You are on page 1of 104
le BM tearm Po ale) Fit bt mle. w hesa lit IBNUL QAYYIM AL-JAUZIYYAH kampungsunnah Abu Ishaq Al-Huwaini Al-Atsari - Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah ‘Tuntunan Lengkap Pemikahan Disertai Tuntunan Nabi 3% dalam Masalah Seks / Abu Ishaq Al-Huweini Al-Atsari - boul Qayyim Al-Jauziyyah ; penerjernah, Hanan Hoesin Bahannan ; pengedit, Syu'bah. - - Pekalongan : Maktabah Salafy Press, 2006. xv + 194 him. ; 14x21 cm. Judul asti: Al-Insyirah fi Adabin Nikah - Zaadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘baad Juz 4 ISBN 979 - 25 - 5320 -7 Clos] 3g) 50) 2 5p = bd) ne G2 3 old) ob) Judul Asli; Al-Insyisah fi Adabin Nikah Zaadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibaad Juz 4 Penulis: Abu Ishag Al-Huwaini Al-Atsari Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah Penerbit: Darul Kitab Al-Arabi _,.JSudul Edisi Indonesia: ¥- © STUNTUNAN, LENGKAP PERNIKAHAN _- Disertai Tuntunan Nabi # dalam Masalah Seks \Desaini Cover & Setting: Abu Ziyad Abdullah Majid __ Ji. Mangga kompleks pasar Banjarsari Blok F Lt 1 No. 10/11 - PEKALONGAN 51125 Fax/ telp.: 0285 - 429410 HP/ SMS: 0815 872 1440 e-mail, pustakasumayyah@plasa.com maktabahsalafypress@yahoo.co.id Cetakan Ketiga, Dzulhijjah 1428 H/Desember 2007 M egala puji hanya bagi Allah %, Rabb semesta alam. Kami hanya memuji kepada-Nya, memohon pertolongan-Nya dan meminta ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejelekan diri-diri kami dan dari keburukan amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan oleh-Nya, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk. Karni bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah 38, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan hanya kepada-Nya kami berserah diri, Dan kami juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Amma ba‘du. Di dalam At-Quran, Allah % telah berfirman dalam beberapa ayat yang berkaitan dengan masalah pernikahan, diantaranya: eS alle be isa SE ASI ASE, > 2 ° Sr fg ig ae - oily a be Gg OB SS Oy Sy, Err sasit] € pale Bly ME Abu Dshay Al-Huwaini Al-Atsari fa 5 Phauel Qayyum Al-Yauciyyah oe kampungsunnah wun aoenyrnyy Wereeerteeere oO Disertai Guntunan Nabi dalam Masalah Seks “Dan kawwinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba- hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (An-Nur: 32) Abdullah bin Mas'ud ¢@ berkata: “Carilah kekayaan di dalam pemikahan, karena Allah berfirman: ‘Jika mereka miskin, Allah akan mampukan mereka dengan karunia-Nya” (An-Nur: 32).” Atsar ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir (Lihat Tafsir Ibnu Katsir (5/ 94-95, cetakan Darul Andalus). Di dalam buku ini akan dibahas secara lengkap tentang tata cara pernikahan, mulai dari memilih calon istri, nazhar (melihat calon istri), meminang, adab malam pertama, sampai masalah hak dan kewajiban suami-istri. Buku ini merupakan gabungan dari kitab Al-Insyirah fi Adabin Nikah karya Abu Ishaq Al-Huwaini dan kitab Zaadul Ma’ad juz 4 karya Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah. Kami dari penerbit berharap, semoga dengan terbitnya buku ini untuk kedua kalinya, dapat menuntun para pemuda dan pemudi yang akan menikah sesuai dengan aturan yang ada di dalarn Islam dan meninggalkan tata cara pernikahan yang berasal dari adat masyarakat. Amin ya Rabbal Alamnin. Pekalongan, Jumadil Akhir 1427 H/ Juli 2006 M Penerbit Maktabah Salafy Press Kata Pengantar Penerbit ini. Kepada-Nya kita memohon pertolongan atas segala urusan dunia dan agama. