You are on page 1of 14
PENGUJIAN HIPOTESA Bagian statistika Jain yang dapat digunakan di dalam inferensia statistika selain pendugaan parameter adalah pengujian hipotesa. Sama halnya dengan pendugaan parameter, pengujian hipotesa digunakan untuk menguji suatu pemyataan terhadap nilai tengah populasi, ragam dan proporsi. Hipotesis statistik adalah pemyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi; selanjutnya di dalam bab ini, akan diuji suatu pemyataan yang diinginkan ditolak tethadap suatu pemyataan altematifnya. Contohnya, akan diuji apakah berat rata-rata satu bungkus indo mie yang diproduksi dalam satu batch oleh suatu perusahaan adalah 75 g, lawan pemyataan altematif yang dapat dipilih dari tiga pemyataan berikut ini (tergantung dari apa yang ingin ditunjukkan dari hasil pengujian) : 1. berat rata-rata 1 bungkus indo mie tersebut lebih kecil dari 75 g. 2. berat rata-rata indo mie lebih besar dari 75 g. 3. berat rata-rata 1 bungkus indo mie tidak sama dengan 75 g. Pemyataan pertama dipilih jika diduga berat rata-rata per bungkus indo mie kurang dari 75 g, atau jika misalnya bagian Q & C perusahaan tersebut sudah merasa cukup puas jika berat rata-rata per bungkus indo mie tidak lebih kecil dari 75 g. Pemyataan kedua dipilih jika pengambil keputusan menduga berat rata-rata lebih besar dari 75 g: dan pemyataan ketiga dipilih jika tidak menjadi masalah apakah berat rata-rata yang diduga lebih kecil 85 A. UJI MENGENAI NILAI TEN Uji mengenai nilai tengah adalah pengujian hipotesis nol lp = ji atau Wy-H,= dy atau [y= d, terhadap hipotesis altematifnya, atau : Ho: & R= bo Db. rth = dp Hy = dy H, : a Py, atau fl > py, atau fh < fo DB. Ute, atau py — Hy > dp, ala fy Hy < do C. Hy # doy atau fly > do, atau Hy < do Statistik yang digunakan bagi kriteria pengujian adalah Statistik X. Sebaran penarikan contoh bagi X menghampiri suatu sebaran normal, dengan pt, = ft dan o°, = o%/n. Tabel di bawah ini memberikan nilai-nilai H,, H,, statistik uji dan wilayah kritik pada ‘ji hopotesis nilai tengah dan beda dua nilai tengah untuk populasi yang menyebar normal atau hampir normal dan o. yang diketahui. Tabel Uji-uji Mengenai Nilai Tengah Sifat penyebaran Statistik Uji H, H, Wilayah populasi kritik 6 diketahui _ HH, Heh hy x4 Py Diy atau n230 =——_ bly 1<-fyp dan o/vn Phen 6 tidak diketahui dan n<30 K4y HH H we < 10 tahun c. taraf nyata ujie : 0.05 d._wilayah kritik 2 2<-1.645 e. Perhitungan > Z= (%H)oNn) 2 = 9.5-10)(1.5N16) = -1.333 f. keputusan : terima Hy Dengan demikian pemyataan perusahaan tersebut yang menyatakan bahwa umur ekonomis rata-rata komputer yang diproduksinya 10 tahun dengan simpangan baku 1.5 tahun adalah benar untuk @ = 0,05 atau untuk tingkat kepercayaan 95 %. Dengan perkataan lain, tidak ada alasan/bukti yang kuat untuk menolak pemyataan tersebut. Bagian pengadaan suatu pasar swalayan menyatakan bahwa rata-rata permintaan setiap hari untuk keju kraft adalah 1000 satuan. Untuk mendapatkan keuntungan optimal, stock barang harus direncanakan sebaik mungkin; oleh karena itu dilakukan pengamatan selama sebulan (30 hari). Dari hasil pengamatan diperoleh rata-rata yang terjual setiap hari adalah 1001.5 dengan simpangan baku 99, Ujilah pemyataan bagian pengadaan barang tersebut untuk tingkat kepercayaan 99 %. Asumsikan populasi menyebar normal. Penyelesaian: a. Hy : p= 1000 vb. H : p> 1000 c. tarafnyatauji : @=0.01 d._wilayah kritik oe e. perhitungan ®%LyM(sNn) 1001.5-1000)99/N30) = 0.083 f keputusan 2 Terima Hy. Tidak ada bukti yang kuat untuk menolak pemyataan bahwa rata-rata permintaan setiap hari adalah 1000. Waktu rata-rata yang dibutuhkan seorang mahasiswa untuk mendaftar ulang pada semes- ter ganjil di suatu perguruan tinggi adalah 50 menit. suatu prosedur pendaftaran baru yang menggunakan mesin modem sedang dicoba. Bila 12 mahasiswa yang diambil secara acak memerlukan waktu pendaftaran rata-rata 42 menit dengan simpangan baku 11.9 menit dengan menggunakan sistem baru, ujilah hipotesis bahwa nilai tengah populasinya sekarang Kurang dari SO menit. Gunakan taraf nyata uji (a). 0.05 dan (b). 0.01. Asumsikan bahwa populasi waktu yang diperlukan menyebar hampir normal. Penyelesaian : a Hy > p=50 vb #, : w<50 c. taraf nyata uji (@a=0.05 — (b) 0= 0.01 d. wilayah kritkk =: (@) t<-1.796 (b) t<-2.718 dengan v = 12-1 = 11 e. perhitungan =: t= (R-p)/(8/Vn) t= (42-S0)(1L.9N12) f, _keputusan : tolak H, pada taraf nyata uji 0.05, tetapi terima H, pada taraf nyata uji 0.01. Sebuah perusahaan menyatakan bahwa kekuatan rentangan rata-rata tali A melebihi kekuatan rentangan tali B sebesar sekurang-kurangnya 12 kg. Untuk menguji pemyataan ini, 50 tali dari masing-masing jenis tersebut diuji di bawah kondisi yang sama. Hasil uji memperlihatkan tali A mempunyai kekuatan rentangan rata-rata 86.7 kg dengan simpangan baku 6.28 kg, sedangkan tali B mempunyai rentangan rata-rata 77.8 kg dengan simpangan baku 5.61 kg. Ujilah pemyataan perusahaan tersebut dengan menggunakan taraf nyata 0.05. Penyelesaian: a Hy bo Dyty= 12 b. H, LP tty > 12 c. taraf nyata uji 2 @=0.05 d. daerah kritis : Z> 1.645 e. perhitungan 2 Z=( Gx Nojn+o¥n, Z = ((86.7-77.8)-12)/ Nl 6.28"/50+5.67/50 = 2.189 f. keputusan : terima Hy ‘Suatu penelitian ingin melihat akan peningkatan konsentrasi substrat atau memberikan pengaruh yang berarti pada kecepatan suatu reaksi kimia. Dengan konsentrasi substrat sebesar 1.5 mol per liter, reaksi dicoba sebanyak 15 kali dengan hasil kecepatan rata- ratanya 7.5 mikromol per 30 menit dengan simpangan baku 1.5. Dengan konsentrasi substrat 2.0 mol per liter, reaksi dicoba sebanyak 12 Kali dan kecepatan rala-ratanya temyata 8.8 mikromol per 30 menit dengan simpangan baku 1.2. Ujilah apakah peningkatan substrat di atas menaikkan kecepatan rata-ratanya lebih dari 0.5 mikromol per 30 menit. Gunakan taraf nyata 0.01 dan asumsikan bahwa kedua populasi menyebar hampir normal. o1 92 Penyelesaian : a Hy 2 By ty=0.5 b. Hy, 2 My >0.s c. tarafnyatauji =: a= 0.01 d. daerah kritis =: t > 2.485 dimana, (1.27/1241,52/15P? (1.27/12)4(1.52/15)? ir 14 = 24.998=25 ¢. perhitungan : (8.8-7.5)-05 NP NWPNS = 15396 f. keputusan 2 Terima Hy Data di bawah ini menunjukkan masa putar film yang diproduksi dua perusahaan film yang berbeda. masa putar (menit) perusahaan 1 102 86 98 109 95 | Perusahaan: 2 81 105 97 104 87 114 ujilah hipotesis bahwa masa putar rata-rata film yang diproduksi perusahaan 1 berbeda dengan masa putar rata-rata film yang diproduksi perusahaan 2 maksimal 2 menit. Penyelesaian : aro Mp ths 2 Bay 2 Mp2 ¢. tentukan taraf nyata uji 2 a=0.05 d._ wilayah kritik 2 t<-1.833 25 1504 eae - (+e (72.559 + (150.4/6P = 8.789 e. Perhitungan : X= 98 X= 98 5=8.515 5 =12.264 (98-98)-0.5 v 72.5/5+150.4/6 f. Keputusan : Tolak Hy, 0.051 B. UJI