You are on page 1of 20
DIKSL LTUJUAN PEMBELAJARAN ‘Mabasiswa memahami pengertian diksi, fungsi diksi, prinsip pemilihan kata, Jjenis-jenis makna kata, relasi makna kata, idiom dan ungkapan idiomatis, dan kesalahan pemakaian kata dan gabungan kata, i. MATERI PEMBELAJARAN 2.1 Pengertian Diksi Diksi merupakan penggunaan kata-Kata tertentu yang sengaja dipilih dan digunakan oleh penulis, Diksi dapat pula diartikan sebagai pemilihan kata untuk mencapai suatu gagasan, membentuk, mengelompokkan kata yang tepat, menggunakan ungkapan-ungkapan yang sesuai, dan gaya bahasa yang paling baik dalam suatu situasi. Menurut Nurgiyantoro (1998:290) diksi adalah pemilihan kata- kata melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk mendapatkan efek yang dikehendaki, Diksi digunaken untuk membedakan secara tepal auansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan serta kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengarnya. Untuk itu, pemilihan kata haris disesuaikan dengan konteks permasalahan topik dan kondisi yang sedang dihadapi. 58 ‘Buku Ajar Fahasa Indonesia Mata Kuliah Walib Nasional Allyn and Bacon (1999:12) mengemukakan bahwa: “Dietion will be effective only when the words you choose are appropriate for the audience and purpose, when they confey your message accurately and comfortably. The idea of comfort may seem out of place in connection in diction , but, in fact, word can sometimes cause the reader to feel uncomfortable. You've probably experienced such feel ings yourselfas a listener-hearing a speaker whose words for ‘one reason or another strike you as inappropriate.” Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pemilihan kata yang tepat dan sesuai untuk mewakili gagasa, ide, perasaan dan lein sebagainya. Dengan tujuan agar pesan yng disampaiken dapat diterima dengan bail: oleh pembaca atau pendengar tanpa menimpulkan persepsi yang berbeda. Di dalam pemilihan kata ini terdapat indikasi seseorang mampu menguasai sejumlah besar osakata atau perbendaharaan kata deri bahasa itu. adapun yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosekata suatu bahasa adalach keseluruhan kata yang dimiliki suata bahasa, 2.2 Fungsi Diksi ‘Adapun fungsi diksi adalah: (a) untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ckspresi kita. Maka sebuah kata akan Iebih jelas, bila pilihan kata terscbut tepat dan sesuai; (b) ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulican interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangken kesesuaian kata bertujuan ager tidak merusak suasona; (e) untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah; (d) untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut dalam mendeskripsikan tokoh lebih jelas mendeskripsikan later waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut. ‘2.3 Prinsip Pemilihan Kata a.Bahasa Standar dan Substandar Bahasa standar adalah bahasa yang dapat dibotasi sebagai tutur dari mereka ‘yang menciuduki status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat dan dalam situasi formal. Kelas ini meliputi pejabat pemerintah, ali bahasa, alih hukum, dokter, guru, penulis, penerbit, scniman, insinyur, dan sebagainya, Behasa nonstandar pada dasamya, bahasa ini dipekai untuk pergoulan biasa, tidak dipakai dalam tulisen. Bahasa standar lebih efektif daripada bahasa nonstandar dan biasanya cukup untuk digunakan dalam kebutuhen-kebutuben unum. b.Kata ilmiah dan kata populer Kata-kata ini dipakai dalam pertemuan-pertenman resmi dalam diskusi-diskusi ‘yang Kbusus, dan dalam diskusi-diskusi ilmizh. Perbedsan kata populer dan kata ilmiah [KataPopuler | Kata Ilmiah Sesuai Hamnonis Peeahen Fransi ‘Anch Eksentrike Bukit ‘Argunen ‘Kesimpulan Konklusi ¢. Kata Pereakapan Kata percakapan adalah kata-kata yang biasa dipakai dalam pereakapan atau pergaulan orang-orang yang terdididk Pengertian percakapan ini disini sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan bahasa yang tidak benar tidak terpelihara atau tidak discnangi. Bahasa pereakapan yang dimaksud di sini lebih Iuas dari pengertian kata- ‘kata populer, kata-kata pereakapan meneakup pula sebagian kata-kata ilmich yang biasa dipakai olch golongan terpelajar. d.Bahasa Aktifisial Axti fisial adalah behosa yang disusun secara seni, Fakta dan pemyataan- pemyataan yang sederhana dapat diungkapkan dengan sedechana dan Iangsung tak perlu discmbunyikan, 2.4 Jenis-jenis Makna Kata Tenis makna kata dapat dibedakan berdasakan beberapa keiteria dan sudut pandang. 