09/160917_dunia_p ilmiah, buku, dan internet serta fakta-fakta
ertemuan_uni_eropa. hukum yang berkaitan dengan isi sumber
4
https://www.cnnindonesia.com/internasional/201602290 primer. Data sekunder tersebut akan
94628-134-114185/merkel-akan-tetap-membuka-pintu- digunakan peneliti untuk memperkuat
jerman-untuk-pengungsi. pendapatnya.
5
Islamophobia adalah ketakutan segala sesuatu tentang
Islam.
http://www.academia.edu/27993652/Islamophobia_adala
h_ketakutan_terhadap_segala_sesuatu_tentang_Islam_PE
7
NGERTIAN. Robert Kunzig, 2016, “Warga Eropa Baru”, Majalah
6
Xenophobia adalah ketakutan akan orang asing atau National Geographic Indonesia, Edisi Oktober, hlm.104.
8
segala sesuatu yang dianggap asing. http://poskotanews.com/2016/05/28/pm-slovakia-
http://www.artikata.com/arti-205593-xenophobia.html. tolak-muslim-masuk-negaranya/.

5
d. Proses berpikir dalam penarikan kesimpulan seseorang di luar negara asalnya atau tempatnya
menggunakan proses berpikir secara menetap dan tidak bisa atau tidak mau kembali
dedukif. ke negara asal dikarenakan oleh ketakutan akan
persekusi sesuai yang tercantum dalam
e. Cara pengumpulan data dalam penulisan ini Konvensi 1951 dan ancaman yang serius tanpa
dilakukan dengan cara studi kepustakaan di pandang bulu terhadap hidup, keselamatan dan
Perpustakaan Universitas Atma Jaya kebebasannya.10
Yogyakarta dan website Kedutaan Besar
Jerman tentang urusan pengungsi serta Perlindungan pengungsi secara
website UNHCR yaitu dengan mempelajari internasional diartikan sebagai tindakan yang
bahan hukum primer yang berupa ditujukan untuk menjamin kesetaraan akses dan
perjanjian-perjanjian internasional; pendapat kesetaraan kesempatan untuk menikmati hak-
hukum dan pendapat non hukum yang haknya baik perempuan, laki-laki, dan anak-
diperoleh dari literatur, jurnal, makalah, anak yang sesuai dengan ketentuan lembaga-
seminar, majalah dan internet. lembaga hukum yakni termasuk hukum
kemanusiaan internasional, hak asasi manusia
dan hukum pengungsi.11
3. PEMBAHASAN
Pasal 14 Deklarasi Universal tentang
a. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Hak Asasi Manusia menentukan bahwa :
Pengungsi “Setiap orang berhak mencari dan menikmati
suaka untuk memperoleh perlindungan dari
Menurut Konvensi Jenewa 1951 dan negara pemberi suaka dan untuk menghindari
Protokol New York 1979 tentang Status penyiksaan/penindasan; hak ini tidak dapat
Pengungsi, menjabarkan definisi pengungsi diperoleh apabila keadaan itu lahir atas dasar
sebagai ; tindak pidana/kejahatan non-politik atau
“Seseorang yang dikarenakan oleh ketakutan lantaran perbuatan yang melanggar tujuan-
yang beralasan akan persekusi atau tujuan dan prinsip-prinsip PBB.”12
penganiayaan, yang disebabkan oleh alasan ras, Persyaratan pemberian perlindungan
agama, kebangsaan, keanggotaan kelompok terhadap pengungsi menurut Hukum
sosial tertentu dan keanggotaan partai politik Internasional tercantum di dalam Konvensi
tertentu, berada diluar Negara kebangsaannya Geneva 1951 dan Protokol New York 1967,
dan tidak menginginkan perlindungan dari Pasal 1 menentukan sebelum memperoleh
Negara tersebut dan tidak mau kembali ke status “pengungsi”, seseorang harus memenuhi
negara tersebut."9 persyaratan :
Memperoleh status pengungsi di bawah 1.Orang tersebut berada di luar negara yang
Konvensi, seseorang harus mempunyai menjadi identitas kebangsaannya atau di luar
ketakutan yang beralasan akan menerima negara yang biasa didiaminya apabila ia
persekusi karena alasan ras agama, kebangsaan, berstatus tidak punya kewarganegaraan.
keanggotaannya di dalam kelompok sosial
tertentu atau pendapat politiknya. Alasan
tersebut harus merupakan alasan yang kuat dan
memberi rasa takut untuk kembali ke negaranya 10
atau tempat asalnya sehingga dia menolak UNHCR, 2005, Pengenalan Tentang Perlindungan
untuk memperoleh perlindungan dari negaranya Internasional, Penerbit Departemen Perlindungan
dan tidak ingin kembali ke negaranya. Di Internasional UNHCR, Jakarta.hlm.61
11
bawah mandat UNHCR, pengungsi adalah Achmad Romsan dkk,2003,Pengantar Hukum
Pengungsi Internasional, Penerbit UNHCR,hlm.5.
12
9
Konvensi Geneva 1951 dan Teks Protokol New York Majelis Umum PBB,”Deklarasi Universal Hak-Hak
1976, tentang Status Pengungsi. Asasi Manusia”, pd tanggal 10 Desember 1948 melalui
resolusi 217 A (III).