HIPOTESA RAGAM Pengujian hipotesis ragam dimaksudkan untuk menguji keragaman suatu populasi yang menyebar normal (hampir normal), atau membandingkan keragaman suatu populasi dengan keragaman populasi yang lain. Asumsi populasi menycbar normal atau hampir normal diperlukan karena sebaran khi-kuadrat digunakan sebagai landasan keputusan, dimana untuk populasi yang menyebar sekurang-kurangnya hampir normal, statistik khi-kuadrat dihitung dengan menggunakan rumus berikut : en % nmerupakan ukuran contoh, $? adalah ragam contoh dan 6%, merupakan nilai ragam populasi yang ingin diuji. Wilayah kritik diberikan oleh nilai khi-kuadrat dari tabel sebaran Khi-kuadrat, dengan derajat bebas v = n-1. Bentuk pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: L Hy to} 2 Ho: a <0} b. B> c. 8 #OR 93 3. taraf nyata uji a 4, Wilayah kritik, dengan derajat bebas v = n-1 a 4 <-y2,, untuk 0? < 0} b. > Yh, untuk o> 03 C2 <-¥3n dan > 2p. untuk o? 4 of 5. Pethitungan : _ obs % 6. Keputusan : Tolak Ho bila 72 hitung jatuh dalam wilayah kritik, jika tidak terima Hy. Contoh : Sebuah mesin minuman ringan perlu diperbaiki bila ragam minuman yang dikeluarkan melebihi 1.15 desiliter. Suatu contoh acak 25 minuman dari mesin ini menghasilkan ragam 2.03 desiliter. Pada taraf nyata 0.05 apakah ini menunjukkan bahwa mesin itu sudah perlu diperbaiki 2. Asumsikan bahwa populasi isi minuman yang dikeluarkan menghampiri normal. Jawab : a Ho 1 @2= 1.15 desiliter bo oH + @2> 115 desiliter c. Taraf nyata uji = 005 d. Wilayah kritik =: 2 > 36.415 , dengan v = 24 c. Perhitungan : emia Lis f Keputusan :—Tolak Ho Dengan demikian mesin sudah perlu diperbaiki. C. UJI HIPOTESA PROPORSI Pengujian hipotesis mengenai proporsi akan diberikan di dalam dua bentuk. Pertama, akan diuji hipotesis dari suatu proporsi dengan ukuran contoh n yang kecil. Statistik uji yang akan digunakan dalam hal ini adalah statistik X dan wilayah kritik ditentukan dengan menggunakan nilai X dari tabel sebaran binom. Cara kedua yang akan digunakan adalah hampiran nomnal terhadap binom. Simbol P digunakan untuk menyatakan proporsi, seperti yang telah digunakan di dalam bab pendugaan. Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut : 94 fH Ds 2 Ho: a p Po Cc. PFPy 3. Tentukan taraf nyata uji o. 4. Wilayah kritik : a. X Sky, untuk p < pp b. X 2k, untuk p > py c. XSkgp dan X 2 kyo, untuk p # pp dimana k’, adalah bilangan bulat terbesar yang bersifat : x, p(x Sk’, bila p = p) = ¥ b(inp) < a kes k, adalah bilangan bulat terkecil yang bersifat : Px 2k, bilap=p)= E bounp) 14 ce. Perhitungan : x=8 £ -Keputusan : Terima Ho, yaitu tidak ada bukti yang kuat untuk meragukan pemyataan pemborong tersebut. Hampiran normal terhadap binom akan sangat baik, bila n sangat besar dan p tidak terlalu mendekati 0 atau 1. Langkah-langkah pengujian sama dengan langkah-langkah pengujian di atas, perbedaannya hanya pada sebaran yang digunakan untuk menentukan wilayah kritik dan statistik hitung yang digunakan, Wilayah kritik ditentukan dengan menggunakan tabel sebaran normal, dan statistik hitung dihitung dengan menggunakan rumus berikut : X-Npy Ve Poo Z= 95 Contoh : _Diduga sekurang-kurangnya 60 % penduduk di suatu dacrah mendukung perkara aneksasi oleh sebuah kota tetangga yang berdekatan. Kesimpulan apa yang dapat anda tarik bila hanya 110 diantara 200 orang yang diambil secara acak, mendukung perkara tersebut ? Gunakan taraf nyata 0.04. Jawab : H, p=06 H, p>06 a = 0.04 Wilayah kritik : Z> 1.75 1 2. 