2. Jenis makna kata berdasarkan jenis semantiknya : mekna leksikal dan makna gramatikcal. 'b. Jenis makna kata berdasarkan ada tidaknya referen : makna referensial dan makna nonreferensial. cc. Jenis makna kata berdasarkan ada tidaknya nilai rasa : makna konotatif dan makna denotatif. . Jenis makna kata berdasarkan ketepatan maknanya : makna istilah atau makna umum dan makna Kkhusus. ‘Namun seeara umum, jenis-jenis makma kata digolongkan dalam dua jenis, yaitu: makna konseptuial dan makna kontekstwal 2.5 Relasi Makna Dalam setiap behasa, termasuk bahasa indonesia, sering kita temui adanya Imbungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atan satan bahasa Jeinnya dengan kata atau satuan babasa lainnya lagi. Hubungen atau relasi Kemeknaan ini mungkin menyanglt bal sinonim, antonim, polisemi, ambignitas, hiponim, redundansi, dan sebagainya, Berikut ini akan dibicarakan masaleh tersebut ‘satu persatu. a.Sinonim Secara etimologi kata sinonim berasal dari bahasa yunani kno, yaitu anoma yang berarti “nama”, dan sym yang berarti “dengan”. Maka sccara harfiah kata sinonim berarti “nama Jain untuk benda atau hal yang sama”. Secara semantik ‘Verhaar mendefinisilcan sebagai ungkapan (bisa berupa kata, fase, atau kalimat) ‘yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Umpamanya kata ‘buruk dan jelek adalat dua buah kata yang bersinonim : bunga, kembang, dan puspa adalsh tiga buah kata yang bersinonim:; mati, wafat, meninggel, dan mampus edalsh cempat buah kata yang bersinonim, Contob lain : Binatong = fauna Bohong = dusta Haus =dahaga Pakaian baju Bertemu = berjumpa Buruk =jelek Bunga =kembang. Mati =wafat Hulubelang =Komandan Aka =saya Melihat = melirik b.Antonim: Kata antonim berasal deri kata yunani lamo, yaitu onoma yang artinya ‘nama’ den anti yang artinya ‘melawan’. Makna secara harfiah anonim berarti ‘nama lain untuk benda lain pula’. Secara semantik, Verhaar mendefinisikan sebagai : ungkapan (biasanya berupa kata, tetapi dapat pula dalam bentuk frase atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain. Misalnya kata bagus adalah berantonim dengan kata buruk ; kata besar berantonim dengan kata kecil. Contoh lain : Hidup >< Mati Besar >< Kecil Suami >< Istei Keras >< Lembek Naik >< Turun Kaya >< Miskin Surga >< Neraka Pria >< Wanita Haram >< Halal ‘tas >< Bawah ¢.Homonim, Homofon, Homograt Kata Homonim berasal dari bahasa yunani kuno onoma yang artinya ‘nama’ dan homo artinya ‘sama’, Secara harfiah homonim dapat diartikan sebagai ‘nama untuk benda atau hal lain’. Secara semantik Verhaar memberi definisi homonim sebagai ungkepan (berupa kata, rasa, atau kalimst) yang bentulmya sama dengan ‘ungkapan Jainnya (juga berupa kata, frase atau kalimet) tetapi malmanya tidak sama. ‘Hubungan antara dua buah kata yang homonim bersifat dua arah. Misalnya antara kata bisa yang berarti ‘racun ular’ dan kata bisa yang berarti ‘sanggup atau dapat’. Contoh homonim : Buku = Ruas Buku Kitab Rapat ‘Berdempet-dempetan Rapat Pertemuan Beruang Hewan Beruang Punya Uang Genting Gawat Genting ‘Benda Penutup Atap Rumah Malam ‘Nama Waktu Lawannya Siang Malam = Nama Zat Bahan Membatik Disamping homonim adapula istila homofon dan homograt. Homofon dilihat dari segi “bunyi’ (Hiomo=sama, forbunyi) misalnya : “bank” yang berarti tempat menyimpan uang dan “bang” yang berarti kakak laki-laki sedangkan homograf