6
2.Adanya kekhawatiran atas timbulnya faktor
yang membenarkannya untuk mengalami Prinsip non refoulement telah diakui
penganiayaan, lantaran rasnya, agamanya, sebagai bagian dari hukum kebiasaan
kebangsaannya atau afiliasinya kepada internasional (international customary law).
kelompok sosial tertentu atau lantaran Dengan demikian, negara yang belum
pandangan politik. meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 harus
menghormati prinsip tersebut. Hukum
3.Pengungsi itu tidak mampu atau tidak ingin Internasional secara prinsipil mengatur tentang
berada dalam perlindungan negara asalnya perlakuan terhadap orang asing dengan
atau negara yang biasa didiaminya atau beberapa alasan salah satunya yakni adanya
apabila ia berstatus tidak punya keyakinan bahwa setiap manusia mempunyai
kewarganegaraan dari negara asalnya atau hak atas perlindungan hukum tanpa
negara yang biasa didiaminya.13 memandang asal-usul atau keberadaannya.
Perlindungan terhadap pengungsi
sebagai suatu kewajiban suatu negara Uni Eropa adalah sebuah organisasi
didasarkan pada konsep atau asas prinsip non regional yang membawahi negara-negara yang
refoulement (hak untuk tidak mengusir atau letak geografisnya berada di kawasan Eropa.
mengembalikan secara paksa apabila Sebagai sebuah organisasi internasional, Uni
seseorang/sekelompok orang telah tiba di suatu Eropa sering dijadikan sebagai contoh
negara dengan cara yang tidak lazim) keberhasilan dari regionalisme saat ini. Uni
sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 Eropa merupakan organisasi bersifat
Konvensi tahun 1951. Negara-negara peserta supranasional yang memiliki seperangkat
Konvensi Pengungsi Internasional tidak aturan yang kuat untuk mengatur setiap negara
diperbolehkan untuk mengusir ataupun anggotanya. Uni Eropa sebagai institusi
mengembalikan pengungsi dalam bentuk memiliki seperangkat aturan formal dan non-
apapun ke luar wilayah negara jika pengusiran formal dan memiliki prosedur dalam
dipandang berimplikasi pada keselamatan jiwa. pengambilan keputusan yang stabil.15

Larangan untuk mengembalikan Uni Eropa sebagai salah satu organisasi


pengungsi untuk menghadapi resiko regional, menjadikan masalah pengungsi
penyiksaan, perlakuan atau penghukuman yang sebagai salah satu fokus utama untuk saat ini.
tidak manusiawi atau merendahkan martabat Sudah sejak lama Uni Eropa menerima
menurut hukum asasi manusia internasional gelombang pengungsi dan imigran masuk ke
harus diberlakukan. Pasal 3 Konvensi Anti wilayahnya. Pada tahun 2013, Uni Eropa telah
Penyiksaan secara tegas menyebutkan larangan menerima 43,5% keseluruhan permohonan
tersebut. Kecuali bagi negara-negara yang suaka di seluruh dunia. Hal ini dilakukan
tidak terikat dengan ketentuan dalam Konvensi karena Uni Eropa merasa memiliki tanggung
1951 dapat memberikan atau memberlakukan jawab untuk melindungi siapapun yang
status pengungsi sesuai dengan pertimbangan membutuhkan perlindungan seperti yang
negaranya masing-masing dengan tetap tercantum dalam Charter of Fundamental
memperhatikan asas non refoulement, tindakan Rights European Union, serta kewajiban
tersebut dikenal sebagai perlindungan internasional sebagai hasil dari Konvensi
komplementer.14 Geneva terhadap Status Pengungsi 1951.
Namun jumlah pengungsi yang mengajukan
13
Abou-El-Wafa Ahmed, 2011, Hak-Hak Pencarian
Suaka Dalam Syariat Islam dan Hukum Internasional,
cetakan pertama, Penerbit Kantor Perwakilan UNHCR
Indonesia, Jakarta.hlm.25.
14
Wagiman, 2012, Hukum Pengungsi Internasional,
15
cetakan pertama, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.hlm.281 https://core.ac.uk/download/pdf/77626645.pdf.

