You are on page 1of 13
VOLUME 2 NOMOR 3 NOPEMBER 2011 ISSN 1978-4925 Pengalaman Klien Yang Mengalami Fraktur Ekstremitas Bawah Dengan Pemasangan External Flxator Di Reup Fatmawati Jakarta: Suatu Studi Fenomenologi Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta Tahun 2011 Pengaruh Pemberian MgSO, Pada Pasien Preeklamsia Berat Di Tempat Pra Rujukan RSUP Fatmawati Terhadap Kejadian Eklamsia Tahun 2009 - 2010 Evaluasi Penggunaan Buku Panduan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dapat Meningkatkan Status Kebersihan Gigi Mulut Anak Usia Dini Hubungan Perilaku Menyikat Gigi Dengan Status Karies Gigi Pada Murid SD Kelas Enam Di Wilayah Kelurahan Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan Tahun 2010 Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Mekanisme Koping Mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya HEALTH Waleman Tekarta | —_SSN quarry | Wl? | Nomor3 | 113-188 | Nopember 2011 | 1978-4325 Diterbitkan oleh : Politeknik Kesehatan Jakarta I Kementerian Kesehatan RI HEALTH QUALITY Jurnal Kesehatan ‘Volume 2, Nomor 3, Nopember 2011 ISSN 1978-4325, haan. Tet empat Kall tam 2 tan ema nasa has pension dan kajan anal bidang sebap bulan Wei dan Noperber -Penanggung JawablPemimpin Umum ‘Ani Nuaen, Kp. Kes Wakil Pemimpin Umum ‘Way Wag, 3Kp, MKep.Sp Kom Pomimpln Redaks Ns Tarot, SKep, Me. Design Graphs ‘Adela Th. M, Som ‘Anggota Redsksi rs Taufquractman, MLPA Heri Nun, SK, MA, Dra. Asma MKes Emy Rint SK. MK, i. ti Nursyan aoc, ira Bestar Prof ra Ely Nuachman, S Kp, MAgp Se, DSN RN (Ketua APN!) PotD. Nastin Kain, MPH (Perio Redasi Jamal Keamas FAM U) 1 Adan Bacar, MPH, OSC (Kua Pusat Kaan Admin Ketiatan Kes FAM Ui) Sekretaris Redksl = Pureko ‘Alamat Reda: Ju Hath Gully Patink Kassin Kements Jat 4 Wiayusuma Paya No 47 Cunt art okra Selatan 12830, “op, 021 7560905 Fo 27508838 Era jumates pot @yahon cold HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 4 JAKARTA TAHUN 2011 “Sit Aminah W., ‘Siti Rahmadani, ‘Munadhiron ABSTRAK Status Kesehatan sangat berkontibus! pada rendahnya prestas belajar. Banyak wants ‘mengalam keldskrvamanan fist selama beberapa han sebelum peioge mensiuas!catang {ang dseout dengan gremonsrva! syndrome. ‘Sebaryak 60% warita dengan premenstus ‘jrcrome melaponan berhurangrya prosukiviss belarfbckera selama cektar | minggu por ‘Ulan aka! genta promenstuos (Wolbrich,o al, 2007). ‘Tojan penetian:Gketauinye hubungan arava status gol sebagai variable dominan dengan {ejadian premenstrual synome dl MAN 4 Jakarta tahun 201 \Vaiabel Bependen yang dei adalah premenstual syndrome dan variable Independon adalah ats gl eevta vanable Wary adalah ula menarche, lamanya menstrual, skius mensiusa Suku bongsa, sess, don anemia, iMotoce penelion menggunaran rarcangan kohort dan diaksanakan di MAN 4 Jokara pada Duan unt 201%, Sompel adalah siswa pur MAN 4 Joka. Ketona Iku: berseda meniad Fesponden dan mengkut peneltansarpal solesa Keer esis: swa uel yang mark! penyeki hrorls seperti jatung, asm, kanker, cl. Bcorsompel berdasrian Lameshow adalah sebanyak 153 orang. Unuk menghindar drop out fesponden, mia terest etanbah 10% sehingps jumiahsarnel menjal 16 orang. ongambion dala dlakan sacara langsung dengan menggurekan Kuesioner sich penelt ‘nats data cliakukan seca univaria,bivarat, can mutant. Fast penltan didapatan sews puts yang mergalam promonctral syndrome adalah sebeear Deco. esl anata bivarat Sdapatian adanya Pubungan Yarg bermakna sara StaUs 92) ‘engan Kejadian premensival syndrome. Usia monarcne dan tighatsiess