Bedah - Mini Notes

You might also like

You are on page 1of 204
iy . PA les j pe é Tv Po: = Left kidney Fo A= a4 - j “f . 7 - Y p - DAFTAR IsI |. Basic Surgicef Skill 1 | Vi. Bedah Anak I, Advangefrauma Life Support 13 1. Stenosis Pilorik Hipertrofik 110 [il Advangy ee ree HL, Be Sarat 2. Atresia Usus Halus WW ‘fonsep Dasar 2 3. Invaginasi 113 2. Trauma Kapitis ; 29 4. Omfalokel 114 3. Trauma Medulla Spinalis 37 5. Gastroskisis 14 4, Hidrosefalus 42 6. Hirschprung Disease 5. Spina Bifida 44 7. Malformasi Anorektal 6. Tumor Otak 46 | Vil. Bedah Plastik IV. Bedah Thoraks & Vaskuler 1, Dasar Bedah Plastik 1. Trauma Thoraks 49 2. Trauma Termal 2. Trauma Arteri 55 3. Bibir Sumbing 3. Penyakit Sumbatan Arten 57 4, Trauma Wajah 4. Tromboangitis Obliterans 58 5, Kelainan pada kulit 5. Ulkus Diabetik 59 6. Hipospadia 6. Varises Vena Tungkai 60 ‘ombosis Vena Dalam 64 _ | Bedah Digestit 1. Gawat Abdomen 68 2. Peritonitis 7 3. Ileus Obstruktif 72 5. Kfiptorkismus 4. Trauma Abdomen 73 6. Torsio Testis 1 5. Akalasia Esofagus 77 7. Orkitis 1 6. Tukak Peplik & Duodenum 78 8. BPH 7. Pankreatitis Akut 81 9. Batu Saluran Kemih | 8. Pankreatitis Kronik 83 10. Trauma Ginjal 9.Kolelithiasis = | 84 11. Trauma Uretra 10. Kolesistitis akut | 86 12. Striktur Uretra 11. Appendisitis akut 87 | IX. Bedah Onkologi ee! ‘| 12. Chron's Disease 92 1. Keganasan Payudard « 13, Kolifis uiseratit 92 | _2.KeganasanTiroid | 14. Karsinoma Kéjorekial ~=—-«94._[X. Bedah Orfopedi £15. Hemia 499 | 1. Fraktur 6 105| 2. Osteomielitis “3, Tumor Tulang Medical Mini Notes Production 2015. eS SOT wv Ur ad - ~ar & se Medical Mini Notes - Surgery Edition Hemostat / Klem J ‘Dikenal 2 macam yaitu: ® Bergigi (Secher): untuk memegang kulit dengan kuat © Tidak Bergigi (Pean): untuk menghentikan perdarahen Keduanya dapat berbentuk lurus atau bengkok CO 40 Cara membuka klem Tangan kanan : © Jari tidak boleh masuk lebih dari satu phalanges © Gerakan pembuka merupakan gerakan yang berlawanan dari iby jar dan jari tengah Tangan kiri : Jari tidak dimasukkan ke dalam lubang pegangen ® Gerakan pembuka merupakan gerakan yang berlawanan dari iby jari dan jari manis = — Pinset harus dipakai dengan prinsip memegang sumpil, dimana pinset dipegang dengan jari telunjuk dan iby jar ~ Selama_melakukan_pembegdchan sebaiknya pinset tidak dilepas. Medical Mini Notes - Surgery Edition 2 r = Blasakanlah menyimpan pinset di tangan kiri dengan menjepitnya menggunakan jar manis dan kelingking, sehingga ibu jari, telunjuk, dan jari tengah bebas bekerja. ra me ang pinset benar: Cara menyimpan pinset di tangan kit: Needle Holder el femasangan jarum pada needle Ho Cara Menggunakan Needle Holder: - Jarum TIDAK BOLEH DIPEGANG DENGAN JARI - Jarum dipegang pada sepertiga pangkal kurang lebih 1-2 mm dari ujung needle holder - Posisi needie holder dapat berada dalam : o Pronasi pada wakty menusuk dan mengambil jarum o Mid position pada waktu pengambilan jarum siap pakai o Supinasi tidak dianjurkan dipakai untuk pengambilan jarum Cara memutar i jarum dari posisi forehand ke backhand: = Pinset diletakkan di tangan kiri dan needle holder di tangan kanan Putar tangan kiri ke arah supinasi dan tangan kanan ke arah pronasi dan cara sebaliknya jika ingin memutar jarum dari posisi backhand ke forehand. Pergerakan jni merupakan gerakan pergelangan tangan tanpa mengikutsertakan siku Medical Mini Notes - Surgery Edition ia Bisturi / Scalpel “ Scalpel: O Dipegang seperti memegang pisau dapur O Tekanan joi telunjuk merupakan penentu kedalaman insisi IO Jari telunjuk dan ibu jari tangan yang 5 lainnya dapat dipakai untuk fiksasi kulit Cora memegang Scalpel IO Pisau lebih mengarah ke horizontal karena bagian yang menyayat adalah perut pisau Bisturi; OO Dipegang seperti memegang pena i Pisau mengarah ke vertikal karena yang menyayat adalah ujung pisau O Kelingking tangan yang sama merupakan alat fiksasi Gunting Jenis Gunting: 0 Gunting Mayo oF ==. O Gunting Metzenbaum =< 0 Gunting Runcing on O Gunting Balutan Medical Mini Notes - Surgery Edition 4 i Benar Salah - Jari tidak boleh masuk lebih dari satu phalanx saat memegang gunting - Pada saat memoteng benang dengan memakai gunting, gunting harus dimiringkan sedemikian rupa sehingga dapat terihat panjang benang yang ditinggal - Apabila menggunakan gunting yang benckok, maka posisi harus |__ sedemikian rupa sehingga ujungnya tetap dilihat Retractor Jenis-jenis jarum: _ * Jarum Traumatic: =memiliki mata — untuk Fr oN memasukkan benang di bagian ujung tumpulnya Ld } sehingga benang dapat diganti. Jarum dapat q ie, digunakan berulang kali. e Jarum atraumatik: jarum yang tidak memiliki mata sehingga ujung jorumnya langsung berhubungan At dengan benang dan memiliki ukuran penampang | yang same. Menghasilkan lubang tusukan yang lebih halus. Hanya digunakansekali saja. Medical Mini Notes - Surgery Edition 5 Benang Jahit Menurut kemampuen tubuh untuk menyerap, benang dibagi menjadi: 1. Benang yang terserap (absorbable) terbuat dari bahan yang umumnya tidak menimbulkan reaksi jaringan karena bukan bahan biologis © Alami: + Plain cat gut + muri tanpa campuran, cepat diserap tubuh (1 minggu) | + Chromic cat gut + bercompur asam kromat, diserap tubuh | lebih lama (kira-kira 2-3 minggu) | © Sintetis: Vyeril, Monocryl |2. Benang yang tidak terserap oleh tubuh{non absorbable) © Biologis: Sik / Sutera Le Sintetis: Mersilen, Prolene, Ethilon. | Leher 4.0 hingga 5.0 | 2.0 hingga 3.0 2.0 hingga 4.0 I Eksiremitas 2.0 hingga 4.0 3.0 hingga 5. |__ Tangan dan Kaki 3.0 hingga 5.0 4.0 hingga 5.0 L Telapak Kaki 2.0 hingga 4.0 2.0 hingga 4.0 | Pada penjahitan dalam digunakan jenis benang absorbable : Johitan Simpul Tunggal (simple interupted suture). Jorum masuk ke dalam kulit yang membentuk sudut yang melewati dermis | dalam pada fitik yang selanjutnya keluar ke titik berlainan. Setiap jahitan terputus disimpul sendin-sendiri, El i Medical Mini Notes - Surgery Edition ua gr Umumnya jahitan satu-satu ini dianggap teknik yang aman, karena kegagalan satu jahitan tidak mempengaruhi seluruh jahitan. Keuntungan luka jahitan ini adalah bila terjadi infeksi, cukup dibuka johitan di tempat yang terinfeksi saja. Jahitan Jelujur (continuous suture} 7 pepe J . Hasil Akhir Digunakan satu benang untuk seluvh panjong luka sehingga pengerjaannya lebih cepat. Namun bila ada benang yang putus, seluruh panjang luka dapat terkuak, can bila terjadi infeksi, luka akan mengalami dehisensi. Jghitan Matras Jahitan matras digunakan bila diperiukan pertautan tepi luka yang tepat yang tidak dapat dicapai dengan jahitan satu-satu biasa, Keuntungan jahitan ini adalah luka tertutup rapat sampai ke dasar luka sehingga terjadinya rongga dalam luka dapat dihindari, O_Matras vertikal 8 i Medical Mini Notes - Surgery Edition 0 Matras horizontal A Jahifan Subkutikuler Jaohitan subkutikuler adalah jahiten jelujur yang dibuat pada jaringan lemak tepat di bawah dermis. Keuntungan jahitan subkutikuier ; Benang jahit tidak terlihat sehingga jahitan tampak lebih rapi (segi kosmetik) Kerugian jahitan subkutikuler : Jahitan tampak lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama Medical Mini Notes - Surgery Edition Teknik Jahitan Dalam (Deep Suturing) Jahitan dalam dilakukan jika rebekan jaringan mencapai fascia. Faktor penting dalam menentukan scat pencabutan jahitan adalah tegangan pada tepi luka bedah, 5 Medical Mini Notes - Surgery Edition Tabel: Waktu Melepas Jahitan'* Lah Kulit kepala Wajah Telinga Dada 8-10 hari Dinding perut: Sayatan lintang 7-9 hari Sayatan vertikal 9-11 hari Punggung 12-14 hari Lengan / tungkai 8-10 hari Tongan 8-10 hari Ujung jari 10-12 har Kaki 12-14 har PERAWATAN LUKA !5 Penilaian © Nilai ukuran dan kedalaman Iuka Luka Keadaan jaringan luka (apakah nekrotik / nonvital) Apakah telah terbentuk jaringan granulasi; terdapat eksudasi atau dengan disertai kolonisasi bakteri Perhatikan tepi dan kulit di sekitar Iuka (warna, kelembapan, kelenturan) Debridemen |Merupakan usaha menghilangkan jafingan mati dan jaringan yang terkontaminasi dengan mempertahankan secara maksimal struktur anatomi yang penting. Debridemen bedah dilakukan dengan menggunekan skalpel, gunting, kuret, atau instrumen lain disertai itigasi untuk membuang jatingan nekrotik dari luka. Tujuannya adalah untuk mengeksisi luka sampai mencapai jaringan yang normal dan vaskularisasinya baik. Medical Mini Notes - Surgery Edition | Pengendalian * | Infeksi | Secara umum , luka yang ditangani dengan baik dan lebih | awal tidak memerlukan terapi antibiotik. Inspeksi