You are on page 1of 40
BUPATI CILACAP. PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMON 7" gTAHUN 2020 ‘TENTANG ‘TATA CARA PEMBAGIAN, PENETAPAN RINCIAN, DAN PEDOMAN PENGGUNAAN DANA DESA SETIAP DSA DI KABUPATEN CILACAP ‘TAHUN ANGGARAN 2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA BSA BUPATI CILACAP, Menimbang : a, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebageimana telah beberapa kali diubeh terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, menyebutkan bahwa Bupati menetapkan besaran Dana Desa untuk setiap Desa di wilayahnya; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 19 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 222/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana Desa, menyebutkan bahwa Tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa ditctapkan dengan Peraturan Bupati; c. bahwa berdasarkan pertimbangan scbagaimana dimaksud dalam huruf a dan huraf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Cilacap tentang Tata Cara Pembagian, Penetapan Rincian, dan Pedoman Penggunaan Dana Desa Setiap Desa di Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2021; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Deerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa ‘Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); Menetapkan 4, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2021 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 239, Tambehan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6570); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanean Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor '5539) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6321); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa ‘yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor § Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang. Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republile Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322); Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Dacrah Kabupaten Cilacap Nomor 134); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Dacrah Kabupaten Cilacap Tahun 2018 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 159); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 7 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2020 Nomor 7); MEMUTUSKAN PERATURAN BUPATI_ TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN, PENETAPAN RINCIAN, DAN PEDOMAN PENGGUNAAN DANA DESA. SETIAP DESA DI KABUPATEN CILACAP TAHUN ANGGARAN 2021. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintal Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Cilacap. 2: Bupati adalah Bupati Cilacap, 3. Desa adalah kesatuan masyarakat hulum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, 4, Pemerintahan Desa. adalah penyclenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem’ pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 6. Badan Permusyawaratan Desa yang sclanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan ‘fungsi pemerintahan yang anggotanya ‘merupakan wakil dari pendudulc Desa berdasarkan keterwalslan wilayah dan dlitetapkan secara demokratis, 7. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai ‘dengan wang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang bethubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. 8, Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliput! perencanaan, pelaksanaan,penatausahaan, —pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan Desa. 9, Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa adalah penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka vralcea 1 (satu) tahun. 10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disebut APBDesa adalah rencana ketiangan tahunan pemerintahan Desa. 11.Dana_Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten dan digunakan untuk membiayal penyelenggarsan pemerintahan, pelaksanean pembangunan, embinaan kemasyarakcatan, dan pemberdayaan masyarakt. 12,Jumlah Desa adalah jumlah desa yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri. 13, Hari adalah hari kerja. 14, Bantuan Langsung Tunai Desa yang selanjutnya disingkat BLT Desa adalah pemberian uang tunai kepada Keluarga miskin atau tidak mampu di Desa yang bersumber dari Dana Desa untule mengurangi dampak ekonomi akibat adanya pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) BABIL PENETAPAN RINCIAN DANA DESA. Pasal 2 Rincian Dana Desa setiap Desa di Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2020, dislokasikan secara merata dan berkeadilan berdasarkan: b. Alokasi Afirmasi; ©. Alokasi Kinerja; dan d. Alokasi Formula yang dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis setiap desa. Pasal 3 (1) Alokasi Dasar setiap desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, Gihitung sebesar 65 % (enam puluh lima persen) dari Anggaran Dana Desa dibagi secara merata kepada setiap Desa berdasarkan kdaster jumlah penduduk. Besaran Alokasi Dasar untuk setiap Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdaserkan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Dana Desa. (9) Alokasi Dasar sebagaimana dimakeud pada ayat (1) di Kabupaten Cilacap sebesar Rp. 187.943.601.000,- (seratus delapan puluh tujuh milyar sembilan ratus empat puluh tiga juta enam ratus satu ribu rupiah). 2 Pasal 4 (1) Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, diberikan kepada Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi. (2) Besaran Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sebesar 1 % (satu persen) dari anggaran Dana Desa dibagi secara proporsional berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Dana Desa. (9) Alokasi Afirmasi untuk Kabupaten Cilacap sebesar Rp. 514.773.000,-(lima ratus, ‘empat belas juta tujuh ratus tujuh puluh tiga ribu rupiah). Pasal 5 (0) Alokasi kinerja sebagnimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf ¢, dibagi kepada deva-desa dengan kinerja terbaik dalam pengelolaan keuangan Desa, pengelolaan Dana Desa, capaian keluaran (oufpuy) Dana Desa, dan capaian hasil (outcome) pembangunen desa enghitungan alokasi kinerja setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal S ‘ayat (1), dlaicukan dengan menggunakan bobot sebagai berikut: a pengelolaan ievangan Desa dengan bobot 20% (dua puluh persen}; ». pengelolaan Dana Desa dengan bobot 20% (dua pulth persen); ¢:eapaian keluaran (output) Dana Desa dengan bobot 25% (dua puluh lima persen); dan 4.Capaian hasil (outcome) pembangunan Desa dengan bobot 35% (tiga