juga. mem hbungan yang bermatna dengan hojadian premenstiual syrome. Hast analsis mutvaria ‘menunkiian ferdapet hubongen bak secarastatstk maupun prs arara status gi dengan ‘mengonrol varsble menarche dengon premensinual syndrome. Usia menarche = 12 tahun Derpetuang 6 kal lebih bosar untuk ead premensinualsydome. Kenimpolar = sia menarche yang ted fen cepat dan stress nao! memiki Kontibus {emadep kejadan prementtal smefome.Sarar= pongutran satus gt seta © bulan sekal 1 UKS. penjuunan untuk antsipasltejadnya premenstrual syndrome dengan mengaarkan leknkrlaheael dan pomberan snalgeth regan toradap siew! dengan menarche capat dan Ungkat siress Brag. ABSTRACT Heath stats hee high conirbution on leaning achiovement of students. Many Women feel Uncomforabieforfow days bolore get er prod, at scaled premensinval sycrome. Abcut 180% of women wth premenstrual syndrome repor that thay have less product of earning! Working about one week every man because of premenstrual syndrome (Halbeich, et ‘av2007). FResearch purposes : knoning the relationship betwoon rutitonal statue as the dominant orblo wih the incidence of premenstnual syndrome i MAN & Jakarta 2011. Dependent Votoblo is promenatual eyedrome and independent varable is ruttonal status and ns confounding variables are age of menarche, Jong of period, menstrual cycle, nation, sess, and nema. proach wae perormad at MAN 4 Jakarta on June 2011. The samples are female Sodan a MAN 4 Jakarta, Incsen ertaria ready tobe respondent unl he end of research. [Excision cera: ema students wih cron diseases tke cancer, heart sense lc. ‘Th sample based on The Lameshow are 168 female studs. Instrument has been apped dect. Univariate, bivaale, and mulivaite analysis en applied. {Tho reauta. ef fis roreorch wae found that 28.65% fomalo students have premenstrual Syndrome. Bivariate analyte test shows that nutitonal status has sgrifeantcorelaonl wit) Dremensina! syndiome. Age of menarche rd sess have sigfeant corelational wi remenstval syndrome oo. Mula arayss resul shows thal nultonal status have the orelaton wit premensinal symdrome by slalitcal or practice with age of menarche and ‘Stoct ‘ae con! varibl. Premenatal sérome is oscur 6 mes bigger on students with age ‘of menarche undor 12 years ed Conclusion: The younger age of menarche and high tess give conbutlon on premenstrual ‘Smurome induence. Suggeston * nutlens! slatss measuremant every 6 months, health ‘education by teach rolavation lectvique and glve analgeic madine to femal students thal fave premenstrual syndrome especialy Ye female students wih younger age of menarche and igh sess, PENDAHULUAN, dalam 12 bulan terakhir. Dilaporkan 27% dari partsipan_mengalami Banyak anita __mengalami-— premenstrual dysphoric disorder, ketidaknyamanan fisik selama 14% sering tidak masuk kelas dan eberapa hari sebelum periode «15% tidak bisa _mengikuti_ujian menstruasidatang, Hal ini karena_——beratnya——_gejala Khususnya sering terjad) pada awal premenstrual syndrome yang masa dewasa, Gejala-gejala dari dialami (Tenkir of a/,2002) ‘gangguan menstruasi _mulai dari asa tidak nyaman pada daerh _Beberapa faktor yang meningkatkan perut_ —sampal_—smasalah_—risikotefadinya__ premenstrual ketidakstabilan emosl, kondisi ini syndrome, yaitu pada wanita yang yang dikenal dengan ‘premenstrual pean melahirkan, status, ‘syndrome (Dickerson ot a., 2003). perkawinan, usia, stres (stres dapat momperborat gangguan Dampak dari premenstrual premenstrual syndrome), diet, syndrome —_tethadap —keglatan—_—kekurangan