You are on page 1of 22
MANAJEMEN PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN Oleh: Oleh : Bambang Setiyo Hari Purwoko, M.Pd. Disampaikan dalam Bimbingan Teknis Pengelola Laboratorium/Juru Bengkel SMK Kerjasama Direktorat P2TK Ditjen Dikmen Kemdikbud dengan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 30 Maret - 1 April 2015 di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 MANAJEMEN PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN A. Peran Perawatan dan Perbaikan Mesin Perawatan dan perbaikan mesin pada suatu industri memiliki peran sangat penting karenanya merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan. Kita tahu bahwa industri, adalah suatu organisasi yang tujuan utamanya memperoleh keuntungan. Dalam upaya memperoleh keuntungan, industri ‘melakukan transformasi produk (barang maupun jasa), untuk kemudian produk tersebut dijual kepada masyarakat dengan harga. wajar. Upaya industri dalam menjual produk ke masyarakat, di pasaran menghadapi persaingan yang ketat dari produk sejenis buatan pihak lain (kompetitor), karenanya, setiap industri selalu berusaha dapat menjadi pemenang dalam persaingan pemasaran produk yang ketat tersebut Cara yang ditempuh industri agar mampu memenangkan persaingan pemasaran produk yang ketat adalah dengan menghasilkan produk balk barang maupun jasa yang memiliki daya saing tinggi (kompetiti). Artinya agar kompetitif, produk yang dibual industri harus mempunyai hal-hal berikut, yaitu: + Kualitas baik + Harga pantas (murah) Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang tepat. Berkaitan dengan upaya industsi menghasilkan produk balk barang maupun jasa yang kompetitif di pasaran, beberapa pertanyaan dapat diajukan; + Bagaimanakeh cara yang dapat ditempuh untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik? * Bagaimanakan cara menghasilkan produk agar dapat berharga semurah mungkin? + Bagaimanakah cara agar produk dapat diserahkan konsumen dengan cepat dan tepat waktu? Secara umum, upaya untuk menjawab keliga pertanyaan di atas, maka proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan utama maupun penunjang proses produksi ini herus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana ‘Skema yang menunjukkan peran program perawatan dan perbaikan di dalam suatu industri bisa dilihat pada gambar 1 INDUSTRI Baan of Abseite: Prove Bam | in Sisteun Ke Satara Produlss Geaalnian sens) PROGRAM PERAWATAN perawatan sebagai pendulcung, cape Cambar 1. Persnan Program roe produless Dengan menggunakan analogi pemikiran mengenai tujuan industri dan cara yang dilakukan industri untuk mencapai tujuan, dapatkah peran perawatan dan perbaikan mesin di industry diterapkan atau diadopsi untuk dunia pendidikan? Bagaimanakah alur pemikiran yang berkembang apabila peran perawatan dan perbaikan di industry diadopsi untuk dunia pendidikan, khususnya SMK program keahlian Teknik Pemesinan? Coba lakukan analisis, dan bersiap-siap membuat deskripsi singkat mengenai kerangka pemikiran yang menggambarkan pola adaptasi peran perawatan dan perbaikan mesin di industry pada dunia pendidikan. Tulis tujuan lembaga/institusi pendidikan tempat Anda bekerja, langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, sarana dan peralatan apa yang diperlukan, dan bagaimana perawatan sarana dan peralaten tersebut diorganisasikan B. Pengertian dan Tujuan Perawatan: ‘Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima. Atau dapat juga dideskripsikan bahwa perawatan adalah semua aktivitas yang dikonsepsikan untuk menjaga, mempertahankan kualitas mesin/peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik sesuai kondisi yang dapat diterima. Dalam dunia perawatan dan perbaikan mesin, pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya Perbaikan; adalah_suatu kombinasi dari berbagal tindakan atau semua aktivitas yang dikonsepsikan untuk mengembalikan atau meningkatkan kondisi dan njuk kerja suatu peralatan/mesin sehingga keadaannya kembali seperti pada saat awal digunakan Perawatan dan Perbaikan Mesin adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik, dan mengadakan perbaikan, penyesuaian, penggantian yang diperlukan agar supaya diperoleh suatu keadaan operasi/produksi yang memuaskan seperti yang direncanakan. Tujuan Perawatan dan Perbaikan Mesin Dibentuknya bagian perawatan dalam suatu peruisahaan industri secara umum bertujuan 1. Agar mesin-mesin industri, dan peralatan lainya selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal 2. Untuk menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat membayar kembali modal yang telah ditanamkan dan akhimya akan mendapatkan keuntungan yang besar. Tujuan perawatan secara khusus adalah: 4. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset 2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan dapat diperoleh laba yang maksimum 3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperiukan dalam keadaan darurat setiap waktu 4, Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut. C. Bentuk dan Istilah dalam Perawatan Dalam istilan perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah perawatan dan perbaikan. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perba dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan dapat dibagi menjadi dua cara 1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance) 2, Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance) Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut Ferawa‘an ; Perawatan 10a Fs LS Emergency Mauttenance 7 Cleaning [sara ] ] [ocak | el Shutdown | Breakdown | | ~ x — Inspeksi & 1 Migor Overlinul Mayon + Yr L - Mainvenance | Rum 4, Bentuk-bentuk Perawatan a. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance) Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawalan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif) Ruang lingkup perawatan preventif mencakup: inspeksi, perbaikan kecil, penyesuaian dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin- mesin selama beroperasi terhinder dari kerusakan b. Perawatan Korektif Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai stander yang dapat diterima. Dalam perawatan korektif, perbaikan dapat dilakukan sedemikian Tupa agar terjadi peningkatan kualitas, misalnya perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik ¢. Perawatan Berjalan Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralaten-peralatan yang herus beroperasi terus dalam melayani proses produksi Perawatan Prediktif Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan pana indra atau alat-alat monitor yang canggih. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown) Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku 2 e. cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya f. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance) Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga Di samping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan, terdapat Juga beberapa jenis perawatan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti a. Perawatan dengan penggantian (Replacement instead of maintenance) Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa Gilakukan perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki b. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement) Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika Peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai 2, Istitah-istilah Umum dalam Perawatan a. Availability Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk dipakai/dioperasikan. b. Downtime: Perioda waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak dipakai/dioperasikan ©. Check: Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk d. Facility Register Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut inventarisasi peralatanifasilitas e. Maintenance management. Pengelolaan organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui bersama f. Maintenance Schedule Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadian-kejadian yang menyertainya g. Maintenance planning: Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda, peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan di masa yang akan datang