7
permintaan suaka ternyata tidak tersebar secara kawat diperbatasannya demi menahan arus
merata ke seluruh negara-negara anggotanya.16 pengungsi masuk ke negaranya.19

Beberapa negara menerima permintaan b. Tinjauan Umum tentang Open Door


suaka lebih banyak dari negara-negara lainnya. Policy Jerman
Untuk menangani permasalahan tersebut Uni
Eropa membentuk sebuah kebijakan yang Open door policy adalah sebuah
khusus mengatur masalah penerimaan imigran kebijakan yang di keluarkan pada
dan suaka di negara-negara anggota Uni Eropa pertengahan bulan September tahun 2015.
yang disebut Common European Asylum Kebijakan ini merupakan bentuk reaksi yang
System (CEAS). Kebijakan ini dibentuk oleh ditunjukkan oleh negara Jerman akibat
Komisi Eropa sebagai badan eksekutif Eropa adanya hambatan terhadap perlindungan
dalam kerangka pilar Justice and Home Affair pengungsi yang dilakukan oleh negara-
yang bertujuan agar semua negara anggota ikut negara Eropa yang menolak masuknya para
bertanggung jawab dalam menangani masalah pengungsi ke wilayah Uni Eropa yang
perlindungan pengungsi.17 bertentangan dengan asas non refoulement.
Kebijakan tersebut dikenal dengan nama
Pada tahun 2015, Uni Eropa mengalami Flüchtlinge Willkommen yang mana kurang
krisis pengungsi yang ditandai dengan besarnya lebih secara interpretatif melambangkan
arus gelombang pengungsi yang memasuki Uni keterbukaan Jerman terhadap pengungsi dari
Eropa. Untuk mengatasi krisis pengungsi negara-negara yang sedang dilanda konflik
tersebut, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude dan perang seperti Suriah. Dimana Jerman
Junker mengumumkan rencana untuk merupakan negara yang dibangun atas dasar
menampung 160.000 pengungsi ke seluruh hukum dan kemanusiaan, sehingga Jerman
negara anggota Uni Eropa termasuk pembagian lebih membuka diri terhadap isu pengungsi
kuota jumlah pengungsi ke setiap Negara.18 daripada negara-negara Eropa lainnya.20
Pada kenyataannya rencana ini Kebijakan Jerman yang
menimbulkan pro dan kontra diantara memberlakukan kebijakan pintu terbuka
negara-negara anggota Uni Eropa itu dalam menanggapi isu pengungsi di negara
sendiri. Negara anggota seperti Perancis dan
Eropa dapat dilihat dari beberapa instrumen
Jerman bersedia menerima pengungsi yang
masuk ke Eropa dengan mengajak negara- hukum internasional. Kebijakan Jerman dalam
negara anggota lainnya untuk bersama menerima pengungsi dari Suriah merupakan
mengatur dan memperkuat kebijakan Uni suatu implementasi terhadap kewajiban
Eropa terhadap krisis pengungsi tersebut. Jerman sebagai negara yang telah meratifikasi
Berbeda dengan negara-negara di Eropa United Nation Convention relating to the
Timur yang menolak keras relokasi Status of Refugees. Beberapa prinsip yang
pengungsi yang diusulkan oleh Komisi menjadi tanggung jawab bagi negara-negara
Eropa. Hungaria bahkan memasang pagar yang meratifikasi Konvensi Jenewa 1951
tentang Status Pengungsi, antara lain ialah
mengenai prinsip pelayanan kesejahteraan