puluh lima persen) (@) Pengeloinan keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, Ginilai dari perabahan rasio Pendapatan Asli Desa terhadap total pendapatan [APBDesa dan rasio belanja bidang pembangunan dan pemberdayaan terhadap bidang APBDesa, (@) Pengelolaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dinilai dart persentase kesestiaian bidang pembangunan dan pemberdayaan sebagai prioritas Dana Desa tethadap total Dana Desa dan persentase pengadaan barang jasa Dana Desa secara swakelola (6) Capaian keluaran (outpuq Dana Desa sebagsimana dimaksud pada ayat (2) Inuruf c, dinilai dari persentase realisasi anggaran Dana Desa dan persentase capaian output Dana Desa. (6) Capaian asl (outcome) pembangunan Desa sebagaimana dimalsud pada ayat (2) muruf d, dinilai dari perubahan skor Indek Desa Membangun, perubehan status Desa, status Desa teralthir, dan perbailan jumlah penduduk miskin, (7) Alokasi Kinerja untuk Kabupaten Gilacap sebesar Rp. 7.780.131.000,-(tajuh milyar tujuh ratus delapan puluh juta seratus tiga puluh satu ribu rupiah), Q Pasal 6 (1) Alokasi formula sebagaimana dimaksud pada Pasel 2 huruf d, dihitung sebesar 31% (tiga puluh satu persen) dari anggaran Dana Desa yang dibagi berdasarkan data jumlah penduduk dengan bobot 10% (sepuluh persen), angka kemiskinan Desa dengan bobot 40% (empat puluh persen), luas wilayah Desa dengan bobot 20% (dua puluh persen), dan tingkat kesulitan geografis dengan bobot 30 tiga puluh persen) yang bersumber dari kementerian yang berwenang dan/atau lembega yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik @) Penghitungan alokasi formula setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam asal 5 dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berilcut: AF Desa = {(0,10 * Z1) + (0,50 * 22) + (0,15 * Za) + (0,25 * Z4)}* AF Kab Keterangan: AF Desa = Alokasi Formula setiap Desa. a = rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total penduduk Desa Kabupaten Cilacap 22 = rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap total penduduk miskin Desa Kabupaten Cilacap zs = rasio Iuas wilayah setiap Desa terhadap total Iuas wilayah Desa Kabupaten Cilacap za = rasio IKG setiap Desa terhadap IKG Desa Kabupaten Cilacap AF Kab. = Alokasi Formula Kabupaten Cilacap DD Kab = Rp. 299.567.198.000,- (dua ratus sembilan puluh sembilan milyar lima ratus enam puluh tujuh juta seratus sembilan puluh delapan ribu rupiah) (9) Alokasi Formula untuk Kabupaten Cilacap sebesar Rp. 103.328.693.000,- (seratus tiga milyar tiga ratus dua puluh delapan juta enam ratus sembilan pulub tiga ribu rupiah) Pasal 7 Indeks kesulitan geografis Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d ditetapkan oleh Bupati berdasarkan data dari Kementerian Keuangan. Pasal 8 Penetapan Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2021 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BABII PENYALURAN DANA DESA Pasal 9 (1) Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui pemindahbukuan dari RKUN ke RKD melalui RKUD. (2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pemotongan Dana Desa setiap Daerah Kabupaten dan penyaluran dana hasil pemotongan Dana Desa ke RKD. (3) Pemotongan Dana Desa setiap daerah Kabupaten dan penyaluran dana hasil pemotongan Dana Desa ke RKD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan surat kuasa pemindahbukuan Dana Desa dari Bupati. (@) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, dengan ketentuan: a, Tahap I sebesar 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa, dengan rincian : 1, 40% (empat_puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kesatu sampai dengan bulan kelima paling cepat bulan Januari; dan 2, Kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kesatu sampai dengan bulan kelima paling cepat bulan Januari untuk bulan kesatu dan paling cepat masing-masing bulan berkenaan untuk bulan kedua sampai dengan bulan kelima; »b, Tahap II sebesar 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa sctiap Desa, dengan rincian: 1. 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan keenam sampai dengan bulan kesepuluh paling cepat bulan Maret; dan 2, Kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan keenam sampai dengan bulan kesepuluh paling cepat bulan Juni untuk bulan keenam dan paling, cepat masing-masing bulan berkenaan untuk bulan ketujuh sampai dengan bulan kesepuluh; dan . Tahap Ill sebesar 20% (dua puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa, dengan rincian : 1, 20% (dua puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kescbelas sampai dengan bulan kedua belas paling cepat bulan Juni; dan 2. Kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kescbelas sampai dengan bulan kedua belas paling cepat bulan November untuk bulan kesebelas dan paling cepat akthir bulan November bulan kedua belas. (6) Penyaluran Dana Desa scbagaimana dimaksud ayat (1) untuk desa berstatus ‘mandiri dilakukan dalam 2 (dua) tahap, dengan ketentuan: a. Tahap I sebesar 60% (enam puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa, dengan rincian : 1, 60% (enam puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa dilurangi kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kesatu sampai dengan bulan ketujuh paling cepat bulan Januari; dan 2. Kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kesatu sampai dengan bulan ketujuh paling cepat bulan Januari untuk bulan kesatu dan paling cepat masing-masing bulan berkenaan untuk bulan kedua sampai dengan bulan ketujuh; dan b.Tahap I sebesar 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa, dengan rineian : 1.40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa dikurangi Kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kedelapan sampai dengan bulan kedua belas paling cepat bulan Maret; dan 2,Kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kedelapn sampai dengan bulan kedua belas paling cepat bulan Agustus untuk bulan kedelapan dan paling cepat masing-masing bulan berkenaan untuk bulan kesembilan sampai dengan bulan kesebelas, serta paling cepat akhir bulan November untuk bulan kedua belas. (6) Penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan_ setelah Bupati menerima dokumen persyaratan penyaluran dari Kepala Desa melalui Camat kepada Bupat (7) Dalam rangka penyampaian dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (6), Kepala Desa menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran kepada Bupati, dengan ketentuan: a. Penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a, berupa