dilihat dari segi ‘tulisan.ejaan’ (homo=sama, grafo-tulisan) misalnya : ‘ape!’ yang berarti berkunjung ‘apel’ yang berarti buah. Homofon sebenarnya sama saja dengan homonim, karena realisasi bentuk-bentuk bahasa adalah berupa bunyi, Namun dalam bahasa indonesia ada sejumlah kata yang homofon tetapi ditulis dengan ejaan yang berbeda karena ingin memperjelas perbedaan makna. Conteh homofon Sangsi = Ragu-ragu Sanksi = Fulkuman Bank = Tempat Menabung Bang = Panggilan Untuk Orang Laki-laki Rok = Pakaian Rock = Aliran Musil Massa = Kerumunan Orang Masa = Waktu Contoh homograf : ‘Apel (seperti kata tehi) = Upacara Apel (lafal e seperti pada kata teman) = Nama Buah Teras (lafale seperti pada kata tebu) = ‘Inti Kayu Teras. (lafal e seperti pada kata sate) = Beranda Serang (Iafal e seperti pada kata seton) © = Nama Kota Serang (lafal e seperti pada kata sepati) = Perang d.Hiponim dan Hipernim Kata hiponim berasal dari bahase yuneni inno, yaitu onoma berarti ‘nama’ dan Iypoberarti ‘dibawah’ jadi, secara harfiah berarti ‘nama yang termasuk dibawah nama lain’. Sccara semantik, Verbaar menyatakan hiponim ahila ungkapan (biasanya berupa kata, tetapi kiranys dapat juga fase atau kalimat) yang maknanya dianggap menupakan bagian dari malna satu ungkapan lain. Kalan relasi antara dua buah kata yang bersinonim, berantonim, dan beshomonim bersifat dua arah, maka relesi antara dua buah kata yang bethiponim kini adalah searah, Konsep hiponim dan hipemim mengandaikan adanya kelas bawahan dan kelas, atasan, adanya malna sebuah kata yang berada dibawah makna kata Iainnya. Karena itu, ada kemungkinan sebuah kata yang merupakan hipemim terhadap sejumlah kata lain, akan menjadi hiponim teshadap kata lain yang hyrarkial berada diatesnya, Konsep hiponim dan hipemim mudah diterapkan pada kata benda tapi agek sular pada kata kerja atau kata sifat. Contoh : Hipemim = Hewan Hiponim © = Ayam, Kambing, Harimau, Gajeh, Sapi Hipemim = Buah Hiponim = Apel, Anggur, Durian, Pisang, Jeruk Hipemim = = Karya Imiah Hiponim = Essay, Artikel, Makalah, Proposal, Laporan e.Polisemi Polisemi lazim dicrtikan sebagai satuan bohasa atau (terutama kata, bisa juga finse) yang memiliki mekna lebih dari satu. Misalnya, kata kepala dalam bahasa indonesia memiliki enam makna. Namun makna yang banyak dari sebueh kata yang polisemi itu mesih ada sangkut pautnya dengan makne ase, karena dijaborkan dari Komponen mekna yang ada pada alma asal kata tersebut, Persoalan lain yang berkenaan dengan polisem ini adalah bagaimana kita bisa ‘membedakannya dengan bentuk-bentuk yang disebut homonim. Perbedaanaya yang jeles adalah bahwa homonim bukenloh sebuah kata melainkan dua buah kata atau lebih yang kebetulan bentuknya soma. Tentu saja karena homonim ini bukan sebuah ‘kata, maka maknanya pun berbeda. Di dalam kanms-kamus bentuk-bentuk yang homonim didaftarken sebaai entri- entri yang berbeda. Sebaliknya bentuk-bentuk polisemi adalah sebuah kata yang memiliki makna lebih dari satu, karens polisemi ini adaleh sebuah kata maka di dalam kamms didafiarkan sebagai sebuah entri. Satu lagi perbedaan antara homonim dan polisemi, yaitu makna-makna pada bentuk homonim tidak ada kaitan atau mbungannya sama sekali antara yang satu dengan yang lainnya. Penggunaan polisemi dalam kalimat Polisemi kata fangan | Tangan Adin terluka karena terkena pisau ‘Ayah saya langan Kanan menteri Polisemi kata Fepala | Tiap Fepala diwajibkan menibayar ang pajak ‘Ayah saya adalah seorang Fepala sekola Polisemi kata memeluk | Keluarga saya memeluk agama Islam ‘Saya sangat ingin memelikibu saya f.Ambiguitas Ambiguitas sering diartikan sebagai kata yang bermakna ganda atau mendua arti, Konsep ini tidak salah tetapi, juga kurang tepat sebab tidak dapat dibedaken dengan polisemi. Polisemi den ambignitas memang sama-sama bermakna ganda, Hanya kelou kegendaan makna dalam polisemi berasal dari kata, sedangken kegandaan kata dalam ambiguitas berasal dari