16 19
The EU Explained: Migration and Asylum. European Business Insider. “Hungary paves the way to deploy the
Comission Directorate-general for Communication. army at the border to stop immigrants”.
November 2014. http://www.businessinsider.com/hungary-paves-the-way-
17
https://ec.europa.eu/home-affairs/what-we- to-deploy-the-army-atthe-borderto-stop-migrants-
do/policies/asylum_en. 20159?IR=T&_ga=1.103448384.1551899612.144829038
18
Business Insider. “Map of Europe refugee Crisis 2015”, 1?r=US&IR=T.
20
http://www.businessinsider.co.id/map-of- europe-refugee- http://www.dw.com/id/tajuk-krisis-pengungsi-
crisis-2015- 9/?r=US&IR=T#.VlMoRN8rKRs. mengubah-jerman/a-19522847.

8
bagi orang-orang yang meminta suaka ataupun oleh negara-negara Uni Eropa ( UE ) dalam
sebagai pengungsi dan prinsip kerjasama mengakses informasi-informasi penting
internasional dalam menangani pengungsi mengenai isu-isu pengungsi dan pencari
ataupun pencari suaka politik. suaka yang datang ke wilayah Uni Eropa.
Lembaga BAMF memberi kemudahan
Melalui Konstitusinya (The Federal kepada para pengungsi atau pencari suaka
Republic Of Germany) dalam Pasal 25 untuk mencari perlindungan atau suaka
menentukan bahwa “aturan umum dalam sesuai dengan keinginan mereka. Sejalan
hukum internasional (general rule of dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh
international law) merupakan bagian integral pemerintah Jerman untuk membuka pintu
dari hukum federal”. Karenanya hukum negaranya bagi para pengungsi, maka
BAMF pun dengan tangan terbuka
internasional bersifat supreme yang dapat
membantu dan melayani para pengungsi
menciptakan secara langsung hak-hak dan yang ingin mencari suaka di wilayah negara
kewajiban bagi para warganya. Dalam Eropa.22
kaitannya dengan traktat dalam hal ini
Konvensi 1951 dan Protokol 1967, Jerman Setelah melakukan pendaftaran para
menempatkan hukum internasional pada posisi pengungsi dan pencari suaka akan mendapat
yang unggul.21 surat bukti kedatangan ( Ankunftsnachweis )
dari kantor pusat kedatangan atau kantor
c. Pengaruh Kebijakan “Open Door Policy” cabang Kantor Federal yang bertanggung
Terhadap Perlindungan Pengungsi jawab untuk membuktikan bahwa mereka
Suriah di Negara Uni Eropa. telah terdaftar. Dokumen tersebut berisi data
pribadi para pengungsi dan pencari suaka
serta alamat fasilitas penerimaan pengungsi
Kantor Federal untuk Migrasi dan yang nantinya akan bertanggung jawab atas
Pengungsi (BAMF) adalah lembaga federal para pengungsi. Dokumen tersebut menjadi
Jerman di bawah naungan Kementerian Dalam dokumen resmi yang pertama yang dimiliki
Negeri Federal Jerman yang terletak di South oleh para pengungsi dan berfungsi sebagai
Barracks, Nuremberg. Lembaga Ini adalah bukti bahwa mereka mempunyai hak untuk
lembaga pemerintahan yang bertanggung tinggal di Jerman. Hak tersebut dapat
jawab secara penuh dalam menangani masalah mereka manfaatkan untuk memperoleh
migrasi dan pengungsi yang ada di wilayah fasilitas dari pemerintah Jerman seperti
Jerman. Lembaga ini memiliki otoritas migrasi akomodasi, perawatan medis dan makanan.23
pusat di Jerman yang bertanggung jawab Data yang terkumpul akan
untuk pendaftaran, integrasi dan repatriasi dimasukkan ke dalam Central register of
migran serta berwenang melakukan proses Foreigners ( AZR ) oleh Kantor Federal.
suaka dan memutuskan aplikasi suaka. AZR merupakan file pribadi nasional yang
Lembaga ini didirikan pada tanggal dikelola secara sentral oleh Kantor Federal
12 Januari tahun 1953. Awalnya didirikan yang berisi informai tentang orang-orang
untuk mengatasi masalah krisis pengungsi dari luar negeri yang ingin tinggal atau
yang menimpa wilayah Eropa akibat Perang sudah tinggal di Jerman. Selama tinggal di
Dunia II. BAMF bekerja sama dengan Jerman para pengungsi dan pencari suaka
European Migration Network ( EMN ) yakni
suatu jaringan Migrasi Eropa yang dibentuk 22
http://www.bamf.de/EN/Fluechtlingsschutz/EuropaKont
ext/GEAS/geas-node.html.
21
Thontowi Jawahir dan Pranoto Iskandar, 2006, Hukum 23
International Kontemporer, Penerbit Refika Aditama, http://www.bamf.de/EN/Fluechtlingsschutz/AblaufAsyl
Bandung, hlm.90. v/AnkunftUndRegistrierung/ankunft-und-registrierung-
node.html,

