38
2 DAYADUKUNG TANAH
Tujuan bab
Setelah mempelajari dan mengerjakan latihan bab ini, diharapkan anda
dapat:
= meayebutkan definisi daya dukung tanab;
+ menjelaskan metoda yang digunakan untuk menentukan daya dukung tanah;
+ menghitung daya dukung tanah pada pondasi telapak tunggal berbentuk
persegi dan lingkaran, telapak menerus, dan pondasi pelat;
= menghitung daya dukung tanah pada kondisi tidak ada air tanah dan ada air
tanah;
= menghitung daya dukung tanah pada pembebanan sentris dan eksentris;
= menghitung daya dukung tanah pada pondasi telapak dengan dasar telapak
miring;
+ menghitung daya dukung tanah berdasarkan teori mekanika tanah, test sondir,
dan SPT.
Definisi daya dukung tanah
Dengan meningkatnya beban yang bekerja pada suatu pondasi, maka akan
meningkat pula tegangan yang terjadi pada dasar pondasi tersebut, demikian pula
penurunan yang terjadi. Bila beban tersebut terus ditingkatkan, maka pondasi akan
semakin turun dan mengakibatkan terjadi kelongsoran.
Besarnya beban ini disebut beban longsor dan tegangan yang bekerja disebut
sebagai daya dukung batas (ultimate bearing capacity) dari tanah pondasi tersebut
Pada kondisi ini, penurunan akan terus berlanjut meskipun beban tidak ditambah
lagi. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.1,
Daxa Dudeang TanahGambar 2.1 Hubungan antara beban dengan penurunan
‘Tanah akan meningkat kepadatannya dan kekualan gesernya apabila mendapat
tekanan. Bila beban yang bekerja pada tanah pondasi telah melampaui daya dukung
batasnya, maka tegangan geser yang terjadi pun telah melampaui kekuatan geser
tanah pondasi. Akibatnya, akan terjadi keruntuhan geser tanah pondasi tersebut,
Dalam keadaan seperti ini, di bawah dasar pondasi akan terbentuk dacrah yang,
terpadatkan dan disekitarnya akan terbentuk daerah kescimbangan plastis, Daerah
tersebut kekuatan geser tanah terlampaui sehingga tanah pondasi akan terdesak ke
samping dan permukasn tanah akan terangkat. Desakan ke samping ini dapat
terjadi ke dua arah atau ke satu arah,
waz
* ®
= 6
Gambar 22 Daerah keseimbangan plastis dalam tanah pondasi
‘Sumber : Suyono, $/ Kazuto N, 1990, Mekanikan tanah dan teknik pondasi,
ro)
‘ZS Pondast40
Daerah keseimbangan plastis diperkirakan terbentuk dengan pola yang sama dan
tidak hanya terjadi pada pondasi yang ditempatkan pada permukaan tanah
(pondasi dangkal) saja, tetapi juga pada pondasi dalam, seperti: tiang-tiang
pancang. Kelakuan pondasi tiang pancang tersebut adalah tidak sama dengan
kelakuan pondasi dangkal. Daerah keseimbangan plastis pada pondasi tiang
pancang terjadi akibat penetrasi/pemancangan tiang tersebut. Untuk tiang
pancang, selain tahanan pada ujung tiang, gesekan sekeliling permukaan tang
pancang juga mempunyai peranan dalam menahan beban yang bekerja pada tiang
‘tersebut.
Dalam babini akan diuraikan daya dukung tanah hanya pada jenis pondasi dangkal,
(misalnya: telapak). Daya dukung tanah pada jenis pondasi dalam akan dibahas
pada bab 5 (lima).
Perhitungan daya dukung batas
Daya dukung batas untuk beban seutris
Pada prinsipnya, perhitungan daya dukung tanab pondasi didasarkan pada
pethitungan analisis stabilitas, yang kelongsoran tanah pondasi dapat terjadi
schagai berikut:
bre bre
Tr
Gambar 2.3 Kelongsoran tanah pondasi akibat beban sentris
Catatan: Gaya-gaya pada bagian (*) dapat diabaikan dan diganti dengan tekanan
q = » . 2f Penyederhanaan ini berlaku bila taf < B.