Peraturan Desa mengenai APBDes; dan b. Penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b, oleh Kepala Desa ‘erdiri dari: L.Laporan Realisasi Penyerapan dan Capaian Keluaran Dana Desa Tahun Anggaran Sebelumnya; 6 0°) (19) (4) (a2) (13) 2. Laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran dana desa tahap 1 ‘menunjukkan rata-raia realisasi penyerapan paling sedikit sebesar 50% (ima pulub persen) dan rata-rata capaian keluaran menunjulkan paling sedikit sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari dana desa tahap I yang telah disalurkan; 3. Peraturan Kepala Desa mengenai penetapan keluarga penerima manfaat BLT Desa atau Peraturan Kepala Desa mengenai penetapan tidak terdapat keluarga penerima manfaat BLT Desa; dan 4. Berita acara konfirmasi dan rekonsiliasi kumulatif sisa Dana Desa Tahun ‘Anggaran 2015 sampai dengan Tahun Anggaran 2018 di Rekening Kas Desa (RKD) antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Desa, . Penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c, oleh Kepala Desa terdiri dari: I-laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa sampai dengan tahap II menunjukkan ratacrata realisasi penyerapan paling sedikit sebesar 90% (sembilan pufuh persen) dan ratavrata capaian keluaran menunjukkan paling sedikit sebesar 75% (tujuh puluh lima persen); dan 2.laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat Desa tahun anggaran sebelurnnya. Dalam rangka penyampaian dokumen persyaratan penyaluran sebagsimana dimaksud pada ayat (5), Kepala Desa menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran kepada Bupati, dengan ketentuan: . penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a, berupa Peraturan Desa mengenai APBDes; dan b.penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huraf b, oleh Kepala Desa terdiri dari: Iulaporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa tahun ‘anggaran sebelumnya; 2.laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa tahep I ‘menunjuklcan rata-rata realisasi penyerapan paling sedikit sebesar 50% (ima puluh persen) dan rata-rata capaian keluaran menunjukkan paling sedikit sebesar 35% (tiga puluh lima persen); 3.Peraturan Kepala Desa mengenai penetapan keluarga penerima manfaat BLT Desa atau peraturan Kepala Desa mengenai penetapan tidak terdapat kkeluarga penerima manfaat BLT Desa; dan 4.laporan Konvergensi pencegahan stunting tingkat Desa tahun anggaren sebelumnya. 5, Berita acara konfirmasi dan rekonsiliasi kumulatif sisa Dana Desa Tahun Anggaran 2015 sampai dengan Tahun Anggaran 2018 di Rekening Kas Desa (RKD) antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Desa. Capaian keluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf b angka 2 dan huruf ¢ angka 1 dan 2, pada ayat (8) huruf b angka 1 dan 2 dihitung berdasarkan rata-rata persentase capaian keluaran dari seluruh kegiatan. Penyusunan laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dan ayat (8) dilakukan sesuai tabel referensi data bidang, kegiatan, sifat kegiatan, uraian keluaran, volume keluaran, cara pengadaan, dan capaian keluaran. Bupati_melakukan verifikasi kesesuaian dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dan ayat (8) dengan kondisi penyerapan dan capaian keluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (9) dan ayat (10) Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (11), Bupati menyampaikan dokumen persyaraian penyaluran atas Desa yang layak salur ‘kepada Kepala KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) sclaku KPA (Kuasa Pengguna Anggaran). Dalam hal tabel referensi sebagaimana dimaksud pada ayat (10) belum memenuhi kebutuhan input data, Kepala Desa menyampaikan perubahan tabel referensi kepada Bupati untuk melakukan pemutalthiran. (14) Perubahan tabel referensi sebagaimana dimaksud pada ayat (13) mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri BABIV PENGGUNAAN DANA DESA Pasal 10 (1) Dana Desa diprioritaskan penggunaanya untuk pemulihan ekonomi dan pengembangan sektor prioritas di Desa. 2) Pemulihan ekonomi sebagaimana dimakeud pada ayat (1), berupa Jaring Pengaman Sosial, Padat Kerya Tunai, pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah, sektor usaha pertanian, dan pengembangan potensi Desa melalui Badan Usaha Milik Desa. (9) Pengembangan sektor prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pengembangan Desa Digital, Desa Wisata, usaha budi daya pertanian, peternakan, perikanan, ketahanan pangan dan hewani, dan perbaikan fasilitas kesehatan, (4) Jaring pengaman sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa BLT Desa menjadi prioritas utama dalam penggunaan Dana Desa. (9) Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk kegiatan dalam rangka menanggulangi dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). (6) Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan ‘Transmigrasi mengenai prioritas penggunaan Dana Desa. (7) Penggunsan Dans Desa untuk pemulihan ekonomi dan pengembangan sektor prioritas di Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjadi prioritas kkegiatan, Anggaran dan Belanja Desa yang disepakati dan diputuskan melalui Musyawarah Desa. (8) Hasil keputusan Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (7) harus menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa dan APBDesa. (9) Rencana Kerja Pemerintah Desa dan APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (8) ditetapkan dalam Peraturan Desa. (10) Dana Desa dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak termasuk dalam prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah mendapat persetujuan Bupati. (11) Mekanisme pengajuan persetujuan Bupati scbagaimana dimakeud pada ayat (10) adalah sebagai berikut : a. diajukan olch Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat ketika melakukan proses penyusunan rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; ’. persetujuan Bupati diberikan sebelum rancangan Peraturan Desa tentang ‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ditetapkan; . apabila Bupati_ tidak menyetujui maka Desa tidak diperbolehkan ‘mengalokasikan Dana Desa untuk kegiatan tersebut. Pasal 11 (1) Pelaksansan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa berpedoman pada pedoman teknis yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati tentang Pengadaan Barang/Jasa di Desa. 2) Pelaksanean kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa diutamakan dilakukan secara swakelola dengan menggunakan sumber daya/bahan balcu lokal, dan diupayakan dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat Desa setempat. Pasal 12 (1) Kepala Desa bertanggung jawab atas penggunaan Dana Desa. @) Pemerintah dacrah dapat melakukan pendampingan atas penggunaan Dana Desa. (@) Pendampingan scbagaimana dimaksud pada ayat (2) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. BABV SANKSI Pasal 13 (1) Bupati melalcukan pemantauan dan evaluasi atas sisa Dana Desa di RKD dan/atau capaian keluaran Dana Desa. (@) Dalam hal berdasarkan pemantauan dan evaluasi atas sisa Dana Desa di RKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat sisa Dana Desa di RKD, Bupati meminta penjelasan kepada Kepala Desa mengenai sisa Dana Desa di RKD tersebut dan/atau meminta aparat pengawas fungsional daerah untuk melakukan pemerikssan. (3) Penyaluran Dana Desa tahun anggaran berjalan dan/atau tahun anggaran berikutnya dapat dilakukan penghentian, dalam hal terdapat permasalahan’ ‘Desa, sebagai berikut : a. Kepala Desa melakukan penyalahgunaan Dana Desa dan ditetapkan sebagai tersangka; atau b. desa” mengalami permasalahan administrasi dan/atau Ketidakjelasan status hukum. (4) Penghentian penyaluran Dana Desa tahun anggaran berjalan dan/atau tahun anggaran beriluutnya, berdasarkan : a. surat penjelasan dari Pimpinan lembaga penegak hukum scbagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a yang menyatakan status hukum Kepala Desa sebagai tersangka; atau b. surat rekomendasi dari kementerian atau lembaga terkait atas permasalahan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b. (5) Surat permohonan penjelasan status hulum Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, kepada Pimpinan lembaga penegak hukum terkait dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 222/PMK.07 /2020 tentang Pengelolaan Dana Desa. (6) Dalam hal surat penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a dan surat rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b, disampaikan setclah Dana Desa tahun anggaran berjalan disalurkan’ seluruhnya, penghentian penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) mulai dilaksanaken pada penyaluran Dan Desa tahap I tahun anggaran berikutnys. (7) Dalam hal terdapat Kepala Desa yang tersangkut permasalahan hukum terkait penyalahgunaan Dana Desa sebagaimana dimakeud pada ayat (3) buruf a, Pemerintah Kabupaten Cilacap bertanggungjawab memantau perkembangan proses hulcum penyalabgunaan Dana Desa tersebut. (6) Mekanisme Penghentian penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (@)_dilakukan " berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan Nomor: 222/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana Desa. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Cilacap Nomor 75 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pembagian, Penetapan Rincian dan Pedoman Penggunaaan Dana Desa Setiap Desa di Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2020 Nomor 75) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Cilacap Nomor 148 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Cilacap Nomor 75 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pembagian, Penetapan Rincian dan Pedoman Penggunasan Dana Desa Setiap Desa di Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2020 Nomor 148), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 15 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ‘Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Cilacap. Diundangkean di Cilacap pada ane § Det mag BERITA DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN 2020 NOMONIT? o0o'zer'e90'T | 000'L06'THe ‘ueyiansoy ~ eyansay 000°182"s1 ys0L' a Buel ueyanssy 0056 dio | are 000°tr8' 41 ‘UesBuofog ‘efaunpay 00087 : tae | sc 000°09¢"95 000'EST"88z Hesner ‘efarsunpay oer en : aeper| aa 000°ERL'ZST'T 000°802'TEb exeoupis | _—_—efa@unpoy 000°98E"eFT'T y TTS" edinurefay, ‘efoiBunpay peerequaL ‘spempay Senge | wai edeptt Bfaunpay i | “efaxquma, ‘efesunpay 000'EST'88z 000°S£S'1ZL | ‘wianpequres, ‘efesunpay a z Pa RENE z ed ee 1207 NVUVOONY NOHVE dvoVIIO NaLvanaVvo 1a ‘YSGC dVLLAS NAINN VSG VNVO NVIONRS 10¢ NVAVDONY NOHVL AVOVIO NALWdNEVH Id VSAC dViLas Ysa NVQ NYWNNDONGd NVNOGad NV ‘NVIONRE NVAVIGNGd = ‘NVIOVANGd = VAVO LVL @, prvinas ozoz Novi 8.44 xowon AVOVTIO LLVA NE NVEALVASd TNVaIEINVT ooorreses _[oooest eae (000SS TEL ‘eenpy wredipy | 68 ooosss'60z |= 0001S" T9 wee PENPY eredipy | se oooserZit | oov'esT B8e 000'FS" 19 woirai PIPY vray | 2 ooorzrese | (000°928"t08 Bredpy wrdpy| oe ooo'eer ove (O00'S2S"TeL Baoesaued eredpy | se (000"F86 ere (000°F25°169 Te wreapy| ve ooovertze | ‘000'S48° Tez woiune wredipy| ee ooo%s6o"rre __ | oov'esT aae (000°FLE TFS pomueauerey, wredipy | ze oooreserzse |= (000"+18'T49 ‘wpunqaueey vredipy | Te oooees est (000°F28'149) Buosepad wredipy | oe (000°F60°8ze (ooo'sze"tez sedsiredwsai5, ‘wredipy | 62 ooorss6zze | (o00'S2s Tee wom GEUETEAL ‘wredipw | _8t ‘ooo'ee'z0et —_[oooeoszez __ | 0oesT eee, TPE woUBTOSH, woqaineant| Ze ‘ooosereirt fooorrs6e__|- ay Weusinesy | 97, ooverre60T | 000Z9s'1Ze TRB TEES weqaneay | sz ‘000'998'PSO'T _| OOO'TEr"eRE Bundedeyng weuansoy | 47 | oooserzon | oo0ezo'0zz ueyeuBBuesag eqns | ee oooers'ass | 000;68e212 oo weusineoyt | ze oo'orere' | oon'ses'oes Texiuafiue ey weuinsen| 1 ooo'steze6 | 000'reL'S6z TEND wou | 0c oooeer'vert | ooo'ese it worubia woudinson | et _| cooler Zee1 | 000eT9'STS ‘Buoptog wousnsen| gt oov'orr PIII | 0o0ssst6E weduny weuainsey [LT (000718270001 | 000CT6Lz (00'Ses" tee Fae Gad ‘weuinsen | OT ooo'essTroeT | oooetT cor (000°925" 108 anGesHTe weuginsex | ST a z 3 ¥ é z T 000°6ES"P92"T 000°TTS"bSZ 000'EST'88z O00'SLS1ZL Hesrefeg, nBunesnn | £9 ooosss'ov0't _[ooorerr'see |= ‘o00'ss Ie ‘spreddanaiey ‘BURBS | CO o0o'Lte'200T | O00%ez'see I o00'sis Tez BueanBaerey raursesHNn | TO) OOOTIOTLTT |oooeeeree | oovresT w8e, 000°F1S To ‘wom euBnGrea vunsueuter| 09 oo%r90'08s _|oov%esr'eer | (0001S TS ‘nopis unsuema| 6s OOveIw EPL | oo0'eee cer 00's" 19s waEMBUEITY ‘unduewer| eo (oo'sss'0c8 | o00'Fac'szt (000°FS' 149 Bufousy unduoura | Ze doo'seroz6 | o00's9e"aze 00'S" 149 weqeatiaog unusual | 9s ‘o00'FeL'@%6 | 000°09T Toe (00°28 19 weingnieg ‘undueua| ee ‘ooo%zez'sto"t | 000'zbr'v6e (000'S4S TEL damepis wniuema| +s ‘o00'099"8e6 | 000°980'Z6e (001s T+9 weyrumisea unBuome| es coo'seo'ze8 | OOOTTIS'Sz (000°bzs"T¥9 BqUIEBURTY unduvai| zs 000°¢20°900't | 000'00s"b8z 000'szs" Tze, auikederormn unueuig| To doveseste | OO ee bE 000°F1S TS ‘unguvuig undueaa | os 00.06 %re | oov'eee"e0z (000°F1S" 149 Peauea undueaa| 6p doozorrs6 | ooo