9
yang sudah terdaftar memperoleh bantuan kembali keluarga dengan orang Jerman atau
berupa sejumlah uang setiap bulannya untuk negara – negara ketiga telah meningkat
memenuhi kebutuhan pribadi mereka sehari- pesat. Antara 2010 dan 2013 jumlah
hari. Pemanfaatan fasilitas tersebut diatur kediaman yang diberikan untuk tujuan
oleh Asylum-Seekers ‘Benefits Act ( reunifikasi keluarga mencapai hamper
Asylbewerberleistungsgesetz ), yang 55.000 per tahun. Pada tahun 2014, naik
termasuk didalamnya hal yang mendasar menjadi 63.677, dan pada tahun 2015
untuk makanan, perumahan, pemanas, meningkat lagi menjadi 82.440. sebagain
pakaian, perawatan kesehatan dan besar tempat tinggal diberikan kepada
kebersihan pribadi, termasuk juga jika pasangan suami istri, dan yang kedua adalah
terjadi penyakit, kehamilan dan kelahiran kelompok anak – anak kecil. Ada sepuluh
serta kasus-kasus yang berhubungan dengan negara prioritas reunifikasi keluarga di tahun
individu.24 2015 yakni Suriah, Turki, Federasi Rusia,
India, Kosovo, Amerika Serikat, Ukraina,
Salah satu tantangan yang harus China, Irak dan Bosnia Herzegovina.26
dihadapi semenjak peningkatan pengungsi
dan pencari suaka dari tahun 2015 dan Dengan adanya Pusat Penelitian
seterusnya adalah kurangnya dokumen BAMF ( Bundesamt Fur Migration Und
perjalanan, penerbitan visa yang berbeda – Fluchtlinge / Federal Office for Migration
beda sesuai dengan negara asal dan kualitas and Refugees ), sebagai Kantor Pusat yang
prosedur administrasi mengenai dokumen. menangani masalah migrasi dan pengungsi,
Dalam Undang – Undang Suaka dan pemerintah Jerman melalui kebijakan baru
Undang – Undang Tempat Tinggal memuat yang dikeluarkan oleh Angela Merkel
ketentuan untuk mendokumentasikan dan tersebut tentu memberi dampak yang positif
menetapkan identitas serta transmisi data, secara luas terhadap perlindungan para
penyimpanan dan pertukaran yang juga pengungsi. Dengan kerja sama yang baik
dilengkapi dengan ketentuan hukum dari antara pemerintah dengan lembaga –
undang – undang lainnya ( misalnya Undang lembaga sosial terkait lainnya masalah
– Undang tentang Daftar Sentral Orang pengungsi yang sedang melanda dunia
Asing ). Yang bertanggung jawab untuk khususnya di negara Uni Eropa dapat diatasi
mendokumentasikan, menetapkan dan dengan lebih baik lagi.27
memverifikasi identitas orang yang
bersangkutan ada pada Kantor Federal untuk Pemerintah Jerman sendiri juga
Migrasi dan Pengungsi ( BAMF ), pusat harus tetap berkomitmen untuk
penerimaan Lander, Kantor Orang Asing, melaksanakan kebijakannya sesuai dengan
misi Jerman di luar negeri, otoritas tujuan awal dari pembentukan kebijakan
Perbatasan dan Kepolisian serta otoritas tersebut. Dan jika dimungkinkan dapat
Keamanan.25 menjadi hukum kebiasaan yang dapat diakui
oleh negara – negara internasional. Nilai-
Menurut data European Migration nilai dan norma sosial seperti kemanusiaan
Network ( EMN ), sejak tahun 2014 jumlah dan solidaritas yang tinggi yang ada dalam
tempat tinggal yang diberikan kepada warga masyarakat Jerman sebagai faktor penentu
negara negara ketiga untuk tujuan penyatuan diterimanya para pengungsi Suriah dengan
tangan terbuka, tidak bertentangan dengan
24
hukum Pengungsi Internasional dan sejalan
http://www.bamf.de/EN/DasBAMF/Aufgaben/Fuehrung
AZR/fuehrungazr-node.html,
25 26
Julian Tangerman,”Dokumentasi dan Pembentukan https://ec.europa.eu/home-affairs/what-we-
Identitas dalam Proses Migrasi”, do/networks/european_migration_network_en.
27
http://www.bamf.de/SharedDocs/Anlagen/EN/Publikation http://www.bamf.de/EN/Fluechtlingsschutz/HumAufnah
en/EMN/Studien/wp76-emn-identitaetssicherung- meResettlement/ResettlementHumanitaereAufnahme/rese
feststellung.html ttlement-node.html.