Daya Dakung Tanah41
Ketika pondasi dibebani, di bawah dasar pondasi akan terbentuk dacrah yang
terpadatkan (1), Daerah ini seakan-akan menjadi bagian pondasi selama beban
yang bekerja belum melampaui daya dukung batas tanah pondasi.
Bila tegangan yang terjadi akibat beban yang bekerja itu sudah melampaui daya
dukung batas tanah pondasi, maka daerah {1} tersebut akan bergerak turun dan
meadorong tanah ke samping pada kedua sisinya seperti tanda panab pada
gambar23. Daerah (2) adalah dacrahradial shear dam pada daerah (3) tanah dalam
Kondisi pasif, Besarnya daya dukung batas suatu poadasi direntukan oleh nilai.
« kekuatan geser tanah r dipengarubi olch nilai kohesi ¢ dan sudut geser
+ kedalaman pondasi:
=) Iebar puwdasi,
«= berat isi tanah.
Diantara nilai tersebut, yang paling menentukan adalah nilai kekuatan geser tanah
1. Gambar 2.4 menggarbarkan pengaruh nilai sudut geser tanah terbadap bidang
gelincir.
Gambar 2.4 Hubuogan nilsi dengan bidang eclimeir
Zi Ponies42
Hubungan tersebut di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
L = B. tan (45° + yi2), ¢, 72. ane Rumus 2.1
|
H=B. Tera oe MAABOEAS “Hpl2).tan p Rumus 2.2
L
Daya dukung batas untuk pondasi yang terletak di sekitar permukaan tanah
diberikan dalam persamaan berikut yang dikenal dengan rumus daya dukung
Terzaghi:
( Rumus 2.30 )
peo
B
guilt =e.Ne+ @.2).Nq +5 .y Ny Rumus 23a
|
j
p=0
2 |
qult = ¢.Ne + (y.Z1).Nq + Boy Ny Rumus 23b
‘Daya Dukung Tanah4B
Keterangan :
P Beban merata di atas permukaan tanah (bila permanen) (kN/m*)
c Kohesi tanah (N/m)?
y : Beratisi tanah (kN/m*)
Zz Kedalaman pondasi (m)
B Lebar pondasi (m)
Ne, Ng, N : Faktor daya dukung Terzaghi, tergantung dari sudut geser y.
Nq = e™!P tan? (45 +8) (Rumus 2.4)
<= a=)
tang
Ny = 18.(Nq any
Nilai Ne, Nq dan Ny tersebut dapat juga diambil dari gambar 2.5 (kurva dengan
garis penuh).
oe we we et
ip an aan,
Gambar 2.8 Faktor daya dukung Terzaghi
Sumber : Suyono, $/Kazuto N. 1990. Mekanika tanah dan teknik pondasi
Nilai Nc, Nq dan Ny ini digunakan bila tanah pondasinya adalah pasir padat,
kerikil, dan lempung padat. Jenis tanah tersebut terjadi kelongsoran geser umum.