zat-za gizi, kurang olah ‘akademik siswa adalah penurunan raga dan aklvitas fisik (Freeman, kosentrasi bolajar, —peningkatan 2007), absensi kehadiran ‘di kelas sorta penurunan aktivitas di kampus. -Di__Indonesia HHasilsurvel terhadap 242 pelajar di premenstrual syndrome pada siswe imma University, Ethiopia, rataraia SMA di Surabaya adaloh 39,2% sia responden 20 tahun, sebesar _-mengalami gejala berat dan 60,8% '90,6% partisipan —mengalami_-—- mengalami gejala ringan (Chvistiany, premenstrual syndrome, paling 2006). Gojala-gojala_gangguan sedikit mengalami sats gejala dari menstruasi ini mulai dari rasa tidak sekian banyak gejala premenstrual nyaman pada daerah perut sampai syndrome selama sikivs mensiruas! _-masalah —ketidakstabilan eros 6 ‘Studi pondahuluan oleh penelii yang dilakukan pada tanggel 15 ‘April 2011 tethadap 30 responden siswa puri MAN 4 Jakarta dengan menggunakan kuesioner didapatkan 20% siswa _putri_mengalami premenstrual syndrome. Karena tingginya ——angka—_kejadian ‘premenstrual syndrome di MAN 4 Jakarta maka’ tujuan penelitian adalah diketahuinya —hubungan antara status gizi sebagai variabol dominan dengan _kejadian ‘premenstrual syndrome di MAN 4 ‘Jakarta tahun 2011 METODE Jonis peneliian ini _morupakan survel analitk dengan menggunakan rancangan_kohort. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei — Juni 2011 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putri MAN 4 Jakarta, ‘Sampel penelitan adalah siswa putt MAN 4 Jakarta yang memenuhi kaiteria inklusiyaitu bersedia, menjadi responden dan_mengikut) penelltian sampal selesal. Adapun keiteria oksklusi adalah siswa puts yang _-memilki penyakit kronis ‘seperti jantung, asma, kanker, dl. ‘Saat kegitan penelitian dlakukan, siswa kolas XII sudah tidak ada dan siswa kelas X telah libur semester sehingga yang diteliti adalah siswa putt Kelas XI. Untuk menentukan besar sampel dalam peneliian ini dipergunakan —rumus—-menurut Lemeshow (1997) dengan menggunakan data penelitian dari Desteur et a! (1999) tentang Biological, Social, and Behavioral Factors. Associated — with Premenstrual Syndrome in Virginia, ‘maka besar sampel adalah 153 ‘orang. Untuk mengantisipasi drop ‘out responden maka jumlah sampel sitambah 10% menjadi 168 orang, Pengolahan data melalui tahap ppengkodean, pengeditan, ppemrosesan dan pembersihan data Data dianalisis secara komputerisasi ‘dengan menggunakan Stata secara ‘univarat, bivariat dan multvariat HASIL ‘Sampel_peneliian yang diambil adalah siswa putt MAN 4 Jakarta elas XI yang jumlah selurunnya 171 orang. sehingga seluruhaya ijadikan——sampel.— Pada ppelaksanaan peneliian tidak semua ‘siswa Kelas XI dapat memberikan data penelitian. Calon responden tidak “menjadi sampel__peneitian kkarena takut atau tidak bersedia iperiksa Hb dan ada juga yang tidak hadir Karena sakit. Pada ‘akhinya besar sampel_penelitan ‘adalah 164 siswa put Dalam pengambilan data penelitian varibel terkat —yaitu kejadian promensirual syndrome yang pada pperencanaan diambil setelah 28 — ‘35 hari dari data variabel bebas tidak dapat sesuai rencana, Data variabel terikat yaitu Premenstrual ‘Syndrome diambil 1 minggu setelan vvariabel bebas. 