Professional Documents
Culture Documents
Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian HIV/AIDS Pada Laki-Laki Umur 25 - 44 Tahun Di Kota Dili, Timor Leste
Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian HIV/AIDS Pada Laki-Laki Umur 25 - 44 Tahun Di Kota Dili, Timor Leste
ABSTRACT
Background: The development of HIV/AIDS epidemics in the world has led to a global
problem and it is one of public health problems in East Timor. The age group of 25-44 years
old is sexually active and productive group who needs to get a good review.
Methods: This research used a case-control study design reinforced with qualitative data. The
number of respondents was 112 respondents, including 56 cases (males with HIV/AIDS) and
56 controls (males who did not suffer from HIV/AIDS). The research instruments were:
questionnaires and interviews. The data analysis used univariate, bivariate (chi-square test)
and multivariate (logistic regression test).
Results: The variables proven to affect the prevalence of HIV/AIDS in males were age (OR =
3.937; 95% CI = 1.564-9.908; p = 0.004), and alcohol consumption habits (OR = 7.658; 95%
CI = 2.641-22.205 ; p = 0.0001). condom use (OR = 3.308; 95% CI = 1.469-7.450; p = 0.006)
and access to localization (OR = 3.000; 95% CI = 1.348-6.678; p = 0.011). The variables
which were not proven to be risk factors for the prevalence of HIV/AIDS were the level of
education, knowledge, attitudes, promiscuous habits, drug use status, condom use, and socio-
cultura.
Conclusion: The risk factors proven to affect the prevalence of HIV/AIDS in males are age
and alcohol consumption habits, the use of condoms and access to illegal localization. They
are risky behaviors for HIV/AIDS with the probability of 63.02%.
- -2,873)+1,370(umur)+2,036(konsumsi - -2,873)+1,370(1)+2,036(1))
p = 1/(1+e (( p = 1/(1+e (( ) x 100%
alkohol))
) x 100% p = 63,02 %
Tabel 3. Model akhir analisis uji regresi logistik faktor risiko yang berpengaruh
terhadap kejadian HIV/AIDS pada laki-laki
No Variabel Adjusted 95 % CI
B p OR Batas Batas
Bawah Atas
1 Kelompok Umur 1.370 0.007 3.937 1.564 9.908
28-44 tahun
2 Kebiasaan 2.036 <0.0001 7.658 2.641 22.205
Konsumsi Alkohol
Constanta - 2.873 <0.0001 0.057
(p=0,0001; OR=7,658; 95% CI= 2,64- 22, antara penggunaan kondom dengan
205). Artinya laki-laki dengan kebiasaan kejadian HIV/AIDS.
konsumsi alkohol mempunyai risiko Kondom merupakan alat pelindung
terhadap kejadian HIV/AIDS sebesar yang digunakan pada alat kelamin dan
7,658 kali dibandingkan dengan laki-laki berfungsi mencegah infeksi penyakit
yang tidak mempunyai kebiasaan minum menular seksual seperti gonore, HIV dan
alkohol. infeksi lainnya adalah sulit untuk
Konsumsi alkohol memiliki dampak membuktikan secara meyakinkan. Ini
pada niat individu untuk melakukan seks mungkin karena orang yang menkonsumsi
tanpa kondom, menurut hasil dari tinjauan alkohol Chlamydia, sifilis dan herpes serta
sistematik dan meta-analisis yang merupakan metode lain dalam keluarga
diterbitkan dalam jurnal Addiction. berencana. Penggunaan kondom terbukti
“Semakin tinggi kandungan alkohol dalam dapat menekan penyebaran HIV/AIDS.
darah, lebih jelas niat untuk terlibat dalam Kondom yang terbuat dari latex, efektif
seks tidak aman,” komentar para peneliti. memberikan perlindungan terhadap virus
Alkohol dapat mempengaruhi kapasitas termasuk HIV. Kondom latex dibuat oleh
kognitif, dan memiliki dampak pada pabrik mempunyai bentuk, tekstur, warna,
fungsi kekebalan tubuh. Tapi hubungan ketebalan, lebar dan panjang yang berbeda.
langsung antara alkohol dan penularan Beberapa kondom mempunyai permukaan
mungkin lebih cenderung melakukan yang lembut dan ada juga yang mempunyai
hubungan seks tanpa kondom, karena tekstur. Kebanyakan dari kondom berwarna
mereka pada umumnya mengarah kepada pudar yang buram, tetapi ada juga yang
hidup yang lebih berisiko.26 berwarna dan beberapa kondom dibuat
Hasil analisis bivariat dalam mempunyai bau wangi-wangian (rasa straw
penelitian ini menunjukkan persentase berry, mint).14
pada kelompok kasus responden yang Pemakaian kondom merupakan
memiliki kebiasaan konsumsi alkohol cara pencegahan penularan HIV/AIDS
(67,6%) lebih besar dibandingkan dengan yang efektif.19 Hubungan seksual antara
responden yang tidak memiliki kebiasaan WPS dan pelanggannya tanpa mengguna-
konsumsi alkohol (15,8%). Sedangkan kan kondom merupakan perilaku yang be-
pada kelompok kontrol responden yang risiko tinggi terhadap penularan HIV
tidak memiliki kebiasaan konsumsi alkohol penggunaan kondom dapat menurunkan
(84,2%) lebih besar dibandingkan dengan penularan HIV/AIDS sebanyak 85% diban-
responden yang memiliki kebiasaan kon- ding dengan yang tidak pernah mengguna-
sumsi alkohol (32,4%). kan.
Hasil analisis bivariat menunjukkan Hasil analisis bivariat dalam pene-
bahwa status penggunaan kondom secara litian ini menunjukkan bahwa persentase
statistik sebagai faktor yang berhubungan kelompok kasus responden yang selalu
terhadap kejadian HIV/AIDS (p=0.006 menggunakan kondom (51,2%) lebih besar
OR=3,308 ; 95% CI=1,469-7,450). Artinya dibandingkan dengan responden yang
laki-laki yang tidak menggunakan kondom tidak menggunakan kondom (46,7%).
pada saat berhubungan seks mempunyai Sedangkan pada kelompok kontrol
risiko terjadinya HIV/AIDS sebesar 3,308 responden yang selalu menggunakan
kali dibandingkan dengan laki-laki yang kondom (53,3%) lebih besar dibandingkan
selalu menggunakan kondom pada saat dengan responden yang tidak menggunakan
melakukan hubungan seks. Namun setelah kondom (48,8%).
dilakukan analisis multivariat hasilnya Hasil uji statistik chi square untuk
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan mengetahui hubungan penggunaan kondom
dengan kejadian HIV/AIDS diperoleh p >