dilakukan | pada hari ke-2 sampai ke-3 dengan tujuan melihat apakah | diperlukan pemberian antibiotik jika terdapat tanda infeksi. Abses harus dibuka agar bakteri, jaringan nekrotik, dan toksin dapat dikelyarkan. Pengelolaan eksudat secara langsung dilokukan dengan balut tekan disertai dressing yang memiliki daya serap tinggi atou dengan sistem perawatan |uka bertekanan |negatif, atau dengan mencuci dan irigasi Iuka dengan menggunakan NaCl 0,9% atau air steril. Dressing merupakan material penutup luka untuk mendukung penyembyhan Iuka. Tujuan membalut luka dalah menciptakan lingkungan yang ideal, yaitu lembap bagi proses penyembuhan Iuka, menyerap eksudat, melindungi Iuka dari bakteri, debridemen, mengurangi udem, mengeliminasi death space, melindungi luka dari trauma & robekan lebih lanjut, menjaga kehangatan luka, dan memberi tekanan yang dapat membantu hemostasis serta mencegah pembentukan parut yang buruk. Beberapa bahan yang dipakai untuk membolut luka: kasa, dressing semi oklusif (contohnya film transparan), hidrogel dan hidrokoloid, Alginat, Absorben (misalnya foams, hidresorb, mesh, spon silikon, dan hidrofiber). Pengelolaan ) | Eksudat ) Dressing Luka bedah — Luka bedah yang telah dijahit biasanya ditutup agar luka terlindung dari infeksi, tidak kekeringan, dan tidak tergaruk oleh pasien, dan cairan yang keluar dari luka dapat diserap. Pembalut luka harus diganti maksimal pada hari ketiga atau hari keempat setelah operasi. Jika luka kering, pembalut fidak perlu diganti. Kasa penutup luka harus diganti lebin awal jika basah, sebab kasa basah meningkatkan kemungkinan kontaminasi bakteri pada luka operasi. Kasa juga harus segera diganti jika pasien mengeluhkan tanda infeksi (misalnya demam, nyeri yang tidak biasa). Medical Mini Notes - Surgery Edition iW Info tambahan: Prinsip pembalutan menggunakan kasa —+ wet fo moist ae yaitu luka ditutup dengan kasa yang dibasahi salin lalu RE ditumpangi lagi dengan kasa kering. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan lembap sehingga Mmencegah desikasi Iuka, Sekarang juga tersedia kasa yang mengandung petrcleum atau antimikroba, contoh: Sofratulle®, Kerugian penggunagan kaso adalah dapat tertinggalnya serat-serat yang bisa menjadi fokus infeksi, iritan, dan Menganggu penyembuhan luka, Karena mudch didapat, kasa masih banyak digunakan dalam perawatan Iuka. Jenis Luka: Luka Memar (contusio) Luka Lecet (vuinus exceriatum) Luka Robek [vulnus laceratum) Luka Sayat (vulnus schissum) Luka Gigitan (vulnus mersum) Luka Tusuk (vulnus ictum) Luka Tembak |vulnus schlopetorum) Luka Bakar (combustio) eeoeo0oo00 Catatan Tambahan ° Medical Mini Notes - Surgery Edition 12 —-- @ Su ‘pp Ww wo wo ty “a Wiad “ly Medical Mini Notes - Surgery Edition Advanced Trauma Life Support Dikutip dori kepustakaan 1,7,8 |, Primary Survey dan Resusitasi Bh siwey dengan proteksi servikal 1, Penilaian ©. Mengenal patens! ainway b. Penilaian cepat akan adanya abstruksi Penilaian airway dilakukan dengan cara: * LOOK—lihat adanya agitasi (tanda hipeksia), sianosis, retraksi, dan penggunaan ototnapas tambahan. . LUSTEN -- dengar adanya suara napas tambahan misalnya snoring, gurgling, crowing sound, dan stridor. Suara napas fambahan menunjukkan adanya obsiruksijalannapes. FEEL —* faba lokasi trakea_ 2. Pengeloloan Q. Melakykan chin lift atau jaw trust Chin Lift Jaw Trust b, Membersihkan airway dari benda asing ¢. Memasang pipa naso-faringeal atev orefaringeal Shy Pipa Orofaringeal Medical Mini Notes - Surgery Edition 14 ' Masukkan pipa orofaringeal sedemikian rupa sehingga berputar ke arah belakang ketika memasuki mulut. Kelika pipa orofaringeal sudah masuk fongga mulut dan mendekati dinding posterior faring, putarlah pipa sejauh 180 derajat ke arah posisi yang tepat. Pipa Nasofaring Masukkan pipa nasofaring melalui l’bang hidung dengan = arah posterior membentuk gars tegak lurus dengan permukaan wajah. Masukkan dengan lembut sampai dasar nasofaring. d, Memasang cinway definitif @ Intubasi @ Krikotircidotomi dengan pembedahan fe. Melakukan jet insufflation dari cinway don mengetahui bahwa tindakan ini bersifat sementora, f. Menjaga leher dalam posisi netral, bila perlu secara menval, bila melakukan tindakan untuk membebaskan airway, g. _Fiksasi leher dengan