Membuat keputusan dalam penelitian ditujukan untuk populasi walaupun yang
diolah dan dianalisis adalah sampel. Keputusan ini sering disebut sebagai
KEPUTUSAN STATISTIK.
Dalam upaya memperoich keputusan tersebut, perlu dibuat asumsi atau dugaan
tentang populasi. Asumsi tersebut bisa benar atau salah, disebut dengan hipotesis
statistik. Hipotesis ini sangat erat kaitannya dengan distribusi peluang populasi.
Misalnya penelitian untuk mengetahui suatu metode pembelajaran lebih baik dari
metode pembelajaran yang lain, dibuat rumusan hipotesis bahwa tidak ada
perbedaan kedua metode pembelajaran. Hipotesis tersebut disebut sebagai hipotesis
no! (H,). Lipotesis tandingannya discbut sebagai hipotesis altcrnatif atau hipotesis
kerja (Hj).Penguiian hipotesis dapat dilakukan dengan uji satu pihak dan uji dua
pihak.
Misal akan diteliti perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fisika
menggunakan dua metode X dan Y. dan p merupakan parameter yang akan diuji.
Hipotesis nol dinyatakan:
“Tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fi:
menggunakan metode X dan metode Y”.
Atau dapat juga dinyatakan: “Kedua metode X dan Y tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fisika”.
ika
Hipotesis nol ditulis
Ho : Px = Py
keterangan: p: parameter yang diuji (bisa rata-rata, varians dsb)
Hipotesis alternatifnya dapat dinyatakan
“Ada perbedaan signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika
menggunakan metode X dan Y" atau ~ Kedua metode X dan tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika.
Hipotesis alternatif ditulis. Hy : prs ps
Jika diasumsikan metode X lebih baik dari metode Y terhadap hasil belajar siswa,
maka hipotesis alternatif ditulis : I, : px > py. demikian juga sebaliknya jika hasil
belajar siswa lebih rendah maka ditulis Hj : px
Hy: py >py t ————* __ Ujisatu pihak
3. Ho: p> py
Hi px +
Jika 25% dikaitkan dengan subjek yang banyaknya 20 orang, artinya ada 5 orang.
Pada ilustrasi di atas pemilihan 9 orang sudah melebihi dari 5 orang artinya sudah
melebihi 25 % bahkan mendekati 50% atau 0,5.
Kesalahan Tipe 1 dan Tipe 2
Kesalahan fipelll berkaitan dengan ang _scharusnya
diterima, sedangkan kesalahan ee berkaitan dengan
yang seharusnya ditolak.
Contoh dari ilustrasi di atas tentang vaksin. Dari ilustrasi tersebut ditetapkan vaksin
baru lebih baik dari vaksin lama jika sedikitnya ada 9 orang yang imun terhadap
virus dalam jangka waktu melebihi 2 tahun.
Jika vaksin baru tidak lebih baik dari vaksin sebelumnya berarti terjadi kesalahan
dalam menolak hipotesis nol. Dalam hal ini terjadi kesalahan tipe-1: “ menolak
hipotesis nol yang seharusnya diterima
Jika kurang dari 9 orang yang tidak terpengaruh virus melebihi dua tahun, dan
dikatakan bahwa vaksin baru tidak lebih baik dari vaksin lama, maka terjadi
kesalahan tipe-2: “ Menerima hipotesis nol yang seharusnya ditolak”Misal eo parameter vang akan diuji
Hinotesis :
Ho: p=po
P#Po
'
is
& Daerah
a mm /
A. Uji Pihak Kiri
Ho: p2Po
Hi: p Po
Daerah a
benerimaan H, Yo
WhA. Uji dua pihak
Untuk memahami uji dua pihak dalam menguji rata-rata, cermatilah
ilustrasi kasus berikut:
Kasus-i
Pengusaha lampu pijar A mengatakan bahwa lampunya memiliki masa
FSRSNS00NEM. Akhir-akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai fampu itu
berubah. Untuk menentukan hal ini, dilakukan penyelidikan dengan
wichgujT SO Tampa, tcrnyata Fata-tatanya 792 jam. Dari pengalaman,
diketahui bahwa simpangan baku masa hidup lampu 60 jam
Selidikilah dengan taraf nyata 0,05, apakah kualitas lampu itu telah
berubah atau belum
Dari kasus tersebut diketahui rata-rata masa pakai lampu dari sampel
lampu sebanyak 8950 adalah X= 792 fam, simpangan bak 6 = 60 jam,
rata-rata masa pakai populasi lampu SOO.
Llipotesis Nol: Masa pakai lampu masih sekitar 800 jam atau tidak ada
perubahan masa pakai iampu
Ho: # = 800 jam
Hipotesis alternatif : Masa pakai lampu H@@RBSM@UIHSERUSOOMER atau masa
pakai iampu telah berubah.
Hy, 4 #800 jam
a 792 — 800
a
150
= <0, 94:Uii dua pihak dengan taraf nyata 0,05
a =0,05
000g / é \
-1,96 -0,94
Zo475= 196
Zeabe = 1,96
Zhitung = —O, 94
~1,96< —0,94< 1,96
H, Diterima artinya masa pakai lampu masih 800 jam
kasus-1 ters
at dengan Taraf Nyala 001 |
Tlustrasi kasus-2
Selidikilah dengan taraf nyata 0.05, apakah kualitas lampu itu telah berubah
atau belum.
