SURAT EDARAN BERSAMA
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
DAN
KOMIS! PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: $$ - 0870/ £.. BAUWACLU | PrU- 00.00) 4/2014)
NOMOR: 4 TAHUN 2019
TENTANG
PENYELENGGARAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TPS
Yth. 1. Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh
2. Ketua Bawaslu Provinsi
3. Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota
4. Ketua Bawaslu Kabupaten/Kota
di
Tempat
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
2. Peraturan Komisi Pemilhan Umum Nomor 3 Tahun 2019 tentang
Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilinan Umum sebagaimana
diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun
2019 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum:
dan
2
. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilhan Umum,B.Isi Edaran
Dalam rangka memastikan kelancaran dan ketertiban_penyelenggaraan
pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Tahun 2019, bersama ini
disampaikan penegasan atas hal-hal sebagai berikut:
4. Pemungutan suara diselenggarakan mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul
13.00 waktu setempat;
2. Apabila KPPS, Pengawas TPS, atau Saksi menemukan Pemilih yang tidak
memenuhi syarat pada salinan DPT (meninggal dunia, menjadi anggota
‘TNUPolri), dilakukan pencoretan nama pemilih tersebut dan ditulis pada
kolom keterangan oleh KPPS disaksikan oleh pengawas TPS dan Saksi;
. Pukul 12.00 waktu setempat, KPPS mengumumkan bahwa Pemilih yang tidak
terdaftar dalam DPT dan DPTb dapat menggunakan hak pillh dengan
menunjukkan KTP-el atau Suket di TPS sesuai dengan RT/RW yal
tercantum dalam KTP-el atau Suket dan didaftarkan dalam Daftar P
Khusus (DPK) pada formulir Model A.DPK-KPU sepanjang surat suara masih
tersedia. Dalam hal surat suara di TPS telah habis, Pemilin yang
bersangkutan diarahkan untuk memberikan suara di TPS terdekat yang masih
dalam 1 (satu) wilayah Kelurahan/Desa atau nama lain;
Dalam hal Surat Suara di TPS pada satu wilayah kerja PPS sebagaimana
dimaksud pada angka 3 telah habis, Pemilih yang bersangkutan diarahkan
untuk memberikan suara di TPS lain pada kelurahan/desa atau sebutan lain
terdekat, yang masih satu wilayah kerja PPK dalam 1 (satu) Dapil sesuai
alamat tempat tinggal Pemilih yang tercantum dalam KTP-el atau Suket;
. KPPS dapat menerima pendaftaran Pemilih DPK sebelum pukul 12.00 waktu
setempat dengan memberitahukan kepada Pemilih DPK untuk melakukan
Pemungutan suara mulai pukul 12.00 s.d. 13.00 waktu setempat sepanjang
surat suara masih tersedia;
. Dalam hal Pemilih yang terdaftar dalam DPT tidak dapat menunjukkan
formulir Model C8-KPU, Pemilih dapat memberikan hak pilihnya dengan
menunjukkan KTP-el atau identitas lainnya (Suket, KK, SIM atau Paspor), dan
dipastikan namanya sudah terdaftar dalam formulir Model A.3-KPU;
. Dalam hal Pemilih yang terdaftar dalam DPT tidak dapat menunjukkan KTP-el
atau identitas lainnya sebagaimana dimaksud pada angka 6, diperbolehkan
menggunakan hak pilihnya dengan ketentuan petugas KPPS memastikan
bahwa formulir Model C6-KPU yang dibawa sesuai dengan Pemillh yang
bersangkutan;
8. Dalam hal Pemilih yang terdaftar dalam DPTb dan tercantum dalam formulir
Model A.4-KPU tidak dapat menunjukkan formulir Model A5-KPU tetapi
menunjukkan KTP-el atau identitas lainnya, diperbolehkan menggunakan hak
2
s
a
2
~pilihnya dengan ketentuan petugas KPPS memastikan bahwa KTP-el atau
identitas lainnya tersebut sesuai dengan identitas Pemilih yang bersangkutan;
9. Dalam hal Pemilin DPT yang telah dicoret dalam formulir Model A.3-KPU
karena pindah memilih ternyata membatalkan kepindahannya, dapat kembali
memiih di TPS asal sebagai pemilih DPT di TPS tersebut dengan cara
menghidupkan lembar data DPT yang telah dicoret dan ditulis pada kolom
keterangan;
10.Apabila pada saat pemungutan suara ditemukan surat suara yang tertukar
dengan surat suara dari Dapil lainnya, Ketua KPPS mengumpulkan dan
menghitung jumlah surat suara tersebut untuk dikategorikan sebagai surat
suara yang tidak terpakai, serta dicatat sebagai kejadian khusus dalam
formulir Model C2-KPU;
11. Dalam hal terdapat beberapa surat suara yang tertukar dengan surat suara
dari Dapil lainnya telah dicoblos oleh Pemilih, maka:
a. surat suara Pemilu DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
dinyatakan sah untuk partai politik;
b. surat suara DPD dari Dapil Provinsi lain dinyatakan tidak sah; dan
c. dicatat dalam Formulir Model C2-KPU sebagai catatan kejadian khusus;
12. Dalam hal terdapat Pemilih DPT/DPTb yang hadir sebelum pukul 13.00 waktu
setempat namun belum menggunakan hak pilih dikarenakan surat suara telah
habis, Ketua KPPS berkoordinasi dengan PPS untuk mendapatkan surat
suara yang masih tersedia di TPS terdekat sesuai kebutuhan. KPPS
mencatat ke dalam formulir Model C2-KPU sebagai catatan kejadian khusus.
