Professional Documents
Culture Documents
Arah Kebijakan Permendagri No. 77 Tahun 2020 - Bab II
Arah Kebijakan Permendagri No. 77 Tahun 2020 - Bab II
PENDAPATAN DAERAH
meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening
Kas Umum Daerah yang tidak perlu dibayar kembali
oleh Daerah dan penerimaan lainnya yang sesuai BELANJA DAERAH
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
diakui sebagai penambah ekuitas yang merupakan meliputi semua pengeluaran dari
hak daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran. Rekening Kas Umum Daerah yang
tidak perlu diterima kembali oleh
Daerah dan pengeluaran lainnya
yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
PEMBIAYAAN DAERAH
diakui sebagai pengurang ekuitas
meliputi semua penerimaan yang perlu yang merupakan kewajiban daerah
dibayar kembali dan/atau pengeluaran dalam 1 (satu) tahun anggaran.
yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran berkenaan maupun
pada tahun anggaran berikutnya.
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
STRUKTUR APBD
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
PENDAPATAN TRANSFER
PENDAPATAN
BANTUAN KEUANGAN
merupakan dana yang diterima dari daerah lainnya baik dalam rangka kerja sama daerah,
PENDAPATAN pemerataan peningkatan kemampuan keuangan, dan/atau tujuan tertentu lainnya.
BAGI HASIL PAJAK Bantuan Keuangan terdiri atas:
merupakan dana yang bersumber dari Pendapatan a. bantuan keuangan dari Daerah provinsi; dan
Daerah yang dialokasikan kepada Daerah lain b. bantuan keuangan dari Daerah kabupaten/kota
berdasarkan angka persentase tertentu sesuai dengan
ketentuan PUU. Bantuan keuangan yang berasal dari provinsi dan/atau kabupaten/kota, terdiri atas:
a. Bantuan keuangan umum yang merupakan dana yang diterima dari daerah lainnya dalam
rangka kerjasama daerah atau pemerataan peningkatan kemampuan keuangan.
b. Bantuan keuangan khusus yang merupakan dana yang diterima dari daerah lainnya untuk
tujuan tertentu
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
Penganggaran lain-Lain
pendapatan sesuai dengan
ketentuan peraturan
Pendapatan hibah merupakan bantuan yang berasal dari pemerintah Dana darurat merupakan dana yang berasal dari perundang-undangan
pusat, Pemerintah Daerah lain, masyarakat, dan badan usaha dalam APBN yang diberikan kepada Pemerintah Daerah
negeri atau luar negeri yang tidak mengikat untuk menunjang pada tahap pasca bencana untuk mendanai
peningkatan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi keperluan mendesak yang diakibatkan oleh bencana
kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- yang tidak mampu ditanggulangi oleh Pemerintah
undangan. Daerah dengan menggunakan sumber APBD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penerimaan hibah termasuk sumbangan dari pihak ketiga/sejenis
yang tidak mengikat, tidak berdasarkan perhitungan tertentu, dan
tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan
kewajiban kepada penerima maupun pemberi serta tidak menyebabkan
biaya ekonomi tinggi.
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
BELANJA DAERAH
Belanja Daerah untuk mendanai pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar dan Wajib yang tidak
terkait Pelayanan Dasar serta Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Daerah wajib mengalokasikan belanja untuk mendanai Urusan Pemerintahan daerah yang besarannya telah ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain besaran alokasi belanja untuk fungsi pendidikan,
anggaran kesehatan, dan insfrastruktur
Belanja Daerah berpedoman pada standar harga satuan regional, analisis standar belanja, dan/atau standar teknis sesuai
dengan ketentuan peraturan perurndang-undangan. Standar harga satuan regional ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
Analisis standar belanja dan standar teknis dan standar harga satuan ditetapkan dengan Perkada yang digunakan untuk
menyusun RKA dalam penyusunan Ranperda tentang APBD
17
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
BELANJA OPERASI
Belanja operasi merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah daerah yang memberi manfaat
jangka pendek.
BELANJA BELANJA
BELANJA BELANJA BELANJA BELANJA
BARANG DAN BANTUAN
PEGAWAI BUNGA SUBSIDI HIBAH
JASA SOSIAL
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
2
BELANJA BARANG DAN JASA
✓ Belanja barang dan jasa digunakan untuk menganggarkan pengadaan barang/jasa yang
nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan, termasuk barang/jasa yang akan
diserahkan atau dijual kepada masyarakat/pihak lain.
✓ Pengadaan barang dan jasa dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan
Pemerintahan Daerah yang diuraikan dalam sub kegiatan Pemerintahan Daerah guna
pencapaian sasaran prioritas Daerah yang tercantum dalam RPJMD.