Kasus-2 berbeda dengan kasus-i. Pada kasus-1 standar deviasi diketahui,
tetapi pada kasus-2 tidak. Untuk menyelesaikan kasus-2 digunakan ujit .792-800. -8
= eee es TO =
t= 35, = 55, /7.78 aaa
/¥50 17,07
Menentukan t tabei
Karena uji dua puhak maka daerah kiri dan kanan yang diarsir masing-masing
+a =+(0,05) = 0,025
Derajat kebebasan d, =n—1=50-1=49
Maka dari tabel diperoleh tors dengan d;, = 49 adalah 2,01
~ | f }
201-1028 2,01
thitung = a028
traber =0Z0L
-2,01 < -1,028 < 2,01
H, diterima
Masa pakai lampu belum berubah (masih sekitar 800 jam)
Uji Satu Pihak
Proses pembuatan barang dengan metode A, rata-rata menghasiikan 43)7 ual Wap jam dengan
VSRGRSENG. rengusaba ingin menggunakan meiode lain yang mampu menghasilkan rata-rata
lebih dari 16 buah tiap jam. Untuk menentukan apakah metode B (SBIR/BaIE Gani mnetode A,
dilakukan uji coba metode B sebanyak 20 kali ternyata menghasilkan rata-rata 16,9 buah tiapjam. Tepatkah keputusan pengusaha menggantikan metode lama (metode A) dengan metode baru
(metode B) dengan resiko 5%.
Dalam kasus ini akan diuji apakah metode baru lebih baik atau tidak, Penguiian seperti ini
menggunakan uji satu pikak dalam hal ini digunakan uji pihak kanan seperti pada gambar
berikut. Perlu diperhatikan bahwa daerah yang diarsir tidak dibagi dua untuk uji satu pihak
0,05
/
ii S16
Hy: w >16
X- 1,
ae
yn
2= a = 2,65 atau Zhitung = 265
10
Untuk mencari nilai z dari tabel, perhatikan daerah yang diarsir sebesar 0,05, schingga sisanya
dibitung dari tengah = 0,5-0.05-0.45. Di abel nilai yang paling dekat adaiah 0.4495 yaitu untuk
z= 1,64.
Zeaber = 1,64
Zhitung >Ztaver Maka H, ditolak atau H;diterima
Dengan demikian Keputusan pengusaha mengqunakan metade B menggantikan metade iama
{metode A) tepat.
Kasus-2
Dikatakan bahwa menyuntikan hormon tertentu kepada ayam akan MehamMbal berat telur rata-
rata 4,5 gram-gaya. Sampel acak diambil sebanyak 31 butir dari ayam yang telah diberi suntikan
hormon memberikan rerata 4,9 gram-gaya dan simpangan baku = 0,8 gram-gaya. Beralasankahuniuk menerima pernyataan buhwa “periambalan rerata berat (idl paliug seine 49 glade
Pada kasus -2 simpangan baku (standar deviasi) populasi tidak diketahui sehingga
digunakan ujit
Hy: u <4,5 gram gaya
Hz 54,5 gram — gaya
2-1“,
t= ao = 2,78
St
Untuk u = 6,05 dan dk = 30 diperoieh traber = 1.70
Untuk a = 0,01 dan dk = 30
diperoieh fravei = 2.46
thitung > Crabel
H, ditolak
H, diterima
“Suntikan hormon menvebabkan pertambahan rerata berat telur diatas 4,5 gram-gaya” untuk
taraf signifikansi 5%
Thustrasi kasus-1
Pengusaha lampu pijar A mengatakan bahwa lampunya memiliki masa pakai 800 jam, dan
simpangan baku 60 jam. Akhir-akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu ite berubah.
Untuk menentukan hal ini, dilakukan penyelidikan dengan menguji 50 lampu, ternyata rata-rata
masa pakainya 792 jam, dan simpangan bakunya 55 jam. Jika massa hidup Lampu Yerdistribusi
Hormal, wilah pernyataan tersebut untuk a ~ 0,05!Kasus ini mirip dengan kasus scbelumnya tentang masa pakai lampu, namun harus dicermati
bahwa dalam kasus tersebut terdapat pernyataan “ masa hidup lampu terdistribusi normal”,
kemudian yang ditonjolkan dari kasus tersebut adalah simpangan baku populasi o= 60 jam,
simpangan baku sampel s= 55 jam, rata-rata populasi 1. = 800 jam dan rata-rata sampel
n diketahuinya simpangan baku populasi d'n sampel maka pengujian lebih
¥ = 792 jam. Deng:
diarahkan pada pengujian varians dua pihak
a Pe 2 _(n-a)s?
Statistik yang digunakan ¥° = —=—
Kriteria Pengujian:
Terima Ho Jika By esas <0)
H,: o? = 60? = 3600 jam
Hy: 07 + 3600 jam,
dy