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad bin Abdullah, keluarga dan shahabat serta seluruh orang yang mengikuti jalan mereka dengan baik sampai Hari Kiamat. S egala puji bagi Allah Penguasa alam semesta Kali ini penerbit buku-buku Islami kesayangan Anda, Maktabah Salafy Press, menyajikan buku ini kepada para pembaca yang dimuliakan oleh Allah, Buku ini insya Allah bisa dijadikan sebagai pegangan bagi muda-mudi yang hendak melangsungkan pemikahan. Demikian pula bagi para Ofang tua yang mempunyai keinginan mulia untuk segera menikahkan anak-anak mereka yang sudah mencapai akil baligh, baik laki-laki atau perempuan. Buku ini dapat dijadikan sebagai rujukan singkat. Di dalamnya dipaparkan berbagai macam tuntunan dan adab bagi seseorang yang hendak menikah, dari awal mula sampai proses mempunyai keturunan, Buku ini juga memaparkan hal-hal yang harus dilakukan oleh suami-istri berkaitan dengan permasalahan tersebut, berdasarkan ayat-ayat Allah dan tiwayat-riwayat yang shahih dari Rasulullah 2% serta ucapan para imam salaf. Abw Dshay Al-Duwaini Al-Atsari DPbnul Rayyim Al-Jauziyyah com kampungsunnah Sebagaimana telah kita ketahui, pernikahan adalah suatu amalan mulia yang telah disyari‘atkan oleh Allah. Mulai dari perintah untuk menikah sampai tata cara adab seseorang yang akan menikah, juga apa yang ada dalam pernikahan itu sendiri seperti hubungan antara suami-istri dari yang terkecil sampai yang terbesar. Sampai-sampai dalam tata cara hubungan seks, bentuk dan metodenya juga diajarkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah 2. Sehingge kita tidak perlu mengadopsi tata cara dari |uar Islam, yakni dari Orang-orang Barat. Karena Islam adalah agama yang sempurna, syari’atnya mencakup dan meliputi segala aspek kehidupan anak Adam. Islam sudah sangat cukup untuk diambil sebagai tuntunan dan pedoman bagi kehidupan umat manusia secara umum, khususnya kaum muslimin dan muslimah. Dalam kata pengantar ini, kami ingin menyampaikan beberapa nasehat: Pertama, kepada kawula muda. Bagi kalian yang telah memiliki kemarnpuan fisik maupun materi, hendaklah segera menikah! Hal ini insya Allah berdasarkan seruan Rasulullah dalam hadits yang tercantum dalam buku ini. Dan jangan ditunda-tunda. Lebih-lebih di zaman fitnah seperti saat ini, di mana sarana yang bisa menggelincirkan seorang pemuda/ pemudi ke jurang perzinaan sangatlah besar, Mulai dari koran, tnajalah, tabloid porno, VCD, tayangan TV, sampai internet dengan situs-situs pomonya yang dapat dibuka kapanpun dan di manapun, dengan mudah tanpa ada orang yang inampu menghalanginya. Demikian pula para wanita dengan berbagai model pakaian yang sangat mengganggu pemandangan dan menggoyahkan keimanan seseorang. Sarana terbaik untuk membentengi diri dari berbagai a kemaksiatan itu adalah dengan segera menikah. Dan pernikahan yang diistilahkan dengan pernikahan dini, tidaklah menghambat seseorang untuk belajar agama atau ilmu dunia. Bahkan dengan menikah, semangat untuk menuntut ilmu atau bekerja akan lebih tinggi. Hal ini karena jiwa dan pikiran terasa tenang serta tidak terusik oleh polusi-polusi keraksiatan yang benar-benar telah mengakar di tengah masyarakat dengan bentuk yang sangat menyedihkan. Kedua, untuk para orang tua. Hendaknya mereka membantu anak-anak mereka dengan cara memberikan dorongan (baik spirit atau materi) bagi anak lelaki agar segera menikah. Dan bagi anak wanita, hendaknya dicarikan orang yang shalih dan bertakwa kepada Allah. Janganlah menunggu datangnya jodoh atau menunggu datangnya seseorang yang melamarnya. Apabila anak wanita telah mencapai umur dewasa, segeralah dicarikan jodohnya. Sebagaimana hal ini pernah dilakukan oleh Umar bin Ai-Khaththab. Ketika puterinya yang bernama Hafshah ditinggal mati oleh suaminya, beliau mendatangi para shahabatnya dan menawarkan untuk menikahi anaknya, sampai akhirnya dia dinikahi oleh Rasulullah #5. Tindakan ini bukanlah perbuatan yang tercela sebagaimana umumnya angc#pan masyarakat. Justru ini merupakan perbuatan yang mulia, yaitu sikap tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dengan mencarikan pendamping seorang suami yang baik, yang dapat membimbingnya ke jalan yang diridhai oleh Allah. Dan para orang tua yang memiliki anak wanita hendaknya mempermudah urusan pernikahan. Di