✓ Belanja barang dan jasa diuraikan dalam objek belanja barang, belanja jasa, belanja
pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, dan Belanja Uang dan/atau Jasa untuk
Diberikan kepada Pihak Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat;
✓ Pemerintah daerah menganggarkan belanja barang dan jasa dalam APBD tahun
anggaran berkenaan pada SKPD terkait
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
Penggunaan dan Penganggaran Belanja Barang dan Jasa
3
BELANJA BUNGA Pembayaran dianggarkan pada SKPD/unit SKPD yang
melaksanakan PPK BLUD dan
SKPD yang melaksanakan fungsi PPKD/SKPKD terkait
Belanja bunga berupa belanja bunga utang pinjaman Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan
dan belanja bunga utang obligasi. Pemerintah pembayaran bunga utang yang tidak berasal
daerah yang memiliki kewajiban pembayaran bunga pembayaran atas kewajiban pokok utang, yang
utang dianggarkan pembayarannya dalam APBD dianggarkan pembayarannya dalam APBD tahun
tahun anggaran berkenaan. anggaran berkenaan
4
BELANJA SUBSIDI ❑ terlebih dahulu dilakukan audit keuangan dengan tujuan
tertentu oleh kantor akuntan publik sesuai PUU.
❑ Dalam hal tidak terdapat kantor akuntan publik,
❑ Penerima subsidi sebagai objek pemeriksaan dengan tujuan tertentu dapat
pemeriksaan dan wajib menyampaikan dilaksanakan oleh lembaga lain yang independen dan
laporan pertanggungjwbn kepada KDH. ditetapkan oleh KDH
04 05 ❑ Belanja Subsidi dalam APBD dianggarkan pada SKPD
terkait.
❑ menghasilkan produk yang merupakan ❑ Pemberian subsidi berupa bunga atau bagi hasil
kebutuhan dasar dan menyangkut hajat kepada usaha mikro kecil dan menengah pada
hidup orang banyak. 03 perorangan tidak perlu dilakukan pemeriksaan dengan
tujuan tertentu.
Belanja hibah diberikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Pemberian hibah didasarkan atas usulan tertulis yang
Daerah lainnya, BUMN, BUMD, dan/atau badan dan lembaga, disampaikan kepada KDH.
serta organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum
Belanja hibah berupa uang, barang atau jasa dapat dianggarkan
Indonesia, yang secara spesifik telah ditetapkan dalam APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah setelah
peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta memprioritaskan pemenuhan belanja urusan pemerintahan wajib
tidak secara terus menerus setiap tahun anggaran, kecuali dan belanja urusan pemerintahan pilihan, kecuali ditentukan lain
➢ kepada pemerintah pusat dalam rangka mendukung sesuai dengan peraturan perundang-undangan
penyelenggaraan pemerintahan daerah sepanjang tidak
tumpang tindih pendanaannya dengan APBN sesuai dengan Penganggaran belanja hibah dianggarkan pada SKPD terkait;
ketentuan peraturan perundang-undangan;
➢ badan dan lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah atau
pemda sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
➢ partai politik dan/atau
➢ ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Daerah Lainnya
1. Hibah kepada pemerintah pusat diberikan kepada satuan
Hibah kepada Pemerintah Daerah lainnya diberikan kepada daerah
kerja dari kementerian/lembaga pemerintah non-
otonom baru hasil pemekaran daerah sesuai dengan ketentuan
kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam daerah peraturan perundang-undangan
yang bersangkutan.
2. Hibah dari pemerintah daerah dilarang tumpang tindih
3. BUMN
pendanaannya dengan APBN sesuai PUU.
3. Unit kerja pada Kementerian Dalam Negeri yang membidangi Hibah kepada badan usaha milik negara diberikan untuk
urusan pemerintahan di bidang Administrasi Kependudukan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
dapat memperoleh Hibah dari Pemerintah Daerah untuk ketentuan peraturan perundang-undangan.
penyediaan blanko kartu tanda penduduk elektronik.
4. BUMD
4. Penyediaan setiap keping blangko kartu tanda penduduk
elektronik tidak didanai dari 2 (dua) sumber dana yaitu Hibah Hibah kepada badan usaha milik daerah diberikan dalam rangka
APBD maupun APBN. untuk meneruskan hibah yang diterima Pemerintah Daerah dari
5. Hibah kepada pemerintah pusat dimaksud hanya dapat Pemerintah Pusat sesuai PUU. Hibah kepada BUMD tidak dapat
diberikan 1 (satu) kali dalam tahun berkenaan diberikan dalam bentuk barang kecuali uang atau jasa.
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
BELANJA MODAL
➢ Digunakan untuk menganggarkan mempunyai masa
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka manfaat lebih dari 12
pengadaan aset tetap dan aset lainnya. Selain kriteria juga memuat kriteria
bulan
lainnya yaitu:
➢ Aset tetap dianggarkan belanja modal Kriteria Belanja
sebesar harga perolehan. 1. berwujud;
Modal digunakan dlm Keg
➢ Harga perolehan merupakan harga beli/ 02 Pemda
2. biaya perolehan aset tetap dapat
bangun aset ditambah seluruh belanja diukur secara andal;
yang terkait dengan 3. tidak dimaksudkan untuk dijual
pengadaan/pembangunan aset sampai 03 batas minimal
03kapitalisasi aset dalam operasi normal entitas; dan
aset siap digunakan
4. diperoleh atau dibangun dengan
maksud untuk digunakan.