41. Analisis Univariat See tae Fre Wee aoe ‘e 7 Tae mis) a Tear sega wens sis ee, sacar, a, ayers) spe Studi ini mendapatkan siswa_putr MAN 4 Jakarta yang mengalami ‘premenstrual syndrome ada 28.66%, Distribusi _karakteristik Fesponden dengan status gizi yang tidak normal (under weght, over weghtataypun obesitas) adalah 29,27 %, Usia menarche < 12 tahun (copat) ‘didapatkan 32.32%. Untuk Varlabel lama menstruasi siswa put dengan lama menstruasi >8 hari (menorhagia) ada 24,39%. Sementara siklus menstruasi < 21 hari atau > 36 hai ada 18,90 %. Siswa_putri MAN 4 Jakarta lebih banyak berasal dari suku JawarSunda yaitu ada 62,80%. Distbusifrekuensi_responden berdasarkan —tingkat stress 12 tahun yaitu 19,82 %. Dari uj statstk — didapatkan hhubungan yang bermakna ( P. 0,000; C 1 = 1,49 — 3,81). Remaja dengan usia menarche < 12 tahun mempunyai_peluang untuk terjadi premenstrual syndrome 2.3 kali lebih besar dibandingkan dengan remaja dengan usia menarche > 12 tahun, Hasil penoltian juga menunjukkan bahwa terjadinya premenstrual “syndrome tidak jaun berbeda pada kelompok siswa put dengan lama menstruasi > 8 hari dan menstruasi <8 han yaitu 30 %: 28,23 %. Dari Uj. statistik didepatkan tidak ada hubungan antara lama_menstruasi dengan kejedian premenstrual syndrome (P= 083). Remaja dengan mensiruasi| <8 har ‘mempunyai peluang 1,1. kall untuk terjad premenstrual’ syndrome dibandingkan —remaja—-yang ‘menstruasi> 8 hari. Begitu juga pada variabel siklus ‘menstruas! dan variabel_suku bangsa dengan ——_kejadian premenstrual syndrome antara siklus > 21 hart atau < 96 hori ibandingkan dengan yang_sikus menstrvasinya 21 - 35 hari juga fantara suku Jawa dan Non Jawa ‘mompunyai perbedaan—jumiah persentase kurang dari 10% yaitu masing-masing 25,81:29,32 % dan 31,1% : 27.1%. Kedua tal ini tidak bermakna, Premenstrual syndrome lebih banyak terjadi pada kelompok siswa puri dengan stress tinggi yaitu 37,80 % dibandingkan dengan yang sires rondah yaitu 19,51 %, Dari uj statistik didapatkan hubungan yang bermakna (P= 0,01; Cl = 1,15 — 3,26). Uji statistik "mendapatkan bahwa remaja_ yang mengalami stress. tinggi berisiko -menderta premenstrual syndrome 1,9 kali Jobin bosar dibandingkan “dengan remaja yang stress rendah, Has penelitian ini_mendapatkan terjadinya. premenstrual syndrome tidak jauh berbeda pada kelompok siswa put yang anemia. yaitu 27,03 % dibandingkan dengan yang tidak anemia yailu 32,08 %. Dari uj slatistik tidak terihat ada hubungan bermakna, ‘Tabel 3. Hasil Analisis Hubungan Karakteristik Responden dengan ‘Status Gizi (n=164) Sas 7 we Toy pe Sie pfs |2 fam] a] om fe finan a neey_[229 fre inna Se fe be | ae | oes an] a. Arorape [2 00 te Tropa fe be om ite fan ath | a fs fo [sam joss ete tidak jauh berbeda antara suka ot 6) Jawa. ataupun non Jawa yaitu 32,79%: 27,18%. Tidak ditemikan eae 120) (4 adanya hubungan antara suku bangsa dan status giz. =e Begitu juga variabel stress dan Biveom iz fs [ranean |e] 4 Radar HD tidak mempunyai a Gefen 30 hubungan yang signifkan terhadap Sen fts00 fre satus gi2i romaja. Prevalonsi status a I gizi tidak normal pada remaja ort fe [ez] ass [am] a3. dengan stress tinggi dan anemia Tenwene (729 e209 ¥@ —Imempunyaijumlah ‘tidak’ jauh 200 |r berbeda yaitu 32.9%: 27.9%. Provalensi status gizi tidok normal 3. Analisis Multivariat lebih banyak terjaci pada siswa putt MAN 4° Jakarta dengan usia ‘abel 4. Analisis Binomial Regrest menarche < 12 tahun yaity 37.73% Hubungan Status Gizi dengan Usia. menarche <" 12 tahun Premenstrual Syndrome dengan mempunyai peluang 1.4 _ kali Mengontrol Variabel Luar mengalami status gizi tidak normal ddibandingkan dengan menarche lambat. Namun uj statistik tidak ‘menunjukkan hubungan bermakna, Prevalensi status gi tidak normal lebih banyak terjadi pada siswa put dengan lama menstuasi < 8 hari yaitu 30,65 % dibandingkan dengan lama menstruasi 28 hari sebesar 25 %. Tidak — ditemukanadanya hhubungan —bermakna—antara= Su Jamanya menstruasi dengan status fon tie coe giz. Sy So Prevalensi status gizi tidak normal = “paises ea ss yaa lebih banyak terjadi pada siswa pull = ah dengan sikius mensiruasi yang gq St "tt Normal yotu 53,004 deenceas 5 samen Snoan thie miu yong Soak Seg Stine normal ya 20% ois ote menstruasi yang normal_memiiki peluang 2,5. kali untuk teradinya Model 1 dibangun untuk melat ‘status gizi tidak normal, Hal ini variabel bebas (status giz!) dengan bbermakna secara statistik. variabelterikat__ (premenstrual Prevalensi status gizi tidak normal syndrome). Hasil_——analisis pada siswa putii MAN 4 Jakarta menunjukkan terdapat hubungan bik secara statistik maupun praktis 120 antara— status gizi dengan premenstrual syndrome. Remaja mempunyai status giz! tdak normal mempunyai risiko 6,1. kali lebih besar untuk mengalami premenstrual syndrome ibandingkan —remaja_-yang mempunyal status gizi_ normal Status gizi_mempunyai_ kontribust sobosar 12% untuk terjadi premenstrual syndrome. Mode! 2 dibangun untuk melinat variabel status gizi dengan variabel Premenstrual syndrome dengan mengikutsertakan variabel menarche. Hasil_—_analisis. menunjukken terdapat _hubungan balk secara statistik maupun paraktis. antara status gli dengan ‘mengonvol_variabel menarche dengan premenstrual syndrome. Hasil —analisis— menunjukkan ‘menarche kurang dari 12. tahun ‘mempunyai.peluang 6 kali lebih besar untuk terjadi_ premenstrual ‘syndrome —ditandingkan dengan menarche >12 tahun, Model ini ‘mempunyai Kontibusi sebesar 17 % Untuk tejadi premenstrual syndrome Model 3 cibangun untuk metihat hubungan status giz dengan Premenstrual syndrome dengan mengkutsertakan variabel stress. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan secara statistik maupun praktis antara status gizi dengan mengontrol variabel stress dengan premenstrual syndrome. Hasil ‘nalisis meneunjukkan stress_yang tingi mempunyal peluang 6,6 kal lebinbesar untuk —terjadi premenstrual syndrome dibandingkan dengan stress yang rendah, Model ini mempunyal kontribusi sebesar 15% untuk terjai ppremenstual syndrome. Model 4 dibangun untuk melihat variabel status gizi dengan variabel Premenstrual syndrome dengan ‘mengikutsertakan variabel ‘menarche dan_ stress Hasil analisis ‘menunjukkan terdapathubungan ‘secara statistik maupun —praktis antara status gizi_ dengan ‘mengontol variabel menarche dan stress dengan premenstrual syndrome. Model ini mempunyai kontribusi sebesar 19% untuk terjac promenstual syndrome. Berdasarkan dari hasil pemodelan diatas maka model yang paling baik ‘adalah model_yang paling pparsimoni, artinya variabel yang ‘masuk dalam model sebaiknya yang ‘edit jumlahnya,namun cukup baik untuk dapat _menjelaskan faktor- faktor penting yang berhubungan dengan variabel tenkat. Selain it dengan melihat — kebermaknaan secara prakiis dan nilai R dan ebormaknaan socara statistik. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka penelii memilih model 2. PEMBAHASAN, 4. Univariat Studi ini mendapatkan siswa put MAN 4 Jakarta yang_mengalami ‘premenstrual syndrome sebesar 28,6%. Prevalensi ini lebih. tinggi kejadiannya dibandingkan dengan kejadian premenstrual syndrome di Indonesia yang besarnya 23 ~ 24%, ‘Angka kejadian yang relat tinggl in! arena peneiitian cilakukan di Jakarta, kota metropolitan yang aa merupakan ibu kota suatu negara Kehidupan kota metropolitan ‘merupakan tantangan bagi anak ssekolah, khususnya siswa put dar MAN 4 Jakarta, mereka mempunyai stressor kehidupan yang lebih bbosar. Hal ini dapat dihat dari distribusi responden _berdasarkan ‘tress, masing-masing balk yang ‘stress tinggi maupun sires rendahy ddidapatkan proporsi 50%. Kondisi premenstrual syndrome yang Felative tinggi untuk Indonesia di MAN 4 Jakarta ini, borisiko memi sualupermasalahan —_sendi khususnya dalam kegiatan belajar mengajar. Berbeda dengan siswa putti yang seat, bagi siswa yang menderita premenstrual. syndrome luntuk dapat hadir dan konsentrasi menghadapi pembelajaran ‘membutuhkan upaya yang keras. 