antara bentuknya adalah tidak meninggikan mahar-mahar mereka, lebih mengutamakan akhlak dan agama, sérta tidak bersikap Me Abw Dshag Al-Huwainr Al-Atsaw Seo. BE Dénut Qayyim Al-ausiyyak i kampungsunnah ‘Guntunan Lengkap Pernikahan materialistis sebagaimana keumuman orang saat ini. Sebaik- baik petunjuk adalah petunjuk Nabi #%. Beliau tidaklah memberikan mahar kepada para istrinya kecuali dengan mahar yang tidak terlalu memberatkan. Demikian pula ketika beliau menerima mahar untuk anak wanitanya, terkesan sangat ringan dan mudah sekali. Cntuk lebih jelasnya, marilah kita simak dengan seksama terjemah buku karya seorang ulama ahli hadits abad keduapuluh yang saat ini berdomisili di negeri Mesir, Abu Ishaq Al-Huwaini Al-Atsari. Beliau merupakan salah satu murid Asy- Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani i. Judul asli buku beliau adalah Al-Insyirah fi Adabin Nikah. Kami sengaja menggabungkan penerbitan buku ini dengan tulisan Al-Imam Ibnul Qayyim 78% yang kami petik dari kitab betiau yang berjudul Zaadul Ma’ad pada bab khusus yang berjudul: Petunjuk Nabi 3% dalam Masalah Seks. Tujuan kami adalah untuk melengkapi agar lebih banyak manfaat dan memperluas wawasan kita dalam masalah ini. Akhirul kalam, semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang lurus dan memberi kemampuan kepada kita untuk selalu berpegang dengan Sunnah utusan-Nya dalam semua aspek kehidupan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah 38. Dan semoga Allah selalu melindungi diri kita, keluarga dan anak-anak kita dari segala bentuk kemaksiatan baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Amin, ya Kabbal Alamin. Selamat membaca. Pekalongan 30 Juli 2002 M Hannan Hoesin Bahannan Kata Pengantar Penevjemah Kata Pengantar Penerbit vi Kata Pengantar Penerjemah viii Daftar Isi xii Kata Pengantar: Syaikh Abu Abdurrahman Ubaidullah Ibrahim bin Hamdi 2 Mugaddimah 12 Bagian Pertama: Perkawinan dan Pemakmuran Alam Semesta 17 A. Hal-hal yang Harus Dilakukan Sebelum Meminang....... otmancananndcnedeccaaareessssé> 19 1. Shalat Istikharah “. 2. Nazhar (melihat calon istti).........cc0cccsesee reese 24 B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengajukan Pinangan.............00++9« 27 1. Wanita yang akan dipinang adalah wanita yang shalihah..........-..00.0sscere 27 2. Wanita tersebut masih gadis. .........--.sesescereerees 29 AY tie shag At-Muwaint At-HAesars Be. Dbaul Qayyim Al-auriyyah fe kampungsunnah ‘Guntunan Lengkap Pemikahan 3. Dibolehkan bag} laki-laki untuk menikahi seorang janda. 0.0.2.0... 30 4. Memilih wanita yang walud (subur).............0+++ 31 5. Mengajukan pinangan kepada walinya............--. 32 C. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan oleh Para Wall...........---.---.0+++0« 37 1. Memilih lakitaki yang memiliki kebaikan dan ketakwaan bagi anak gadisnya........-...---. 37 2. Tidak meninggikar/mempermahal mahat.......... 38 3. Meminta persetujuan anak gadisnya dan berdosa jika memaksany@.......-.--s:0+.++s1s000 41 4. Seorang ayah diperbolehkan untuk menawarkan anak gadisnya......-...-00++000 44 5. Disukai untuk mengucapkan khutbatul hajah ketika hendak mengakadkan.............0ccceeeeeeeeee! 45 6. Tidak boleh berduaan sebelum dilakukan akad.........cssecsse-e---s-eeeeeseeseets 47 D. Walimatul ‘Urs (Walimah Pernikahan)............. 49 1. Adab orang yang diundang walimah. . 2. Memukul duff (rebana)..........0..ccessveeerrerneeceneeeees E. Hal-hal yang Disunnahkan Ketika Mulai Bertemu Pengantin Wanita........... 59 1. Bersikap lembut kepada pengantin wanita.......... 59 2. Meletakkan tangan di atas kepalanya an MENAO'AkANMYA.....-0-crvceveereerereceereenseenseeensseed 60 3. Melakukan shalat dua raka’at bersama istrinya....60 4. Disunnahkan bersiwak (gosok gig))....-..----++ 61 5. Berdo’a sebelum berhubungan Seks.........-...0++-+. 