Dalam hal tidak memenuhi kriteria batas minimal
kapitalisasi aset tetap dianggarkan dalam belanja
barang dan jasa. Batas minimal kapitalisasi aset
tetap diatur dalam Perkada
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
digunakan untuk menganggarkan tanah yang digunakan untuk menganggarkan peralatan dan mesin digunakan untuk menganggarkan gedung & bangunan
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam mencakup mesin & RanMor, alat elektronik, inventaris kantor, mencakup seluruh gedung & bangunan yang diperoleh
kegiatan operasional Pemda dan dalam kondisi & peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan
siap dipakai manfaatnya lebih dari 12 bulan & dalam kondisi siap pakai operasionl Pemda dan dalam kondisi siap dipakai
Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya
digunakan untuk menganggarkan jalan, irigasi, dan digunakan untuk menganggarkan aset tetap lainnya digunakan untuk menganggarkan aset tetap yang tidak
jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke digunakan untuk keperluan operasional Pemerintah
dibangun oleh Pemda serta dimiliki dan/atau dikuasai dalam kelompok aset tetap, yang diperoleh dan Daerah, tidak memenuhi definisi aset tetap, dan harus
oleh Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap dimanfaatkan untuk kegiatan operasional Pemda dan disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai
dipakai dalam kondisi siap dipakai tercatatnya
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
pelaksanaan operasi pencarian dan Belanja Daerah yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib;
pertolongan;
Pengeluaran Daerah yang berada diluar kendali Pemda dan tidak dapat diprediksikan
kerusakan sarana/prasarana yang dapat sebelumnya, serta amanat PUU;
mengganggu kegiatan pelayanan publik
Pengeluaran Daerah lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar bagi Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
Anggaran Belum Tersedia Anggaran Belum Tercukupi Anggaran Belum Tersedia Anggaran Belum Tercukupi
BTT diformulasikan dalam RKA- BTT terlebih dahulu BTT diformulasikan dalam RKA- BTT terlebih dahulu
SKPD yang membidangi diformulasikan dalam SKPD yang membidangi diformulasikan dalam
keuangan daerah Perubahan DPA-SKPD keuangan daerah Perubahan DPA-SKPD
BELANJA TRANSFER
Belanja transfer merupakan pengeluaran uang dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya dan/atau dari pemerintah
daerah kepada pemerintah desa.
PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah; Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai PUU
Penerimaan Pembiayaan lainnya sesuai PUU Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai PUU
Penerimaan pembiayaan lainnya digunakan untuk menganggarkan penerimaan pembiayaan
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pembiayaan Neto
➢ merupakan selisih penerimaan pembiayaan terhadap pengeluaran pembiayaan
➢ digunakan untuk menutup defisit anggaran
➢ merupakan selisih antara penerimaan Pembiayaan dengan pengeluaran Pembiayaan
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
SURPLUS APBD
Pendapatan Belanja
➢ Surplus APBD merupakan selisih lebih antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Daerah Daerah
➢ Dalam hal APBD diperkirakan surplus, APBD dapat digunakan untuk pengeluaran
Pembiayaan Daerah yang ditetapkan dalam Perda tentang APBD yang pelaksanaannya
sesuai dengan ketentuan PUU.
➢ Penggunaan surplus APBD diutamakan untuk:
✓ pembayaran cicilan pokok Utang yang jatuh tempo;
✓ penyertaan modal Daerah;
✓ pembentukan Dana Cadangan;
✓ Pemberian Pinjaman Daerah; dan/atau
✓ pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
➢ Pemerintah Daerah wajib melaporkan posisi surplus APBD kepada Menteri dan menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan setiap semester
dalam tahun anggaran berkenaan
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)
DEFISIT APBD
Pendapatan Belanja ➢ Defisit APBD merupakan selisih kurang antara pendapatan daerah dan belanja daerah.
Daerah Daerah ➢ Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan menetapkan batas
maksimal jumlah kumulatif defisit APBD dan batas maksimal defisit APBD masing-masing
Daerah yang dibiayai dari Pinjaman Daerah setiap tahun anggaran.
➢ Penetapan batas maksimal jumlah kumulatif defisit APBD dan batas maksimal defisit APBD
masing-masing daerah paling lambat bulan Agustus untuk tahun anggaran berikutnya.
➢ Pemerintah Daerah wajib melaporkan posisi defisit APBD kepada Menteri dan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan setiap semester dalam tahun
anggaran berkenaan
➢ Pemerintah Daerah yang melanggar ketentuan dapat dikenai sanksi penundaan penyaluran
Dana Transfer Umum.
➢ Menteri melakukan pengendalian defisit APBD provinsi/Gubernur selaku wakil Pemerintah
Pusat melakukan pengendalian defisit APBD kabupaten/kota berdasarkan batas maksimal
jumlah kumulatif defisit APBD dan batas maksimal defisit APBD masing-masing Daerah yang
dibiayai Pinjaman Daerah yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan
2 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)