h. Overhaut Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima i Test Membandingkan keadaan suatu alaVfasilitas terhadap standar yang dapat diterima “i Efisiensi Running Hou: Running Hours + Down Time k. Shut-in’ Sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak) | Shut-down Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan . Perawatan yang Direncanakan a. Perawatan Preventif (preventive maintenance) Perawatan Preventif adalah jenis kegiatan perawatan yang bertujuan atau direncanakan untuk mencegah _terjadinya kerusakan. Kegiatannya dilakukan sejak awal sebelum teradi kerusakan. Ruang lingkup pekerjaan perawatan preventif meliputi 1) Inspeksi (I) 2) Perbaikan kecil (k) 3) Perbaikan medium (M), dan 4) Bongkar total atau breakdown (B) b. Siklus Perawatan Preventif Siklus perawatan preventif adalah siklus kegiatan perawatan sebuah mesin, mulai dari mesin tersebut baru (dirakit dari komponen yang semua baru) kemudian digunakan (B1), dilakukan inspeksi (I) agar kondisinya tetap dapat beroperasi sesuai standar, perawatan kecil (K), perawatan medium (M), sampai kembali dilakukan bongkar total dan penggantian komponen-komponen yang rusak dan aus sehingga mesin tersebut memiliki kinerja seperti mesin baru lagi (B2). Periode waktu dari mesin dibongkar total pertama kali (B1) sampai mesin dibongker total kembali (B2) disebut siklus perawatan preventif Skema siklus perawatan preventif mulai dari bongkar total pertama (B1) sampai bongkar total kedua (B2) digambarkan sebagai berikut me ky ky h —— le By By —— hh —— Ky — lo — lp Ks El, 4) Inspeksi. Pekerjaan inspeksi dibagi atas inspeksi bagian luar dan inspeksi bagian dalam. Inspeksi bagian Iuar dapat ditujukan untuk mengamati dan mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada mesin yang sedang beroperasi, misalnya: timbul suara yang tidak normal, getaran, panas, asap dan Jain-lain Sedangkan inspeksi bagian dalam ditujukan untuk pemeriksaan elemen-elemen mesin yang dipasang pada bagian dalam seperti: roda gigi, ring, paking, bantalan dan lain-lain, Frekuensi inspeksi perlu ditentukan secara sangat hati-hat karena terlalu kurangnya inspeksi dapat menyebabkan mesin gera kerusakan yang sulit untuk diperbaiki dengan Sedangkan terlalu sering diadakan __inspeksi dapat menyebabkan mesin kehilangan waktu produktivitasnya Dengan demikian frekuensi pelaksanaan inspeksi harus benar- benar ditentukan berdasarkan pengalaman, dan jadwal program untuk inspexsi periu dipertimbangkan dengan matang, 2) Pelumasan. Komponen-komponen mesin yang bergesekan seperti roda gigi, bantalan dsb, harus diberi pelumasan secara bener agar dapat bekerja dengan balk dan tahan lama. Dalam pemberian pelumas yang benar perlu diperhatikan jenis pelumasnya. jumlah pelumas, bagian yang diberi pelumas dan waktu pemberian pelumasnya ini 3) Perencanaan dan Penjadwalan. Suatu jadwal program perawatan perlu disiapkan dan harus ditaati dengan baik. Program perawatan harus dibuat secara lengkap dan teperinci menurut spesifikasi yang diperiukan seperti adanya jadwal harian, mingguan, bulanan, tiap tiga bulan, tiap setengah tahun, setiap tahun dan sebagainya. Suatu contoh bagan untuk jadwal perawatan preventif bisa dilihat pada gambar 1 4) Pencatatan dan Anali Catatan-catatan yang perlu dibuat untuk membantu kelancaran ee pekerjaan perawatan ini adalah: 1) Buku manual operasi, 2) Manual instruksi perawatan. 3) Kartu nwayat mesin. 4) Daftar permintaan suku cadang 5) Kartu inspeksi 6) Catatan kegiatan harian 7) Catatan kerusakan, dan lain-lain. Catatan-catatan ini akan banyak membantu dalam menentukan perencanaan dan keputusan-keputusan yang akan diambil Analisis yang dibuat berdasarken catatan-catatan tersebut akan membantu dalam hal: 1) Melakukan pencegahan kerusakan daripada memperbaiki kerusakan yang terjadi 2) Mengetahui tingkat kehandalan mesin. 3) Menentukan umur mesin 4) Memperkirakan kerusakan mesin dan merencanakan untuk memperbaikinya sebelum terjadi kerusakan. 