62 6. Berjima’ (berhubungan seks)...............sccssesseeeees 62 F. Hubungan Suami-tstri....... mupshienbiemeaesuenivass 68 1, Mentaati ajakan suami untuk berhubungan seks...68 2. Hukuman bag} istri yang menolak ajakan suami untuk berhubungan seks..............70 3. Larangan menyebarkan kenikmatan ranjang.....72 4. Sunnah dalam hubungan seks. .........:000ccereeee 74 5. Menumbuhkan suasana yang harmonis antara suami-istri... bee bsuecuebaresessbiveesns 6. Seorang suami dst memberi nafkah kepada keluarganya.. 7. Mensiasati istri yang Cemburu..............0- ccc 8. Seorang suami diperbolehkan untuk berdusta agar istrinya ridha................00 90 G. Kewajiban Seorang Istri............ccceeenseeeeneee 91 1. Mentaati suarmni dalam perkara yang baik........... 94 2. Tidak boleh memasukkan seseorang ke dalam rumahnya ketika suaminya tidak ada..... 3. Tidak keluar rumah kecuali dengan izin SuaMINyA..........-1---e-sereereseeee . Menjaga harta suami................cccesessnereresceenerts 5. Melayani dan membantu suami... oe 6. Mensyukuri kebaikan suamiin........eceeccereeeeneeeeee H. Kewajiban Seorang Suarmii........---.-:e-sse 107 1. Membantu istri agar selalu taat kepada Allah &..107 2. Memiliki rasa cemburu kepada istii...............00 109 3. Memperlakukan istri dengan baiik........-00..000 110 | bw Pshay Al-Huwaini tt- Arca el 3 Mul Cayyiny Al-Jauciyyah a kampungsunnah “buntunan ‘SCenghap Semikahaw o Disertal Guntunan Nabi 2% dalam Masalah Sehs 4. Menafkahi istri dan anak...........--...-seerseeesteenee 110 5. Cara memberi pelajaran kepada istri yang durhaka..........cccceseeeseensensee ill Bagian Kedua: Mengasuh Anak A. Mencari Keturunan.............. B. Sunnah-sunnah yang Harus Dilakukan Apabila Dikarunia Anak...............--:++::+++++ 123 Memuji Allah 46. ppnrayve YY Memberi pendidikan agama... 155 . Menumbuhkan kecintaan kepada sunnah dan membenci bid’ah... pc votes 11. Menumbuhkan kecintaan nintiee imu 2 12. Bersikap adil kepada semua anak-anak........... C. Penutup..........ceee soabbpeacsecbossameeprrsenessanian 164 Bagian Ketiga: Tuntunan Nabi 4% dalam Masalah Seks.......166 Bagian Keempat: Manfaat Jima’ (Hubungan Seksual))............176 _ Cc Baftar Psi BBY esungguhnya segala puji bagi Allah. Kita memuji- Nya, memohon pertolongan, dan meminta ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa kita serta kejelekan perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan dan hamba-Nya. Sebenar-benar ucapan adalah Kitab Allah 4¢, dan sebaik- baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad #. Dan sejelek- jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan, dan setiap perkara yang baru adalah bid'ah, dan setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka. Kita memohon perlindungan dengan keridhaan Allah yang agung dati kemurkaan-Nya. Dan kita memohon perlindungan dengan ampunan-Nya dari siksa dan kehinaan, sebagaimana kita berlindung kepada-Nya dari fitnah ucapan dan amalan. Dan selanjutnya: Abw Dshagy Al-Huwaini Al-Atsari Phnut Qayyim Al-Yausiyyah LS kampungsunnah 0 Disertad Guntunan Nabi % dalam Masalah Sehks Sungguh telah menjadi ketetapan hukum Sang Maha Vencipta -Maha Tinggi kedudukan-Nya- bahwa diantara musan-Nya -Maha Tinggi urusan-Nya- adalah perkara inenjaga agama (Islam) dan menjamin keutuhan serta kesinambungannya sampai Hari Kiamat. Dan Dia tidak mewakilkan (menyerahkan) penjagaan itu kepada manusia sebagaimana keadaan Ahlul Kitab yang terdahulu sebelurm Islam. Di antara kehinaan yang telah menimpa kaum Yahudi supanjang masa -sebagaimana telah diterangkan dalam Al- Quranul Karim- ialah bahwa mereka tidak menjaga dan memelihara kitab sucinya, bahkan mereka menyia- nyiakannya. Allah Jalla wa ‘Ala berfirman: 4 ce - oe ° Mee SAS ote GS 81555) TY > Selaslly Spoke Saati feats cakil crea ¥ 5 — 4% 2 of oe ory Pie ee ale YAS dn Oey * ashi, OU, on - pecs € OQ “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat, di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskanlah perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang berserah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya.” (Al-Ma'idah: 44) Namun apa yang terjadi?! Mereka tidaklah menjaga dan memeclihara ataupun memperhatikan kitab itu. Bahkan imereka menyembunyikan dan tidak menerangkan yang Kata Pengantar P Ee sebenarnya. Mereka tidak menerangkannya, bahkan mengubah (isi kitab-kitab itu). Mereka menyelewengkan makna-maknanya dengan lisan-lisan mereka, sehingga manusia mengira bahwa itu berasal dari Al-Kitab (firman Allah), padahal pembicaraan itu bukan dari Al-Kitab. Dan mereka mengatakan bahwa apa yang mereka katakan itu bersumber dari sisi Allah, padahal itu bukan dari sisi Allah. Mereka mengada-ada atas nama Allah dengan penuh kedustaan dalam keadazn mereka mengetahuinya. Dan diantara kehinaan yang telah menimpa orang- orang Nasrani sepanjang masa adalah bahwa mereka telah menyia-nyiakan beban yang telah Allah bebankan atas mereka dan telah mereka bebankan atas diri mereka sendiri, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Suci nama-nama-Nya (beribadah kepada Allah tanpa ilmu sehingga mereka menjadi sesat karenanya, pent). Allah Jalla wa Ala berfirman: os Be X55 tye oy sth oh 3 thes, ) last Vy pele WS & \ae35) 1355 [VV 2.08] € 3 a oe, “Dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang., Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka, tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah.” (Al-Hadid: 27) Lalu, apakah yang terjadi?! Abus Dshag Al-Huwaini Al- Atsari a Phnul Qayyim Al-Jauciyyah wie icuanenieticon Cuntunan Lenghap Pernikahan Lenghap O Disertal Cuntunan Nabi $F dalam Masalah Seks a a oe ge Awe ae [ead € Gale, HS Bye, US > “Tidaklah mereka tu memeliharanya dengan sebenar- benarnya." (Al-Hadid: 27) Kasih sayang Allah kepada urmat ini terbukti dengan kehendak-Nya yang menginginkan kemuliaan untuk umat ini, yaitu dengan Dia hapuskan ujian yang telah ditimpakan kepada Yahudi dan Nasrani. Andaikata Allah meminta kita untuk menjaga agama ini, pastilah permintaan-Nya kepada kita untuk menjaga agama ini merupakan perkara taklifi (pembebanan syari'at). Dan bila demikian keadaannya, maka sungguh penjagaan terhadap agama ini akan menjadi perkara yang kadang dilaksanakan dan terkadang tidak. Dan Al-Maula yang suci sifat-sifat-Nya, tidaklah menginginkan kemaksiatan di sini. Karena tidak akan terjadi masuknya perkara baru dari langit untuk memperbaiki perjalanan manusia yang telah menyimpang. Lalu datanglah agama ini yang kesempurmaannya meliputi segala sesuatu sebagai penutup agama-agama sebelumnya, dan pembawa risalahnya adalah Muhammad, penutup para nabi dan rasul. Sedangkan Al-Qur'an merupakan penutup kitab-kitab yang datang dari langit, Maka merupakan keharusan bahwa yang menjaga perkara ini adalah Allah, Dzat Yang Maha Tinggi Keducukan-Nya dan bukan selain-Nya. Allah 4¢ berfirman: aft outs Ib Cy Seth Sas tele oy > “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah untuk mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu ‘Kata Pengantar Syaikh Abw Abdumahman Ubaidullah.... Ts ee pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu. Kernudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.” (Al-Qiyamah: 17-19) Mereka mengatakan; “Penjelasannya adalah dengan As- Sunnah. Sungguh telah menjadi kewajiban untuk menjaganya bersama dengan menjaga Al-Kitab dalam dua gars yang seimbang, yang satu sama lain saling membutuhkan. Terutama jika telah diketahui -sejak awalnya- bahwa As- Sunnah berfungsi sebagai penjelas dan penafsir Al-Kitab (Al- Qur'an). As-Sunnah berfungsi menjelaskan apa yang tidak diterangkan (secara rinci oleh Allah, pent) dan mengikat yang bersifat mutlak, serta mengkhususkan hal yang bersifat umum, sebagaimana akan diterangkan di tempatnya.” Diantara kesempurnaan penjagaan Allah terhadap agama ini adalah bahwa