2. Bivarlat dan Muttivariat Hasil_penelitian ini mendapatkan premenstrual syndrome lebih banyak terjadi pada kelompok siswa pur dengan status gizi yang tidak normal (obesitas, over weight atau under weight)" yaitu 56,25. % dibangingkan dengan. yang. status sizi normal yaitu 17,24 %. Dari uj ‘statistik didapatkan hubungan yang bermakna (P = 0,00; C 1 = 2,04 — 5.22), Hasil analisis menggambarkan bahwa pada siswa putri MAN 4 Jakarta dengan status ‘zi yang tidak normal mempunyai kemungkinan mengalar premenstrual syndrome 3.3. kali lebin besar dibandingkan dengan siewa put yang status gii normal Menurut Dickerson et.al (2003) bbahwa pada wanita obesitas terjadi ppeningkatan kadar serotonin Ketidaknocmalan serotonin dalam ‘neurotransmitter berhubungan ‘dengan dopresi, marah dan mudah tersinggung. Hasil penelitian ini mendapatkan promensirual syndrome abih banyak torjadi pada kelompok siswa uti dengan usia menarche cepat (© 12. tahun) yaitu 47.17% dibandingkan dengan yang usla ‘menarche lambat (= 12 tahun) yaitu 19,82%. Dari ji statistk didapatkan hhubungan yang bermakna (P = 0,00; C1 = 1,49 ~ 3,81). Uj bivariabel ini menggambarkanbahwa _ remaja dengan menarche cepat berisiko 2.3, kali lebih besar untuk ~menderita, premenstrual ‘syndrome dibandingkan dengan yang menarche lambat. Hasil penelian Ini tidak jauh berbeda dengan ppenelitan Zaitun (2008) tentang Prestasi Belajar pada Siswa yang ‘Mengalami Premenstrual Syndrome di SMA Muhammadiyah Cirobon, juga mendapatkan bahwa usia ‘menarche cepat 43,7 % menderita, premenstrual syndrome. Pada siswa putri yang menarche cepat kematangan sistem reproduksi bolum sompurna-namun sudah berfungsi —sehingga_—_memicu munculnya. premenstrual syndrome yang disebabkan Karena _masalah keseimbangan hormonal. Merujuk penelitian Tenkir et all (2002) bahwa ojala premenstrual syndrome dapat ditilangkan dengan pemberian ontrasepsi oral, yang berart memberian asupan hormon. Hasi ‘analisis mutivariabel — ditemukan bahwa menarche cepat memberikan kontribusi sebesar 17% terhadap kejadian premesstrual syndrome. a2 Hasil_ peneliian in mendapatkan Aesjadinya premenstrual syndrome tidak jauh berbeda pada kelompok responden dengan menorrhagia yaltu sebesar 30% dibandingkan dengan yang tidak menorthagia yaitu sebesar 28,23 %. Dari uj Statistik cidapatkan tidak ada ubungan bermakna antara lama ‘menstruasi dengan —kejadian Premenstual syndrome juga terhadap status gizi (P> 0,05). Hasil ini tidak sesual_ dengan pendapat ‘Kaur et.al (2006) dan Al-Sharbatti et.al (2000) yang menyatakan bbahwa terdapat’hubungan antara lama menstruasi dengan status gizi, kehilangan darah yang banyak pada ‘saat menstruasi akan meningkatkan kejadian anemia. Besamya jumlah zal esi yang hilang pada saat menstruasi tergantung pada banyaknya jumlah darah yang keluar setiap periode mestruasi Pada penelitian ini ditemukan bahwa lama siklus menstruasi berpengaruh terhadap status gizi amun tidak —-mempengaruhi premenstrual syndrome. Faktor lain yong menyebabkan —terjadi