5) Menentukan frekuensi pelaksanaan inspeksi 6) Menentukan untuk pembelian mesin yang lebih baik dan cocok berdasarkan pengalaman masa lalu c. Faktor Penunjang Sistem Perawatan Preventif 4) Inventarisasi Inventaris adalah suatu daftar semua fasilitas yang ada ai seluruh bagian, termasuk gedung dan isinya. Inventarisasi bertujuan untuk memberi tanda pengenel bagi semua fasilitas di industri. Inventaris yang dibuat harus mengandung informasi yang jelas dan mudah dimengerti dengan cepat, sehingga dapat membantu kelancaran pekerjaan. Dengan demikian pekerjaan perawatan akan lebih mudah Dalam lembar inventeris, keterangan kolomnya harus cukup Jengkap memuat hal-hal sebagai berikut. Nomar Identitas : Penomoran atau kode identitas yang tertulis pada tiap bagian harus mempunyai arti positif. © Keterangan Fasilitas: berisi keterangan singkat tentang informasi pokok dari peralatan. Kalau memungkinkan i pelat nama dari mesin dapat dicantumkan co Lokasi: menunjukkan departemen, seksi atau tempat peralatan berada, misalnya: bengkel perawatan, ruang pompa dan sebagainya © Kelompok: untuk mengelompokkan jenis peralatan ‘menurut bagiannya, termasuk bagian mesin atau listrik. © Tingkat Prioritas, Tingkat prioritas ditentukan dari No. 1 sampai 5, yang menunjukkan urutan order berdasarkan tingkat_kepentingannya dalam menunjang proses produksi Keterangan : Catatan-catatan yang harus dibuat haru dapat menunjang dalam perencanaan perawatan a 2) Identifikasi Fasilitas Industri Identifikasi fasilitas dilakukan dengan membuat simbol Identitas. Dalam pemberian identitas, perlu diperhatikan supaya jangan terjadi penandaan yang mempunyai arti sama pada peralatan yang berbeda. Tiap bagian harus diidentifikasikan dengan suatu simbol yang mengandung arti jelas menurut instruksi, catatan, kartu pekerjaan, spesifikasi, laporan dan lain-lainnya, Hal-hal penting dalam pemberian identitas adalah * Tidak terjadi kesalahan dalam pemberian identitas pada bagian yang dimaksud * Pemberian identitas pada masing-masing _bagian mempunyai arti yang ada kaitannya dengan dokumen + Melokasikan tanda-tanda yang dimaksud pada bagian- bagian yang mudah terlihat. + Identifikesi menunjukkan departemen, seksi, kelompok atau jenis dari bagian-bagian yang dimaksud Suatu pendekatan dasar dalam pembuatan identitas menurut angka dapat diterapkan pada mesin-mesin perkakas di industri besar yang terdiri dari beberapa departemen. Sebagai contoh + Dua angka pertama menunjukkan lokasi mesin, misalnya departemen + Dua angka berikutnya menunjukkan jenis mesin, misalnya mesin bubut, mesin frais dsb * Dua angka terakhir menunjukkan nomor me: kelompok jenisnya, misalnya : mesin bubut no. 1, mesin bubut no. 2, dsb. in dalam ‘Sebagai contoh masing-masing kelompok angka diindek seperti berikut Contoh indek lokasi 07 Bengkel Mesin 06 Bengkel Press 02 Bengkel Las 07 Ruang Ketel 03 Bengkel Pengepasan 08 Ruang Kompressor 04 Bengkel Pola 09 Bengke! Perawatan 05 Bengkel Pengecoran Logam eee Contoh Indek Jenis Mesin’ Contoh Penerapan 3) Perencanaan Waktu Perawatan Pelayanan perawatan pada masing-masing peralatan perlu diseimbangkan, tidak terialu Kurang dan tidak terlalu lebih Perawatan terlalu kurang (under maintained) dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan yang lebih awal, sedangkan terlalu banyaknya perawatan (over maintained) dapat menimbulkan pekerjaan- pekerjaan yang tidak diperiukan sehingga terjadi pemborosan Frekuensi pekerjaan perawatan dapat ditentukan berdasarkan [O1MesinBubut —=————SS«([ 05 MesinGerindaDatar | 02 Mesin Frais Universal 06 Mesin Gerinda Silinder | 03 Mesin Sekrap 07 Mesin Bor, dst | 04 Mesin Perata a) Menurut skala waktu kalender, misainya: + Mingguan + Bulanan + Kwartalan + Tahuan, dst. b) Menurut waktu operasi + Jam operasi + Jumlah putaran operasi + Jarak tempuh 4) Catatan Historis Catatan historis adalah suatu dokumen yang menginformasikan tentang semua pekerjaan yang telah dilakukan pada peralatan Keberhasilan suatu sistem hanya dapat dievaluasi dari hasil yang telah dicapal, fakta-fakta ini merupakan keputusan yang diambil untuk tindakan selanjutnya Informasi mengenai data perawatan dimasukkan dan disimpan pada kartu catatan historis. Pencatatan mengenai kejadian- kejadian