Allah memunculkan -di setiap zaman- orang-orang yang mempertaruhkan diri mereka untuk menegakkan perintah-Nya dan membela apa yang menjadi kewajiban dan larangan-Nya. Mereka mencurahkan segala kemampuannya dengan mengharap pahala dari sisi Al-Maula yang Maha Tinggi nama-Nya, yang tidak ada balasan bagi mereka di dunia ini selain ditinggikan namanya dan dimuliakan di tengah-tengah kehidupan manusia. Dan sangkaanku, kebanyakan mereka tidak menyukai (ketenaran) dan zuhud dalam hal ini. Dan timbangan mereka dalam hal itu dan dalam segala urusan mereka adalah ucapan Sufyan bin ‘Uyainah 4%: “Rasulullah 2% adalah timbangan yang paling besar. Maka hendaknya segala sesuatu dihadapkan dengannya. Dihadapkan kepada akhlak, kehidupan dan petunjuknya. Apa yang mencocokinya maka itulah yang benar, dan apa saja yang menyelisihinya maka itu adalah kebatilan.” (Dikutip dari Al-Jami’ fi Akhlag Ar- Rawi, karya Al-Khathib). fame Abw Oshag Al-Hawaini Al-Atsaw Dbnul Qayyim Al-ausiyyah kampungsunnah Dan bagiku, anak muda ini -yakni sang penulis- seakan- akan mengatakan apa yang dikatakan oleh Abu Muslim Al- Khaulani ketika bangun di tengah malam namun dihinggapi keletihan, maka ia pukul kedua kakinya seraya berkata: “Kalian berdua (kedua kakinya, pent) lebih berhak untuk dipukul daripada hewan tungganganku! Apakah para shahabat Muhammad #8 menyangka bahwa hanya mereka sendiri saja yang lebih beruntung, sedangkan kita tidak mendapatkannya? Demi Allah, sungguh saya akan berdesak- desakan dengan mereka, sehingga mereka mengetahui bahwa mereka telah meninggalkan para lelaki (yang mempunyai Semangat tinggi dalam ilmu dan armalan, pent) di belakang mereka.” Ibnu Al-Mugaffi’ berkata di dalam Al-Adab Ash-Shaghir: “Manusia yang paling berhak dengan kekuasaan adalah ahlul ma’rifah (yakni orang yang mengetahui tentang politik kekuasaan), Manusia yang paling berhak mengatur adalah ulama., Manusia yang paling berhak dengan keutamaan adalah yang keutamaannya kembali kepada manusia. Dan manusia yang paling berhak dengan ilmu adalah orang-orang yang paling baik dalam mengajar. Orang yang paling berhak dengan kekayaan adalah orang yang dermawan. Manusia yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling pandai melaksanakan al-haq dalam keadaan mengilmuinya dan yang paling sempurna amalannya. Orang yang paling bijaksana adalah yang paling jauh dari keraguan serta kebimbangan terhadap Allah. Orang yang paling benar harapannya adalah yang paling yakin kepada Allah 36. Orang yang paling memanfaatkan ilmunya adalah yang paling jauh dari gangguan, Orang yang paling diridhai di tengah-tengah manusia adalah yang paling semangat Kata Pengantar a menebarkan kebaikan. Dan orang yang paling kuat adalah yang paling baik bantuannya. Orang yang paling berani adalah yang paling keras terhadap setan. Orang yang paling unggul dengan hujjah adalah yang paling mampu menundukkan dan menjaga syahwatnya. Den orang yang paling utama untuk mengambil pendapat adalah yang paling bisa meninggalkan hawa nafsu. Orang yang paling berhak dengan kasih sayang adalah yang paling cinta terhadap dirinya. Orang yang paling dermawan adalah yang paling tepat dalam menempatkan pemberian. Orang yang paling panjang waktunya adalah yang paling baik menggunakan umurnya untuk perkara- perkara yang memungkinkan. Dan orang yang paling sedikit kebingungannya adalah yang paling lapang dadanya, Orang yang paling luas kekayaannya adalah yang paling gana’ah terhadap apa yang telah diberikan kepadanya. Orang yang paling sederhana dalam hidup adalah yang paling jauh dari berlebihan. Orang yang paling tampak keindahannya adalah yang paling sehat akalnya. Orang yang paling memberikan rasa aman kepada manusia adalah orang yang paling mengikat binatang bertaring dan bercakar. Manusia yang paling benar persaksiannya atas mereka adalah yang paling berbicara tentangnya. Dan orang yang paling adil di kalangan