Pencatatan data surat suara yang diperoleh dari TPS lain ditakukan
penyesuaian ke dalam data surat suara yang diterima termasuk surat suara
cadangan 2% dari DPT ke dalam formulir Model C1 masing-masing jenis
pemilu.
Contoh pencatatan dalam Formulir Model C1 masing-masing jenis Pemilu:
a. bagi TPS yang menerima penambahan surat suara:
Jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2% dari DPT
sebanyak 250, dengan penambahan dari TPS lain sebanyak 15 lembar,
maka pencatatan surat suara menjadi 265 lembar.
b. bagi TPS yang surat suara dialihkan ke TPS lain:
jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2% dari DPT
sebanyak 250, dengan pengurangan ke TPS lain sebanyak 15 lembar,
maka pencatatan jumlah surat suara menjadi 235 lembar.
13.Dalam hal pemenuhan surat suara sebagaimana dimaksud angka 12, PPS
dapat didampingi oleh Panwaslu Kelurahan/Desa atau nama lain dan/atau
Pengawas TPS.14.Pelayanan bagi Pemilih yang tidak dapat datang ke TPS karena sakit di
rumah atau dirawat di rumah sakit atau tahanan di lembaga pemasyarakatan
atau rumah tahanan, dilakukan dengan cara, KPPS:
a. mencatat Pemilih tersebut ke dalam daftar hadir (Formulir Model C7.KPU)
sesuai jenis daftar Pemilih;
b. membawa tempat penyimpanan surat suara untuk menyimpan surat suara
yang telah dicoblos dan kemudian dimasukan ke dalam kotak suara sesuai
dengan jenis Pemilu;
c. mengikutsertakan Saksi dan/atau Pengawas TPS;
16.Pemilih lanjut usia, tunanetra, tunadaksa, tunaaksara, atau penyandang
disabilitas lainnya yang memiliki halangan fisik dan berkebutuhan khusus
lainnya, dapat didampingi oleh pendamping atas permintaan Pemilin dengan
mengisi formulir Model C3-KPU;
16.Rapat penghitungan suara dilarang diselenggarakan sebelum pukul 13.00
waktu setempat;
17. Pada pukul 13.00 waktu setempat, Ketua KPPS mengumumkan yang dapat
diperbolehkan memberikan suara hanya Pemilih yang:
a. sedang menunggu gilirannya untuk memberikan suara dan telah dicatat
kehadirannya dalam formulir Model C7.DPT-KPU, Model C7.DPTb-KPU,
dan Model C7.DPK-KPU;
b. telah hadir dan sedang dalam antrean untuk mencatatkan kehadirannya
dalam formulir Model C7.DPT-KPU, Model C7.DPTb-KPU, dan Model
C7.DPK-KPU;
18.Dalam hal pada pukul 13.00 waktu setempat masih terdapat antrean pemilih
yang belum mencatatkan kehadirannya pada formulir Model C7.DPT-KPU,
Model C7.DPTb-KPU, dan Model C7.DPK-KPU, KPPS 4 dan KPPS 5
mendatangi pemilih untuk dicatatkan di formulir Model C7.DPT-KPU, Model
C7.DPTb-KPU, dan Model C7.DPK-KPU;
19.KPPS memberikan kesempatan kepada Saksi, Pengawas TPS, Pemantau
Pemilu dan masyarakat yang hadir untuk mendokumentasikan (foto atau
video) Model C1 Plano masing-masing jenis Pemilu setelah rapat
penghitungan suara berakhir;
20. Ketua dan Anggota KPPS mengisi secara manual formulir:
a, Model C-KPU hologram dan Model C1 hologram masing-masing jenis
Pemilu dimasukkan ke dalam kotak suara untuk disampaikan kepada PPK;
dan
b. Salinan Model C-KPU dan Model C1 masing-masing jenis Pemilu di luar
kotak suara untuk disampaikan kepada KPU/KIP Kabupaten/Kota;
21.Salinan Formulir Model C-KPU dan Model C1 masing-masing jenis Pemilu
yang disampaikan kepada PPS, saksi Peserta Pemilu dan Pengawas TPS
4dapat berupa dokumen asli hasil fotocopy atau dokumen hasil pindai dan