satuan gramatikel yang lebih besar yaitu frase atau Kalimat, dan terjadi sebagai akibat penafsiran strulur gramatikal yang berbeda. Dalam bahasa lisan penafsiran anda ini tidak akan ferjadi Karena struktur gramatikal ita dibantu oleh unsur intonasi. Perbedaan antara ambiguitas dan homonim adalah homonim dilihat sebagai dua bentuk yang kebetulan soma dan dengan makna yang berbeda sedangkan ambiguitas adalah suatu bentuk dengan makna yang berbeda sebagai akibat dari berbedanya penafsiran struktur gramatikal bentuk tersebut, Lagipula ambiguitas honya terjadi pada satuan fase dan Kalimat, sedangkan homonim dapat terjadi pada semma satuan gramatikal. Contohnya: 1) Dikutip dari sebuah surat kabar, yang terbit pada tanggal 22 Agustus 2007 denan. judul berita: “nyawa kedua flu burung”. Judul terscbut dapat memiliki banyak Arti] : flu burung memiliki dua nyawa. ‘Anti 2 :flu burung telah merebut nyawa kedua (telah ada korban kedua) 2) Diambil dari sebuah surat kabar, yang terbit pada tanggal 26 November dengan. judul berita: “anak dipukuli onglomerat balas dengan”. Arti] ; anak konglomerat yang dipukuli lalu orang tuanya balas dendam Anti : seoran anak (bukan dari keluarga konglomerat) dipulculi ole ‘konglomerat dan kerabatnya balas dendam kepada konglomerat 3) Diambil dari sebuah surat kabar yang terbit pada tanggal 19 Juni 2007 dengan judul berita “petugas periksa KTP diamankan”, ‘Arti : petugas yang bertugas memeriksa KTP yang diamankan ‘Arti 2 : petugas pemeriksa itu KTP-nya diamankan (disita) g Perubahan Makna Kata Bahasa itu dinamis. Suatu bahasa busa tumbuh berkembang, berubah, mengglobal, atau sebaliknya, bohasa yang tenggelam dan mati dibawa oleh penutumya. Dinamika bahasa tersebut terjadi pula dalam ranah makna, Karena berbagai faktor makna dapat berubah atau bergeser dari makna sebelumnya. a. Faktor-faktor Penyebab Perubahan 1) Iam dan tekmologi 2) Sosial dan budaya 3) Perbedaan bidang pemakaian 4) Adanya asosiasi 5) Pertukaran tanggapan indra 6) Perbedaan tangzepan 7) Adanya penyingung kata 8) Proses gramatikcal 9) Pengembangan istilah b.Macam-macam Perubahan Makna 1) Melnas (generalisasi) Cakupan makna sekarang (kini) lebih Iuas daripada makna yang lama. Contoh : Pelayaran ke negara perancis itu dipimpin oleh kapten sugianto. Kata pelayaran dahulu atau asal maknanya mengarungi lautan dengan peralu layar tetapi kini kata pelayaran juga bermakna mengarungi lautan ‘dengan kapal bermesin. 2) Menyempit (spesialisasi) Cakupan makna kata yang sekarang lebih sempit atau terbatas dasipada makna yang terdabulu atau makna asalnya. Contoh : Saya bercita-cita ingin menjadi sarjana pendidikan. Kata sarjana dabulu dipakai untuk menycbut cendikiawan atau orang pintar atau orang berilmu. Sckarang kata sarjena dipakai untuk menyebut orang yang telah Tulus dari jenjang strata satu di perguruan tinggi. 3) Membaik (Amelioratif) Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasakan lebih tinggi atau lebih baik nilei rasa bahasanya daripada makna kata Joma. Contoh: Anak-anak peayandang tunarungu pun berhak mengenyam pendidikan, 4) Memburuk ‘Suatu proses perubahan makna yang membuat makna kata baru dirasa Jebih rendab nilai rasa bahasanya daripada nilai pada makna kata lama. Contoh :Direktur perusahaan ini temyata berbini tiga. Kata bini diangeap baik pada masa lampau, tetapi sekarang dirasa kasar. 5) Sinestesia Perubshan makna kate akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang berlainan. Misalnya : pengecap, pendengaran, pendengaran, pengecap. penglihatan, pengeeap. Contoh : Suara penyanyi Rosa sampai saat ini masih empuk. Kata cmpuk scbenamya yang merasakan adalah indra peraba (kulit) dengan makna Iumak atau tidak keras. Akan tetapi, pada ‘kolimat tersebut kata empuk yang meraseken adalah indra pendengar (telinga) dengan makna merdu. 