mereka adalah yang paling istiqamahylurus. Kemudian, orang yang paling berhak dengan kenikmatan adalah yang paling bersyukur terhadap apa yang telah diberikan kepadanya...” Sesungguhnya aku, dengan apa yang telah diberitakan kepadaku tentang pemuda ini -yakni penulis-, mendapati bahwa ia telah memiliki sebagian besar kemuliaan ini -tidak aku katakan semuanya-. Maha Suci Dzat yang memiliki Abu Dshag Al-Oiauaini Al-Atsari Dbnul Qayyim Al-Dauciyyah Vay | a 8 kampungsunnah Guntunan Lenghap Pernihahan Lenghap Oo Disertai Cuntunan Nabi #8 dalam Masala Soke kesermpurmaan. Dan aku tidaklah berlebihan jika aku menetapkan di sini, bahwa tidak ada setelah syaikh Mesir yang terkenal Al-Jabalul Hafizh A-imam Ahmad bin Muhammad Syakir 45 orang yang sepertinya dalam hal keilmuan dengan semua bidangnya, daripada anak muda sang penulis ini. Aku yakin, bila Allah panjangkan hidupnya -demi Allah- sungguh kita akan melihat keajaiban yang menakjubkan pada dirinya. Sungguh Allah Maha Mengetahui bahwa aku tidaklah mengatakan ini sekedar untuk memujinya. Betapa besar kebenciannya -terlebih lagi kebencianku- kepada para pemuji. Juga bukan dalam rangka menjilat/mencari muka kepadanya. Dia bukanlah orang yang pantas untuk dijilat. Tidak pula dalam rangka ingin dilihat olehnya, dan dia bukanlah seorang penyerang yang pemberani! Bukan pula untuk bersikap munafik di hadapannya, karena dia bukanlah orang yang memiliki kedudukan dan kekuasaan, Sebagaimana aku mempunyai agama yang menghalangiku untuk berbuat itu semua, insya Allah. Dan aku bersaksi kepada Rabbku yang Maha Suci nama- nama-Nya, bahwa aku tidakiah berkata kecuali dengan apa yang aku ketahui. Dan tidaklah aku menghukumi kecuali dengan sesuatu yang telah nampak bagiku dan aku yakini, Dan sesungguhnya aku bersumpah demi Dzat yang imenumbuhkan biji-bijian dan menciptakan manusia, tidaklah aku tetapkan di sini kecuali apa yang telah aku lihat hahwasanya itu benar -sebatas yang aku ketahui- serta menempatkan manusia pada kedudukan mereka :wbagaimana terdapat riwayat yang menerangkan hal ini lengan jelas. Cukup bagimu untuk menelaah apa yang telah «fiperbuatnya di dalam bukunya yang mulia ini -meskipun kecil bentuknya-, agar engkau mengetahui jalan yang telah dia Kata Pengantar Ps Syaikh Abu Abdurrahman Usaidullah,.. ee tempuh. Juga agar engkau mengetahui penelitian ilmiah yang sangat terperinci yang telah dia jadikan sebagai manhaj (metode) pekerjaannya. Dan juga agar engkau mengetahui tangga yang sulit yang telah dia gapai puncaknya semata-mata untuk mengharap wajah Allah 4%, kemudian untuk mencari kesucian dan kemurnian agama ini, dan untuk memisahkan logam murni yang telah terkubur -karena lamanya dibenamkan dalam lingkaran bejana (yang memasaknya) - yang telah menjadi asing. Dan bukanlah maksud pembicaraanku ini bahwa dia tidak menyisakan sesuatu bagi orang-orang yang mengkritiknya, sekali-kali tidak. Sesungguhnya kesempurnaan yang mutiak adalah milik Allah 4¢ saja, dan kema’shuman yang sempurna adalah milik para Nabi-Nya #5. Akan tetapi kami katakan -semoga Allah merahmati orang yang berkata dan bersikap obyektif dalam pembicaraannya- bahwa dia telah mencurahkan segala kemampuannya untuk mencapai apa yang mungkin untuk disifatkan, bahwasanya dia telah melakukan amalan yang sempurna, atau paling tidak mendekati amalan yang a. sempurna, terutama setelah menyempurnakan apa yang tersisa dari bagian buku ini, insya Allah az. Hanya kepada Allah yang Maha Mulia, aku memohon semoga Dia menjadikan amalan ini ikhlas untuk mengharap wajah-Nya yang mulia. Semoga Allah menerima amalan ini a dengan penerimaan yang baik, dan agar Dia tidak menjadikan di dalam armalan ini (niat) untuk seorang pun. Dan semoga Allah menyimpan pahala ini untuknya - yakni penulisnya- di sisi-Nya. Dan semoga Allah menyinari kuburannya dengan amalan tersebut, setelah umur yang panjang dan amalan yang bermanfaat lagi benar, Juga