3. Taraf nyata 4. 5. Pethitungan 110-200(0.6) =-144 VV 200x0.6x.04 6. Keputusan :_ Terima HO. Tidak ada alasan yang kuat untuk menolak pemyataan tersebut. D. UJI SELISIH ANTARA DUA PROPORSI Sering kali kita berhadapan dengan masalah yang mengharuskan kita menguji hipotesis nol bahwa dua proporsi adalah sama. Contoh, seorang perokok akan memutuskan berhenti merokok hanya bila ia merasa yakin bahwa proporsi perokok yang menderita kanker paru- paru lebih besar daripada proporsi bukan perokok. Statistik uji yang akan digunakan adalah statistik Z, yaitu hampiran nomal terhadap binom. Untuk n, dan n, yang cukup besar dari dua populasi, nilai Z dihitung dengan menggunakan rumus berikut : Zz AV bactin,+ 1m) = proporsi contoh yang diambil dari populasi-1 proporsi contoh yang diambil dari populasi-2 B = proporsi gabungan dari contoh-1 dan contoh-2 dimana: — p, Langkah-Jangkah pengujian hipotesisnya adalah : 1 Hp > P= 2 Ho: ap>p bPL

Z, . untuk p, > Py b.Z<-Z, , untuk p; < py C.Z< Zap dan Z > Zap, untuk p, #P, V pq(1/ny+nl+1n,) 6. Keputusan : Tolak Hp jika nilai hitung Z jatuh dalam wilayah kritik jika tidak demikian halnya terima Hy. Contoh : 1. Sebuah pabrik rokok memproduksi dua merek rokok yang berbeda. Temyata 56 orang diantara 200 perokok meyukai merek A, dan 30 diantara 150 menyukai merek B. Dapatkah anda menyimpulkan bahwa merek A terjual lebih banyak daripada merek B ? Gunakan taraf nyata 0.02. Penyelesaian : fae He : Pa=Pp b oH, > Pa>Pp c. taraf nyatauji : = 0.2 4. wilayah kritk =: 2 > 2.05 e. Perhitungan =: x,=56 n,=200 x,=30 n= 150 Py = 56/200 = 0.28 Py = 30/150 = 0.2 ” 56+30 p=———— = 0.457 200+150 q = 1-0.2457 = 0.7543 0.28-02 V0.2457(0.7543)(1/200+1/150) 2172 f. Keputusan : Terima H,. Kita percaya bahwa proporsi merek A yang terjual tidak lebih banyak dibanding merek B, pada taraf nyata 0.02. o7 98 Seorang ahli genetika tertarik pada proporsi laki-laki dan perempuan dalam suatu populasi, yang menderita suatu kelainan darah. Dalam suatu contoh 100 laki-laki temyata ada 30 orang yang menderita, dan dari 100 perempuan 34 orang menderita kelainan tersebut. Dapatkah kita menyimpulkan pada taraf nyata 0.01 bahwa proporsi laki-laki yang menderita kelainan dalam populasi itu lebih kecil dari proporsi perempuan ? Penyelesaian Asumsikan : p,= proporsi laki-laki, dan p, = proporsi perempuan. a Hy PrP2 bo PP, , taraf nyata uji a= 0.01 4. wilayah kritik 262,33 e. Perhitungan x= n= 100 x =34 n=100 B,=30/100=0.3 B,=34/100=0.34 ma oats) p= ——— = 032 100+100 G=1-0.32 = 0.68 0.3-0.34 2=—_______ AV 0.32(0.68)(1/100+1/100) = 0.606 f, Keputusan : ‘Tolak H,, Pada taraf nyata 0.01, proporsi laki-laki yang menderita kelainan darah tersebut lebih kecil dibanding proporsi perempuan. _ SOAL-SOAL LATIHAN ‘Seorang petemak ayam ingin mengetahui jenis makanan paling baik untuk menghasilkan telur yang lebih banyak. Penelitian dilakukan terhadap 36 ekor ayam betina dewasa yang diambil secara acak, yaitu dengan memberikan makanan yang dianggap lebih baik. Rata-rata telur yang diperoleh dari seekor ayam tersebut per tahun adalah 215 butir dengan simpangan baku 25 butir. Ujilah pemyataan bahwa makanan baru tersebut memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan makanan lama pada taraf nyata uji 0.05, jika dengan makanan