Keadaan yang tanah pondasinya adalah pasir lepas dan lempung lunak, maka
digunakan nilai-nilai Ne’, Nq’, dan N’, dan Ny (legangan eifcktif) yang terjadi
kelongsoran geser lokal, Karena pada kondisi ini mempunyai nilaic’ dan p’ lebih
kecil. Oleh karena itu, nilai ¢ diambil ¢’ = 2/3.c, dan ¢' tn (2/3.tan y),
sedangkan nilai Ne’, Nq’ dan Ny ’ diambil dari gambar 2.5 (garis terputus)-
ZS, Pondast4
Bila kedalaman pondasi 2f pada kedua sisinya berbeda seperti mbar di
Fad ey pond pada ya, perti pada ga
ple Za.y) < pe + Zit, yr > Zi menentukan
p+ Zi. yh < pr + Zir.pr> Zire menentukan,
Romas daya dukung Terzaght yang telah diuraikan di atas, berlakw untuk hal
berikut:
pordasi telapak mencrus dengan dasar telapak rata/horizental
gaye yong bekerja pada pondasi adalah vertikal dan sentrisiterpusat;
taal pondasi bersifat homogen dam isotrops,
kedalaman pondasi lebih kecill dari lebar pondasi (Zt
+ Tanah kohesif
Pondasi lajur : q ult = 2 + 0,28 ge
Pondasi bujur sangkar : q ult = 5 + 034.qe
ZS Pondast52
Nilai qc tersebut di atas dirata-ratakan sepanjang kedalaman 0,5 B dan B di bawah
dasar telapak, Rumus-rumus terscbut di atas hanya berlaku untuk D/B 1,5.
Daya dukung berdasarkan acuan atau pengalaman
Seperti telah diuraikan di atas, daya dukung suatu pondasi dapat diketahui dengan
menggunakan rumus-rumus daya dukung yang relevan berdasarkan parameter-
parameter tanah yang didapat dari hasil tes di lokasi, Kadang-kadang, informasi
tersebut tidak tersedia pada awal perencanaan suatu proyek, schingga perlu
mencari refcrensi nilai daya dukung yang aman dan dapat dipercaya yang ditulis
oleh para abli. Nilai tersebut, biasanya, didasarkan pada pengalaman atau diambil
dari buku pedoman atau peraturan bangunan pada kota/wilayah tertentu. Nilai
daya dukung ini sering disebut dengan nilai daya dukung asumsi (preswmitif) yang
biasanya digunakan untuk perkiraan awal menentukan ukuran pondasi yang
dibutubkan secara kasar.
‘Tabel berikut menunjukkan nilai daya dukung yang umum dan peraturan bangunan
yang ada. Nilai-nilai ini dapat digunakan sebagai perkiraan awal untuk menentukan
ukuran pondasi, dan faktor-faktor lain pun perlu dipertimbangkan, seperti:
kedalaman pondasi, ukuran telapak, ietak muka air tanah, Setelah itu, perkiraan
ukuran pondasi tersebut dapat diperiksa dengan parameter- parameter tanah yang
didapat dari hasil tes tanah di lokasi dengan menggunakan rumus-rumus yang telah
diuraikan sebelumnya.
TanahTabel 2.1 Perkiraan nilai daya dukung (kN/m?)
Deskripsi tanah 1 2 3 | 4 5
LLempung, sangat lunak ‘300 = = ~ 2
‘Lempung nak 1500 | 2000 | 100 | 00 | 200
Lempung biasa 2.500 - = = =
Lempungikekenyalansedang | 2.500 | 2000 | 2000 = 2.000
‘Lempung kenyal 4.500 2 3000 | 4.000 =
Lempung keras 6.000 = - : 4.000
Pasir padat, Dersih 5.000 000 ,| 12000 =
Pasir padat, berlanaw 3.000 = “ a
Lumpur tak organik padat 250 | 3.000 s ~ =
sid
8.000
Pasir lepas, halus ~ = 4000 | 4.500
Pasir lepas, kasar, atau . som | 6.000
ceampuran pasir dan kerikil -
Kerikillepas, atau pas, kasar | 6.000 = 00 | 6.000
padat
Pasir Kerik, padat - sao | 12000 | 4000
"Hlardpan” atau (pasir/ 00 | 200 + 20.000 =
kerikkil disedimentasi)
Bantoan lunak = = = 20.000) a
Batuan berlapissendimerer = 30.000 7 sooo | 30.000
Batuan daser 200.000 | 200.000 - 200.000 | 200.000
Keterangan: ;
1 = Chicago, 1986
2 National Board of Fire Underwriters, 1976
3 Atlanta, 1973
4 Building Officials and Code Administrators International 1984
5 Uniform Building Code, 1976