dalam perawatan harus dibuat menurut kondisi fasilitas atau bagian yang dirawat. Dalam hal ini perlu ditentukan: + Informasi apa yang harus dicatat = Bagaimana informasi harus dicatat dan disimpan Informasi pokok yang perlu dicatat adalah: nama fasilitas, nomor identitas, lokasi dan keterangan lainnya yang diperlukan. Informasi yang dicatat pada kartu catatan historis adalah = Inspeksi, perbaikan, pelayanan dan penyetelan yang dilakukan + Kerusakan dan kegagalan, akibatnya, penyebabnya tindakan perbaikan yang dilakuken komponen- * Pekerjaan yang dilakukan pada _fasilitas, komponen yang diperbaiki atau diganti + Kondisi keausan, kebocoran, korosi dan lain-lain. * Pengukuran-pengukuran yang dilakukan, clearance, hasil pengujian dan inspeksi * Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk perawatan atau perbaikan yang dilakukan d. Keuntungan-keuntungan dari Perawatan Preventif Berikut ini adalah beberapa keuntungan penting dari program perawatan preventif yang dilaksanakan dengan baik. 1) Waktu terhentinya produksi menjadi berkurang 2) Berkurangnya pembayaran kerja lembur bagi tenaga perawatan 3) Berkurangnya waktu untuk menunggu peralatan yang dibutuhkan 4) Berkurangnya pengeluaran biaya untuk perbaikan 5) Penggantian suku cadang yang direncanakan dapat dinemat kebutuhannya, sehingga suku cadang selalu tersedia di gudang setiap waktu. 6) Keselamatan kerja operator lebih tinggi karena berkurangnya kerusakan e. Kontrol dan Evaluasi Perawatan Preventif Program perawatan preventif perlu dikoordinasikan untuk mempermudah pengontrolan dan evaluasinya pada setiap waktu Tugas pengontrolan dan evaluasi ini menuntut tanggung jawab dengan pembagian yang jelas di antara kedua departemen, yaitu produksi dan perawatan Bagaimanapun baiknya suatu program direncanakan, hanya dapat efektif apabila dijalankan oleh para personil yang berpengetahuan dan sangat tell. Dalam hal ini manajer perawatan mengetahui jelas bagaimana program tersebut harus dilaksanakan, apa hasilnya, dan bagaimana efektivitasnya Untuk melaksanakan pengontrolan program perawatan prevent ini, maka perlu diadakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pemeriksaan Perawatan Preventif Secara Periodik Disamping adanya pemeriksaan kerusakan setiap minggu, periu diambil kebijaksanaan untuk meninjau seluruh program perawatan preventif tiap setengah tahun sekali, Pada dasamya peninjauan program ini mencakup beberapa hal yaitu @) Peninjauan pada seluruh catatan, termasuk kartu-kartu order inspeksi dan kartu historis peralatan b) Peninjauan biaya perbaikan. ¢) Peninjauan 'kerugian produksi’ karena adanya pekerjaan perawatan. @) Peninjauan untuk jaminan order pekerjaan perbaikan dan pengaturan Kembali mengenai prioritas kerja yang diutamakan. €) Peninjauan terhadap altermatif apa yang didahulukan atau dijadwalkan —terlebin.dahulu,-‘penggantian’ atau 'pembongkaran’ 2) Tinjauan Laporan Tinjauan laporan ini termasuk kegiatan pokok dalam inspeksi perawatan preventif bulanan. Laporan ini peru disiapkan seefektif mungkin, karena merupakan alat manajemen dalam mengungkapkan pelaksanaan program perawatan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu ditinjau dalam laporan bulanan a) Banyaknya inspeksi yang tidak sesuai Apabila ada beberapa pekerjaan inspeksi yang tidak selesai, ini menunjukkan kurangnya prioritas yang diberikan pada perawatan preventif. Dalam keadaan ini diperlukan bantuan dari departemen perawatan untuk pelaksanaan inspexsinya terutama pada unit-unit yang tidak terawasi Menurut ketentuan, banyaknya inspeksi yang tidak terselesaikan ini b) maksimum hanya diperbolehkan 10 persen dari inspeksi yang telah dijadwalkan. Banyaknya pekerjaan yang berhasil. Selama peran inspeksi sebagai kekuatan dalam program perawatan preventif, maka banyaknya pekerjaan inspeksi yang dapat diselesaikan menunjukkan keberhasilan inspeksi yang dilakukan, Pada umumnya, melalui inspeksi ini dapat dicapai hasil kerja antara’sekitar 20 sampai 30 persen dari banyaknya pekerjaan yang harus diinspeksi, dan hal ini disebut sebagai faktor 'R’. Apabila frekuensi yang dilakukan