zes'eee O00'SS" Ted wea Bede undaeaia| sb 000°1S9"T06 (000'L40'09% 00's Tro aunkedesspin, unsueug | Lp coozee266 | oooesz tle (000'S28Tez ‘wom Bredar undaouia | op 000'LZ1'678 ooo'ess'481 000°rZS"T 9 ‘Suepnday_ ungueuig | Sb 000°%E2'808 Q00°8ST'Z9T 000°PzS"T +9 Ree unaeua| bb | 000'L16288 | oo eve Oe [o000'%2s"1+o ‘ofaTeaTHOD wredipy | eb 00'+00'coz't | o00'6er'oRe 000'SiS' Tes pestinarey, erdipy | Ge ooobirezoT | 000"66R'Z0E aera ooo'ses Tez PoTEH eredipy | Tr 000°ZLZ"190°T 000°L69°6E 000'S4S'TZL ‘Bueydog wredipy| Ob 2 z 2 ¥ é z T 000°STZ'Ssb'T 000°6£9°ES9 [o00'ozs"t08 Heseyua) ekory | 88 ‘oooeteezot |oooeeztoe |= o0o'szs"T2e Baie exon | 2 ‘ooooL'et't |oovrereere | 000 8ST Bae cooFis 49 yey Ranong worm | 98 coorros'6es | ooo'zzezre | ooo FS THO peaeaon eiorx | $8 000°8Z2'SzO"T 000°ES9°E0E O00'SLS'TEL Tappa Sunong whory | 8 (000'L0E CHO ree (ooo'sis"tzz ‘TiueurUaTey Box | 68 ort 6z6 ‘o0o'ss"tzz Bio won| ce ooo Fs T+9 ‘wages wiorx | 18 o0o'Sis te seeareky wor | 08 ‘ooo'Sis Tez Wao won| 62 000'SLS' TTL yndureyis ‘ehory | SZ (007S82"90F 000"SS TEL cous | wauRoneSN | Lz coveerece |= 000'S/S Tez a 000°8ES°9be 000°EST'88z 000°SLS "TEL 207 ese n@urusesny | SZ 000°ESL'STZ = 000°LS'T+9 naunMesnN ngunmesnn | $2 (000°Sb6'69e. 000°F4s"T+9) Tmppt pseue nBurmesnn | £2 ooo'szs tz rueaefuea | nBuranesnn | CL cooFs 149 TemdBuerey | rBuRaesnNT| TZ 000°S86'9+8 000'bLS' Tro jexSuremesnn nunavesnn | OZ O00'ee6' TTS 000'bLS" Ito }PEpomuT ngunaesnn | 69 000°9€S'868 000°FLS° T+ ‘Bunquiossuery ~nsunmvsnn | 89. (000°166° +6 oorrs t+ iadanpy | —_—_wBnawsnN | Lo o00r0s1"296 ‘oo'rs"t+9 ‘epueaRanpay | afunmesnnr]| 09 (000"640"E80T o00"s2s tee eaiefea | —__wRunaesnN | go 000'800'6z'T | 0O0'ORT'ET+ ooo'est ese 000'SZs Ize spar nsunawsnn | 79 3 Z 2 = $ e z T (000°615°966 000'S25 Tez pRsnguey Bopmasr| err ‘o00'08e e9e 000°FE TS BUST wopmiee | err (000°989°821 (000°F2S°T9S PrepueA wepmaer| tt (00"ers" 062 (000°F28'T69 ‘Bea opmuer | OTT ‘oooteotos |= ‘000'S/8'Tez wom Bopruer Bepmier| 60r oooreziess | O00 eST eRe (000"F28'TF9 Boao Bopmaor| BOT ooossree |= (000°S28T22 wepm BOpMEP wenn | Z0T 000 se bE 00'see" Ted ap@iurumg weomer| Sor (0007022098 (000°928" 108 WR TEL, wepmuer| Sot (000°098'9eT 000"rS Ts epeteders SoeW| FOL (o00'ebr FOr (000'F2S Tho Womueres soem] cor ‘000"pr9'6se (o00'S2s Tez ued ‘soent| cor ooororszee |= 000°FST¥9 wouierea soem | ToT ‘o0ouse'9ze [ooo est sae (000°SS" TEL Eo ‘soe | Oot ooost9T9z__|- (000°F2S"T+9 wereheH SoRW | 66 000°Le8 12 000'Ses" Tee Tso soe | 86 ooozer'eez (o00'Sts Tez TPH soeM soem | 26 (000'S1s 12 ‘puaiBUuRIe soem | 96 (000°FS TFS ERnoyuERe won| 86 (000°P2ET¥9 Toran eon | v6 = oo'sze"rez worn Sanfoe viom | e6_| ‘ooo est 88% (00'F2e"T¥9 prysuerey von] 26 i (000°15"1+9 mung ior | 16 00's" Tee RW ior | 06 ‘ooo-zer'zee O00'SiS TEL FonMEpN Bion | 68 z 2 ¥ € z T SDD eOL Vey wisumulD | eBueumTUTApIe | EL Gimepis | rBueuiimapaeo | Ler | ‘Bueyduny | nSueuiumpuep | oer Fumuitiuiey | wuwuaonIpieE| cer auwuIp | aueuBURupTeD | VET Temueauerey | RuoumaEpTED | eT Tnumsig | aueuuRupEeD | Zor squeuiunupuep | raueumurupaep | Ter TaueaRunpiey | PAuBUETRIpEED| oer : danepig| __wauivaunney | ger oor esT Baz woreaea| __wennBunAey | SCT a soTuaueiuneey | uaweunaey | 7cr pepeares| —_wawesunAey| 9eL Wawunaey | —_UoRBUAMEN] eT amasiiey | __uarwefunaey | $21 000 woRUSy | wauieBunMey | eer ‘000's0%'020 Buofog | __uaueBunmen| zor (000'92*'965) FanyaRUENy | —_wITeRUMAeN| Ter (000°S22'686 Squeadunin | uaweumaea| oct (000°296'SS6 BuowiuyG | vauesunwey| TT ‘000'986'80r | nap | _uaweiunaey| 911 ‘ooo'eoe'09e | oo EST eae O71 aL Bopmaer| ZT (000%%66%bh ‘sndoH9 Bopmusr| OTT ‘o00'eze'see wasumeS Bopmesr | SIT (000'€6e'9er ueiedaig Bepmasr| FIT z 2° e z r (000°810'080T 000S1S TEL, somaea | (000°890" (00'e69'Ter ae 000'SLS' TEL ‘wpunstung | _Sunondauerey | cor (000°S (000°%95"00% ane 000°" T+9) ‘Buenqiuog | Sunondauerey | ToT 000°9: ooozoout+ |= 00°28 149 wakes | _Sunondluezey | oot oo0's6e'Z191 _|o00e0z%s | oov'eST wae (000°928' 108 Soiodig | _Sunondiwerey | 6st coo'sreosrt [over | 000'SLS TEL ‘Burondsuerey | SunondSwerey| eer ooo'rsorcat _|ooseeti9 _| oo esr waz ‘o00's2etez Buereqiuepuys | __ Sunondawerey | 261 oooossouzt ooo'sooers | - (0008S TeL nppiSununp | Sunondluerey | ocr ‘000%19'91eT | 000'660°S6r (000°S29°Tez waremeiueg | Sunondluarey | scr ‘o00'9s'360T [ooo'essesh __|- (000°425°T49 depepig | Surondauerey | pst 000'960°Eee"T 00'R9E"Eze_ 000°ES T'88z, O00'SLS 17 “uereBepng ‘efarepis | est ooo'serove _[ooowesesr —_|- (000°FS 19 epaaiununo ‘BEarepIS | ST oooresstset [oooseezre _| oov'est waz O00'Sis Tee pease ‘vierepis | 1ST oov%esz901 ooousesre | SL wesreaia, peRpis| ost oooeorezst _|ooossevis | oooesreae Bueroswog ‘irepis | 6bt covTOKL TIFT _[oooetoeRy _| OOO'es TBAT BuepaRiwerey ehmpis| ert oetgzzet —oooze0t09 —_|- UR epmpis| Let (00'0ez'zar ARUP eBmpis | ovr (o00'soz"ezz SERPS epmpis| svt 000°H9z'Eth ‘eke fresuTL eferepis | bt OOO TELELY ‘wkefeuoy | MBueuRunIpEeD | SPT 000°99T 0S ofeyusuiy | nBuewBurpuep |) Trl (0007229°1Sr poem] aauoumETEpEED | THT ‘ooo'es7"69e Bosnme | riueuiioupaep | OFT (000°S22'688 i posuesey| pSueuiiumupen | Get z 2 ¥ = z 7 OOOLT ERT T | 0006S Tey 00'S1S TEL BirepeIOS Haewien] eat ‘o00'zee'860T | o00"es9'0Le o00'sze"Tes posauEUIS auvwsten| 81 ‘000°Z»9"008"T | 000°TL0°669 (000'928"108 Sueur Sueusten | oBt ‘ooo'sez'zse't | 000"r99'009 O00'Sis"T2L Buykansaro Bawden] cet ‘oot orzt | 000"re9"806 (000°915"108 neers Ramwetew | vet ‘000'090'920"1 | o00'bar +28 (000°91S"108 weaftiouea ‘Buewafen| eet ‘o00%19'sze"1 | o00'6E0¥ss O00'SiS TEL repuEW. naguewio | zat ‘ooT0oF PZT | oooseR Sh ooo'sze Tez opel naduwu | 1a ‘ooo'rez'eszt | o00'ss9'0es (00'Sis" Tel ‘PRUE Tau | ORT oooave tart | o00'eZe-09) 00'Sis"T2L Ratio nara | 6zt ‘o00'6s¥'v90T | o0o'seRZzh 000°F18"149 eet naw | ezt 00'rrrLeT'T | 000°698'S9F : 00'S" 122 wag nauwayo | 22T ooo%or'res't | 000°966'0S9 ooo r6s"tZt | O0O'SAs TZL Hessuerey nasueu | OLT (0001s 729. = 00'Szs Tez ‘BaRIEAIO namiueu | Sz (o00"TeT t98 (000'biS"T9 ETP! wasuwan | +7 (000°FS2"066 00's" Tez Bolen waa | eZt 00098 ZS = (000'SS°T2L BawnawIaRD naguwao | @2t (000°S00°9Th [= 000'S1S"TeL BB TOWIIS naggeew | TZt ‘00707 918 (000°928"108 Biveluedeieer naam | Ozt 000°68¢"61S O00'SS TEL Bue Eg nssueuny | 691 000°C 10867 O00'SLS°TZL Buequinreg nssueun5 | gor 000°69%' bE 000'bLS" Tr eAUTEPIS Bunondsuerey | LOT (000°F8e"8eh 000°S1STeL ‘mim wakey | BurondSuezey | “oot (0007868606 (000°F28°T9 weynug | Sunondsuerey | eo (000"bes"96z 0002s TH _ Bundt | BunondBuexey | 91 z 3 + e z r 00'S THO ooorres'es6 | oozrT'zie