10
dengan pengakuan Hak Azasi Manusia yang b. Penolakan-penolakan yang dilakukan oleh
secara tegas tercantum dalam DUHAM. sebagian negara-negara Eropa terhadap
Sebelum menjadi hukum kebiasaan bagi kehadiran para pengungsi harus segera
dunia internasional, Jerman dapat terlebih diakhiri. Komisi Tinggi PBB untuk
dahulu mengimplementasikan kebijakan pengungsi dapat bertindak tegas dengan
tersebut menjadi hukum nasionalnya. memberikan sanksi berupa tindakan tegas
Mengingat bahwa kebijakan tersebut
terhadap negara yang melakukan penolakan.
memberikan dampak yang positif bagi
kebutuhan tenaga kerja yang semakin c. Kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah
berkurang. Jerman untuk membuka pintu negaranya
terhadap para pengungsi Suriah adalah suatu
4. KESIMPULAN DAN SARAN
kebijakan yang memberi dampak positif
Berdasarkan pembahasan dan analisis terhadap perlindungan pengungsi secara
data yang telah diperoleh maka dapat ditarik universal. Maka dunia internasional dapat
kesimpulan bahwa pengaruh dari kebijakan open mempertimbangkan kebijakan tersebut
door policy Jerman terhadap perlindungan untuk diadopsi ke dalam hukum
pengungsi Suriah telah sesuai dengan standar internasional sebagai prinsip atau norma
hukum Pengungsi Internasional, sejalan dengan hukum baru yang mengikat bagi semua
ketentuan yang tercantum dalam Konvensi 1951 negara pihak. Dan bagi negara-negara yang
tentang Status Pengungsi dan merupakan suatu melanggar norma tersebut dapat diberikan
implementasi atas penghormatan terhadap Hak sanksi hukum seperti pengurangan
Asasi Manusia seperti yang ditegaskan dalam peningkatan kerja sama internasional.
DUHAM 1948, sekaligus sebagai upaya dalam
d. Bagi pemerintah Jerman sendiri supaya
mendukung perkembangan pelaksanaan prinsip
non refoulment untuk dapat diterima sebagai dapat menerapkan kebijakan “Open Door
prinsip hukum yang baru dalam Hukum Policy” sebagai aturan hukum nasional yang
Internasional yang mengikat bagi semua negara. baru di negaranya dan mengikat bagi
Sehingga tidak ada lagi negara-negara yang seluruh warga negaranya dan bekerja sama
melakukan penolakan terhadap kehadiran para dengan organisasi internasional seperti
pengungsi di wilayah negaranya. Pada intinya UNHCR agar dapat menerapkan kebijakan
menerima dan memberikan perlindungan tersebut ke dalam hukum internasional
terhadap para pengungsi sesuai yang tercantum dalam bentuk perjanjian internasional dan
dalam Charter of Fundamental Rights European dijadikan sebagai prinsip hukum yang
Union dan kebijakan khusus yang disebut mengikat dan memiliki sanksi yang tegas
Common European Asylum System (CEAS). bagi pihak yang melanggarnya.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis
memberikan beberapa saran :
5. REFERENSI
a. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
memiliki Komisi tinggi PBB untuk Buku :
pengungsi atau United Nations High
Abou-El-Wafa Ahmed, 2011, Hak-Hak
Commissioner for Refugees ( UNHCR )
Pencarian Suaka Dalam Syariat Islam dan
wajib menjalin kerjasama dengan negara-
Hukum Internasional, cetakan pertama,
negara lain untuk mengatasi masalah Penerbit Kantor Perwakilan UNHCR Indonesia,
pengungsi karena tidak hanya menyangkut Jakarta.
masalah regional suatu negara tetapi
melibatkan perbatasan antar negara-negara. Achmad Romsan dkk,2003,Pengantar Hukum
Pengungsi Internasional, Penerbit UNHCR.