semoga Allah mengganjarnya dengan balasan atas apa yang Te Abu Oshay Al-Ouwaini Al-Atsaw Dbnul Qayyim Al-Dauciyyah Cuntunan Lenghap Penikahan .clah ia perbuat, dengan ketinggian derajat di surga. Dan semoga Allah dengan keutamaan-Nya memaafkan segala was 5 Sp koe, wks Ising € Sys gid oA oa “Dan chentawa tandodancts hekucoaan Sty inleh Ein ‘rveriegpaenker eribuents tate riiste elas ger eras memati, supaye engkan cenderung dan mesann denier) ipedaqa dindiadjant tacfaniantestion lands dan sayang. Sesurggautiyss pacts yung clerrlfebers sh tener tena keiapat tandotands dng! haus jing both Pear 21) Jr Coben petbunton Gosvinakdat Earngehapsnerpumss Fingiom Proanenes Pobnrnen don Preohmnoan FMlwor Syereate ia sesuatu yang dia dapat melangsungkan pernikahan dengannya, hendaklah ia melakukannya, karena khawatir terjerumus ke dalarn fitnah. Sebagaimana sabda beliau 35: 5c ects ¢ thE o ot | pues Ly -e Lay gol hy po taal a eon (ees j pias ‘J J “Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang mempunyai kemampuan untuk menikah, hendaklah ia segera menikah. Karena pernikahan itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan/kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak = memiliki kemampuan, maka puasa merupakan tameng baginya.” > Jangan sampai setan membisikkan dalam hatinyo @ bahwa dia tidak akan mampu menikah, bersamaan dengan rusaknya orang-orang di zamannya, dengan dipersullinyo a perkara pernikahan dan dimuliakannya harta, berdasarkan sabda beliau 3: CARA ae os 5% ONL S By Og is Aatnclis «Lisl * a 5 Sty slo “ae (cat 3. Hadits shahih, dirwayatkan oleh Al-Bukhari (9/106, Fath), Muslim (9/172, An-Nawewl), Abu Dawud (6/39-40, ‘Aun), An-Nasa't (6/56- 57) dan lafadz tersebut adalah lafadznya, At-Tirmidzi (4/199, Tubfah), tbnu Majah (1/566-567), Ad-Darimi (2/57), Ahmad (1/ Abu Dshay AL-Huwaini SAl-sAtsari Pa © < Phnul Qayyim Al-Yauciyyah a vr) Cuntunan Lengkap Pemikahan Lenghap oO Disertai Guntunan Nabi 9S dalam Masalah Sehs “Tiga golongan manusia yang berhak mendapat pertolongan dari Allah 2& seorang budak yang hendale memerdekaan dirinya, seorang yang menikah untuk menjaga kehonmatannya, dan mujahid di jalan Allah.” 4 A. Hal-hal yang Harus Dilakukan Sebelum Meminang. |. Shalat Istikharah. Jika dia telah mempunyai kemauan yang kuat untuk menikah, hendaklah dia melakukan istikharah (meminta pilihan) kepada Allah 3 dalarn hal itu, niscaya Allah menentukan kebaikan baginya insya Allah. Hal ini berdasarkan sabda beliau #%: ‘Jika salah seorang di antara kalian mempunyai keinginan terhadap sesuatu, hendaklah dia melaksanakan shalat sannah dua raka'at. Kemudian hendaklah dia mengatakan (berdo’a): 424,425,432), Ibnu Abi Syaibah (4/126), Al-Hurnaidi (115), Ath- Thayalisi (272), Abdurrazzaq di dalam Al-Mushannaf (10360), Ath- Thabrani dalam Al-Kabir (10/149/10168), dan sekelompok orang selain mereka, dari hadits ibnu Mas'ud. Dan telah aku sebutkan mereka dalam Ghautsul Makdud bi Takhriji Muntaga Ibnu Al-Jarud (672). Segal puji bagi Allah atas taufiq-Nya. | Hadits shahih, diriwayatkan oleh An-Nasa'i (6/61) dan latadz tersebut adalah leladznya, At-Tirmidzi (5/269, Tuhfah) dan ia berkata: “Hadits hasan", Ibnu Majah (2/105), Abdurrazzaq (5/259/ 9542), Ahmad (2/251, 437), Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban (1653), Al-Hakim (2/160-161, 217), Abu Nu‘aim dalam Al-Hilyah (8/388), Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (7/9), dari jatur Muhammad bin ‘Ajlan dari Sa'id Al-Maqburi dari Abu Hurairah secara marfu’... lalu ia menyebutken hadits ini. Al-Hakim berkata: “Shahih di atas syarat Muslin”, dan Adz-Dzahabi menyepakatinya! Aku (Abu Ishaq) berkata: “Hadits tersebut tidakiah sebagaimana yang dikatakan oleh keduanya. Ibnu ‘Ajlan tidak diriwayathan oleh Muslin dalam Shahihenya, maka bagaimana bisa hadils tersebut di ates syaratnye?t” ‘Mat-hat yang harus ditakukan sebelum meminang

You might also like