6) Asosiatif Perubahan makna kata yang terjadi karena bersamaan sifat. Contoh : Oreng itu mencatut nama penjabet untuk mencari sumbangan, Kata catut berarti alat untuk menarik atau mencabut pal dan sebagainya, Berdasarkan persamaan sifat ini, kata catut dipakai untuk menyatakan mala mengambil sesvatu yang bukan haknya, Idiom dan Ungkapan Idiomatis Idiom adalah ungkapan bahasa berupa gabungan kata (fasih) dan maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Contoh a. Selaras dengan, insaf akan, berbicara tentang, terima Kasih atas, berdasarkan pada/kepada, b. Membanting tulang, bertekuk Iutut, mengactu domba, menarik hati, keras kepala. Pada contoh (a) terlihat behwa kata mgas dengan, ckan, tentang, ates, dan pada/kepada dengan kata yang digabunginya merupakan ungkapan tetap sehingga tidak dapat diubeh atau digantikan dengan kata tugas yang lain. Demikian pula pada contoh (b) idiom-idiom tersebut tidak dapat diubah dengan kata yang lein-lain, a. Idiom dengan bagian tubuh hati kecil : maksud yang sebenamya sudah menjadi kebiasaan bode ‘kepala angin b. Idiom dengan kata indra pendek permintaan —: singkat umurnya besar kepala : sombong pakaian kebesaran —: kehormatan ¢, Idiom dengen wama merah muka : kemalu-maluan merah telinga :marah sekali jago merah : api kebakaran d. Idiom dengan nama benda-benda alam tanah tumpah darah tanah tempat lahir gcrakan dibawah tanah —_: gerakan rahasia makan tanah, miskin sekali 2, Idiom dengan nama binatang kambing hitam orang yang dipersalahkan, kelas kambing :kelas paling murah Ikuda hitam + pemenang yang tak diduga-duge £ Tdiom dengan bagian tumbuh-tumbuban pohon kejabatan — : asa mula batang air : sungai sebatang kara thidup seorang diri g Idiom dengan kata bilangan bersatu padu + bersatu benar-benar bersatu hati :seiya sekata berbadan dua :hamil Contoh kata yang belum idiomatik : Berita selengkapaya dibacakan Nita Bonita. Contoh kata yang sudah idiomatik : Berita selengkapaya dibacakan oleh Nita Bonita Perhatikan contoh pemakaian kata berpasangan yang salah dalam kalimat berilut, perbaikannya dengan memskei pasengon kata yong ditempatkan dalam tanda kurung Permasalahan ini terjadi disebabkan Karena kelalaian kitra (scharusnya disebabkan oleh) ‘Kesalahan Pemakaian Kata dan Gabungan Kata aKesalahan penggunaan kata kepanjangan, singkatan, dan kependckan. Contoh penggunaan kata kepanjangan : BNN adalah kepanjangan dari Badan Narkotika Nasional. (Salah) Kepanjangan dari BNN adalah Badan Natkotika Nasional. (Benar) Contoh penggunaan kata singkaran : ‘INI singkatannya adalah Tentara Nasional Indonesia, (Salah) TNT sudah merupakan singkatan atau akronim dan tidak bisa disingkat lagi, Seharusnya : TNI singkatan dari Tentara Nasional Indonesia. (Benar) Contoh penggunaan kata kependekan : Hardiknas kependekannya adalah Hari Pendidikan Nasional. (Salah) Scharusnya : Hardilmas kependekan dari Hari Pendidikan Nasional (Benar) Kasus kesalahan penggunaan kata kependekan sama dengan penggunaan kata singkatan di atas, Kependekan merupakan kata bentukan dori kata dasar pendek yang mendapat awalan ke- dan akhiran -an, yang artinya sama dengan akronim. Kesalahan-Kesalahan tersebut tentu perlu dihindori. Apalagi jika yang menggunaken kata tersebut adalah seorang guru, mahasiswa, atau dosen dan dalam tulisan ilmiah, yang bukan henya dari isi yang harus baik, tetapi dari tata bahasa juga herus dituntut ‘memenubi keidah bahasa indonesia yang baik dan bener. a. Kesalahan pemakaian kata dengan, di, dan ke. Contoh pemakaian kata dengan dalam kalimat yang tidak tepat, scbagai berikut : Sampeikan salam saya dengan Dani. Kata dengan pada kalimat diatas seharusnya diganti dengan kepada ‘kerena tidak sesusi apabila dipakei dengan kalimat tersebut, karena kkata dengan yang berasti bersama. Pemakaian kata di dalam kalimat sering tidak tepat pula. Contoh : Doluumen itu ade di kita, (seharusnya pada) Pemakaian kata ke dalam kalimat scring tidak tepat, kata yang dipakai seharusnya kata yang ditempatkan dalam tanda Iran, Contoh : Tolong berikan bul ini ke