berbagai cara, setelah memasang airway @ Penderita yang masin dapai berbicara—* jalan napas dianggap paten, namun demikian penilaian tethadap ainvay harus tetap dilakukan. | @ Pasien dengan gangguan kesadaran atau GCS < 8 biasanya memerlukan © pemasangan airway detenitif. Adanya gerakan motorik yong tidak | bertujuan mengindikasikan periunya airway defenitif. @ Selama memeriksa dan memperbaiki airway, tidak boleh dilakukan ekstensi, fleksi atay rotasi dari leher. . @ Anggap terdapat fraktur servikal pada setiap penderita dengan multi- | , trouma, terlebih bila oda gangguan kesadaran atau periukacn di atas | kKlavikula ° f I + Medical Mini Notes - Surgery Edition 15 ee Breathing: Ventilasi dan Oksigenas!i 4 1. Pentlalan 9, Buka Ieher dan dada sambil menjaga imobilisasi_ leher dan kepala b. Tentukan laju dan dalamnya pernapasan c. Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk menilai adanya ceviosi trakea, ekspansi thoraks simetris atau tidak , penggunean otot tambahen, don tanda- tanda cedera lainnya. d. Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor -* menilai adanya udara atau dorah dalam renga pleura. e, Auskultasi thoraks bilateral» untuk memastikan masuknyo udara ke dalam kedua paru. 2. Pengelolaan ~ Pemberian oksigen konsentrasi tinggi Ventilasi dengan alat bag-valve mask Mengatasi tension pneumothoraks Menutup open pneumothoraks Memasang sensor CO2 dari kapnograf pada EIT f. Memasang pulse oxymeter gao0n0 Medical Mini Notes - Surgery Edition 16 [ee Circulation dengan kontrol perdarahan 1, Penilaian @, Mengenali adanya sumber perdarahan ekstemal yang fatal b. Mengenali sumber perdarchan internal —> Sumber perdarahan intemal (tidak ferlihat) adalah perdarahan dalam rongga thoraks, abdomen, sekitar fraktur tulang panjang, retroperitoneal akibat fraktur pelvis, atau sebagai akibat dari luka fembus dada/perut. c, Menilai nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus—-nadi yang cepat dan kecil merupakan tanda hipovolemia. Tidak ditemukannya pulsasi dori arteri besar merupakan pertanda diperlukannya —_resusitosi segera. qd. Mentlai warna = kulit > wajah dan kulit pucat keabu-abuan merupakan tanda hipovolemia. e. Memeriksa tekanan darah (bila ada waktu) 2, Pengelolaan a. Tekanan langsung pada tempat perdarahan eksternal b. Mengenal adanya perdarahan internal, kebutuhan untuk intervensi. bedah, serla konsulfasi bedah Memasang 2 kateter infravena berukuran besar es d. Mengambil sampe! darah untuk pemeriksaan darah rutin, analisa kimia, tes kehamilan, golongan darah dan cross match, dan analisis gas darah e. Memberikan cairan RL yang dihangatkan dan pemberian darah. Memasang pneumatic ‘anti shock garment atau bidai pneumatik untuk kontrol perdarahan g. Cegah hipotermia J saatian! Adini Notes - Suraery Edition Tabel: Perkiraan Kehilangan Calran & Darah Kehiangan 3 " iz darah (mL) Sampai750 750-1500 1500 = 2000. >2000 Kehilangan darah (% volume Sompails% 15%-30% 30%-40% >40% Garah) Denyut nai <100 > 100 >120 Tekanen darah Nomal Nermal ‘Menurun, Menurun. Tekanan nadi Normal atau — (mmHg) naik Menurun Menurun Meni Frekuensi 7 - 35 pemapesan 14-20 20-30 30-40 > Produks' urin (ml/jom) 230 20-30 5-15 Tidak berarti Sedikit Camas, Status mental cemas _AG0KCemas —ingung _Bingung, lesu Penggantian Fr ee cairan (Hukum ——_Kristaloid Kristaloia —_KiBlelold’ Gon Weieioe dan 3:1) 3 [Bib oisonitty: pemeriksaan Neurologis Singkat 1, Tentukan tingkat kesadaran dengan menggunakan skor GCS 2. Nilai pupil : besar / diameter pupil, isokor atau tidak, dan reaksi ferhadap caheya « Penurunan kesadaran dapat disebabkan penurunon oksigenasi dan atau penurunan perlusi ke ofak, atau disebabkan trauma langsung pada otak. Penurunan kesadaran menuntut dilakukannyo re-evaluasi terhadap keadacn oksigenasi, ventilosi, dan pertusi. [fee Exposure / Environment Buka seluruh pakaian penderita (dengan cara digunting) untuk memeriksa dan evaluasi penderita. Setsiah dibuka pasien harus diselimuti agar tidak kedinginan. Harus dipakaikan selimut hangat, ruangan dijaga agar hangat, dan diberi cairan intravena yang telah cihangatkan. Medical Mini Notes - Surgery Edition 18 AD AB Ps LA AR AR oh of > Tat 1, Tentukan analisfs gas darah dan laju pernapasan 2. Monitor udara ekspirasi dengan monitoring