11
Robert Kunzig, 2016, “Warga Eropa Baru”, http://poskotanews.com/2016/05/28/pm-
Majalah National Geographic Indonesia, Edisi slovakia-tolak-muslim-masuk-negaranya/.
Oktober.
http://www.bamf.de/EN/DasBAMF/Aufgaben/
Thontowi Jawahir dan Pranoto Iskandar, 2006, FuehrungAZR/fuehrungazr-node.html,
Hukum International Kontemporer, Penerbit
Refika Aditama, Bandung. http://www.bamf.de/EN/Fluechtlingsschutz/Abl
aufAsylv/AnkunftUndRegistrierung/ankunft-
UNHCR, 2005, Pengenalan Tentang und-registrierung-node.html,
Perlindungan Internasional, Penerbit
Departemen Perlindungan Internasional http://www.bamf.de/EN/Fluechtlingsschutz/Eur
UNHCR. opaKontext/GEAS/geas-node.html.

Wagiman, 2012, Hukum Pengungsi http://www.bamf.de/EN/Fluechtlingsschutz/Hu


Internasional, cetakan pertama, Penerbit Sinar mAufnahmeResettlement/ResettlementHumanit
Grafika, Jakarta. aereAufnahme/resettlement-node.html.

Yusti H.Wuarmanuk,2017,judul ”Suara Paus http://www.dw.com/id/tajuk-krisis-pengungsi-


Bagi Para Migran”, Majalah Hidup, Penerbit mengubah-jerman/a-19522847.
Yayasan HIDUP Katolik,Jakarta. https://core.ac.uk/download/pdf/77626645.pdf.
PERJANJIAN INTERNASIONAL https://ec.europa.eu/home-affairs/what-we-
Konvensi Geneva 1951 dan Teks Protokol New do/networks/european_migration_network_en.
York 1976, tentang Status Pengungsi. https://ec.europa.eu/home-affairs/what-we-
Majelis Umum PBB,”Deklarasi Universal Hak- do/policies/asylum_en.
Hak Asasi Manusia”, pd tanggal 10 Desember https://www.cnnindonesia.com/internasional/20
1948 melalui resolusi 217 A (III). 160229094628-134-114185/merkel-akan-tetap-
JURNAL membuka-pintu-jerman-untuk-pengungsi.

The EU Explained: Migration and Asylum. Islamophobia adalah ketakutan segala sesuatu
European Comission Directorate-general for tentang Islam.
Communication. November 2014. http://www.academia.edu/27993652/Islamopho
INTERNET bia_adalah_ketakutan_terhadap_segala_sesuatu
_tentang_Islam_PENGERTIAN.
Business Insider. “Hungary paves the way to
deploy the army at the border to stop Julian Tangerman,”Dokumentasi dan
immigrants”. Pembentukan Identitas dalam Proses Migrasi”,
http://www.businessinsider.com/hungary- http://www.bamf.de/SharedDocs/Anlagen/EN/P
paves-the-way-to-deploy-the-army-atthe- ublikationen/EMN/Studien/wp76-emn-
borderto-stop-migrants- identitaetssicherung-feststellung.html
20159?IR=T&_ga=1.103448384.1551899612.1 www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/09/160917
448290381?r=US&IR=T. _dunia_pertemuan_uni_eropa.
Business Insider. “Map of Europe refugee Xenophobia adalah ketakutan akan orang asing
Crisis 2015”, atau segala sesuatu yang dianggap asing.
http://www.businessinsider.co.id/map-of- http://www.artikata.com/arti-205593-
europe-refugee-crisis-2015- xenophobia.html.
9/?r=US&IR=T#.VlMoRN8rKRs.
http://data.unhcr.org/syrianrefugees/regional.ph
p.

12
4

You might also like