Tika. (seharusnya kepada) b. Kesalahan pemakaian kata berbahagia Pemakeion kata berbahagia dalem kalimat sering tidak tepat don kkeliru. Contoh : Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami mengajak hadirin untuk menyaksikan peresmnian hotel kami, (Salah) Pada kesempatan yang membahagiakan ini, kemi mengajek para hadirin untuk menyaksiken peresmian hotel kami. (Benar) Perhatikan proses perubshan kata sifat menjadi kata kerja dan arti yang ditimbulkannya : 1) Bahagia (ks) = berbahagia (kk) = “merasa bahagia” 2) Sedih (ks) = bersedih (kk) = “merasa sedih” 3) Manis (ks) = bermanis muka (kk) = “menunjukkan muka yang ‘manis” c. Kesalahan pemakaian gabungan kata yang mana, di mana, daripada. Contch = Merilah kita dengarkan sambutan yang mana akan disampaikan oleh Pak Lurah, (Salah) Marilah kita dengarkan sambutan yang akan disampaikan oleh Pak Lurah. (Benar) Contech berilantaya : Demikian tadi sambutan Pak Lurah di mana beliau telah smengimbau kita untuk lebih tekun bekerja. Kalimat di atas scharusnya di pecah menjadi dua kalimat, menjadi : Demikiaa tadi sambutan Pak Lurah. Beliau telah mengimbau ‘kita untuk lebih telaan bekerja, Contch selanjutnya : Marilah Kita pechatikan kebersihan darpada lingkungan kita (Salah Kalimat di atas kurang tepat Karena mengikutsertakan kata daripada. Marilah kita perhatikan kebersihan lingkungan kita. (Benar) Pemakaian gebungan kata di mana, yang mana, dan daripada yang tepat, yaitu: 1) Bentuk gabungan dimana dipakai sebagai kata tanya untuk menanyakan tempat. Contoh : Anda tinggal di mana? 2) Bentuk gabung yang mana dipakai dalam kalimat tanya yang mengandung pilihan, termasuk dalam pertanyaan retoris. Contoh : Komputer yang mana yang akan kita bawa ? Berikut ini akan dijelaskan mengenai anolisis kesalahan dalam Analisis Kesalahan dalam Pemilihan Kata Kesalahan Salah Benar Konjungsi -Metode pengumpulan —_| ...metode pengumpulan data, Koordinatif | data, meiode pembahasan | pembahasan data, dan “dan” data, bagaimana penyuntingan hasil analisis data. menyojikan hasil analisis data, ‘Konjungsi .-Sangat bermanfaat ...Sangat bermanfaat sebagai Koordinatif | sebagai peranti penentuan | peranti penentuan sumber data “serta” sumber data lokasional lokasional dan_penentuan serta penentuan sumber | sumber data substansial,serta data substensi, dan penentuan sempel data penentuan sampel data | penelitian penelitian. Koajingi | Cangkal Kedua yang hans | Langkah Kedua yang harus Koordinatif | silakuldkan peneliti adalah | dilakukan pencliti adalah “atau” menentukan lokasi ‘menentukan lokasi penelitian penelitian, data, sumber | atau loknsi sumber data data penelitian. Konjungsi Tetapi. hasil analisis data | Akan tetapi, hasil analisis data Koordinatif | dengan sangat jelas dengan sangat jelas “tetapi” menunjukkan segnifikan. | menunjukkan segnifikan, Koajamgi | Peadelaiaa yang Pendekatan yang Gigunakan Koordinatif | digunakan dalam. dalam penelitian ini bukan *melainkan” | penelitian ini bukan pendekatan kuolitatif, tetapi pendekatan kualitatif, gebungan antara pendekatan melainkan gebungan kuantitatif dan pendekatan antara pendekatan kuslitatif. uantitatif dan pendekatan kxualitatif. Tabel Analisis Kesalahan dalam Pemilihan Kata Kesalahan Salah Benar Konjungsi | ...metode pengumpulan _| ...metode pengumpulan data, Koordinatif | data, metode pembahasan | pembahasan data, dan “dan” data, bagaimena penyuntingan hesil anclisis data, menyajikan hasil analisis, data Konjungst "sangat bermanfaat ~_-Sangat bermanfaat sebagai Koordinatif | sebagai peranti penentuan | peranti penentuan sumber data “Serta” sumber data lokasional | Iokasional dan_penentuan seta pencntuan sumber | sumber data substansial,serta data substansi, dan ‘penentuan sampel deta penentuan sampel data —_| penelitian penelitian, Konjangs! | Langkah kedua yang harus | Langkah Kedua yang barus Koordinatif | silakulkan peneliti adalah | dilakukan peneliti adalah