lama rata-rata telur per tahun per ekor ayam adalah 200 butir. Asumsikan populasi menyebar normal. Seorang ahli pertanian menyelidiki efektifnya pemakaian sejenis pupuk; untuk itu, kepada 100 petani dibagikan pupuk tersebut untuk digunakan di sawah mereka. Setelah panen diketahui rata-rata hasil per ha adalah 50 ton dengan simpangan baku 5 ton. Kesimpulan apakah yang dapat diambil oleh ahli pertanian itu, jika dari 64 petani yang menggunakan pupuk jenis lain memperoleh hasil rata-rata per ha adalah 40 ton dengan simpangan baku 7 ton. Gunakan taraf nyata 0.005. Dengan menggunakan soal no 6 dari bab pendugaan, ujilah hipotesis bahwa rata-rata hasil kedua varitas tersebut tidak berbeda. Dengan menggunakan soal no.5 dari bab pendugaan, ujilah pemyataan yang menyatakan bahwa metode pengajaran dengan praktikum kurang efisien dibandingkan dengan metode pengajaran tanpa praktikum. ‘Tinggi rata-rata mahasiswi STMIK Gunadarma angkatan tahun 1991 adalah 162.5 sentimeter dengan simpangan baku 6.9 sentimeter. Apakah ada alasan untuk mempercayai bahwa telah terjadi perubahan dalam tinggi rata-rata, bila dari 20 mahasiswi angkatan tahun 1992 yang diambil secara acak, mempunyai tinggi rata-rata 165.2 cm ? Gunakan taraf nyata 0.02. Dengan menggunakan soal no.5, ujilah pemyataan yang mengatakan bahwa ragam tinggi mahasiswi angkatan tahun 1992 lebih kecil dari tinggi rata-rata 165.2 cm mempunyai simpangan baku 7.5 cm. Gunakan taraf nyata 0.01. Suatu penelitian ingin mengetahui apakah peningkatan konsentrasi substrat akan memberikan pengaruh yang berarti pada kecepatan suatu reaksi kimia. Dengan konsentrasi substrat sebesar 1.5 mol per liter, reaksi dicoba sebanyak 15 kali dengan hasil kecepatan rata-rata 7.5 mikromol per 30 menit dengan simpangan baku 1.5 mikromol. Dengan Konsentrasi substrat 2.0 mol per liter, reaksi dicoba sebanyak 12 kali dengan hasil kecepatan 99 10. rata-rata 8.8 mikromol per 30 menit dengan simpangan baku 1.2 mikromol. Ujilah apakah peningkatan konsentrasi substrat memberikan peningkatan kecepatan rata-rata reaksi lebih dari 0.5 mikromol per 30 menit pada taraf nyata 0.01. Asumsikan kedua populasi menyebar hampir normal. Misalkan di masa lalu 40 % orang dewasa setuju dengan hukuman mati, Apakah kita mempunyai alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa pada saat ini proporsi orang yang menyetujui hukuman mati telah menurun, bila diantara 15 orang dewasa yang diambil secara acak, hanya 3 orang yang menyetujui hukuman mati. Gunakan taraf nyata 0.05. Dengan menggunakan soal no. 8, apakah kita setuju dengan pernyataan tersebut, jika dari 100 orang dewasa yang diambil secara acak, ada 25 orang yang menyetujui hukuman mati, Gunakan_taraf nyata 0.02. Sebuah penelitian ingin mengetahui apakah iklim dingin membuat anak-anak lebih sering membolos dari sekolah dibandingkan dengan iklim yang lebih hangat. Dua kelompok siswa diambil secara acak, satu dari Bogor dan satu kelompok lagi dari Semarang. Diantara 300 siswa dari Bogor, 72 anak membolos sekurang-kurangnya schari selama semester yang berjalan, sedangkan diantara 400 siswa dari Semarang, 70 anak pemah membolos sehari atau lebih, Berdasarkan data ini dapatkah kita menyimpulkan bahwa iktim yang lebih dingin mengakibatkan anak lebih sering membolos dari sekolah dibanding iklim yang lebih hangat ? Gunakan taraf nyata 0.05.

You might also like