Eu) wiwiem | ee ‘ooo'rss'oso"t | 000"6z6'8¢e oo0's1s Tee ‘BAREIS wpaneuem | e1e covzee'ves't |o00erezez | (000°918"108 ARUEPY wpareuem | 11e ooo'oes‘ose't _|ooo'ecz ter —_ | oo est sae (000°FS TS QUE eiareuem | Ore oosrr ez |= (000°FS TS Burauig ‘wareuem | 60% 000°898' 298 (00'S Tro wosintea DiareueM | BOe o00%29"68% (000"F2S" TS poser, wisreuem | 207 (00°986'S89 (000°928"108 IRE ‘eprewem | 902 (000°S88' Sar (000'Ss" 12 SePRUEH ‘iareuem | S07 (000°926°0T9 o00'Sz 122 ae ‘wiareuem| 02 00" T2806 (00°95 T08 weswequrT vereuem | £02 ‘000'r90'8se (000°9/5"T08 iareueM BERN) Loe (000'ss6'ses 00'Sis"TeL Bae ‘wporeuem | 102 ‘000 ese Sch (00'SiS" Tel SERL, ‘wparewem | 002 ooozeorezs |= (000°9/S°T08 eseANA Buewsfew | 661 coots6tts | oooesT eae (000°SS"Te pestueped Bueushey| got ‘ooo'soo"as | (000°928"108 edefiinepea Bueushow| L6r 000°91'89% (000'S2S TL wepeAINW ‘Bueuslew| o6t oooesruer |= (000°F2S" 19 naeyepes Bawwsrew| cor coogesees | 000 es Bae (00°18 19 TENqEpES Bucustew] ver oooerest | 000°F2S"T+9 Teasununedas Suowstew| cot oovoRzsle = 00°28 T9 ‘welopeuag Buewsten | Zor ooopre"ess (00°25 T+9 Baereqaunin ‘Bueusiew| Ter oo'sr'9zst | 000'106 FOR 00'SS Teh ‘oa Buwustew| et ‘oo%eae"00e't | 000"282'RZS 00'S4S" Te Bue Bueualew | 6st e z ° ¥ = z@ t ~ [o00'e'Tb9 ‘oooeerece | 00089S781 wesesoqea Buedues | get ‘000°L88°890"T _E 000'S1S Tee pela Buedures | ec (000°6£6'82e"T _ [ooo'esr'e8e 000'Szs Ted nefesnn ‘Buedures | “967 000°6S2'E78_ na 000°bLS "#9 ‘SunssuKiey ‘Buedures | sez (00'e90"T88 0001S" T9 wasapone Bueduns | vee 000°0ST Ess 000°bLS' 179 HesepIs: ‘Buedues | ccc | (000"F8¥268 (000°S STL Baedareg Buedues | cee (000°68s'S8 (000°F2S' 149 ot Buedues | Tee (000°098'»S0"T ‘000'S4S" Tel wesusiiuerey Buedues | ee oooeee' cert ‘000°S29 Tez snug, uesnueg | —_manimnamea| exe (000°S20°S+OT ‘000PS TPO Jeng uwenueg) —_anyniunamea | gcc ‘ooo'ssz'088 | oooler'ee (00°28 To naeraudums | —_mmaREMAmea | Zee cover tes | 0006rS"69% o00'2S"19s Budumpo | snunqmaged | 9¢e oooLIz ves | oovebTece (00°28 149 aruaig | __snynrynadea | see, ‘ooo'eszitse | ooo'ser'tie (00°25 T9 Bunderiny | snynrumamea| $e. 000°6b9'96 000'SLO'%ZE 000'rZS"T+9_ ‘Buejog mynyynadeg | eee ‘oooress'e96 | 000610726 000°FAs' 149 Raowiug | _mumpmakea ez oooresr'e90T | Oo'see"Zz% 000'FLS Tro) seed sngnrmmatea | Tee (000°%6z'z00"__| 000'812096 000°FS 19 wunaeH | __snynmqnatea| oze, oooresoese't | 000'szp0es (000'SzS°TEL ___snunrynaieg | sanunrunamoa | 61z (00"t09"9g0T | 000zz0'STr (000°F28'T¥9 wrest | _anqrymasea| ere % (000 T9e"eZe oorrze"T¥9 Bustausyey | —_anynyynodea | Lie 1 [ooovzss'6se (00°1S"1+9 ueaymueg | —_mmympMakea| OTe, T__[0000921S+ Oo0'Sis" Tei ERSNPEW wpareuem | tz ‘oosz'6t0"t | 000'6aT 86e 00'Ss" Te Ea wiareuem | pre e z 2 ¥ = z T Go wenmuea | 062 Buoq wD weeraaea| 290 speaBunpry weermueg | 19% Buopwopayig wesraireg | 097 eae weemuoea| 6s¢ undueuig, Wesrejueg | gSZ TRIO ‘wonmned | 28e Baniednina wanuined | ost awe wanuined] est. ipepeand wanumed| 452 PINES wanuined | ese ndzemey uenuped| ZSZ aa wenuned| 182 ERPS Fedo] ose vpatuarey veda ore BeseIND Tedio| eve Ea edo) 142 ipepesinn vedo) oF Bawiog vedio] sve a) Eedio) pve nunsio vedio] eve wesuipeaer wedio| tre TatueTRsS wedio| THe are Rd | Ove 00S TH9 womeaueney Buedues| 62% ¥ iranvd oddivmns OLLvs, Avowyo wana ooo'sst'z95'66z | o00'e6s'eze"e0t | 000 TeT‘08z'L | 000°eLL"vTS | 000'109'er6'Z81 TOL 000'srS'S00T | 000TL6E9E - 7 (000FLS 149) seoepl] _ meTBundurey | 697 coossr'zez'T | 000008688 = 00 T6stZt | o00'SZs TL Tailea | ane TSundurey | goz coveeeozs't | 000 CET" 169 ooo'esr ese (000°bzS THO Buopaienin | wey Sundurey | oz oooeesess'T | 0008999. z (000°'T6STLT | 000'PZS"T¥S yaBeasanin | _ mer Hundurey | 99% OO0'eSOTPST | OOOTROTEL = (000°92¢ 108 ese weereiima | “S97 000'ce6 OT e'T (000°9SE"60S (000°94S' 108 ekefemey ‘Hesreyueg | 497 & Zz 9 s % & o 1 = E WiveR {- z = nS SE ie —- ESTEE z samme bee —— a wrt ne wet epee ‘1008 as an es See SS PETES aN EN rs WN z le — Rao = awa mirtete = en There 7 4 Saar a fea YSN r Saree z z r[-z z ed ara rae TEP TTY i oe | womawin | uc | moe na T oa | nae | mn | So] eae | MS? || wrmeas | wren sina a eae arog wabeenavt VLA 30 HVINS np agOONY HHL dE _¥830 va NAHE NVA NVO VEIN TT PEO vsaa ‘VNVC NVAVATEN NVIVAVO NVC NVaVAIHANGd ISVSITVER NVHOAVTLVANOA “T TOC NVAVOONY NNHVL aVOVIID NALvaNava Id Vsad AVIS saa ‘YNVG NVWNADONGd NVINOGSd NVd “NVIONRT NVAVIANGd = ‘NVIDVEINGd = Veo LVL apna ozoz Nanvs 8 4M yowon AVOVTIO LLVANG NVENLYSGd NVA seu eran en ea 2, FORMAT LAPORAN KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING TINGKAT KECAMATAN LAPORAN KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING TINGKAT KECAMATAN ‘TERHADAP SASARAN 1,000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK} KABUPATEN KECAMATAN SUMLAH'DESA TTANUN "TARE JORLAW SASARAW 10001 EDU HANG DAN ANAKCO™ 28 BULAN) DALAM TOTAL KCAMATAR TRERAPTULAST | JUMIATOTAL | sy sana, TE sasnRane ‘ROMAN 2 eS santecn't000 | soa, | BEET | oan, | OR ORANG ORE sas | ors | an BES URUK) STUB "TAREL 2 HASIL PENGUKURAN TIKAR PETOMBUMAN (DETERS DINE STUNTING) saswean | —UAPORARD “RuausKe" | ft, fms | crexoicast os [ee | scar or STUNTING, “STUNTING, Maa ae t "ABEL: KELENGHAPAN KONVEROENSH PARET LAYANAN PENGEGAIIAN STUNTING BAG L000 PE "TABEL 9, PENINGKAT RONVERGENGI DESA DI KECANATAN SOMARDESR | JUMANT DES DUK 2ORKORVERGENS! Street) “TOTAL DESA DALAM KECAMATAN "TAREL S, TOTAL PENGGUNAAN DANA DESA DALAM PENCEGANAN STUNTING DALAM KECAMATAN TERARTULASTTAPORAN |_| cna % sromey xxcuea eT] Ba a og ee [NG PeRNCORAN DSA 1. FORMAT LAPORAN KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING TINGKAT DESA KABUPATEN ESA. LAPORAN KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING TINGKAT DESA "TERHADAP SASARAN 1.000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) KRECAMATAN TAN a "TABEL 1, JUNTAH SASARAW 1,000 HPA (BU HAMIL DAN ANAK 0-25 BULAN) “TOMA TOTAL BU AME AMA O59 BULA —) sasanaw | UMAI TANGGA Fo Gra ORR | i soso [Toray | xsxynesm Suni) STUNG | MAT j ABEL 2. HAST PENGUNURAN TAR PERTEMBUAN DETERS DIN STUNTING), STUMIATTOTRE ERT Tua “ONG sasaran | ANAUsng 23 |i crexINDrast «van worm | gusiko srunrma | _MERNDIEAS SOMA TTABEL 3 KELENGKAPAN KONVENGENGI PARET LAVANAN PENGROAAN STUNTING BAGI 1.000 HP Sasa TNDIKATOR suman | % 7 TET aR 7 REDAATEAN ban MENU PE PE SEAN OTR 3 [it me banpapa au acta PASSER | HaNRE EON GT aU BAS Ear ‘BU HAMIL 5") BU HAMIL (SEK/RISTY MENDAPAT KURJUNGAN RUMAH BULANAN, [min ec 0 Hl MEAT ARSES A MIRO AN FRONT GA METS aren sos ean {AC Osh oo RR DONG =| 7 frais nena aaa mara LAN 3 BUA PNUMO NG DANS