dicetak dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pencetakan formulir dapat menggunakan formulir sebagaimana dimaksud
pada angka 20;
b. Setelah dilakukan pencetakan salinan formulirtersebut — walib
ditandatangani basah oleh Ketua dan Anggota KPPS serta dapat
ditandatangani oleh saksi yang hadir;
¢. Dalam hal pencetakkan formulir tersebut di luar lingkungan TPS wajib
didampingi oleh Pengawas TPS dan/atau Saksi Peserta Pemilu;
22. Saksi yang masuk di dalam TPS wajib membawa dan menyerahkan surat
mandat paling lambat sebelum rapat Pemungutan Suara dilaksanakan, yang
ditandatangani oleh:
a. Pasangan Calon atau tim kampanye tingkat kabupaten/kota atau tingkat di
atasnya, untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden;
b. Pimpinan Partai Politik tingkat kabupaten/kota atau tingkat di atasnya,
untuk Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota;
dan
c. calon anggota DPD untuk Pemilu anggota DPD;
23. Dalam hal terdapat perbedaan Saksi yang ditunjuk antara pimpinan Partai
Politik dan Pasangan Calon atau Tim Kampanye sebagaimana dimaksud
angka 22 huruf a dan huruf b tingkat di atasnya dengan Pengurus Partai
Politik dan Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat di bawahnya, maka yang
berhak mengikuti proses pemungutan dan penghitungan suara adalah Saksi
yang ditunjuk antara Pimpinan Partai politk dan pasangan calon atau Tim
Kampanye tingkat atasnya;
24. Dalam hal terdapat Saksi yang membawa surat mandat dari Pasangan Calon
atau Tim Kampanye dan Pimpinan Partai Politik sebagaimana dimaksud
angka 22 huruf a dan huruf b dalam bentuk fotocopy atau tanda tangan
elektronik, dapat menghadiri rapat pemungutan dan/atau penghitungan suara
dengan ketentuan surat mandat yang asli sudah diterima oleh KPU/KPU
Provinsi/KIP Aceh/KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya;
25.Dalam hal terdapat saksi calon DPD yang membawa surat mandat calon
anggota DPD sebagaimana dimaksud angka 22 huruf ¢ dalam bentuk
fotocopy atau tanda tangan elektronik dapat menghadiri rapat pemungutan
dan/atau penghitungan suara dengan ketentuan surat mandat yang asli
sudah diterima oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota;
26.Dalam hal terdapat Saksi yang hadir setelah rapat Pemungutan Suara
dimulai, KPPS dapat menerima surat mandat dari Saksi, dan mempersilahkan
untuk mengikuti rapat Pemungutan Suara;27.KPPS dan Pengawas TPS menyampaikan larangan kepada Saksi dan
Pemilih untuk membawa dan/atau mengenakan atribut yang memuat nomor,
nama, foto calon/pasangan calon, simboligambar partai politik, atau
mengenakan seragam dan/atau atribut lain yang memberikan kesan
mendukung/menolak peserta pemilu tertentu;
28.KPPS mengumumkan calon yang masih tertulis dalam surat suara tetapi
calon yang bersangkutan meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi syarat
calon, melalui papan pengumuman di TPS dan/atau secara isan
menyampaikan kepada pemilh sebelum dan pada saat pemungutan suara.
Format pengumuman sebagaimana lampiran surat KPU Nomor 653/PL.02.6-
SD-06/KPUNV/2019;
. PENUTUP
Demikian surat edaran ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan dan ditandatangani bersama
di Jakarta pada tanggal 16 April 2019,
Badan Pengawas Pemilinan Umum Komisi Pemilihan Umum
/Republik Indonesia
-Ketua