itu tepat, maka faktor 'R’ yang terjadi pada program perawatan tersebut cukup Konstan dan baik hasiinya. Kalau terjadi ketidaktepatan (fiuktuasi) secara drastis pada hasil pekerjaan, maka perlu diadakan penelitian untuk mencari penyebabnya. Pekerjaan inspeksi ini harus diselesaikan dalam bulan yang sedang berlangsung Pekerjaan yang tidak selesai Seharusnya jangan sampai terjadi adanya pekerjaan yang tidak selesai setiap bulannya. Kalaupun ada, maka kejadian tersebut dapat diatasi dengan cara sebagai berikut © Pekerjaan perbaikan harus dilaporkan paling lambat pada bulan penyelesaiannya + Apabila hasil pekerjaan yang segera dilaporkan masih belum selesai sampai akhir bulan, maka dapat diatasi dengan meningkatkan program perencanaan dan penjadwalannya. Banyaknya kemacetan Kelebinan waktu terjadinya kemacetan ini harus dikurangl Apabila terjadi pertambahan waktu, make harus segera dilakukan pemeriksaan. Walaupun jumlah kerusakan yang terjadi sangat kecil, kondisi ini tetap perlu ilaporkan f. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan laporan * Periksa adanya kehilangan waktu dan kerugian produksi untuk dibandingkan dengan yang terjadi pada bulan sebelumnya. * Apakah terjadi kerusakan yang berulang? Kalau ada, perlu diadakan penganalisisan dan perencanaan untuk tindakan korektiinya " Apakah deskripsi kerusakan cukup menunjang untuk referensi berikutnya? * Tiap data kerusakan harus dimasukkan pada daftar perawatan korektif “ Apakah pengusulan perawatan korektif dapat dilaksanakan? Lembar pekerjaan dapat disiapkan pada akhir bulan yang bersangkutan. Evaluasi Analitis Metode yang efektif dalam mengevaluasi perawatan preventif adalah dengan pendekatan secara analitis. Pada dasarnya evaluasi ini melibatkan hubungan rangkaian inspeksi yang diselesaikan, banyaknya hasil pekerjaan, dan banyaknya kerusakan. Dalam ,mengevaluasi program perawaten prevent, dapat menggunaken dua rumus berikut ini %> mukermumy Inspekst vang udals selesar \ 100) Inspeksi yang dijadwallzan Hasil Pekerjaan X 100% = 20% sampai 30% Inspeksi yang diselesailzan Efektifitas perawatan preventif dapat direfleksikan dalam kemampuan merencana dan menjadwalkan pekerjaan perawatan Pembuatan jadwal ini bergantung pada efektivitas jadwal produksi program perawatan preventif dan perencanaannya Efektivitas perencanaan dapat direficksik kemampuan jadwal berdasarkan perkiraan kebutuhan o- yang disusun menurut ramalan mingguan Kemampuan jadwal dapat dihitung dengan rumus ini Total jam vang diramalian _X 100%» = presentase Total jam vang dilaksanalsan Apabila presentase kemampuen ini digambarkan bentuk grafik, maka akan cendrung menunjukkan adanya peningkatan atau penurunan. Kecendrungan ini dapat meningket atau bisa stabil di atas 80%. Kalau tidak, maka penelitian harus dilakukan untuk mencari adanya pengaruh yang dapat menghambat jadwal operasi DAFTAR PUSTAKA Garg, HP. Industrial Maintenance. S. Chand & Company Ltd, 1997. Higgins, LR., PE. And LC. Morrow. Maintenance Engineering Handbook, 3 “edition. Nc. Grawbill Book Company, ‘Supandi. Manajemen Perawatan Industri, Ganeca Exact Bandung TUGAS PRAKTIK INSPEKS| Lokasi : Bengkel Pemesinan FT UNY KenlsMesin : Mesin Bubut (Turning) Merk/Tipe Nomor Mesin KONDISI No | KOMPONEN YANG DiINsPEKsI ak min KETERANGAN i_| Pelumasan = Volume minyak pelumas =—s Pelumasan Alas Mesin = _Pelumasan Eretan | = Pelumasan roda gigi pengganti 2_| Putaran Spindel Utama = Putar kanan = Puta bith Fungsi pengaturan jumlah putaran | 3_ | Fungsi slide/eretan = Gerak eratan ke kiri/kanan = Gerak cross-slide maju-mundur = Gerak top-slide ~ Fungs gerak otomate pemakanan memanjang | pemakanan melintang > Fungsi gerak otomatis } + Fungst pengaturan kecepatan ‘gerak pemakanan = _Fungsi pengaturan kisar uli Fungsi gerak otomatis pemakanan ulir Kepala lepas (tailstock) ~_Pengunci kepala lepas = Gerak poros kepala lepas Kesenteran sumbu kepala lepas | = _Pengunci poros kepala lepas Fungsi rem Fungsi aliran air pandingin Fungsilampu kerja I Roda gigi pengganti = Susunan roda gigi pengganti = Jarak(clearance] roda sigh pengganti

You might also like