atau” menentukan lokasi smenentukan lokasi penelitian penelitian, data, sumber | atan lokasi sumber data data penelitian, Konjuogsi | Tetapi, hasil analisis data | Akan tetapi, hasil analisis data Koordinatif | dengan sangat jelas, dengan sangat jelas “tetapi” ‘menunjukkan segnifikan. | menunjukkan segnifikan. Konjangs! | Pendekatan yang Pendekaian yang digunakan Koordinatif | digunakan dalam dalam penelitian ini bukan “melainkan” | penelitian ini buken pendekatan kualitatif, tetapi pendekatan kualitatif, gabungan antara pendekatan melainkan gabungan ‘knantitatif dan pendekatan ‘antara pendekatan Anvalitatif. uantitatif dan pendekatan dnalitatié. Konjungsi | Padahal. respon penelitian | ...padahal, responden penelitian Koordinatif | ini sudah dipilih dengan _| ini sudah dipilih dengan “padahal” | menggunakan metode menggunaken metode yang yang benar. benar. Konjungsi | Sedangkan metode ‘Sedangkan metode wawancara Koordinatif | wawaneara digunakan _| digunakan untuk “sedangkan” | untuk mengumpulkan data | mengumpulkan data deskriptif| desksiptif dari informan....| dari informan. ‘Kasusnamun | Namun demikian, ‘Namua, penelitian ini sudah demikian _| penelitian ini sudah dilaksanakan dengan prosedur dilaksanakan dengan yang benar. prosedur yang benar. ‘Kasus sering | Mahasiswa sebagai Mahasiswa sebagai peagumpal kali pengumpul data dalam —_| data dalam penclitian itu sering ppenelitian ini seringkali | tidak dapat melaksanakan tugas, tidak dapat melaksanakan | karena izin. tugas Karena izin. Kass Penyelesaian kasus ini | Peayelesaian kasus ini jauh ketimbang —_| jauh lebih bagus lebih bagus daripada ketimbangpenyelesaian _| penyelesaian kasus yang kasus yang scbelumaya. _| scbelumnya. Kasus dan | Baik-burukuya hasil Baik-burukaya hasil peuclitian Iain penelitian sangat sangat ditentukan oleh faktor sebagainya | ditentukan oleh faktor pengalaman peneliti, waktu pengalaman peneliti, pelaksansan penelitian, dan lain waktu pelaksanaan lain. penelitian, dan lain scbagainya, Kasus Sebuah kasus biasa saja__| Sebuah Kasus bisa saja tergentung —_| berkembang menjadi berkembang menjadi sangat berita sangat besar dan hal ini | besar dan hal ini tergantung tergantung berita yang | pada berita yang di buat oleh dibuat olch media massa. | media massa. Kasus Perebutan gelar juara Perebutan gelar juara dunia antara... ‘dunia antara X melawan ¥ | antara X dan Y aken segera melawen | akan segera dilaksanakan | dilaksanakan bulan depan. bbulan depan. ‘Kasus Kecelakaan fatal itu terjadi | Kecelakaan fatal itu terjadt aniara karena tabrakan antara bus | karena tabrakan antara bus yang dengan yang melaju sangat smelaju sangat kencang dan truk keneang dengan truk barang dari arah berlawanan ‘barang dari arah yang ‘yang berjalen di disisi kanan. berlawanan yang berjalan i sisi kanan, ‘Kasus Mereka-mereka terlibat | Mereka yang terlibat dalam mereka- dalam penclitian ini adaleh | penelitian ini adalah para mereka para mahasiswa senior dan | mabasiswa senior dan dosen- dosen-dosen muda. dosen muda. Kasus Ketidakberesan dalam | Ketidak beresan dalam disebabkan | penelitian ini penelitian ini sesungguhnya arena sesungguhnya disebabkan | disebabkan oleh persiapan arena persiepan prapenelitian yang kurang baik. ‘prapenelitian yang kurang, baik. Kasus Dia tidak masuk kerja Dia tidak masuk bekerja pada dikarenakan | pada hari ini dikarenakan | hari ini karena sakit demam. ssakit demam. Kasus Penclitian ini bertujuan | Penelitian ini berfujuan merevisi dertujuan —_| untuk merevisi hasil hasil tenman pada penelitian vuntuk ‘temusn pada penelition —_| sebelumnya yang di enggep sebelumnya yang ‘elum tantas. dianggap behum tuntas. ‘Kasus Putri | Sebaiknya putri bapak ‘Sebaiknya anak bapak Bapak dilibatkan dalam kegiatan_| dilibatkan juga dalam kegiatan ini supaya memiliki kesempatan berkembang. ini supaya memiliki kesempatan untuk berkembang. ‘Kasus saya | Saya haturkan terima ‘Saya