CO2 3. Pasang monitor EKG 4 + Pasang kateter uretra dan NGT kecuali bila ada kontra-indikasi dan moniter urin setiap jam . Pertimbangkan kebutuhan Untuk mendapatkan foto: (1) Thoraks AP, (2) Pelvis AP, (3) Servikal lateral 6, Perlimbangkan kebutuhon DPL atau USG abdomen ws Il, Secondary survey dan pengelolaannya 1. Riwayat AMPLE dan mekanisme cedera > Dapatkan riwayat AMPLE dari penderita, keluarga atau petugas pra rumch sakit. “Event / environment (lingkungan) yang berhubungan dengan kejadian perlukaan ; > Dapatkan anamnesis sebab cedera dan mekanisme cedera. @ Trauma tumpul @ Trauma tajam Perlukaan karena suhu panas/ dingin @ Bahan berbahaye (Hazard Material) pala dan maksilofasial den wajah untuk adanya laserasi, 2. Ke : ri inspekd dan palpasi seluruh kepala kontusio, fraktur, dan luka termal 2) Re-evaluasi pupil 3} Re-evaluasi tingkat kesadaran dengan skor GCS 4) Penilaian mata untuk perdarahan, luka tembus, ketajaman pengiihatan, dislokasi lensa, dan adanya lensa kontak. Medical Mini Notes - Surgery Edition 19 3) Evalvasi saraf kranial J 6) Periksa telinga dan hidung akan adanya keboceran cairan serebrospinal . 7) Periksa mulut untuk adanya perdarahan dan kebocoran cairan oe ee aay lunak, dan a ok 1) Jaga airway, pernapesan, dan oksigenasi 2) Kontrol perderahan 3) Cegah kerusakan otak sekunder 4) Lepaskan lense kontak (jiko ada} —__—_ 3. Vertebra servikalis dan leher a. Periksa adanya cedera fumpul atau fajam, deviosi trakea, dan penggunaan ofot pernapasan tambahan b. Palpasi adanya nyer|, deformitas, pembengkakan, emfisema subkutan, deviasi trakea, simetr pulsasi c. Auskultasi arteri karotis akan adanya murmur d._ Minto foto servikal lateral ON APR Jaga imobilisasi segaris dan proteksi servikal 4, Thoraks a. Inspeksi dinding dada bagian depan, samping, dan belakang untuk adanya trauma tumpul ataupun tajam, penggunaan otot pemapasan tambahan dan ekspansi kedua dinding thoraks b. Auskultasi pada bagian depan dan basal untuk mendengarkan bunyi napas dan bunyijantung c, Palpasi seluruh dinding dada untuk adanya trauma tajam/tumpul, emfisema subkutan, nyeri tekan, dan krepitasi Perkusi untuk menilai adanya redup atau hipersonor im, > la. Dekompresi rongga pleura dengan jarum atau tube thoracostomy sesuai indikasi lb. Sambungkan chest tube ke alat WSD c. Jika ferdapat luka terouka thoraks, tutup luka dengan benar id, Lakukan perikardiosintesis bila terdapat indikasi e. Transfer penderita ke ruang operasi bila diperlukan 4 a Info: Cara pemasangan chest tube dapat dilihat pada bab Trauma Thoraks Medical Mini Notes - Surgery Edition 20 4 £. Abdomen ‘a. Inspeksi abdomen bagian depan dan belakang untuk menilai adanya trauma tojam/lumpul dan adanya perdaranan internal. b. Auskultasi bising usus ¢. Perkusi abdomen untuk menemukan nyeri lepas (fingan) d. Palpasi abdomen untuk nyeri tekan, defans muskuler, nyeri lepas yang jelas, atau uterus yang hamil e. Lakukan foto pelvis {, Bila diperlukan lakukan DPL atau USG abdomen. g._Bila hemodinamik normal, lakukan CT Scan abdomen la diperlukan b. Bila a indikasi, pasang PASG untuk kontrol perdarahan dari fraktur pelvis Catatan; Pada saat penderita baru detang, pemeriksaan abdomen yang normal tidak menyingkirkan diagnosis periukaan infraabdomen, karena mungkin gejala timbul agak lambat. Diperlukan pemeriksaan ulang dan observasi ketat, kalau bisa oleh petugas yang sama. Diperlukan konsultasi ahli bedah F. Perineum / Rektum / Vagina a. Penilaian perineum: Kontusio dan hematoma, laserasi, perdarahan uterus. b. Penilaian rektum: Perdarahan rektum, tonus sfingter ani, keutuhan dinding rektum, fragmen tulang, posisi prostat. c. Penilaian vagina: Adanya darah daerah vagina, laserasi vagina Catatan penting: Colok dubur harus dilakukan sebelum memasang kateter uretra G, Muskuloskeletal a. Inspeksi Iengan dan tungkal akan adanya trauma tumpul / tajam, termasuk adanya laserasi, kontusio, dan deformitas b. Palpasi lengan den tungkai akan adanya nyeri tekan, krepitasi, pergerakan abnormal, dan sensorik 4edical Mini Notes - Surgery Edition 21 ¢. Palpasi semua arteri perifer untuk kuatnya pulsasi dan ekualitas d._Nilai pelvis untuk adanya fraktur dan perdarahan e. Inspeksi dan palpasi vertebra torakalis dan lumbalis untuk adanyo trauma tajam/tumpul, termasuk adanya kontusio, laserasi, nyeri tekan, deformitas, dan menilai sensorik Evaluasi foto pelvis akan adanya fraktur |. Mintakan foto ekstremitas sesuai indikasi a Mm Pasang atau perbaiki bidai sesuai indikasi Pertahankan imabilisasi vertebra torokalis dan lumbalis Pasang PASG sesuai indikasi untuk kontrol perdarahan dari fraktur pelvis, atau pasang kain sekitar pelvis Pasang bidai untuk imobilisasi cedera ekstremitas ( Berikan serum anti tetanus ( Hee d. e. f. Berikan obat-obatan sesuai indikasi atau petunjuk spesialis 9. Perlimbangkan kemungkinan sindroma kompartemen h.