kurangnya status gizt pada remaja adalah penyerapan zat besi dan Penyakit' infeksi namun dalam ppeneliian ini tidak ditt, Hasil_peneliian ini -mendapatkan kejadian premenstrual syndrome tidak jauh berbeda pada kelompok siswa putri Suku Non Jawa dengan ‘suku Jawa yaitu 31,15 % yaitu 27.18 %. Menurut Dunkley eta! (2001) social budaya, dan tempat tinggal dimanakebiasaan— makan seseorang dalam keluarga akan ‘menentukkan perlakumakan juga berpengaruh terhadap status giz ‘Masita (2007) dalam penelitian yang dilakukan di Purworejo menemukan bbahwa makanan remaja sehar-hari ‘sesual_ dengan pola makan yang ‘ada di lingkungannya. Remaja biasanya malas untuk sarapan pagi dan persepsi tidak harus ‘mengkonsumsi lauk hewani, mereka seliap hari cukup_mengkonsumsi fahu, tempe dan sayuran. Namun arena peletian ini dilokukan di metropolitan dengan budaya yang berbeda melebur jadi salu maka kebiasaan pola makan berdasarkan suku—bangsasudah banyak berubah. Sehingga hasil_analisis bivariabel dalam penelian ini tidak terihat adanya hubungan yang bermakna antara suk bangsa dengan kejadian premenstrual ‘syndrome maupun terhadap status iz. Hasil_peneliian ini _mendapatkan premenstrual syndrome lebih ‘banyak terjadi pada kelompok siswa uti dengan Stres Tinggi yaitu 37,80% dibandingkan dengan yang ‘Stres Rendah yaitu 19.51%. Dan wy Slatistk didapatkan hubungan yang bermakna (P= 0,01; C1= 4,15 — 326), namun stress. tidak berhubungan dengan status giz Dari ujibivariabel didapatkan bahwa bahwa siswa put yang mengalami Stress ting) berisko-menderita Premenstrual Syndrome 1,9. kali lebih besar_dibandingkan dengan yang stress rendah. Dalam analisis ‘multivariabel terhat bahwa kejadian hubungan status gizi dengan premenstrual syndrome setelah dimasukan variabel stress beral maka risikonya meningkat menjadi 6.1 kali, Stress berat_ mempunyai ontribusi sebesar 15% terhadap 13 kejadian premenstrual syndrome. Hal ini sesual dengan penelitian yang. dilakukan Zaitun (2008) tentang Prestasi Belajar pada Siswa yang Mengalami Premenstrual Syndrome di Cirebon didapatkan terdapat hubungan yang bermakna antara stress erat dengan premenstrual syndrome, juga mendapatkan sebanyak | 71,8% siswa putri yang menderita premenstrual syndrome dari mereka yang stress tinggi. Menurut Beck et.al (1990) menyatakan bahwa peranan stress pada wanita dengan premenstrual syndrome adalah memperberat_gejala_premenstrual ‘syndrome yang berdampak pada perubahan suasana hati dan gejala isk Suess juga akan mempengaruhi neurotransmitter ‘soperti serotonin, berkaitan dengan peningkatan sensiivtas terhadap progesterone pada wwanita dengan ‘serotonin (Dickerson, ef al.2003) KESIMPULAN 41. Kejadian premenstrual syndrome pada siswa puti di MAN 4 ddakarta sebesar 28,6%. 2. Status gjzi, usia menarche dan stress mempunyaihubungan yang signifkan —torhadap kejacian premenstrual syndrome. Varlabel__—_siklus menstuasi berhubungan signifikan terhadap status gizi 3. Hubungan status. gizi dengan premenstrual syndrome setelah likontrol oleh lain didapatkan bahwa _remaja dengan stress erat dan menarche cepat mempunyai ristko 6 kali terjadinya Premenstrual ‘syndrome. Menarche yang cepat ddan stress tinggi_mempunyai kontribusi masing-masing sebesar 17% : 15% terhadap terjadinya premenstrual syndrome. SARAN 1. Minimal setiap 6 bulan sekali dilakukan pengukuran status gi2i di bagian UKS. Bekerjasama ‘dengan pihak puskesmas untuk menindaklanjutl status gizi tidak normal 2. Memberikan penyuluhan kepada iswi dengan menarche cepat

You might also like