sampaikan terima kasih hhaturkan, kasih atas segala bantuan | atas segala bentuan den dan kerjo sama yang telah | kerjasama yang telah terjalin terjalin selama ini. selams ini. Kasus dia | Untuk segala ketidak ‘Untuk semua ketidaknyamanan sudah matur | nyamenan ini dia sudah | ini dia sudah bieara kepada maturkepada Direktur | Direktur. ‘Kasus bebas | Di tempat ini semua Di tempat ini semmia kendaraan parkir kendaraan dapat bebas dapat parkir gratis. parkir Kasus baik ... | Baik sumber data dan Baik sumber data maupun dan, pengambilan sampel data | pengambilan sampel data harus harus dilakukkan dengan | dilakukan dengan baik dan cermat. cermat. Kasus baik... | Keberhasilan penelitian | Keberhasilan peneliian sangat ataupun, sangat ditentukan baik | ditentukan baik oleh faktor oleh faktor internal internal maupun faktor ataupun faktor ekstemmal | ekstemal. ‘Kasus Ketidakbethasilan Ketidakbethasilan penelitian ini bukan... penclitian ini bukan saja | tidak saja disebabkan oleh tetapi disebabkan oleh persiapan | persiapan yang tidak baik tetapi yang tidak baik tetapi juga | juga karena kendala lepangan karena kendala lapangan | yang tidak mudah diselesaikan. yang tidak mudah disclesaikan. Kasus tidak | Tidak saja mahasiswa Buken saja mahasiswa .--melainkan | melainkan juga para dosen | melainkan juga para dosen yang yang masih perlu belajar | masih perlu belajar banyak banyak tentang bahasa _| tentang bahasa penyuntingan, ‘penyuntingan. Kasus Program pengentasan Program penanganan mengentaskan | kemiskinan di Negara kita | kemiskinan di Negara kita ini Kemiskinan | ini tidakakan berhasil | tidak akon Derhasil karena Karena sasarannya tidak | sasarannya tidak sepenuhnya sepenuhnya tepat. tepat. Kass Pint kelnar mana Pinta keluamya mana, Kampus pintuaya kampus ini cukup ini cukup membingungkan. keluarmana | membingungkan. Kasus Tetapi, jadwal ‘Akan fetapi, jadwal pelaksanaan tetapi... pelaksanaan persentasi —_| persentasi penelitian penclifian fundamental | fundamental belum diumumkan belum dinmumkan di i intemet. internet. Kasus.. ‘Penyusuzan laporan Penyasunan leporan penelitian namun penelitian ini tidak bisa | ini tidak bisa diselesaikan oleh disclesaikan olch banyak | banyak orang, tetapi cukup orang, namun culup dikerjakan oleh satu atau dua dikerjakan oleh satu atau | orang saja dua orang saja Kasus kata | Sedangkan redakiurharus | Adapun vedaktur harus sap dh sedangkan... | siap di rang sedaksi mulai | ruang redaksi nmulai pukul 13.00 ‘pukul 13.00 WIB. WB. Bentuk kata | Tetepi, Kesjasame itu harus | Akan fetapi, kerja sama itu tetapi ... ditanggapi dengan serius. | harus ditanggapi dengan serius. Bentuk Karena, masalah itu ..-Karena, masalah itu dijadikan karena dijadikan sebagai sebagai pertimbangan utama pertimbangan utama dalam kompetisi jurnalistik. dalam kompetisi jue Kasus frasa | Kesalahan ini disebabkan | Kesalahan ini terjadi Karena disebabkan | karena para juralis tidak | para jumalis tidak sepenubnya arena sepenuhnya memerhatikan | memperhatikan kaidah_ knidsh linguistik dalam | lingnistike dalam berjunslistic. berjunalistik. Kasus kata | Schubungan rapat redaksi, | Schubungan dengan rapat sehubuagaa | diskusi sore ini ditunda _| redaksi diskusi sore ini ditunda nanti malam nanti malam (Gumber: Rahardi Kunjana,2010:43) II. RANGKUMAN Diksi merupakan pemilihan kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Diksi mencakup pengertian kata yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan, dan gaya bahasa yang paling baik digunakan dalam suam situasi. Mengingat bahwa karya fiksi (sastra) atau karya ilmiah adalah dunia dalam kata, komunikasi dilakukan dan ditafsirkan lewat kata-kata. Pemilihan kata-keta tentunya melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk mendapatkan efek yang dikehendaki. DAFTAR RUJUKAN Rahardi, K. 2010. Peayuatingan BAHASA INDONESIA untuk Karang-Mengarang. Jakarta: Erlangga

You might also like