__Lakukan pemeriksaan neurovaskular lengkap dari ekstremitas ‘Catatan penting: + Fraktur pada pelvis dikenal dengan adanya jejas pada daerah ale ossis ili, pubis, labia, atau skrotum. Nyeri pada kompresi kedua SIAS, atau adanya mobilitas pelvis dan simfisis osis pubis membantu diagnosis. Karena | manipulasi pelvis seperti ini dapat menyebabkan perdarahan, sebaiknya tes kompresi ini hanya dilakukan satu kali, kalau bisa oleh ahli bedah. 1 Perdarahan dari fraktur pelvis dapat berat dan sulit dikentrol, sehingga terjadi syok yang berakibat fatal. > Fraktur pada tangan dan kaki sering tidak dikencl, apalagi bila penderita dalam keadaan tidak sadar. Apabila kemudian kesadaran pulih kembali, | barulah kelainan ini dikenali. H, Neurologls Reevaluasi pupil dan tingkat kesadaran, Tentukan skor GCS ( Evaluasi metorik dan sensorik dari keempat ekstremitas Tentukan adanya tanda lateralisasi— . Teruskan oksigenasi dan ventilasi b.__Pertahankan immobilisasi penderita Catatan penting: Peningkatan fekanan intrakranial akan menurunkan perfusi darah ke otak, Hampir semua tindakan diagnostik maupun terapeutik akan meningkatkan tekenan intra-kranial. Sebagai contoh adalah tindakan inlubasi endotrakeal. karena itu entubasi endotrakeal harus diakukan sehalus mungkin. ‘ Adanya paralisis atau paresis dapo} disebabkan kerusakan kolumna vertebralis atau saraf perifer. Imobilisasi penderita dengan long spine board, neck collar servikal dan alat imobilisasi lain dilakukan sampai terbukti tidak ada fraktur servikal, Medical Mini Notes - Surgery Edition 22 —_ Tabel Ringkasan Secondary Survey Hal yang Identifkasi Penilaian Penemyan Klinis —_Konfirmasi dinilal dengan Tingkat__-Beratnya trauma Skor GCS CT scan kesaderan kapitis WAS ICR Pupil —_Jenis trauma kapitis Ukuran “mass effect” cTScan Luka pada mata Bentuk Diffuse axonal Reoksi injury Perlukaan mata ee Kepola’ “Luka pada kul Inspelsi dan”) Luka kulitkepola CT Scan kepala palpasiacdonya —— Frokturimpresi Fraktur tulang lukadan fraktur — Froktur basis cranil fengkorak see e — Meksilo- Luka jaringan lunak Inspeksi: Frakturtulang Foto tulang fasial Froktur deformitas wajah wajah Kerusokan sarat Malokiusi Cederajaringan = CTScan Luka delam Polpasi krepitas lunak tulang wajah mulut/gigi Leet” Cedéra pada laring inspeksi Delorrritas jain” Foto Servikal Fraktur servikal Palpasi Emfisema Angiografi / Kerusakan vaskuler Auskultas! subkuton doppler ‘Cedera esofagus Hematoma Esofagoskopi Gangguan Murmur Loringoskopi neurologis Tembusnya platisma Nyeritekan C- = Spine Thoraks —-Periukoan dinding Inspeksi Jejas. deformitas, Foto thoraks thoraks Palpasi gerakan C1 Scan Emfisema sudkuten Auskultos) poradoksal Angiografi Preumathoraks/ Nyeritekan dada —8roncheskopi hemothoraks Krepitast Torakostomi ‘Cedera bronchus Bunyinapas Perikardiosintesis Kontusio pou berkurang usc Kerusoken aorta Bunyijantung — transesofagus thorakalis menjauh ‘Abdomen Periukaon cinding Inspeksi Nyerifekan DPLUSG Tpinggong abdomen’ Palpasi godomen abdomen Cedera intra- Auskultosi Cedera organ CT Scan peritoneal Tentukan arah viseral Laparotomi Cedera penetrasi Cedera Foto kontras $ retroperitoneal tettopertoneal — Anglografi Pelvis Cedera Paipasi simfisis Cedera Foto pelvis genitourinarius pubis untuk genitourinarius Urogram Frakiur pelvis Peleboran (hematuria) Cisean Nyefitekan pelvis Fraktur pelvis dengan og antukan Perlukaan kontras instabilifas pelvis perineum, rektum. (hanya 1 kali) vagina Inspeksi perineum Pemeriksaan, tektum / vagina Medical Mini Notes - Surgery Edition 23 Medulla Trauma kapitis Pemeriksaan “mass effect” Be poet spingis. Trcuma medulla motorik & sensork ——_ unilateral k spinalis : Tetraparesis \ f perifer Paraparesis f pees Ps Gaderaroure E 3 Siete = © Kolumna Froktur Respon verbal Fraktur atau Foto polos vertebralis Instabiltas kolumna —_terhadap nyeri, dislokasi CT Scan vertebraiis tanda loteralisasi Kerusckan saraf Nyeri fekan , a Ee [Bareilles Cederajarn Inspeksi jejas. iE joe eee Palpasi -» pembengkakan, Doppler Froktur pucat ‘Pengukuran } Kerusakan sendi Malalignment ———_tekanan. Dofisit neurovaskular = Nyer, nyerifekan —kompartemen i Krepitasi Angiografi E Pubsasi hilang J. j beruiang E Sindrom f kompartemen i Defisit neurologis Tambahen pada secondary survey: Pertimbangken perunya diadakan pemeriksaan tambahan: + Foto vertebra tambahan + Foto ekstremitas + CT Scan kepala, vertebra, thoraks, abdomen + USG fransesofagus + Urografi dengan kentras + Bronchoskopy * Angiografi * Esofagoskopi Ill. Re-evaluasi Medical Mini Notes - Surgery Edition Penurunan keadaan dapat dikenal apabila dilakukan evalvasi ulang terus menerus, sehingga gejaia yang bor timbul segera dapat dikenali dan dapat ditangani secepatnya, Monitoring tanda vital dan produksi urin, Produksi urin dewasa sebaiknya dijaga 0,5 cc/kgB8/jam, pada anak lec/kgBB/jam. Bila penderita dalam keadaan krilis, dapat dipakai pulse oxymetri dan end- tidal CO2 monitoring. Penanganan rasa nyeri merupakan hal yang penting. Rasa nyeri_ dan ketakutan akan timbul pada penderita trauma, terutama pada perlukaan muskuloskeletal. Golongan opiat atay anxiolitika harus diberikan secara intravena dan sebaiknya jangan intramuskular. Obat ini harus ciberikan secara hati-hati dan cukup untuk mencapci ‘analgesia atau menghilangkan nyer. Harus diingat bahwa obat golongan opiat dapat menyebabkan depresi Pemapasan, menghilangkan gejala terutama cedera yang ringan, dan Mmenyebabkan kesuitan pada’ pemeriksaan fisk yang kemudion akan dilakukan. Dengen demikian meka opiat dan obat analgesik lain baru dipakai setelah konsultasi bedah selesai, 24 3 Neuro — Surgery Bedah Saraf Trauma Kapitis Trauma Medulla Spinalis Hidrocephalus Spina Bifida ~ Tumor Otak ses ataa! Lain? Aintec - Suraery Edition Struktur Kepala? Kullt Kepala Tulang Tengkorak + Meninges $= Skin Fossa anterior: lobus = er frontalis Cairan oF omens 'ssUe essa media: lobus Duramater Otak serebro- < fi Se rte temporalis Arakhnoid spinalis i a a oo sve Fossa posterior: Pia Mater eae batang otak dan serebelum Tularg. Stus Sagas Tengherek Supenor Rang Subarakhnold Gambeor Struktur Kepala Tekanan Intrakranial’’ Komponen intrakranial; otak, darah dan cairan serebrospinal Di lie —» Volume intrakranial harus selaiu konstan. Karena struktur kranium merupakan rongga yang rigid. Apabila terjadi keadaan patologis seperti trauma atau massa, maka volume intrakranial akan mengalomi perubahan sehingga akan menyebabkan kenaikan tekanan intrakranial. Peningkatan tekanan intrakranial akan menurunkan perfusi olak dan menyebabkan atau memperberat iskemia. Beberapa hal yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial: @ Space occupying lesion / Massa —+ tumor serebri, edema serebri, abses, hematoma intrakranial ® Hidrosefatus ® Benign Intracranial Hypertension Medical Mini Notes - Surgery Edition 26 Segera setelah trauma, massa seperli gumpaian daran akan terus bertambah sementara TIK masih dalam batas normal. Saat pengaliran LCS dan darah intravaskuler mencapai titik dekompensasi, TIK akan meningket secara cepat. Dalam keadaan istirahat, TK normainya adalah sebesar 10 mmHg. Tekanan intrakranial yang lebih tinggi dori 20 mmHg jerutama bila menetap akan memiliki prognosis yang buruk. Normal State - IGP normal Venous Arterial Otak © Cairan LCS r 5 1 volume: volume t Fase kompensasi - ICP normal Venous Arterial volume volume Fase dekompensasi - ICP meningkat Cairan LCS Olak Massa CairanLCS | >" Venous Arterial Otak volume volume Massa 75 mL 75mL Beberapa tanda dan gejala peningkatan tekanan intrakranial: 7 Gejala Klinis Tanda Klinis Spesifik Non Spesifik )o- Cephalgia o Cushing Response —* o Exiremitas —» tonus progresif tekanan darah otot meningkat - Muntah progresit meningkal. nadi lambat, o Refleks —» refleks = Penurunan visus pernafasan tidak teratur Tendon meningkat - Kejang o Kaku kuduk i - Penurunan oe Mate —> papil edema kesadaran © Tanda peningkatan TIK pada anak : ubun-ubun Be risnicrio ae Sateen i ees Aliran Darah Otak? i Aliran darah ke otak (ADO) pada orang dewasa antara 50-55mL per 100 ar jaringan otck per menit. Pada anak, ADO bisa lebih besar tergontung usianya. Cedera otak berat sampai koma akan dapat menurunkan 50% dar ADO | dalam 6-12 jam pertama setelah trauma. ADO akan meningkat dalam 2-3 hari berikutnya. Pada penderita yang tetap koma, ADO akan tetap di bawah normal sampai beberapa hari atau minggu setelah trauma, , Medical Mini Notes - Surgery Edition 7 Terdapat buklibchwa ADO yang rendah fidak dapat mencukupi kebutuhan 4 metabolisme olak segera setelah trauma, sehingga akan mengakibatkon iskemi ctak fokal maupun menyeluruh. Penurunan ADO karena trauma akan mengakibatkan iskemi dan infark otak. Iskemi yang terjadi dapat dengan mudah diperberat dengan adanya hipotensi, hipoksia, atay hipokapnia dengan hiperventilesi yang agresif. Oleh karena itu, semua tindakan difujukan untuk meningkatkan giran darah dan perfusi ofak dengan cara menurunkan TIK, mempertahankan volume intravaskuler, mempertahankan tekonan enter rata-rata dan mengembalikan oksigenasi dan normokapnia. -_> Tabel Penilaian Glasgow Coma Scale Jenis Pemeriksaan iba _Respon Buka = Spontan. Mata Terhadap suara (Eve Opening, E) Terhadap nyeri Tidak ada Respon Motorik Mengikuti perintah (Motoric,M) — Melokalisir nyeri Fleksi normal (menarik anggota tubuh yang dirangsang) Fleksi abnormal (dekortikasi) Ekstensi abnormal (deserebrasi) Tidak ada Respon Verbal Berorientasi baik (Verbal, V) _Berbicara mengacau (bingung) Kata-kata tidak teratur Suara tidak jelas Tidak ada kor GCS terendah = GCS 3 EiMiV1 _Skor GCS terendah = GCS 3EiMiVy _— / e -nNekue—-nowalz -poaa il Modifikasi GCS: Penilaian skor verbal untuk anak-anak < 4 tahun’ Respon Verbal Kata-kata yang tepat, senyum (kooperatif) & Anak Menangis (masin dapat dibujuk) 4 (Verbal, V) Menangis terus menerus (non kooperatif) 3 4 Sangat gelisah (Restless), agitasi 2 Tidak ada respon 1 Medical Mini Notes - Surgery Edition 28 4 Trauma Kapitis Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif. fungsi psikasosial baik temporer maupun permanen. Mekanisme terjadinya cedera kepala: Coup - Contrecoup Injury Upon Side Impact Brain impacts Head rebounds Brain impacts ) one side of skull from impact opposite side of skull 4 Lesi coup Lesi contrecoup “Akselerasi = geraken yang cepat dan mendadak yang terjadi jika benda yang sedang bergerak membentur kepala yang diam.' t Coup = akselerasi tengkorak ke arah dampak Lesi yang terjadi pada saat akselerasi tengkorak ke arah dampak = Lesi coup Contrecoup = akselerasi tengkorak beriawanan dari arah dampak primer Lesi yang terjadi pada saat akselerasi tengkorak berlawanan dan arah dampak primer = Lesi contrecoup Deselerasi = penghentian akselerasi secara mendadak yaitu jika kepala membentur benda yang tidak bergerak NS I = . Medical Mini Noles - Surgery Edition 2 Beberapa Klasifikasi Cedera Kepala: 7 Ringan. I GCS 13-15 Berainya Sedang GCS 9-12 Berat GCS 3-8 O Fraktur linear vs fraktur bintang (stellata) Belt ie Id rokudeseavaen ceed Tehakorak O_Fraktur terbuka / tertutup x Darer [9 Dengan / tanpa kebecoran cairan Tengkorak serebrospinal Morfologl o Dengan / tanpa parese Nervus VII § 0 Epidural Fokal [0 Subdural Leg 0 Intraserebral lo Konkusi inrakrernict pitus [© Konkusi muttipel 9. Hipoksia / iskemik 0 Axonal injury ude nen en CT Scan ideal dilakukan pada: Pada foto toentgen kepala harus dicari: * Semua cedera otak dengan * Fraktur linear atau depresi hilang kesadaran > 5 menit Posisi glandula pineal di garis * Amnesia tengah (bila ada kalsifikasi) * Sakit kepala hebat © Batas air-udara pada daerah sinus le GCS<15 © Pneumosefal is Adanya defisit neurologis =» Frakiur tulang wajah fokal ° Benda asing * Trauma kulit kepala dapat mencakup: eskoriasi, laserasi, maupun hematoma subgaleal. * Penanganan laserasi pada kulit kepala pada prinsipnya sama dengan penanganan laserasi pada bagian tubuh lain, yaitu luka laserasi harus ditutup sesegera mungkin * Sebelum melakukan penjahitan, daerah sekitar Iuka dibersinkan terlebih dahulu, rambut dicukur dan dilakukan debridement Pada luka, ¢_Jika terdapat jaringan yang hilartg —» lakukan flap. Medical Mini Notes - Surgery Edition

You might also like