EAL DACA SON 4 | ORANG TUA /PENGASUH MENGIKUTI KONZELING Gtz BULANAN: iam] 70M cus. | ancora a aT ROR RAN TRE 20 BULA AT HaWON AVAL 0 TT MERI ASE ARNON 7 | Mir OORT TEAR RATATAT 5 ANAC 9 TH MEET Ae AA 2 onanorux/rescastr evn para BULAN PATS BSE || axa 20 tun ami Daas ecuaTan PAUD SOND 99% TTABEL#.TNGKAT KONVEROENSI DESH Toa ORATOR ord xo sasaran SEARS Yano prima | SEAARIEIF | convent 3 mo a3 BOAR = “Tht TNGKAT KONEROENSI DESH “ABEL &.PENGGUNAAN DANA DESA DALAM FENGEGARAN STUNTING REGIATAR SOS FNC NO, ‘BIDANG/ KEGIATAN OSE EMA. 1G DESA "ALOKASI DANA % ipersen) Haaren BE TF BibaNG PEMBERDAVAAT MASYARARAT 2. FORMAT LEMBAR KONFIRMASI PENERIMAAN PENYALURAN DANA DESA DI REKENING KAS DESA (KOP PEMERINTAH DESA) Telah terima dari Direktorat : Kepala Kantor Jenderal Pelayanan Perbendaharaan Negara, Perbendaharaan selaku Kuasa Pengguna Anggaran Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa Untuk keperluan Kabupaten Cilacap Dengan rincian : Penyaluran Dana Hasil Pemotongan Dana Desa TA 2020 TANGGAL SJUMLAH ‘TERBILANG TAHAP) — DITERIMA (Rp) (dengan huru Dana tersebut telah diterima pada : Nomor Rekening. Nama Rekening : Nama Bank Desa , 20 KKEPALA DBSA (nama penanda tangan) BUPATI ILAGAP, ‘TaTTO si PAMUJI LAMPIRAN IIT PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR4'7"g TAHUN 2020 TENTAN TATA CARA PEMBAGIAN, PENETAPAN RINCIAN DAN PEDOMAN PENGGUNAAN DANA DESA SETIAP DESA DI KABUPATEN CILACAP TAHUN ANGGARAN 2021 PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2021 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah menimbulkan korban jiwa, dan kerugian material yang semakin besar, schingga berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 telah diprioritaskan untuk penanganan COVID-19. Kegiatannya berupa Desa tanggap Covid 19, Padat Karya Tunai Desa, dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa. Selanjutnya, untuk memperkuat adaptasi kebiasaan baru dan pemulihan ekonomi di Desa, penggunaan Dana Desa Tahun 2020 juga difokuskan untuk membiayai Desa Aman COVID-19 dan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) untuk pemberdayaan ekonomi Desa melalui badan usaha milik desa. Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 tetap diarahkan pada jaring pengaman sosial, Desa Aman COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang mencakup sektor strategis nasional, meliputi: 1. sarana/prasarana energi; 2. sarana/prasarana komunikasi; 3, sarana/prasarana pariwisata; 4. pencegahan stunting, dan 5, pengembangan Desa inklusif. B Tyjuan 1.Memberikan arah Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 untuk pemulihan ekonomi nasional, program prioritas nasional, dan adaptasi kkebiasaan baru untuk mendukung pencapaian SDGs Desa. 2.Mengatur Prioritas Penggunaan Dana Desa, Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa, publikasi dan pelaporan, serta pembinaan, pemantauan, dan evaluasi Prioritas Penggunaan Dana Desa. ©. Prinsip-Prinsip Prioritas Penggunaan Dana Desa didasarkan pada prinsiy 1. Kemanusiaan adalah pengutamaan hak-hak daser, harkat dan martabet 2, Keadilan adalah pengutamaan pemenuhan hak dan kepentingan seluruh warga Desa tanpa membeda-bedakan; 3.Kebhinekaan adalah pengakuan dan _penghormatan _terhadap keanckaragaman budaya dan kearifan lokal sebagai pembentuk kesalehan sosial berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan universal; 4. Keseimbangan alam adalah pengutamaan perawatan bumi yang lestari untuk keberlanjutan kehidupan manusia; dan S.Kepentingan nasional adalah pengutamaan pelaksanaan kebijakan strategis nasional untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. BABII PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA. A. SDGs Desa ‘Undang-Undang Desa memandatikan bahwa tujuan pembangunan Desa adalah meningkatkan kesejahteraan masyerakat Desa dan kualitas hidup ‘manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan, Yang dimaksud dengan berkelanjutan adalah pembangunan Desa untuk pemenuhan kebutuhan saat ini dilakukan tanpa mengorbankan emenuhan kebutuhan generasi Desa di masa depan. Untuk —mengoperasionalkan tujuanpembangunan Desa yang dimandatkan oleh Undang-Undang Desa, maka penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk mewujudkan & (delapan) tipologi Desa dan 18 (delapan elas) tujuan SDGs Desa sebagai berikut: 1, Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan a, SDGs Desa 1: Desa tanpa kemiskinan; dan b. SDGs Desa 2, Desa ekonomi tumbuh merata ‘a, SDGs Desa 8: pertumbuhan ekonomi Desa merata; b. SDGs Desa 9: infrastruktur dan inovasi Desa sesuai kebutuhan; c. SDGs Desa 10: desa tanpa kesenjangan; dan d. SDGs Desa 12: konsumsi dan produksi Desa sadar lingkungan. 3. Desa peduli kesehatan a. SDGs Desa 3: Desa sehat dan sejahtera; b, SDGs Desa 6: Desa layak air bersih dan sanitasi; dan c. SDGs Desa 11: kawasan permukiman Desa aman dan nyaman. 4. Desa peduli lingkungan a. SDGs Desa 7: Desa berenergi bersih dan terbarukan; b. SDGs Desa 13: Desa tanggap perubahan iklim; c. SDGs Desa 14: Desa peduli lingkungan laut; dan d. SDGs Desa 15: Desa peduli lingkungan darat. 5. Desa pendidikan ‘a. SDGs Desa 4: pendidikan Desa berkualitas. 6. Desa ramah perempuan a. SDGs DesaS: keterlibatan perempuan Desa. 7. Desa berjejaring a. SDGs Desa 17: kemitraan untuk pembangunan Desa. 8. Desa tanggap budaya ‘a. SDGs Desa 16: Desa damai berkeadilan; dan b.SDGs Desa 18: kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif. Upaya pencapaian SDGs Desa dalam situasi dan kondisi Pandemi COVID- 19 tidakiah mudah, Karena itulah, penggunaan Dana Desa 2021 diprioritaskan untuk membiayai kegiatan yang mendukung pencapaian 10 (sepuluh) SDGs Desa yang berkaitan dengan kegiatan pemulihan ekonomi nasional; program prioritas nasional; dan adaptasi kebiasaan baru Desa 10 (sepuluh) SGDs Desa tersebut adalah: y 2) 3) 4) 3) 8) 7 8) 9%) Desa tanpa kemiskinan; Desa tanpa kelaparan; Desa sehat sejahtera; kketerlibatan perempuan Desa; Desa berenergi bersih dan terbarukan; pertumbuhan ekonomi Desa merata; konsumsi dan produksi Desa sadar lingkungan; Desa damai berkeadilan; ‘kemitraan untuk pembangunan Desa; dan 10) kelembagaan Desa dinamis dan budaya Desa adaptif. }. Pemulihan Ekonomi Nasional Sesuai Kewenangan Desa Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa meliputi 1 2. Pembentukan, pengembangen, dan revitalisasi badan usaha milik Desa/badan tsaha milik Desa bersama dan meliputi fa. pendirian badan usaha mili Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama; b. penyertaan modal badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama; cc. penguatan permodalan badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama; dan . pengembangan usaha badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milike Desa bersama yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan, antara lain: 1) pengelolaan hutan Dese; 2) pengelolaan hutan adat; 3) pengelolaan air minum; 4) pengelolaan pariwisata Desa; 5) pengolahan ikan (pengasapan, penggaraman, dan perebusan}; 6) pengelolaan wisata hutan mangrove (tracking, jelajah mangrove dan ‘wisata edukasi); 7) pelatihan sentra pembenihan mangrove dan vegetasi pantal; 8) pelatihan pembenihan ikan; 9) pelatihan usaha pemasaran dan distribusi produk perikanan; dan 10) pengolahan sampah. ¢. kegiatan lainnya untuk mewujudkan pembentukan, pengembangan, ddan revitalisasi badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa. Penyediaan listrik Desa ‘a. pembangkit listrik tenaga mikrohiiro, 'b, pembanglet listriketenaga biodiesel; ©. pembanghit listrik tenaga mataharf; @. pembangketlistrik tenaga angin; €. instalasi biogas; £ jaringan distribusi tenaga listrik (bukan dari Perusahaan Listrik Negara); dan . kegiatan lainnya untuk mewujudkan penyediaan listrike Desa yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa. 3. Pengembangan usaha ekonomi produktif a. pembangunan usaha berskala produktif di bidang _pertanian, perkebunan, peternakan dan/atau perikanan yang difokuskan pada pembentuken dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau perdesaan; b. pengembangan jasa serta usaha industri kecil dan/atau industri Tumahan yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau perdesaan; . penyediaan dan pengelolaan sarana/prasarana pemasaran produk Lnggulan Desa dan/atau perdesaan; pendayegunaan perhutanan sosial; pendayagunaan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan; {nvestasi usaha ekonomi produktif' yang ramah lingkungan; dan kegiatan lainnya untuk mewujudkan pengembangan usaha ekonomi produktif ramah lingkcungan yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa erse . Program Prioritas Nasional Sesuai Kewenangan Desa Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk program prioritas nasional sesuai ee 1 2 3. 4 swenangan Desa meliputi Pendataan Desa ‘pendataan potensi dan sumberdaya pembangunan Desa; pendataan pada tingkat rukun tetangga; pendataan pada tingkat keluarga; pemutalchiran data Desa termasuk data kemiskinan; dan Kegiatan pendataan Desa lainaya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa. Pemetaan potensi dan sumber daya pembangunan Desa a. penyusunan peta potensi dan sumber daya pembangunan Desa; b. pemutalchiran peta potensi dan sumber daya pembangunan Desa; ©. kegiatan pemetaan potensi dan sumber daya pembangunan Desa Jainnya yang sesuai kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa. Pengembangan teknolog! informasi dan komunikes ‘a. pengembangan, pengelolaan dan pengintegrasian sistem administrasi keuangan dan aset Desa dengan aplikasi digital yang disediakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrast; b, pengembangan, pengelolaan dan pengintegrasian sistem informasi Desa yang berbasis aplikasi digital yang disediakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; ¢. pengembangan keterbukean informasi pembangunan Desa berbasis aplikasi digital; dan 4. pengadaan sarana/prasarana teknologi informasi dan komunikasi berbasis aplikasi digital meliputi 1) tower untuk jaringan internet; 2) pengadaan komputer; 3) Smartphone; dan 4) langganan internet. e. kegiatan pengembangan, pengelolaan dan pengintegrasian teknologi informasi dan komunikas! Iainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa yang diputuskan dalam Musyawarah Desa. Pengembangan Desa wisata ‘a. pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Desa wisata; b. promosi Desa wisata diutamakan melalui gelar budaya dan berbasis digital; pacer pelatihan pengelolaan Desa wisata; pengelolaan Desa wisata; kerjasama dengan pihak ketiga untuk investasi Desa wisata; dan kkegiatan pengembangan Desa wisata Iainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa yang diputuskan dalam Musyawarah Desa. 5. Penguatan ketahanan pangan a. pengembangan Usaha pertanian, perkebunan, perhutanan, peternakan dan/atau perikanan untuk ketahanan pangan; ». pembangunan lumbung pangan Desa; ©. pengolahan pasce panen; dan 4. kegiatan penguatan ketahanan pangan Jainnya yang sesuai dengan ‘kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa. 6.Pencegahan stunting di Desa fa. pengeloiaan advokasi konvergensi pencegahan stunting di Desa dengan menggunakan aplikasi digital electronic-Human Development Worker (e-HDW}; b. pemberian insentif untuk Kader Pembangunan Manusia (KPM), kader posyandu dan pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD}; c. tindakan promotif dan preventif untuk pencegahan stunting melalui rumah Desa sehat; ‘6, memberilan layanan peningkatan layanan keschatan, peningkatan gizi dan pengasuhan anak melalui kegiatan: 1) kesebatan ibu dan anak, 2) konseling giz; 3) air bersih dan sanitasi, 4) perlindungan sosial untuk peningkatan askes ibu hamil dan Menyusui seria balita terhadap jaminan keschatan dan administrasi kependudukan; 5) pendidikan tentang pengasuhan anak melalui Pendidikan Anaic Usia Dini (PAUD); 6) pengasuhan anak di keluarga termasuk pencegahan. perkawinan anak dan 7) pendayagunaan Jahan pekerangan keluarga dan tanah kas Desa Untuk pembangunan Kandang, Kolam dan Kebun (3K) dalam rangka penyediaan makanan yang sehat dan bergici untuk ibu hhamil, balita dan anak sekolah. 7. Pengembangan Desa inklusif a. kegiatan pelayanan dasar untuk kelompok marginal dan rentan yaitu: perempuan, anak, lanjut usia, suku dan masyarakat adat terpencil, penghayat kepereayaan, disabilitas, kelompok masyarakat miskin, dan kkclompok rentan lainnya; . penyelenggaraan forum warga untuk penyusunan usulan kelompok ‘marginal dan rentan; ‘e. pemberian bantuan hukum bagi kelompok marginal dan rentan; 4. penguatan nilai-nilai keagamaan dan Kearifan lokal untuk membentuk kkesalchan sosial di Desa; dan fe. ‘kegiatan lainnya untuk mewujudkan Desa inklusif yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa. D. Adaptasi Kebiasaan Baru Desa Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk adaptasi kebiasaan baru Desa meliputi: 1.Desa Aman COVID-19 ‘a. Agenda aksi Desa Aman COVID-19 diantaranya: 1) menerapkan secara ketat adaptasi kebiasaan baru: -a) seluruh warga Desa memakai masker ketika ke luar rumah; repo

You might also like